Valuasi Ekonomi Lingkungan Atas Dampak A

VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN ATAS DAMPAK ASAP ROKOK PADA
KENDARAAN UMUM
Sesaat terbersit kembali ketika menghirup asap rokok di dalam kendaraan umum ketika mau
pulang ke rumah weekend ini. Betapa merugikannya asap rokok sampai menghilangkan
kenyamanan saya dalam kendaraan umum untuk menghirup udara segar. Sebuah catatan pribadi
untuk mulai bisa menghitung kerugian akibat ulah manusia yang dibebankan terhadap
lingkungan di sekitar kita secara tidak langsung.
Dari latar belakang itulah ide untuk membuat suatu penelitian terjadi. Dari asap rokok di dalam
kendaraan umum, walaupun mobil elf itu tidak ada sign untuk dilarang merokok (seharusnya ada
pada setiap kendaraan umum, yang perlu diusulkan kepada pemerintah) sehingga hak orang lain
dikorbankan oleh hak orang lain pula karena tidak bisa menghirup udara segar. Betapa mahalnya
harga udara segar ini sampai saya harus bisa mengeluarkan uang yang lebih tinggi untuk bisa
naik dalam kendaraan umum yang ber-AC.
Tentu hal ini menjadi tidak ramah lingkungan, perasaan yang saya alami mungkin juga terlintas
di pikiran orang lain. Kebutuhan akan kendaraan umum yang nyaman ber-AC menjadi pilihan
utama apalagi jika perjalanan panjang (tidak mungkin pula jika terus-terusan menghirup udara
berasap rokok di dalam mobil terus menerus). Apalagi kita tahu bahwa resiko kesehatan orang
sebagai perokok pasif lebih tinggi daripada perokok aktif itu sendiri!! Oleh karena itu memang
asap rokok di dalam kendaraan inilah yang harus segera dihilangkan tidak boleh ada, bukan
hanya kendaraannya saja yang perlu ditertibkan namun sang pelaku utama yang merokok pun
harus bisa mengerti bahaya asap rokoknya tersebut kepada orang lain. Dari fasilitas kendaraan

umum yang ada pada saat ini (ruang khusus rokok, dll) masih kurang memadai. Padahal dalam
hal ini, pemerintah terus mencanangkan untuk pengendalian dan pencegahan pencemaran udara
yang didasarkan pada pengurangan jumlah kendaraan pribadi untuk bisa berganti menggunakan
sarana transportasi publik. Sehingga masyarakat dituntut untuk bisa naik sarana transportasi
publik untuk mengurangi polusi udara dari asap knalpot kendaraan bermotor yang ada saat ini.
Bayangkan jumlah kendaraan bermotor yang ada pada saat ini di Indonesia??? Tentu sudah tidak
sebanding dengan panjang jalan yang ada. Kemacetan, polusi udara, kebisingan dan lain-lain
menjadi dampak yang terjadi di kota-kota besar.

Hal ini bisa dilakukan penelitian terhadap masyarakat secara umum, dengan menggunakan
kuisioner. Responden dalam penelitian ini yaitu kepada orang yang telah menggunakan
kendaraan pribadi saat ini dan orang yang menggunakan kendaraan umum saat ini. Komponen
pertanyaan dalam kuisioner tersebut adalah latar belakang responden, motivasi menggunakan
kendaraan pribadi, motivasi menggunakan kendaraan umum, kerugian ekonomi yang dirasakan
responden akibat fasilitas kendaraan umum yang ada saat ini, dan saran/harapan kepada
pemerintah untuk menanganani fasilitas dalam kendaraan umum.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskripsi kuantitatif. Dengan menggunakan statistik
regresi dan korelasi yang disertai dengan model valuasi ekonomi lingkungan untuk replacement
cost dan illness cost, maka dapat dihitung kerugian yang dialami masyarakat jika fasilitas yang
ada dalam kendaraan umum saat ini tidak mengedepankan kenyamanan penumpang. Data yang

perlu dikumpulkan dalam data sekunder seperti data jumlah kendaraan (motor dan mobil) saat
ini, jumlah pengguna kendaraan pribadi (motor dan mobil) saat ini, data kualitas udara (min. data
selama 5 tahun). Untuk data primer antara lain jumlah kerugian ekonomi lingkungan.
Output yang dihasilkan ini dari metode regresi dan korelasi untuk variabel bebas adalah jumlah
kendaraan saat ini, dan variabel terikatnya yaitu konsentrasi parameter kualitas udara, kerugian
ekonomi lingkungan dapat diketahui korelasi dan regresi antar parameter tsb. Selain itu bisa
digunakan juga untuk metode analisis statistik yang lain untuk ditambahkan dalam penelitian ini.
Sehingga muncul suatu hasil tersebut yang dapat mendapatkan kesimpulan dan saran tertentu
kepada pemerintah terhadap kondisi jumlah kendaraan yang sudah sangat banyak saat ini dan
kerugian ekonomi yang dialami masyarakat secara tidak langsung oleh kondisi kualitas udara
yang sudah semakin tercemar dari asap kendaraan.
Sekelumit permasalahan yang terjadi di dunia ini pasti ada jalan keluar, tergantung manusia ini
menyikapinya sebagai solusi atau permasalahan.
= Suhenra M ; 14-09-2014 ; 21:50 =