Perlindungan Hukum terhadap Anggota Kliring atas Kegagalan dalam Penyelesaian Transaksi Efek dalam Pasar Modal Indonesia

ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA KLIRING DALAM
PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK DALAM PASAR MODAL
INDONESIA
Rohana Y Damanik*)
Bismar Nasution**)
T. Keizerina Devi***)
Lembaga Kliring dan Penjamin adalah pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjamin penyelesaian Transaksi Bursa. Dalam hal ini LKP berbentuk
perseroan, yaitu PT KPEI. Disamping melaksanakan fungsi kliring, KPEI juga
menjamin penyelesaian transaksi di bursa efek yang pelaksanaannya dengan
menempatkan KPEI sebagai counter-party dari anggota bursa yang melakukan
transaksi. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah kliring transaksi
efek oleh para pihak di pasar modal Indonesia, bagaimana bentuk kegagalan
penyelesaian transaksi efek di pasar modal Indonesia dan bagaimana perlindungan
hukum terhadap anggota kliring atas kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek
di Pasar Modal Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode penelitian hukum normatif dengan melakukan penelitian kepustakaan
guna memperoleh data-data sekunder yang dibutuhkan, meliputi bahan hukum
primer, sekunder, tersier yang terkait dengan permasalahan. Keseluruhan data

tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode pengumpulan data studi
kepustakaan (library research).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum
dalam pasar modal Indonesia salah satunya diberikan oleh PT KPEI sebagai suatu
lembaga yang melaksanakan fungsi LKP. Perlindungan tersebut diberikan
terhadap anggota kliring atas kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek ,
adapun perlindungan yang diberikan oleh PT KPEI adalah yang bersumber dari
kontrak yang telah disepakati oleh anggota klliring dan LKP. Kontrak tersebut
memuat jaminan-jaminan yang bersifat multak dan jaminan yang diberikan
berdasarkan kesepakatan antara anggota kliring dan LKP. Adapun jaminan yang
dimaksud dapat berupa dana, efek, dan jaminan bank kustodian untuk
menyelesaiakan transaksi tertentu. Dengan sistem penjaminan tersebut, pemesan
hanya dapat memasuki sistem perdagangan jika KPEI menyetujui karena sudah
terdapat cukup jaminan untuk menyelesaiakan transaksi. KPEI harus terusmenerus menyesuaikan nilai jaminan menurut nilai pasar dan meminta jaminan
tambahan apabila diperlukan.
Kata Kunci : Kliring, Penyelesaian Transaksi Efek dalam Pasar Modal
Indonesia
*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**) Dosen Pembimbing I
***) Dosen Pembimbing


Universitas Sumatera Utara