LAKIP BAB I - BAB IV

(1)

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau (Kominfo dan PDE Prov. Riau) merupakan perangkat daerah yang diserahi wewenang tugas dan tanggung jawab menunjang penyelenggaraan urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas-tugas pembantuan di bidang Komunikasi, Informasi dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau.

Melalui perubahan-perubahan lingkungan strategis yang terjadi dewasa ini, yaitu adanya perubahan SOTK Tahun 2009 dari Perda No. 23 Tahun 2001 Bentuk dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPDE serta Badan Infokom Kesbang Prov. Riau No. 27 Tahun 2001, telah terbentuk Dinas baru yang bernama Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Riau Nomor 46 Tahun 2009 , merupakan suatu unit kerja yang dipercaya mampu menjadi pengelola Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 1

BA

B

I

BA

B


(2)

Teknologi Informasi di Provinsi Riau, serta pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informasi sehingga dapat menjadi pusat informasi bagi kebutuhan Pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2009, Tugas Pokok Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah menyelenggarakan Otonomi Daerah, Tugas Desentralisasi, Tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di Bidang Komunikasi, Informasi dan Pengolahan Data Elektronik serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

Fungsi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah sebagai berikut :

1. Perumusan dan pelaksanakan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika dan pengolahan data elektronik yang meliputi pemberdayaan system informasi komunikasi dan diseminasi informasi dan pengembangan aplikasi telematika 2. Pelaksanaan diseminasi, jaringan komunikasi dan layanan

informasi publik

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 2


(3)

3. Pelaksanaan fasilitasi bantuan teknis di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pengolahan Data dan Informasi serta Pemberdayaan Telematika

4. Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dengan instansi terkait di bidang TIK, Pengolahan data dan informasi, pemberdayaan telematika, diseminasi informasi, jaringan komunikasi dan layanan informasi publik standarisasi.

5. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan kepada Gubernur

6. Pelaksanaan tugas-tugas Kesekretariatan

7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

C. Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Bina Program

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

3. Bidang Aplikasi Telematika

a. Seksi pengembangan teknologi informasi b. Seksi pengembangan perangkat lunak

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 3


(4)

c. Seksi sistem jaringan

4. Bidang Pemberdayaan Sistem Informasi a. Seksi pengumpulan data

b. Seksi pengolahan data dan analisis data c. Seksi penyajian data dan informasi

5. Bidang Komunikasi

a. Seksi komunikasi sosial

b. Seksi kemitraan media komunikasi c. Seksi komunikasi Pemerintah 6. Bidang Informasi Publik

a. Seksi layanan informasi b. Seksi penyiaran

c. Seksi media informasi 7. UPT Media Center

a. Sub bagian TU UPT Media Center

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 4


(5)

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kominfo dan PDE Tahun 2012 ini dibagi dalam beberapa bab dan ditambah dengan lampiran. Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut :

Ikhtisar Eksekutif; memuat tentang ringkasan pencapaian sasaran pada tahun 2012

Bab I Pendahuluan; memuat gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja; memuat beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen Penetapan Kinerja). Bab III Akuntabilitas Kinerja; merupakan uraian

pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelopor, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja

Bab IV

Penutup; mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi serta strategis pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada masa mendatang.

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 5


(6)

PERENCANAAN

DAN

PERJANJIAN KINERJA

A.

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik (Dinas Kominfo dan PDE) Provinsi Riau Tahun 2009-2013 telah mengalami perubahan-perubahan sejalan dengan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun 2009-2013, sedangkan Rencana Kinerja Tahun 2012 mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

A.1

Visi dan Misi

Visi

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 6

BA

B

II

BA

B


(7)

Dengan mengacu pada RPJMD Propinsi Riau Tahun 2009-2013, Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau merumuskan visinya sebagai berikut :

Terwujudnya Komunikasi dan Informasi Yang

Berbasis Teknologi Informasi Menuju Masyarakat

Sejahtera”

Makna yang terkandung dalam rumusan Visi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau tersebut di atas yaitu :

1. Komunikasi dan informasi berbasis teknologi informasi adalah terciptanya proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) yang bisa dimengerti dan dipahami dari pemerintah kepada masyarakat melalui sarana teknologi, format visual dan, distribusi multimedia untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pemerintahan, bisnis, pribadi dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

2. Masyarakat sejahtera adalah keadaan sentosa dan makmur, selamat, mampu menghadapi segala macam gangguan. Sentosa mengandung arti berada dalam keadaan aman dan Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 7


(8)

tentram, sedangkan makmur dapat diartikan sebagai keadaan serba berkecukupan atau tidak berkekurangan.

Misi

Untuk mewujudkan visinya, Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau merumuskan misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan ketersediaan akses serta layanan komunikasi dan informatika yang terintegrasi;

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan informasi yang beretika dan bertanggungjawab.

B.1

Tujuan dan Sasaran

Bentuk yang lebih terarah dan operasional dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau dalam perencanaan strategis dirumuskan pada tujuan strategis (strtategic goals) organisasi. Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun atau lebih. Lebih lanjut perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau untuk mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 8


(9)

dicapai. Agar dapat diukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya, setiap tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur.

Tujuan

Tujuan yang mengarah pada perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilakukan dalam merealisasikan visi dan misi Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau adalah :

- Tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informasi;

- Terciptanya Masyarakat Informasi yang Sejahtera.

Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan mengacu pada tujuan dan sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD Propinsi Riau, berdasarkan hal tersebut uraian sasaran dan indikator capaiannya yaitu :

SASARAN I :

Meningkatnya pembangunan dan pengembangan sistem layanan kepemerintahan (e-government) yang terintegrasi

Indikator Kinerja :

1. Jumlah SKPD di lingkungan Pemprov yang online1

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 9


(10)

2. Jumlah Kab/Kota di Provinsi Riau yang online1

3. Nilai e-government2 Pemprov Riau

4. Jumlah aparatur/masyarakat yang paham3 di bidang TIK

SASARAN II :

Meningkatnya Pemanfaatan Data dan Informasi

Indikator Kinerja :

1. Persentase data4 dan informasi5 pembangunan Provinsi Riau 2. Persentase masyarakat yang memanfaatkan data dan

informasi pembangunan Provinsi Riau

3. Jumlah kab/Kota yang menerapkan Sistem Data base dukungan Kebijakan Daerah (SDDKD)6

4. Jumlah pengguna media center7 di lingkungan Provinsi Riau

SASARAN III :

Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dan pengembangan Kemitraan dalam Penyebaran Informasi

Indikator Kinerja :

1. Persentase Aktivitas Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga komunikasi sosial8

Tabel Rencana Kinerja Tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran III.

