MATERI KEWIRAUSAHAAN KELAS XII 3 SMK

MATERI KEWIRAUSAHAAN KELAS XII 3 SMK
Perizinan Usaha
Perizinan usaha adalah alat atau instrumen untuk membina, mengarahkan,
mengawasi, dan menerbitkan penerbitan usaha. Mengenai persiapan
pendirian usaha berdasarkan proposal usaha ada 6 hal yang perlu
dipersiapkan dalam mempersiapkan pendirian usaha, yaitu pengurusan izin
usaha, penentuan tempat atau lokasi usaha, pengadaan fasilitas produksi
dan bahan baku produksi, perekrutan dan penepatan SDM ( Sumber Daya
Manusia ), dan persiapan administrasi usaha.
1.1. Prosedur Pengurusan Izin Usaha
Prosedur atau langkah-langkah dalam mendirikan usaha berbadan hukum,
antara lain membuat SITU ( Surat Izin Tempat Usaha ) , membuat SIUP
( Surat Izin Usaha Perdagangan) , membuat NPWP ( Nomor Induk Wajib
Pajak), membuat TDP (Tanda Daftar Perusahaan), membuat nomor rekening
bank atas nama perusahaa, membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan).
1.





1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha
kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan
atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
harus diperpanjang atau didaftarkan setiap lima tahun sekali.

Langkah-langkah untuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu
sebagai berikut :
Membuat surat izin tetangga
Membuat surat keterangan domisili perusahaan
Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU),
antara lain :

Fotocopy KTP permohonan
Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
Fotocopy IMB ( Izin Mendirikan Bangunan )
Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
Denah lokasi tempat usaha

8.

Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga ( Izin Tetangga ) yang
diketahui RT / RW
9.
Izin sewa atau kontrak
10. Surat keterangan domisili perusahaan
11. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaries
12. Berita acara pemeriksaan lapangan
2.
Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor

36/M-DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan,
Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) adalah surat izin untuk dapat
melakukan kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan instansi
Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan
tempat atau domisili perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada para
wirausaha baik perseorangan, CV, PT, BUMN, firma, ataupun koperasi.
SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
 SIUP Kecil
 SIUP Menengah
 SIUP Besar
Proseder permohonan SIUP
 Permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
 Permohonan SIUP besar
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) antara lain :
1. Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
2. Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
3. Fotocopy NPWP
4. Fotocopy KTP pemilik
5. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha ( SITU )

6. Fotocopy Kartu Keluarga
7. Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
8. Fotocopy surat kontrak atau sewa
9. Foto direktur utama atau pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4
10. Neraca perusahaan
3. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
Sudah menjadi ketetapan pemerintah bahwa setiap wajib pajak baik individu
maupun pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk Wajib Pajak
( NPWP ) . Apabila omset penjualan mulai berkembang dan terus meningkat
dalam jumlah tertentu diwajibkan mendaftarkan perusahaan sebagai
Pengusaha Kena Pajak ( PKP ) dan akan diberikan Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak ( NPPKP ). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri ke
Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 39

Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
4. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah daftar catatan resmi sebagai bukti
bahwa perusahaan atau badan usaha telah melakukan wajib daftar
perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982

tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD ( Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang ) , akta pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar
yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara
sesuai domisili perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.
Hal-hal yang perlu di daftarkan
 Akta pendirian perusahaan
 Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia
 Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum dan hak
Asasi Manusia Republik Indonesia.
Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP )
1. Permohonan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) yang berupa PT dan yayasan
harus mendapatkan pengesahaan dan persetujuan akta pendirian
perusahaan dari Menteri Hukum dan hak Asai Manusia terlebih dahulu.
2. Perusahaan mengambil formulir permohonan TDP
3. Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai dangan
Surat Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.
4. Petugas kantor pendaftaran perusahaan
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar

Perusahaan ( TDP ) antara lain:
1.
Untuk Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV) atau Firma
(Fa) dan Koperasi adalah sebagai berikut.
a) Formulir Isian
b) Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan
c) Fotocopy Pengesahan Akta
d) Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e) Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g) Nomor Pokok Wajib Pajak
h) Fotocopy SIUP
i)
Fotocopy KTP
j)
Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
k) Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi

l)
m)

2.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)




5.

1.
2.
3.
4.
5.










Bukti setor biaya administrasi
Fotocopy paspor jika pemilik WNA
Perusahaan Perorangan ( PO )
Formulr Isian
Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Fotocopy SIUP
Fotocopy KTP penanggung jawab
Fotocopy NPWP
Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP)
Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan
berapa presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus

melakukan hal berikut ini :
Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
Melakukan setoran modal
Menyerahkan bukti setoran
Membuat AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Analisis Mengenai Dampak lingkungan (AMDAL) adalah hasil kajian mengenai
dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses pengambilan
keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di indonesia.
AMDAL digunakan untuk :
memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
Memberikan informasi kepada masyarakat
Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
Membantu proses pengambilan keputusan
Memberikan masukan terhadap penyusunan desain
Dasar Hukum AMDAL
Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian
Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistem.
Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93, No. B.
2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.

Pedoman Pelaksanaan AMDAL
a)
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 mengenai
penyusunan AMDAL harus menggunakan pedoman Penyusunan AMDAL.
b)
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang
daftar kegiatan wajib AMDAL.
c)
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002
d)

Kewenangan Penilaian didasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup no. 40 Tahun 2000 tantang pedoman tata kerja komisi penilaian
AMDAL.
Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL
Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan adalah fotocopy
NPWP, TDP, KTP, SITU, dan denah lokasi perusahaan yang dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
1.2. PENENTUAN PERMODALAN USAHA
Ketika membangun sebuah badan usaha selain membutuhkan aspek
legalitas dan perizinan usaha, juga membutuhkan sejumlah modal untuk
memuai kegiatan usaha. Untuk dapat mencapai tujuan usaha, salah satunya
perlu membuat perencanaan keuangan secara matang, yaitu mengenai
permodalan dan investasi. Modal dibagi menjadi 2, yaitu modal aktif dan
modal pasif. Modal aktif adalah berupa tanah, gedung, mesin-mesin,
perkakas, bahan baku, bahan penunjang produksi, dan modal uang ( kas,
wesel tagih, dan piutang). Modal pasif berupa saham-saham atau hak-hak
para pemilik dan pemberi utang yang dinyatakan dalam uang.
1.
Permodalan Koperasi
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi membutuhkan modal usaha
yang bersumber dari modal sendiri dan modal pinjaman. Berdasarkan
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi
terdiri dari :
a) Modal Sendiri
Modal sendiri adalah sumber modal koperasi yang dapat diperoleh dari :
1. Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi ketika masuk menjadi anggota.
2. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak sama yang
wajib dabayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan
tertentu.
3. Dana cadangan, yaitu sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa
hasil usaha, yang berfungsi untuk pemupukan modal sendiri, pembagian
dana kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi, dan untuk
menutup biaya apabila koperasi mengalami kerugian.

