Dinamika Perencanaan Strategis pada Orga

Dinamika Perencanaan Strategis pada Organisasi Non Profit
(Studi Kasus Organisasi Pendidikan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisinis
Universitas Brawijaya)

PRODI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LatarBelakang
Manajeman strategis yang meliputi perencanaan strategis menjadi ciri sebuah
organisasi modern.Setiap lembaga pemerintahan, perusahaan, lembaga swadaya
masyarakat, partai, komunitas, lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi serta
bentuk organisasi apapun akan dipandang memiliki masa depan atau pengembangan
1|Page

yang jelas kedepan jika mereka memiliki dokumen rencana strategis (Renstra) untuk

jangka pendek, menengah dan panjang. Renstra tersebut tidak hanya mencerminkan
kekuatan organisasinya saat ini, tetapi juga mencerminkan seperti apa organisasi
tersebut di masa depan.
Sejak tanggal 3 Oktober 1961, PTEM (PerguruanTinggiEkonomi Malang)
meleburkan diri menjadi bagian dari Universitas Brawijaya dan disebut Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya (FEUB).Nama Universitas Brawijaya diberikan oleh
Presiden Soekarno melalui kawat Presiden Republik Indonesia No. 258/K/1961
tertanggal 11 Juli 1961.Sebelum kawat Presiden tersebut, Universitas Brawijaya
bernama Universitas Kotapraja Malang.Pada tanggal 5 Januari 1963 dengan Surat
Keputusan Menteri PTIP No. 1 Tahun 1963, Universitas Brawijaya diresmikan sebagai
salahsatu universitas negeri di Indonesia.
Sebagai salah satu juruasan yang terakresitasi A+, jurusan manajeman sangat
memperhatikan aspek akademik dengan memberikan pelayanan akademik yang
meliputi

pendidikan

dan

pegajaran,


penelitian,

dan

pengabdian

terhadap

masyarakat.Dalam Jurusan Manajemen layanan akademik merupakan core bisnis
sejalan dengan misi dan visi dari fakultas dan layanan ini harus terus menerus
ditingkatkan sehingga dapat mewujudkan visi dari Jurusan Manajemen sebagai pusat
pendidikan

bidang

ilmu

manajemen


terkemuka

yang

mengutamakan

pada

pengembangan ilmu pengetahuan dan kepemimpinan serta mampu menyesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat.
Jurusan Manajemen mengikuti struktur organisasi dan mekanisme yang sudah
menjadi kesepakatan bersama (berdasar peraturan-peraturan yang dibuat melalui rapat
melalui senat dan rapat pimpinan, dalam lingkup Fakultas maupun Universitas).Struktur
organisasi di tingkat Jurusan meliputi Ketua dan Sekretaris Jurusan, Ketua Program
Studi S2, dan Ketua Program Studi S3, Ketua Unit Jaminan Mutu, Ketua Program
Internasional, Ketua Lembaga Manajemen, Ketua Laboratorium Manajemen, dan Ketua
Program Hibah Kompetisi (PHK) A3. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya dalam rangka memberikan keleluasaan kepada mahasiswa agar
menjadi alumni yang memiliki kompetensi sesuai yang telah dirumuskan, maka
ditawarkan beberapa konsentrasi.Konsentrasi tersebu tadalah:

 Manajemen Pemasaran
 Manajemen Keuangan
 Manajemen SDM
 Manajemen Strategik
 Manajemen Operasional
2|Page

Sistem

pengelolaan fungsional

dan operasional Jurusan

Manajemen

menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing,
staffing, leading, controlling .Jurusan Manajemen melakukan fungsi planning terkait
dengan kegiatan perumusan visi, misi, dan tujuan serta sasaran yang terukur dan
realistic untuk dicapai.Berdasarkan hal tersebut, dibuat program kerja serta anggaran
Jurusan Manajemen setiap tahun yang didiskusikan dengan seluruh tenaga akademik

