Pengaruh Waktu Perebusan Kelapa Sawit Terhadap Kehilangan Minyak (Losses) Pada Air Kondensat Puncak Ketiga (Holding Time) Di PT. Harkat Sejahtera Simalungun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.Perkembangan
tersebut menyebabkan setiap perusahaan-perusahaan go public wajib untuk
membuat dan melaporkan laporan keuangan yang berfungsi sebagai media
komunikasi antara pihak internal perusahaan (manajemen) dengan pihak eksternal
perusahaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang
Peraturan Pasar Modal yang menyatakan bahwa perusahaan yang telah telah
terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah
disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) secara berkala
kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan mengumumkannya
kepada masyarakat umum.
Laporan keuangan wajib disajikan terdiri dari laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan
keuangan. Setiap laporan keuanganmemiliki unsur penting dalam pengambilan
keputusan.Laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif sebagai ciri khas
yang
menjadikan
informasi di dalam laporan
keuangan
bermanfaat
bagi
penggunanya. Karakteristik kualitatif tersebut terdiri dari empat, yaitu : dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbadingkan.Informasi yang dapat
dipahami memberikan kemudahan bagi penggunanya, sedangkan informasi yang
memiliki kualitas relevan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang
1
Universitas Sumatera Utara
diambil pengguna dengan membantu mereka dalam mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi
pengguna di masa lalu.
Informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat
bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh
pemakai laporan keuangan, namun informasi tidak lagi bermanfaat bila tidak
disajikan secara akurat dan tepat waktu. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan
keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut
(Rachmawati, 2008).
Jika laporan keuangan mengalami penundaan pelaporan, maka informasi
yang
dihasilkan
akan
kehilangan
relevansinya.
Manajemen
mungkin
perlu
menyeimbangkan antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi yang
andal. Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal yang
sangat penting, khususnya bagi perusahaan-perusahaan go publik. Namun, auditor
juga memerlukan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang dapat
mendukung opininya.
Untuk menyediakan informasi yang tepat waktu memiliki dampak yang
negatif dikarenakan
perusahaan akan melaporkan sebelum seluruh transaksi atau
peristiwa
diketahui,
lainnya
sehingga
mengurangi
keandalan
informasi.
Sebaliknya, untuk menyediakan pelaporan dengan ketentuan informasi andal,
berarti pelaporan ditunda hingga seluruh transaksi atau peristiwa diketahui.
Informasi yang dihasilkan mungkin akan sangat handal, tetapi kurang bermanfaat
bagi pengambilan keputusan.
2
Universitas Sumatera Utara
Jadi untuk mencapai relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil
keputusan merupakan pertimbangan yang sangat menentukan.Tujuan audit atas
laporan keuangan oleh Akuntan Publik (auditor independen) adalah untuk
menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia.
Generally Accepted Auditing Standars (GAAS) pada bagian standar umum
ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan
ketelitian. Senada dengan hal tersebut, standar pekerjaan lapangan juga harus
dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan mengumpulkan alat-alat bukti
yang memadai. Adakalanya, dalam melaksanakan standar-standar
tersebut
ditemukan
kadang
adanya
penyimpangan.
Penyimpangan
inilah
yang
menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan dilakukan karena adanya unsur
verifikasi yang digunakan untuk mengusut indikasi penyimpangan yang terjadi.
Proses ini memungkinkan publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat
mungkin menjadi terlambat.
Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan
auditor
dalam
laporan
keuangan
auditan
menunjukkan
lamanya
waktupenyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam
auditing disebut audit delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama
auditor meyelesaikan pekerjaan auditnya,
maka kemungkinan keterlambatan
penyampaian laporan keuangan akan semakin besar.
3
Universitas Sumatera Utara
Beberapa
penelitian
mempengaruhi
audit
keterlambatan
proses
Profitabilitas
delay.
terdahulu
Salah
penyampaian
satu
menguraikan
faktor-faktor
faktor
dapat
laporan
yang
keuangan
yang
menyebabkan
adalahprofitabilitas.
diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay dan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Menurut Dewi (2013) bahwa ketepatan waktu
dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan
keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan
cenderung menyampaikan tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi berita
buruk, maka pihak manajemen cenderung menyampaikan tidak tepat waktu. Hasil
penelitian Trianto (2006), Lestari (2010), dan Sulthoni (2012) menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hail ini bertentangan
dengan hasil penelitian Astuti (2007), Rachmawati (2008), dan Kartika (2009)
yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan itu beroperasi. Umur
perusahaan ini dihitung dari tanggal perusahaan itu berdiri hingga saat penelitian
dilakukan. Umur perusahaan diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay,
karena perusahaan yang memiliki umur lebih tua dinilai lebih berhati – hati dan
lebih terbiasa untuk melaporkan laporan keuangan dengan tepat waktu. Hasil
penelitian Owusu (dalam Saleh, 2004), Saleh (2004), dan Astuti (2007)
menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Indra (2011) yang menunjukkan
bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
4
Universitas Sumatera Utara
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat
diukur melalui besar kecilnya total assets yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Hasil penelitian Boynton (dalam Utami, 2006), Astuti (2007), dan Halim (dalam
Kartika, 2009) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
audit
delay.
