Perlindungan Hukum Terhadap Efek Syari’ah Dalam Hukum Pasar Modal Di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah

perkembangan

industri

keuangan

syari’ah

meliputi

perbankan,asuransidan pasar modalpadadasarnya merupakan suatu proses sejarah
yang sangat panjang.Lahirnya Agama Islam sekitar 15(lima belas) abadyang lalu
meletakkan dasar penerapan prinsip syari’ah dalam industri keuangan karena didalam
Islam dikenal kaidah muamalah, yang merupakan kaidah hukum atas hubungan antar
manusia,yang didalamnya termasukhubungan perdagangan dalam arti yang luas.
Namun demikian, perkembangan penerapan prinsip syari’ah mengalami pasang surut

selama kurun waktu yang relative lama , yaitu pada masa imperium negara-negara
Eropa. Pada masa tersebut, Negara-negara di Timur Tengah serta negara-negara
Islam lain hampir semuanya menjadi wilayah jajahan negara-negara Eropa. 1
Dalam perkembangan selanjutnya, dengan banyaknya Negara Islam yang
terbebas dari penjajahan dan semakin terdidiknya generasi muda Islam, maka ajaran
Islam mulai meraih masa kebangkitan kembali.Sekitar tahun 1960-an,banyak
cendekiawan muslim dari Negara-negara Islam sudah mulai melakukan pengkajian
ulang atas penerapan sistem hukum Eropa kedalam industri keuangan sekaligus
memperkenalkan penerapan prinsip syariah Islam dalam industri keuangan 2,
Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, yaitu sekitar 201
1
2

Adrian Sutedi,Segi-Segi Hukum Pasar Modal( Jakarta: Ghalia Indonesia,2009)hal 57
Ibid, hal 58

1

Universitas Sumatera Utara


2

juta (88% dari total penduduk). Ini jauh lebih besar daripada Pakistan, yang ‘hanya’
memiliki 140 juta penduduk muslim walaupun jumlah itu 97% dari jumlah total
penduduk (Islamic Development Bank, 2005). Hal ini membuat Indonesia menjadi
pasar yang sangat potensial untuk tumbuhnya bisnis yang berbasis syariah, termasuk
pasar modal syariah tentunya. Namun, tidak begitu adanya keadaan Indonesia. Sektor
ekonomi syariah negara Indonesia masih kalah jauh dari negara tetangga Malaysia,
yang sektor ekonomi syariahnya berkembang pesat menjadi salah satu yang terbaik di
muka bumi 3
Disisi lain khusus mengenai pasar modal, dunia internasional diawal abad
millenium ini dikejutkan oleh skandal keuangan besar-besaran yang menimpa
perusahaan-perusahaan raksasa Amerika Serikat mulai dari Enron, WorldCom, AOL,
Walt Disney, Vivendi Universal, Merck, Global Crossing, Xeroc, Tyco, yang
melibatkan lembaga investment bank seperti CSFB, JP Morgan, dan Merrill Lycnh,
dan tentu saja tidak lepas dari peranan kantor akuntan publik yang sebelumnya
mengaudit perusahaan-perusahaan tersebut.4
Terbongkarnya skandal keuangan tersebut membuat pasar modal Amerika
meradang. Harga saham di Wall Street langsung berjatuhan. Indeks Dow Jones yang
sebelum terjadinya skandal berada di atas level 10.000 sempat anjlok ke titik terendah

7.702 selama lima tahun terakhir. Kehancuran harga saham di Wall Street segera
3

https://andasror.wordpress.com/2011/03/10/produknya-syariah-berarti-bursa-efeksyariah.(diakses tanggal 16 nopember 2016)
4
https://saepudinonline.wordpress.com/2012/07/21/pasar-modal-syariah-studi-kritis-pasarmodal(diakses tanggal 16 nopember 2016)

