juknis ppd keaksaraan keluarga 2011

KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap
orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas
tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama
tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan
demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya
yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki,
menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi,
persahabatan, dan perdamaian.
Pendidikan Masyarakat sebagai bagian penting dari pendidikan
orang dewasa yang melayani Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan
Kecakapan Hidup dan Kewirausahaan, Peningkatan Budaya Baca
Masyarakat, Pendidikan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender,
dan Pendidikan Keorangtuaan, harus dipandang dalam kerangka
pemenuhan hak asasi manusia dan prinsip-prisip inklusi untuk
pembangunan manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan dari Pendidikan
untuk Semua (PUS). Pengakuan terhadap pentingnya pendidikan
masyarakat ditunjukkan secara implisit dalam pemaknaan pendidikan

sebagai hak asasi yang harus diperoleh semua orang dan memiliki
peran yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejak tahun 2010 berbagai upaya telah dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan masyarakat melalui inisiatif
beragam program yang lebih menyentuh langsung sisi pemberdayaan
dan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspeknya sebagai
program terpadu yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat. Berbagai program tersebut difokuskan pada
masyarakat yang belum beruntung seperti masyarakat yang tinggal
di kawasan adat terpencil, di kawasan tertinggal/terluar/perbatasan,
kawasan padat buta aksara, masyarakat marjinal perkotaan, lansia,
perempuan dan anak-anak marjinal.

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

i

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai
upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan
memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan

pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai
inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi
pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu
dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh
masyarakat.
Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan
petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar
dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan
program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran.
Semoga, dan selamat bekerja.

Jakarta, Januari 2011
Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal

Hamid Muhammad, Ph.D.
NIP 195905121983111001


ii

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

KATA PENGANTAR
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya
pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu
dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan
masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis
pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program
Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian
kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis,
dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan
untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan
Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan
penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan

atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai
dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi
yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai
masalah ekonomi, sosial, dan budaya.
Saat ini masyarakat ditingkatkan keberaksaraannya dan diarahkan
untuk menguasai ragam keaksaraan melalui program Keaksaraan
Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, Aksara Kewirausahaan, Keaksaraan
Keluarga, dan Keaksaraan Bencana. Peningkatan budaya tulis
dikembangkan melalui Koran Ibu, dan peningkatan budaya baca
dilaksanakan melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Sejalan
dengan program-program tersebut juga dilaksanakan sejumlah program
pendidikan pemberdayaan perempuan dan partisipasi anak untuk
meningkatkan harkat, martabat dan kualitas perempuan dan anak
melalui program kecakapan hidup perempuan dan anak, program
pencegahan tindak pidana perdagangan orang, serta program kesetaraan
dan keadilan gender.

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

iii


Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat
bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk
dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak
mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian
memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796
juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di
Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah
perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender
untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan
eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi
keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar
universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan
mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi
risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan
generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi
kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan,
dan meningkatkan harkat dan martabat perempuan.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai
pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis

pengajuan dan pengelolaan bantuan penyelenggaraan pendidikan
keaksaraan keluarga tahun 2011 ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis
yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini
dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah
SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Amin.
Jakarta, Januari 2011
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIRJEN PAUDNI

................................... i

PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN
MASYARAKAT ................................................................ iii
.......................................................................

v


BAB I PENDAHULUAN
......................................…….
A. Latar Belakang
.........................................................
B. Dasar Hukum
...................................................
C. Tujuan Petunjuk Teknis
.........................................

1
2
4
5

BAB II PENDIDIKAN PERLINDUNGAN
ANAK MARJINAL
................................................
A. Pengertian
.............................................................

B. Sasaran Program/Penerima Manfaat ................................
C. Tujuan Program
……………………………………
D. Hasil yang Diharapkan
…………………………...
E. Deskripsi Kegiatan
…………………………….
F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan ………………

6
6
6
6
7
7
11

DAFTAR ISI

Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D

NIP. 195804091984022001

iv

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

v

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN
BANTUAN
............................................................ 12
A. Penerima Bantuan
...................................................... 12
B. Syarat Penerima Bantuan
............................................ 12
C. Tata Cara Pengajuan Bantuan
...................................... 13
D. Proses Penyaluran Bantuan

………………………. 14
E. Catatan Khusus
…………………………………….. 15
BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORAN .........…… 17
A. Pemantauan dan Evaluasi
…………………………… 17
B. Pelaporan
………………………………………… 18
BAB V PENUTUP

…………………………………. 19

LAMPIRAN
1. Format Rekomendasi Dinas Kabupaten/Kota
2. Format Pernyataan Kesanggupan dan Tanggung Jawab Mutlak
3. Format Proposal
4. Format Laporan Awal
5. Sistematika Laporan Akhir
6. Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar
7. Standard Kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri

