Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan, Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ruang terbuka pada pada suatu kawasan secara umum berfungsi sebagai tempat
masyarakat bertemu, berkumpul dan berinteraksi, baik untuk kepentingan keagamaan,
perdagangan, hiburan, olah raga, maupun membangun sebuah kepemerintahan, serta
menyampaikan aspirasi warga kotanya, disamping fungsi tradisionalnya sebagai
tempat pertemuan, juga digunakan sebagai identitas, simbol atau tanda pengenal
sebuah kota misalnya taman, monumen.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan. Perumahan dan permukiman adalah
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang juga mempunyai fungsi yang
strategis sebagai pusat pendidikan keluarga, pembinaan generasi muda, tempat
persemaian budaya, pengejawatan jati diri dan berkaitan erat dengan aktivitas
ekonomi, sosial, budaya dan pembangunan. Permukiman dapat terhindar dari kondisi
Universitas Sumatera Utara
kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan perumahan sesuai dengan standar
yang berlaku (Kurniasih, 2007).
Terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat, misalnya terpenuhinya kebutuhan perumahan
dan permukiman sebagai salah satu sektor perioritas dalam pembangunan manusia
seutuhnya adalah sangat strategis. Suatu kompleks perumahan yang layak harusnya
mengandung unsur-unsur perumahan, misalnya jalan lingkungan, drainase, rumah
yang layak, mesjid, langgar, gereja, warung, toko, sekolah, fasilitas hiburan, dan yang
tak kalah penting suatu kompleks perumahan harus memiliki ruang terbuka (Open
Space) yang cukup dan sekaligus menjadi daerah resapan air, dan ini akan menjadi
paru-paru kompleks perumahan dan sekaligus mencegah terjadinya banjir.
Pembangunan perkotaan di Indonesia sangat berorientasi pada selera pimpinan
daerah. Sebagai birokrat, pimpinan kerap kurang memiliki wawasan ekologi. Dalam
kenyataannya, nuansa pembangunan dengan dasar keuntungan ekonomi semata
sangatlah mendominasi. Wacana penyediaan ruang terbuka kawasan yang dapat
digunakan oleh masyarakat umum menjadi sebuah gagasan terpinggirkan dan bahkan
sering diabaikan karena dipandang tidak ekonomis. Ruang terbuka (Open Space)
yang semula ada tersapu pembangunan fisik sementara pengadaan ruang terbuka baru
kebanyakan hanya berupa angan-angan belaka. Hal ini mengakibatkan kurangnya
daerah resapan air, terjadi banjir, peningkatan suhu udara, dan akhirnya
mengakibatkan kurangnya keserasian dan kenyamanan pada lingkungan kompleks
perumahan.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat kunjungan ruang terbuka oleh masyarakat tidak sama pada setiap
kawasan perumahan, hal ini mungkin dipengaruhi tingkat kenyamanan ruang terbuka
yang disediakan oleh developer/pengembang. Penyediaan ruang terbuka sering
dihubungkan dengan status perumahan, semakin elit suatu perumahan maka fasilitas
yang ada di kompleks tersebut akan semakin meningkat, termasuk penyediaan ruang
terbuka dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan kenyamanan penghuninya.
Daya beli masyarakat terhadap rumah berhubungan erat dengan tingkat sosial
ekonominya, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang maka dia akan
menunjukkan jati dirinya lewat kepemilikan rumah pada kawasan yang elit dan
mewah, demikian sebaliknya masyarakat ekonomi lemah akan mencari rumah
sederhana sesuai dengan tingkat kemampuan ekonominya.
Perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota merupakan faktor utama yang
mempengaruhi
perkembangan
permukiman
dan
kebutuhan
prasarana/sarana
perkotaan. Ketersediaan lahan untuk permukiman di perkotaan yang semakin sempit
sedangkan jumlah penduduk semakin meningkat dengan cepat menyebabkan kotakota besar di Indonesia terdapat banyak kawasan permukiman padat.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan
penelitian pada kawasan Perumahan yang ada di Kota Medan, dengan judul:
“Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan,
Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan
Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan”
Universitas Sumatera Utara
1.2
Perumusan Masalah
Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Tingkat kunjungan
Ruang Terbuka (Open Space) pada kompleks perumahan dengan tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang berbeda-beda.
1.3
Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan-permasalahan tingkat
kunjungan Ruang Terbuka (Open Space) pada kawasan Perumnas Simalingkar,
Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah.