dalam rapat jurusan. Program kerja Jurusan Manajemen tersebut diintegrasikan dalam
program kerja tahunan Fakultas Ekonomi melalui mekanisme Rapat Pimpinan.
Perencanaan-perencanan yang bersifat operasional dan teknis dilakukan Jurusan
Manajemen dengan menggunakan mekanisme rapat jurusan yang terjadwal, misalnya
setiap awal semester dilakukan perencanaan untuk kegiatan akademis pada semester
bersangkutan, seperti penentuan mata kuliah yang diampu oleh masing-masing tenaga
akademik.Kualitas atau mutu perencanaan jurusan dipantau oleh penjaminan mutu di
tingkat jurusan (Unit Jaminan Mutu/UJM).
Rencana Strategis Jurusan Manajemen UB memuat rencana pengembangan
Jurusan Manajemen UB dalam rentan waktu 5 tahunan. Rencana strategi sini adalah
dokumen perencanaan level menengah yang dijadikan acuan dalam penyusunan rencana
kerja tahunan. Rencana strategis ini disusun berdasarkan estimasi kondisi lima tahun
kedepan dan penjabaran dari Rencana Strategis Universitas Brawijaya dan Rencana
Strategis Fakultas Ekonomi. Dalam Renstra ini telah disajikan visi, misi dan tujuan
jurusan Manajemen dalam menghadapi tantangan masa depan sesuaidengan tugas yang
diemban sebagai lembaga pendidikan. Renstra ini disusun untuk jangka waktu 5
tahunan yang dibagi kedalam 5 tahapan yaitu strategi pengembangan pertahun. Rencana
ini bukanlah suatu yang tidak dapat berubah, setiap dua tahun atau tahunan akan dikaji
dan dievaluasi apakah rencana tersebut masih relevan dengan situasi dan kondisi. Maka
dari itu kelompok kamu akan mencoba focus membahas tentang dinamika-dinamika

yang kemungkinan terjadi ,sehingga dapat diantisipasi menggunakan pendekatanpendekatan yang ada agar tujuan yang diinginkan tetap bias terealisasi dengan baik.
1.2

RumusanMasalah
1. Bagaimana penyusunan perencanaan strategis pada organisasi pendidikan di
jurusan manajemen FEB UB ?
2. Apa saja dinamika-dinamika yang kemungkinan terjadi di dalam perencanaan
strategis pada organisasi pendidikan di jurusan manajemen FEB UB ?

3|Page

3. Pendekatan apa saja yang digunakan untuk mengatasi dinamika yang
kemungkinan terjadi di dalam perencanaan strategis pada organisasi pendidikan
di jurusan manajemen FEB UB ?
1.3

Tujuan
1
Mengetahui penyusunan perencanaan strategis pada organisasi pendidikan di
2


jurusan manajemen FEB UB.
Memahami dinamika-dinamika yang kemungkinan terjadi di dalam perencanaan

3

strategis pada organisasi pendidikan di jurusan manajemen FEB UB.
Membahas pendekatan yang digunakan untuk mengatasi dinamika yang
kemungkinan terjadi di dalam perencanaan strategis pada organisasi pendidikan
di jurusan manajemen FEB UB.

4|Page

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian Perencanaan Strategi
Menurut (Texas Workforce Commission, 2005) Perencanaanmenetapkan arah

untuk sesuatu. Biasanya, kita mulai dengan hasil yang diinginkan dan bekerja mundur
untuk mengidentifikasi apa yang akan menghasilkan hasil tersebut. Strategisadalah
metode untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan Perencanaan strategismemungkinkan 4
organisasi untuk membuat keputusan mendasar yang memandu mereka ke visi
mengembangkan masa depan. Menurut (UNASO, 2003) Perencanaan strategisadalah
proses penentuan: (1) apa yang hendak dicapai oleh organisasi Anda; (2) bagaimana Anda
akan mengarahkan organisasi dan sumber daya untuk mencapai tujuan ini selama
beberapa bulan dan tahun.
Sedangkan menurut (SUNO, 2010): Sebuah rencana strategisadalah peta jalan
untuk mengarahkan sebuah organisasi dari kondisi sekarang ke kondisi di lima atau
sepuluh tahun. Menurut (CSDF, 1998) : Perencanaan strategisdidefinisikan sebagai suatu
istilah jangka panjang, proses penilaian yang berorientasi masa depan, penetapan tujuan,
dan membangun strategi yang memetakan jalur eksplisit antara sekarang dan visi masa
depan, yang bergantung pada pertimbangan cermat kemampuan organisasi dan
lingkungan, dan menyebabkan alokasi sumber daya berbasis prioritas dan keputusan
lainnya.
Dalam (Bryson & Alston, 2005) Perencanaan strategisadalah "upaya kuat untuk
menghasilkan keputusan dan tindakan mendasar yang membentuk dan membimbing
seperti apa sebuah organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dilakukannya, dan mengapa
melakukannya"’ (Bryson, 2004). Dari lima pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

