Laporan praktikum biologi dasar (1)

Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi
besar, matanya berkembang dengan baik karena dapat berfungsi untuk melihat. Mulutnya
terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih
pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk menangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel
terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting
untuk keseimbangan tubuh.Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk
menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung,
mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidak melekat, sehingga terbentuk
rongga , disebut rongga mentel. Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan
menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel
penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur.
Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga
timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut. Alat
pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, pharynx, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan
anus. Sistem pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar
ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan.
Anus cumi cumi bermuara pada rongga mantel. Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara
kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga
mantel dekat saluran yang terbuka kearah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur
yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus
dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran

kecil (Jasin, 1984)
Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala
terdapat delapan tangan-tangan dan dua tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung
tinta, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk
menghindar dari musuhnya. Cephalopoda bernapas dengan insang dan memiliki organ indra
serta sistem saraf yang berkembang baik, yang berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa.
Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata.Cangkang cumi-cumi kecil
berupa lempengan yang melekat pada mantel. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat dengan
cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri
sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk
bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan, di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran
tubuhnya berfariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua
anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang (newmark, 2004).
a.2 Anatomi
Hewan ini memiliki dua ginjal atau nefridia berbentuk segitiga berwarna putih yang
berfungsi menapis cairan dari ruang pericardium dan membuangnya ke dalam rongga mantel
melalui lubang yang terletak di sisi usus (Kastawi, 2003).
a.2.1 Sistem Pencernaan
Organ pencernaan di mulai dari mulut yang mengandung radula dan dua rahang
yang terbuat dari zat khitin dan berbentuk seperti paruh burung betet. Gerak kedua rahang

tersebut di karenakan kontraksi otot. Terdapat dua kelenjar ludah yang terletak di masa bukal.
Kelenjar ludah ke tiga terletak ujung anterior hati dan mensekresi racun yang akan bermuara ke

daerah rahang. Kelenjar pencernaan terdiri atas dua bagian yaitu hati yang terdapat di
anterior dan pancreas terletak di posterior. Lambung bersifat muscular dan berfungsi
mencampurkan makanan dari hasil sekresi dari kelenjar pencernaan. Zat-zat makanan akan
menuju ke dalam usus atau ke dalam sektum, organ pencernaan berikutnya adalah rektum dan
anus yang bermuara dalam rongga mantel (Kastawi, 2003).
a.2.2 Sistem saraf
Sistem syaraf terdiri atas tujuh buah ganglion yang terletak di dalam kepala, dan
saraf ganglion serebral, pedal, viseral, suprabukal, infrabukal, dan optik. Organ sensoriik sangat
berkembang dan terdiri atas mata, dua statosis dan organ pembau. Statosis terletak di masingmasing lateral kepala dan berperan sebagai organ keseimbangan. Terdapat pula mata, di mana
mata tersebut sudah sama dengan mata pada vertebrata (Kastawi, 2003).
a.2.3Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia yang berbentuk segitiga, berwarna putih terletak di
sebelah jantung branchialis.
a.2.3 Sistem Reproduksi
Suatu organisme dapat hidup, tumbuh dan berkembang biak serta menjaga kelangsungan
hidupnya hanya dalam batas-batas kisaran toleransi, dengan kondisi faktor-faktor abiotik dan
ketersediaan sumberdaya tertentu saja (Kramadibrata, 1996).

