PHP File Tree Demo 4.1.1 Agenda-1

BAB IV
PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
DAN RENCANA KEKEGIATAN TAHUN 2007

4.1.

AGENDA PENINGKATAN KESALEHAN SOSIAL DALAM BERAGAMA

4.1.1. Sub Agenda Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial Kehidupan
Beragama
A. KONDISI UMUM
Masyarakat Jawa Timur yang pluralitas suku, agama, ras, bahasa dan
adat istiadat merupakan kekayaan yang menjadi modal dasar bagi
pembangunan bangsa menuju masyarakat yang dicita-citakan, yaitu
masyarakat adil, makmur, damai dan sejahtera baik lahir maupun bathin
dibawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pluralitas
agama sebagai realitas yang ada di masyarakat yang semestinya patut
diterima sebagai wujud anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
demikian agama merupakan satu kondisi yang senantiasa harus tetap
dipupuk, dipelihara dan dijaga serta ditingkatkan rasa toleransi. Seiring
dengan


perkembangan

situasi

global

yang

tidak

menentu,

memungkinkan pihak-pihak tertentu memanfaatkan simtimen agama
untuk kepentingan tertentu yang dapat menimbulkan kerawanan dan
konflik sosial baik tatanan horisontal maupun vertikal yang dapat
mengancam kerukunan, ketentraman dan kedamaian masyarakat.
Mencegah timbulnya kerawanan merupakan upaya yang terbaik, karena
dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan kepada umat
beragama dalam


melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.

Untuk menciptakan kondisi yang demikian Pemerintah Propinsi Jawa
Timur berupaya pada tahun 1997 telah melaksanakan musyawarah/
dialog intern dan antar umat beragama yang diikuti tokoh agama, tokoh
masyarakat, LSM agama, mahasiswa aktivis, guru agama, pelajar dan
LSM wanita. Dengan demikian dapat terwujud peningkatan kualitas
kesalehan sosial kehidupan umat beragama yaitu hidup dalam suasana

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007

BAB IV - 1

baik, tenteram dan damai, bersatu hati dan bersepakat antar umat yang
berbeda-beda agamanya atau antar umat dalam satu agama.

Kinerja Sektor Agama
Kerukunan yang telah terbina dari tahun-tahun sebelumnya
dipertahankan bahkan ditingkatkan/dikembangkan. Jika memperhatikan

perkembangan jumlah pemeluk agama, pembinaan pendidikan agama
dan peserta jamaah haji

dari tahun 2004 ke tahun 2005 semuanya

cenderung meningkat, hal ini menunjukkan adanya kesadaran dan
toleransi yang tinggi antar umat beragama di Jawa Timur.

Tabel Pemeluk Agama Propinsi Jawa Timur
No

Agama

Satuan

2005

1.

Islam


Orang

34.476.881

2.

Kristen

Orang

603.968

3.

Katholik

Orang

392.818


4.

Hindu

Orang

180.234

5.

Budha

Orang

141.155

Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop

Apabila dilihat dari jumlah tempat peribadatan mengindikasikan

bahwa kesemarakan hidup beragama semakin mantap sehingga
diharapkan mampu membentengi segenap lapisan masyarakat dari
arus globalisasi yang melanda dunia. Sampai tahun 2005 jumlah
tempat peribadatan di Jawa Timur terdapat Masjid 83.397 buah,
Mushollah/langgar 143.952 buah, Gereja Kristen Protestan 26.851
buah, Gereja Kristen Katholik 2.078 buah, Pure 330 buah dan Vihara
154 buah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007

BAB IV - 2

Tabel Jumlah Tempat Peribadatan
No

Tempat Ibadat

Satuan

2005


1.

Masjid

Buah

83.397

2.

Langgar/Mushola

Buah

143.952

Buah

26.851


Buah

2.078

Gereja

3.

Krist/Protestan
Gereja

4.

Krist/Katholik

5.

Pure


Buah

330

6.

Vihara

Buah

154

7.

TPQ/TKQ

Buah

26.851


Sumber : Biro Mental Setdaprop. Jatim

Pada tahun 2004 jumlah jamaah haji Jawa Timur sebanyak
33.598 orang sedangkan pada tahun 2005 sebanyak 33.756 orang
atau mengalami kenaikan sebanyak 158 orang.
Tabel Jumlah Pondok Pesantren Dan Jamaah Haji
No

Uraian

1.

Pondok

Satuan
Unit

2004

2005


3.513

3.684

946.945

1.075.646

a. Pria

494.044

598.862

b. Wanita

542.901

476.784

33.598

33.756

Pesantren
2.

