Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Hukum Lingkungan(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228 Pid.Sus 2013 Pn.Plw)

PERTANGGUNG JAWABAN KORPORASI TERHADAP KEBAKARAN
HUTAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENERAPAN HUKUM
LINGKUNGAN
(STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI PELALAWAN NO
228/PID.SUS/2013/PN.PLW)
Surya Sofyan Hadi *)
Suhaidi **)
Syamsul Arifin **)
Mahmud Mulyadi **)
ABSTRAK
Setelah kebakaran hutan dan lahan yang sangat hebat pada tahun 1997-1998,
Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk merespon kebakaran
hutan dan lahan tersebut. Sedikitnya terdapat beberapa kebijakan nasional yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dalam merespon kebakaran hutan dan lahan,
yakni Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-Undang No.
18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta turunan kebijakan nasional
yakni Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan
atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan dan
atau Lahan.
Salah satu contoh kasus kejadian kebakaranhutan dan lahan terjadi di Propinsi

Riau dan melibatkan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia untuk duduk
dalam meja pengadilan. Pada tanggal 09 September 2014, Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Pelalawan, Riau, menghukum Terdakwa Danesuvaran KR Singam dan
Terdakwa PT. Adei Plantation and Industry yang diwakili oleh Tan Kei Yoong
karena kelalaiannya lahan KKPA Batang Nilo Kecil terbakar seluas 40 ha dari 541 ha
pada 2013 yang berakibat pada kerusakan lingkungan hidup.
Dikarenakan pelaku yang membakar hutan tersebut untuk membuka lahanlahan perkebunan kelapa sawit diduga adalah perusahaan merupakan korporasi, maka
berbicara masalah korporasi terkait pula pada persoalan pertanggungjawabannya.
Dalam hal pertanggung jawaban korporasi ini dimungkinkan melalui doktrin strict
liability yang mana dalam ajaran ini pertanggungjawaban pidana dapat dibebankan
kepada pelaku tindak pidana bersangkutan dengan tidak perlu dibuktikan adanya
kesalahan (kesengajaan atau kelalaian) para pelaku. Tetapi ditekankan kepada hal,
akibat dari perbuatannya itu telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Cukuplah
apabila dibuktikan bahwa pelaku tindak pidana telah melakukan perbuatan melawan
hukum atau tidak melakukan yang diwajibkan oleh ketentuan pidana (offenses of
strict liability).
*

) Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
) Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara


**

Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Sebaiknya Pemerintah segera
mengesahkan RUU KUHP Tahun 2012 agar korporasi sebagai pelaku tindak pidana
dapat dengan mudah dilakukan penyidikan karena Penyidik telah mempunyai dasar
hukum untuk melakukan penyidikan kepada korporasi sebagai pelaku tindak pidana
tersebut.; Sebaiknya PPNS Lingkungan Hidup ataupun PPNS Kehutanan dapat
berkoordinasi dengan Penyidik Polri sebagai Koordinator Pengawas penyidikan agar
mendapatkan rencana dan strategi yang matang untuk mengungkap dan membuat
terang dan jelas suatu perkara tindak pidana pengrusakan lingkungan hidup ataupun
pembakaran hutan; dan Sebaiknya hakim dalam menjatuhkan hukuman kepada
korporasi sebagai pelaku tindak pidana lebih mengutamakan dampak lingkungan
hidup yang tercemar oleh tindakan pelaku korporasi tersebut, dan harus membuktikan
secara hukum bahwa lingkungan sekitar tempat perusahaan tersebut beroperasi telah
tercemar akibat pengrusakan lingkungan yang diduga dilakukan oleh korporasi
tersebut dan lebih mengedepankan pemulihan lingkungan yang rusak dan tercemar
oleh korporasi yang melakukan tindak pidana pencemaran atau pengrusakan

lingkungan hidup tersebut.
Kata Kunci

:

Pertanggung Jawaban Korporasi; Kebakaran Hutan dan Lahan;
dan Penerapan Hukum Lingkungan