Beberapa cumi-cumi melakukan reproduksi dengan sexsual. Reproduksi pada cumi-cumi
secara seksual. Sistem reproduksi seksual pada cumi-cumi terdiri atas sistem reproduksi betina
meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas
testis, pori genital dan penis (Kramadibrata, 1996).
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan, dapat di ketahui ciri-ciri dari cumi-cumi (Loligo
Sp) yang termasuk dari kelas cephalopoda, yang mana cumi-cumi memiliki ukuran badan dengan
panjang 15 cm yang berdiameter 5 cm, untuk siripnya 7 cm, panjang tangan 6 cm, dan panjang
tentakel 20 cm. pada cumi-cumi tersebut juga memiliki kepala yang berwarna putih dengan
bintik-bintik hitam, 2 tentakel yang warnanya putih keunguan dan berfungsi untuk mencari
makanan, 8 tangan yang yang berfungsi untuk kemudi pada saat cumi-cumi bergerak
kebelakang, beberapa bintik hisap yang terdapat di permukaan tangan dan kedua tentakel yang
berfungsi mengeluarkan racun sebagai pelekat mangsa, 2 mata yang besar, mulut, leher yang
pendek, dan juga memiliki 2 sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.
Ciri-ciri dari pengamatan yang di lakukan sesuai dengan yang di paparkan oleh kastawi
(2005) dalam bukunya zoology avertebrata bahwa cumi-cumi (Loligo Sp) pada umumnya
memiliki panjang 6-70 cm termasuk tangan dan tentakel. Cumi-cumi (Loligo Sp) pada tubuhnya
terdiri atas kepala yang terletak di bagian ventral antara tangan dan collar serta memiliki dua
mata yang besar, leher pendek, badan berbentuk tabung dengan sirip pada setiap sisinya. Pada

kepala terdapat mulut yang di kelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel. Pada

permukaan dalam tangan dan tentakel terdapat bintik hisap.
Setelah cumi-cumi di belah dapat di ketahui organ-organ yang terdapat pada cumi-cumi
tersebut. Yang mana di dalamnya terdapat sepasang insang yang berfungsi untuk pernafasan,
kantong tinta yang berfungsi untuk tempat tinta pada cumi-cumi, penis yang berfungsi sebagai
alat reproduksi, sepasang jantung insang, usus, jantung yang berfungsi sebagai alat sirkulasi,
sepasang ginjal yang berwarna putih sebagai alat ekskresi, lambung yang berfungsi sebagai
pencampur makanan dan hasil sekresi dari kelenjar pencernaan, rektum dan anus yang bermuara
dalam rongga mantel

A. Klasifikasi dan Ciri Morfologi
Menurut Roper,
et al.
(1984) klasifikasi cumi-cumi sebagai berikut
:Kingdom : AnimaliaPhylum : MolluscaKelas : CephalopodaOrdo : TeuthoideaSub-Ordo :
MyopsidaeFamily : LoliginidaeGenus
: Loligo
Spesies :
Loligo chinensis
Menurut Nontji (2002), cumi-cumi memiliki tubuh langsing, kerangkanyatipis, bening
dan terdapat dalam tubuhnya. Cumi-cumi berenangmenggunakan sistem propulsi jet

yakni menyemburkan air lewat organberupa corong. Kelas Cephalopoda umumnya tidak
mempunyai cangkangluar, pada cumi-cumi cangkang terletak di dalam rongga mantel
yangberwarna putih transparan. Tubuh cumi-cumi tertutup oleh mantel tebal
yangdiselubungi oleh selaput tipis berlendir, pada bagian bawah mantel terdapatlubang
seperti corong yang berguna untuk mengeluarkan air dari ruangmantel (Barnes, 1974
dalam
Nurcaya, 2004).
CCumi-cumi
L.chinensis
memiliki mantel memanjang, ramping, berujungtumpul, sirip berbentuk belah ketupat,
panjang lebih dari 60% dari panjangmantel pada cumi-cumi dewasa. Panjang mantel
maksimum 400 mm tapisecara umum panjang mantelnya 200 mm (Carpenter dan
Niem, 1998
dalam
Khairiyah 2007).Gambar 1.
Loligo chinensis
(A) Tampak ventral; (B) Tampak dorsal; (C)Gladius; (D) Gada
(tentacular club)
; (E) Lengan hektokotil; (F) Alat Pengisap (Jereb dan Roper, 2006).D E F


