Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Salah satu tantangan berat yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini

adalah adanya jumlah pengangguran yang sangat besar dan senantiasa bertambah
dari waktu ke waktu.Dari data jumlah pengangguran yang ada, ternyata
penganggur dari lulusan perguruan tinggi, baik lulusan program diploma maupun
sarjana menunjukkan kecenderungan meningkat. Hal itu antara lain terjadi karena
sebagian besar lulusan perguruan tinggi tidak memiliki keterampilan non
akademik. Padahal dunia kerja atau industri justru menjadikan keterampilan non
akademik itu sebagai salah satu faktor penentu dalam penerimaan tenaga kerja.
Di Indonesia masalah pengangguran dan kemiskinan bukan hanya
persoalan ekonomi semata, melainkan juga persoalan sosial, budaya, dan politik.
Masalah pengangguran dan kemiskinan masih merupakan masalah besar yang
dihadapi bangsa Indonesia sekarang dan beberapa tahun ke depan. Menurut Data
Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di daerah perkotaan
adalah 8,29 persen pada Maret 2015. Sementara persentase penduduk miskin di

daerah perdesaan adalah 14,21 persen pada Maret 2015 ( dalam www.bps.go.id).
McClelland dalam (Gallyn, 2011:3)

menyatakan bahwa suatu negara

dapat dikatakan makmur apabila minimal harus memiliki jumlah entrepreneur
atau wirausaha sebanyak 2% dari jumlah populasi penduduknya. Zimmerer
(dalam Suryana 2011:15) mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang

Universitas Sumatera Utara

menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian
dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan
untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu hal yang selalu diharapkan oleh
negara berkembang seperti Indonesia.Pertumbuhan ekonomi juga merupakan
suatu tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara.Industri kecil
di Indonesia merupakan suatu komponen yang berperan sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.Adanya suatu kegiatan

ekonomi yang memiliki hakikat penting dalam menciptakan pemerataan ekonomi
dan kesejahteraan rakyat, industri kecil sangat diharapkan terus keberadaannya
dan harus terus ditingkatkan.
Dengan keberadaan industri kecil, negara telah terbantu dalam mengatasi
pengangguran karena membantu menyerap tenaga kerja dengan menyediakan
lapangan pekerjaan.Saat ini industri kecil di Indonesia berkembang pesat. Dilihat
dari kontribusi PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Industri Kecil dan Menengah
(IKM) terhadap PDB industri pada tahun 2012 persentasenya adalah sebesar 34
persen, terdiri dari 4,02 juta unit usaha, 9,4 juta tenaga kerja, 261 trilyun nilai
investasi, 609 trilyun nilai produksi, 174 trilyun nilai bahan baku, 435 trilyun nilai
tambah dan US$ 16 milyar ekspor (Kementerian Perindustrian RI, 2012).

Industri kecil saat ini terus berkembang, di mana telah banyak masyarakat
Indonesia yang terjun ke dalam industri kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari

Universitas Sumatera Utara

hari.Semakin berkembangnya industri kecil dan menengah di Indonesia
menandakan semakin banyak masyarakat Indonesia yang telah mengerti arti
pentingnya kewirausahaan. Tumbuhnya kewirausahaan di masyarakat akan

mendorong kemajuan bangsa karena salah satu ciri negara maju dan mandiri
adalah tumbuh dan berkembangnya kreatifitas masyarakat di berbagai bidang
usaha. Seorang wirausaha memerlukan modal, hubungan sosial, dan peluang
untuk mencapai keberhasilan usaha, tetapi keyakinan diri atau efikasi diri dan
motivasi juga diperlukan dalam melakukan pekerjaannya untuk dapat meraih
keberhasilan dalam usaha. Dengan banyaknya wirausaha, maka dua indikator
penting dalam suatu negara secara ekonomi dapat terpenuhi, yaitu rendahnya
angka pengangguran dan tingginya devisa terutama dari hasil barang-barang
ekspor yang dihasilkan.
Peran penting seorang wirausahawan adalah untuk mencapai keberhasilan
usahanya.dimana pengertian keberhasilan usaha ialah menurut Astamoen (2005 :
251) “suatu proses dari seseorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan
cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan. Didalam proses
tersebut termasuk resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus
dialami. Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan
bagi dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain”.

