juknis ppd cerita rakyat 2011

KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap
orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas
tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama
tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan
demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya
yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki,
menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi,
persahabatan, dan perdamaian.
Pendidikan Masyarakat sebagai bagian penting dari pendidikan
orang dewasa yang melayani Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan
Kecakapan Hidup dan Kewirausahaan, Peningkatan Budaya Baca
Masyarakat, Pendidikan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender,
dan Pendidikan Keorangtuaan, harus dipandang dalam kerangka
pemenuhan hak asasi manusia dan prinsip-prisip inklusi untuk
pembangunan manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan dari Pendidikan
untuk Semua (PUS). Pengakuan terhadap pentingnya pendidikan
masyarakat ditunjukkan secara implisit dalam pemaknaan pendidikan

sebagai hak asasi yang harus diperoleh semua orang dan memiliki
peran yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejak tahun 2010 berbagai upaya telah dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan masyarakat melalui inisiatif
beragam program yang lebih menyentuh langsung sisi pemberdayaan
dan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspeknya sebagai
program terpadu yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat. Berbagai program tersebut difokuskan pada
masyarakat yang belum beruntung seperti masyarakat yang tinggal
di kawasan adat terpencil, di kawasan tertinggal/terluar/perbatasan,
kawasan padat buta aksara, masyarakat marjinal perkotaan, lansia,
perempuan dan anak-anak marjinal.

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

i

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai
upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan
memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan

pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai
inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi
pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu
dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh
masyarakat.
Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan
petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar
dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan
program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran.
Semoga, dan selamat bekerja.
Jakarta, Januari 2011
Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal

Hamid Muhammad, Ph.D.
NIP 195905121983111001

ii


Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya
pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu
dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis
pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program
Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian
kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis,
dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan
untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan
Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan
penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan
atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai

dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi
yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai
masalah ekonomi, sosial, dan budaya.
Saat ini masyarakat ditingkatkan keberaksaraannya dan diarahkan
untuk menguasai ragam keaksaraan melalui program Keaksaraan
Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, Aksara Kewirausahaan, Keaksaraan
Keluarga, dan Keaksaraan Bencana. Peningkatan budaya tulis
dikembangkan melalui Koran Ibu, dan peningkatan budaya baca
dilaksanakan melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sejalan
dengan program-program tersebut juga dilaksanakan sejumlah program
pendidikan pemberdayaan perempuan dan partisipasi anak untuk
meningkatkan harkat, martabat dan kualitas perempuan dan anak
melalui program kecakapan hidup perempuan dan anak, program
pencegahan tindak pidana perdagangan orang, serta program kesetaraan
dan keadilan gender.

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

iii


Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat
bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk
dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak
mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian
memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796
juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di
Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah
perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender
untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan
eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi
keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar
universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan
mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi
risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan
generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi
kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan,
dan meningkatkan harkat dan martabat perempuan.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai
pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis
Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Aksara Berbasis

Cerita Rakyat ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun
dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat
untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan
rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, Januari 2011
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI

................................... i

PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT ................................................................ iii
.......................................................................

v

BAB I PENDAHULUAN

......................................…….
A. Latar Belakang
.........................................................
B. Dasar Hukum
...................................................
C. Tujuan Petunjuk Teknis
.........................................

1
3
4
5

BAB II AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT ..........
A. Pengertian
.............................................................
B. Sasaran Program/Penerima Manfaat ................................
C. Tujuan Program
……………………………………
D. Hasil yang Diharapkan

…………………………...
E. Deskripsi Kegiatan
…………………………….
F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan ………………

6
6
6
7
7
7
11

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

v

DAFTAR ISI

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D

NIP. 195804091984022001

iv

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN
BANTUAN
............................................................ 12
A. Penerima Bantuan
...................................................... 12
B. Syarat Penerima Bantuan
............................................ 12
C. Tata Cara Pengajuan Bantuan
...................................... 13
D. Proses Penyaluran Bantuan
………………………. 13
E. Catatan Khusus
…………………………………….. 14
BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORAN .........…… 17

A. Pemantauan dan Evaluasi
…………………………… 17
B. Pelaporan
………………………………………… 18
BAB V PENUTUP

…………………………………. 19

LAMPIRAN :
1. Format Rekomendasi Dinas Kabupaten/Kota
2. Format Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Kegiatan
3. Format Proposal
4. Format Laporan Awal
5. Sistematika Laporan Akhir
6. Standar Kompetensi Keaksaraan
7. Contoh Akad Kerjasama
8. Instrumen Verifikasi Lembaga
9. Contoh Acuan Pelaksanaan

vi


Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

BAB I
PENDAHULUAN
Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan
menggunakan tanda-tanda simbol, bukan hanya sebagai huruf atau
rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang menghantar
cakrawala pengetahuan dan peradaban suatu bangsa karena aksara
membentuk wacana yang dapat dikenali, dipahami, diterapkan, dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk
mewujudkan aksara yang membangun peradaban diperlukan
kemampuan multikeaksaraan yang memberdayakan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah
dan membentuk kehidupan masyarakat. Pemberdayaan akan
meningkatkan kemampuan anggota masyarakat dalam mengarahkan,
mengendalikan, membentuk dan mengelola hidupnya. Pemberdayaan
masyarakat juga akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk
dapat mengelola hidupnya secara mandiri sebagai indikator
pemberdayaan yang meliputi kemampuan: i) memahami masalah, ii)
menilai tujuan hidupnya, iii) membentuk strategi, iv) mengelola
sumberdaya, dan v) bertindak dan berbuat. Selanjutnya pembangunan
masyarakat merupakan suatu proses yang berkelanjutan dengan
pendekatan holistik atau menyeluruh sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, kemudian menerapkan pemberdayaan yang berpengaruh,
melibatkan, dan mendidik; menjamin keseimbangan lingkungan;
memastikan keberlanjutan/kebertahanan, dan menggunakan kemitraan
untuk membuka akses untuk sumberdaya dan dana.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menerapkan
kerangka kerja Aksara Membangun Peradaban dengan menerapkan
lima misi kerja Kementerian Pendidikan Nasional yaitu Ketersediaan,
Keterjangkauan, peningkatan Kualitas dan Relevansi, serta Kesetaraan
yang nondiskriminatif dan Keterjaminan memperoleh layanan

