Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

`ABSTRAK
Pembangunan perumahan pada hakekatnya bertujuan untuk memenuhi salah
satu kebutuhan dasar masyarakat. Suatu perumahan yang layak dihuni harus
ditunjang dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung, misalnya jalan, jaringan
air minum, sanitasi, listrik dan lain sebagainya. Selain sarana/prasarana tersebut
diatas yang tidak kalah penting kompleks perumahan harus menyediakan ruang
terbuka yang cukup.
Semakin padatnya bangunan dan tingginya nilai tanah terutama pada daerah
perkotaan mengakibatkan para stakeholder (pengembang) sering mengabaikan
pengadaan ruang terbuka yang memadai, hal ini sering mengakibatkan kurangnya
keserasiaan, tidak nyaman, panas, sesak dan lain sebagainya. Penyediaan fasilitas
ruang terbuka bukan berarti hanya penyediaan areal kosong, tetapi harus ditunjang
dengan berbagai fasilitas, misalnya taman, jogging track, lapangan olah raga, tempat
bermain dll, sehingga nyaman, sejuk, bersih, asri dan menarik untuk dikunjungi.
Ruang terbuka yang tidak dikelola dengan baik sering tidak bermanfaat, terlantar,
bau, bahkan menjadi suatu areal yang menakutkan.
Tingkat kunjungan ruang terbuka pada setiap perumahan dapat berbeda-beda,
hal ini dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya tingkat sosial ekonomi masyarakat
penghuni perumahan yang berbeda. Pada penelitian ini penulis mengambil studi
kasus pada 3 (tiga) perumahan dengan tingkat status sosial ekonomi yang berbeda
yaitu: Perumnas Simalingkar (tingkat sosial ekonomi rendah), Perumahan Debang

Flamboyan Asri (tingkat sosial ekonomi menengah), Taman Setia Budi Indah (tingkat
sosial ekonomi tinggi) yang terletak di kota Medan.
Tingkat kunjungan ruang terbuka pada perumnas simalingkar cenderung
lebih tinggi walaupun dengan segala keterbatasan fasilitas ruang terbukanya hal ini
disebabkan sempitnya kapling rumah, keterbatasan ekonomi masyarakat. Berbeda
dengan perumahan Debang flamboyan Asri dan Tamansetia Budi Indah, masyarakat
pada kedua perumahan ini mempunyai kesibukan yang tinggi, orang tua memiliki
jam kerja yang padat, anak-anak disibukkan untuk pencarian pelajaran tambahan,
pencarian bakat, sehingga hampir tidak ada waktu untuk bermain, hal ini
mengakibatkan rendahnya tingkat kujungan ruang terbuka pada kedua perumahan ini.

Kata Kunci: Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Housing development is basically intended to meet one of the basic needs of
community. A habitable housing must be supported by a variety of facilities and
supporting infrastructure such as roads, drinking water, sanitation, electricity and so
forth. In addition to the facilities/infrastructure mentioned above, the housing

complex must provide sufficient open space.
The more buildings constructed and the high value of land especially in urban
areas resulted in the stakeholders (developers) who often ignore the provision of
adequate open space, this often results in lack of harmony, uncomfortable, hot,
crowded and so forth. Provision of open space facilities does not mean that just
providing an empty area, but must be supported by various facilities, such as parks,
jogging tracs, sport fields, playground etc, so it will become comfortable, cool, clean,
beautiful and interesting place to visit. Open space which is not properly managed is
often not useful, neglected, smelly, even become an area scary area.
The frequncyof visit to the open space at each housing complex can vary
because it is influenced by several factorrs. One of affecting factors is the socioeconomic level of dwellers of different housing complexes. In this study, the writer
worked on the case study of 3 (three) housing complexes with the differentlevel of
socio-economic status, i.e.: Simalingkar National Housing Complex (low
socioeconomic level), Debang Flamboyan Asri Housing Complex (medium
socioeconomic level), and Taman Setia Budi Indah Housing Complex (socioeconomic
level high) which are located in the city of Medan.
The frequency of visit to the open space at Simalingkar National Housing
Complex tends to be higher even though it has the limitations of open space facilities.
It is due to the narrowness of the lot of home and limitations of communities
economic. It is different from Debang Flamboyan Asri and Taman Setia Budi Indah

housing complexes. The people living in both housing complexes have a high
workload, the parents have solid working hours, the children are busy to search for
additional lessons, talent search that they almost have no time to play and this
condition resulted in lower frequency of visit to open space in these two housing
complexes.

Keywords: Frequency of Visit, Open Space

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Infiltrasi dan Permeabilitas Terhadap Sumur Resapan di Kawasan Perumahan (Studi Kasus: Taman Setia Budi Indah II, Medan)

6 103 148

Tinjauan Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Taman Rekreasi Mora Indah Faria Kota Medan Tahun 2001

0 21 59

Kajian Pembentuk Citra Kawasan Perumahan Studi Kasus: Perumahan Taman Setiabudi Indah, Medan

0 23 8

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 21

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 8

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 1 17

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan Chapter III VI

0 1 62

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 1 2

Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan

0 0 8

PENGARUH INFILTRASI DAN PERMEABILITAS TERHADAP SUMUR RESAPAN DI KAWASAN PERUMAHAN (STUDI KASUS: TAMAN SETIA BUDI INDAH II, MEDAN)

2 4 16