8. Contoh Akad Kerjasama
9. Instrumen Verifikasi Lembaga
10. Contoh Acuan Pelaksanaan

vi

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

BAB I
PENDAHULUAN
Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan
menggunakan tanda-tanda simbol, bukan hanya sebagai huruf atau
rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang menghantar
cakrawala pengetahuan dan peradaban suatu bangsa karena aksara
membentuk wacana yang dapat dikenali, dipahami, diterapkan, dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk
mewujudkan aksara yang membangun peradaban diperlukan
kemampuan ragam keaksaraan yang memberdayakan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah
dan membentuk kehidupan masyarakat. Pemberdayaan akan
meningkatkan kemampuan anggota masyarakatnya agar dapat
mengarahkan, mengendalikan, membentuk dan mengelola hidupnya.
Pemberdayaan masyarakat juga akan meningkatkan kemampuan
seseorang untuk dapat mengelola hidupnya secara mandiri sebagai
indikator pemberdayaan meliputi kemampuan: i) memahami masalah,
ii) menilai tujuan hidupnya, iii) membentuk strategi, iv) mengelola
sumber daya, v) bertindak dan berbuat. Selanjutnya pembangunan
masyarakat merupakan suatu proses yang berkelanjutan dengan
pendekatan holistik atau menyeluruh sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, kemudian menerapkan pemberdayaan yang berpengaruh,
melibatkan, dan mendidik; menjamin keseimbangan lingkungan;
memastikan keberlanjutan/kebertahanan, dan menggunakan kemitraan
untuk membuka akses untuk sumber daya dan dana.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menerapkan
kerangka kerja Aksara Membangun Peradaban dengan menerapkan
lima misi kerja Kementrrian Pendidikan Nasional yaitu Ketersediaan,
Keterjangkauan, dan peningkatan Kualitas serta misi Kesetaraan
pendidikan yang nondiskriminatif dan Keterjaminan memperoleh
layanan pendidikan. Aksara membangun peradaban antara lain

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

1

pendidikan keaksaraan, aksara kewirausahaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan dan anak, pengarusutamaan gender,
peningkatan budaya baca masyarakat serta penguatan kelembagaan
pendidikan masyarakat.
Pelaksanaan program-program pendidikan masyarakat tersebut
perlu terus dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif
dan inovatif, khususnya dalam diversifikasi layanan yang berpihak
pada keluasan dan keragaman cakupan sasaran dengan menerapkan
unsur-unsur pemberdayaan masyarakat berikut:
• Swa manajemen (self managed)
• Lingkungan sepanjang hayat
• Menghargai norma, nilai dan budaya
• Berbasis kebutuhan
• Masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan
• Pemberdayan sebagai ciri utama
• Berakar pada nilai-nilai sosial
• Berbasis pengalaman
• Partisipatif dan demokratis
• Berbasis kecakapan hidup
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat menyadari
bahwa upaya pemberdayaan masyarakat sebagaimana digambarkan
di atas tidak mungkin dilakukan sendiri tanpa kerjasama kemitraan
dan ketersediaan lembaga masyarakat yang memadai. Oleh karena
itu, berbagai pemberdayaan masyarakat tersebut secara simultan
disertai dengan beberapa layanan kemitraan dan penguatan
kelembagaan pendidikan masyarakat.
A. Latar Belakang
Penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas pada tahun 2010
berjumlah 8,3 juta orang (4,79%) dan sebagian besar adalah
perempuan dengan disparitas gender 2,64%. Dari jumlah tersebut
sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil,
buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu
buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal
dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental
pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap

2

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala
kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki
kemampuan keaksaraan yang memadai.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNPPWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan
untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian
Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal menyediakan layanan pendidikan
keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan pemberantasan
buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam
keaksaraan lainnya yang merupakan pemeliharaan dan peningkatan
kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat
kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa
berkeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila
kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional
dan berkelanjutan.
Atas dasar itu, pada tahun 2011 Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan keaksaraan
yang meliputi keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri,
keaksaraan keluarga, aksara kewirausahaan, dan aksara keluarga.
Program-program tersebut ditunjang dengan TBM di ruang publik
dan peningkatan mutu TBM unggulan berbasis elektronik, serta
program-program pendidikan pemberdayaan perempuan, seperti
pendidikan kecakapan hidup perempuan, peningkatan budaya tulis
melalui koran ibu dan anak, pendidikan keluarga berwawasan
gender, dan lainnya.
Pendidikan Keaksaraan Keluarga merupakan upaya pemerintah
untuk meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan keberdayaan
keluarga termasuk dalam hal kesehatan Ibu dan Anak, pencegahan
risiko kematian Ibu melahirkan dan bayi, dan lain-lain. Bantuan
ini dapat diakses oleh para penyelenggara pendidikan keaksaraan
yang memenuhi persyaratan.

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

3

Agar para penyelenggara dapat memperoleh bantuan pendidikan
keaksaraan keluarga sesuai dengan peraturan, maka disusunlah
”Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan
Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Keluarga Tahun 2011”.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2004 tentang Pendanaan
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2009-2014;
6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Pemberantasan Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNPPWB/PBA) ;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan
Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014 dan;
8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun
2011.

4

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

C. Tujuan Petunjuk Teknis
Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk memberikan pemahaman
dan pengaturan kepada:
1. Lembaga dalam menyusun dan mengajukan proposal Pengajuan
dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan
Keaksaraan Keluarga.
2. Tim penilai dalam menyeleksi proposal Pengajuan dan
Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Keluarga sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
kelayakan proposal.
3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam
menyalurkan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Keluarga.
4. Peningkatan tata kelola dan akuntabilitas publik Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam mengelola pendidikan
keaksaraan.

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

5

BAB II
PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

A. Pengertian
1. Pendidikan Keaksaraan Keluarga merupakan kemampuan
memberdayakan keluarga untuk melatihkan kemampuan
berkomunikasi melalui teks lisan, tulis, dan angka dalam bahasa
Indonesia agar anggota keluarga yang belum beraksara mampu
memperoleh, mencari, dan mengelola informasi untuk
memecahkan masalah sehari-hari, khususnya berkaitan dengan
pencegahan resiko kematian ibu melahirkan dan bayi, ekonomi
keluarga, dan pendidikan karakter dalam keluarga.
2. Dana Pendidikan Keaksaraan Keluarga merupakan biaya
operasional penyelenggaraan pembelajaran dan pendampingan
yang diarahkan untuk pemberdayaan social dan ekonomi
keluarga.
B. Sasaran/Penerima Manfaat
Keluarga yang masih mempunyai anggota berusia 15 tahun
ke atas yang melek aksara parsial dan cenderung masih buta aksara
atau mereka yang masih berkeaksaraan rendah.
C. Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan keberaksaraan anggota keluarga
dalam mengelola informasi untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan yang dapat menguatkan kehidupan keluarga;
2. Meningkatkan kecakapan keluarga dalam melakukan
pendidikan karakter dan upaya pencegahan risiko kematian
ibu hamil dan bayi.