Universitas Sumatera Utara

3

menjalar ke bursa dunia lainnya. Indeks CAC Paris, DAX Frankfurt, Nikkei Tokyo,
termasuk IHSG Jakarta, dan yang lain-lainnya mengalami kemerosotan tajam. 5
Anjloknya harga saham di Wall Street menyebabkan jutaan orang kehilangan
dana pensiun dan tabungannya. Sementara terbongkarnya skandal tersebut yang
berdampak kepada kemerosotan ekonomi AS menyebabkan puluhan ribu orang
kehilangan pekerjaan. Di tengah kemerosotan, skandal dan resiko yang menimpa
pasar modal konvensional tersebut, kini dunia mulai melirik Sistem Ekonomi Islam
sebagai solusi alternatif. Didahului oleh pendirian bank syariah dan lembaga asuransi
syariah di negeri-negeri Islam termasuk di Barat sendiri, kini upaya untuk

menerapkan dan mensosialisaikan pasar modal syariah semakin gencar. 6
Sebenarnya, masyarakat Indonesia mempunyai tingkat antusiasme yang tinggi
terhadap produk syariah. Ini terlihat salah satunya, pada saat terjadi kasus lemak babi
yang dicurigai terdapat pada produk penyedap makanan Ajinomoto, yang membuat
harga saham perusahaan tersebut di pasar modal jatuh secara drastis. Hal ini
disebabkan oleh enggannya para investor berinvestasi di perusahaan tersebut karena
kekhawatiran akan tidak lakunya produk tersebut di pasaran luas. Hal itu akan
menyebabkan turunnya laba perusahaan, yang ujung-ujungnya menurunkan prospek
perusahaan di mata investor (turunnya harga saham). Di sisi lain, tingginya
antusiasme masyarakat (investor) dalam hal investasi syariah juga terlihat dari

5
6

Ibid..
Ibid..

Universitas Sumatera Utara

4


banyaknya produk berbasis syariah yang baru-baru ini dijual di pasar modal(obligasi
syariah, reksadana syariah, dan lain-lain). 7
Pendapat ini sesuai dengan RoadmapPasar Modal Syari’ah 2015-2016 oleh
Otoritas Jasa Keuangan yaitu Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia
diawali oleh perkembangan sektor perbankan, yang selanjutnya diikuti oleh sektor
perasuransian dan pasar modal. Dalam perkembangannya, setiap sektor memiliki
tantangan yang berbeda. Data perkembangan produk syariah dalam periode 5 (lima)
tahun terakhir menunjukkan bahwa pada umumnya seluruh produk keuangan syariah
memiliki tren positif

8

Tabel 1.3 Perkembangan Sektor Jasa Keuangan Syari’ah Indonesia

Pasar

2010

2011


2012

2013

2014

na

1.968,09

1.968,09

2.557,85

2.946,89

6,12

5,88


6,88

7,55

7,11

Modal

Syariah
Kapitalisasi
Indeks Saham
Syariah
Indonesia
(ISSI)
Sukuk
Korporasi

7


https://andasror.wordpress.com/2011/03/10/produknya-syariah-berarti-bursa-efek-syariah.(di
akses tanggal 16 nopember 2016)
8

Roadmap pasar modal syari’ah 2015-2019, membangun sinergi untuk pasar modal syari’ah
yang tumbuh, stabil,dan berkelanjutan disusun oleh Direktorat Pasar Modal Syari’ah Otoritas Jasa
keuangan.

Universitas Sumatera Utara

5

Surat Berharga

44,34

77,73

124,44


169,29

206,10

5,23

5,56

8,05

9,43

11,24

18,68

26,90

35,83


41,71

41,71

97,51

145,46

195,01

242,27

272,34

Syariah Negara
NAB
Reksadana
Syariah
IKNB Syariah
(aset)

Perbankan
Syariah (aset)