Jumlah Santri

3.

Jamaah Haji

Orang

Orang

a. Pria

16.559

b. Wanita

17.197

Sumber : Biro Mental Spiritual Setda Prop

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan dalam bidang
agama, salah satu indikator yang dipergunakan adalah ketaatan aparat
dalam

penyelenggaraan

pemerintah

dan

pelayanan

kepada

masyarakat. Alat ukur yang dipergunakan untuk mengetahui tingkat
ketaatan, adalah tingkat kerugian negara karena penyimpangan
anggaran (APBD) dan pemakai Narkoba. Berdasarkan pemeriksaan
reguler yang dilakukan Badan Pengawas, diperoleh data sebagai
berikut :

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007

BAB IV - 3

Jumlah dan Nilai Temuan Pemeriksaan Reguler Tahun 2004 dan 2005
TEMUAN 2004
URAIAN

JML

Temuan Kerugian Daerah
Temuan
Kewajiban
Kepada Negara/Daerah
Temuan Administrasi

NILAI

JML

NILAI

57

350.437.924,05

51

116.786.396,43

18

10.420.196.607,00

26

13.613.251.797,68

1.172

4.987.619.630,00

970

3.319.439.280,76

1.247

15.758.254.161,05

1.047

17.049.477.474,87

Setor

Total Temuan

TEMUAN 2005

Sumber: Badan Pengawas Propinsi Jatim

Berdasarkan data diatas, secara nominal kerugian negara pada
tahun 2005 mengalami penurunan. Nilai kerugian negara pada tahun
2004 sebesar Rp.350.437.924,05 dan tahun 2005 sebesar Rp.
116.786.396,43 walaupun jumlah kasus yang mengakibatkan kerugian
negara relatif masih besar.

B.

SASARAN TAHUN 2007
Sasaran yang akan dicapai untuk agenda Peningkatan Kesalehan
Sosial dalam Beragama pada tahun 2007 adalah :
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
a. Meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam
memenuhi kewajiban membayar zakat, wakaf, infak, dan
shodaqoh dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial di
masyarakat;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi
seluruh

lapisan

masyarakat

sehingga

mereka

dapat

memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya
masing-masing

dan

beribadat

sesuai

agama

dan

kepercayaannya;
2. Menurunnya angka perceraian terhadap jumlah rumah tangga
sebesar 0,0020 pada tahun 2007
3. Menurunnya prosentase jumlah pemakai Narkoba sebesar -2 %
4. Menurunnya Indeks Komposit kriminalitas yang dominan dalam
masyarakat sebesar 97 pada tahun 2007

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007

BAB IV - 4

5. Peningkatan Kerukunan Intern dan Antarumat Beragama
Terciptanya

harmoni

sosial

dalam

kehidupan

intern

dan

antarumat beragama yang toleran dan saling menghormati
dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai.

C.

ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka mencapai sasaran tersebut di atas, arah kebijakan
peningkatan kualitas kehidupan beragama adalah:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama
a. Peningkatan

kualitas

pendidikan

agama

dan

pendidikan

keagamaan pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan;
b. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat,
wakaf, infak, shodaqoh
c.

Peningkatan

kualitas

penataan

dan

pengelolaan

serta

pengembangan fasilitas pada pelaksanaan ibadah, dengan
memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama
dengan akses yang sama bagi setiap pemeluk agama;
d. Pembinaan keluarga harmonis (sakinah/bahagia/sukinah/hita
sukaya) untuk menempatkan keluarga sebagai pilar utama
pembentukan moral dan etika;
2. Peningkatan Kerukunan Intern Dan Antarumat Beragama
a. Peningkatan upaya menjaga keserasian sosial di dalam
kelompok-kelompok

keagamaan

dengan

memanfaatkan

kearifan lokal dalam rangka memperkuat hubungan sosial
masyarakat;
b. Pencegahan kemungkinan berkembangnya potensi konflik di
dalam masyarakat yang mengandung sentimen keagamaan
dengan mencermati secara responsif dan mengantisipasi
secara dini terjadinya konflik;
c.

Penyelesaian konflik sosial yang berlatar belakang agama
melalui mekanisme resolusi konflik, dengan mengutamakan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007

BAB IV - 5

keadilan dan persamaan hak untuk mendapatkan perdamaian
hakiki;
d. Peningkatan kerjasama intern dan antar umat beragama di
bidang sosial ekonomi.

D.

MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2007 (Terlampir).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007

BAB IV - 6