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 10


(11)

B.

Perjanjian Kinerja Tahun

2012

Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah mengalami beberapa perubahan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan juga sejalan dengan revisi Renstra 2009-2013 pada tahun 2012. Oleh karena itu, untuk penyusunan buku LAKIP Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau Tahun 2012 ini, kami susun kembali Penetapan Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 11


(12)

Kinerja 2012 yang kiranya sesuai dengan peraturan dan revisi Renstra tersebut.

Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel Penetapan Kinerja pada lampiran IV.

Lakip Dinas Kominfo dan PDE Pro. Riau 2012 12


(13)

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN SASARAN

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan yang merupakan hasil suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Disamping itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran, dan fungsi organisasi ditampilkan pada capaian Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indikators) yang merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.

Hasil pengukuran kinerja terhadap 20 kegiatan tahun 2012 yang dilaksanakan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau melalui formulir Pengukuran Kinerja (PK), didapatkan capaian kinerja kegiatan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau untuk 3 sasaran yang

BA

B

III

BA

B

III


(14)

secara rinci dapat dilihat pada tabel Pengukuran Kinerja (lampiran v).

Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja dan pencapaian sasaran, dimana setiap capaian indikator kinerja dijelaskan lebih lanjut tentang pelaksanaannya. Penjelasan pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan rencana kinerja pada tahun 2012. Pencapaian kinerja kegiatan yang menjadi indikator kinerja utama Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang uraiannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

SASARAN I :

Meningkatnya pembangunan dan pengembangan sistem layanan kepemerintahan (e-government) yang terintegrasi

Penjelasan sasaran :

Sistem layanan kepemerintahan (e-government) yang terintegrasi maksudnya adalah sistem layanan kepemerintahan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk membantu jalannya sistem pemerintahan dan pelayanan publik yang terpadu sehingga menciptakan tata kelola pemerintah yang baik, transparan dan akuntabel.

Gambaran capaian indikator sasaran di atas adalah sebagai berikut :


(15)

Kinerja

1. Jumlah SKPD di lingkungan Pemprov yang online1

28 28 100%

2. Jumlah

Kab/Kota di Provinsi Riau yang online1

12 0 0%

3. Nilai

e-government2 Pemprov Riau

2,1 2,1 100%

4. Jumlah

aparatur yang paham3 di bidang TIK

175 175 100%

Kegiatan yang relevan terhadap pencapaian indikator kinerja di atas adalah :

Indikator Kinerja : Jumlah SKPD di lingkungan Pemprov yang online1 dan Jumlah Kab/Kota di Provinsi Riau yang online1


(16)

Jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau yang online sebanyak 28 SKPD, sesuai dengan target (28 SKPD)

Kegiatan : Pengembangan dan penataan jaringan IT Pemprov Riau

Kegiatan Pengembangan dan Penataan Jaringan IT Pemerintah Provinsi Riau pada Tahun 2012 melaksanakan pemeliharaan terhadap jaringan Fiber Optic dan Wireless yang dipasang tahun 20010 – 2011 di SKPD Pemerintah Provinsi (Wireless : Gedung Menara Lancang Kuning, Bappeda, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan, Dinas Tanaman Pangan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendapatan, Fiber Optic : Gedung Menara Lancang Kuning, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Inspektorat, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi, Dinas Kesehatan, Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Dinas Perhubungan).

Sedangkan untuk Tahun 2012, Dinas Kominfo dan PDE Provinsi melaksanakan pemasangan jaringan wireless di 7 SKPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Badan Penelitian dan Pengembangan, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3KB), Dinas


(17)

Pertambangan dan Energi, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Kelautan) serta 1 SKPD untuk perbaikan alat (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata).

Selain pemasangan jaringan di SKPD Pemerintah Provinsi Riau, juga melaksanakan monitor pemanfaatan dan kondisi VSAT yang telah terpasang di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau (Kabupaten Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Siak, Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, Bengkalis, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai). Melalui kegiatan ini diharapkan Fiber Optic yang dipasang di SKPD dapat dimanfaatkan untuk komunikasi dan transfer data yang cepat dan efisien sehingga meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Kegiatan ini bersumber dari dana APBD sebesar Rp. 668.755.325,-(enam ratus enam puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh lima ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah) dengan realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 578.917.325,- (Lima ratus tujuh puluh delapan juta sembilan ratus tujuh belas ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah) atau 86,57%.

Indikator Kinerja : Jumlah Kab/Kota di Provinsi Riau yang online1


(18)

Tiga dari empat indikator di atas mencapai target 100%, sedangkan 1 (satu) indikator yaitu jumlah kab/Kota yang online realisasinya 0% hal ini disebabkan karena kegiatan sewa jaringan VPN – IP tidak dilaksanakan. Alasannya diuraikan pada penjelasan kegiatan di bawah ini :

Kegiatan : Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan listrik

Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang tupoksi Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau dalam program Pelayanan Administrasi Perkantoran, di dalamnya terdapat beberapa rincian yaitu :

­ sewa jaringan untuk VPN IP yang manfaatnya untuk memudahkan komunikasi data, suara, dll dengan Kab/Kota ­ sewa akses internet untuk Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau

dan 20 SKPD yang online

­ biaya hosting indo global untuk biaya domain www.riau.go.id. ­ sisanya biaya telepon kantor dan biaya publikasi di radio/tv Mengingat koordinasi dan sosialisasi VPN IP antara Pemprov Riau dengan Kabupaten/Kota belum maksimal maka penerapan VPN IP tidak dilaksanakan . Selain itu terdapat teknologi lain yang lebih murah dan efisien yang perlu dipertimbangkan untuk diterapkan yaitu PNS BOX, sehingga penyediaan sarana untuk komunikasi data dengan Kabupaten/Kota untuk tahun 2012 tidak dilaksanakan.


(19)

Indikator Kinerja : Nilai e-government2 Pemprov Riau

Nilai e-government Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2012 sebesar 2,16 (berdasarkan penilaian PeGI tahun 2011) sesuai dengan target (2,1)

Kegiatan :

1. Optimalisasi website www.riau.go.id

Kegiatan Optimalisasi Website riau.go.id dilaksanakan selama 12 bulan yaitu mulai bulan Januari s.d Desember 2012, dengan melaksanakan pengembangan content manajemen sistem, maintenance web server, email server, reengineering website riau.go.id, proteksi dari hacker dan virus, penyajian dalam 2 versi (B. Indonesia dan B. Inggris), memantau buku tamu setiap hari, memberikan informasi serta mengupdate data yang ada di website riau.go.id berkoordinasi dengan bidang-bidang dan instansi terkait.