perencanaan strategis adalah suatu keputusan fundamental yang akan mengarahkan
organisasi pada percapaian-pencapaian strategis sesuai visi orgnasisasi di masa depan.
Perencanaan strategis berkaitan dengan apa visi, misi, tujuan, sasaran dan pencapaian
organisasi di masa depan serta berkaitan dengan bagaimana organisasi bisa menggerakan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan strategis dapat
menjawab pertanyaan dasar seperti : (1) where are we now ?; (2) where do we want to
be?; (3) how do we get there?; dan (4) how do we measure our progress?. Pertanyaan
pertama berkaitan dengan sejauhmana kita memahami situasi dan kondisi organisasi saat
ini. Pertanyaan kedua berkaitan seperti apa siatuasi dan kondisi organisasi yang kita
harapkan. Sementara yang ketiga dan keempat berkaitan dengan bagaimana upaya kita
5|Page

dalam

menentukan

cara

mencapai


harapan

tersebut

serta

mengukur

tingkat

ketercapaiannya.
2.2
Pengertian Dinamika Perencanaan Strategis
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak,
berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika
juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan
kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok,
semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu
kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan
dapat berubah. Jadi dapat disimpulkan dinamika perencanaan strategis merupakan

perkembangan sebuah organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan saat ini
untuk megambil sebuah keputusan fundamental yang akan mengarahkan organisasi pada
pencapaian-pencapaian strategis sesuai dengan visi misi dan tujuan organisasi diwaktu
yang akan datang.
2.3
Pengertian Organisasi
Menurut Max Weber adalah Suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang di
dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan
sesuatu fungsi tertentu. Victor A. Thompson mengemukakan bahwa suatu integrasi dari
sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama sangat rasional dan impersonal untuk
mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah diumumkan sebelumnya. Menurut Chester
Barnard adalah kumpulan orang-orang untuk melaksanakan suatu kegiatan yang
memerlukan adanya komunikasi, yaitu suatu hasrat dari sebagian anggotanya untuk
mengambil bagian dalam pencapaian tujuan bersama dengan anggota-anggota lainnya.
Dalam Hal ini Barnard menekankan pada peranan seseorang dalam organisasi,
diantaranya ada sebagian dari anggota yang harus diberi informasi atau dimotivasi dan
sebagian lainnya yang harus membuat keputusan. Dari Pengertian Organisasi yang
dipaparkan di atas,dapatdisimpulkan bahwa Pengertian Organisasi adalah kolektivitas
orang-orang yang bekerja sama secara sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu.
Kolektivitas tersebut berbatas, berstruktur dan beridentitas yang dapat dibedakan dengan
kolektivitas-kolektivitas lainnya.
2.4

Pengertian Organisasi Nonprofit/Nirlaba
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang
bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk
suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
6|Page

mencari laba (moneter). organisasi nirlaba meliputi keagamaan, sekolah negeri, derma
publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal
perundang-undangan, organisasi sukarelawan, serikat buruh.
Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari
beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan tadi, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada
pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahala Nainggolan, 2005 : 01). Lembaga nirlaba
atau organisasi non profit merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang
perannya terasa menjadi penting sejak era reformasi, tanpa disadari dalam kehidupan
sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan lembaga nirlaba.
2.5

Pengertian Universitas
Kata universitas berasal dari bahasa Latinuniversitas magistrorum et scholarium,
yang berarti "komunitas guru dan akademisi".

Universitas adalah suatu institusi

pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai
bidang. Sebuah universitas menyediakan pendidikan sarjana dan pascasarjana.
Universitas dalam pendidikan di Indonesia merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi
selain akademi, institut, politeknik, dan sekolah tinggi. Universitas terdiri atas sejumlah
fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi pada
sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi

7|Page

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Penyusunan Perencanaan Strategis dalam Organisasi Jurusan Manajemen FEB UB
Suatu perencanaan strategis bukanlah tujuan dalam perencanaan strategis itu
sendiri, karena perencanaan strategis hanyalah merupakan kumpulan konsep untuk
membantu para pemimpin membuat keputusan penting dan melakukan tindakan penting
bagi keberlangsungan dan kejayaan organisasi. Berikut ini delapan langkah-langkah
penyusunan perencanaan strategik model Bryson adalah (2001;55) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategis
Mengidentifikasi mandat organisasi
Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi
Menilai lingkungan eksternal, termasuk peluang dan ancaman
Menilai lingkungan internal: kekuatan dan kelemahan
Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi
Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu
Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan
Langkah pertama

adalah

memprakasai dan

menyepakati

Perencanaan Strategis. Pada langkah ini merupakan langkah

suatu

proses

menegosiasikan

kesepakatan untuk menyelenggarakan perencanaan strategis dengan orang-orang penting
pembuat keputusan (decision makers) atau pembentuk opini (opinions leaders) dan para
stakeholder baik internal maupun eksternal.Stakeholder dalam organisasi Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya terdiri dari mahasiswa,
dosen, karyawan, masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, dan pemerintah. Dukungan
dan komitmen mereka merupakan hal yang sangat penting jika perencanaan strategis
ingin berhasil. Keterlibatan orang-orang penting di luar organisasi adakalanya sangat
krusial jika dalam implementasinya melibatkan banyak pihak di luar organisasi.Dalam
tahap inilah dibentuk kelompok pemrakarsa, yang salah satu tugasnya menetapkan secara
tepat siapa saja yang tergolong orang-orang penting pembuat keputusan. Tugas
berikutnya adalah menetapkan orang, kelompok, unit atau organisasi manakah yang
harus dilibatkan dalam penyusunan perencanaan strategis ini.Selanjutnya dalam
kesepakatan ini harus mencakup: maksud upaya perencanaan; langkah-langkah yang
dilalui dalam proses; bentuk dan jadwal pembuatan laporan; peran, fungsi dan
keanggotaan suatu kelompok atau komite yang berwenang mengawasi upaya tersebut;
peran, fungsi dan keanggotaan tim perencana strategis; dan komitmen sumber daya yang
diperlukan bagi keberhasilan perencanaan strategis.
8|Page

Langkah kedua adalah memperjelas mandat organisasi. Mandat formal dan
mandat informal yang berada pada suatu organisasi merupakan keharusan yang dihadapi.
Mandat formal adalah tugas dan fungsi dari suatu organisasi yang tercantum dalam
undang-undang, peraturan-peraturan, piagam, pasal-pasal ataupun perjanjian-perjanjian
yang mengikat dalam surat keputusan. Mandat informal adalah norma-norma yang
menjadi pegangan beroperasinya organisasi yang tidak kalah mengikatnya. Dalam
Renstra Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya tahun
2011-2015, tujuan/ fungsi dari jurusan Manajemen adalah untuk menciptakan relevansi
lulusan yang mampu berkompetisi didalam dan luar negeri. Selain itu dapat menciptakan
iklim akademik yang kondusif dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi yang
tinggi. Terakhir adalah bertugas untuk menumbuhkan jiwa dan budaya kewirausahaan
dan kompetensi profesional.
Langkah ketiga adalah memperjelas misi dan nilai-nilai. Misi organisasi, yang
berkaitan erat dengan mandat yang harus dilaksanakan, merupakan deskripsi tentang
apa-apa yang harus dilakukan dalam rangka mengemban mandat organisasi. Rumusan
misi harus dapat menjawab enam pertanyaan:
1.
2.

Siapakah kita ini sebagai organisasi (komunitas)?
Secara umum, kebutuhan dasar sosial dan atau politik apa yang akan organisasi kita

3.

penuhi?
Secara umum, bagaimana kita bekerja untuk mengantisipasi dan merespon

4.
5.
6.

kebutuhan-kebutuhan di atas?
Bagaimana kita harus memberikan respon terhadap stakeholder?
Apa filosofi dan nilai-nilai inti kita? (menentukan integritas organisasi)
Apa yang membuat organisasi kita unik/beda dengan organisasi yang lain?
Misi harus dirumuskan melalui diskusi yang panjang dengan melibatkan para

stakeholder, sehingga diperoleh rumusan yang komprehensif.Nilai-nilai dimaksud dalam
hal ini adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang serta dipelihara yang menjadi
spirit organisasi dalam melaksanakan fungsinya, misal kejujuran, demokratis,
keterbukaan/transparansi, tanggung jawab, dsb.Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya juga mempunyai misi yang digunakan untuk apa yang
harus dilakukan untuk mengerjakan mandat dari organisasi tersebut. Misi-misi tersebut
diantaranya adalah :

9|Page

1.

