Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Dalam Penerapan Sanksi Atas Pelanggaran Administrasi Yang Dilakukan Notaris Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris
ANALISIS HUKUM TERHADAP KEWENANGAN MAJELIS
PENGAWAS WILAYAH DALAM PENERAPAN SANKSI ATAS
PELANGGARAN ADMINISTRASI YANG DILAKUKAN
NOTARIS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2
TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS
TESIS
OLEH :
ANDRE PRIMA SEMBIRING
137011016/ M.Kn
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ANALISIS HUKUM TERHADAP KEWENANGAN MAJELIS
PENGAWAS WILAYAH DALAM PENERAPAN SANKSI ATAS
PELANGGARAN ADMINISTRASI YANG DILAKUKAN
NOTARIS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2
TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
OLEH :
ANDRE PRIMA SEMBIRING
137011016/ M.Kn
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ABSTRAK
Majelis Pengawas Notaris merupakan lembaga yang diatur oleh Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris melakukan tugas pengawasan didalam
pekerjaan Notaris. Majelis Pengawas Wilayah yang berkedudukan di ibukota provinsi
adalah lembaga pengawasan Notaris dalam melakukan salah satu kewenangannya adalah
penentuan sanksi kepada Notaris yang melanggar Undang-Undang Jabatan notaris pada
tahap pertama. Majelis Pengawas Wilayah berhak untuk menerapkan semua sanksi
kepada Notaris salah satunya adalah sanksi administratif adalah peringatan lisan dan
peringatan tertulis. Sanksi peringatan tertulis dan peringatan lisan menurut UndangUndang Jabatan Notaris bersifat final. Lembaga Majelis Pengawas Wilayah dalam
menentukan dan menjatuhkan sanksi yang bersifat final ini harus bersifat independen dan
menerapkan keadilan bagi para pihak. Sehingga tidak ada hak-hak yang dilanggar dan
tidak prosedural saat Majelis Pengawas Wilayah menerapkan sanksi administrasi kepada
Notaris terkhusus putusan yang bersifat final yaitu peringatan tertulis dan peringatan
lisan
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, yakni bagaimanakah
kewenangan Majelis Pengawas Wilayah dalam melakukan penerapan sanksi yang
terhadap pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh Notaris, bagaimanakah akibat
hukum terhadap Notaris dan para pihak setelah dijatuhkan sanksi oleh Majelis Pengawas
Wilayah atas pelanggaran administrasi yang berlaku bagi Notaris dan bagaimanakah
upaya hukum yang dilakukan Notaris dan/atau pihak yang dirugikan atas putusan sanksi
oleh Majelis Pengawas Wilayah terhadap pelanggaran yang dilakukan Notaris.
Untuk menemukan dari jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian ini
bersifat deskriptif analisis, maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran
secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis
dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara
cermat untuk menjawab permasalahan.
Sanksi administratif yang diberikan kepada Notaris yang melanggar oleh Majelis
Pengawas Wilayah berbentuk peringatan lisan dan peringatan tertulis harus memakai
dasar-dasar yang kuat seperti majelis yang menjatuhkan memang berkompeten di bidang
hukum dan kenotariatan serta mekanisme penjatuhan sanksi yang menurut sistem yang
berlaku di Indonesia dan menjunjung nilai keadilan dan kepastian hukum. Penjatuhan
sanksi ini juga harus mempunyai upaya hukum yang dapat ditempuh oleh para pihak
dalam menjamin kepastian hukum untuk mencari keadilan menurut hukum. Majelis
Pengawas Wilayah dalam hal ini menjadi instrumen penegakan hukum dalam ruang
lingkup Undang-undang Jabatan Notaris harus bersikap adil dan independen harus
didukung oleh pemerintah.
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran yaitu hendak
pemerintah dalam meregulasi kewenangan Majelis Pengawas Wilayah dalam bidang
pengawasan Notaris harus dibuat peraturan perundang-undangan yakni peraturan menteri
terkait (Peraturan Menteri Hukum dan HAM) yang mengatur secara jelas dan tegas
penggolongan pelanggaran dan putusan administratif agar penentuan sanksi yang
diberikan kepada Notaris berdasarkan kepastian hukum dan keadilan.