Kegiatan ini didukung oleh beberapa tenaga ahli design web, networking administrasi system, tenaga database adm system, penterjemah dan tim penyusun buletin/majalah. Kegiatan ini didanai dengan anggaran sebesar Rp. 232.350.750,- ( Dua ratus tiga puluh dua juta tiga ratus lima puluh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah ) dengan r ealisasi fisik 100 % dan keuangan


(20)

Rp. 228.350.750,- (dua ratus dua puluh delapan juta tiga ratus lima puluh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah ) atau 98,28 %. Berikut statistik operasional website www.riau.go.id sepanjang tahun 2012 :

2. Pengembangan e-government Provinsi Riau

E-government merupakan suatu bentuk sistem baru yang mampu membantu pemerintah dalam hal transparansi informasi serta layanan masyarakat secara online.

Kegiatan pengembangan e-government ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialiasi dan implementasi aplikasi


(21)

e-government yang telah dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (2 aplikasi) yang dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 Mei 2012 bertempat di Hotel Aziza Pekanbaru dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang berasal dari SKPD di Kabupaten/Kota yang membidangi PDE dan Kominfo serta SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

Aplikasi tersebut terdiri dari Instalasi Cent OS 5.3; Aplikasi Perkantoran dan Aplikasi Pemerintah Daerah.

Kegiatan ini didanai dengan anggaran sebesar Rp. 178.538.025,- (Seratus tujuh puluh delapan juta lima ratus tiga puluh delapan ribu dua puluh lima rupiah) dengan realisasi fisik 100 % dan keuangan Rp. 175.628.775,- (seratus tujuh puluh lima juta enam ratus dua puluh delapan ribu tujuh ratus tujuh puluh lima rupiah) atau 98,37 %.

3. Analisis pemberdayaan sistem informasi pada SKPD Provinsi Riau

Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana penerapan sistem informasi/teknologi informasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Selain itu bagaimana pemanfaatan, pengintegrasian dan pengembangannya ke depan. Dengan dilakukannya analisis terhadap Sistem informasi yang ada di SKPD Pemerintah Provinsi Riau diharapkan dapat menyelaraskan


(22)

segenap pemanfaatan SI/TI serta utilitas sumber daya daerah dan sumber daya nasional secara optimal.

Dokumen yang dihasilkan dari kegiatan ini merupakan arahan bagi pengelola sumber daya SI/TI di Pemerintah Provinsi Riau dalam penerapan e-government. Dokumen ini berisikan rekomendasi pengembangan sistem informasi ke depan terkait kebutuhan, standarisasi dan integrasinya.

Berdasarkan survey, aspirasi kebutuhan sejumlah apliksi/sistem informasi di di instansi-instansi pada Pemerintah Provinsi Riau sebagai berikut:

N

o. Instansi Aplikasi / Sistem Informasi

1 Badan kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyarakat

- Sistem Informasi kepegawaian yang lengkap dan terintegrasi dengan sistem informasi penggajian

- Sistem informasi keuangan yang teritegrasi dengan bagian bina program (untuk

menghasil kan laporan

kerja yang akurat) dan terintegrasi dengan sistem

pada bagian aset 2 Badan

Ketahanan Pangan

- Survey data terpadu berikut tenaga teknis pengelola

- data server tersebut 3 Badan Koordinasi

Penyuluhan - Aplikasi statistik data penyuluhan (diiperlukan untuk menentukan jumlah penyuluhan pertanian,perikanan

- dan kehutanan yang pasti karna setiap tahun data tersebut terkait denagan BOP

penyuluh,sarana dan

prasarana,PAK,Peningkatan Jenjang Penyuluh) 4 Badan Linkungan

Hidup - Sistem informasi kepegawaian :memudahkanpengorganisasian pegawai masuk / keluar serta penelusuran pegawai berdasarkan data yang


(23)

- Sistem informasi akuntansi: memudahkan proses evaluasi dan pelaporan yang baik serta transfer datayang cepat

5 Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindunagan Anak Dan Keluarga Berencana

- SIPKD : untuk memudahkan,mempercepat dan mempersingkat waktu dalam pengolahan / penatausaha keuangan 6 Badan Penanaman Modal dan Promosi

- sistem informasi aplikasi pengolahan data untuk kepegawaian dan investasi

7 Badan Penelitian Dan

Pengembangan

- sistem informasi kepegawaian dan absensi - sistem informasi hasil penelitian

- sistem informasi perpustakaan 8 Badan

Perpustakaan Arsip dan Dokumen

- sistem informasi perpustakaan

- sistem yang terintegrasi dalam perangkat-perangkat

- mutakhir 9 Biro administrasi

Kesejahteraan Rakyat

- sistem informasi data bantuan

sosial/hibah:karena banyaknya volume data yang perlu dientri, untuk memudahkan pengguna data tertata rapinya data. 10 Biro Administrasi

Perekonomian - sistem informasi ekonomi se-provinsi riau, untuk menghimpun data perekonomian di Provinsi Riau

11 Biro Keuangan - Sistem Aplikasi surat menyurat

- SMS Gateway : untuk mempermudah penyebaran undangan ke seluruh SKPD terkait di Pemerintah

Provinsi Riau

12 Biro Umum - Sistem Informasi Kepegawaian 13 Dinas

kebudayaan dan Pariwisata

- Jaringan Internet Untuk sisitem baku

penganggaran yang baik di disbudpar salah satu nya untuk entry RKA

14 Dinas Kehutanan - Sistem informasi Kehutanan : agar Dinas Kehutanan mempunyai data yang akurat dan terpusat

15 Dinas Kesehatan - Bank data kesehatan : karena data yang ada belum

yang terkumpul dan tertata dengan baik 16 Dinas - Sistem terpusat dari seluruh instansi yang


(24)

Komunikasi,Infor masi dan

Pengolahan Data Elektronik

ada di

provinsi riau: karena Diskominfo-PDE sudah di tunjuk sebagai pusat nya IT untuk

lingkungan Pemprov Riau 17 Dinas Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah

- Database Koperasi dan UKM 18 Dinas Pekerjaan

Umum - Sistem informasi ke-PU-an : layanan informasipublik seperti basic price dan kondisi jalan

19 Dinas Pemuda

dan Olahraga - E-office

20 Dinas Pendidikan - Sistem pendataan pendidikan secara online se

Provinsi Riau sehingga memudah kan dalam pendapatan pendidikan di Provinsi Riau 21 Dinas