Universitas Sumatera Utara

CORPORATE LIABILITY OF FOREST FIRES IN CONNECTION WITH THE
IMPLEMENTATION OF ENVIRONMENTAL LAW
(Case Study : Court Decision of Palalawan No. 228 / Pid.Sus / 2013 / PN.Plw)
Surya Sofyan Hadi *)
Suhaidi **)
Syamsul Arifin **)
Mahmud Mulyadi**)
ABSTRACT
After the great forest fires and land in 1997-1998, the Indonesiangovernment
issued some policies to respond to the land and forest fires. At least there are some

national policies issued by the Government of Indonesia in response to forest fires
and land, namely Law No. 41 of 1999 on Forestry, Law No. 18 of 2004 on
Plantations, Law No. 32 of 2009 on the Protection and Management of the
Environment, as well as the national policy derivative of Government Regulation
No. 4 of 2001 on Damage Control or Environmental Pollution Related to Forest
Fires and or land.
One example of instances forest fires and land occurred in Riau Province and
involves one of the leading companies in Indonesia to sit in the judgment seat. On
September 9, 2014, the judges of the District Court Pelalawan, Riau, punish the
Defendant and the Defendant Singam Danesuvaran KR PT. Adei Plantation and
Industry, represented by Kei Tan Yoong due to negligence KKPA land Trunk Small
Nilo burn area of 40 ha from 541 ha in 2013, which resulted in environmental
damage.
Due to the actors who burn the forest to open land oil palm plantation
company allegedly is a corporation, the corporation issues related to speak also to
the issue of accountability. In terms of corporate accountability is possible through
the doctrine of strict liability which, in this teaching criminal liability can be imposed
on perpetrators of criminal acts in question with no need to prove the existence of
fault (intent or negligence) actors. But the emphasis placed on it, as a result of his
actions have caused loss to the community. Suffice if proven that the offender has

committed an unlawful act, or not doing that is required by the criminal
provisions (offenses of strict liability).
The results showed that: The government should immediately pass the bill of
the Criminal Code in 2012 that the corporation as criminals can easily do the
investigation because investigators have had no legal basis to conduct an
investigation of the corporation as the perpetrators of such crime .; Preferably
Environmental investigators or investigators may coordinate with the Forestry
*

) Students Master of Law, Faculty of Law, University of North Sumatra
) Lecturer of Master of Law, Faculty of Law, University of North Sumatra

**

Universitas Sumatera Utara

Coordinator Supervisory Investigator Police investigation in order to obtain mature
plans and strategies to uncover and make a bright and clear a criminal case
environmental destruction or burning of forests; and recommend that the judge in
sentencing a corporation as criminals prefer the environmental impact polluted by

the actions of the corporate actors, and should prove legally that the environment in
which it operates has been polluted as a result of environmental degradation
allegedly committed by the corporation and more promote restoration of damaged
environment and polluted by corporations who commit criminal acts of pollution or
the destruction of the environment.
Keywords

: Corporate
Liability;
EnvironmentalLaw

Forestfires;andApplicationof

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pertanggung Jawaban atas Pemblokiran Rekening Nasabah Bank (Studi Terhadap Putusan Mahkamah Agung No.43 K/Pdt.Sus/2013)

4 75 94

Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Hukum Lingkungan(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228 Pid.Sus 2013 Pn.Plw)

0 0 18

Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Hukum Lingkungan(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228 Pid.Sus 2013 Pn.Plw)

0 0 44

Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Hukum Lingkungan(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228 Pid.Sus 2013 Pn.Plw)

0 1 53

Pertanggung Jawaban Korporasi Terhadap Kebakaran Hutan Dalam Kaitannya Dengan Penerapan Hukum Lingkungan(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan No. 228 Pid.Sus 2013 Pn.Plw)

0 0 10

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi dalam Hal Terjadinya Kebakaran Lahan (Studi Putusan Nomor:228 Pid.Sus 2013 PN.PLW)

0 0 9

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi dalam Hal Terjadinya Kebakaran Lahan (Studi Putusan Nomor:228 Pid.Sus 2013 PN.PLW)

0 0 1

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi dalam Hal Terjadinya Kebakaran Lahan (Studi Putusan Nomor:228 Pid.Sus 2013 PN.PLW)

0 1 28

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi dalam Hal Terjadinya Kebakaran Lahan (Studi Putusan Nomor:228 Pid.Sus 2013 PN.PLW)

0 0 30

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi dalam Hal Terjadinya Kebakaran Lahan (Studi Putusan Nomor:228 Pid.Sus 2013 PN.PLW)

0 0 3