Morfologi dan Anatomi cumi – cumi
Posted on June 11, 2013by febrianakurniadisari

1. Morfologi Cumi – cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan.
Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena
dapat berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengahtengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8
tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk
menangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat
alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya
terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.Pada
dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk
menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh
mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan,
sedangkan di daerah perut tidak melekat, sehingga terbentuk
rongga disebut rongga mentel. Cumi-cumi dapat bergerak dengan
dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan
menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh
air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumicumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan
yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul

gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut
panah laut. Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, pharynx,
kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Sistem
pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang
meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi
adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi cumi
bermuara pada rongga mantel. Cumi-cumi hanya dapat
berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masingmasing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel dekat
saluran yang terbuka kearah corong sifon. Cumi-cumi betina

menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel.
Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari
bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda
berukuran kecil (Jasin, 1984)
Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat
tajam. Pada kepala terdapat delapan tangan-tangan dan dua
tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, yang
menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam
keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Cephalopoda
bernapas dengan insang dan memiliki organ indra serta sistem

saraf yang berkembang baik, yang berguna untuk pergerakan dan
mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi
seperti vertebrata.Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan
yang melekat pada mantel. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat
dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam
bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan tinta
berwarna hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk
bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan, di dalam
mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berfariasi, dari
beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus,
semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang
(newmark, 2004).
2. Anatomi Cumi – cumi
Hewan ini memiliki dua ginjal atau nefridia berbentuk segitiga
berwarna putih yang berfungsi menapis cairan dari ruang
pericardium dan membuangnya ke dalam rongga mantel melalui
lubang yang terletak di sisi usus (Kastawi, 2003).


Sistem Pencernaan


Organ pencernaan di mulai dari mulut yang mengandung radula
dan dua rahang yang terbuat dari zat khitin dan berbentuk seperti
paruh burung betet. Gerak kedua rahang tersebut di karenakan
kontraksi otot. Terdapat dua kelenjar ludah yang terletak di masa
bukal. Kelenjar ludah ke tiga terletak ujung anterior hati dan
mensekresi racun yang akan bermuara ke daerah rahang. Kelenjar
pencernaan terdiri atas dua bagian yaitu hati yang terdapat di
anterior dan pancreas terletak di posterior. Lambung bersifat
muscular dan berfungsi mencampurkan makanan dari hasil sekresi
dari kelenjar pencernaan. Zat-zat makanan akan menuju ke dalam
usus atau ke dalam sektum, organ pencernaan berikutnya adalah
rektum dan anus yang bermuara dalam rongga mantel (Kastawi,
2003).


Sistem saraf

Sistem syaraf terdiri atas tujuh buah ganglion yang terletak di
dalam kepala, dan saraf ganglion serebral, pedal, viseral,

suprabukal, infrabukal, dan optik. Organ sensoriik sangat
berkembang dan terdiri atas mata, dua statosis dan organ pembau.
Statosis terletak di masing-masing lateral kepala dan berperan
sebagai organ keseimbangan. Terdapat pula mata, di mana mata
tersebut sudah sama dengan mata pada vertebrata (Kastawi,
2003).


Sistem Ekskresi

Alat ekskresi berupa nephridia yang berbentuk segitiga, berwarna
putih terletak di sebelah jantung branchialis.


Sistem Reproduksi

Suatu organisme dapat hidup, tumbuh dan berkembang biak serta
menjaga kelangsungan hidupnya hanya dalam batas-batas kisaran

toleransi, dengan kondisi faktor-faktor abiotik dan ketersediaan

sumberdaya tertentu saja (Kramadibrata, 1996).
Beberapa cumi-cumi melakukan reproduksi dengan sexsual.
Reproduksi pada cumi-cumi secara seksual. Sistem reproduksi
seksual pada cumi-cumi terdiri atas sistem reproduksi betina
meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan
reproduksi jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis
(Kramadibrata, 1996).
3. Klasifikasi Cumi – cumi
Domain
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Subordo
Famili
Genus
Spesies

: Eukarya
: Animalia
: Mollusca
: Cephalopoda
: Teuthida
: Myopsina
: Loliginidae
: Loligo
: Loligo sp.