Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Jambu Biji Australia (Psidium guajava L)
13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar.
Menurut perkiraan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh
tumbuhan diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat
dengannya. Penyebaran jenis flavonoida pada golongan tumbuhan yang tersebar
yaitu angiospermae, klorofita, fungi, briofita. Senyawa flavonoida terdapat pada
semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar,
bunga, buah dan biji. Namun ada juga flavonoida yang terdapat pada hewan,
misalnya dalam kelenjar bau berang-berang dan sekresi lebah (Markham, 1988).
Flavonoida adalah senyawa yang mengandung C15 terdiri atas dua inti
fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon (Sastrohamidjojo, 1996).
Senyawa flavonoid diduga sangat bermanfaat dalam makanan karena berupa
senyawa fenolik, senyawa ini yang bersifat antioksidan kuat. Oleh karena itu,
makanan yang kaya flavonoid dianggap penting untuk mengobati penyakitpenyakit, seperti kanker dan penyakit jantung (Heinrich et al, 2010).
Jambu biji dalam Prosea (Plant Resources of South East Asia)
menyebutkan bahwa tumbuhan ini berasal dari wilayah tropis Amerika yakni
wilayah antara Meksiko dan Peru. Ia tercatat dengan nama latin Psidium guajava,
Psidium dari bahasa Yunani Kuno yang artinya delima, Sementara guajava
diadaptasi dari bahasa spanyol, guayaba sebutan orang spanyol untuk pohon
jambu biji.
Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) termasuk familia Myrtacea,
banyak tumbuh didaerah-daerah ditanah air kita. Penduduk terlalu mementingkan
buahnya,
sedangkan
daun-daunnya
hanya
sebagian
kecil
saja
yang
memperhatikannya (Kartasapoetra, 1992) Daun jambu biji dalam kapasitasnya
Universitas Sumatera Utara
14
sebagai obat dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk penyakit diare, disentri
dan mencret (Cahyono, 2010).
Jambu Australia masuk ke Indonesia pada 80-an. Batang, daun, kulit
dan daging buah, hingga akar berwarna merah. Bentuk buah sama dengan jambu
biji lokal, tapi ukurannya kecil dan bijinya banyak. Bobot buah 150-400 gram.
Rasanya kurang manis. (Trubus, 2014).
Penelitian sebelumnya telah melakukan perbandingan uji aktivitas
antioksidan dari senyawa dari beberapa flavonoida yang diisolasi dari ekstrak
daun jambu biji yang tumbuh di Thailand (Tachakittirungrod et al 2007).
Rochmasari telah melakukan isolasi dan penentuan struktur senyawa dari daun
jambu biji Australia yang dihasilkan dari fraksi netral dan diketahui mengandung
senyawa metil palmitat,metil linolenat, metil stearat dan squalena (Rochmasari,
2011) kemudian Aziz dan Dzamil juga telah mengisolasi senyawa flavonoida dari
ekstrak n-butanol dan menyimpulkan bahwa ekstrak n-butanol dari daun jambu
biji mengandung beberapa jenis golongan flavonoida melalui identifikasi
spektroskopi UV-cahaya tampak (Aziz dan Dzamil,2013) lalu Harianja telah
mengisolasi senyawa flavonoida dari daun jambu biji dan memperkirakan
golongan yang terdapat dalam daun jambu biji
adalah golongan Flavanonol
(Harianja, 2014).
Dari uji pendahuluan pada penelitian ini, yaitu dengan uji skrining
fitokimia dengan pereaksi Mg-HCl, FeCl3 5%, dan H2SO4(p) menunjukkan bahwa
ekstrak metanol dan etil asetat daun tumbuhan jambu biji Australia (Psidium
guajava L.) mengandung senyawa flavonoida.
Dari uraian diatas, dan beberapa literatur penelitian yang telah dilakukan
terhadap tumbuhan jambu biji Australia maka peneliti tertarik untuk meneliti daun
jambu biji Australia (Psidium guajava L.) yang merupakan salah satu varietas
jambu biji, khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung dalam
tumbuhan ini.
