PHP File Tree Demo 4.5.1 Agenda 5
4.5.
OPTIMALISASI
PENGENDALIAN
SUMBER
DAYA
ALAM,
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENATAAN RUANG
4.5.1. Sub Agenda Perbaikan pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup serta Penataan Ruang
A.
KONDISI UMUM
Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi
lingkungan hidup. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran
ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resources based
economy) dan sekaligus sebagai penupang system kehidupan (life
support system). Hingga saat ini, sumber daya alam sangat berperan
sebagai tulang punggung perekonomian, masih akan diandalkan. Hasil
hutan mencapai sebesar (0,17%), hasil perikanan (1,58%) serta
pertambangan dan penggalian (1,96%) pada tahun 2005 memberikan
kontribusi sebesar 3,71% terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Namun dilain pihak kebijakan eknomi yang lebih berpihak
pada pertumbuhan telah memicu produksi dan konsumsi yang agresif,
eksploitatif,
dan
ekspansif
sehingga
daya
dukung
dan
fungsi
lingkungan hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada
kondisi yang menghawatirkan.
Dari
sisi
pemanfaatan
ruang
menunjukkan
masih
terkonsentrasi beberapa aktifitas ekonomi pada wilayah tertentu
(terjadi
aglomerasi)
yang
mengakibatkan
kurang
seimbangnya
perkembangan pertumbuhan wilayah. Konsep pendekatan pusat
pertumbuhan (growth pole) melalui penciptaan pusat-pusat baru
merupakan
usaha
untuk
menciptakan
pertumbuhan
dan
perkembangan, membantu perkembngan pusat yang akan mampu
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 227
memberikan harapan pembangunan ekonomi local dengan mendorong
partisipasi lokal masyarakat.
Selain itu juga telah terjadi pergeseran terkait dengan struktur
perkotaan, keterkaitan antar wilayah serta fungsi lindung dan
budidaya. Oleh karena itu perlu ditekankan upaya pemantapan peran
Rencana Tata Ruang sebagai media koordinasi dan sinkronisasi
berbagai program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah,
swasta dan masyarakat serta antara
Pemerintah Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
Salah satu upaya yang telah dilakukan antara lain adalah
penyusunan RTRWP jawa Timur Tahun 2005 – 2020. RTRWP yang
titikberatnya lebih kearah daratan ini tentu perlu diimbangi dengan
penataan ruang wilayah lautan dan kepulauan serta perbatasan.
B.
SASARAN TAHUN 2008
Berdasarkan permasalahan yang ada, sasaran pembangunan
sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup serta penataan
ruang
adalah
pelestraian
kesejahteraan
membaiknya
lingkungan
pengelolaan
hidup
masyarakat,
sumberdaya
alam
dan
dalam
rangka
meningkatkan
sedangkan
sasaran
pembangunan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup tahun 2008 adalah sebagai
berikut :
1. Berkurangnya Luas Lahan Kritis di dalam Kawasan Hutan Tahura R.
Soerjo menjadi 11.000 Ha;
2. Berkurangnya Luas Lahan Kritis di luar Kawasan Hutan Sebesar
100 Ha;
3. Berkurangnya Luas Hutan Mangrove yang Rusak Sebesar 100 Ha;
4. Kenaikan eksploitasi BGGC sebesar sekitar 1% dari 25.179.335 ton
menjadi 25.431.128 ton;
5. Terserapnya jumlah tenaga kerja dari 7.086 orang menjadi 7.156
orang, naik 1 %;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 228
6. Naiknya junlah ijin SIPD dari 408 menjadi 414 ijin dan dari 721 ijin
SIPA menjadi 732 ijin, yang masing-masing naik 1,5%;
7. Teridentifikasinya Cekungan Air Tanah CAT dari 18 CAT menjadi 19
CAT dan 15 kawasan sulit air menjadi 13 kawasan serta 7 kawasan
konservasi menjadi 9 kawasan;
8. Tercapainya Kualitas Air Sungai 5 % dari Nilai Parameter Kunci
Baku Mutu;
9. Tercapainya Kualitas Udara Ambien di Perkotaan 10 % dari Nilai
Parameter Kunci Baku Mutu;
10. Tercapainya Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) 10 % dari Total Potensi Limbah B3 yang dihasilkan;
11. Meningkatnya perencanaan di wilayah perbatasan, strategis - cepat
tumbuh, tertinggal, metropolitan - kota besar dan kawasan
prospektif
dan pengendalian ketat dalam
suatu sistem
perencanaan wilayah yang sinergis dan terintegrasi lebih kurang 6
kawasan;
12. Optimalisasi peran Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai media
koordinasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah;
13. Meningkatnya ratio luas hutan eksisting terhadap rencana menjadi
kurang lebih 30%;
C.
ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan yang
akan ditempuh dalam perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian lingkungan hidup serta penataan ruang adalah sebagai
berikut :
1. Memperbaiki sistem pengelolaan hutan termasuk meningkatkan
pengawasan dan penegakan hukumnya;
2. Mengefektifkan sumber daya yang tersedia dalam pengelolaan
hutan;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 229
3. Membangun
sistem
pengendalian
dan
pengawasan
dalam
pengelolaan sumber daya pesisir dan laut, yang disertai dengan
penegakan hukum yang ketat;
4. Meningkatkan
upaya
konservasi
pesisir
dan
laut
serta
merehabilitasi ekosistem yang rusak seperti mangrove dan
terumbu karang;
5. Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di
wilayah pesisir, laut dan perairan tawar;
6. Menggiatkan
kemitraan
untuk
meningkatkan
peran
aktif
masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya pesisir
dan laut;
7. Meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan aspek
pembangunan berkelanjutan;
8. Meningkatkan peluang usaha pertambangan skala kecil;
9. Meningkatkan nilai tambah dan pengendalian dalam pemanfatan
bahan tambang dan air tanah;
10. Merehabilitasi kawasan bekas pertambangan;
11. Meningkatkan
pembinaan
dan
pengawasan
pengelolaan
pertambangan dan air tanah;
12. Meningkatkan pelayanan dan informasi pertambangan;
13. Mencegah terjadinya bencana kegeologian;
14. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;
15. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup di tingkat
propinsi dan kab./kota;
16. Meningkatkan upaya penegakan hukum secara konsisten kepada
pencemar lingkungan;
17. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup baik
di tingkat propinsi dan kab./kota;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 230
18. Membangun
kesadaran
masyarakat
agar
peduli
pada
isu
lingkungan hidup dan berperaln aktif sebagai kontrol sosial dalam
memantau kualitas lingkungan hidup;
19. Mendorong
percepatan
peningkatan
pemerataan
pembangunan
dan
pembangunan
pertumbuhan
dengan
wilayah-wilayah
tertinggal, strategis-cepat tumbuh dan perbatasan;
20. Mengoptimalkan peran
Rencana Tata Ruang
sebagai media
koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar
wilayah;
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2008 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 231
OPTIMALISASI
PENGENDALIAN
SUMBER
DAYA
ALAM,
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENATAAN RUANG
4.5.1. Sub Agenda Perbaikan pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup serta Penataan Ruang
A.
KONDISI UMUM
Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi
lingkungan hidup. Dengan demikian sumber daya alam memiliki peran
ganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi (resources based
economy) dan sekaligus sebagai penupang system kehidupan (life
support system). Hingga saat ini, sumber daya alam sangat berperan
sebagai tulang punggung perekonomian, masih akan diandalkan. Hasil
hutan mencapai sebesar (0,17%), hasil perikanan (1,58%) serta
pertambangan dan penggalian (1,96%) pada tahun 2005 memberikan
kontribusi sebesar 3,71% terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Namun dilain pihak kebijakan eknomi yang lebih berpihak
pada pertumbuhan telah memicu produksi dan konsumsi yang agresif,
eksploitatif,
dan
ekspansif
sehingga
daya
dukung
dan
fungsi
lingkungan hidupnya semakin menurun, bahkan mengarah pada
kondisi yang menghawatirkan.
Dari
sisi
pemanfaatan
ruang
menunjukkan
masih
terkonsentrasi beberapa aktifitas ekonomi pada wilayah tertentu
(terjadi
aglomerasi)
yang
mengakibatkan
kurang
seimbangnya
perkembangan pertumbuhan wilayah. Konsep pendekatan pusat
pertumbuhan (growth pole) melalui penciptaan pusat-pusat baru
merupakan
usaha
untuk
menciptakan
pertumbuhan
dan
perkembangan, membantu perkembngan pusat yang akan mampu
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 227
memberikan harapan pembangunan ekonomi local dengan mendorong
partisipasi lokal masyarakat.
Selain itu juga telah terjadi pergeseran terkait dengan struktur
perkotaan, keterkaitan antar wilayah serta fungsi lindung dan
budidaya. Oleh karena itu perlu ditekankan upaya pemantapan peran
Rencana Tata Ruang sebagai media koordinasi dan sinkronisasi
berbagai program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah,
swasta dan masyarakat serta antara
Pemerintah Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
Salah satu upaya yang telah dilakukan antara lain adalah
penyusunan RTRWP jawa Timur Tahun 2005 – 2020. RTRWP yang
titikberatnya lebih kearah daratan ini tentu perlu diimbangi dengan
penataan ruang wilayah lautan dan kepulauan serta perbatasan.