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Utami (2006),
Rachmawati (2008), Kartika (2009), dan Indra (2011) yang menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Berhubungan dengan latar belakang inilah peneliti tertarik untuk meneliti
tentang “PENGARUH PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN
TERHADAP
AUDIT
DELAY
DENGAN
UKURAN
PERUSAHAAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING”. Penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan pengaruh profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit delay
dengan ukuran perusahaan sebagai variable moderating. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variable bebas, variabel terikat, dan variable moderasi.
Variabel bebas (Independent Variable) dalam penilitian ini, yaitu profitabilitas
dan umur perusahaan. Variable terikat (Dependent Variable) yaitu audit delay.
Variabel moderasi (Moderating Variable) yaitu ukuran perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Profitabilitas Mempengaruhi Audit Delay?
2. Apakah Umur Perusahaan Mempengaruhi Audit Delay?
5
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah Profitabilitas dan Umur perusahaan Mempengaruhi Audit Delay Baik
Secara Simultan?
4. Apakah Profitabilitas dan Umur Perusahaan Mempengaruhi Audit Delay
dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap audit delay,
2. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap audit delay,
3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit
delay secara simultan,
4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap hubungan antara
profitabilitas dan umur perusahaan dengan audit delay.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, pokok permasalahan dan tujuan
penelitian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, diantaranya:
1. Bagi peneliti
Untuk
menambah wawasan peneliti mengenai pengaruh profitabilitas dan
umur perusahaan terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel moderating.
6
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
3. Bagi auditor
Hasil penelitian ini dapat membantu auditor untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses audit.
4. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau informasi tambahan
yang berkaitan dengan audit delay.
7
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.Perkembangan
tersebut menyebabkan setiap perusahaan-perusahaan go public wajib untuk
membuat dan melaporkan laporan keuangan yang berfungsi sebagai media
komunikasi antara pihak internal perusahaan (manajemen) dengan pihak eksternal
perusahaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang
Peraturan Pasar Modal yang menyatakan bahwa perusahaan yang telah telah
terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah
disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) secara berkala
kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan mengumumkannya
kepada masyarakat umum.
Laporan keuangan wajib disajikan terdiri dari laporan neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan
keuangan. Setiap laporan keuanganmemiliki unsur penting dalam pengambilan
keputusan.Laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif sebagai ciri khas
yang
menjadikan
informasi di dalam laporan
keuangan
bermanfaat
bagi
penggunanya. Karakteristik kualitatif tersebut terdiri dari empat, yaitu : dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbadingkan.Informasi yang dapat
dipahami memberikan kemudahan bagi penggunanya, sedangkan informasi yang
memiliki kualitas relevan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang
1
Universitas Sumatera Utara
diambil pengguna dengan membantu mereka dalam mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini, atau masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi
pengguna di masa lalu.
Informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat
bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh
pemakai laporan keuangan, namun informasi tidak lagi bermanfaat bila tidak
disajikan secara akurat dan tepat waktu. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan
keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut
(Rachmawati, 2008).
Jika laporan keuangan mengalami penundaan pelaporan, maka informasi
yang
dihasilkan
akan
kehilangan
relevansinya.
Manajemen
mungkin
perlu
menyeimbangkan antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi yang
andal. Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan auditan merupakan hal yang
sangat penting, khususnya bagi perusahaan-perusahaan go publik. Namun, auditor
juga memerlukan waktu untuk mengumpulkan bukti-bukti kompeten yang dapat
mendukung opininya.
Untuk menyediakan informasi yang tepat waktu memiliki dampak yang
negatif dikarenakan
perusahaan akan melaporkan sebelum seluruh transaksi atau
peristiwa
diketahui,
lainnya
sehingga
mengurangi
keandalan
informasi.
Sebaliknya, untuk menyediakan pelaporan dengan ketentuan informasi andal,
berarti pelaporan ditunda hingga seluruh transaksi atau peristiwa diketahui.
Informasi yang dihasilkan mungkin akan sangat handal, tetapi kurang bermanfaat
bagi pengambilan keputusan.