6

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

3. Meningkatkan kecakapan hidup (lifeskills) anggota keluarga
yang dapat memperkuat keberdayaan sosial-ekonomi keluarga.
4. Menumbuhkan budaya saling membelajarkan diantara anggota
keluarga;
D. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan keaksaraan
keluarga adalah:
1. Meningkatnya kemampuan keluarga dalam mengelola informasi
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat
menguatkan kehidupan keluarga.
2. Meningkatnya kecakapan keluarga dalam melakukan upaya
pendidikan karakter dan upaya pencegahan risiko kematian
ibu hamil dan bayi.
3. Meningkatnya kecakapan hidup (lifeskills) anggota keluarga
yang dapat memperkuat keberdayaan sosial-ekonomi keluarga.
4. Tumbuhnya budaya saling membelajarkan diantara anggota
keluarga.
E. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Pendidikan Keaksaraaan Keluarga dilakukan dalam
bentuk pembelajaran dan/atau pelatihan keterampilan, serta
pendampingan. Kegiatan yang dibiayai melalui APBN tahun 2011
harus sudah selesai dilaksanakan dan dilaporkan pada tanggal 31
Desember 2011. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik,
lancar dan terarah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga
penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurangkurangnya berisi : nama kegiatan, tujuan kegiatan, jadwal
pembelajaran/pelatihan dan kegiatan pendampingan yang
menggambarkan tempat, waktu, materi, tutor/instruktur/fasilitator,
bahan bacaan/buku rujukan. Tahap kegiatan Pendidikan Keaksaraan
Keluarga sekurang-kurangnya meliputi:

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

7

1. Persiapan
a. Penyiapan rencana dan jadwal kegiatan yang dituangkan
dalam acuan operasional pelaksanaan;
b. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.
2. Pelaksanaan
a. Pendidikan Keaksaraan Keluarga dilaksanakan dalam
bentuk pembelajaran dan/atau pelatihan keterampilan serta
pendampingan untuk meningkatkan keberdayaan keluarga;
b. Kegiatan pembelajaran dan/atau pelatihan keterampilan
dilakukan sekurang-kurangnya setara dengan 66 jam
pelajaran dan pendampingan dilaksanakan sekurangkurangnya 2 bulan.
Kegiatan pembelajaran keaksaraan keluarga sangat fleksibel
tergantung waktu luang yang ada, karena tutornya adalah
anggota keluarga sendiri;
Tutor lembaga/fasilitator/instruktur bertugas memberikan
pendampingan kepada tutor keluarga dan memberikan
pelatihan keterampilan kepada peserta didik seminggu
sekali atau sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Tutor dari anggota keluarga yang membimbing
pembelajaran setiap harinya terutama untuk pembelajaran
membaca, menulis dan berhitung. Tutor keluarga terlebih
dahulu mendapatkan orientasi atau pelatihan dari lembaga.
c. Materi pembelajaran dan pelatihan sekurang-kurangnya
mencakup:
1) Pendidikan pencegahan resiko kematian ibu melahirkan
dan bayi:
• Gizi seimbang
• Imunisasi
• P3K
• Pemeriksaan ibu hamil dan sebagainya

8

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

2) Peningkatan taraf ekonomi keluarga, seperti:
• Tata boga (membuat kue, memasak, membuat
keripik dan lain sebagainya).
• Menjahit
• Beternak (ayam, sapi, kambing, ikan dan lain
sebagainya).
• Kerajinan tangan (anyaman, ukiran dan lain
sebagainya).
3) Pelayanan pendidikan karakter:
• Etika dan budi pekerti;
• Persaudaraan dan kebersamaan;
• Berfikir positif.
d. Bahan ajar yang digunakan dapat disusun dari hasil
kesepakatan
bersama
antara
tutor
lembaga/fasilitator/instruktur dan peserta didik, dengan
memanfaatkan bahan dan sumber daya setempat.
e. Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan
pembelajaran orang dewasa (andragogy) dengan banyak
menggali, mendengar, mendiskusikan, mempraktekkan,
mengartikulasikan dan membangun pemahaman, sikap,
keterampilan dan perilaku, serta menghargai pengalaman
peserta didik. Prinsip andragogy adalah kemitraan atau
partisipasi yang dapat menghasilkan sikap positif,
keterbukaan satu sama lain, pertukaran pengalaman dan
pengetahuan; dan “negosiasi” untuk menemukan solusi
bersama dalam menggali dan mengembangkan potensi
yang dimiliki peserta didik. Metode yang dikembangkan
dengan presentasi, tanya jawab, diskusi, curah pendapat.
f. Pasca pelatihan, dilakukan pendampingan oleh tutor
lembaga/nara sumber teknis/pengelola untuk memberikan
bimbingan kepada keluarga agar dapat menerapkan
materi/keterampilan yang diperoleh dari pelatihan, baik
secara individu maupun kelompok.