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

1

pendidikan. Program aksara membangun peradaban meliputi, antara
lain, pendidikan keaksaraan (dasar, usaha mandiri, keluarga), aksara
kewirausahaan, pendidikan pemberdayaan perempuan dan anak,
pendidikan keorangtuaan, pengarusutamaan gender, peningkatan
budaya baca masyarakat serta penguatan kelembagaan pendidikan
masyarakat.
Pelaksanaan progam-program pendidikan masyarakat tersebut
perlu terus dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif
dan inovatif, khususnya dalam diversifikasi layanan yang berpihak
pada keluasan dan keragaman cakupan sasaran dengan menerapkan
unsur-unsur pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:
• Swamanajemen (self managed)
• Lingkungan sepanjang hayat
• Menghargai norma, nilai dan budaya
• Program berbasis kebutuhan
• Masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan program
• Pemberdayaan sebagai ciri utama
• Berakar pada nilai-nilai sosial
• Berbasis pengalaman
• Partisipatif dan demokratis
• Berbasis kecakapan hidup
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat menyadari
bahwa upaya pemberdayaan masyarakat sebagaimana digambarkan
di atas tidak mungkin dilakukan sendiri tanpa kerjasama kemitraan
dan ketersediaan lembaga masyarakat yang memadai. Oleh karena
itu, berbagai program pemberdayaan masyarakat tersebut secara
simultan disertai dengan beberapa layanan kemitraan dan penguatan
kelembagaan pendidikan masyarakat.

2

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

A. Latar Belakang
Penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas pada tahun 2010
berjumlah 8,3 juta orang (4,79%) dan sebagian besar adalah
perempuan. Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah
perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok
masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah
atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan,
keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan.
Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting
untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena
mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.
Meskipun dari tahun ke tahun jumlah penduduk buta aksara
terus berkurang, bukan berarti Indonesia serta merta terbebas dari
persoalan buta aksara. Hal ini disebabkan, antara lain, karena
munculnya para buta aksara baru, khususnya yang berasal dari
para siswa yang drop out pada kelas-kelas awal SD/MI, dan
aksarawan baru yang kembali buta aksara.
Menyadari persoalan tersebut, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional
menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik
keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta
aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu
multikeaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharan
dan peningkatan kemampuan keaksaraan, sekaligus sebagai sarana
pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Atas dasar itu, pada tahun 2011 Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan program
keaksaraan yang meliputi keaksaraan dasar, keaksaraan usaha
mandiri, pendidikan keaksaraan keluarga, aksara kewirausahaan,
aksara berbasis cerita rakyat, serta peningkatan budaya tulis melalui
koran ibu dan koran anak. Program-program tersebut ditunjang
dengan TBM di ruang publik yang berorientasi pada peningkatan
budaya baca dan penguatan keaksaraan, serta program-program
peningkatan kecakapan hidup lainnya, seperti pembelajaran
kecakapan hidup berorientasi pemberdayaan perempuan,

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

3

pendidikan keorangtuaan, dan pendidikan perlindungan anak
marjinal. Yang terkait langsung dengan peningkatan kapasitas
kelembagaan, tahun ini Direktorat juga menyediakan layanan
penguatan dan rintisan balai belajar bersama serta penguatan dan
rintisan rumah pintar.
Program aksara berbasis cerita rakyat cukup strategis untuk
dikembangkan sebagai salah satu program multikeaksaraan karena
daerah-daerah di Indonesia sangat kaya akan cerita-cerita lokal
dan penduduknya memiliki tradisi lisan yang kuat. Program ini
merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan
keberaksaraan dan keberdayaan masyarakat yang berkeaksaraan
rendah. Keaksaraan berbasis cerita rakyat antara lain bertolak dari
cerita rakyat yang tersebar luas dalam masyarakat, baik yang
sudah atau hampir punah, maupun yang masih populer, yang hidup
di tengah-tengah masyarakat di berbagai daerah sebagai bagian
dari budaya lokal. Diharapkan, melalui program ini, paling sedikit
dapat dihasilkan dua hal secara simultan, yaitu tingkat keberaksaraan
penduduk meningkat dan cerita rakyatnya terdokumentasikan
secara tertulis.
Agar program aksara berbasis cerita rakyat dapat dipahami
oleh penyelenggara dan pemangku kepentingan pendidikan
keaksaraan, maka disusun ”Petunjuk Teknis Pengajuan dan
Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Aksara Berbasis Cerita
Rakyat Tahun 2011”.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2004 tentang Pendanaan
Pendidikan;

4

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2009-2014;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010
tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Pendidikan
Nasional; dan
8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun
2011.
C. Tujuan Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
dan pengaturan terhadap:
1. PKBM/satuan PNF Sejenis/lembaga masyarakat yang memiliki
legalitas dalam menyusun dan mengajukan proposal Bantuan
Penyelenggaraan Aksara Berbasis Cerita Rakyat.
2. Tim penilai dalam menyeleksi proposal Bantuan
Penyelenggaraan Aksara Berbasis Cerita Rakyat sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan kelayakan proposal.
3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam
menyalurkan Bantuan Penyelenggaraan Aksara Berbasis Cerita
Rakyat.
4. Peningkatan tata kelola dan akuntabilitas Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat dalam mengelola program pendidikan
keaksaraan.