1.4
Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui tingkat kunjungan Ruang Terbuka (Open Space) pada
Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman
Setia Budi Indah di Kota Medan sesuai dengan 3 (tiga) tingkat sosial ekonomi
masyarakat penghuni perumahan yang berbeda-beda.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah/swasta (developer)
dalam pengadaan perumahan masyarakat selanjutnya, disamping itu penelitian ini
juga bermanfaat sebagai masukan dan memperkaya arahan penyediaan ruang terbuka
di kawasan permukiman bagi perencana untuk lebih menyempurnakan program
Universitas Sumatera Utara
sejenis dimasa-masa mendatang sehingga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
lebih meningkat lagi.
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab, yang secara garis besar
diuraikan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Berisi latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, pembatasan masalah dan kerangka pemikiran.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Berisi tentang hasil studi literatur dari beberapa referensi yang berkaitan dengan
pembahasan dalam penelitian. Tinjauan pustaka menguraikan tentang teori terkait
dengan faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyediaan dan pemanfaatan ruang
terbuka, status sosial ekonomi masyarakat.
Bab III : Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian memuat pendekatan dan tahapan yang digunakan untuk
menjawab persoalan penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Bagian ini terdiri dari
pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik penelitian, teknik analisa data dan
tahapan penelitian.
Bab IV :Gambaran Umum Kawasan Kajian
Merupakan informasi, gambaran umum dan tinjauan tentang lokasi kajian/penelitian.
Bab V : Hasil dan Pembahasan
Universitas Sumatera Utara
Merupakan pembahasan sitematis yang didasarkan pada kerangka pemikiran yang
dihasilkan dari teori dan tunjauan lapangan dikawasan penelitian.
Bab VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan hasil akhir dari kegiatan analisa penelitian, dimana berisi tentang
kesimpulan dan saran dari pembahasan yang menjawab pokok pernyataan masalah
dan tujuan dalam penelitian ini.
1.7
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka Di Kawasan Perumahan.
Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri
dan
Perumahan Taman Setia Budi Indah Di Kota Medan (Gambar 1.1), dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bergerak dari sudah banyaknya penelitian sebelumnya mengenai fenomena
ruang terbuka (Open Space) pada kompleks perumahan, baik dari segi
kualitas, kuantitas serta evaluasi pemanfaatan ruang terbuka (Open Space)
itu sendiri.
2. Banyak regulasi atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang
berdasarkan kajian akademisi dalam penyediaan ruang terbuka pada
kompleks
perumahan,
namun
dalam
prakteknya
masih
banyak
penyimpangan dalam penyediaan ruang terbuka terutama pemanfaatannya
selalu
menjadi
permasalahan
apalagi
setelah
ditinggalkan
developer/pengembangnya.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang Penelitian
a. Ketersediaan ruang
terbuka dan fasilitasnya
pada kawasan
perumahan
b. Tingkat kunjungan ruang
terbuka
Data Primer
- Observasi
- Studi lapangan
- Foto dokumentasi
Permasalahan
a. Seberapa besar tingkat
kunjungan masyarakat
terhadap Ruang Terbuka pada
perumahan dengan tingkat
sosial ekonomi masyarakat
penghuni yang berbeda
Tujuan
Menganalisa tingkat
kunjungan Ruang Terbuka
pada kawasan tiga perumahan
dengan status tingkat sosial
ekonomi masyarakat penguni
yang berbeda
Metode Penelitian :
- Deskripsi kawasan penelitian
- Analisa tingkat kunjungan
ruang terbuka
Landasan Teori
a. Pemanfaatan Ruang
Terbuka
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Masyarakat
Pengumpulan Data
Data Sekunder
- Studi literature
- Data instansi terkait
- Data depelover
Pengolahan dan Analisis Data
- Volume ruang terbuka
- Fasilitas ruang terbuka perumahan
- Frekuensi kunjungan masyarakat
- Pemanfaatan ruang terbuka
- Pekerjaan
- Penghasilan
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir dan Penelitian
2. Permasalahan pemanfaatan Ruang Terbuka (Open Space) pada beberapa tempat
sudah tidak asing lagi dan dapat kita jumpai dimana saja, ruang terbuka yang
terlantar, tidak terurus, dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk
kepentingan pribadi, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
3. Tingkat status kehidupan dan status sosial juga sangat mempengaruhi pola hidup
masyarakat penghuni perumahan, termasuk tingkat kunjungan ruang terbuka pada
suatu kompleks perumahan.