Perhubungan - Sistem Informasi kepegawaian - Sistem Informasi kekayaan milik negara untuk mengelola asset yang dimiliki - Sistem Informasi sarana,prasarana dan

layanan

transportasi dan postel 22 Dinas Perikanan

dan Kelautan - Sistem informasi produk perikanan - sistem informasi benih perikanan

- Sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan:

Alasannya untuk memberikan informasi data pada

stake holder terkait,serta dapat diakses oleh masyarakat luas

23 Dinas

Perkebunan - Sistem informasi perencanaan sampai pelaporan : untuk memadukan data dan memudahkan mendapatkan informasi yang dibutuhkan 24 Dinas

Pertambangan dan Energi

- Sistem informasi kepegawaian - Sistem informasi Keuangan : untuk

mempermudah

dan mempercepat pengelolaan keuangan dinas

- Sistem jaringan SIG : mempermudah pemetaan antar Distamben se-Riau

- Sistem Database data pertambangan dan energi


(25)

25 Dinas Peternakan Pembangunan/pengembangan situs web satker

- Pengolahan data peta

- Link ke aplikasi e form peternakan (dari Ditjen Peternakan)

26 Dinas Tanaman pangan dan Holticultura

- Sistem yang berhubunagan Dengan kegiatan dinas,

- karena rata-rata hanya menggunakan aplikasi

MS.Office sebagai penunjang

27 Inspektorat - Sistem Informasi manajemen aset daerah - Aplikasi SIM HP yang lebih terkoneksifitas

dengan suplemen kerja lain nya

- Perlu ada nya sistem server pengendalian data kepegawaian yang tidak tergantung kepada unit server

28 RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

- Sistem informasi rumah sakit : untuk menunjang pelayanan kepada pasien dan kebutuhan manajemen RSUD Arifin Achmad 29 Satuan Polisi

Pamong Praja - Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan - Sistem informasi kepegawaian

Anggaran untuk mendukung kegiatan ini sebesar Rp. 172.081.000,- (Seratus tujuh puluh dua juta delapan puluh satu ribu rupiah) dengan realisasi fisik sebesar 100 % dan keuangan sebesar Rp. 167.959.400,- (seratus enam puluh tujuh sembilan ratus lima puluh sembilan ribu empat ratus rupiah) atau 97,6 %.

Indikator Kinerja : Jumlah aparatur/masyarakat yang paham3


(26)

Jumlah aparatur/masyarakat yang faham di bidang TIK sebanyak 175 orang sesuai dengan target (175 orang)

Kegiatan :

1. Job training Linux bagi aparatur Pemerintah Provinsi Riau

Merupakan kegiatan untuk peningkatan sumber daya manusia di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dalam penggunaan Open Source Linux.

Job Training dilaksanakan pada tanggal 12 – 14 November 2012 bertempat di Hotel Citytel Pekanbaru, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang berasal dari SKPD Pemerintah Provinsi Riau, dengan narasumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Anggaran untuk mendukung kegiatan ini sebesar Rp. 189.422.275,- (seratus delapan puluh sembilan juta empat ratus dua puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah). Realisasi anggaran sebesar Rp. 156.525.075,- (Seratus lima puluh enam juta lima ratus dua puluh lima ribu tujuh puluh lima rupiah).

2. Workshop jurnalistik media siaran (broadcasting journalist) bagi komunitas radio dan telekomunikasi


(27)

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan SDM bidang jurnalistik dalam bidang penyiaran. Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 17 – 18 Oktober 2012 bertempat di LPP RRI Pekanbaru, dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang berasal dari mahasiswa jurusan komunikasi di Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Realisasi Keuangan sampai saat ini mencapai Rp. 43.103.600,-(Empat puluh tiga juta seratus tiga ribu enam ratus rupiah).

3. Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi bagi publik

Maksud dan Tujuan dari Pelaksanaan kegiatan ini adalah :

a. Untuk memberikan pembelajaran internet sehat kepada peserta agar mampu menggunakan internet secara baik dan benar, mengoptimalkan penggunaan internet yang positif dan meninggalkan internet yang bersifat negative.

b. Memberikan pembelajaran Komputer dasar bagi Peserta yang selama ini belum mengenal computer dan internet untuk meningkatkan jumlah guru/siswa/masyarakat yang melek teknologi.

c. Guru mampu menjadi guide bagi generasi muda pada saat menggunakan internet.

Dukungan anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp. 93.507.675,-(Sembilan puluh tiga juta lima ratus tujuh ribu enam ratus tujuh


(28)

puluh lima rupiah) dengan realisasi sebesar Rp. 87.467.675,-(delapan puluh tujuh juta empat ratus enam puluh tujuh ribu enam ratus tujuh puluh lima ribu rupiah).

Waktu pelaksanaan dari bulan Maret sampai dengan November 2012, bertempat di Ruang Internet Media Center Lantai I Kantor Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Riau.

Jumlah peserta yang mengikuti pembelajaran TIK sebanyak 400 orang dibagi dalam 10 angkatan yang berasal dari Guru-Guru SD, SMP dan SMA.

4. Layanan informasi publik diskominfo-pde

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengelolaan website diskominfo-pde.riau.go.id yang merupakan website resmi Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau. Selain itu juga melaksanakan pelatihan bagi PPID Provinsi Riau.

Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 281.320.000,- (Dua ratus delapan puuh satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah), dengan realisasi fisik sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 273.896.100,- ( Dua ratus tujuh puuh tiga juta delapan ratus Sembilan puluh enam ribu seratus rupiah) atau 97,36 %.


(29)

5. Sosialisasi peran media center di Kabupaten/Kota

Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

a. Memberikan pengetahuan tambahan bagi pengelola media center Kabupaten/Kota akan arti penting Media Center yang harus dibangun di setiap Kabupaten/Kota.

b. Memberikan masukan-masukan bagi pengelola media center bagaimana mengelola media center secara baik dan benar c. Mengembangkan jaringan pertukaran informasi antar

lembaga pemerntah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota

d. Meningkatkan kerjasama media center Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mengembangkan pelayanan informasi dan komunikasi public.

Sosialisasi Peran Media Center dilaksanakan pada tanggal 30 – 31 Mei 2012 bertempat di Hotel Citytel Pekanbaru dengan jumlah peserta sebanyak 45 Orang berasal dari SKPD pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten/Kota yang membidangi Kominfo dan dari Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau.

Anggaran untuk menunjang kegiatan ini sebesar Rp. 95.126.150,- (Sembilan puluh lima juta seratus dua puluh enam


(30)

ribu seratus lima puluh rupiah). Dengan realisasi Keuangan sampai saat ini sebesar Rp. 86.494.750,- (Delapan puluh enam juta empat ratus Sembilan puluh empat ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).

