Meninjau Ulang Program Kartu Jakarta Seh

Meninjau Ulang Program Kartu Jakarta Sehat :
Analisis Kerangka Konseptual dan Teoritis Serta Penyusunan Desain
Penelitian Evaluasi 1
Oleh : Masduki 2
Kartu Jakarta Sehat adalah suatu program jaminan pemeliharaan kesehatan
yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui UP. Jamkesda
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta kepada masyarakat dalam bentuk bantuan
pengobatan. Seperti namanya, program ini bertujuan untuk memberikan jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi penduduk Provinsi DKI Jakarta terutama bagi
keluarga miskin dan kurang mampu dengan sistem rujukan berjenjang. Kelompok
sasaran dari program KJS adalah semua penduduk DKI Jakarta yang mempunyai
KTP/ Kartu Keluarga DKI Jakarta yang belum memiliki jaminan kesehatan, diluar
program Askes, atau asuransi kesehatan lainnya.
Program Kartu Jakarta Sehat yang merupakan bagian dari program
Jamkesda pada dasarnya merupakan program pemeliharaan kesehatan bagi
seluruh masyarakat di wilayah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Lebih jauh
jika kita tarik garis lurus dengan dasar negara Indonesia, Undang Undang Dasar
tahun 1945, khusunya pada pasal 28 H, ayat 1, 2 dan 3 serta pasal 34 ayat 1 dan 2,
maka jaminan kesehatan yang termasuk dalam jaminan sosial merupakan hak dari
seluruh warga negara dan negara berkewajiban untuk memelihara dan menjamin
akan terpenuhinya hak-hak tersebut. Dalam permasalahan jaminan sosial yang

menyeluruh secara nasional, lembaga legislatif (DPR) bersama dengan Presiden
(Eksekutif) menerbitkan UU No 40 Tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasioanal. Khusus untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan merujuk UU
tersebut kemudian terbitlah Perda No. 4 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan
Daerah yang bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan
1 Ditulis sebagai tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Implementasi dan Evaluasi Kebijakan
Publik, Magister Ilmu Administrasi, Program Pasca Sarjana Universitas Jenderal Soedirman.
2 Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Jenderal Soedirman, Program Studi Magister Ilmu
Administrasi. NIM P2FB12014.

oleh semua patensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah dan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Keadilan Sosial Sebagai Kerangka Konseptual dan Teoritik
Dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 4 Tahun 2009, pasal 5
menyebutkan bahwa sistem kesehatan daerah merupakan upaya penyelenggaraan
pernbangunan kesehatan daerah yang dilaksanakan berdasarkan prinsip merata,
berkeadilan, berkelanjulan dan saling mendukung dengan upaya pembangunan
daerah lainnya. Sistem kesehatan daerah juga menjunjung tinggi dan menghormati
hak asasi manusia, martabat manusia, kemajernukan nilai sosial budaya dan

kemajemukan nilai keagamaan. Dengan memahami tujuan dan prinsip dari system
kesehatan daerah Provinsi DKI Jakarta bahwa secara konseptual dan teoritis
program ini menginduk pada tujuan fundamental keberadaan negara Indonesia
yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, seperti yang termaktub
dalam pancasila sila kelima.
Keadilan sosial merupakan ungkapan positif dari pandangan-pandangan modern
dalam administrasi negara. Perkembangan muta-khir dan menarik dalam
administrasi negara modern bagi pencapaian negara kesejahteraan, bukanlah
bersifat empiris, melainkan filosofis, normatif dan spekulatif. Nilai-nilai yang
filosofis, normatif dan spekulatif ini yang diungkapkan sebagai ‘keadilan sosial”
(Reinhold Niebuhr dalam Frederickson, 1988). Keadilan merupakan hal yang
sentral untuk mema-hami administrasi negara yang baru dan kontemporer.
Keadilan sosial menjadi standar bagi para administrator negara untuk menilai dan
menguji keputusan-keputusan mereka.
Keadilan sosial menjadi kriteria untuk efektivitas pemerintahan seperti halnya
kriteria efisiensi, ekonomi, produk-tivitas maupun kriteria lain. Keputusan publik
harus dibuat yang memaksinalkan hasil-hasil yang dapat dicapai dan
menimbulkan efek-efek samping yang negatif. Untuk dapat men-capai hal itu,
politik dan orgaisasi-organisasi admi-nistrasi publik sebagai pelindung-pelindung
terbaik moralitas administrasi perlu menerapkan etika keadilan sosial. John Rawls

menyebut Keadilan sebagai Justice yaitu struktur dasar masyarakat, atau lebih
persis cara bagaimana lembaga-lembaga sosial utama (konstitusi politik dan
aturan-aturan ekonomi dan sosial yang pokok) mem-bagikan hak dan kewajiban
fundamental dan menen-tukan pembagian keuntu-ngan dan kerjasama sosial.

Keadilan yang berkaitan dengan outcome sering disebut sebagai keadilan
distributif. Keadilan distributif sering digunakan untuk melihat kebijakan
pemerintah terhadap rakyat. Di sini tampak jelas bahwa tanggung jawab negara
terhadap rakyat dinilai lebih besar dibandingkan dengan rakyat terhadap negara.
Oleh karena itu, negara harus mendistribusikan sumber daya yang dikuasai kepada
rakyat secara adil. Dalam keadilan distributive setidaknya ada tiga prinsip yang
sering diterapkan, prinsip pertama dikenal dengan teori equity. Prinsip yang kedua
adalah prinsip kesetaraan dan prinsip yang terakhir adalah mengutamakan
kebutuhan sebagai pertimbangan untuk distribusi.