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

5

BAB II
AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

A. Pengertian
1. Aksara berbasis cerita rakyat merupakan kemampuan
mendongeng/berbicara, membaca, dan menulis cerita rakyat
sehari-hari tentang legenda, kejadian dan fenomena alam
(misalnya bencana, gerhana, dan lain-lain), kisah hidup, dan
sejarah lokal yang inspiratif dan berkarakter untuk meningkatkan
keberaksaraan dan keberdayaan masyarakat serta pelestarian
sejarah lokal yang ditunjukkan dalam teks lisan, tulis, atau
media komunikasi lainnya.
2. Dana aksara berbasis cerita rakyat merupakan bantuan biaya
operasional penyelenggaraan peningkatan keberaksaraan,
pendidikan karakter, dan pelestarian sejarah lokal melalui
keaksaraan berbasis cerita rakyat.
B. Tujuan
Kegiatan aksara berbasis cerita rakyat bertujuan untuk:
1. Memperluas akses pelayanan program pendidikan keaksaraan
bagi penduduk usia 15 tahun ke atas yang berkeaksaraan rendah
sehingga meningkat kompetensi keberaksaraannya.
2. Membina mentalitas masyarakat melalui pemanfaatan cerita
rakyat yang inspiratif dan berkarakter.
3. Mendorong masyarakat lokal untuk mendokumentasikan dan
melestarikan cerita rakyat lokal untuk memperkaya elemen
keberaksaraan Nusantara.
4. Merevitalisasi cerita rakyat sebagai warisan keberaksaraan
masa silam menjadi bagian dari kehidupan masa kini yang
dinamis dan kompleks.
6

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

5. Mencari bentuk-bentuk pengungkapan baru cerita rakyat yang
relevan dengan nilai-nilai dan semangat generasi masa kini.
6. Menjadikan cerita rakyat sebagai medium pembelajaran aksara
dengan penyajian yang baru yang kreatif dan sekaligus rekreatif
C. Sasaran/Penerima Manfaat
Penerima manfaat layanan aksara berbasis cerita rakyat adalah
penduduk usia 15 tahun ke atas berkeaksaraan rendah. Jumlah
peserta didik untuk setiap lembaga penyelenggara sekurangkurangnya 20 orang.
D. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan aksara berbasis cerita
rakyat adalah:
1. Tersedianya alternatif layanan pendidikan keaksaraan yang
memberdayakan peserta didik dan mengembangkan potensi
budaya lingkungan sekitar bagi penduduk usia 15 tahun ke
atas berkeaksaraan rendah.
2. Meningkatnya kompetensi keberaksaraan penduduk usia 15
tahun ke atas berkeaksaraan rendah atau beraksara parsial
sehingga tidak menjadi buta aksara kembali yang ditunjukkan.
3. Terdokumentasikannya cerita rakyat lokal, proses dan hasil
pembelajaran ke dalam bentuk media dan/atau bahan belajar
keaksaraan.
4. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap cerita rakyat
sebagai salah satu elemen budaya masyarakat lokal dan
keberaksaraan Nusantara.
E. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan aksara berbasis cerita rakyat dilakukan dalam bentuk
pembelajaran dan atau pelatihan serta pendampingan. Kegiatan
yang dibiayai melalui APBN tahun 2011 ini harus sudah selesai
dilaksanakan dan dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2011.
AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

7

Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik, lancar dan terarah
sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga penerima bantuan
perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurang-kurangnya berisi:
1) nama kegiatan, 2) tujuan kegiatan, 3) jadwal pembelajaran
yang menggambarkan waktu, tempat, materi,
tutor/instruktur/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan, serta 4)
rencana pendampingan Aksara Berbasis Cerita Rakyat.
Tahapan kegiatan Aksara Berbasis Cerita Rakyat sekurangkurangnya, meliputi:
1. Persiapan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan persiapan
antara lain, adalah:
a. Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan
dalam Acuan Pelaksanaan
b. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.
2. Pelaksanaan
a. Aksara Berbasis Cerita Rakyat dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran dan atau pelatihan serta pendampingan untuk
meningkatkan keberaksaraan dan keberdayaan peserta
didik.
b. Kegiatan pembelajaran Aksara Berbasis Cerita Rakyat
adalah untuk penduduk berkeaksaraan rendah selama 66
jam pembelajaran dan pendampingan dilaksanakan setelah
pembelajaran sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan.
c. Materi pembelajaran aksara berbasis cerita rakyat berkaitan
dengan pendidikan karakter, cerita rakyat yang hidup di
lokasi setempat atau dalam lingkup yang lebih luas yang
bersumber pada pengalaman nyata (nonfiksi), seperti sejarah
kampung/desa/sungai/gunung/danau/pantai dan tempattempat penting lainnya; biografi tokoh atau warga
masyarakat; peristiwa atau kejadian tertentu yang dipandang
penting atau bernilai di masyarakat; dan cerita-cerita lain
yang mengandung unsur edukasi dan rekreasi yang sudah
atau hampir punah, maupun yang masih popular, yang
hidup di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan pembelajaran
sekurang-kurangnya meliputi pokok-pokok sebagai berikut:
8

