Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan hal yang terpenting bagi kelangsungan hidup manusia dan
air merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi hajat hidup
orang banyak sehingga perlu dilindungi agar tetap bisa bermanfaat bagi hidup dan
kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya, oleh karena itu, perlindungan
terhadap kualitas air sangat penting dan berpengaruh besar terhadap kesehatan
mahluk hidup dan peningkatan lingkungan yang sehat, untuk menjaga atau
mencapai kualitas tersebut, yaitu kualitas air yang dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan sesuai dengan mutu air yang diinginkan, maka perlu upaya
pelestarian untuk memelihara fungsi air sehingga kualitasnya tetap memenuhi
baku mutu yang ditetapkan (Susanto, 2005).
Sebagian besar masyarkat Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot
bekerja sebagai petani sehingga untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi
dari mata air, sungai atau air hujan agar dapat menghasilkan panen yang baik dan
memuaskan. Warga Desa Saba Padang menggunakan air irigasi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari , seperti mencuci pakaian, mandi, air minum, bahkan
digunakan untuk aliran pertanian. Air yang sudah tercemar tersebut, disamping
terasa tidak enak kalau diminum juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan
terhadap orang yang meminumnya. Air yang di pergunakan setiap hari tidak lepas

dari pengaruh pencemaran yang diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Dikarenakan air limbah hasil pengolahan emas secara tradisional yang
mengandung merkuri dibuang ke badan air sungai sehingga mengalir ke air irigasi
dan akhirnya menyebar pada persawahan masyarakat atau lahan pertanian.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Akibat dari buangan limbah hasil dari pengolahan emas menyebabkan
terganggunya ekosistem aliran sungai tersebut, mulai dari tidak terpenuhinya
kualitas air berstandar B3 (tidak berwarna, berbau, dan tidak beracun),
berkurangnya jumlah ikan dan satwa air , timbulnya lingkungan kumuh sampai
pada munculnya masalah kesehatan dan lainnya.
Adanya penambangan emas tradisional di Desa Saba Padang memberi
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan perekonomian
masyarakat setempat. Namun di samping memberi dampak positif berupa
meningkatnya perekonomian, penambangan emas tradisional juga memberi
dampak negatif, yaitu diperkirakan tercemarnya sumber air minum dan air bersih

di Desa Saba Padang karena penambangan emas tradisional tersebut terletak di
sekitar pemukiman masyarakat setempat.
Usaha pertambangan oleh sebagian masyarakat sering dianggap sebagai
penyebab kerusakan dan pencemaran lingkungan. Sebagai contoh, pada kegiatan
usaha pertambangan emas skala kecil, pengolahan bijih dilakukan dengan proses
amalgamasi dimana merkuri di gunakan sebagai pengikat emas, mengingat sifat
merkuri yang berbahaya, maka penyebaran logam ini perlu diawasi agar
penanggulangannya dapat dilakukan sedini mungkin secara terarah (Setia Budi,
2005).
Salah satu penyebab pencemaran lingkungan oleh merkuri adalah
pembuangan sisa hasil pengolahan (tailing) emas yang diolah secara amalgamasi.
Pada proses amalgamasi emas, merkuri terlepas ke lingkungan dalam tahap
pencucian dan penggarangan/pendulangan. Pada proses pencucian, limbah yang
umumnya masih mengandung merkuri dibuang langsung kebadan air. Hal ini

Universitas Sumatera Utara

3

disebabkan merkuri tercampur/terpecah menjadi butiran-butiran halus yang

sifatnya sukar dipisahkan pada proses penggilingan yang dilakukan bersamaan
dengan proses amalgamasi, sehingga pada proses pencucian merkuri dalam ampas
terbawa masuk ke sungai (Widowati, 2008).
Sejak kasus kecelakaan merkuri di minamata jepang tahun 1995 yang
secara intensif dilaporkan, adanya isu pencemaran logam berat

