TAHAP ANALISIS PROGRAM DIKLAT MODEL ADDI

TAHAP ANALISIS PROGRAM DIKLAT MODEL ADDIE
Gian Perdana Saka Iswara (150121603204)
S1 Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
[email protected]

Secara umum analisis pelatihan didefinisikan sebagai suatu proses pengumpulan
dan analisis data dalam rangka mengidentifikasi bidang-bidang atau faktor-faktor apa
saja yang ada di dalam instansi yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki agar kinerja
pegawai dan produktivitas instansi menjadi meningkat. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan untuk menyelenggarakan
pelatihan.
Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai sarana
untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesenjangan antara kinerja yang ada
saat ini dengan kinerja standard atau yang diharapkan untuk dilakukan oleh si pegawai,
maka dalam hal ini analisis kebutuhan pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi
kesenjangan-kesenjangan yang ada tersebut dan melakukan analisis apakah
kesenjangan-kesenjangan tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan melalui suatu
pelatihan. Selain itu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka pihak penyelenggara
pelatihan dapat memperkirakan manfaat-manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari
suatu pelatihan, baik bagi partisipan sebagai individu maupun bagi perusahaan.
Dalam mengidentifikasi atau menganalisis kebutuhan diklat banyak teknik atau

metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menghimpun informasi dan
data untuk keperluan identifikasi kebutuhan diklat. Metode dan teknik tersebut antara
lain metode wawancara atau interview, metode kuisioner atau angket dan metode skala.
Pada analisis kebutuhan pelatihan terdapat factor-faktor penentu , oleh karena itu
data yang harus dikumpulkan mencakup beberapa faktor sebagai berikut:
a. Alasan; Perlunya alasan dari sebuah instansi mengapa sebuah pelatihan perlu
diadakan merupakan factor yang penting untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan
dalam pelatihan nantinya. Oleh karena itu, pada tahapan ini perancang program
pelatihan dituntut untuk benar-benar jeli dalam melihat kebutuhan yang ada.
b. Peserta; menentukan siapa yang menjadi peserta pelatihan tersebut. Peserta yang
dimaksudkan dalam konteks ini adalah mencakup partisipan pada pelatihan tersebut.
c. Pekerjaan; Data atau informasi yang harus dikumpulkan dan dianalisis mencakup
hal-hal seperti: jenis pekerjaan (jabatan) apa yang sedang di review dan apa fungsi
utama pekerjaan (jabatan) tersebut, apa saja kompetensi yang dibutuhkan untuk
dapat melaksanakan pekerjaan secara optimal, apa standard kinerja yang harus
dipenuhi oleh pegawai, apakah pegawai sudah memenuhi standard kinerja yang
diharapkan.
d. Materi ; Hal yang mendasar untuk diketahui dalam menentukan materi yang akan
dirancang dalam sebuah program pelatihan adalah apakah materi yang akan
diberikan merupakan suatu hal yang bersifat essential atau tidak.

e. Dukungan ; Dukungan tersebut adalah berupa komitmen dari para manager atau
supervisor untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi para partisipan untuk
dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam pelatihan.

f. Biaya ; Sekecil apapun kegiatan pelatihan pasti membutuhkan dana. Oleh karena itu
amat penting untuk menghitung untung rugi dari pelaksanaan suatu pelatihan.
g. Memilih Metode; Sebelum menentukan metode yang akan digunakan dalam
pengumpulan data, maka perlu dipikirkan sumber-sumber data yang bisa digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.

Daftar Pustaka:
LIPI. 2016. Panduan Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Tahun 2016, Bogor.
Lynton, Rolf R. & Pareek, Udai, (1994), Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja
(Terjemahan), Jakarta : PT. Prenhalindo.