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

1) Memahami pesan, perintah, atau petunjuk yang
terkandung dalam cerita rakyat, seperti: kejujuran,
pengorbanan, rasa sayang, dan lain sebagainya.
2) Berwacana secara lisan dengan mengemukakan pesan,
perintah, atau petunjuk yang berkaitan dengan cerita
rakyat.
3) Membaca untuk memahami wacana berupa teks, pesan,
petunjuk, lambang, dan nama bilangan yang fungsional
yang berkaitan dengan cerita rakyat.
4) Menuliskan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi dalam bentuk karangan yang berkaitan
dengan cerita rakyat.
5) Melakukan penghitungan matematis secara lisan dan
tulis yang fungsional yang berkaitan dengan cerita
rakyat.
d. Bahan ajar yang digunakan dapat disusun dari hasil
kesepakatan bersama antara tutor dan peserta didik, dengan
memanfaatkan buku-buku serta bahan dan sumber daya
setempat.
e. Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan
pembelajaran orang dewasa (andragogy) yang lebih
partisipatif, dengan banyak menggali, mendengar,
mendiskusikan, mempraktekkan, mengartikulasikan dan
membangun pemahaman, sikap, keterampilan dan perilaku,
serta menghargai pengalaman peserta didik. Dengan prinsip
kemitraan dan partisipasi diharapkan dapat menghasilkan
sikap positif, keterbukaan satu sama lain, pertukaran
pengalaman dan pengetahuan; serta “negosiasi” untuk
menemukan solusi bersama dalam menggali dan
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik dan
lingkungannya. Beberapa metode yang dapat dipergunakan
adalah: presentasi, demonstrasi, bermain peran,
mendongeng, tanya jawab, diskusi, curah pendapat.
f. Pasca pembelajaran, dilakukan pendampingan oleh tutor/
nara sumber/pengelola. Pendampingan ini dilakukan untuk
memberikan bimbingan peserta didik agar dapat
menerapkan hasil belajar yang diperoleh dari pembelajaran
AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

9

dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun
kelompok.
Pendampingan bisa dilakukan dengan cara:
1) Memelihara keberlangsungan cerita rakyat yang telah
teridentifikasi dan dipakai dalam pembelajaran.
2) Mengembangkan cerita rakyat dalam skala yang lebih
luas, misalnya festival kebudayaan lokal, membuat
cerita rakyat dalam bentuk buku dan diterbitkan,
pembuatan cindera mata (hasil karya) yang sesuai
dengan karakteristik cerita rakyat yang dipilih,
memberikan fasilitasi untuk memasarkan hasil-hasil
karya peserta didik, baik untuk kepentingan ekonomi
maupun aktualisasi.
3) Mengembangkan kewirausahaan mandiri kelompok
belajar peserta didik keaksaraan berbasis cerita rakyat
3. Penilaian
Penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil
pembelajaran dan pendampingan. Penilaian terhadap proses
dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan selama proses
berlangsung serta untuk menyusun rekomendasi dan saran
perbaikan bagi proses-proses yang akan berjalan ke depan.
Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran yang telah dilakukan meliputi peningkatan
pengetahuan, sikap dan keterampilan/kecakapan hidup peserta
didik. Materi penilaian disesuaikan dengan materi
pembelajaran/pelatihan yang dilaksanakan. Penilaian hasil
pendampingan dilakukan untuk memotret kemajuan-kemajuan
yang dicapai selama pendampingan, baik kemajuan individu
peserta didik maupun kemajuan kegiatan
kelompok/kelembagaan. Semua kegiatan penilaian dilakukan
oleh tutor/fasilitator/pendamping dan dilaporkan oleh
penyelenggara. Alat/instrumen penilaian dapat berupa lembar
observasi/pengamatan kinerja, hasil karya (cerita), pameran,
lomba-lomba, dan alat evaluasi lain yang relevan. Peserta didik
yang dinyatakan memenuhi syarat setelah mengikuti pendidikan

10

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

diberikan STSB (Surat Tanda Selesai Belajar) atau SUKMA
(Surat Keterangan Melek Aksara) bagi peserta didik yang baru
melek aksara.
F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana
Bantuan biaya operasional penyelenggaraan aksara berbasis
cerita rakyat sebesar Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)
per lembaga untuk peserta didik sekurang-kurangnya 20 orang
dengan alokasi sebagai berikut.
No. Komponen Deskripsi
yang Dibiayai

Proporsi Biaya

1

Persiapan

a. penyusunan acuan
pelaksanaan
b. sosilisasi dan koordinasi

Maksimal 5%

2.

Pelaksanaan

a. Bantuan Peserta Didik,
meliputi: alat tulis,
motivasi (seperti hadiah,
konsumsi) dan lainnya

Maximal 20%

b. Biaya Pembelajaran
(alat tulis, transport tutor,
bahan ajar/buku/bahan
praktik, dan kebutuhan
pembelajaran lainnya
yang diperlukan)

Minimal 35%

c. Biaya Pendampingan
Maksimal 35%
dan pendokemntasian
cerita rakyat (transport
pendamping/fasilitator,
transport pengelola, bahan/
alat/ modal usaha, dan
lainnya yang diperlukan)
3.