4.

Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang modal ayang dapat dinilai dengan
uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah atau pemberian dan
tidak mengikat.
b) Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah sumber modal koperasi yang berasal dari :
1. Anggota dan calon anggota koperasi.
2. Koperasi lainnya atau anggota koperasi lain yang didasari perjanjian kerja
antar koperasi.
3. Bank dan lembaga keuangan non-bank yang dilakukan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
4. Penerbitan obligsi dan surat hutang.
5. Sumber-sumber lain yang sah.
2.
Permodalan Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Komanditer (V)
Ada 2 sumber permodalan bagi Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan
Komanditer (CV) untuk menjalankan kegiatan usahanya, yaitu dana intern
dan ekstern.
a. Sumber Dana Intern
Sumber dana intern adalah sumber dana yang diperoleh dari dalam
perusahaan, yaitu :
1. laba ditahan, yaitu dana yang diperoleh dari sisa laba yang tidak diambil
oleh pemilik perusahaan.
2. Tabungan pribadi pemilik perusahaan.
b. Sumber Dana Ekstern
Sumber dana eksetern adalah sumber dana yang di peroleh dari luar
perusahaan, antara lain dari bank, lembaga keuangan, non-bank, dan modal
vebtura.
1. Bank
saat ini pemerintah melalui bank, sebagai lembaga kecil dalam memperoleh
modal usaha dengan cara memberikan fasilitas kredit. Kredit modal usaha
yang disediakan tersebut, antara lain Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit
Modal Kerja Permanen (KMKP).
 Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi Kecil (KIK) adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
penambahan modal dalam rangka rehabilitasi usaha, perluasan usaha, atau
membangun usaha baru. Syarat yang harus di penuhi untuk mendapatkan
kredit ini adalah :
1. Memiliki izin resmi, yaitu SITU, SIUP, NPWP, dan TDP
2. Usaha telah berjalan minimal 2 tahun
3. Membuat proposal pengajuan kredit
4. Berbentuk badan usaha
5. Memiliki jaminan

 Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)
Kredit Modal Kerja Permanen adalah kredit produksi atau eksploitasi yang
digunakan untuk menutup biaya produksi perusahaan, seperti biaya
pembelian bahan baku, pembelian bahan penunjang, biaya iklan dan
promosi, biaya pengemasan produk, biaya distribusi, atau pembayaran gaji
karyawan. KMKP merupakan kredit jangka pendek (umumnya satu tahun).
Untuk mendapatkan Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja
Permanen (KMKP) ini, Anda perlu datang ke kantor cabang bank terdekat dan
mengisi formulir yang telah disediakan serta membawa persyaratan
dokumen yang di perlukan, beserta fotocopynya. Dokumen yang diperlukan,
antara lain :
1.
Isian lengkap dan ditandatangani.
2.
Formulir Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) permohon (suami-istri)
3.
Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4.
Fotocopy Izin Tempat Usaha (SITU)
5.
Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
6.
Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
7.
Foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar (suami-istri)
8.
Sertifikat Hak Milik ( SHM ) tanah milik atau bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB) sebagai agunan apabila diperlukan.
9.
Fotocopy Kartu Keluarga (KK).
10. Neraca perusahaan dan perincian laba atau rugi.
Setelah Anda mengisi formulir dan menyerahkan dokumen lengkap, anda
tinggal menunggu permohonan pinjaman anda disetujui oleh bank, Bank
kemudian akan melakukan proses kredit selanjutnya, antara lain sebagai
berikut :
 Meneliti
Bank kemudian meneliti kelengkapan dokumen, apakah pemohon memenuhi
persyaratan atau tidak, apakah sektor usahanya yang akan diberikan kredit
bagus dan dapat dibiayai oleh bank, apakah permohon dapat dipercaya, dan
apakah pemohon pernah bermasalah dalam kredit macet.
 Survei Ke Tempat Usaha
Bank akan meninjau langsung ketempat usaha anda dan melihat kegiatan
usaha Anda.
 Interview atau Wawancara
Bank akan melakukan wawancara terhadap pemohon kredit, Biasanya yang
ditanyakan ketika wawancarai adalah tentang tujuan penggunaan kredit dan
rencana pengambilan kredit.
 Analisis Permohinan Kredit
Setelah tiga tahap diatas dilalui, terakhir bank akan melakukan penilian
terhadap kredibilitas pemohon kredit, Penilaian tersebut meliputi

kemampuan pemohon kredit melunasi kredit dan bunganya, modal dan
kekayaan perusahan apakah sudah cukup menjalankan usaha, karakter
pemohon apakah jujur dan sungguh-sungguh, jaminan atau agunan ( yang
dapat berupa tanah, gedung, atau kendaraan), kondisi perusahaan apakah
berkembang bila diberi kredit bank .
2. Lembaga-Lembaga Keuangan Nonbank
Pengajuan kredit ke lembaga-lembaga keuangan nonbank pada dasarnya
sama dengan pengajuan kredit ke bank. Tetap ada prosedur, peraturan,
maupun persyaratannya, hanya saja pengajuan kredit ke lembaga keuangan
lebih mudah.
a. Dasar Hukum
Pada tahun 1973, pemerintah membuat lembaga keuangan nonbank
berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. kep. 38/MK/1972, pasal
2 yang berisi, antara lain :
1. Lembaga keuangan nonbank dapat menghimpun sejumlah dana dengan
jalan mengeluarkan kertas berharga.
2. Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan kredit utama jangka waktu
jangka menengah kepada perusahaan-perusahaan pemerintah atau swasta .
3. Lembaga keuangan nonbank dapat memberikan penyertaan modal
sementara didalam perusahaan atau proyek, sampai sahamnya dapat
diperjual belikan di pasar modal.
4. Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dari
perusahaan di Indonesia dan badan-badan hukum pemerintah untuk
mendapatkan sumber permodalan berupa pinjaman dan pernyertaan modal
dari dalam dan luar negeri.
5. Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam
melakukan joint venture didalam dan diluar negeri.
6. Lembaga keuangan nonbank dapat bertindak sebagai perantara dalam
mendapatkan tenaga kerja ahli dan memberikan nasihat keahlian.
7. Lembaga keuangan nonbank dapat melakukan usaha lain dibidang
keuangan setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan.
b) Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
Jenis-jenis lembaga keuangan nonbank tersebut, antara lain :
1. Lembaga perantara penerbit dan perdagangan surat berharga (Investment
Finance Corporation).
2. Lembaga ini berperan sebagai perantara dan penjamin dalam hal jual beli
dan penerbitan surat berharga seperti saham dan obligasi.
3. Lembaga pembiayaan pembangunan (Development Finace Corporation)
4. Lembaga ini bertugas menghimpun dana-dana dengan cara menerbitkan
kertas-kertas berharga untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang

memerlukan dana untuk membiayai investasi jangka menengah dan
panjang.
5. Lembaga keuangan lain, seperti perusahaan asuransi
6.
3. Modal Venture
Modal venture adalah suatu investasi bentuk penyertaan modal yang bersifat
sementara kepada perusahaan pasangan usaha (investee company) yang
ingin mengembangkan usahanya, tetapi mengalami kesulitan dalam
permodalan. Biasanya dana venture ini berasal dari sekelompok investor
yang mapan keuangannya, asuransi, dana pension atau reksa dana, bank
ivestasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana
ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.
a. Kriteria Perusahaan
Kriteria perusahaan yang mendapatkan modal venture, antara lain :
1. Perusahaan yang telah mempunyai pangsa pasar mapan, tetapi perlu
mengembangkan fasilitas produksi untuk peningkatan kualitas produk.
2. Perusahaan yang memiliki pasar yang sedang tumbuh atau memiliki
potensi untuk berkembang pesat dimasa depan .
3. Perusahaan yang akan tetapi melakukan ekspansi usaha, tetapi mengalami
kesulitan dana.
b. Dasar Hukum
Berdasarkan keputusan menteri Republik Indonesia nomor.1251/1988,
perusahaan modal ventura dapat memberikan bantuan teknis yang di
perlukan oleh wirausaha.
c. Fungsi Modal Ventura
Fungsi modal ventura, antara lain:
1. Untuk mengembangkan suatu pengembangan suatu penemuan baru.
2. Untuk mengembangkan perusahaan yang mengalami kesulitan dana pada
tahap awal usaha.
3. Membantu perusahaan yang sedang berkembang
4. Membantu perusahaan yang mengalami kemunduran usaha.
5. Untuk mengembangkan proyek penelitian dan rekayasa.
6. Untuk mengembangkan berbagai penggunaan teknologi baru atau alih
teknologi dalam negeri maupun luar negeri.
d. Jenis Pembiayaan Modal Ventura
Jenis pembiayaan modal ventura antara lain :
1. Penyertaan saham
Jenis pembiayaan ini memberikan saham secara langsung kepada calon
perusahaan pasangan usaha yang berbentuk perseroan terbatas (PT).
perusahaan modal ventura dalam manajemen perusahan pasangan usaha
dan mendapatkan imbalan berupa deviden atau capital gain.

2.

Membeli obligasi konversi
Pada jenis pembiayaan ini, calon perusahaan pasangan usaha dari
perusahaan modal ventura mengeluarkan surat obligasi atau surat utang
kepada perusahaan modal ventura, dengan perjanjian akan dikonversikan
atau ditukar menjadi saham atau penyertaan modal pada waktu yang telah
disepakati bersama.
3. Pola bagi hasil
Pembiayaan pada pola bagi hasil perusahaan pasangan usaha memberikan
presentase tertentu dari keuntungan kepada perusahaan modal ventura.
Pola bagi hasil yang dapat dilakukan, antara lain berdasarkan pendapatan
yang diperoleh (revenue sharing), berdasarkan keuntungan bersih (net profit
sharing), dan berdasarkan perjanjian.
e. Sumber Modal Venture
Sumber modal venture, antara lain :
1. Investor perseorangan
2. Investor institusi
3. Perusahaan asuransi
4. Reksadana atau dana pension
5. Lembaga keuangan internasional
1.3. PENENTUAN DAN PENGURUSAN TEMPAT USAHA
Pada saat anda membuka usaha, salah satu faktor yang paling penting
adalah lokasi usaha. Tempat usaha yang tepat dan strategis akan
menentukan kesuksesan usaha anda, dengan demikian sebagai wirausaha
harus mampu memilih tempat yang mampu memberikan profit(keuntungan)
terhadapat usahanya.
1. Lokasi pertokoan
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan yaitu, sebagai
berikut :
 Tingkat kepadatan penduduk
 Tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
 Banyaknya usaha lain ditempat tersebut
 Pertimbangan ekonomis
 Traffic (lalu lintas)
 Tingkat persaingan
 Keamanan dan akses parker
2. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi perusahaan.
Pertama, lokasi lokasi perkantoran yang disebut dengan tempat kedudukan .
Kedua, lokasi perusahaan yang disebut dengan kediaman.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan tempat usaha kedudukan
dan tempat kediaman, antara lain yaitu :

 Badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih tempat
yang berlainan untuk masing-masing perusahaan tersebut.
 Pemilihan tempat kediaman perusahaan seringkali tergantung pada
rentabilitas yang diharapkan .
3. Lokasi pabrik
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain :
 Kedekatan Dengan Sumber Bahan Produksi
 Kedekatan Dengan Konsumen
 Ketersediaan atau Kemudahan Untuk Mendapatkan Tenaga Kerja
 Kemudahan Fasilitas Pengangkutan Dan Transportasi
 Sikap Masyarakat Sekitar Serta Peraturan Pemerintah
1.4. PENGADAAN FASILITAS DAN BAHAN BAKU PRODUKSI
1. Pengadaan Fasilitas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan fasilitas adalah :
 Perencanaan pekerjaan harus dilakukan dengan matang agar tidak ada
mesin yang tidak terpakai sehingga peralatan serta mesin-mesin dapat
digunakan dengan efektif dan efisien.
 Pemeliharaan dan servis rutin peralatan, agar peralatan bisa digunakan
secara maksimal tanpa kendala kerusakan yang akan menghambat produksi.
 Jaminan keamanan dan keselamatan kerja. Kesehatan, kebersihan dan
penerangan di tempat kerja
 Apabila dalam membuat produk membutuhkan lebih banyak dari satu
mesin, perlu ada pembagian porsi pekerjaan yang tepat agar tidak ada
mesin yang tidak terpakai atau pekerja yang tidak lancar.
 Pembagian ruang dan penetapan mesin (layout) dalam ruang usaha yang
tepat sesuai urutan kerja untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan usaha
a. Penentuan Mesin Dan Peralatan
Penentuan mesin dan peralatan berkaitan dengan penentuan jenis teknologi,
penentuan mesin produk relatif mudah, namun tetap harus dilakukan
dengan teliti. Dalam menentukan mesin dan peralatan, selain
mempertimbangkan faktor teknologi juga mempertimbangkan faktor
nonteknologi, antara lain :
 Tenaga ahli yang akan menggunakan mesin dan peralatan tesebut
 Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan mesin serta peralatan dilokasi usaha.
 Infrastruktur seperti sarana dan fasilitas pengangkutan untuk membawa
mesin sampai ke lokasi usaha.
Ada pula yang membuat daftar tentang mesin dan peralatan apa saja yang
dibutuhkan dalam kegiatan usaha. Mesin dan peralatan dikelompokan
sebagai berikut :
 Peralatan angkutan
 Peralatan elektronik