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

9

Pendampingan dapat dilakukan dengan cara :
1) Memberikan layanan konsultasi dan memfasilitasi
peningkatan usaha (kualitas produk dan pemasaran).
2) Memberikan layanan konsultasi kesehatan.
3. Penilaian
Penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil
pembelajaran/pelatihan dan pendampingan. Penilaian terhadap
proses dilakukan untuk melakukan perbaikan selama proses
berlangsung serta menyusun rekomendasi dan saran bagi
proses yang akan berjalan ke depan. Penilaian hasil belajar
dilakukan untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang
telah dilakukan meliputi peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan/kecakapan hidup peserta didik. Materi penilaian
disesuaikan dengan materi pembelajaran/pelatihan yang
dilaksanakan. Penilaian hasil pendampingan dilakukan untuk
memotret kemajuan yang dicapai selama pendampingan, baik
kemajuan individu peserta didik maupun kemajuan kegiatan
kelompok/kelembagaan.
Semua kegiatan penilaian dilakukan oleh tutor
lembaga/instruktur/ fasilitator/pendamping dan dilaporkan
oleh penyelenggara kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat. Alat/instrumen penilaian dapat berupa lembar
observasi/pengamatan kinerja, hasil karya (portofolio), pameran,
lomba dan alat evaluasi lain yang relevan. Peserta didik yang
dinyatakan memenuhi syarat setelah mengikuti pendidikan
diberikan Surat Tanda Selesai Belajar (STSB) dan untuk peserta
didik buta aksara yang mencapai kompetensi diberikan Surat
Keterangan Melek Aksara (SUKMA) bagi peserta didik yang
baru melek aksara.

10

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana
Bantuan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan
keaksaraan keluarga tersedia untuk 75 lembaga dengan satuan
biaya Rp 40.000.000,- per lembaga untuk melayani 40 keluarga
dengan proporsi alokasi pembiayaan sebagai berikut :
No. Komponen Deskripsi
yang Dibiayai

Proporsi
Biaya

1

Persiapan

a. Penyiapan rencana dan
jadwal kegiatan;
b. Sosialisasi dan koordinasi
pelaksanaan kegiatan

Maksimal 10%

2

Pelaksanaan

Bantuan Peserta Didik, meliputi: Maksimal 15%
alat tulis, motivasi (hadiah,
konsumsi) dan lain-lain

3

Biaya Pembelajaran (alat tulis,
transport tutor, bahan ajar/buku/
bahan praktik dan kebutuhan
pembelajaran lainnya)

Minimal 40%

Biaya Pendampingan (transport
pendamping/fasilitator, transport
pengelola, bahan/alat/modal
usaha, dan lainnya yang
diperlukan)

Maksimal 30%

Penilaian
Biaya Manajemen, meliputi :
dan Pelaporan penilaian, pemantauan dan
pelaporan.

Maksimal 5%

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

11

BAB III
PROSEDUR PENGAJUAN DAN
PENYALURAN BANTUAN
A. Penerima Bantuan
Sasaran penerima bantuan pendidikan keaksaraan keluarga
yaitu PKBM/Satuan PNF Sejenis/dan Lembaga Kemasyarakatan
yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas pembelajaran
keaksaraan yang ditunjukkan dengan data peserta didik, tutor, dan
sarana pembelajaran yang disahkan oleh Kepala Desa/Lurah.

9. Memiliki susunan kepengurusan lembaga lengkap dilengkapi
dengan uraian tugasnya;
10. Khusus untuk SKB dan UPT Sejenis, kegiatan yang
dilaksanakan adalah untuk percontohan dan harus memperoleh
rekomendasi dari UPT Ditjen PAUDNI (P2PNFI/BP-PNFI).
C. Tata Cara Pengajuan Bantuan
1. Penyusunan Proposal
Proposal disusun oleh lembaga penyelenggara dengan mengacu
pada format proposal sebagaimana yang terdapat pada lampiran
Petunjuk Teknis ini.
2. Pengiriman Proposal

B. Syarat Penerima Bantuan
Persyaratan yang harus dipenuhi lembaga yang mengajukan
bantuan adalah sebagai berikut.
1. Memiliki akta notaris pendirian lembaga/surat izin operasional
dari lembaga berwenang/legalitas kelembagaan lainnya;
2. Memperoleh rekomendasi dari dinas pendidikan
kabupaten/kota;
3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga dan
dinyatakan dengan surat keterangan dari bank;
4. Memiliki NPWP atas nama lembaga;
5. Memiliki alamat/sekretariat yang jelas;

Proposal dikirimkan kepada:
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas,
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan,
Jakarta 10270.
Lembaga pengusul harus memberikan salinan proposal kepada
Dinas Pendidikan Provinsi.
3. Batas Waktu Pengajuan Proposal
Pengajuan proposal berakhir tanggal 31 Juli 2011. Batas waktu
pengajuan dapat diperpanjang apabila alokasi bantuan masih
tersedia.

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki NILEM;
7. Memiliki data calon peserta didik/anggota keluarga (dibuat
sesuai format terlampir);
8. Memiliki data tutor/fasilitator/narasumber teknis (dibuat sesuai
format terlampir);

12

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

13

D. Proses Penyaluran Bantuan
1. Penilaian
Penilaian proposal terdiri atas penilaian/verifikasi administrasi,
penilaian substansi proposal, dan verifikasi lembaga pengusul.
Penilaian administrasi dilakukan dengan pemeriksaan terhadap
kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan yang
telah ditentukan. Penilaian substansi proposal dilakukan oleh
tim penilai yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Pembelajaran dan Peserta Didik pada Satker Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
2. Verifikasi
Setiap lembaga calon penerima dana akan diverifikasi untuk
memperkuat bahan pengambilan keputusan berdasarkan data
otentik dan kelayakan lembaga penerima dana.
Verifikasi dapat dilakukan dengan cara:
1. Penilaian/pemeriksaan dokumen/informasi lembaga terpilih
yang tersedia di Direktorat, atau
2. Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan
rencana pelaksanaan , atau
3. Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara
langsung lembaga calon penerima bantuan, atau
4. Klarifikasi/konfirmasi kepada dinas pendidikan setempat.
3. Penetapan
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat/Pejabat Pembuat
Komitmen Pembelajaran dan Peserta Didik setelah menerima
usulan daftar nominatif lembaga calon penyelenggara dari tim
penilai proposal menetapkan lembaga penerima bantuan
pendidikan keaksaraan keluarga yang dituangkan dalam bentuk
surat keputusan.