Menyusun Desain Penelitian Evaluasi
Sebagai sebuah kebijkan publik, program Kartu Jakarta Sehat selayaknya
harus dilakuan evaluasi. Salah satu bentuk evaluasi tehadap kebijakan public
adalah


dengan

cara

melakukan

penelitian

terhadap

kebijakan

yang

diimplemtasikan. Salah satu kegunaan evaluasi ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana kebrhasilan dari program yang sudah dilaksanakan. Beberapa aspek
penting yang perlu diperhatikan dalam proses evaluasi kebijakn public, menurut
Ripley adalah aspek compliance (kepatuhan) dan aspek what happening. Selain
dua aspek ini dalam melakuakn evaluasi kebijakan public juga perlu untuk
melakuan evaluasi dampak.

Dalam penyusunan desain penelitian evaluasi, masing-masing aspek
(compliance, what happening dan evaluasi dampak) tentunya memiliki titik tekan
yang berbeda-beda. Berikut ini akan disusun desain penelitian evaluasi program
Kartu Jakarta Sehat, sekaligus memaparkan perbedaan karakteristik dengan
mengunakan tabel berikut ini :

Tabel Desain Penelitian Evaluasi Program Kartu Jakarta Sehat
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Persek
tif
Complia
nce

Tujuan
Penelitian
Untuk menggali
sejauh mana
tingkat
kepatuah
pelaksanaan


Fokus
Sumber daya

Pertanyaan Penelitian
Bagaimana kondisi dari
sumberdaya (baik manuasia
maupun non-manusia) yang
disiapkan untuk pelaksanaan
program KJS, baik secara

program KJS
terhadap
panduan/
prosedurprosedur yang
telah
ditentukan
sebelumnya.

kualitas maupun kuantitas ?


Struktur
Birokrasi

Komunikasi
Target
What’s
Happeni
ng

Bertujuan untuk
mengidentifikas
i factor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
program,
terutama factor
lingkungan
kebijakan.


Sosial Capital

Impact

Bertujuan untuk
mengetahui
sejauh mana
program KJS
mampu
memberikan
dampak sesuai
dengan yang
diinginkan

Mengkompar
asikan kondisi
sebelum ada
kebijakan dan
sesudah

implemntasi
kebijakan

Bagaimana bentuk struktur
organisasi program KJS ?
Bagaimana kejelasan
pembagian kewenangan antar
struktur organisasi program
KJS ?
Sejauh prosedur – prosedur
pelayanan KJS dipatuhi baik
oleh birokrasi maupun
masyarakat ?
Bagaimana komunikasi yang
berjalan antar stuktus dalam
implementasi program JKS ?
Sejauh mana target dari
program KJS dapat
dilaksanakan ?
1. Bagaimnakah kondisi

masyarakat yang menjadi
target dari kebijakan KJS ?
2. Bagaimana kondisi budaya
yang berkembang di
masyarakat ?
3. Bagaimana kondisi sosial
yang ada di masyarakat ?
4. Bagaiman kondisi ekonomi
masyarakat yang berada
dalam lingkungan
kebijakan ?
5. Baginmana kondisi politik
yang ada dalam
lingkungan kebijakan KJS ?
1. Bagaimanakah kondisi
masyarakat sebelum
program KJS di
implementasikan ?
2. Bagaimanakah kondisi
masyarakat setelah

program KJS
diimplementasikan ?
3. Sejauh mana program KJS
mampu merubah kondisi
masyarakat sesuai dengan
harapan program ?
4. Apakah perubahan yang
terjadi benar-benar karena
implemetasi program KJS ?

Dengan mengunakan desain penelitian yang sudah dipaparkan pada tabel
diatas dapat kita lihat bahwa masing-masing perspektif memiliki perbedaan yang
cukup signifikan, walupun secara subtansial kesemua penelitain tersebut ditujukan
untuk mengetahui sejauh mana program Kartu Jakarta Sehat mampu
diimplementasikan dan membawa perubahan yang nyata pada proses penjaminan
layanan kesehatan bagi masyarakat DKI Jakarta.

Sumber Referensi
Bond, M.H. & Leung, K. (1992). Explaining Choices in Procedural and
Distributive Justice Across Cultures. International Journal of
Psychology, 27, 211-225.
Frederickson, George. 1997. The Spirit of Public Administration. USA: Jossey
Bass Inc.
.1980. New Public Administration. Alabama: The
University of Alabama Press.
Henry, Nicholas. 1995, Administrasi Negara dan Masalah-Masalah Publik, PT.
Raja Grafindo Perkasa.
Kumorotomo, Wahyudi, 2002. Etika Administrasi Negara, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Perkasa.
Rawls, John. 1993, Political Liberalism, The Jihn Dewey Essays in Philoshophy,
New York, Colombia University.
Ripley, Randal B. 1985. Political analisis and political sciene, Chicago Nelson,
Inc:Chicago.
Winarno, Budi. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media
Pressindo.

Undang Undang dan Perda
Undang – Undang Dasar 1945.
Undang – Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Perda Pemprof DKI No. 4 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Daerah.