Sumber : Roadmap Pasar Modal Syari’ah 2015-2019 disusun oleh Direktorat
Pasar Modal Syari’ah Otoritas Jasa Keuangan
Pada sisi lain, harus diakui bahwa masih terdapat beberapa permasalahan
mendasar yang menjadi kendala berkembangnya pasar modal yang berprinsip
syari’ah di Indonesia . Kendala-kendala yang dimaksud diantaranya adalah selain
belum meratanya pemahaman dan atau pengetahuan masyarakat Indonesia tentang
investasi dipasar modal berbasis syari’ah, juga belum ditunjangnya dengan peraturan
yang memadai tentang investasi syari’ah dipasar modal Indonesiaserta adanya
anggapan bahwa untuk melakukan investasi di pasar modal syari’ah dibutuhkan biaya
yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan investasi pada sektor keuangan
lainnya. 9
Tren positif terhadap produk keuangan syari’ah maupun efek syari’ah yang
tergabung dalam pasar modal syari’ah ini perlu adanya perlindungan hukum yang

9

Adrian Sutedi, Segi-Segi Hukum Pasar Modal (Bogor: Ghalia Indonesia 2009) hal 62..

Universitas Sumatera Utara

6

memadai

selayaknya

pemberlakuannya

secara

internasional.Terkait

dengan

regulasi,Indonesia saat ini telah memiliki beberapa peraturan serta fatwa yang
melandasi kegiatan pasar modal syari’ah serta terkait efek syari’ah. Namun perlu
adanya aturan perundang-undangan yang menjadi payung hukum terhadap efek
syari’ah tersebut.
Dalam rangka mengikuti dinamika pasar dan memberikan kepastian hukum,
serta meningkatkan kepercayaan pasar guna mempercepat pertumbuhan efek syari’ah
perlu adanya penguatan kerangka hukum terhadap efek syari’ah dalam hukum pasar
modal di Indonesia. Oleh karena itu sehubungan dengan hal-hal diatas, maka penulis
khusus akan membahas tentang saham dalam penulisan skripsi ini dengan judul
“Perlindungan Hukum Terhadap Efek Syari’ah Dalam Hukum Pasar Modal di
Indonesia”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang di atas, maka
permasalahan pokok yang mendasari penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana Efek Syari’ah dalam perspektif hukum pasar modal di Indonesia ?
2. Bagaimana prosedur atau mekanisme penerbitan efeksyari’ah ?
3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap efek syari’ah dalam hukum pasar modal
Indonesia?

Universitas Sumatera Utara

7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaturan terkait efek syari’ah dalam perspektif hukum
pasar modal di Indonesia
2. Untuk mengetahui prosedur dan mekanisme penerbitan efek syari’ah
3. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap efek syari’ah dalam hukum
pasar modal Indonesia
Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Yaitu untuk dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dan mempunyai
arti penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan serta menambah wawasan
khususnya mengenai hukum pasar modal syari’ah di Indonesia
2. Manfaat Praktis

Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi setiap pembaca,baik
kalangan akademisi maupun kalangan umum yang ingin membahas mengenai
perlindungan hukum terhadap efek syari’ah pada hukum pasar modal Di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

8

Uraian ini juga sebagai bahan kajian untuk para akademisi dan para peneliti lainnya
yang ingin mengadakan penelitian yang lebih dalam mengenai pasar modal syari’ah.
D. Keaslian Penulisan
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh, maka penulis menuangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul “
“Perlindungan Hukum Terhadap Efek Syari’ah Dalam Hukum Pasar Modal
Syari’ah” Untuk mengetahui keaslian penulisan, dilakukan penelusuran terhadap
berbagai judul skripsi yang tercatat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara. Dalam penelusuran yang dilakukan, ditemukan salah satu penelitian skripsi
yang telah dilakukan oleh Alumnus Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
terkait “Tinjauan Yuridis Penerapan Prinsip Syari’ah dalam Instrument Pasar Modal
Syari’ah oleh Ainul Mardhiyah Nasution tahun 2008” . Perbedaan dengan penelitian
ini yaitu penelitian tersebut membahas bagaimana aspek hukum penerapan prinsip
syari’ah di pasar modal syari’ah . Sedangkan penelitian skripsi ini