 Peralatan mekanik
 Mesin pabrik
 Peralatan lain
b. Penentuan Gedung Dan Bangunan Lain
Biaya yang diperlukan untuk membangun gedung dan bangunan lain
dikelompokan menjadi tiga kelompok biaya yaitu :
 Biaya pembangunan gedung
 Biaya pembangunan jalan

Biaya pengurusan tanah.

2. Pengadaan Bahan Baku Produksi
Apabila bahan baku produksi harus diimpor dari luar negeri anda perlu
mengetahui berbagai faktor yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan
impor, antara lain :
a. Perkembangan harga produk tersebut, total harga pembeliannya sampai
dengan dilokasi perusahaan, apakah produk tersebut bebas dari pajak impor
b. Bahan baku tersebut dapat di impor dari Negara mana dan bagaimana
hubungan dagang kita dengan Negara tersebut .
1.5. PEREKRUTAN DAN PENETAPAN SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
Karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi wirausaha untuk
mencapai tujuan usahanya, dengan demikian, seorang wirausaha harus
dapat memilih dan menentukan jumlah karyawan yang diperlukan untuk
suatu kegitan usaha,. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja,
keterampilan kerja, loyalitas, tanggung jawab yang tinggi, serta menangani
bidang kerja yang tepat (the right man on the right place).
Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia,antara
lain:
a. Proses manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari perencanaan
sumber daya manusia.
b. Tata usaha atau administrasi kepegawaian ( surat-menyurat dan berkas
yang berhubungan dengan karyawan.
c. Kompensasi dan kesejahteraan karyawan meliputi penghitungan besar
upah atau gaji
d. Jaminan perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan pengawasan
keselamatan kerja .
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Analisis jabatan diperlukan untuk membuat deskripsi pekerjaan (job
description) dan spesifikasi pekerjaan (job specification). Untuk membuat
analisis jabatan diperlukan data-data antara lain :
a. Nama pekerjaan
b. Kegiatan yang harus dikerjakan pada suatu jabatan

c.
d.
e.
f.
g.
h.

Peralatan atau mesin yang akan digunakan
Bahan yang digunakan
Wewenang dan tanggung jawab karyawan
Pendidikan dan pelatihan
Kondisi pekerjaan
Risiko atau bahaya
Dalam menentukan kualifikasi karyawan ada hal-hal yang perlu diperhatikan,
antara lain :
a. Pendidikan
b. Pengalaman kerja
c. Keahlian fisik dan komunikasi
d. Tanggung jawab
e. Karakter tenaga kerja
f.
Usia
g. Jenis kelamin
h. Keadaan fisik
i.
Temperamen
j.
Bakat
Perekrutan atau Rekrutmen
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat karyawan
, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru, untuk memperoleh tenaga kerja
yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan organisasi , perusahaan
dapat melakukan perekrutan secara internal dan eksternal.
Seleksi
Sosialisasi Dan Orientasi
Pelatihan ( Training ) Dan Pengembangan
Penilaian Prestasi Kerja
Promosi, Rotasi, Demosi, Dan Phk
1.6. PERSIAPAN ADMINISTRASI USAHA
Kegagalan sebuah usaha dapat diawali dari tidak adanya sistem administasi
yang teratur, akurat, detail, dan rapi untuk dijadikan sebuah alat dalam
melakukan analisa kinerja perusahaan dan bagian-bagiannya (departemen,
fungsional, dan divisional)
1. Administrasi
Kata administrasi berasal dari kata bahasa latin, yaitu ad yang artinya
intensif, dan ministare yang artinya adalah melayani, membatu, melengkapi,
dan memenuhi. Kata administrasi yang sering digunakan dalam bahasa
indonesia berasal dari bahasa belanda yaitu “ administratie” yang dalam
bahasa inggris adalah “administration”.Menurut pendapat jhon M. P. Fiffer,
administrasi adalah digunakan untuk sistem pencatatan, pengorganisasian ,

2.

a.
b.

c.
d.
e.

a.
b.
c.
3.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4.

a.

pengelompokan, dan penataan data dari sumber-sumber manusia untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Maksud Dan Tujuan Administrasi
Maksud dan tujuan dari diterapakan administrasi yang baik dan rapi adalah
membantu kelancaran usaha dan pengelolaan perusahaan, khususnya dalam
pencatatan dan pelaporan hasil usaha. Tujuan penting diterapkan administrsi
yang baik adalah sebagai berikut :
Mendapatkan informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh
perusahaan.
Mendapatkan data yang akurat dalam tujuan mengambil keputusan
strategis (strategic decision making process) seperti keputusan pemodalan,
keputusan investasi, keputusan efisien, dan keputasan penetapan harga .
Penyusun program dalam rencana pengembangan usaha seperti waralaba
(franchise) atau lisensi
Mengetahui kinerja perusahaan dulu dan sekarang.
Memperlancar proses-proses antar bagi dalam menjalakan pekerjaannya.
Adapun kegunaan utama dari catatan administrasi perusahaan adalah
sebagai berikut :
Administrasi digunakan sebagai alat bukti (catatanya)
Administrasi digunakan sebagai alat manajemen (laporanya)
Administrasi dibutuhkan sebagai penilian ( catatan dan laporannya)
kegiatan administrasi
Kegiatan administrasi atau tata usaha meliputi seluruh pekerjaan pencatatan
yang perlu dilakukan dalam perusahaan, antara lain :
Menyelenggarakan pembukuan
Membuat daftar gaji karyawan
Mencatat penyenggaraan produksi
Melakukan surat-menyurat kedalam dan keluar perusahaan
Mencatatan pesanan-pesanan
Melakukan pengarsipan dokumen
Menyusun rencana anggaran perusahaan
Jenis Pencatatan Dalam Administrasi
Sistem pencatatan administrasi harus disesuaikan dengan jenis usahanya,
administrasi untuk berskala produksi dimulai proses permintaan dan
penawaran bahan baku bunga proses pendistribusian, sedangkan untuk
usaha yang tidak berskala produksi seperti usaha jasa, perdagangan dan
kolsutan tidak ada pencatatan proses produksi. Sistem pencatatan dan
administrasi untuk usaha yang berbasis produksi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Pada Bagian Pembelian