yang

mengakibatkan keracunan merkuri yang menyebabkan cacat bawaan pada bayi
yang baru lahir dikenal sebagai penyakit minamata.seperti hal nya sumbersumber pencemaran lingkungan lainnya logam berat berpotensi menggangu
kehidupan biota lingkungan dan akhirnya berpengaruh pada kesehatan manusia
walaupun dalam jangka waktu yang lama. Keracunan ini menyebabkan 111 orang
menjadi cacat dan 43 orang diantaranya meninggal. Penderita adalah masyarakat
nelayan yang tinggal di kota pesisir Minamata di pulau Kyushu. Keracunan itu
berlangsung selama tujuh tahun, yaitu dari tahun 1953-1960, disebabkan pabrik
plastik yang membuang air raksa ke dalam perairan. Ikan di Minamata
mengandung merkuri antara 27-102 ppm berat kering. Selain penderita keracunan
tersebut, terdapat 19 bayi yang lahir cacat (Soemirat, 2009).
Penilitian merkuri ini telah dilakukan oleh bebeapa orang, berdasarkan
penelitian Rusli (2005) ditemukan pada sampel air sungai di Desa Muara Botung

Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal positif mengandung merkuri
mencapai 0,1176 mg/L, padahal menurut standar baku mutu sesuai dengan
Permenkes Republik Indonesia No: 82 Tahun 2001 tentang Pengolahan kualitas
air dan pengendalian pencemaran air, standar kandungan merkuri di dalam air
yang aman adalah 0,001 mg/l.

Universitas Sumatera Utara

4

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Mustofa (2013) mengenai Analisis
kandungan merkuri air sumur gali masyarakat pada penambangan emas tradisional
Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal. Hasil dari
penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh kandungan merkuri pada air sumur gali
masyarakat dan hasil menunjukkan positif bahwa air tersebut memenuhi syarat.

Berdasarkan hasil analisis pendahuluan terhadap sampel air sawah yang
dilakukan peneliti pada tanggal 26-04-2016 di Desa Saba padang Kecamatan
Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal dengan kadar merkuri 0,007 mg/l.
Peneliti ingin melakukan penelitian kadar merkuri, serta menganalisa

keluhan masyarakat di Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten
Mandailing Natal.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah belum diketahuinya kadar merkuri pada air
sawah masyarakat dilokasi penambangan emas tradisional di Desa Saba Padang
Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis kadar merkuri pada air sawah masyarakat akibat
adanya penambangan emas tradisional di Desa Saba Padang Kecamatan Huta
Bargot Kabupaten Mandailing Natal.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.

Untuk menganalisis kadar merkuri pada air sawah masyarakat Di Desa Saba
Padang Kecamatan Hutabagot Kabupaten Mandailing Natal.

Universitas Sumatera Utara

5


2.

Untuk mengetahui kadar merkuri pada bak penampungan air limbah
pengolahan pertambangan emas tradisional di Desa Saba Padang Kecamatan
Hutabagot Kabupaten Mandailing Natal.

3.

Untuk mengetahui keluhan kesehatan pada masyarakat Desa Saba Padang
Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal.

1.4. Manfaat Penelitian
1.

Sebagai informasi adanya pencemaran merkuri pada air sawah masyarakat
Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal.

2.


Sebagai informasi kepada masyarakat yang tinggal di Desa Saba Padang
Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal dalam pemanfaatan air
sebagai keperluan sehari-hari.

3.

Sebagai informasi kepada pengusaha penambang emas tradisional dalam
penanggulangan limbah cair hasil penambangan emas tradisional tersebut.

4.

Dapat memberikan masukan bagi pihak Pemerintah Kabupaten Mandailing
Natal dalam hal meminimalisir dampak dari pengoperasian mesin galundung
penambangan emas tradisional, agar air sawah masyarakat Desa Saba Padang
tidak tercemar akibat kegiatan penambangan emas tradisional tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

3 11 100

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

2 41 136

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 14

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Penambangan Emas Tradisional Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 2

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 16

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 2

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 30

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017 Chapter III VI

0 0 27

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017

0 0 2

Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada Air Sawah Masyarakat Di Lokasi Pertambangan Emas Tradisional Di Desa Saba Padang Kecamatan Hutabargot Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017 Appendix

0 0 54