Penilaian dan
Pelaporan

a. penilaian, pemantauan,
dan pelaporan

Maksimal 5%

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

11

C. Tatacara Pengajuan Bantuan

BAB III
PROSEDUR PENGAJUAN DAN
PENYALURAN DANA

A. Penerima Bantuan
Lembaga calon penerima bantuan aksara berbasis cerita rakyat
adalah PKBM/satuan PNF Sejenis/lembaga masyarakat yang
memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas dalam pembelajaran
keaksaraan yang ditunjukkan dengan data calon peserta didik,
tutor/narasumber teknis, judul cerita rakyat lokal, dan sarana
pembelajaran yang disahkan oleh Kepala Desa/Lurah atau Ketua
RT/RW.
B. Syarat Penerima Bantuan
1) Memiliki legalitas lembaga, seperti akta notaris atau izin
operasional atau bukti legalitas lainnya.
2) Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
3) Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang
dinyatakan dengan surat keterangan dari Bank.
4) Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama
lembaga.
5) Memiliki alamat sekretariat yang jelas.
6) Untuk PKBM diutamakan yang memiliki nomor induk lembaga
(NILEM).
7) Khusus untuk SKB, diperbolehkan mengakses bantuan ini
dengan tujuan untuk percontohan dan mendapat rekomendasi
dari UPT PAUDNI yang membina.
12

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

1. Penyusunan Proposal
Lembaga pengusul menyusun proposal dengan
menggunakan format seperti pada lampiran Petunjuk Teknis
ini.
2. Pengiriman Proposal
Proposal dikirimkan kepada:
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas,
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan,
Jakarta 10270.
Lembaga pengusul harus memberikan salinan/tembusan
proposal kepada Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Batas Waktu Pengajuan Proposal
Pengajuan proposal berakhir tanggal 31 Juli 2011. Batas
waktu pengajuan dapat diperpanjang apabila alokasi bantuan
masih tersedia.
D. Proses Penyaluran Bantuan
1. Penilaian Proposal
Penilaian proposal terdiri atas penilaian administrasi,
penilaian substansi, dan verifikasi lembaga pengusul. Penilaian
administrasi dilakukan dengan pemeriksaan terhadap
kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan yang
telah ditentukan.

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

13

Penilaian substansi dilakukan oleh tim penilai yang
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
2. Verifikasi
Setiap lembaga calon penerima dana akan
diverifikasi/divisitasi untuk mengonfirmasi/memastikan
kesahihan informasi/data lembaga seperti yang tertuang di
dalam proposal sebagai bahan tambahan informasi guna
pengambilan keputusan lebih lanjut.
Verifikasi dapat dilakukan dengan cara:
a. Penilaian/pemeriksaan dokumen/informasi lembaga terpilih
yang tersedia di Direktorat, atau
b. Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan
rencana pelaksanaan program, atau
c. Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara
langsung lembaga calon penerima dana, atau
d. Klarifikasi/konfirmasi melalui surat atau telepon kepada
dinas pendidikan setempat.
3. Penetapan
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau Pejabat
Pembuat Komitmen menetapkan lembaga penerima bantuan
penyelenggaraan program aksara berbasis cerita rakyat setelah
melewati proses penilaian dan verifikasi oleh tim yang ditunjuk.
4. Penandatangan Akad Kerjasama
Pejabat Pembuat Komitmen dan lembaga penerima bantuan
yang telah ditetapkan menandatangani akad kerjasama
penyelenggaraan program aksara berbasis cerita rakyat. Akad
kerjasama dinyatakan sah dan berlaku apabila telah

14

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

ditandatangani oleh kedua belah pihak. Contoh akad kerjasama
terlampir.
5. Peluncuran Dana
Proses penyaluran dana bantuan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) yang dilampiri Akad Kerjasama yang sudah
ditandatangani kedua belah pihak;
b. SPP diajukan kepada Sekretariat Jenderal Kemdiknas
melalui Biro Keuangan.
c. Biro Keuangan menerbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM);
d. Biro Keuangan mengajukan SPM kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III;
e. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D);
f. KPPN Jakarta III memerintahkan Bank penyalur untuk
mentransfer dana bantuan ke rekening lembaga penerima.
E. Catatan Khusus
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat
Jenderal PAUDNI tidak memungut dan tidak menerima
pengembalian dana dalam bentuk apapun untuk pencairan dana
yang akan dan telah ditetapkan.
2. Sesuai dengan misi ke-4 Renstra Kementerian Pendidikan
Nasional tentang kesetaraan memperoleh layanan pendidikan
tanpa diskriminatif dan oleh karenanya diperlukan
afirmasi/keberpihakan pada daerah dan komunitas khusus

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

15

tertentu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan instansi terkait
untuk menentukan lembaga penyelenggara.
3. Lembaga penerima bantuan yang tidak menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan pada tahun
sebelumnya, tidak akan dinilai untuk proses penerimaan
bantuan pendidikan masyarakat tahun 2011.
4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan
alokasi biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara
wajib mengajukan addendum/perbaikan proposal yang
diketahui oleh dinas pendidikan kab/kota setempat.
5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan di
lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab lembaga
penyelenggara.

16

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

BAB IV
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

A. Pemantauan dan Evaluasi
Guna menjamin kualitas hasil dan kelancaran proses kegiatan,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan melibatkan
dinas terkait, melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan ke
masing-masing lembaga penyelenggara kegiatan.
Penilik yang membidangi pendidikan masyarakat juga perlu
terlibat dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan.
Sasaran pemantauan meliputi:
1. Keterlaksanaan kegiatan yang didukung oleh bukti-bukti fisik
kegiatan sesuai langkah kegiatan yang telah ditetapkan.
2. Kendala-kendala pelaksanaan yang terkait dengan sasaran
kualitatif dan waktu yang telah ditetapkan.
3. Penemuan solusi atas permasalahan-permasalahan yang dialami.
Penilaian kegiatan berdasarkan atas keberhasilan yang
ditentukan melalui kesesuaian rencana pelaksanaan yang telah
ditentukan sebelumnya dengan kondisi riil yang sebenarnya. Hasil
evaluasi akan berperan penting dalam meningkatkan efektifitas
kegiatan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, hasil evaluasi
akan memberikan solusi efektif pelaksanaan kegiatan dan hal-hal
yang kontradiktif bagi pengembangan.