Universitas Sumatera Utara
15
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah golongan flavonoida apakah yang
terdapat dalam daun tumbuhan jambu biji Australia (Psidium guajava L.) .
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari daun
tumbuhan jambu biji Australia (P guajava L.).
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada
bidang Kimia Bahan Alam khususnya tentang golongan senyawa flavonoida yang
terkandung dalam daun tumbuhan jambu biji Australia (P guajava L.).
1.5 Lokasi Penelitian
1. Tempat Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan diperoleh dari Jln.Bunga Terompet Koserna Medan
Selayang.
2. Tempat Melakukan Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas
Sumatera Utara (USU).
3. Lokasi Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi
Analisis Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi
Magnetik Inti Proton (1H-NMR), Analisis Spektrofotometer UV-Visible
dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA ITB.
Universitas Sumatera Utara
16
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun
tumbuhan jambu biji Australia berupa serbuk halus yang kering sebanyak 1050
gram. Tahap awal yaitu dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa
flavonoida dari ektrak metanol dan etil asetat dengan menggunakan pereaksi
FeCl3 5%,Serbuk Mg-HCl(p) dan H2SO4(p).
Tahap isolasi yang dilakukan:
1. Ektraksi Maserasi
2. Pemisahan Tanin
3. Ektraksi Partisi
4. Hidrolisis (Pemutusan Gula)
5. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
6. Analisis Kromatografi Kolom
7. Analisis Preparatif Kromatografi Lapis Tipis
8. Analisis Senyawa Hasil Isolasi
Tahapan analisis senyawa hasil isolasi yang dilakukan adalah:
1.
Analisis Kromatografi Lapis Tipis
2.
Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Inframerah (FT-IR),
Spektrofotometer UV-Visible (UV-Vis), dan Spektrometer Resonansi
Magnetik Inti Proton (1H-NMR).
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar.
Menurut perkiraan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh
tumbuhan diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat
dengannya. Penyebaran jenis flavonoida pada golongan tumbuhan yang tersebar
yaitu angiospermae, klorofita, fungi, briofita. Senyawa flavonoida terdapat pada
semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar,
bunga, buah dan biji. Namun ada juga flavonoida yang terdapat pada hewan,
misalnya dalam kelenjar bau berang-berang dan sekresi lebah (Markham, 1988).
Flavonoida adalah senyawa yang mengandung C15 terdiri atas dua inti
fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon (Sastrohamidjojo, 1996).
Senyawa flavonoid diduga sangat bermanfaat dalam makanan karena berupa
senyawa fenolik, senyawa ini yang bersifat antioksidan kuat. Oleh karena itu,
makanan yang kaya flavonoid dianggap penting untuk mengobati penyakitpenyakit, seperti kanker dan penyakit jantung (Heinrich et al, 2010).
Jambu biji dalam Prosea (Plant Resources of South East Asia)
menyebutkan bahwa tumbuhan ini berasal dari wilayah tropis Amerika yakni
wilayah antara Meksiko dan Peru. Ia tercatat dengan nama latin Psidium guajava,
Psidium dari bahasa Yunani Kuno yang artinya delima, Sementara guajava
diadaptasi dari bahasa spanyol, guayaba sebutan orang spanyol untuk pohon
jambu biji.
Tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) termasuk familia Myrtacea,
banyak tumbuh didaerah-daerah ditanah air kita. Penduduk terlalu mementingkan
buahnya,
sedangkan
daun-daunnya
hanya
sebagian
kecil
saja
yang
memperhatikannya (Kartasapoetra, 1992) Daun jambu biji dalam kapasitasnya
Universitas Sumatera Utara
14
sebagai obat dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk penyakit diare, disentri
dan mencret (Cahyono, 2010).