Menyediakan pelayanan pendidikan manajemen kepada mahasiswadalam rangka
membentuk kompetensi yang bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berjiwa

2.

wirausaha dan berwawasan global.
Menghasilkan lulusan yang profesional di bidangnya sesuai dengankebutuhan

3.

pengguna.
Memberikan peluang bagi staf akademik untuk mengembangkanilmu pengetahuan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan disiplin ilmunya

4.

melalui pendidikan formal maupun non formal.
Memberikan penghargaan yang tinggi kepada staf akademik dan karyawan Jurusan
Manajemen dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, dan pengembangan karir
Langkah selanjutnya yaitu langkah keempat adalah menilai lingkungan eksternal.

Menilai lingkungan eksternal adalah tindakan mengeksplorasi lingkungan di luar
organisasi untuk mengindetifikasi peluang dan ancaman. Lingkungan eksternal
merupakan faktor-faktor yang diluar kontrol organisasi, meliputi kecenderungan politik,
ekonomi, sosial budaya dan teknologi (PEST), kelompok masyarakat yang harus
dilayani, dan pesaing (competitor). Anggota-anggota majelis jurusan fakultas yang
berasal dari luar fakultas, misal asosiasi profesi, praktisi industri pada umumnya lebih
tajam dalam menilai faktor eksternal. Lingkungan eksternal dari organisasi pendidikan
jurusan Manajemen FEB UB terdiri dari peraturan pemerintah, faktor ekonomi dan
sosial, faktor teknologi, faktor lingkungan dan faktor persaingan dalam industri
pendidikan tinggi.
Langkah kelima adalah menilai lingkungan internal. Menilai lingkungan internal
adalah upaya mengenali kekuatan dan kelemahan yang ada dalam organisasi. Kita dapat
mengenalinya dari sumber daya (inputs), strategi yang dijalankan sekarang (process), dan
kinerja (outputs). Lingkungan internal dalam organisasi pendidikan jurusan Manajemen
FEB UB diantaranya aspek akademik; aspek organisasi,program studi,kepemimpinan
dan pengelolaan; aspek sumberdaya manusia; aspek keuangan; dan aspek sarana
prasarana.
Langkah keenam adalah Mengidentifikasi Isu Strategis. Mengidentifikasi isu
merupakan langkah yang sangat penting guna mengetahui persoalan kritis yang
sesungguhnya dihadapi organisasi. Dengan mempertimbangkan mandat, misi dan nilai,
kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan ancaman eksternal akan dapat kita
identifikasi persoalan kritis organisasi. Pernyataan isu strategis harus mengandung tiga
unsur: Pertama, isu harus disajikan dengan ringkas, cukup satu paragrap dan disajikan
dalam kalimat tanya. Kedua, faktor yang menyebabkan sesuatu isu menjadi persoalan
10 | P a g e

kebijakan penting harus didaftar, yang mencakup aspek mandat, misi, nilai-nilai,
kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman. Ketiga, konsekuensi kegagalan dalam
menghadapi isu harus merupakan taruhan hidup dan matinya organisasi. Jika dilihat
dalam organisasi jurusan Manajemen FEB UB didapatkan berbagai macam isu strategis,
diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Peningkatan Citra Jurusan Manajemen
Kualitas Keluaran
Peningkatan Budaya Kerja dan Budaya Akademik
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia
Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pengembangan Kerjasama dan Jaringan Kerja
Pembinaan Kemahasiswaan
Langkah ketujuh adalah merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu

strategi didiefinisikan sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan atau
alokasi sumber daya yang menegaskan bagaimana organisasi, apa yang dikerjakan
organisasi, dan mengapa organisasi harus melakukan hal tersebut. Strategi dapat
berbeda-beda karena kerangka tingkat, fungsi dan waktu. Pengembangan strategi dimulai
dengan identifikasi alternatif praktis, dan impian atau visi untuk memecahkan isu
strategis. Selanjutnya, kita memerinci hambatan yang kemungkinan dihadapi untuk
mencapai alternatif, impian atau visi tersebut. Setelah identifikasi alternatif, impian atau
visi bersama-sama dengan hambatan tersusun, langkah berikutnya kita mengembangkan
usulan pokok untuk mencapai alternatif, impian atau visi secara langsung atau tidak
langsung dengan cara mengatasi hambatan. Setelah usulan utama diajukan, kemudian
kita mengidentifikasi tindakan-tindakan yang diperlukan dalam dua hingga tiga atau
empat/lima