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

17

B. Pelaporan
Lembaga penerima dana bantuan wajib membuat laporan
pertanggungjawaban bantuan yang telah diterima, sesuai mekanisme
pelaporan yang diatur didalam acuan ini.
1. Tujuan laporan
a. Mengetahui bahwa dana bantuan diterima oleh lembaga;
b. Mengetahui pelaksanaan, perkembangan, hambatan dan
keberhasilan yang dilaksanakan;
2. Tahapan dan isi laporan
Laporan awal, disampaikan segera setelah dana bantuan
diterima dengan menggunakan format terlampir.
Laporan akhir, disampaikan paling lambat dua minggu setelah
selesai dilaksanakan, sesuai dengan format terlampir.
Laporan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan
Masyarakat dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kabupaten/Kota setempat u.p, Subdinas/Bidang yang
menangani Pendidikan Nonformal dan Informal.

18

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

BAB V
PENUTUP
Petunjuk teknis ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan
arahan teknis bagi lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat
dan semua pihak terkait untuk keberhasilan program pendidikan
masyarakat.
Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas, harap segera
menghubungi:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
u.p. Subdirektorat Pembelajaran dan Peserta Didik
Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas, Gedung E Lantai 6,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270,
Telepon (021) 5725715,
Faksimili (021) 5725039,
Website: http://www.pnfi.kemdiknas.go.id/dikmas

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

19

Lampiran 1.
Format Rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA
======================================

KOP LEMBAGA
=====================================================

SURAT REKOMENDASI

SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN DAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota*) ............................... menerangkan bahwa:
Nama Lembaga

: ........................................................................

Alamat

: .......................................................................

Nama Ketua

: .......................................................................

No. Tlp./HP/Faks.

: ........................................................................

adalah lembaga yang mempunyai kelayakan untuk melaksanakan Aksara
Berbasis Cerita Rakyat dan berhak mengusulkan kepada Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas untuk
memperoleh dana Bantuan Aksara Berbasis Cerita Rakyat Tahun 2011.
Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
.............................................. 2011
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota*) …............................
Tanda Tangan,
Stempel Asli
(..................................................)

20

Lampiran 2. Format Pernyataan Kesanggupan dan
Tanggungjawab Mutlak

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

Yang bertanda tangan di bawah ini kami pengusul Dana Bantuan Aksara
Berbasis Cerita Rakyat Tahun 2011:
Nama Lembaga
: ……………………...........………………………
Alamat Lembaga : ……………………......………………………….
……………………......………………………….
Nama Ketua
: ……………………......………………………….
Telp./HP/Faks.
: ……………………......………………………….
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup:
1. Menyelenggarakan Aksara Berbasis Cerita Rakyat sesuai dengan jadwal
dan Petunjuk Teknis yang ada;
2. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan, paling lambat 2 minggu
setelah selesai dilaksanakan atau sebelum tahun anggaran berakhir;
3. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat.
4. Bertanggungjawab secara mutlak atas penggunaan dana bantuan sesuai
Juknis dan Akad kerjasama.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
……………………………..
Yang Membuat Pernyataan

2011

Materai Rp 6.000,(…………..………………….)

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

21

ISI PROPOSAL

Lampiran 3. Format Proposal

Contoh Cover Proposal

PROPOSAL
PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN
PENYELENGGARAAN
AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT
TAHUN 2011

Diajukan Kepada
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal, Kemdiknas
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

1. Profil Lembaga
a. Nama Lembaga
b. Alamat Lengkap

: ...........…….…….......................................
: ...........…….…….......................................
...........…….…….......................................
: ...........…….…….......................................
: ...........…….…….......................................

c. No. Telp./HP
d. Nama Ketua Jurusan
e. Nomor Rekening
Atas Nama Lembaga*) : ....................................................................
f. Nama Bank
: ...................................................................
g. NPWP**)
: ...........…….…….......................................
*) Melampirkan surat keterangan Bank
**) Fotocopy dilampirkan
h. Program pendidikan masyarakat yang dilaksanakan saat ini:
1) ......................................................................................................
2) ......................................................................................................
3) ......................................................................................................
i. Daftar Pengurus Lembaga
No. Nama

Tmpt/
Tgl Lahir

L/P Pendidikan Pekerjaan Jabatan

1.
2.
3.
dst.
Oleh:

Catatan: Struktur organisasi dan deskripsi kerja agar dilampirkan

Nama Lembaga
: ...................................................
Alamat
: ...................................................
No. Telp./HP/Faks. : ...................................................

22

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

23

j.

3. Rencana Anggaran Belanja

Sarana dan Prasarana

No. Jenis Sarana

Keadaan

1.

Luas Gedung Lembaga

Luas Tanah:…………...........m²
Luas Bangunan:…................m²

2.

Tempat Penyelenggaraan
Kegiatan

Gedung Perkantoran
Rumah
Ruko
.....................................

3.

Status Bangunan /
Gedung Lembaga

Milik sendiri
Kontrak/sewa
Pinjam
...................................

4.