2
Universitas Sumatera Utara
Jadi untuk mencapai relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil
keputusan merupakan pertimbangan yang sangat menentukan.Tujuan audit atas
laporan keuangan oleh Akuntan Publik (auditor independen) adalah untuk
menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia.
Generally Accepted Auditing Standars (GAAS) pada bagian standar umum
ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan
ketelitian. Senada dengan hal tersebut, standar pekerjaan lapangan juga harus
dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan mengumpulkan alat-alat bukti
yang memadai. Adakalanya, dalam melaksanakan standar-standar
tersebut
ditemukan
kadang
adanya
penyimpangan.
Penyimpangan
inilah
yang
menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan dilakukan karena adanya unsur
verifikasi yang digunakan untuk mengusut indikasi penyimpangan yang terjadi.
Proses ini memungkinkan publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat
mungkin menjadi terlambat.
Selisih waktu antara tanggal tutup tahun buku dengan tanggal pelaporan
auditor
dalam
laporan
keuangan
auditan
menunjukkan
lamanya
waktupenyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam
auditing disebut audit delay. Semakin lama audit delay maka semakin lama
auditor meyelesaikan pekerjaan auditnya,
maka kemungkinan keterlambatan
penyampaian laporan keuangan akan semakin besar.
3
Universitas Sumatera Utara
Beberapa
penelitian
mempengaruhi
audit
keterlambatan
proses
Profitabilitas
delay.
terdahulu
Salah
penyampaian
satu
menguraikan
faktor-faktor
faktor
dapat
laporan
yang
keuangan
yang
menyebabkan
adalahprofitabilitas.
diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay dan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Menurut Dewi (2013) bahwa ketepatan waktu
dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan
keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan
cenderung menyampaikan tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi berita
buruk, maka pihak manajemen cenderung menyampaikan tidak tepat waktu. Hasil
penelitian Trianto (2006), Lestari (2010), dan Sulthoni (2012) menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay. Hail ini bertentangan
dengan hasil penelitian Astuti (2007), Rachmawati (2008), dan Kartika (2009)
yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan itu beroperasi. Umur
perusahaan ini dihitung dari tanggal perusahaan itu berdiri hingga saat penelitian
dilakukan. Umur perusahaan diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay,
karena perusahaan yang memiliki umur lebih tua dinilai lebih berhati – hati dan
lebih terbiasa untuk melaporkan laporan keuangan dengan tepat waktu. Hasil
penelitian Owusu (dalam Saleh, 2004), Saleh (2004), dan Astuti (2007)
menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Indra (2011) yang menunjukkan
bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
4
Universitas Sumatera Utara
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang dapat
diukur melalui besar kecilnya total assets yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Hasil penelitian Boynton (dalam Utami, 2006), Astuti (2007), dan Halim (dalam
Kartika, 2009) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
audit
delay.
Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Utami (2006),
Rachmawati (2008), Kartika (2009), dan Indra (2011) yang menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Berhubungan dengan latar belakang inilah peneliti tertarik untuk meneliti
tentang “PENGARUH PROFITABILITAS DAN UMUR PERUSAHAAN
TERHADAP
AUDIT
DELAY
DENGAN
UKURAN
PERUSAHAAN
SEBAGAI VARIABEL MODERATING”. Penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan pengaruh profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit delay
dengan ukuran perusahaan sebagai variable moderating. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variable bebas, variabel terikat, dan variable moderasi.
Variabel bebas (Independent Variable) dalam penilitian ini, yaitu profitabilitas
dan umur perusahaan. Variable terikat (Dependent Variable) yaitu audit delay.
Variabel moderasi (Moderating Variable) yaitu ukuran perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Profitabilitas Mempengaruhi Audit Delay?
2. Apakah Umur Perusahaan Mempengaruhi Audit Delay?
5
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah Profitabilitas dan Umur perusahaan Mempengaruhi Audit Delay Baik
Secara Simultan?
4. Apakah Profitabilitas dan Umur Perusahaan Mempengaruhi Audit Delay
dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap audit delay,
2. Untuk mengetahui pengaruh umur perusahaan terhadap audit delay,
3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan umur perusahaan terhadap audit
delay secara simultan,
4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap hubungan antara
profitabilitas dan umur perusahaan dengan audit delay.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, pokok permasalahan dan tujuan
penelitian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, diantaranya:
1. Bagi peneliti
Untuk
menambah wawasan peneliti mengenai pengaruh profitabilitas dan
umur perusahaan terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai
variabel moderating.
6
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
3. Bagi auditor
Hasil penelitian ini dapat membantu auditor untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses audit.
4. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau informasi tambahan
yang berkaitan dengan audit delay.
7
Universitas Sumatera Utara