Kata Kunci : Majelis Pengawas Wilayah, Sanksi Administratif
ABSTRACT
The Notarial Supervisory Council is an institution stipulated by Law
No.2/2014 on Notary Position in supervising notary’s work. It is located in the
capital city of province. One of its authorities is to impose a sanction to a notary who
breaks the Notarial Act at first phase. The Regional Supervisory Council has the
rights to impose all sanctions on a notary. One of them is an administrative sanction;
written and oral warnings which are based on the Notarial Actl. To determine and
impose the final sanctions, the Regional Supervisory Council should be independent
and implement justice to all parties so that no rights and procedures are broken when
they implement the administrative sanctions to the notary, especially the final ones,
namely the written and oral warnings.
The research problems are as follows: how about the authority of the
Regional Supervisory Council that implements the sanctions on the administrative
infraction by the notary, how about the legal consequence of the notary and the
parties after they have been imposed the sanction by the Regional Supervisory
Council towards the administrative infractions imposed on the notary, and how the
legal actions taken by the notary and or the parties that are detrimental to the
sentence of sanction by the Regional Supervisory Council towards the infractions
done by the notary.
To find out the answers to the problems, analytical descriptive research is
carried out which means it is expected that detailed and systematic descriptions are
found out. The analysis is based on the descriptions.The facts gotten are analyzed in
detail.
The administrative sanction imposed on the notary who breaks the law by the
Regional Supervisory Council are written and oral warnings and should use the
strong principles, such as the council that imposes the sanctions should be competent
in law and notary, and mechanisms of sanction imposition are based on the valid
systems in Indonesia, and support the justice values and legal certainty. The sanction
imposition should have legal efforts taken by the parties to guarantee legal certainty
to look for legal justice The Regional Supervisory Council, in this case, becomes the
instrument to enforce the laws in the scope of Notary Law should be fair and
independent supported by the government.
Based on the conclusion, it is suggested that the government be able to
regulate the authority of Regional Supervisory Council to supervise the notary, make
regulations, namely the Minister’s Regulation (Regulation of the Minister of Law and
Human Rights) that regulates clearly and firmly the classification and administrative
ruling so that the sanction imposition on the notary are based on legal certainty and
justice.
Keywords: Regional Supervisory Council, Administrative Sanction
Telah diuji pada
Tanggal : 27 Agustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA
:
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
ANGGOTA
:
1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum
2. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: ANDRE PRIMA SEMBIRING
Nim
: 137011016
Program Studi
: Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
:
ANALISIS HUKUM TERHADAP KEWENANGAN
MAJELIS
PENGAWAS
WILAYAH
DALAM
PENERAPAN
SANKSI
ATAS
PELANGGARAN
ADMINISTRASI YANG DILAKUKAN NOTARIS
DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN
2014 TENTANG JABATAN NOTARIS
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan plagiat, apabila dikemudian hari diketahui tesis saya tersebut plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat pernyataan
Nama : Andre Prima Sembiring
Nim : 137011016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya
dengan kasih karuniaNYA dan
berkatNYA yang melimpah, penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Adapun judul tesis ini adalah
“ Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Dalam Penerapan Sanksi Atas
Pelanggaran Administrasi Yang Dilakukan Notaris Ditinjau Dari Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris”. Penulisan tesis ini merupakan suatu
persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
Program Studi S2 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan baik berupa masukan maupun saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terimakasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat dan amat
terpelajar Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang merupakan
Pembimbing I, serta Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H, M.Hum selaku
Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang merupakan
Pembimbing II penulis, , dan Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn selaku
Pembimbing III penulis yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan
arahan untuk ksempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, kepada Dosen Penguji yang terhormat dan amat terpelajar Ibu
Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Bapak Syafnil Gani,
SH, M.Hum yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif
dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian
tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Dalam kesempatan ini penulis juga dengan tulus mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof.Subhilhar, Ph.D, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik dan membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister
Kenotariatan.
3. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu kelancaran dalam
hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
4. Teman-teman Kelas Tahun Ajaran 2013/2014 terkhususnya kelas C Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
untuk kebersamaan dan kerja sama yang begitu luar biasa yang dapat penulis
rasakan.
5. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu untuk
kebersamaan dan dukungan doa yang teramat luar bisa kepada penulis.
Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan ini penulis
juga turut menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak
Pt.Em.Drs. J.Sembiring,Apt dan Mama Dra. R.Sinukaban, Apt yang telah
melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan penulis sampai saat ini.
Terimakasih pula penulis ucapakan kepada adikku
Harry Novrian Meliala, SP
untuk semangat dan dukungan yang luar biasa kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk yang terkasih Lisa Stephanie
Sinuhaji, SH atas dukungan, semangat, kesabaran dan kasih sayang sehingga tesis ini
dapat selesai dengan baik.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, agar
selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang melimpah kepada kita.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun tidak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak.
Medan,
Agustus 2015
Penulis
Andre Prima Sembiring
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Andre Prima Sembiring
Tempat/Tgl. Lahir
: Medan/ 28 Oktober 1985
Status
: Belum Kawin
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jalan Ir. H. Juanda Lor. Bersama Nomor 112 A
Kelurahan Simpang III Sipin Kelurahan Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi
II. KELUARGA
Ayah
: Pt.Em. Drs. J. Sembiring, Apt
Ibu
: Dra. R. Sinukaban, Apt
Adik
: Harry Novrian Meliala, SP
III. PENDIDIKAN
SD Adhyaksa Jambi
: 1991-1997
SMP Negeri 8 Jambi
: 1997-2000
SMA Negeri 4 Jambi
: 2000-2003
S-1 Fakultas Hukum Univ. Sriwijaya Palembang
: 2003-2008
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................................... i
ABSTRAC .................................................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Latar belakang ...................................................................................................................... 1
Permasalahan ....................................................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 2
Mamfaat Penelitian .............................................................................................................. 2
Keaslian Penelitian ............................................................................................................... 3
Kerangka Teori dan Konsepsi .............................................................................................. 4
1. Kerangka Teori ............................................................................................................... 4
2. Kerangka Konsepsi ........................................................................................................ 6
G. Metode Penelitian ................................................................................................................ 8
1. Sifat dan Jenis Penelitian ............................................................................................... 8
2. Sumber Data ................................................................................................................... 9
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 10
4. Alat Pengumpul Data ..................................................................................................... 10
5. Analisis Data .................................................................................................................. 11
BAB II
KEWENANGAN MPW DALAM MELAKUKAN PENERAPAN SANKSI
TERHADAP PELANGGARAN ADMINISTRATIF YANG DILAKUKAN
OLEH NOTARIS
A. Dasar Hukum Pengenaan Sanksi Administrasi Kepada Notaris .......................................... 11
B. Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Dalam Menerapkan Sanksi-Sanksi
Administrasi Terhadap Pelanggaran Yang Dilakukan Notaris ............................................ 12
C. Mekanisme Pemeriksaan Dan Penjatuhan Sanksi Oleh Majelis Pengawas
Wilayah (MPW) Kepada Notaris Yang Melakukan Pelanggaran Administratif ................. 13
BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP NOTARIS DAN PARA PIHAK SETELAH
DIJATUHKAN SANKSI OLEH MAJELIS PENGAWAS WILAYAH ATAS
PELANGGARAN ADMINISTRASI YANG BERLAKU BAGI NOTARIS
A.
Pelanggaran Dan Sanksi-Sanksi Administrasi Yang Berlaku Bagi Notaris
Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris ....................................................................... 14
B.
Akibat Hukum Terhadap Notaris Dan Para Pihak Setelah Dijatuhkan Sanksi
Oleh Majelis Pengawas Wilayah Atas Pelanggaran Administrasi Yang
Berlaku
Bagi Notaris ........................................................................................................................ 16
BAB IV UPAYA HUKUM YANG DILAKUKAN NOTARIS DAN/ATAU
PIHAK YANG DIRUGIKAN ATAS PUTUSAN SANKSI YANG
DIKELUARKAN MPW TERHADAP PELANGGARAN YANG
DILAKUKAN NOTARIS
A.
B.
C.
BAB V
Upaya Hukum Atas Keputusan Majelis Pengawas Wilayah Terhadap
Pelanggaran Administratif Yang Dilakukan Notaris .......................................................... 18
Upaya Hukum Atas Ganti Rugi Terhadap Pelanggaran Notaris Di
Lingkungan Pengadilan Negeri .......................................................................................... 20
Upaya Hukum Atas Ganti Rugi Akibat Keputusan Majelis Pengawas
Wilayah Di Lingkungan PTUN ........................................................................................ 21
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 22
B. Saran ..................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 23
DAFTAR SINGKATAN
1.