membahas

mengenai bagaimana sebenarnya pasar Modal mampu menjadi perlindungan Hukum
terhadap Efek Syari’ah . Dengan demikian terdapat perbedaan permasalahan pada
kedua penelitian tersebut. Apabila dikemudian hari terdapat judul yang sama atau
telah ditulis oleh orang lain dalam tingkat kesarjanaan sebelum skripsi ini dibuat,
maka hal tersebut dapat diminta pertanggungjawaban.
E. Tinjauan Pustaka
1. Perlindungan Hukum

Universitas Sumatera Utara

9

Pendapat para ahli mengenai pengertian dari perlindungan hukum diantaranya:

1. Menurut Satijipto Raharjo, perlindungan hukum adalah memberikan
pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain
dan perlindungan itu di berikan kepada masyarakat agar dapat menikmati
semua hak-hak yang diberikan oleh hukum. Hukum dapat difungsikan untuk
mewujudkan perlindungan yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel,
melainkan juga prediktif dan antisipatif. Hukum dibutuhkan untuk mereka
yang lemah dan belum kuat secara sosial, ekonomi dan politik untuk
memperoleh keadilan sosial 10.
2. Menurut Setiono, perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk
melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang
tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan
ketentraman sehingga memungkinkan manusia menikmati martabatnya
sebagai manusia.
3. Menurut

11

Muchsin,

perlindungan

hukum

merupakan

kegiatan

untuk

melindungi individu dengan menyerasikan hubungan nilai-nilai atau kaidahkaidah yang menjelma dalam sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya
ketertiban dalam pergaulan hidup antar sesama manusia. 12

10

Satjipto Raharjo,Ilmu Hukum,(PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000)hlm.5
Setiono, Rule of Law Supremasi Hukum,Surakarta: Magister Ilmu Hukum Program Pasca
Sarjana Universitas SebelasMaret 2004 Hal 3
12
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, (Surakarta,
megister Ilmu Hukum Program Pasca sarjana Universitas Sebelas Maret, 2003) hal 14
11

Universitas Sumatera Utara

10

4. Menurut Philipus M. Hadjon Perlindungan Hukum adalah Sebagai kumpulan
peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu hal dari hal lainnya.
Berkaitan dengan konsumen, berarti hukum memberikan perlindungan
terhadap hak-hak pelanggan dari sesuatu yang mengakibatkan tidak
terpenuhinya hak-hak tersebut.
5. Menurut Muktie, A. Fadjar Perlindungan Hukum adalah penyempitan arti dari
perlindungan, dalam hal ini hanya perlindungan oleh hukum saja.
Perlindungan yang diberikan oleh hukum, terkait pula dengan adanya hak dan
kewajiban, dalam hal ini yang dimiliki oleh manusia sebagai subyek hukum
dalam interaksinya dengan sesama manusia serta lingkungannya. Sebagai
subyek hukum manusia memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan suatu
tindakan hukum. 13

Dalam menjalankan dan memberikan perlindungan hukum dibutuhkannya suatu
tempat atau wadah dalam pelaksanaannya yang sering disebut dengan sarana
perlindungan hukum. Sarana perlindungan hukum dibagi menjadi dua macam yang
dapat dipahami, sebagai berikut:

13

http://tesishukum.com/pengertian-perlindungan-hukum-menurut-para-ahli(diakses
13 desember 2016