Jambu Australia masuk ke Indonesia pada 80-an. Batang, daun, kulit
dan daging buah, hingga akar berwarna merah. Bentuk buah sama dengan jambu
biji lokal, tapi ukurannya kecil dan bijinya banyak. Bobot buah 150-400 gram.
Rasanya kurang manis. (Trubus, 2014).
Penelitian sebelumnya telah melakukan perbandingan uji aktivitas
antioksidan dari senyawa dari beberapa flavonoida yang diisolasi dari ekstrak
daun jambu biji yang tumbuh di Thailand (Tachakittirungrod et al 2007).
Rochmasari telah melakukan isolasi dan penentuan struktur senyawa dari daun
jambu biji Australia yang dihasilkan dari fraksi netral dan diketahui mengandung
senyawa metil palmitat,metil linolenat, metil stearat dan squalena (Rochmasari,
2011) kemudian Aziz dan Dzamil juga telah mengisolasi senyawa flavonoida dari
ekstrak n-butanol dan menyimpulkan bahwa ekstrak n-butanol dari daun jambu
biji mengandung beberapa jenis golongan flavonoida melalui identifikasi
spektroskopi UV-cahaya tampak (Aziz dan Dzamil,2013) lalu Harianja telah
mengisolasi senyawa flavonoida dari daun jambu biji dan memperkirakan
golongan yang terdapat dalam daun jambu biji
adalah golongan Flavanonol
(Harianja, 2014).
Dari uji pendahuluan pada penelitian ini, yaitu dengan uji skrining
fitokimia dengan pereaksi Mg-HCl, FeCl3 5%, dan H2SO4(p) menunjukkan bahwa
ekstrak metanol dan etil asetat daun tumbuhan jambu biji Australia (Psidium
guajava L.) mengandung senyawa flavonoida.
Dari uraian diatas, dan beberapa literatur penelitian yang telah dilakukan
terhadap tumbuhan jambu biji Australia maka peneliti tertarik untuk meneliti daun
jambu biji Australia (Psidium guajava L.) yang merupakan salah satu varietas
jambu biji, khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung dalam
tumbuhan ini.
Universitas Sumatera Utara
15
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah golongan flavonoida apakah yang
terdapat dalam daun tumbuhan jambu biji Australia (Psidium guajava L.) .
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari daun
tumbuhan jambu biji Australia (P guajava L.).
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada
bidang Kimia Bahan Alam khususnya tentang golongan senyawa flavonoida yang
terkandung dalam daun tumbuhan jambu biji Australia (P guajava L.).
1.5 Lokasi Penelitian
1. Tempat Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan diperoleh dari Jln.Bunga Terompet Koserna Medan
Selayang.
2. Tempat Melakukan Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas
Sumatera Utara (USU).
3. Lokasi Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi
Analisis Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi
Magnetik Inti Proton (1H-NMR), Analisis Spektrofotometer UV-Visible
dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA ITB.
Universitas Sumatera Utara
16
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun
tumbuhan jambu biji Australia berupa serbuk halus yang kering sebanyak 1050
gram. Tahap awal yaitu dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa
flavonoida dari ektrak metanol dan etil asetat dengan menggunakan pereaksi
FeCl3 5%,Serbuk Mg-HCl(p) dan H2SO4(p).
Tahap isolasi yang dilakukan:
1. Ektraksi Maserasi
2. Pemisahan Tanin
3. Ektraksi Partisi
4. Hidrolisis (Pemutusan Gula)
5. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
6. Analisis Kromatografi Kolom
7. Analisis Preparatif Kromatografi Lapis Tipis
8. Analisis Senyawa Hasil Isolasi
Tahapan analisis senyawa hasil isolasi yang dilakukan adalah:
1.
Analisis Kromatografi Lapis Tipis
2.
Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Inframerah (FT-IR),
Spektrofotometer UV-Visible (UV-Vis), dan Spektrometer Resonansi
Magnetik Inti Proton (1H-NMR).
Universitas Sumatera Utara