UUJN
: Undang-Undang Jabatan Notaris (Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris)
2.
MPW
: Majelis Pengawas Wilayah Notaris
3.
MPD
: Majelis Pengawas Daerah Notaris
4.
MPP
: Majelis Pengawas Pusat Notaris
5.
PTUN
: Pengadilan Tata Usaha Negara
DAFTAR ISTILAH ASING
1.
law as a tool of sosial engineering
: fungsi hukum sebagai alat rekayasa
sosial/ pembangunan
2.
dispute resolution
: Penyelesaian Masalah
3.
sosial control
: Pengatur perilaku masyarakat
4.
law making
: Perbuatan Hukum
5.
Openbare Ambtenaren
: Notaris sebagai Pejabat Umum
6.
Reglement op Het Notaris Ambt
In Indonesia, Stb. 1860-3
: Peraturan Jabatan Notaris
7.
personal fault
: Kesalahan bersifat pribadi
8.
service fault
: Kesalahan dalam menjalankan tugas
9.
rechtsgerechtigheid
: Asas Keadilan
10. rechtzekerheid
: Asas Kepastian Hukum
11. Reglement op de Rechterlijke
Organisatie en het Beleid der Justitie
: Reglemen tentang Organisasi
Kehakiman
in Indonesia
12. Rechsreglement Buitengewesten
: Peraturan Belanda untuk daerah
tertentu
13. Ordonantie Buitengerechtelijke
Verrichtingen
14. Degradasi
: Peraturan Pengawasan dalam ruang
lingkup kehakiman
: Penurunan Tingkat
PENGAWAS WILAYAH DALAM PENERAPAN SANKSI ATAS
PELANGGARAN ADMINISTRASI YANG DILAKUKAN
NOTARIS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2
TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS
TESIS
OLEH :
ANDRE PRIMA SEMBIRING
137011016/ M.Kn
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ANALISIS HUKUM TERHADAP KEWENANGAN MAJELIS
PENGAWAS WILAYAH DALAM PENERAPAN SANKSI ATAS
PELANGGARAN ADMINISTRASI YANG DILAKUKAN
NOTARIS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2
TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
OLEH :
ANDRE PRIMA SEMBIRING
137011016/ M.Kn
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
ABSTRAK
Majelis Pengawas Notaris merupakan lembaga yang diatur oleh Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris melakukan tugas pengawasan didalam
pekerjaan Notaris. Majelis Pengawas Wilayah yang berkedudukan di ibukota provinsi
adalah lembaga pengawasan Notaris dalam melakukan salah satu kewenangannya adalah
penentuan sanksi kepada Notaris yang melanggar Undang-Undang Jabatan notaris pada
tahap pertama. Majelis Pengawas Wilayah berhak untuk menerapkan semua sanksi
kepada Notaris salah satunya adalah sanksi administratif adalah peringatan lisan dan
peringatan tertulis. Sanksi peringatan tertulis dan peringatan lisan menurut UndangUndang Jabatan Notaris bersifat final. Lembaga Majelis Pengawas Wilayah dalam
menentukan dan menjatuhkan sanksi yang bersifat final ini harus bersifat independen dan
menerapkan keadilan bagi para pihak. Sehingga tidak ada hak-hak yang dilanggar dan
tidak prosedural saat Majelis Pengawas Wilayah menerapkan sanksi administrasi kepada
Notaris terkhusus putusan yang bersifat final yaitu peringatan tertulis dan peringatan
lisan
Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, yakni bagaimanakah
kewenangan Majelis Pengawas Wilayah dalam melakukan penerapan sanksi yang
terhadap pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh Notaris, bagaimanakah akibat
hukum terhadap Notaris dan para pihak setelah dijatuhkan sanksi oleh Majelis Pengawas
Wilayah atas pelanggaran administrasi yang berlaku bagi Notaris dan bagaimanakah
upaya hukum yang dilakukan Notaris dan/atau pihak yang dirugikan atas putusan sanksi
oleh Majelis Pengawas Wilayah terhadap pelanggaran yang dilakukan Notaris.