Sistem administrasi dan pencatan yang harus diperhatikan pada bagian
pembelian antara lain:
 Surat-menyurat (komersial)
 Letter of credit (latauc)
 Buku pembelian dan laporan pembelian
 Buku pengiriman barang dari pemasok (delivery order) dan tanda terima
barang.
 Order pembelian (purchasenorder)
 Catatan transaksi pembelian
b. Pada Bagian Proses Produksi
Sistem administrasi yang harus diperhatikan oleh bagian produksi antara lain
:
 Semua kegiatan selama proses produksi
 Pencatatan mutu hasil produksi
 Pembuatan surat jalan
 Pencatatan biaya-biaya selama produksi berlangsung.
c. Pada Bagian Pemasaran Dan Penjualan
Sistem administrasi dan pencatatan yang dilakukan bagian pemasaran dan
penjualan, antara lain :
 Hasil dari kegiatan pemasaran dan penjualan
 Data penjualan dicatat dalam buku piutang
 Catatan dari seluruh proses pemasaran dan penjualan yang nantinya di catat
kembali oleh akutansi untuk dihitung pendapatan
d. Pada Bagian Keuangan
sistem pencatatan yang sering digunakan dalam manajemen keuangan
biasanya terdiri dari dua jenis, antara lain :
 Sistem pencatatan secara continue ( terus-menerus)
 Sistem pencatatan secara periodic.
e. Persiapan Surat-Menyurat
Sebagai media komunikasi dan informasi, surat memiliki beberapa fungsi,
antara lain :
 Sebagai alat pengingat
 Sebagai pedoman
 Sebagi duta organisasi
 Sebagai alat bukti tertulis
 Sebagai sarana promosi
 Pengarsipan Dokumen
Kegiatan kearsipan merupakan salah satu kegiatan administrasi kantor yang
sangat penting untuk dilakukan dalam sebuah usaha. Menurut George R.
Terry, Ph.D dalam buku officemanagemenent and control, kearsipan adalah
penetapan kertas-kertas dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik,

1.
2.
3.
4.
5.
6.










sesuai dengan aturan yang telah ditentukan terlebih dahulu . dengan
demikian, semua dokumen perusahaan perlu disortir, dicatat, dan disimpan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengarsipan dokumen, yaitu:
Pemeriksaan atau penyortiran dokumen
Pengkodean dokumen
Penyimpan dokumen
Pencarian dokumen
Penemuan kembali dokumen.
Menginventariskan Kekayan Perusahaan
Menginventariskan kekayaan perusahaan adalah mencatat apa saja harta
yang dimilki perusahaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Kekayaan perlu dijaga dengan sebaik-baiknya.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam memelihara investaris,
antara lain :
Menyediakan ruang penyimpan khusus
Menyiapkan peralatan sesuai dengan tempatnya
Membuat kartu untuk perawatan
Menepatkan tenaga terampil dalam penanganan dan pemeliharaan, serta
perawatan peralatan
Mengadakan pemeriksaan secara teratur
Menjaga kebersihan dan keamanan
Mengatur penerangan dan suhu ruangan
Membuat gudang yang baik untuk menyimpan barang
 Membuat pembukuan keuangan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------PROSEDUR PENGURUSAN
SURAT IZIN
Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan oleh
setiap perusahaan, baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Kegagalan merencanakan jenis usaha bisa disebabkan :
1.
Kurangnya pengalaman di dalam bidang usaha
2.

Tidak ada perencanaan yang tepat

3.

Kurangnya dana untuk modal kerja usaha

4.

Tidak cocoknya minat atau interes terhadap bidang usaha

Seorang pengelola usaha baru dalam merencanakan usaha harus mencakup :
1.
Penelitian di dalam menetapkan jenis usaha
2.

Pencarian informasi tentang jenis usaha yang cocok

3.

Pembuatan pedoman tentang pelaksanaan kegiatan usaha

4.

Pembuatan program kegiatan usaha

5.
Pembuatan anggaran untuk melaksanakan kegiatan jenis usaha yang
diinginkan.
1. Mengurus Izin Usaha
Izin usaha adalah alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan
melindungi pengelolaan usaha.
Surat Izin Usaha, antara lain :
1.
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Izin HO (Lingkungan)
SITU/HO umumnya dikeluarkan oleh Pemda Tk 1 dan T 2 sepanjang ketentuanketentuan undang-undang gangguan (HO) mewajibkannya.
Prosedur pengurusan surat izin tempat usaha atau izin HO, antara lain :
1.
Meminta izin tertulis dari tetangga
2.

Setelah diketahu RT dibawa ke Kelurahan dan Kecamatan

3.

Selanjutnya dibawa ke kota/kabupaten untuk memperoleh SITU/HO

4.

Membayar biaya izin dan heregistrasi.

Kelengkapan persyaratan SITU
1.
Permohonan yang telah disediakan
2.

Foto copy KTP

3.

Foto copy akta tanah

4.

Foto copy pembayaran PBB

5.

Surat persetujuan dari masyarakat diketahu Kades dan Camat

6.

Rekomedasi dari Camat

7.

Foto copy IPPL dari Dinas Tata Ruang

8.

Izin lokasi dari BPN

9.

Foto copy IMB

10.

Surat dari BKPM/BKPMD

11.

SITU/IUUG

12.

Foto copy NPWP

13.

Foto copy retribusi

14.

Foto copy akta pendirian perusahaan yang berbadan hokum

15.