Sarana belajar

Keterangan

Meja & kursi belajar ...........set Kondisi :
Papan tulis ..........…..............set
Lemari/rak buku ....….......…unit
Mesin tik ...........................…unit
Komputer ........................…unit
Bahan ajar .......................... jenis
Bahan Bacaan ................... judul

2. Deskripsi Usulan Kegiatan
Pada bagian ini, uraikan dengan jelas mengenai:
a. Nama Kegiatan
b. Tujuan Kegiatan
c. Hasil yang Diharapkan
d. Sasaran/Peserta Kegiatan (Daftar lengkap dilampirkan)
e. Rencana Kegiatan Pembelajaran (Jadwal Kegiatan dilampirkan):
1) Persiapan, antara lain penyiapan rencana dan jadwal kegiatan,
sosialisasi, dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.
2) Pelaksanaan: (a) lama program, tempat, jumlah & waktu
pertemuan, (b) model pembelajaran, (c) metode, bahan ajar, dan
media yang digunakan dalam pembelajaran, (d) tutor,
fasilitator/narasumber teknis/instruktur, dan (e) mitra kerjasama.
3) Penilaian Hasil Belajar: penilaian terhadap proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan penilaian hasil pendampingan.
f. Rencana kegiatan pendampingan/penguatan/fasilitasi/sejenis : (a)
jenis/bentuk kegiatan, (b) lama, jumlah dan waktu pertemuan, (c)
pendamping/fasilitator, (d) mitra kerjasama

24

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

No. Komponen Program dan
Volume Harga
Jumlah (Rp)
Rinciannya
(2)
Satuan (Rp) = (2)x(3)
(1)
(3)
1. Persiapan
a. penyusunan acuan pelaksanaan
b. sosilisasi dan koordinasi
2. Pelaksanaan
a. Bantuan Peserta Didik,
meliputi: alat tulis, motivasi
(seperti hadiah, konsumsi) dan
lainnya
b. Biaya Pembelajaran (alat tulis,
transport tutor, bahan
ajar/buku/bahan praktik, dan
kebutuhan pembelajaran lainnya
yang diperlukan)
c. Biaya Pendampingan (transport
pendamping/fasilitator, transport
pengelola, bahan/ alat/ modal
usaha, dan lainnya yang
diperlukan)
3. Penilaian dan pelaporan
a. penilaian, pemantauan, dan
pelaporan
Jumlah
4. Daftar Lampiran Proposal
a. Daftar calon peserta didik yang diketahui oleh Kepala Desa/Lurah
dan Penilik yang membidangi pendidikan masyarakat
b. Daftar pendidik/tutor/fasilitator/narasumber teknis/pendamping
c. Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota
d. Surat pernyataan kesanggupan dan tanggungjawab mutlak
e. Surat keterangan usaha/rintisan usaha yang sedang/akan
dikembangkan
f. Salinan/fotokopi akta notaris dan/atau surat izin pendirian lembaga
g. Salinan/fotokopi nomor rekening bank a.n. lembaga yang disertai
dengan surat keterangan dari Bank
h. Salinan/fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
lembaga
i. Struktur organisasi kepengurusan dan deskripsi kerja

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

25

Daftar Lampiran Proposal :
Lampiran a. Format Daftar Calon Peserta Didik

Lampiran b. Format Daftar Tutor/Fasilitator/Narasumber Teknis
FORMAT
DAFTAR TUTOR/FASILITATOR/NARASUMBER
TEKNIS/INSTRUKTUR
AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT
TAHUN 2011

FORMAT
DAFTAR CALON PESERTA DIDIK
AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT
TAHUN 2011
No.

Nama

Jenis
Alamat
Kelamin

Umur Latar Belakang Pekerjaan
Pendidikan

No. Nama

1.
2.

1.

3.

2.

4.

3.

5.

4.

6.

5.

7.

6.

8.

7.

9.

8.

10.

9.

dst.

10.

Jenis
Tempat,
Kelamin Tanggal
Lahir

Pekerjaan

Pendidikan Tahun Bidang
Terakhir Lulus Keahlian
yg Dimiliki

dst.
.............., ….....…….2011
Diketahui Oleh:
Kepala Desa/Lurah/Penilik Dikmas,

Ketua/Penyelenggara Program

Tanda Tangan,
Stempel Asli

Tanda Tangan,
Stempel Asli

(………………………….)

( .........................................)

26

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

……, ……………………….2011
Ketua Lembaga
Tanda Tangan,
Stempel Asli
(………………………….)

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

27

Lampiran 4. Format Laporan Awal

KOP LEMBAGA
=====================================================
LAPORAN AWAL
PENYELENGGARAAN PROGRAM AKSARA
BERBASIS CERITA RAKYAT
TAHUN 2011
Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga penerima
bantuan penyelenggaraan aksara berbasis cerita rakyat tahun 2011:
Nama Lembaga
: ………………..............………………………
Alamat Lembaga : ………………..............………………………
………………..............………………………
Nama Ketua
Telp./HP/Faks.

: ………………..............………………………
: ………………..............………………………

Dengan ini melaporkan sebagai berikut:
1. Dana bantuan penyelenggaraan aksara berbasis cerita rakyat sebagai
tindaklanjut dari Akad Kerjasama No. ............................. telah kami
terima melalui rekening lembaga kami pada tanggal ...........................
2. Dana tersebut akan kami gunakan untuk menyelenggarakan aksara
berbasis cerita rakyat sesuai dengan Petunjuk Teknis dan Akad Kerjasama
yang telah kami tandatangani.
3. Aksara berbasis cerita rakyat akan kami selenggarakan mulai tanggal
.........................................
Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang
baik, kami sampaikan terima kasih.
....…………………….. 2011
Pimpinan Lembaga,
(…………..………………….)