4. Fenomena ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, untuk mendapatkan indikator
yang lebih konkrit dan gambaran yang lebih jelas perihal permasalahan tersebut
maka perlu dilakukan penelitian deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ruang terbuka pada pada suatu kawasan secara umum berfungsi sebagai tempat
masyarakat bertemu, berkumpul dan berinteraksi, baik untuk kepentingan keagamaan,
perdagangan, hiburan, olah raga, maupun membangun sebuah kepemerintahan, serta
menyampaikan aspirasi warga kotanya, disamping fungsi tradisionalnya sebagai
tempat pertemuan, juga digunakan sebagai identitas, simbol atau tanda pengenal
sebuah kota misalnya taman, monumen.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan. Perumahan dan permukiman adalah
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang juga mempunyai fungsi yang
strategis sebagai pusat pendidikan keluarga, pembinaan generasi muda, tempat
persemaian budaya, pengejawatan jati diri dan berkaitan erat dengan aktivitas
ekonomi, sosial, budaya dan pembangunan. Permukiman dapat terhindar dari kondisi
Universitas Sumatera Utara
kumuh dan tidak layak huni jika pembangunan perumahan sesuai dengan standar
yang berlaku (Kurniasih, 2007).
Terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat, misalnya terpenuhinya kebutuhan perumahan
dan permukiman sebagai salah satu sektor perioritas dalam pembangunan manusia
seutuhnya adalah sangat strategis. Suatu kompleks perumahan yang layak harusnya
mengandung unsur-unsur perumahan, misalnya jalan lingkungan, drainase, rumah
yang layak, mesjid, langgar, gereja, warung, toko, sekolah, fasilitas hiburan, dan yang
tak kalah penting suatu kompleks perumahan harus memiliki ruang terbuka (Open
Space) yang cukup dan sekaligus menjadi daerah resapan air, dan ini akan menjadi
paru-paru kompleks perumahan dan sekaligus mencegah terjadinya banjir.
Pembangunan perkotaan di Indonesia sangat berorientasi pada selera pimpinan
daerah. Sebagai birokrat, pimpinan kerap kurang memiliki wawasan ekologi. Dalam
kenyataannya, nuansa pembangunan dengan dasar keuntungan ekonomi semata
sangatlah mendominasi. Wacana penyediaan ruang terbuka kawasan yang dapat
digunakan oleh masyarakat umum menjadi sebuah gagasan terpinggirkan dan bahkan
sering diabaikan karena dipandang tidak ekonomis. Ruang terbuka (Open Space)
yang semula ada tersapu pembangunan fisik sementara pengadaan ruang terbuka baru
kebanyakan hanya berupa angan-angan belaka. Hal ini mengakibatkan kurangnya
daerah resapan air, terjadi banjir, peningkatan suhu udara, dan akhirnya
mengakibatkan kurangnya keserasian dan kenyamanan pada lingkungan kompleks
perumahan.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat kunjungan ruang terbuka oleh masyarakat tidak sama pada setiap
kawasan perumahan, hal ini mungkin dipengaruhi tingkat kenyamanan ruang terbuka
yang disediakan oleh developer/pengembang. Penyediaan ruang terbuka sering
dihubungkan dengan status perumahan, semakin elit suatu perumahan maka fasilitas
yang ada di kompleks tersebut akan semakin meningkat, termasuk penyediaan ruang
terbuka dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan kenyamanan penghuninya.
Daya beli masyarakat terhadap rumah berhubungan erat dengan tingkat sosial
ekonominya, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang maka dia akan
menunjukkan jati dirinya lewat kepemilikan rumah pada kawasan yang elit dan
mewah, demikian sebaliknya masyarakat ekonomi lemah akan mencari rumah
sederhana sesuai dengan tingkat kemampuan ekonominya.
Perkembangan dan pertumbuhan penduduk kota merupakan faktor utama yang
mempengaruhi
perkembangan
permukiman
dan
kebutuhan
prasarana/sarana
perkotaan. Ketersediaan lahan untuk permukiman di perkotaan yang semakin sempit
sedangkan jumlah penduduk semakin meningkat dengan cepat menyebabkan kotakota besar di Indonesia terdapat banyak kawasan permukiman padat.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan
penelitian pada kawasan Perumahan yang ada di Kota Medan, dengan judul:
“Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka di Kawasan Perumahan,
Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan
Perumahan Taman Setia Budi Indah di Kota Medan”
Universitas Sumatera Utara
1.2
Perumusan Masalah
Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Tingkat kunjungan
Ruang Terbuka (Open Space) pada kompleks perumahan dengan tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang berbeda-beda.
1.3
Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan-permasalahan tingkat
kunjungan Ruang Terbuka (Open Space) pada kawasan Perumnas Simalingkar,
Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman Setia Budi Indah.
1.4
Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui tingkat kunjungan Ruang Terbuka (Open Space) pada
Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri dan Perumahan Taman
Setia Budi Indah di Kota Medan sesuai dengan 3 (tiga) tingkat sosial ekonomi
masyarakat penghuni perumahan yang berbeda-beda.