Keberhasilan

atau


kegagalan

wirausaha

dipengaruhi

oleh

sifat

kepribadiannya. Ciri kewirausahaan dalam hal ini yaitu, memiliki keinginan yang
kuat untuk berdiri sendiri, memiliki kemauan untuk mengambil resiko, memiliki

Universitas Sumatera Utara

kemampuan untuk belajar dari pengalaman, mampu memotivasi terhadap diri
sendiri, memiliki semangat untuk bersaing, memiliki orientasi terhadap kerja
keras, memiliki kepercayaan diri yang besar, memiliki dorongan untuk
berprestasi, tingkat energy yang tinggi, tegas, yakin terhadap kemampuan diri

sendiri. (Ie dan Visantia, 2013).
Memiliki kepercayaan diri yang besar merupakan salah satu ukuran untuk
memperoleh hasil. Ukuran lainnya, adalah mempunyai dorongan (motivasi) yang
kuat untuk terus berjuang mencari peluang hingga memperoleh hasil (Suryana,
2006:26 dalam Daulay dan Ramadini, 2013:2). Efikasi diri (kepercayaan diri)
merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi
tugas atau pekerjaan (Wijandi, 1988 dalam Suryana dan Bayu, 2010: 165).
Bandura (1977)
seorang

individu

mengemukakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan

mengenai

kemampuannya

dalam


mengorganisasi

dan

menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu dalam
berbagai bentuk dan tingkat kesulitan. Efikasi diri yakni keyakinan bahwa
seseorang bisa menguasai situasi dan mendapatkan hasil positif dan efikasi diri
(self efficacy) merujuk pada keyakinan atau kepercayaan seseorang bahwa dia
memiliki kemampuan, motivasi dan sumber daya untuk menyelesaikan suatu
tugas dengan berhasil (McShane & Glinow, 2010).
Kunci untuk bisnis sukses, bagaimanapun, adalah untuk mengembangkan
keunggulan kompetitif yang unik yang menciptakan nilai untuk pelanggan dan
sulit untuk menduplikasi (Scarborough 2011: 89).Sebuah keunggulan bersaing
mengacu pada faktor pembeda yang mendorong pelanggan untuk membeli dari

Universitas Sumatera Utara

bisnis yang spesifik dan bukan dari pesaing mereka.Keunggulan bersaing dari
bisnis dapat dianggap sebagai "cara yang unik dan lebih baik di mana peluang
menguntungkan dapat diidentifikasi dan dipertahankan melalui kreatif dan

perencanaan berkelanjutan”.
Keunggulan bersaing berkaitan dengan cara bagaimana perusahaan
memilih dan benar-benar dapat melaksanakan strategi generik ke dalam praktik.
Sedangkan Porter (1995:149) menyatakan tiga strategi bersaing bagi organisasi
yang bertujuan menciptakan keunggulan bersaing yaitu: (1) strategi inovasi, (2)
strategi peningkatan kualitas produk/jasa , (3) strategi pengurangan biaya. Ketiga
strategi tersebut jika diterapkan dengan baik maka akan menunjukkan peningkatan
terhadap keberhasilan usaha.
Keberhasilan usaha adalah tujuan utama dari sebuah perusahaan atau
bisnis yang segala aktivitas di dalamnya ditujukan untuk

mencapai suatu

keberhasilan atau kesuksesan. Keberhasilan usaha menurut Riyanti (2003:29),
yaitu usaha kecil berhasil karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu
kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara
proaktif.Mereka juga memiliki energi yang melimpah serta dorongan dan
kemampuan asertif.Suatu bisnis dikatakan berhasil apabila mendapatkan laba,
walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari keberhasilan
sebuah usaha, tetapi alasan laba menjadi faktor yang penting adalah karena laba

merupakan tujuan dari orang yang melakukan bisnis.
Noor (2007:397) mengemukakan keberhasilan usaha pada hakikatnya
adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan usaha