6. Pameran pembangunan teknologi informasi

Kegiatan ini merupakan peran serta Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau dalam upaya desimenasi informasi tentang pembangunan Teknologi Informasi di Provinsi Riau kepada masyarakat pada saat Riau Expo yang dilaksanakan tanggal 8 September s.d 16 September 2012 di Bandar Serai Raja Ali Haji. Bertepatan dengan pelaksanaan PON XVIII Tahun 2012 di Provinsi Riau.

Dukungan anggaran untuk kegiatan dimaksud sebesar Rp. 220.000.000,- (Dua ratus dua puluh juta rupiah), dengan realisasi Keuangan sampai saat ini sebesar Rp. 213.262.000,-(Dua ratus tiga belas juta dua ratus enam puluh dua ribu rupiah).

SASARAN II :

Meningkatnya Pemanfaatan Data dan Informasi

Penjelasan sasaran :

Meningkatnya pemanfaatan data dan informasi maksudnya adalah peningkatan daya guna dari data dan informasi yang tersedia sehingga dapat dijadikan rujukan bagi penentuan kebijakan dan


(31)

program sasaran yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan efektif dan efisien.

Gambaran capaian indikator sasaran di atas adalah sebagai berikut :

No Indikator

Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase

data dan

informasi pembangunan Provinsi Riau

100% 100% 100%

2. Persentase masyarakat yang

memanfaatka n data dan informasi

pembangunan Provinsi Riau


(32)

3. Jumlah

kab/Kota yang menerapkan Sistem Data base

dukungan Kebijakan Daerah (SDDKD)4

12 12 100%

4. Jumlah pengguna media centre5 di lingkungan Provinsi Riau

25000 16152 65%

Kegiatan yang relevan terhadap pencapaian indikator kinerja di atas adalah :

Indikator Kinerja : Persentase data dan informasi pembangunan Provinsi Riau dan Persentase masyarakat yang memanfaatkan data dan informasi pembangunan Provinsi Riau

Persentase data dan informasi Pembangunan Provinsi Riau 100 %, sesuai target tahun 2012.


(33)

Persentase masyarakat yang memanfaatkan data dan informasi Pembangunan Provinsi Riau 20 % sesuai dengan target 2012 sebesar 20 %.

Kegiatan : Update data pembangunan Provinsi Riau

Kegiatan ini bertujuan untuk peremajaan data pembangunan Provinsi Riau yang dapat memenuhi kebutuhan Pimpinan Daerah serta dalam rangka pemberdayaan sistem informasi yang ada yaitu Sistem Database Dukungan Kebijakan Nasional (SDDKN) dan Sistem Database Dukungan Kebijakan Daerah (SDDKD) Provinsi Riau.

Data yang diremajakan adalah 8 kelompok data penting yaitu : data umum; ekonomi dan keuangan; infrastruktur; politik, hukum dan keamanan; industri perdagangan; sumber daya alam; sosial budaya; insidensial dan data yang sudah diupdate sampai dengan tahun 2012 sebanyak 29.017 item data.

Kegiatan Update data Pembangunan Provinsi Riau dilaksanakan langsung oleh pihak Diskominfo-PDE Provinsi Riau secara swakelola dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPS, BAPPEDA, BKD dan Biro Keuangan Setdaprov. Riau.

Kegiatan ini didanai dengan anggaran APBD sebesar RP. 412.320.000,- (empat ratus dua belas juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah). Untuk capaian kinerja Kegiatan Fisik 100 % sedangkan keuangan Rp. 393.443.000,- (tiga ratus sembilan puluh tiga juta empat ratus empat puluh tiga ribu rupiah) atau 95,42 %.


(34)

Indikator Kinerja : Jumlah kab/Kota yang menerapkan Sistem Data base dukungan Kebijakan Daerah (SDDKD )

Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan Sistem Database Dukungan Kebijakan Daerah (SDDKD) sebanyak 12 Kabupaten/Kota,sesuai target 2012.

Kegiatan : Bimbingan teknis pengolahan data pembangunan daerah Provinsi Riau

Bimbingan Teknis ini merupakan salah satu tahapan pengembangan kualitas serta pembekalan wawasan sumber daya aparatur khususnya bagi para pejabat eselon III dan IV dengan tujuan untuk : a. Koordinasi, sinkronisasi yang berkesinambungan antara

Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan di Provinsi Riau.

b. Mewujudkan aparatur yang berkualitas, handal dan professional dalam pengeloan dan analisis data pembangunan Daerah di Provinsi Riau sehingga data yang disajikan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat sasaran.

c. Meningkatnya pemahaman fungsi aplikasi Sistem Database Dukungan Kebijakan Nasional (SDDKN) dan Sistem Database Dukungan Kebijakan Daerah (SDDKD) bagi aparatur.

Dukungan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp. 150.599.000,- (Seratus lima puluh juta lima ratus Sembilan puluh


(35)

Sembilan ribu rupiah). Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 15 s.d 17 Oktober 2012 bertempat di Hotel Cititel Pekanbaru. Materi yang disampaikan meliputi :

a. Perkembangan Pengelolaan Sistem Database Dukungan Kebijakan Nasiona (SDDKN) oleh Kepala Bidang Informasi dan Basis Data Kebijakan Deputi Bidang Kebijakan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Dedy Natrifahrizal),

b. Strategi Penyusunan Data Perencanaan Pembangunan Provinsi Riau dari Bappeda Provinsi Riau (Fety Nurhidayati, SPci, Psi)

c. Teknis Pengumpulan Data dan Informasi dari Badan Pusat Statistik (Siswi Harini).

Peserta sebanyak 40 orang berasal dari SKPD terkait di Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi Riau.

Realisasi Keuangan sampai dengan saat ini sebesar Rp. 101.754.800,- (Seratus satu juta tujuh ratus lima puluh empat ribu delapan ratus rupiah).

Indikator Kinerja : Jumlah pengguna media centre5 di

lingkungan Provinsi Riau

Jumlah Pengguna Media center di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau sepanjang tahun 2012 adalah sebanyak 16.152 orang , 65 % dari target 2012 (25.000 orang).


(36)

Tujuan pembangunan media center adalah untuk mendukung tugas lembaga pemerintah pusat dan daerah khususnya dalam penyebarluasan informasi untuk kebutuhan publik. Media center dirancang untuk mengembangkan pelayanan informasi kepada publik sebagai bagian dari upaya mendorong masyarakat dalam mendapatkan informasi yang akurat, cepat dan mudah dijangkau. Unit Pelaksana Teknis Media Center Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah melaksanakan Layanan informasi melalui bilik info publik, layanan internet gratis pada Bilik Media Center di Perpustakaan Wilayah Suman HS dan Media Center di Lantai I Biro Humas, Pembelajaran TIK bagi masyarakat dan Guru, Layanan Data Umum melalui Aplikasi Bank Data Umum, layanan Informasi Peta Riau dengan menyajikan Peta Lokasi Venue PON Riau dan fasilitas penunjang PON.

Anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 176.047.150,- (Seratus tujuh puluh enam juta empat puluh tujuh ribu seratus lima puluh rupiah), capaian kinerja fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan Rp. 174.829.750,-(Seratus tujuh puluh empat juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) atau 99,31%.


(37)

SASARAN III :

Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dan pengembangan Kemitraan dalam Penyebaran Informasi

Penjelasan sasaran :

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemitraan dalam penyebaran informasi maksudnya adalah meningkatkan peran aktif dan kerja sama masyarakat dan lembaga formal/non formal dalam proses menyebarluaskan informasi berdasarkan atas kesetaraan dan kebersamaan.


(38)

Gambaran capaian indikator sasaran di atas adalah sebagai berikut :

No Indikator

Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase Aktivitas

Pengembanga

n dan

Pemberdayaa n Lembaga komunikasi sosial6

30% 30% 100%

Kegiatan yang relevan terhadap pencapaian indikator kinerja di atas adalah :

Indikator Kinerja : Persentase Aktivitas Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga komunikasi so s ial

Persentase aktivitas pengembangan dan pemberdayaan lembaga komunikasi sosial 30 %, sesuai target tahun 2012 (30 %).

Kegiatan :


(39)

Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pembinaan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat di Provinsi Riau dalam penyebarluasan informasi pembangunan serta melakukan perlombaan antar Kelompok Informasi Masyarakat. Dukungan anggaran untuk kegiatan Kompetisi sebesar Rp.112.225.900,- (Seratus dua belas juta dua ratus dua puluh lima ribu Sembilan ratus rupiah).

Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 7 November 2012 bertempat di Gedung Pustaka Soeman HS Pekanbaru, dengan peserta sebanyak 5 Kelompok.

Realisasi Keuangan sampai dengan saat ini sebesar Rp.105.928.200,- (Seratus lima juta sembilan ratus dua puluh delapan ribu dua ratus rupiah).

2. Layanan media elektronik (dialog interaktif di radio,tv lokal)

Kegiatan ini sebagai salah satu penyebaran informasi kepada masyarakat melalui media elektronik berupa Dialog Interaktif. Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 247.750.000,- (dua ratus empat puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), dengan realisasi sebesar Rp. 228.024.500,- (dua ratus dua puluh delapan juta dua puluh empat ribu lima ratus rupiah).

Dialog dilaksanakan sebanyak 9 kali pada Stasiun Televisi di Pekanbaru dengan narasumber dari berbagai kalangan.


(40)

3. Forum komunikasi media komunikasi

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan Komunitas Media Komunikasi dalam suatu Forum untuk menciptakan sinergitas dengan Pemerintah dalam Pembangunan Teknologi Informasi Kegiatan dilaksanakan sebanyak 2 angkatan, pada tangga 16 Oktober 2012 dan 5 November 2012 bertempat di RRI Pekanbaru Riau, dengan jumlah masing-masing angkatan sebanyak 50 orang.

Dari anggaran yang tersedia Sebesar Rp. 110.385.050,- (Seratus sepuluh juta tiga ratus delapan puluh lima ribu lima puluh rupiah), terealisasi sebesar Rp. 100.754.750,- (Seratus juta tujuh ratus lima puluh empat ribu tujuh ratus lima puluh rupiah).

4. Pengembangan kemitraan lembaga komunikasi

Melaksanakan Forum Kemunikasi Kelembagaan Publik, yang dilaksanakan pada tanggal 27 – 28 Juni 2012 bertempat di Hotel Aryaduta, dengan jumlah peserta sebanyak 52 orang berasal dari SKPD pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau yang membidangi Komunikasi dan Informatika.

Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan ini disediakan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan realisasi sebesar Rp. 83.428.728,- (Delapan puluh tiga juta empat ratus dua puluh delapan ribu tujuh ratus dua puluh delapan rupiah).


(41)

5. Monitoring, pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan radio, tv swasta di Provinsi Riau

Kegiatan ini dilaksanakan melalui In House Training Optimalisasi Lembaga Penyiaran untuk kepentingan publik Riau dengan tujuan untuk menciptakan insan penyiaran dan mahasiswa komunikasi yang dapat menjadi mitra pemerintah dalah menyebarluaskan informasi pembangunan di Provinsi Riau, publikasi melalui media audio visual (radio) sebanyak 3 kali dalam rangka Hari Penyiaran Nasional.

Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp.142.000.000,- (Seratus empat puluh dua juta rupiah) dengan realisasi fisik sebesar 100 % dan keuangan sebesar Rp. 135.585.800,- (Seratus tiga puluh lima juta lima ratus delapan puluh lima ribu delapan ratus rupiah) atau 95,48 %.

6. Pekan Informasi Nasional

Kegiatan ini berupa Keikutsertaan Dinas Komunikasi Informatika dan PDE Provinsi Riau dalam acara Pekan Informasi Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo RI di Gorontalo pada tanggal 23 – 27 Mei 2012 dengan melaksanakan Pameran dan memperkenalkan budaya Provinsi Riau.


(42)

Anggaran yang tersedia untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Pekan Informasi Nasional sebesar Rp. 280.754.050,- (Dua ratus delapan puluh juta tujuh ratus lima puluh empat ribu lima puluh rupiah). Dengan realisasi sebesar Rp. 260.085.150,- (Dua ratus enam puluh juta delapan puluh lima ribu seratus lima puluh rupiah

B. Akuntabilitas Keuangan

Dalam struktur keuangan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau berdasarkan klasifikasi belanja menurut urusan merupakan SKPD yang melaksanakan Urusan Wajib Komunikasi Informatika. Lebih lanjut pencapaian kinerja Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau tahun 2012 yang telah ditetapkan, dapat terwujud dengan adanya dukungan dana sebagaimana tertuang dalam APBD, baik yang dialokasikan pada anggaran Belanja Langsung maupun anggaran Belanja Tidak Langsung.


(43)

Dana anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau yang dialokasikan pada ABPD Propinsi Riau Tahun 2012 setelah perubahan seluruhnya berjumlah Rp. 14.518.962.900,- (empat belas milyar lima ratus delapan belas juta Sembilan ratus enam puluh dua ribu Sembilan ratus rupiah, dengan uraian ringkas serta realisasi anggaran sebagai berikut :

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 6.484.887.000,-Belanja Langsung sebesar Rp. 8.034.075.900,-Terdiri dari 9 Program dan 41 Kegiatan.

