Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak
di antara negara ASEAN dengan Angka Fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6
%. Di Indonesia ada 15 provinsi yang cakupannya KB nya dibawah cakupan
nasional. Provinsi Aceh merupakan salah satu yang memiliki cakupan KB rendah.
Kabupaten Aceh Barat terutama di Kecamatan Arongan Lambalek merupakan salah
satu daerah di Provinsi Aceh jumlah penduduk yang cenderung mengalami
peningkatan dari 11.436 jiwa meningkat menjadi 12.257 jiwa dengan jumlah PUS
yang tidak menjadi akseptor KB sebanyak 573 PUS. Rendahnya cakupan aseptor KB
di Kecamatan Arongan Lambalek belum diketahuinya faktor penyebab pasti PUS
tidak menjadi akseptor KB. Adapun tujuan penelitian untuk menganalisis determinan
ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi akseptor Keluarga Berencana
(KB) di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat.
penelitian ini bersifat explanatory research dengan desain penelitian cross
sectional untuk mengetahui dan menjelaskan determinan yang berpengaruh terhadap
ketidakikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor Keluarga Berencana (KB) di
Kecamatan Arongan Lambalek. Sampel penelitian seluruh Pasangan Usia Subur
(PUS) yang tidak ikut serta menjadi akseptor KB yang diambil menggunakan metode
simple random sampling sebanyak 67 responden.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik yang terdiri dari umur,

pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan, dan jumlah anak menunjukkan sangat erat
kaitanya dengan ketidakikutsertaan dalam program KB. Hasil analisis dengan regresi
berganda menunjukan ada pengaruh budaya dan pengetahuan dengan koefisien
determinan R2 (0,619). Dan model yang terbentuk adalah Ketidakikutsertaan KB = 5,
818 + 0,263 (Budaya) – 0,516 (Pengetahuan).
Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang KB, fungsi dan manfaat KB
serta cara menggunakannya agar meningkatkan pengetahuan PUS dan melakukan
kerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat maupun lintas sektoral yang
berhubungan dalam menyelenggarakan program KB.

Kata Kunci: Ketidakikutsertaan, Akseptor KB

ABSTRACT

As a developing country, Indonesia has the biggest population among the
ASEAN countries with 2.6% of the total fertility rate (TFR). There are 15 provinces in
Indonesia whose Family Planning coverage is under the national standard, and one
of them is in Aceh Province which has low Family Planning coverage. However,
West Aceh District, especially Arongan Lambalek Subdistrict, is one of districts in
West Aceh Province whose population increases from 11,436 to 12,257 with 573 PUS

(productive-aged couples) do not participate in Family Planning. The low coverage
of Family Planning acceptors in Arongan Lambalek Subdistrict is because the main
reason why the productive-aged couples do not participate in Family Planning is not
known yet. The objective of the research was to analyze the determinants of the
nonparticipation of PUS in Family planning in Arongan Lambalek Subdistrict, West
Aceh District.
The research used an explanatory research method with cross sectional design
which was aimed to find out and to explain the determinants that influenced the
nonparticipation of PUS in Family Planning program in Arongan Lambalek
Subdistrict. The samples consisted of 67 productive-aged couples who did not
participate in Family Planning acceptors, taken by using simple random sampling
technique.
The result of the research showed that there was significant correlation of the
characteristics which consisted of age, education, occupation, income, and the
number of children with the nonparticipation in Family Planning program. The result
of multiple regression analysis showed that there were the influences of culture and
knowledge at the coefficient determinant R2 (0.619), and the model which was
established was participation in Family Planning = 5.818 + 0.263 (culture) – 0.516
(knowledge).
It is recommended that counseling about Family Planning, its function, its

benefit, and the method of using it should be provided in order to increase
productive-age couples’ knowledge. Besides that collaboration among religious
figures, public figures, and cross-sectoral which are related to the implementation of
Family Planning program should be conducted.

Keywords: Nonparticipation, Family Planning Acceptors

Dokumen yang terkait

Hubungan Nilai Anak Pada Pasangan Usia Subur Akseptor dan Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Pekan Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Tahun 2015

1 49 94

Faktor-faktor Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur menjadi Akseptor KB di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 62 58

Respon Pasangan Usia Subur Terhadap Program Keluarga Berencana Gratis Di Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

1 30 90

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 18

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

3 6 9

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 39

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015 Chapter III VI

0 0 44

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 3

Determinan Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Tahun 2015

0 0 41

UNMED NEED KELUARGA BERENCANA PADA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN PADANG BARAT TAHUN 2015

0 0 6