Untuk menemukan dari jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian ini
bersifat deskriptif analisis, maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran
secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis
dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara
cermat untuk menjawab permasalahan.
Sanksi administratif yang diberikan kepada Notaris yang melanggar oleh Majelis
Pengawas Wilayah berbentuk peringatan lisan dan peringatan tertulis harus memakai
dasar-dasar yang kuat seperti majelis yang menjatuhkan memang berkompeten di bidang
hukum dan kenotariatan serta mekanisme penjatuhan sanksi yang menurut sistem yang
berlaku di Indonesia dan menjunjung nilai keadilan dan kepastian hukum. Penjatuhan
sanksi ini juga harus mempunyai upaya hukum yang dapat ditempuh oleh para pihak
dalam menjamin kepastian hukum untuk mencari keadilan menurut hukum. Majelis
Pengawas Wilayah dalam hal ini menjadi instrumen penegakan hukum dalam ruang
lingkup Undang-undang Jabatan Notaris harus bersikap adil dan independen harus
didukung oleh pemerintah.
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran yaitu hendak
pemerintah dalam meregulasi kewenangan Majelis Pengawas Wilayah dalam bidang
pengawasan Notaris harus dibuat peraturan perundang-undangan yakni peraturan menteri
terkait (Peraturan Menteri Hukum dan HAM) yang mengatur secara jelas dan tegas
penggolongan pelanggaran dan putusan administratif agar penentuan sanksi yang
diberikan kepada Notaris berdasarkan kepastian hukum dan keadilan.
Kata Kunci : Majelis Pengawas Wilayah, Sanksi Administratif
ABSTRACT
The Notarial Supervisory Council is an institution stipulated by Law
No.2/2014 on Notary Position in supervising notary’s work. It is located in the
capital city of province. One of its authorities is to impose a sanction to a notary who
breaks the Notarial Act at first phase. The Regional Supervisory Council has the
rights to impose all sanctions on a notary. One of them is an administrative sanction;
written and oral warnings which are based on the Notarial Actl. To determine and
impose the final sanctions, the Regional Supervisory Council should be independent
and implement justice to all parties so that no rights and procedures are broken when
they implement the administrative sanctions to the notary, especially the final ones,
namely the written and oral warnings.
The research problems are as follows: how about the authority of the
Regional Supervisory Council that implements the sanctions on the administrative
infraction by the notary, how about the legal consequence of the notary and the
parties after they have been imposed the sanction by the Regional Supervisory
Council towards the administrative infractions imposed on the notary, and how the
legal actions taken by the notary and or the parties that are detrimental to the
sentence of sanction by the Regional Supervisory Council towards the infractions
done by the notary.
To find out the answers to the problems, analytical descriptive research is
carried out which means it is expected that detailed and systematic descriptions are
found out. The analysis is based on the descriptions.The facts gotten are analyzed in
detail.
The administrative sanction imposed on the notary who breaks the law by the
Regional Supervisory Council are written and oral warnings and should use the
strong principles, such as the council that imposes the sanctions should be competent
in law and notary, and mechanisms of sanction imposition are based on the valid
systems in Indonesia, and support the justice values and legal certainty. The sanction
imposition should have legal efforts taken by the parties to guarantee legal certainty
to look for legal justice The Regional Supervisory Council, in this case, becomes the
instrument to enforce the laws in the scope of Notary Law should be fair and
independent supported by the government.
Based on the conclusion, it is suggested that the government be able to
regulate the authority of Regional Supervisory Council to supervise the notary, make
regulations, namely the Minister’s Regulation (Regulation of the Minister of Law and
Human Rights) that regulates clearly and firmly the classification and administrative
ruling so that the sanction imposition on the notary are based on legal certainty and
justice.