tanggal

Universitas Sumatera Utara

11

1. Sarana Perlindungan Hukum Preventif

Perlindungan yang diberikan oleh Pemerintah dengan tujuan untuk mencegah
sebelum terjadinya pelanggaran. Hal ini terdapat dalam peraturan perundangundangan dengan maksud untuk mencegah suatu pelanggaran serta memberikan
rambu-rambu atau batasan-batasan dalam melakukan suatu kewajiban 14. Sarana
perlindungan yang preventif ini dalam perkembangannya agak ketinggalan khususnya
apabila dibandingkan dengan sarana perlindungan hukum yang represif. Sebagai
komparasi, diInggris digunakan dasar pemikiran bahwa masalah perlindungan hakhak asasi warga negara harussudah tercermin dalam tahap-tahap persiapan atau
sebelum dikeluarkannya suatu keputusan pemerintah. Dengan mendasarkan pada
pemikiran seperti itu diInggris dikenal adanya angket publik atau yang dalam bahasa
Inggrisnya dipergunakan istilah “hearing”. Pengertian dari angket publik atau hearing
yakni bahwa para pihak yang akan dikenai suatu putusan haruslah didengar terlebih
dahulu pendapatnya oleh suatu pihak yang bebas/independen, prosedur hearing ini
secara umum diatur dalam UU tahum 1958 dan beberapa peraturan berikutnya yang

14

Muchsin, Op cit hal 14

Universitas Sumatera Utara

12

dikeluarkkan sejak tahun 1962, yang semuanya itu merupakan hasil dari penelitian
“Komisi Franks” pada tahun 1957 15

2. Sarana Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan hukum represif merupakan perlindungan akhir berupa sanksi
seperti denda, penjara, dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi
sengketa atau telah dilakukan satu pelanggaran.

16

Di negara-negara Eropah

khususnya yang menggunakan “civil law system” dikenal adanya dua perangkat
peradilan yakni peradilan Umum dan peradilan administrasi. Sebaliknya untuk
negara-negara yang menganut “common law system” hanya dikenal adanya asatu
badan peradilan yaitu “ordinary court”. Sedangkan untuk negara-negara Skandinavia
telah dikembangkan sendiri suatu lembaga perlindungan hukum bagi rakyat yang
dikenal dengan nama “Ombudsman 17

Prinsip kedua yang mendasari perlindungan hukum terhadap tindak
pemerintahan adalah prinsip negara hukum. Dikaitkan dengan pengakuan dan
perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, pengakuan dan perlindungan terhadap

15

Paulus Effendie Lotulung,Beberapa Sistem Tentang Kontrol Segi Hukum Terhadap
Pemerintah,Edisi ke-2, PT. Citra Aditya, Bandung, 1993, h. 25.
16
Muchsin, Loc cit
17
Paulus Efendi Lotulung Op cit hal 5

Universitas Sumatera Utara

13

hak-hak asasi manusia mendapat tempat utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan
dari negara hukum.

2. Pasar Modal
Pengertian pasar modal, sebagaimana pasar konvensional pada umumnya,
adalah merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pasar (market)
merupakan sarana yang mempertemukan aktivitas pembeli dan penjual untuk suatu
komoditas atau jasa. Pengertian modal (capital) dapat dibedakan : 18
1. Barang modal (capital goods) seperti tanah, bangunan, gedung, mesin.
2. Modal uang (fund) yang berupa financial assets.
Secara formal Pasar Modal bisa didefenisikan sebagai pasar untuk berbagai
instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik
dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,
public authorities, maupun perusahaan swasta. 19
Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dalam perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. 20
Pasar modal merupakan pasar dalam pengertian abstrak yang mempertemukan
calon pemodal (investor) dengan emiten (perusahaan yang menerbitkan surat
18

M.Irsan Nasarudin.,Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2008),., hal.

14.
19

Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,
(Yogyakarta : UPP-AMP YKPN, 1993), hal. 1
20
Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, (Jakarta : Djambatan,
2001), hal. 4

Universitas Sumatera Utara

14

berharga di pasar modal) yang membutuhkan dana jangka panjang. Sementara itu
pasar modal dapat juga diartikan sebagai organized market yang memperdagangkan
saham dan obligasi dengan menggunakan jasa pialang dan underwriter. 21
Pasar modal (capital market) mempertemukan pemilik dana (supplier of fund)
dengan pengguna dana (user of fund) untuk tujuan investasi jangka menengah
(middle-term investment) dan panjang (long-term investment). Kedua pihak
melakukan jual beli modal yang berwujud efek. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) pengertian pasar

modal adalah seluruh kegiatan yang

mempertemukan penawaran dan permintaan atau merupakan aktivitas yang
memperjualbelikan surat-surat berharga. UUPM Pasal 1 angka 13 mendefenisikan
pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek

Perusahaan Publik

yang

berkaitan dengan

efek

yang

diterbitkannnya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. 22

3. Efek Syari’ah
Efek adalah sebagai” Surat berharga, yaitu suratpengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham obligasi,tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap deivatif dari efek”

23

21

Sri Handani Yuliati, dkk, Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta : Andi
Offset, 1996), hal. 2
22
M. Irsan Nasarudin., Loc. cit.
23
Republik Indonesia, Undang-Undang No 5 tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Universitas Sumatera Utara

15

Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan
pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip – prinsip syariah di Pasar Modal.
Sedangkan yang dimaksud dengan efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud
dalam peraturan peundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan
perusahaan maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. 24
Adapun yang dimaksud sebagai efek-efek syariah menurut Fatwa DSN MUI
No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal mencakup Saham Syariah, Reksadana
Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset Syariah, dan surat berharga
lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Belakangan, instrumen keuangan
syariah bertambah dengan adanya fatwa DSN-MUI Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008
tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Syariah, fatwa DSN-MUI
Nomor: 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah pada tanggal 6 Maret 2008,
fatwa DSN-MUI Nomor: 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara.
Adapun dasar diperbolehkannya transaksi jual-beli efek adalah Fatwa Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No. 80/DSN-MUI/VI 2011
tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangkan Efek Bersifat

24

Republik Indonesia, Undang- Undang No 5 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

Universitas Sumatera Utara

16

Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Adapun isi utama fatwa mekanisme syariah
perdagangan saham adalah:

1. Perdagangan Efek di Pasar Reguler Bursa Efek menggunakan akad jual beli
(bai’)
2. Efek yang ditransaksikan adalah efek yang bersifat ekuitas yang sesuai
dengan prinsip syariah (terdapat dalam Daftar Efek Syariah)
3. Pembeli boleh menjual Efek setelah transaksi terjadi, meskipun settlemennya
di kemudian hari (T+3) berdasarkan prinsip qabdh hukmi
4. Mekanisme tawar menawar yang berkesinambungan menggunakan akad bai’
al-Musawamah. Harga yang wajar dan disepakati akan menjadi harga yang
sah.
5. SRO dapat mengenakan biaya (ujrah) untuk setiap jasa yang diberikan dalam
menyelenggarakan perdagangan Efek bersifat Ekuitas.
6. Tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah dalam
bertransaksi.

F. Metode Penelitian
1. Jenis dan sifat penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian hukum normatif.

25

Penelitian

hukum normatif terutama dilakukan untuk penelitian norma hukum dalam pengertian

25

Soejono Soekanto, Penelitian Hukum, (Jakarta : UI Press. 1986), hlm. 9-10.

Universitas Sumatera Utara

17

ilmu hukum sebagai ilmu tentang kaedah atau apabila hukum dipandang sebagai
sebuah kaidah yang perumusannya secara otonom dikaitkan dengan masyarakat.26
Penelitian normatif yang didasarkan pada bahan hukum primer yaitu peraturanperaturan yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap efek syari’ah pada
pasar modal Indonesia . Sifat penelitian deskriptif adalah bertujuan menggambarkan
secara tepat sifat-sifat suatu individu,keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau
untuk menentukan penyebaran suatu atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan
antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. 27.
2. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder yang
dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research)
atau studi dokumen (document study). Metode penelitian kepustakaan dilakukan
terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Data sekunder terdiri
atas tiga bahan hukum :
a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang dijadikan dasar untuk
melakukan penelitian yaitu dasar hukum seperti Undang-undang No 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 61 Tahun
2016 tentang Penerapan Prinsip Syari’ah di Pasar Modal Pada Manager
26

Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2007), hlm.57.
27
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia pada akhir abad ke-20, (Bandung :
Alumni, 1994), Hlm 1

Universitas Sumatera Utara

18

Investasi, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 15 Tahun 2015 tentang
Penerapan Prinsip Syari’ah di Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No 53 Tahun 2015 tentang Akad yang digunakan Dalam
Penerbitan Efek Syari’ah Di Pasar Modal, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No 17 tahun 2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Syari’ah berupa
Saham oleh Emiten Syari’ah atau Perusahaan Publik Syari’ah. Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No 18 tahun 2015 tentang Penerbitan dan
Persyaratan Sukuk, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 19 tahun tahun
2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksadana Syari’ah. Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No 20 tahun 2015 tentang Penerbitan dan
Persyaratan Efek Beragun Aset Syari’ah.
b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer seperti hasil penelitian,hasil karya dari
kalangan hukum dan berbagai karya tulis yang berhubungan dengan
penelitian ini.
c. Bahan hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti
kamus,majalah dan ensiklopedia.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperlukan untuk melihat kebenaran dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah

Universitas Sumatera Utara

19

cara studi kepustakaan, yaitu mempelajari dan menganalisis data melalui buku, surat
kabar, makalah ilmiah, internet, dan bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. .
4. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan, ditelaah, dan dianalisis
dengan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan
secara menyeluruh tentang apa yang menjadi pokok permasalahan. Metode kualitatif
yaitu metode analisa data yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh
menurut kualitas dan kebenarannya, kemudian dihubungkan dengan teori yang
diperoleh dari penelitian kepustakaan sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan
yang diajukan.

5. Sistematika Penulisan
Untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik, maka pembahasannya diuraikan
secara sistematis dan diperlukan suatu sistematika penulisan yang teratur. Dimana
penulis membagi menjadi bab per bab dan masing-masing bab ini saling berkaitan
antara satu dengan yang lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
BAB I : Bab ini merupakan bab pendahuluan, dimana pada bab ini dipaparkan
hal-hal yang umum sebagai langkah awal dari penulisan skripsi. Bab ini berisikan

Universitas Sumatera Utara

20

latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan,
metode penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II : Pada bab ini berjudul efek syari’ah dalam perspektif hukum pasar
modal di indonesia dipaparkan bagaimana tinjauan umum efek syari’ah . Bab ini
berisikan sejarah efek syari’ah,pengertian dan bentuk-bentuk efek syari’ah perbedaan
efek syari’ah dengan efek konvensional, dasar hukum keberadaan efek syariah,
Prinsip-prinsip dalam Efek Syari’ah, dan perdagangan Efek Syari’ah di dalam pasar
modal.
BAB III : Pada bab ini berjudul prosedur atau mekanisme penerbitan efek
syari’ah dipaparkan bagaimana prosedur atau mekanisme penerbitan efek syariah.
Bab ini berisikan kaedah dan syarat penerbitan efek syari’ah , pihak yang terlibat
dalam penerbitan syariah, dan prosedur penerbitan efek syari’ah di pasar modal
BAB IV : Pada bab ini berjudul perlindungan hukum terhadap efek syari’ah
dalam hukum pasar modal di Indonesia dipaparkan perlindungan hukum terhadap
efek syari’ah dalam hukum pasar modal indonesia. Bab ini berisikan peraturan OJK
terkait efek syari’ah, kekhususan karakteristik efek syari’ah yang mengharuskan
adanya pengaturan setingkat UU dan belum terbentuknya bursa efek syari’ah secara
lembaga.
BAB V : Bab ini berisikan rangkuman kesimpulan dari bab-bab yang telah
dibahas sebelumnya dan saran-saran yang mungkin berguna bagi permasalahan yang
terjadi di pasar modal syariah

Universitas Sumatera Utara