14

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

4. Penandatanganan Akad Kerjasama
Pejabat Pembuat Komitmen dan lembaga penerima bantuan
yang telah ditetapkan menandatangani akad kerjasama
penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Keluarga. Akad
kerjasama dinyatakan sah dan berlaku apabila telah
ditandatangani oleh kedua belah pihak. Contoh akad kerjasama
terlampir.
5. Peluncuran Bantuan
Proses peluncuran bantuan dilakukan sebagai berikut:
a. Bendahara Pengeluaran mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) yang dilampiri Akad Kerja Sama yang
sudah ditandatangani;
b. SPP diajukan kepada Sekretaris Jenderal Kemdiknas melalui
Biro Keuangan.
c. Biro Keuangan menerbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM);
d. Biro Keuangan mengajukan SPM kepada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III;
e. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D);
f. KPPN Jakarta III memerintahkan Bank penyalur untuk
mentransfer dana bantuan ke rekening lembaga penerima
bantuan
E. Catatan Khusus
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal
tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima
pengembalian dana dalam bentuk apapun untuk pencairan
biaya yang akan, dan yang telah ditetapkan.

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

15

2. Sesuai dengan misi ke-4 renstra Kementerian Pendidikan
Nasional tentang kesetaraan diperlukan afirmasi/keberpihakan
pada daerah dan komunitas khusus tertentu, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat berkoordinasi dengan
Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk menentukan
lembaga penyelenggara penerima bantuan.
3. Lembaga penerima dana yang tidak menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan pada tahun sebelumnya,
tidak akan dinilai untuk proses penerimaan bantuan pendidikan
masyarakat tahun 2011.
4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan
alokasi biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara
wajib mengajukan addendum/perbaikan proposal yang
diketahui oleh dinas pendidikan kab/kota setempat.
5. Apabila terjadi penyimpangan penggunaan anggaran dalam
penyelenggaraan dilapangan, sepenuhnya menjadi tanggung
jawab mutlak lembaga penerima dana.

BAB IV
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

A. Pemantauan dan Evaluasi
Guna menjamin kualitas hasil dan kelancaran proses kegiatan,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan melibatkan
dinas terkait, melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan ke
masing-masing lembaga penyelenggara kegiatan.
Penilik yang membidangi pendidikan masyarakat juga perlu terlibat
dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan.
Sasaran pemantauan meliputi:
1. Keterlaksanaan kegiatan yang didukung oleh bukti-bukti fisik
kegiatan sesuai langkah kegiatan yang telah ditetapkan.
2. Kendala-kendala pelaksanaan yang terkait dengan sasaran
kualitatif dan waktu yang telah ditetapkan.
3. Penemuan solusi atas permasalahan-permasalahan yang dialami.
Penilaian kegiatan berdasarkan atas keberhasilan yang
ditentukan melalui kesesuaian rencana pelaksanaan yang telah
ditentukan sebelumnya dengan kondisi riil yang sebenarnya. Hasil
evaluasi akan berperan penting dalam meningkatkan efektifitas
kegiatan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, hasil evaluasi
akan memberikan solusi efektif pelaksanaan kegiatan dan hal-hal
yang kontradiktif bagi pengembangan.

16

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

17

B. Pelaporan
Lembaga penerima dana bantuan wajib membuat laporan
pertanggungjawaban bantuan yang telah diterima, sesuai mekanisme
pelaporan yang diatur didalam acuan ini.

BAB III
PENUTUP

1. Tujuan laporan
a. Mengetahui bahwa dana bantuan diterima oleh lembaga;
b. Mengetahui pelaksanaan, perkembangan, hambatan dan
keberhasilan yang dilaksanakan;
2. Tahapan dan isi laporan
Laporan awal, disampaikan segera setelah dana bantuan
diterima dengan menggunakan format terlampir .
Laporan akhir, disampaikan paling lambat dua minggu setelah
selesai dilaksanakan, sesuai dengan format terlampir.
Laporan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan
Masyarakat dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kabupaten/Kota setempat u.p, Subdinas/Bidang yang
menangani Pendidikan Nonformal dan Informal.

18

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

Pedoman ini bertujuan untuk memberikan arahan teknis yang
diperlukan baik untuk kesuksesan proses penyaluran bantuan sesuai
dengan aturan yang berlaku maupun untuk pelaksanaan di lembaga
yang terpilih. Pada akhirnya keberhasilan pelaksanaan Pendidikan
Keaksaraan Keluarga akan berkontribusi secara signifikan bagi
kesuksesan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat secara
keseluruhan.
Apabila ditemukan hal – hal yang kurang jelas, harap segera
menghubungi:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
u.p Subdit Pembelajaran dan Peserta Didik
Kompleks Kemdiknas, Gedung E Lantai 6,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 10270,
telepon (021) 5725715,
faksimili (021) 5725039
Website: http://pnfi.kemdiknas.go.id/dikmas

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

19

Lampiran 1.
Format Rekomendasi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA
======================================

=====================================================

SURAT REKOMENDASI

SURAT PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK

Nomor:
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota*) ............................... menerangkan bahwa:
Nama Lembaga

: ........................................................................