Keywords: Regional Supervisory Council, Administrative Sanction
Telah diuji pada
Tanggal : 27 Agustus 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA
:
Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
ANGGOTA
:
1. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum
2. Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: ANDRE PRIMA SEMBIRING
Nim
: 137011016
Program Studi
: Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis
:
ANALISIS HUKUM TERHADAP KEWENANGAN
MAJELIS
PENGAWAS
WILAYAH
DALAM
PENERAPAN
SANKSI
ATAS
PELANGGARAN
ADMINISTRASI YANG DILAKUKAN NOTARIS
DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN
2014 TENTANG JABATAN NOTARIS
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan plagiat, apabila dikemudian hari diketahui tesis saya tersebut plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat pernyataan
Nama : Andre Prima Sembiring
Nim : 137011016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya
dengan kasih karuniaNYA dan
berkatNYA yang melimpah, penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada waktunya. Adapun judul tesis ini adalah
“ Analisis Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Dalam Penerapan Sanksi Atas
Pelanggaran Administrasi Yang Dilakukan Notaris Ditinjau Dari Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Jabatan Notaris”. Penulisan tesis ini merupakan suatu
persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
Program Studi S2 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan baik berupa masukan maupun saran, sehingga penulisan tesis ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terimakasih yang
mendalam penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat dan amat
terpelajar Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN selaku Ketua Program
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang merupakan
Pembimbing I, serta Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H, M.Hum selaku
Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang merupakan
Pembimbing II penulis, , dan Bapak Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn selaku
Pembimbing III penulis yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan
arahan untuk ksempurnaan penulisan tesis ini.
Kemudian juga, kepada Dosen Penguji yang terhormat dan amat terpelajar Ibu
Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Bapak Syafnil Gani,
SH, M.Hum yang telah berkenan memberi masukan dan arahan yang konstruktif
dalam penulisan tesis ini sejak tahap kolokium, seminar hasil sampai pada tahap ujian
tertutup sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan terarah.
Dalam kesempatan ini penulis juga dengan tulus mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof.Subhilhar, Ph.D, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. Bapak dan Ibu Guru Besar juga Dosen Pengajar pada Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik dan membimbing penulis sampai kepada tingkat Magister
Kenotariatan.
3. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu kelancaran dalam
hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.
4. Teman-teman Kelas Tahun Ajaran 2013/2014 terkhususnya kelas C Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
untuk kebersamaan dan kerja sama yang begitu luar biasa yang dapat penulis
rasakan.
5. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu untuk
kebersamaan dan dukungan doa yang teramat luar bisa kepada penulis.
Sungguh rasanya suatu kebanggaan tersendiri dalam kesempatan ini penulis
juga turut menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak
Pt.Em.Drs. J.Sembiring,Apt dan Mama Dra. R.Sinukaban, Apt yang telah
melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan penulis sampai saat ini.
Terimakasih pula penulis ucapakan kepada adikku
Harry Novrian Meliala, SP
untuk semangat dan dukungan yang luar biasa kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk yang terkasih Lisa Stephanie
Sinuhaji, SH atas dukungan, semangat, kesabaran dan kasih sayang sehingga tesis ini
dapat selesai dengan baik.
Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa, agar
selalu dilimpahkan kebaikan, kesehatan dan rezeki yang melimpah kepada kita.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
namun tidak ada salahnya jika penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak.
Medan,
Agustus 2015
Penulis
Andre Prima Sembiring
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama
: Andre Prima Sembiring
Tempat/Tgl. Lahir
: Medan/ 28 Oktober 1985
Status
: Belum Kawin
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jalan Ir. H. Juanda Lor. Bersama Nomor 112 A
Kelurahan Simpang III Sipin Kelurahan Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi
II. KELUARGA
Ayah
: Pt.Em. Drs. J. Sembiring, Apt
Ibu
: Dra. R. Sinukaban, Apt
Adik
: Harry Novrian Meliala, SP
III. PENDIDIKAN
SD Adhyaksa Jambi
: 1991-1997
SMP Negeri 8 Jambi
: 1997-2000
SMA Negeri 4 Jambi
: 2000-2003
S-1 Fakultas Hukum Univ. Sriwijaya Palembang
: 2003-2008
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................................... i