Universitas Sumatera Utara

dapat diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil
produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan
pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan.Ukuran keberhasilan
usaha yaitu mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan, semakin banyak
pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka
semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup
berhasil.Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan
salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik.Masih ada lagi
ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan lain sebagainya (Kasmir,
2006: 172).
Faktor-faktor yang mendorong mahasiswa untuk berani membuka usaha
bisnis di tengah-tengah kesibukan kuliah, bisa didapatkan dengan pelatihanpelatihan kewirausahaan seperti yang telah dilakukan oleh organisasi HIPMI
(Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).HIPMI merupakan organisasi atau
perhimpunan pengusaha muda Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 juni

1972.HIPMI sendiri merupakan wadah atau organisasi independen untuk
memotivasi maupun mempersiapkan semangat berwirausaha/berbisnis kepada
calon maupun pengusaha muda, melalui kegiatan-kegiatan pelatihan bisnis.
(dalamhttp://hipmi.org/sejarah/).
Contoh kegiatan pelatihan yang BPD HIPMI hadirkan seperti mengadakan
seminar kewirausahaan dengan menghadirkan tokoh ahli dibidang ekonomi bisnis
dan motivator-motivator bisnis yang telah meraih sukses untuk memberikan
motivasi kepada mahasiswa peserta seminar untuk berani menjadi pengusaha

Universitas Sumatera Utara

muda serta memberikan materi–materi strategi dalam dunia bisnis.Selain itu juga
memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan secara gratis seperti pelatihan
menjahit, bahasa Inggris dan sebagainya.Pelatihan seperti inilah menjadi modal
awal yang diberikan oleh BPD HIPMI kepada calon maupun pengusaha muda.
Para anggota BPD HIPMI banyak yang memutuskan untuk menjadi
seorang wirausaha, dan umumnya usaha yang mereka dirikan memiliki inovasiinovasi dan hal tersebut merupakan keunggulan bersaing yang bisa membuahkan
kesuksesan pada usaha mereka.Jika ditinjau lebih dalam, anggota HIPMI pun
mempunyai keyakinan diri bahwa mereka mampu untuk berwirausa.Sehingga
saya tertarik meneliti lebih dalam apakah efikasi diri dan keunggulan bersaing

dapat mempengaruhi kesuksesan usaha para anggota BPD HIPMI.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan
(Entrepreneurial Self-Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive
Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera
Utara”.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitan ini, maka permasalahan yang ingin

dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah efikasi diri dan keunggulan
bersaing positif dan berjangka panjang terhadap keberhasilan usaha anggota BPD
HIPMI Sumatera Utara”.

Universitas Sumatera Utara

1.3


Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian adalah sebagai berikut “Untuk mengetahui apakah

efikasi diri dan keunggulan bersaing berpengaruh positif dan berjangka panjang
terhadap keberhasilan usaha anggota BPD HIPMI Sumatera Utara”.
1.4

Manfaat Penelitian

1.

Bagi Mahasiswa

Memberi manfaat untuk memperluas gambaran atau menjadi studi pembanding
maupun penunjang dalam penelitian selanjutnya.
2.

Bagi Peneliti

Dapat menjadi tambahan dan memperluas wawasan peneliti khususnya dalam
bidang kewirausahaan dan mengenai pengaruh efikasi diri dan keunggulan
bersaing terhadap keberhasilan suatu usaha.
3.

Bagi Masyarakat Luas

Sebagai sumber informasi tentang pengaruh efikasi diri dan keunggulan bersaing
terhadap keberhasilan usaha sejak dini.

4.

Bagi Wirausaha

Penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran untuk mengetahui pengaruh
efikasi diri dan keunggulan bersaing terhadap keberhasilan usaha.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

3 30 139

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

0 0 17

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self-Efficacy) Dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota Bpd Hipmi Sumatera Utara

0 0 31

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 17

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 2

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 8

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

1 2 31

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

1 5 4

Pengaruh Efikasi Diri Kewirausahaan (Entrepreneurial Self Efficacy) dan Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Terhadap Keberhasilan Usaha Anggota BPD HIPMI Sumatera Utara.

0 0 20