B.
SASARAN TAHUN 2008
Berdasarkan permasalahan yang ada, sasaran pembangunan
sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup serta penataan
ruang
adalah
pelestraian
kesejahteraan
membaiknya
lingkungan
pengelolaan
hidup
masyarakat,
sumberdaya
alam
dan
dalam
rangka
meningkatkan
sedangkan
sasaran
pembangunan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup tahun 2008 adalah sebagai
berikut :
1. Berkurangnya Luas Lahan Kritis di dalam Kawasan Hutan Tahura R.
Soerjo menjadi 11.000 Ha;
2. Berkurangnya Luas Lahan Kritis di luar Kawasan Hutan Sebesar
100 Ha;
3. Berkurangnya Luas Hutan Mangrove yang Rusak Sebesar 100 Ha;
4. Kenaikan eksploitasi BGGC sebesar sekitar 1% dari 25.179.335 ton
menjadi 25.431.128 ton;
5. Terserapnya jumlah tenaga kerja dari 7.086 orang menjadi 7.156
orang, naik 1 %;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 228
6. Naiknya junlah ijin SIPD dari 408 menjadi 414 ijin dan dari 721 ijin
SIPA menjadi 732 ijin, yang masing-masing naik 1,5%;
7. Teridentifikasinya Cekungan Air Tanah CAT dari 18 CAT menjadi 19
CAT dan 15 kawasan sulit air menjadi 13 kawasan serta 7 kawasan
konservasi menjadi 9 kawasan;
8. Tercapainya Kualitas Air Sungai 5 % dari Nilai Parameter Kunci
Baku Mutu;
9. Tercapainya Kualitas Udara Ambien di Perkotaan 10 % dari Nilai
Parameter Kunci Baku Mutu;
10. Tercapainya Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) 10 % dari Total Potensi Limbah B3 yang dihasilkan;
11. Meningkatnya perencanaan di wilayah perbatasan, strategis - cepat
tumbuh, tertinggal, metropolitan - kota besar dan kawasan
prospektif
dan pengendalian ketat dalam
suatu sistem
perencanaan wilayah yang sinergis dan terintegrasi lebih kurang 6
kawasan;
12. Optimalisasi peran Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai media
koordinasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah;
13. Meningkatnya ratio luas hutan eksisting terhadap rencana menjadi
kurang lebih 30%;
C.
ARAH KEBIJAKAN
Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan yang
akan ditempuh dalam perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian lingkungan hidup serta penataan ruang adalah sebagai
berikut :
1. Memperbaiki sistem pengelolaan hutan termasuk meningkatkan
pengawasan dan penegakan hukumnya;
2. Mengefektifkan sumber daya yang tersedia dalam pengelolaan
hutan;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 229
3. Membangun
sistem
pengendalian
dan
pengawasan
dalam
pengelolaan sumber daya pesisir dan laut, yang disertai dengan
penegakan hukum yang ketat;
4. Meningkatkan
upaya
konservasi
pesisir
dan
laut
serta
merehabilitasi ekosistem yang rusak seperti mangrove dan
terumbu karang;
5. Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di
wilayah pesisir, laut dan perairan tawar;
6. Menggiatkan
kemitraan
untuk
meningkatkan
peran
aktif
masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya pesisir
dan laut;
7. Meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan aspek
pembangunan berkelanjutan;
8. Meningkatkan peluang usaha pertambangan skala kecil;
9. Meningkatkan nilai tambah dan pengendalian dalam pemanfatan
bahan tambang dan air tanah;
10. Merehabilitasi kawasan bekas pertambangan;
11. Meningkatkan
pembinaan
dan
pengawasan
pengelolaan
pertambangan dan air tanah;
12. Meningkatkan pelayanan dan informasi pertambangan;
13. Mencegah terjadinya bencana kegeologian;
14. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;
15. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup di tingkat
propinsi dan kab./kota;
16. Meningkatkan upaya penegakan hukum secara konsisten kepada
pencemar lingkungan;
17. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup baik
di tingkat propinsi dan kab./kota;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 230
18. Membangun
kesadaran
masyarakat
agar
peduli
pada
isu
lingkungan hidup dan berperaln aktif sebagai kontrol sosial dalam
memantau kualitas lingkungan hidup;
19. Mendorong
percepatan
peningkatan
pemerataan
pembangunan
dan
pembangunan
pertumbuhan
dengan
wilayah-wilayah
tertinggal, strategis-cepat tumbuh dan perbatasan;
20. Mengoptimalkan peran
Rencana Tata Ruang
sebagai media
koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar
wilayah;
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2008 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2008
Bab IV - 231