ABSTRAC .................................................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Latar belakang ...................................................................................................................... 1
Permasalahan ....................................................................................................................... 2
Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 2
Mamfaat Penelitian .............................................................................................................. 2
Keaslian Penelitian ............................................................................................................... 3
Kerangka Teori dan Konsepsi .............................................................................................. 4
1. Kerangka Teori ............................................................................................................... 4
2. Kerangka Konsepsi ........................................................................................................ 6
G. Metode Penelitian ................................................................................................................ 8
1. Sifat dan Jenis Penelitian ............................................................................................... 8
2. Sumber Data ................................................................................................................... 9
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 10
4. Alat Pengumpul Data ..................................................................................................... 10
5. Analisis Data .................................................................................................................. 11
BAB II
KEWENANGAN MPW DALAM MELAKUKAN PENERAPAN SANKSI
TERHADAP PELANGGARAN ADMINISTRATIF YANG DILAKUKAN
OLEH NOTARIS
A. Dasar Hukum Pengenaan Sanksi Administrasi Kepada Notaris .......................................... 11
B. Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Dalam Menerapkan Sanksi-Sanksi
Administrasi Terhadap Pelanggaran Yang Dilakukan Notaris ............................................ 12
C. Mekanisme Pemeriksaan Dan Penjatuhan Sanksi Oleh Majelis Pengawas
Wilayah (MPW) Kepada Notaris Yang Melakukan Pelanggaran Administratif ................. 13
BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP NOTARIS DAN PARA PIHAK SETELAH
DIJATUHKAN SANKSI OLEH MAJELIS PENGAWAS WILAYAH ATAS
PELANGGARAN ADMINISTRASI YANG BERLAKU BAGI NOTARIS
A.
Pelanggaran Dan Sanksi-Sanksi Administrasi Yang Berlaku Bagi Notaris
Menurut Undang-Undang Jabatan Notaris ....................................................................... 14
B.
Akibat Hukum Terhadap Notaris Dan Para Pihak Setelah Dijatuhkan Sanksi
Oleh Majelis Pengawas Wilayah Atas Pelanggaran Administrasi Yang
Berlaku
Bagi Notaris ........................................................................................................................ 16
BAB IV UPAYA HUKUM YANG DILAKUKAN NOTARIS DAN/ATAU
PIHAK YANG DIRUGIKAN ATAS PUTUSAN SANKSI YANG
DIKELUARKAN MPW TERHADAP PELANGGARAN YANG
DILAKUKAN NOTARIS
A.
B.
C.
BAB V
Upaya Hukum Atas Keputusan Majelis Pengawas Wilayah Terhadap
Pelanggaran Administratif Yang Dilakukan Notaris .......................................................... 18
Upaya Hukum Atas Ganti Rugi Terhadap Pelanggaran Notaris Di
Lingkungan Pengadilan Negeri .......................................................................................... 20
Upaya Hukum Atas Ganti Rugi Akibat Keputusan Majelis Pengawas
Wilayah Di Lingkungan PTUN ........................................................................................ 21
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 22
B. Saran ..................................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 23
DAFTAR SINGKATAN
1.
UUJN
: Undang-Undang Jabatan Notaris (Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris)
2.
MPW
: Majelis Pengawas Wilayah Notaris
3.
MPD
: Majelis Pengawas Daerah Notaris
4.
MPP
: Majelis Pengawas Pusat Notaris
5.
PTUN
: Pengadilan Tata Usaha Negara
DAFTAR ISTILAH ASING
1.
law as a tool of sosial engineering
: fungsi hukum sebagai alat rekayasa
sosial/ pembangunan
2.
dispute resolution
: Penyelesaian Masalah
3.
sosial control
: Pengatur perilaku masyarakat
4.
law making
: Perbuatan Hukum
5.
Openbare Ambtenaren
: Notaris sebagai Pejabat Umum
6.
Reglement op Het Notaris Ambt
In Indonesia, Stb. 1860-3
: Peraturan Jabatan Notaris
7.
personal fault
: Kesalahan bersifat pribadi
8.
service fault
: Kesalahan dalam menjalankan tugas
9.
rechtsgerechtigheid
: Asas Keadilan
10. rechtzekerheid
: Asas Kepastian Hukum
11. Reglement op de Rechterlijke
Organisatie en het Beleid der Justitie
: Reglemen tentang Organisasi
Kehakiman
in Indonesia
12. Rechsreglement Buitengewesten
: Peraturan Belanda untuk daerah
tertentu
13. Ordonantie Buitengerechtelijke
Verrichtingen
14. Degradasi
: Peraturan Pengawasan dalam ruang
lingkup kehakiman
: Penurunan Tingkat