Sampai dengan Posisi tanggal 31 Desember 2012, Realisasi Fisik dan Keuangan :

URAIAN

REALISASI

Fisik (%)

Keuangan (Rp)

Keuanga n (%) Belanja

Tidak langsung

100 %

6.351.056.413


(44)

Belanja Langsung

96,8 %

6.807.816.705

,-84,74 %

JUMLAH 98,2

%

13.158.873.11

8,-90,63 %

Realisasi Fisik Belanja Tidak Langsung sebesar 100 % dan Belanja Langsung sebesar 96,83 %.

Sedangkan realisasi keuangan untuk Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 6.351.056.413,- (Enam milyar tiga ratus lima puluh satu juta lima puluh enam ribu empat ratus tiga belas rupiah) atau 97,94 %. Sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 133.830.587,- (Seratus tiga puluh tiga juta delapan ratus tiga puluh ribu lima ratus delapan puluh tujuh rupiah). Hal ini disebabkan sisa kelebihan penganggaran (accress).

Realisasi Keuangan Belanja Langsung sebesar Rp. 6.807.816.705,-,-(Enam milyar delapan ratus tujuh juta delapan ratus enam belas ribu tujuh ratus lima rupiah), sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.226.259.195,- (Satu milyar dua ratus dua puluh enam juta dua ratus lima puluh sembilan ribu seratus sembilan puluh lima rupiah) yang disetorkan ke Kas Daerah. Sisa anggaran tersebut pada umumnya merupakan sisa pagu pelelangan untuk pekerjaan pengadaan barang dan jasa pada beberapa kegiatan dan sisa


(45)

perjalanan dinas luar daerah. Namun demikian secara keseluruhan kegiatan terlaksana dengan baik.

C. Monitoring dan Evaluasi

Dalam rangka efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan agar sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap program dan kegiatan di Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau.


(46)

Dasar pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

Monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan dapat memberikan gambaran sebagai berikut :

a. Apakah pembangunan infrastruktur jaringan teknologi informasi yang telah dibangun (yang ada hingga saat ini) oleh Diskominfo PDE Provinsi Riau telah menunjukkan capaian kinerja dan target kinerja yang dikehendaki.

b. Apakah ada permasalahan yang timbul dari pembangunan infrastruktur yang telah selesai dibangun

c. Apakah ada program atau kegiatan yang sampai saat ini masih perlu untuk terus dilanjutkan dan dianggarkan atau dirasa perlu untuk dihentikan

Berdasarkan monitoring dan evaluasi pada tahun anggaran 2012 diperoleh hasil sebagai berikut :

- Berdasarkan evaluasi dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan Pengembangan dan Penataan Jaringan Ti di Kabupaten/Kota,


(47)

teknologi VSAT untuk saat ini pemanfaatannya kurang optimal, hal ini disebabkan kurangnya kemampuan SDM dalam pemanfaatan teknologi VSAT yang membutuhkan tenaga khusus dalam penanganan interkoneksi dan maintenance. Selain itu juga biaya operasional yang cukup tinggi dibandingkan pemanfaatan yang kurang optimal, sehingga tidak efisien dan efektif. Disarankan untuk teknologi komunikasi menggunakan teknologi yang lebih baik , cepat, akurat dengan biaya yang tidak terlalu tinggi (tahun ini dianggarkan VPN IP, tetapi karena koordinasi dengan Kabupaten/Kota belum maksimal maka penerapan VPN IP tidak dilaksanakan . Selain itu terdapat teknologi lain yang lebih murah dan efisien yang perlu dipertimbangkan untuk diterapkan yaitu PNS BOX, sehingga penyediaan sarana untuk komunikasi data dengan Kabupaten/Kota untuk tahun 2012 tidak dilaksanakan.

- Untuk optimalisasi pemanfaatan peralatan studio editing multimedia yang telah ada di Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau disarankan perlu adanya tenaga operator khusus yang menanganinya sehingga operasional studio editing multimedia dapat berjalan.

- Pengembangan e-government diharapkan dapat menata sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah daerah dengan mengoptimalisasikan pemanfaatan teknologi informasi.


(48)

Saat ini Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah melaksanakan sosialisasi aplikasi e-government ke SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota. Namun dalam penerapan di lapangan masih banyak yang belum dilaksanakan. Kabupaten/Kota yang sudah menerapkan aplikasi baru Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu penerapan e-office di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, sedangkan Kabupaten/Kota lain terkendala karena SKPD di Kabupaten tersebut telah mempunyai aplikasi sendiri dan lebih komunikatif. Begitu pula halnya dengan SKPD di Pemerintah Provinsi Riau. Agar tujuan dari pengembangan e-government tercapai, diharapkan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau sebagai leading sector menerapkan langsung dalam melaksanakan pelayanan publik.

- Masih terdapat beberapa Kabupaten/Kota yang belum memiliki Media Center dan walaupun sudah ada, pemanfaatannya belum optimal, disarankan agar dilaksanakan sosialisasi Peran Media Center ke Daerah dan memberikan pelatihan bagi SDM pengelola Media Center.


(49)

P E N U T U P

A.

Kesimpulan

Secara keseluruhan dalam rangka pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi serta pelaksanaan kegiatan pembangunan pada tahun pertama berdirinya, dapat dikatakan bahwa Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah berhasil menyelenggarakan bidang komunikasi informatika dan pengolahan data elektronik. Hal ini tidak terlepas dari dukungan segenap pemangku kepentingan (kepala daerah dan unsur pimpinan di daerah, dinas/instansi terkait, termasuk seluruh komponen internal di Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau Tahun 2012 ini telah menyajikan berbagai keberhasilan maupun kendala dalam penyelenggaraan komunikasi informatika dan pengolahan data elektronik sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2012 baik itu melalui pengukuran capaian kinerja kegiatan dan sasaran strategis maupun berdasarkan capaian Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators).

BA

B

IV

BA

B

IV


(50)

B. Permasalahan dan Saran Tindak

Lanjut

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2012 permasalahan yang dijumpai adalah sebagai berikut :

1. ketersediaan infrastuktur dan kemampuan sumber daya manusia di bidang Teknologi informasi dan Komunikasi yang masih rendah.

2. Masih banyaknya isi/konten siaran yang tidak mempunyai nilai pendidikan bagi masyarakat, khususnya siaran televisi dimana televisi merupakan media yang mempunyai dampak sangat besar dalam penyampaian informasi.