1.5
Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah/swasta (developer)
dalam pengadaan perumahan masyarakat selanjutnya, disamping itu penelitian ini
juga bermanfaat sebagai masukan dan memperkaya arahan penyediaan ruang terbuka
di kawasan permukiman bagi perencana untuk lebih menyempurnakan program
Universitas Sumatera Utara
sejenis dimasa-masa mendatang sehingga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat
lebih meningkat lagi.
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa bab, yang secara garis besar
diuraikan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Berisi latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, pembatasan masalah dan kerangka pemikiran.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Berisi tentang hasil studi literatur dari beberapa referensi yang berkaitan dengan
pembahasan dalam penelitian. Tinjauan pustaka menguraikan tentang teori terkait
dengan faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyediaan dan pemanfaatan ruang
terbuka, status sosial ekonomi masyarakat.
Bab III : Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian memuat pendekatan dan tahapan yang digunakan untuk
menjawab persoalan penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Bagian ini terdiri dari
pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik penelitian, teknik analisa data dan
tahapan penelitian.
Bab IV :Gambaran Umum Kawasan Kajian
Merupakan informasi, gambaran umum dan tinjauan tentang lokasi kajian/penelitian.
Bab V : Hasil dan Pembahasan
Universitas Sumatera Utara
Merupakan pembahasan sitematis yang didasarkan pada kerangka pemikiran yang
dihasilkan dari teori dan tunjauan lapangan dikawasan penelitian.
Bab VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan hasil akhir dari kegiatan analisa penelitian, dimana berisi tentang
kesimpulan dan saran dari pembahasan yang menjawab pokok pernyataan masalah
dan tujuan dalam penelitian ini.
1.7
Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir Tingkat Kunjungan Ruang Terbuka Di Kawasan Perumahan.
Studi Kasus: Perumnas Simalingkar, Perumahan Debang Flamboyan Asri
dan
Perumahan Taman Setia Budi Indah Di Kota Medan (Gambar 1.1), dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bergerak dari sudah banyaknya penelitian sebelumnya mengenai fenomena
ruang terbuka (Open Space) pada kompleks perumahan, baik dari segi
kualitas, kuantitas serta evaluasi pemanfaatan ruang terbuka (Open Space)
itu sendiri.
2. Banyak regulasi atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang
berdasarkan kajian akademisi dalam penyediaan ruang terbuka pada
kompleks
perumahan,
namun
dalam
prakteknya
masih
banyak
penyimpangan dalam penyediaan ruang terbuka terutama pemanfaatannya
selalu
menjadi
permasalahan
apalagi
setelah
ditinggalkan
developer/pengembangnya.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang Penelitian
a. Ketersediaan ruang
terbuka dan fasilitasnya
pada kawasan
perumahan
b. Tingkat kunjungan ruang
terbuka
Data Primer
- Observasi
- Studi lapangan
- Foto dokumentasi
Permasalahan
a. Seberapa besar tingkat
kunjungan masyarakat
terhadap Ruang Terbuka pada
perumahan dengan tingkat
sosial ekonomi masyarakat
penghuni yang berbeda
Tujuan
Menganalisa tingkat
kunjungan Ruang Terbuka
pada kawasan tiga perumahan
dengan status tingkat sosial
ekonomi masyarakat penguni
yang berbeda
Metode Penelitian :
- Deskripsi kawasan penelitian
- Analisa tingkat kunjungan
ruang terbuka
Landasan Teori
a. Pemanfaatan Ruang
Terbuka
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Masyarakat
Pengumpulan Data
Data Sekunder
- Studi literature
- Data instansi terkait
- Data depelover
Pengolahan dan Analisis Data
- Volume ruang terbuka
- Fasilitas ruang terbuka perumahan
- Frekuensi kunjungan masyarakat
- Pemanfaatan ruang terbuka
- Pekerjaan
- Penghasilan
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir dan Penelitian
2. Permasalahan pemanfaatan Ruang Terbuka (Open Space) pada beberapa tempat
sudah tidak asing lagi dan dapat kita jumpai dimana saja, ruang terbuka yang
terlantar, tidak terurus, dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab untuk
kepentingan pribadi, dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
3. Tingkat status kehidupan dan status sosial juga sangat mempengaruhi pola hidup
masyarakat penghuni perumahan, termasuk tingkat kunjungan ruang terbuka pada
suatu kompleks perumahan.
4. Fenomena ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, untuk mendapatkan indikator
yang lebih konkrit dan gambaran yang lebih jelas perihal permasalahan tersebut
maka perlu dilakukan penelitian deskriptif.
Universitas Sumatera Utara