28

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

Lampiran 5. Sistematika Laporan Akhir
SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR
PENYELENGGARAAN AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT
TAHUN 2011
Cover/sampul laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum
3. Tujuan Pelaporan
B. Kegiatan Pembelajaran
Uraikan kegiatan pembelajaran yang meliputi;
1. Persiapan (penyiapan rencana dan jadwal kegiatan, sosialisasi, dan koordinasi
pelaksanaan kegiatan).
2. Pelaksanaan (metode, materi/bahan/modul, media/alat peraga, waktu, tempat,
tutor, warga belajar).
3. penilaian (penilaian proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
penilaian hasil pendampingan).
C. Penggunaan Dana
Laporkan semua transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana
sebagaimana tertera dalam Acuan Pelaksanaan dan Proposal yang disertai
dengan fotokopi bukti-bukti yang sah, seperti kuitansi, bukti setoran pajak, dan
lain-lain (kuitansi asli disimpan sebagai arsip lembaga).
D. Penutup
1. Kesimpulan
Simpulkan tentang a) motivasi dan partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran/pendampingan, b) efektifitas penggunaan metode pembelajaran,
c) hasil belajar, dan d) tantangan/hambatan yang dialami.
2. Saran/Rekomendasi
Kemukakan saran/rekomendasi yang terkait dengan perbaikan
penyelenggaraan dan kebijakan program.
3. Tindak Lanjut
Tuliskan tindak lanjut yang direncanakan oleh lembaga setelah program
berakhir.
Lampiran:
1. Acuan Pelaksanaan
2. Foto-foto kegiatan/dokumentasi lainnya yang relevan
3. Fotokopi kuitansi penggunaan dana
4. Materi/bahan ajar/modul berbasis cerita rakyat
5. Fotokopi sertifikat hasil pembelajaran (seperti SUKMA/STSB)
6. Bukti-bukti pendukung lainnya (jika ada)

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

29

Lampiran 6. Standar Kompetensi Keaksaraan

b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

No.
(1)

Standar
Kompetensi
(2)

1.

Mendengarkan

1. Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar (SKK Dasar)
a. Standar Kompetensi Lulusan
No. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KEAKSARAAN DASAR
1.

Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk pesan, perintah, petunjuk dalam
bahasa Indonesia yang terkait dengan kehidupan sehari-hari

2.

Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa,
percakapan, bertanya, bercerita, mendeskripsikan benda,
memberikan tanggapan/saran yang fungsional untuk kehidupan
sehari-hari.

3.

Membaca
Memahami wacana tulis berupa pesan, perintah, petunjuk dalam
bahasa Indonesia yang fungsional dalam kehidupan sehari-hari.

4.

Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari dalam bentuk paragraf.

5.

Berhitung
Melakukan penghitungan operasi dasar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian) baik secara lisan maupun tulis yang
fungsional dalam kehidupan sehari-hari

30

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

Kompetensi Dasar
(3)

(4)

1.1 Memahami teks
1.1.1 Menceritakan kembali dengan katakata atau kalimat sendiri isi teks pendek
pendek (satu sampai
(1 s.d. 5 kalimat sederhana) yang
dengan lima kalimat
didengar tentang topik tertentu yang
sederhana) dan pesan
disampaikan oleh tutor yang berkaitan
yang dilisankan yang
dengan kecakapan hidup.
berkaitan dengan
kecakapan hidup.
1.1.2 Menyampaikan pesan pendek (1 s.d. 5
kalimat sederhana) yang didengarnya
kepada orang lain yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
1.2 Memahami penjelasan 1.2.1 Melakukan sesuatu berdasarkan
penjelasan yang disampaikan secara
tentang petunjuk dan
lisan yang berkaitan dengan kecakapan
cerita yang dilisankan
hidup.
yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
1.2.2 Memberikan tanggapan sederhana
tentang cerita pengalaman teman yang
didengarnya yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
2. Berbicara
2.1 Mengungkapkan
2.1.1 Memperkenalkan diri sendiri dengan
kalimat sederhana dan bahasa yang
pikiran, perasaan, dan
santun yang berkaitan dengan
informasi, secara lisan
kecakapan hidup.
dengan perkenalan
dan tegur sapa, serta 2.1.2 Bertanya kepada orang lain yang
pengenalan benda
berkaitan dengan kecakapan hidup
sekitar yang berkaitan
dengan menggunakan kalimat
dengan kecakapan
pertanyaan yang tepat dan bahasa yang
hidup.
santun
2.1.3 Mendeskripsikan benda-benda di
sekitar dengan kalimat sederhana yang
berkaitan dengan kecakapan hidup.

AKSARA BERBASIS CERITA RAKYAT

31

2.2 Mengungkapkan
2.2.1 Menjelaskan isi gambar tunggal atau
gambar seri sederhana yang berkaitan
pikiran, perasaan, dan
dengan kecakapan hidup dengan bahasa
informasi secara lisan
yang mudah dimengerti
dengan gambar dan
percakapan sederhana
Melakukan percakapan sederhana
yang berkaitan dengan 2.2.2 dengan menggunakan kalimat dan
kecakapan hidup.
kosakata yang sudah dikuasai yang
berkaitan dengan kecakapan hidup.
2.2.3 Menyampaikan rasa suka atau tidak
suka tentang suatu hal atau kegiatan
yang berkaitan dengan kecakapan hidup
dengan alasan sederhana
2.3 Mengungkapkan
2.3.1 Bertanya kepada orang lain dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat
pikiran, perasaan, dan
dan santun berbahasa yang berkaitan
pengalaman secara
dengan kecakapan hidup.
lisan melalui kegiatan
bertanya, dan
2.3.2 Menceritakan kegiatan sehari-hari
bercerita yang
dengan bahasa yang mudah dipahami
berkaitan dengan
orang lain yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
kecakapan hidup.
2.4 Mengungkapkan
2.4.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau
binatang di sekitar sesuai ciri-ciri dan
secara lisan beberapa
manfaatnya den