Manfaat menulis catatan harian pada
Manfaat menulis catatan harian :
Para ahli psikologi, ilmuwan, dan penulis profesional telah sering mengatakan bahwa menulis,
termasuk menulis buku diary, sangat bermanfaat bagi si penulis.
1. Menulis bermanfaat bagi kesehatan mental.
Profesor psikologi Universitas Texas, James W. Pennebaker, Ph.D., dalam bukunya Opening Up: The
Healing Power of Expressing Emotions menulis bahwa “kondisi mental orang yang biasa
mengekspresikan emosi dan isi pikiran dengan cara menulis lebih stabil jika dibandingkan dengan
orang yang tidak terbiasa menulis.” Penulis aktif lebih mampu mengendalikan stres.
2. Mengasah rasa dan kreativitas.
Mungkin anda tidak sadari, ketika anda menulis dalam buku catatan harian, anda telah sedang
mengasah kepekaan perasaan anda terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan alam.
Penulis buku diary juga cenderung lebih kreatif ketimbang orang yang tidak pernah menulis.
3. Menulis buku diary adalah mencatat sejarah.
Bayangkan jika anda aktif menulis buku catatan harian sejak kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga di
usia tua nanti. Maka semua perjalanan hidup anda telah terekam, tercatat sebagai sejarah, dan akan
sangat bermanfaat bila kelak dibaca oleh anak-cucu anda. Dengan teknologi komputer dan Internet
saat ini, anda tidak harus menulis catatan harian pada kertas buku. Telah banyak orang menulis diary
pada komputer atau situs Internet, misalnya blog pribadi, Facebook, atau Google Plus. Kalau akun
online itu tidak anda hapus selamanya, maka sejarah hidup anda akan terakses berpuluh bahkan
mungkin beratus tahun kemudian.
4. Buku catatan harian sebagai sumber uang.
Dr. dr. Faisal Baraas, Direktur Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, adalah salah satu contoh
penulis catatan harian yang aktif. Sejak kuliah hingga ditugaskan menjadi dokter, dia rutin menulis
buku diarynya, bahkan hingga di usia yang telah tua. Umumnya berisi kisah-kisah dan keluhan pasien
yang berobat padanya. Isi buku diary Faisal Baraas dulu sudah diterbitkan menjadi buku komersial
dengan judul Catatan Harian Seorang Dokter, dan mendapat penghargaan sebagai buku terbaik.
Isinya bukan soal ilmu medis, tapi kehidupan sosial dan aspek humanis dari pasien-pasiennya.
Bukan mustahil, isi buku diary anda kelak menjadi bahan utama untuk buku yang anda tulis, dan
menjadi sumber penghasilan anda melalui royalti apabila buku itu laris-manis.
Para ahli psikologi, ilmuwan, dan penulis profesional telah sering mengatakan bahwa menulis,
termasuk menulis buku diary, sangat bermanfaat bagi si penulis.
1. Menulis bermanfaat bagi kesehatan mental.
Profesor psikologi Universitas Texas, James W. Pennebaker, Ph.D., dalam bukunya Opening Up: The
Healing Power of Expressing Emotions menulis bahwa “kondisi mental orang yang biasa
mengekspresikan emosi dan isi pikiran dengan cara menulis lebih stabil jika dibandingkan dengan
orang yang tidak terbiasa menulis.” Penulis aktif lebih mampu mengendalikan stres.
2. Mengasah rasa dan kreativitas.
Mungkin anda tidak sadari, ketika anda menulis dalam buku catatan harian, anda telah sedang
mengasah kepekaan perasaan anda terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan alam.
Penulis buku diary juga cenderung lebih kreatif ketimbang orang yang tidak pernah menulis.
3. Menulis buku diary adalah mencatat sejarah.
Bayangkan jika anda aktif menulis buku catatan harian sejak kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga di
usia tua nanti. Maka semua perjalanan hidup anda telah terekam, tercatat sebagai sejarah, dan akan
sangat bermanfaat bila kelak dibaca oleh anak-cucu anda. Dengan teknologi komputer dan Internet
saat ini, anda tidak harus menulis catatan harian pada kertas buku. Telah banyak orang menulis diary
pada komputer atau situs Internet, misalnya blog pribadi, Facebook, atau Google Plus. Kalau akun
online itu tidak anda hapus selamanya, maka sejarah hidup anda akan terakses berpuluh bahkan
mungkin beratus tahun kemudian.
4. Buku catatan harian sebagai sumber uang.
Dr. dr. Faisal Baraas, Direktur Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, adalah salah satu contoh
penulis catatan harian yang aktif. Sejak kuliah hingga ditugaskan menjadi dokter, dia rutin menulis
buku diarynya, bahkan hingga di usia yang telah tua. Umumnya berisi kisah-kisah dan keluhan pasien
yang berobat padanya. Isi buku diary Faisal Baraas dulu sudah diterbitkan menjadi buku komersial
dengan judul Catatan Harian Seorang Dokter, dan mendapat penghargaan sebagai buku terbaik.
Isinya bukan soal ilmu medis, tapi kehidupan sosial dan aspek humanis dari pasien-pasiennya.
Bukan mustahil, isi buku diary anda kelak menjadi bahan utama untuk buku yang anda tulis, dan
menjadi sumber penghasilan anda melalui royalti apabila buku itu laris-manis.