PERTAHANAN LKPJ 2017 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

09.

URUSAN WAJIB PERTANAHAN

A.

KEBIJAKAN PROGRAM
Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Pertanahan diarahkan pada
peningkatan tertib administrasi pertanahan dan meminimalisir masalah konflik
pertanahan. Adapun Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada Urusan
Wajib Pertanahan adalah sebagai berikut :
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan
Tanah. Program ini diarahkan pada peningkatan tertib administrasi pertanahan
di Kelurahan di Kota Semarang.

B.

REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1.


REALISASI KEUANGAN
Realisasi keuangan untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Wajib Pertanahan tahun 2016 sebesar :
SKPD

ANGGARAN (Rp)

Bagian Tata Pemerintahan
JUMLAH

150.000.000
150.000.000

REALISASI
PERSEN
ANGGARAN (Rp) TASE (%)
146.806.850
97,87
146.806.850
97,87


Adapun perincian pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib
Pertanahan tahun 2016 sebagai berikut :
KODE
REK

2.

PROGRAM / KEGIATAN

ANGGARAN (Rp)

REALISASI
ANGGARAN (Rp)

PERSEN
TASE (%)

URUSAN WAJIB PERTANAHAN


150.000.000

146.806.850

97,87

BAGIAN TATA PEMERINTAHAN

150.000.000

146.806.850

97,87

16

PROGRAM PENATAAN PENGUASAAN, PEMILIKAN,
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

150.000.000


146.806.850

97,87

003

Monitoring Dan Evaluasi Administrasi Data Pertanahan Di
Kelurahan

150.000.000

146.806.850

97,87

HASIL YANG DICAPAI
Selama tahun 2016, pelaksanaan Urusan Wajib Pertanahan menghasilkan
kinerja sebagai berikut :
PROGRAM PENATAAN PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN

PEMANFAATAN TANAH

1.

2

Persentase pendataan
bidang pertanahan di 177
Kelurahan
Persentase fasilitasi kasus
pertanahan yang diadukan

TAHUN 2016
TARGET
REALISASI
30%
30%

100%


100%

%

REALISASI
TAHUN 2015

100

100

100%

Sumber Data : Bagian Tata Pemerintahan Tahun 2016

Pada tahun 2016 target keterisian data administrasi pertanahan di
Kelurahan di Kota Semarang sebesar 30 % dari jumlah 485.737 Bidang yang
ditargetkan (sumber data adalah dari SPPT PBB tahun 2015) di Kota Semarang

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016


URUSAN WAJIB PERTANAHAN

INDIKATOR KINERJA

Hal. 170

Sampai dengan tahun 2015 jumlah keterisian data administrasi pertanahan di
Kelurahan mencapai 26,3 %. Sehingga kenaikan jumlah keterisian data
administrasi pertanahan di Kota Semarang dari tahun 2015 sampai dengan 2016
sebesar 3,7 % .
Indikator Kinerja tersebut berhasil dicapai antara lain karena kegiatan
monitoring dan evaluasi administrasi data pertanahan di 177 Kelurahan di Kota
Semarang yang telah dilaksanakan.
C.

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
1.

Masih banyaknya blangko isian P5T yang belum dikembalikan oleh

masyarakat ke Kelurahan, sehingga banyak yang belum terdata;

2.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya data dimaksud
sehingga diperlukan terobosan dengan cara perangkat kelurahan
menginventarisir setiap RT yang belum melengkapi data P5T, yang pada
akhirnya akan memudahkan pihak kelurahan untuk melengkapi data P5T.

D.

SOLUSI
1.

Perangkat Kelurahan menginventarisir RT yang belum melengkapai data
P5T, selanjutnya secara simultan turun ke lapangan untuk membantu
warga mengisi blangko yang pernah dibagikan;

2.


Sebagian data pengisiannya diambilkan dari SPPT PBB;

3.

Direkomendasikan oleh Tim untuk dapat melengkapi data dimaksud sesuai
dengan target akhir RPJMD keterisian data P5T mencapai 75 % dari jumlah

URUSAN WAJIB PERTANAHAN

bidang yang ditargetkan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

Hal. 171