3. Belum optimalnya upaya pelayanan informasi publik yang dicirikan belum meratanya ketersediaan dan aksesibilitas layanan komunikasi dan informasi, sehingga tercipta kesenjangan akses informasi antara pedesaan dan perkotaan. Untuk meningkatkan kinerja Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau di tahun mendatang, perlu ditempuh beberapa upaya yang lebih terarah, guna mengantisipasi kendala dan hambatan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja Dinas.


(51)

1. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur dan SDM untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas.

2. Perlu ditingkatkan kapasitas tugas dan fungsi dari Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPIP) dan Daerah (KPID) baik secara sendiri-sendiri maupun melalui koordinasi dan kolaborasi dalam pelaksana tugas pengawasan terhadap isi / konten siaran yang dipublikasikan dan disiarkan oleh pelaku industri penyiaran.

3. Untuk menghilangkan kesenjangan informasi antara pedesaan dengan perkotaan dapat dilakukan dengan :

a. Pemerintah menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun infrastruktur bidang komunikasi dan informasi di pedesaan. b. Pendistribusian informasi dapat dilakukan melalui ruang

publik yang tersedia dengan menggunakan media komunikasi yang sesuai. Pemerintah menyediakan ruang dan saluran yang diperlukan untuk menyampaikan infotmasi kepada masyarakat.

c. Kolaborasi dan kerjasama dengan media tradisional sangat penting dalam usaha menyampaikan pesan pesan yang terkandung dalam informasi publik dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat sesuai dengan sosio kulturalnya


(52)

Terhadap pencapaian target dari berbagai indikator yang telah dicapai Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau langkah ke depan yang perlu dilakukan adalah:

1. Agar pencapaian target indikator kinerja kedepan agar lebih efektif dan efisien, maka penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan kedepan harus dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan kemampuan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang ada termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan.

2. Mekanisme manajemen internal

organisasi di lingkungan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau perlu dioptimalkan untuk secara pro aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan.

3. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah agar dilakukan dengan lebih intensif, mengingat berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan


(53)

segenap instansi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha dan seluruh pemangku kepentingan/stake holder lainnya.


(1)

Saat ini Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah melaksanakan sosialisasi aplikasi e-government ke SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota. Namun dalam penerapan di lapangan masih banyak yang belum dilaksanakan. Kabupaten/Kota yang sudah menerapkan aplikasi baru Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu penerapan e-office di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, sedangkan Kabupaten/Kota lain terkendala karena SKPD di Kabupaten tersebut telah mempunyai aplikasi sendiri dan lebih komunikatif. Begitu pula halnya dengan SKPD di Pemerintah Provinsi Riau. Agar tujuan dari pengembangan e-government tercapai, diharapkan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau sebagai leading sector menerapkan langsung dalam melaksanakan pelayanan publik.

- Masih terdapat beberapa Kabupaten/Kota yang belum memiliki Media Center dan walaupun sudah ada, pemanfaatannya belum optimal, disarankan agar dilaksanakan sosialisasi Peran Media Center ke Daerah dan memberikan pelatihan bagi SDM pengelola Media Center.


(2)

P E N U T U P

A.

Kesimpulan

Secara keseluruhan dalam rangka pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi serta pelaksanaan kegiatan pembangunan pada tahun pertama berdirinya, dapat dikatakan bahwa Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau telah berhasil menyelenggarakan bidang komunikasi informatika dan pengolahan data elektronik. Hal ini tidak terlepas dari dukungan segenap pemangku kepentingan (kepala daerah dan unsur pimpinan di daerah, dinas/instansi terkait, termasuk seluruh komponen internal di Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau Tahun 2012 ini telah menyajikan berbagai keberhasilan maupun kendala dalam penyelenggaraan komunikasi informatika dan pengolahan data elektronik sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2012 baik itu melalui pengukuran capaian kinerja kegiatan dan sasaran strategis maupun berdasarkan capaian Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators).

BA

B

IV

BA

B

IV


(3)

B. Permasalahan dan Saran Tindak

Lanjut

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2012 permasalahan yang dijumpai adalah sebagai berikut :

1. ketersediaan infrastuktur dan kemampuan sumber daya manusia di bidang Teknologi informasi dan Komunikasi yang masih rendah.

2. Masih banyaknya isi/konten siaran yang tidak mempunyai nilai pendidikan bagi masyarakat, khususnya siaran televisi dimana televisi merupakan media yang mempunyai dampak sangat besar dalam penyampaian informasi.

3. Belum optimalnya upaya pelayanan informasi publik yang dicirikan belum meratanya ketersediaan dan aksesibilitas layanan komunikasi dan informasi, sehingga tercipta kesenjangan akses informasi antara pedesaan dan perkotaan. Untuk meningkatkan kinerja Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau di tahun mendatang, perlu ditempuh beberapa upaya yang lebih terarah, guna mengantisipasi kendala dan hambatan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja


(4)

1. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur dan SDM untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas.

2. Perlu ditingkatkan kapasitas tugas dan fungsi dari Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPIP) dan Daerah (KPID) baik secara sendiri-sendiri maupun melalui koordinasi dan kolaborasi dalam pelaksana tugas pengawasan terhadap isi / konten siaran yang dipublikasikan dan disiarkan oleh pelaku industri penyiaran.

3. Untuk menghilangkan kesenjangan informasi antara pedesaan dengan perkotaan dapat dilakukan dengan :

a. Pemerintah menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan pemangku kepentingan lainnya untuk membangun infrastruktur bidang komunikasi dan informasi di pedesaan. b. Pendistribusian informasi dapat dilakukan melalui ruang

publik yang tersedia dengan menggunakan media komunikasi yang sesuai. Pemerintah menyediakan ruang dan saluran yang diperlukan untuk menyampaikan infotmasi kepada masyarakat.

c. Kolaborasi dan kerjasama dengan media tradisional sangat penting dalam usaha menyampaikan pesan pesan yang terkandung dalam informasi publik dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat sesuai dengan sosio kulturalnya


(5)

Terhadap pencapaian target dari berbagai indikator yang telah dicapai Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau langkah ke depan yang perlu dilakukan adalah:

1. Agar pencapaian target indikator kinerja kedepan agar lebih efektif dan efisien, maka penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan kedepan harus dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan kemampuan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang ada termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan.

2. Mekanisme manajemen internal

organisasi di lingkungan Dinas Kominfo dan PDE Provinsi Riau perlu dioptimalkan untuk secara pro aktif memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan.

3. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik di pusat maupun daerah agar dilakukan dengan lebih intensif,


(6)

segenap instansi pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha dan seluruh pemangku kepentingan/stake holder lainnya.