Surat pelimpahan penggunaan tanah

2. Penetapan Besarnya Retribusi
a. Ketentuan tata cara perhitungan retribusi SITU, adalah
Luas ruang usaha x angka indeks lokasi x angka indeks gangguan x tarif

1.

Tarif luas ruang usaha

2.

Indeks lokasi

3.

Klasifikasi indek gangguan

4.

Ketentuan tata cara perhitungan retribusi heregistrasi.

3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
mkepada pengusaha untuk melaksanakan usaha dibidang perdagangan dan jasa.
Beberapa keuntungan dengan memiliki SIUP adalah
1.
Mendapat jaminan perlindungan hokum untuk kelangsungan dan kepastian
usaha
2.
Mempermudah dalam proses pengajuan kredit kepada perbankan/lembaga
keuangan
3.
Bukti memiliki dan menjalankan usaha bila akan melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga
4.
Mendapat prioritas pembinaan dari instansi pemerintah yang menangani
pembinaan usaha kecil.
Tata cara memperoleh SIUP adalah :
1.
Datang ke Bag. Urusan Perizinan, Kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Daerah TK 1 atau TK 2
2.
Mengisi dan mengajukan Surat Pengajuan Izin (SPI) dengan melampirkan
syarat :
1.

Foto copy akta notaries tentang pendirian usaha

2.

Foto copy dari pemilik perusahaan

3.

Pas poto dari pemilik perusahaan 4 lembar, ukuran 3 x 4 cm

4.
Menyerakan kembali formulir danpersyaratan lainnya kepada petugas
bagian perizinan.
Jika permohonan memenuhi syarat, maka pemohon akan menerima Surat Perintah
Membayar (SPM) untuk membayar uang jaminan dan Biaya Administrasi
Perusahaan (BAP) pada bank yang ditunjuk.
Jika permohonan diterima, pemohon mendapat SPM untuk :
1.
Membayar uang jaminan sebesar Rp 5.000,- dan BAP sebesar Rp 10.000,2.
Menyerahkan bukti pembayaran uang jaminan danBAP ke bagian urusan
perizinan kantor Deparindag.
Beberapa hal yang harus dilakukan bila seorang pengusaha menerima SIUP
1.
SIUP asli atau foto copy dipajang ditempat usaha
2.

Cantumkan nomor SIUP pada kop surat, faktur, papan nama perusahaan, dll.

3.
Laporkan perkembangan usaha secara tertulis dan berkala pada pejabat
terkait
4.

Berikan informasi atau data kepada pejabat terkait yang membutuhkan.

Segera melapor pada kantor Deparindag, apabila :
1.
SIUP hilang, dengan dilampiri Surat Keterangan Kehilangan
2.

SIUP rusak

3.

Ada gangguan pemilik atau penanggung jawab perusahaan

4.

Pindah alamat usaha

5.
Pergantian golongan usaha, dari perusahaan kecil menjadi menengah atau
besar
6.

Menghentikan kegiatan usaha atau tutup.

Dalam menjalankan perusahaan, pemilik wajib mentaati syarat sebagai berikut :
1.
Keamanan
2.

Kesehatan

3.

Ketertiban

4.

Syarat-syarat lain

4. Pengurusan Pajak
a. Pengajuan NPWP
Pada umunnya yang diwajibkan di daftar dan mendapatkan NPWP adalah :
1.
Badan yang memiliki subyek pajak penghasilan yaitu PT, CV, Firma,
BUMN/BUMD
2.
Orang perorangan/pribadi wajib pajak yang mempunyai penghasilan netto di
atas penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
b. Fungsi Pajak
1. Untuk mengetahui identitas wajib pajak
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
3. Sebagai sarana pengawasan administrasi perpajakan.
c. Pencantuman NPWP
1. Formulir pajak yang digunakan wajib pajak
2. Surat menyurat dalam hubungan perpajakan
3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi NPWP.
d. Pendaftaran NPWP
Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah :
1.
Foto copy akta pendirian atau akta perubahan yang terakhir
2.

Foto copy SITU atau surat keterangan dari instansi yang berwenang

3.

Foto copy KTP/Kartu Keluarga/Paspor pengurus

4.

Foto copy kartu NPWP Kantor Pusat/Cabang

5.

Surat Kuasa bagi yang mewakilinya.

6.

Penghapusan NPWP

1.

Wajib pajak meninggal untuk perseorangan, bubar untuk badan usaha

2.

Wajib pajak wanita kawin dan tidak pisah harta

3.

Warisan telah selesai dibagi

5. Membuka Rekening Bank
Prosedur untuk membuka rekening bank adalah dengan mendaftarkan diri di bank
dan mengisi formulir pendaftaran yang berisi :
1.
Pemilik kegiatan usaha
2.

Alamat

3.

Nama pengurus

4.

Alamat dan pengenal pengurus

5.

Tanggal mulainya usaha

6.

Nama referensi

6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Registrasi Perusahaan (NRP). Setelah
memiliki SIUP dan NPWP, wirausaha bisa mendaftarkan perusahaannya ke
Deparindag setempat dengan prosedur sebagai berikut :
1.
Mengisi formulir pendaftaran
2.

Melampirkan foto copy KTP, NPWP, SIUP dan Akta Pendirian

3.

Membayar biaya administrasi ke Bank BNI 1946 setempat

4.
Dengan menunjukkan bukti pembayaran, wirausaha dapat mengambil tanda
daftar perusahaannya.
7. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah studi mengenai akibat pada lingkungan sebagai akibat aktivitas
kegiatan usaha.
Jenis usaha yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar terhadap keseimbangan
ekosistem diantaranya
1.
Jenis usaha pengolahan lahan dan bentang alam
2.

Jenis usaha eksploitasi daya alam baik yang terbaru maupun yang tidak

3.
Jenis usaha yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan social dan
budaya
4.
Jenis usaha yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya alam dan atau lingkungan cagar budaya

5.
Jenis usaha proses dan kegiatan yang pemanfaatanya secara potensial dapat
menimbulkan pemborosan, kerusakan dan kemerosotan sumber daya alam
6.

Jenis usaha introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewa dan jasa renik

7.

Jenis usaha pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati

8.
Jenis usaha penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar
untuk memengaruhi lingkungan
9.
Jenis usaha yang mempunyai resiko tinggi, dan mempengaruhi pertahanan
Negara.
Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam mengurus AMDAL adalah :
1.
Foto copy KTP/SIM dari penanggung jawab/pemilik
2.

Foto copy akta pendirian perusahaan

3.