Nama Ketua

: .......................................................................

Alamat

: .......................................................................

No. Tlp./HP/Faks.

: ........................................................................

adalah lembaga yang mempunyai kelayakan untuk melaksanakan Pendidikan
Keaksaraan Keluarga dan berhak mengusulkan kepada Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdiknas untuk
memperoleh dana Bantuan Pendidikan Keaksaran Keluarga Tahun 2011.
Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
.............................................. 2011
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota …............................
Tanda Tangan,
Stempel Asli
(..................................................)
NIP. ..........................................

20

Lampiran 2.
Format Pernyataan Kesanggupan Dan Tanggung Jawab Mutlak

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

KOP LEMBAGA

Yang bertanda tangan di bawah ini kami pengusul Dana Bantuan Pendidikan
Keaksaraan Keluarga tahun 2011,
Nama Lembaga : ……………………...........………………………
Alamat Lembaga : ……………………......………………………….
……………………......………………………….
Nama Ketua
: …………………......………………………….
Telp./HP/Faks.
: ……………………......………………………….
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup:
1. Menyelenggarakan pendidikan keaksaraan keluarga sesuai dengan
proposal dan Petunjuk Teknis yang ada;
2. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan, paling lambat 2 minggu
setelah selesai dilaksanakan atau sebelum tahun anggaran berakhir;
3. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat.
4. Bertanggungjawab secara mutlak atas penggunaan dana bantuan sesuai
Juknis dan Akad kerjasama.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
............................……2011
Yang Membuat Pernyataan
Materai
Rp. 6.000,(…………..………………….)

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

21

FORMAT ISI PROPOSAL

Lampiran 3. Format Proposal:

USULAN
PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA
TAHUN 2011

Diajukan Kepada
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kemdiknas
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

A. Profil Lembaga
a. Nama Lembaga
b. Alamat Lengkap
c.
d.
e.
f
g.
h.

i.

j.

: ...........…….…….......................................
: ...........…….…….......................................
...........…….…….......................................
: ...........…….…….......................................
: ...........…….…….......................................

No. Telp./HP
Nama Ketua Jurusan
Nomor Rekening
Atas Nama Lembaga*) : ....................................................................
Nama Bank
: ...................................................................
NPWP**)
: ...........…….…….......................................
*) Melampirkan surat keterangan Bank
**) Fotocopy dilampirkan
Pendidikan masyarakat yang dilaksanakan saat ini:
1) ......................................................................................................
2) ......................................................................................................
3) ......................................................................................................
Daftar Pengurus Lembaga

No. Nama

Tmpt/
Tgl Lahir

L/P Pendidikan Pekerjaan Jabatan

1.
2.
3.
dst.
Oleh:

Catatan: Struktur organisasi dan deskripsi kerja agar dilampirkan

Nama Lembaga
: ............................................
Alamat
: ............................................
No. Telp./HP/Faks. : ............................................

22

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

23

k. Sarana dan Prasarana

C. Rencana Anggaran Belanja

No. Jenis Sarana

Keadaan

1.

Luas Tanah:…………...........m²
Luas Bangunan:…................m²

2.

Luas Gedung Lembaga
Tempat Penyelenggaraan
Kegiatan

Gedung Perkantoran
Rumah
Ruko
.....................................

3.

Status Bangunan /
Gedung Lembaga

Milik sendiri
Kontrak/sewa
Pinjam
...................................

4.

Sarana belajar

Keterangan

Meja & kursi belajar ...........set Kondisi :
Papan tulis ..........…..............set
Lemari/rak buku ....….......…unit
Mesin tik ...........................…unit
Komputer ........................…unit
Bahan ajar .......................... jenis
Bahan Bacaan ................... judul

B. Deskripsi Usulan Kegiatan
Pada bagian ini, uraikan dengan jelas mengenai:
a. Nama Kegiatan
b. Tujuan Kegiatan
c. Hasil yang Diharapkan
d. Sasaran/Peserta Kegiatan (Daftar lengkap dilampirkan)
e. Rencana Kegiatan Pembelajaran/ Pelatihan (Jadwal kegiatan
dilampirkan):
1) Persiapan, antara lain penyiapan rencana dan jadwal kegiatan,
sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan.
2) Pelaksanaan: (a) Lama, Jumlah & waktu pertemuan, (b)
Metode, Materi, Bahan Ajar, dan Media yang dipergunakan,
(c) Tutor, Instruktur/Nara Sumber Teknis, (d) Mitra kerjasama
3) Penilaian Hasil Belajar: (a) Penilaian terhadap proses
pembelajaran, (b) Penilaian hasil belajar, (c) Penilaian
pengelolaan/penerbitan Koran Anak.
f. Rencana Kegiatan Pendampingan: (a) Jenis/Bentuk kegiatan,
(b) Lama, Jumlah & waktu pertemuan, (c) Pendamping, (d)
Mitra kerjasama

24

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

No.

Komponen

Volume Satuan Biaya
(Rp)

Jumlah (Rp)
(2x3)

(1)

(2)

1

Persiapan (penyusunan acuan
pelaksanaan, sosialisasi dan
koordinasi))

2

Bantuan Peserta Didik, meliputi:
alat tulis, motivasi (hadiah,
konsumsi) dan lain-lain

3

Biaya Pembelajaran (alat tulis,
transport tutor, bahan
ajar/buku/bahan praktik dan
kebutuhan pembelajaran lainnya)

4

Biaya Pendampingan (transport
pendamping/fasilitator, transport
pengelola, bahan/alat/modal usaha,
dan lainnya yang diperlukan)

5

Biaya Penilaian dan Pelaporan,
meliputi: penilaian, pemantauan dan
pelaporan.