Foto copy SITU

4.

Foto copy NPWP

5.

Foto copy NRP

6.
Foto copy denah, gambar, lokasi perusahaan yang menimbulkan dampat
terhadap lingkungan

PERSIAPAN MENDIRIKAN USAHA
1. PERMODALAN
Kebutuhan modal usaha yang perlu dikaji adalah kebutuhan modal awal agar
kegiatan usaha tersebut dapat berjalan.
a. Jenis-jenis modal usaha
Modal awal diperlukan untuk membayar berbagai pembiayaan, misalnya pembelian
tanah dan gedung, perabot dan peralatan, iklan dan promosi sebelum memulai
usaha, pembelian mesin, penyediaan barang dan inventaris, biaya mengurus
sertifikat dan izin usaha, honorarium tenaga professional serta listrik dan telepon,
pengeluaran-pengeluaran investasi dan modal kerja.
Modal investasi adalah biaya untuk pembelian barang yang bersifat investasi.
Macam-macam Investasi
1.
Investasi Baru, artinya pembelian berbagai barang modal untuk jangka waktu
tertentu sebagai tambahan persediaan barang-barang modal yang telah ada
2.
Investasi Ulang, artinya nilai dari barang-barang modal yang dipergunakan
untuk mengganti barang modal yang telah tua.

3.
Investasi tidak langsung adalah investasi yang terjadi secara tidak langsung
sebagai akibat tambahan permintaan yang mula-mula ditujukan pada barang
konsumsi.
4.
Investasi bebas, artinya investasi yang tidak tergantung pada besarnya
pendapatan.
Modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam aktiva lancer, aktiva lancar adalah
harta kegiatan usaha yang dapat dijadikan uang tunai dalam kurun waktu satu
tahun atau kurang.
Wirausahawan akan memerlukan modal kerja untuk membiayai pengeluaranpengeluaran sebagai berikut :
1.
Membeli persediaan bahan baku dan barang jadi
2.

Promosi

3.

Gaji karyawan

4.

Sewa

5.

Asuransi dan biaya-biaya lain.

Dalam hal menggunakan modal untuk belanja perusahaan dibedakan menjadi 2
(dua) macam, yaitu :
1. Pembelanjaan Parsial
Adalah perusahaan melihat masing-masing aktiva secara individu, artinya untuk
masing-masing aktiva diperlukan dana tersendiri sesuai dengan cara dan lamanya
dana berputar.
2. Pembelanjaan Total
Adalah perusahaan melihat dana yang ditanamkan secara menyeluruh. Untuk
modal permanent memakai modal kontan yang diambil dari modal sendiri atau
jangka panjang, sedangkan untuk modal yang berubah-ubah diambil dari kredit
jangka pendek.
Aliran Dana Dalam Perusahaan
1. Dana Kas Masuk (Cash in flow)
Adalah dana yang bersifat terus menerus, yang berupa hasil penjualan dan
penerimaan dari piutang.
2. Dana Kas Keluar (Cash out flow)
Adalah dana yang bersifat terus menerus, misalnya pajak, gaji, membeli bahan
baku.
Perhitungan Modal Kerja
Modal kerja terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
1. Persediaan bahan baku dan barang-barang jadi

Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memproduksi barang,
perusahaan jasa memerlukan bahan dan pedagang eceran serta grosir memerlukan
persediaan barang jadi untuk dijual.
2. Promosi, gaji, sewa tempat
Masalah promosi harus diperhatikan dan kebutuhan modal promosi harus
dianggarkan,
juga dengan gaji para karyawan, biaya operasional serta untuk sewa gedung.
3. Asuransi
Polis asuransi harus dibayar ketika usaha dimulai, karena itu perlu modal awal untuk
membayar semua asuransi tersebut, yang tidak kalah penting listrik, telepon,alat
tulis kantor, transportasi dan perizinan, dsb.
Cara Perhitungan Modal Kerja
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan modal kerja, yaitu :
a. Kebutuhan uang tunai satu hari, dan
b. Jangka waktu keterikatan modal
Contoh :
Bapak Darmawan membuka koperasi yang menjual kebutuhan pokok/toserba
disebuah kantor, dimana pekerjanya menerima gaji per minggu. Setiap hari ia
belanja untuk keperluan uasaha sebesar Rp 5.000.000,-. Berapa modal kerja yang
dibutuhkan dan berapa jangka waktu keterikatan dana ?
Jawab :
a. Modal kerja yang diperlukan Rp 5.000.000,b. Jangka waktu keterikatan dana selama 7 hari
Sumber Dana
Beberapa sumber dana untuk mendapat dana, yaitu :
1. Meminjam uang dari teman atau saudara
2. Kredit dari supplier
3. Meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan
Pada dasarnya sumber dana untuk kegiatan usaha berasal dari dua sumber, yaitu :
1. Sumber dana dari kegiatan itu sendiri (intern)
adalah sumber dana untuk kegiatan usaha yang berasal dari aktivitas kegiatan
usaha itu sendiri.
Sumber dana intern berasal dari dua sumber, yaitu :
1.
Laba yang ditahan (returned earning), adalah hasil usaha pada perhitungan
rugi/laba tahun yang sudah berlalu yang tidak diambil atau tidak dibagikan.

2.
Akumulasi penyusutan, yaitu kumpulan dari biaya penyusutan untuk aktiva
tetap, misalnya mobil, mesin, peralatan, dsb.
2. Sumber dana dari luar kegiatan usaha (ekstern)
adalah sumber dana yang berasal dari luar kegiatan usaha atau tidak berasal dari
aktivitas usaha sebelumnya.
Sumber dana ekstern dapat berasal dari :
1.
Pemilik
2.

Penjualan saham baru

3.

Pinjaman :

1.

Pinjaman dari investor, dapat berupa penerbitan obligasi

2.

Pinjaman dari bank, dengan mengajukan permohonan kredit ke bank.

Untuk menanamkan kepercayaan, baik pada investor maupun bank untuk
memberikan kredit ada 5 (lima) masalah pokok yang harus dijaga, yaitu :
1.
Character (watak), yaitu menyangkut watak atau tabiat pemilik atau
pengelola usaha
2.
Capacity (kemampuan), yaitu menyangkut kemampuan pemilik atau
pengelola usaha, baik dalam bidang manajemen maupun keuangan
3.

Capital (modal), yaitu keseluruhan kekayaan yang dimiliki kegiatan usaha

4.
Colleteral (jaminan), yaitu asset yang dapat dijual oleh pemberi kredit, bila
saat pengembalian yang dijanjikan tidak memenuhi kewajiban.
5.
Condition (keadaa), yaitu situasi ekonomi dan politik pada waktu pemberian
kredit.
Secara skematis sumber-sumber dana kegiatan usaha adalah :

Pinjaman

Kredit dan Cara Perolehannya
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank dengan pihak
lain/peminjam, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian
keuntungan.
Kredit akan terjadi bila memenuhi syarat berikut ini :
1.
Adanya peminjam dan pemberi pinjaman
2.

Adanya uang atau produk yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang

3.

Adanya kesepakatan diantara keduanyam, mengenai :

1.

Nilai uang/produk

2.

Bunga atau imbalan

3.

Jangka waktu pengembalian

4.

Sanksi terhadap pelanggaran perjanjian pinjaman

Macam-macam Jenis Kredit
Dilihat dari jangka waktu pengembalian kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1.
Kredit jangka pendek, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian
selama-lamanya satu tahun, contoh : tanaman musiman
2.
Kredit jangka menengah, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian
antara satu sampai tiga tahun
3.
Kredit jangka panjang, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian
lebih dari tiga tahun, contoh : kredit untuk modal kerja
Dilihat dari penggunaan dana pinjaman kredit dapat dibagi menjadi 5 (lima), yaitu :
1.
Kredit investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai barang modal,
contoh tanah, mesin, bangunan, dll.
2.
Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunaan untuk membiayai modal kerja,
contoh : pembelian bahan baku, persediaan barang, piutang dagang, dll.
3.
Kredit off share, adalah kredit yang diberikan kepada nasabah dalam negeri
dalam bentuk valuta asing

4.
Kredit on share, adalah yang diberikan kepada nasabah dalam negeri dalam
bentuk valuta asing, contoh kredit investasi dalam bentuk dollar Amerika.
5.
Kredit konsumsi, adalah kredit yang diberikan untuk konsumsi peminjam,
contoh membeli kendaraan, pembelian rumah, peralatan elektronika
Dilihat dari penerima kredit dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1.
Manusia pribadi, adalah penerima kredit perorangan atau pribadi
2.

Badan Hukum, adalah penerima kredit berbentuk badan hokum

Dilihat dari perhitungan pendapatan bunga, kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1.
Sinding rate (bunga berbunga), adalah perhitungan beban bunga yang
semakin lama semakin menurun dari periode ke periode.
2.
Flate rata (bunga tetap), adalah perhitungan bunga tetap meskipun nilai
pokok pinjaman menurun sebagai akibat pembayaran pokok pinjaman
3.
Floating rate (berdasarkan bunga di pasar uang), adalah perhitungan bunga
yang didasarkan perhitungan bunga di pasar uang dalam negeri maupun pasar
uang internasional.
Penentuan dan Mengurus Tempat Usaha
Alasan pemilihan lokasi kegiatan usaha, yaitu :
1.
Lokasi kegiatan usaha karena terkait dengan alam
Contoh : Usaha pertambangan
1.
Lokasi kegiatan usaha berdasarkan sejarah
Contoh : Usaha batik pekalongan, usaha ukiran dari Jepara
1.
Lokasi kegiatan usaha berdasarkan ketentuan pemerintah
Contoh : Kawasan industri di Cilegon. Kawasan industry di Pulo Gadung
1.
Lokasi kegiatan usaha karena factor-faktor ekonomi
1.

Dekat dengan bahan baku

Contoh : Pabrik baja Krakatau Stell
1.
Dekat dengan konsumen
Contoh : Rumah Makan Padang di pusat Keramaian
1.
Dekat dengan tenaga kerja
Contoh : Pabrik Rokok di Kudus
1.
Dekat dengan sumber energy
Contoh : PLTA di dekat air terjun
1.
Mendapatkan kebijakan dari pemerintah
Contoh : Kebijakan mobil nasional

Lokasi Usaha yang ideal adalah :
1.
Letaknya yang strategis
2.

Dekat dengan bahan-bahan dasar

3.

Dekat dengan pasar

4.

Tenaga kerja mudah di dapat

5.

Biaya transportasi yang murah

6.

Dekat dengan para konsumen

7.

Sarana angkutan mudah dan banyak

8.

Fasilitas pemerintah sangat menunjang

9.

Fasilitas tenaga penggerak/energy mudah di dapat

10.

Sosial ekonomi konsumen sangat baik

Fasilitas dan Bahan Baku
Bahan baku, sesuatu yang sangat penting. Kegiatan proses produksi tidak mungkin
dapat dilaksanakan manakala bahan yang akan diproses belum/tidak tersedia/
Mengadakan bahan baku hendaknya dipersilahkan dengan sebaik-baiknya agar
dalam proses produksi tidak mengalami gangguan dan hambatan.
Untuk masalah tersebut dapat dikatakan persediaan barang (inventories) digunakan
untuk barang-barang atau bahan-bahan sbb :
1.
Barang dagangan yang disimpan untuk dijual kembali sesuai perputaran
normal suatu usaha dagang
2.

Bahan-bahan baku dan barang dalam proses produksi

3.

Bahan atau barang yang disimpan untuk dipakai

SUMBER DAYA MANUSIA DAN
ADMIINISTRASI USAHA
Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha adalah
sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, sumber daya
manajerial dan teknologi.
Sumber daya manusia, adalah tenaga kerja yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usaha, terbagi menjadi :
1.
Tenaga kerja terlatih, menempati posisi yang memerlukan keterampilan
teknis
Contoh : mengebor, mengelas, dan memperbaiki instalasi listrik

1.
Tenaga kerja terdidik, menempati posisi yang membutuhkan daya analisa dan
pemikiran
Contoh : bagian keuangan, bagian TI (Teknologi Informasi), bagian olah data
1.
Tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik, menempati posisi yang tidak
vital di perusahaan dan tidak memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi
Contoh : cleaning service, penjaga ruangan
Sumber daya alam, adalah factor alam yang dibutuhkan untuk kepentingan
produksi, terbagi menjadi :
1.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable)
2.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Non Renewable)

Sumber daya modal, adalah sumber daya keuangan, mencari sumber dana untuk
modal usaha dan mengelola asset financial merupakan faktor penting bagi
kelancaran usaha.
Sumber daya manajerial, adalah bagian dari sumber daya manusia, yaitu tenaga
kerja harus memiliki kemampuan mengelo