(3)

Jumlah

Daftar Lampiran Proposal
1) Daftar calon peserta didik/keluarga (sesuai dengan format) yang
diketahui oleh Kepala Desa/Lurah;
2) Daftar Tutor/Fasilitator/Narasumber Teknis;
3) Salinan/fotokopi akta notaris dan/atau surat izin pendirian lembaga;
4) Salinan/fotokopi nomor rekening bank atas nama lembaga yang
dinyatakan dengan surat keterangan dari Bank;
5) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;
6) Struktur organisasi kepengurusan lembaga dilengkapi dengan uraian
tugas;

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

25

D. Format Calon Peserta Didik

E. Format Calon Tutor/Fasilitator

DAFTAR CALON PESERTA DIDIK
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA
TAHUN 2011
NAMA LEMBAGA
LOKASI
No. Nama Anggota
Keluarga

1
2
3
4
5

:
:

DAFTAR TUTOR/FASILITATOR LEMBAGA
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN
KELUARGA TAHUN 2011

................................................
................................................

Jenis
Usia
Kelamin (thn)

Kedudukan
dalam
keluarga

Status
Pekerjaan
Keberaksaraan
(BA/MA)

LEMBAGA
No. Nama

1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.

dst

: ..............................................................
Jenis
Kelamin

Tempat,
Tanggal
Lahir

Ijazah
Pekerjaan
Terakhir/
tahun lulus

Keahlian
yg dimiliki

1.
2.

dst

3.

dst

dst.

dst
dst

..............., ....................... 2011
Pimpinan Lembaga

Jumlah
Keterangan: BA (Buta Aksara), MA (Melek Aksara)
……, ……………. 2011

26

Mengetahui:
Kepala Desa/Lurah.......*)

Pimpinan Lembaga,

Ttd

Ttd

(………………......…)

(………………....…….)

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

ttd
( Nama Terang )

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

27

Lampiran 4. Format Laporan Awal

Lampiran 5. Sistematika Laporan Akhir

KOP LEMBAGA
=====================================================

LAPORAN AWAL
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
KEAKSARAAN KELUARGA
TAHUN 2011
Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga penerima
bantuan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan keluarga tahun 2011:
Nama Lembaga
Alamat Lembaga

: ………………..............………………………
: ………………..............………………………
………………..............………………………

Nama Ketua
Telp./HP/Faks.

: ………………..............………………………
: ………………..............………………………

Dengan ini melaporkan sebagai berikut:
1. Dana bantuan penyelenggaraan pendidikan keaksaraan keluarga sebagai
tindaklanjut dari Akad Kerjasama No. ............................. telah kami
terima melalui rekening lembaga kami pada tanggal
.....................................................
2. Dana tersebut akan kami gunakan untuk menyelenggarakan pendidikan
keaksaraan keluarga sesuai dengan Petunjuk Teknis dan Akad Kerjasama
yang telah kami tandatangani.
3. Pendidikan keaksaraan keluarga akan kami selenggarakan mulai tanggal
...............................................................................................................
Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang
baik, kami sampaikan terima kasih.
....…………………….. 2011
Pimpinan Lembaga,
Materai
Rp 6.000
(…………..………………….)

28

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA
TAHUN 2011
Cover/sampul laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum
3. Tujuan Pelaporan
B. Kegiatan Pembelajaran/Pendampingan
Uraikan pengalaman pelaksanaan; metode, materi/bahan/modul, media/alat
peraga, jadwal, cara dan hasil penilaian pembelajaran/pendampingan yang
dilakukan. (Sertakan foto-foto kegiatan pembelajaran/pendampingan/penguatan
yang relevan untuk melengkapi uraian kegiatan/proses pembelajaran).
C. Penggunaan Dana
Laporkan semua transaksi keuangan sesuai dengan alokasi penggunaan dana
sebagaimana tertera dalam Petunjuk Teknis dan Proposal yang disertai dengan
fotokopi bukti-bukti yang sah, seperti kuitansi, bukti setoran pajak, dll. (kuitansi
asli disimpan sebagai arsip lembaga).
D. Penutup
1. Kesimpulan
Simpulkan tentang :
a) motivasi dan partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran/pendampingan,
b) efektifitas penggunaan metode pembelajaran/pendampingan,
c) hasil belajar, dan
d) tantangan/hambatan yang dialami.
2. Saran/Rekomendasi
Kemukakan saran/rekomendasi yang terkait dengan perbaikan
penyelenggaraan dan kebijakan.
3. Tindak Lanjut
Tuliskan tindak lanjut yang direncanakan oleh lembaga setelah dana bantuan
berakhir.
Lampiran Laporan :
1. Acuan Pelaksanaan
2. Foto-foto kegiatan/dokumentasi lainnya yang relevan
3. Fotokopi kuitansi penggunaan dana
4. Materi/bahan ajar/modul
5. Sertifikat hasil pembelajaran (seperti SUKMA/STSB)
6. Bukti-bukti pendukung lainnya (jika ada)

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

29

Lampiran 6. Standar Kompetensi Keaksaraan

b. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

No.
(1)

Standar
Kompetensi
(2)

1.

Mendengarkan

1. Standar Kompetensi Keaksaraan Dasar (SKK Dasar)
a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
No. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KEAKSARAAN DASAR
1.

Mendengarkan
Memahami wacana lisan berbentuk pesan, perintah, petunjuk dalam
bahasa Indonesia yang terkait dengan kehidupan sehari-hari

2.

Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam kegiatan perkenalan, tegur sapa,
percakapan, bertanya, bercerita, mendeskripsikan benda,
memberikan tanggapan/saran yang fungsional untuk kehidupan
sehari-hari.

3.

Membaca
Memahami wacana tulis berupa pesan, perintah, petunjuk dalam
bahasa Indonesia yang fungsional dalam kehidupan sehari-hari.

4.

Menulis
Melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari dalam bentuk paragraf.

5.

Berhitung
Melakukan penghitungan operasi dasar (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian) baik secara lisan maupun tulis yang
fungsional dalam kehidupan sehari-hari

30

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

Kompetensi Dasar
(3)

(4)

1.1 Memahami teks
1.1.1 Menceritakan kembali dengan katakata atau kalimat sendiri isi teks pendek
pendek (satu sampai
(1 s.d. 5 kalimat sederhana) yang
dengan lima kalimat
didengar tentang topik tertentu yang
sederhana) dan pesan
disampaikan oleh tutor yang berkaitan
yang dilisankan yang
dengan kecakapan hidup.
berkaitan dengan
kecakapan hidup.
1.1.2 Menyampaikan pesan pendek (1 s.d. 5
kalimat sederhana) yang didengarnya
kepada orang lain yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
1.2 Memahami penjelasan 1.2.1 Melakukan sesuatu berdasarkan
penjelasan yang disampaikan secara
tentang petunjuk dan
lisan yang berkaitan dengan kecakapan
cerita yang dilisankan
hidup.
yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
1.2.2 Memberikan tanggapan sederhana
tentang cerita pengalaman teman yang
didengarnya yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
2. Berbicara
2.1 Mengungkapkan
2.1.1 Memperkenalkan diri sendiri dengan
kalimat sederhana dan bahasa yang
pikiran, perasaan, dan
santun yang berkaitan dengan
informasi, secara lisan
kecakapan hidup.
dengan perkenalan
dan tegur sapa, serta 2.1.2 Bertanya kepada orang lain yang
pengenalan benda
berkaitan dengan kecakapan hidup
sekitar yang berkaitan
dengan menggunakan kalimat
dengan kecakapan
pertanyaan yang tepat dan bahasa yang
hidup.
santun
2.1.3 Mendeskripsikan benda-benda di
sekitar dengan kalimat sederhana yang
berkaitan dengan kecakapan hidup.

PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA

31

2.2 Mengungkapkan
2.2.1 Menjelaskan isi gambar tunggal atau
gambar seri sederhana yang berkaitan
pikiran, perasaan, dan
dengan kecakapan hidup dengan bahasa
informasi secara lisan
yang mudah dimengerti
dengan gambar dan
percakapan sederhana
Melakukan percakapan sederhana
yang berkaitan dengan 2.2.2 dengan menggunakan kalimat dan
kecakapan hidup.
kosakata yang sudah dikuasai yang
berkaitan dengan kecakapan hidup.
2.2.3 Menyampaikan rasa suka atau tidak
suka tentang suatu hal atau kegiatan
yang berkaitan dengan kecakapan hidup
dengan alasan sederhana
2.3 Mengungkapkan
2.3.1 Bertanya kepada orang lain dengan
menggunakan pilihan kata yang tepat
pikiran, perasaan, dan
dan santun berbahasa yang berkaitan
pengalaman secara
dengan kecakapan hidup.
lisan melalui kegiatan
bertanya, dan
2.3.2 Menceritakan kegiatan sehari-hari
bercerita yang
dengan bahasa yang mudah dipahami
berkaitan dengan
orang lain yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
kecakapan hidup.
2.4 Mengungkapkan
2.4.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau
binatang di sekitar sesuai ciri-ciri dan
secara lisan beberapa
manfaatnya dengan menggunakan
informasi dengan
kalimat yang mudah dipahami orang
mendeskripsikan
lain yang berkaitan dengan kecakapan
benda dan bercerita
hidup.
yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
2.4.2 Menceritakan kembali cerita yang
didengarkan yang berkaitan dengan
kecakapan hidup dengan
menggunakan kata-kata sendiri.
2.5 Mengungkapkan
2.5.1 Menceritakan pengalaman yang
mengesankan yang berkaitan dengan
pikiran, perasaan,
kecakapan hidup dengan menggunakan
pengalaman, dan
kalimat yang runtut dan mudah
petunjuk dengan
dipahami
bercerita dan
memberikan
2.5.2 Menjelaskan urutan membuat atau
tanggapan/saran yang
melakukan sesuatu yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan kecakapan hidup dengan kalimat
kecakapan hidup.
yang runtut dan mudah dipahami

32

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan

2.5.3 Memberikan tanggapan dan saran
sederhana terhadap suatu masalah yang
berkaitan dengan kecakapan hidup
dengan menggunakan kalimat yang
runtut dan pilihan kata yang tepat
3. Membaca
3.1 Membaca lancar
kalimat sederhana
dengan lafal dan
intonasi yang tepat

3.2 Memahami teks
dengan membaca
intensif (100-200
kata)

3.1.1 Membaca nyaring suku kata dan kata
dengan lafal yang tepat
3.1.2 Membaca lancar berbagai kalimat
dengan lafal dan intonasi yang tepat
3.1.3 Membaca lancar lambang dan nama
bilangan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3.2.1 Menjelaskan isi teks (100-150 kata)
melalui membaca intensif
Menjawab
dan atau mengajukan
3.2.2
pertanyaan tentang isi teks yang agak
panjang (150-200 kata) yang dibaca
secara intensif

4. Menulis
4.1.1 Menulis k