tahun

mendatang. Terakhir

kita

menyusun

program

kerja

yang

terperinciuntuk setiap tahunnya. Strategi yang efektif harus memenuhi beberapa kriteria:
pertama, secara teknis strategi harus dapat bekerja (dilaksanakan) untuk menghadapi isu
strategis; kedua, secara politis dapat diterima oleh para stakeholder kunci; dan ketiga,
strategi harus menjadi etika, moral dan hukum organisasi.
Organisasi dalam jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya, mempunyai berbagai macam strategi yang dibuat dengan melihat
isu strategis yang ada. Strategi tersebut diantaranya adalah :
1. Peningkatan Citra Jurusan Manajemen yaitu dengan Mempertahankan Nilai
Akreditasi dan Menjadikan Jurusan Manajemen Sebagai Pusat atau Tempat Kegiatan
Ilmiah yang Bersifat Nasional maupun Internasional dalam Bidang Informasi
Ilmiah; Evaluasi Kurikulum Secara Periodik, Meningkatkan Kualitas Akademik;
11 | P a g e

Mengupayakan Adanya Jaringan Kerja Sama dengan Instansi atau Dunia Usaha
dalam Menampung Alumni; Meningkatkan Kerja Sama dengan Komunitas Lokal,
2.

Nasional Maupun Internasional
Peningkatan Kualitas Keluaran / Lulusan dengan Meningkatkan Sistem Pelayanan
Terpadu dengan Pemanfaatan TI Guna Memberikan Soft Skill Kepada Mahasiswa
dan Alumni dan Meningkatkan Daya Saing Lulusan dengan Pengembangan Kelas

3.

Internasional dengan Kurikulum Internasional.
Peningkatan Budaya Kerja dan Budaya Akademik dengan Meningkatkan
pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran; Peninjauan kurikulum

4.

Jurusan Manajemen secara periodik; Melaksanakan sistem evaluasi diri secara
berkelanjutan
Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dengan Meningkatkan Program
Pelatihan Bahasa Inggris Baik yang Bersifat Pasif maupun Aktif bagi Dosen-Dosen;
Memberi Kesempatan Kepada Seluruh Dosen untuk Berpartisipasi di Berbagai

5.

Kegiatan yang Berkaitan Baik untuk Pengembangan Akademik maupun Profesi
Pengembangan Sarana dan Prasarana dengan Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan
laboratorium manajemen baik untuk kepentingan akademik maupun untuk profit
center; Updating infrastruktur secara berkelanjutan dalam menjamin kelancaran

6.

proses pembelajaran
Pembinaan Kemahasiswaan dengan Menggalakkan kegiatan ekstra kurikuler yang
sesuai dengan dunia kerja saat ini; Melakukan kunjungan/studi banding ke
Universitas universitas/ Fakultasfakultas lain yang lebih maju
Langkah terakhir adalah menciptakan visi organisasi yang efektif untuk masa

depan. Langkah terakhir dalam proses perencanaan strategis adalah mengembangkan
deskripsi

mengenai

bagaimana

seharusnya

organisasi

itu

sehingga

berhasil

mengimplementasikan strateginya dan mencapai seluruh potensinya. Deskripsi inilah
yang disebut “Visi Keberhasilan” organisasi. Jadi, visi itu menfokus kepada masa depan
yang lebih baik, mendorong harapan dan impian, menarik nilai-nilai umum, menyatakan
hasil yang positif, menekankan kekuatan kelompok yang bersatu, mengemukakan
entusiasme dan kegembiraan.
Hal lain yang berbeda dengan model Bryson adalah penetapan visi organisasi
merupakan proses yang terakhir, walaupun menurutnya penetapan visi organisasi tidak
harus dibelakang dalam arti organisasi boleh menetapkan visi lebih dahulu dalam proses
penyusunan Renstra, namun dikhawatirkan organisasi tidak mampu mengembangkan visi
keberhasilan secara menyeluruh.
Dilihat dari misi organisasi jurusan manajemen, strategi dasarnya, kriteria
kinerjanya, beberapa aturan keputusan penting dan standar etikanya dapat disimpulkan
12 | P a g e

visi dari organisasi ini adalah “Menjadi Pusat Pendidikan Bidang Ilmu Manajemen
Terkemuka yang Mengutamakan pada Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Kepemimpinan serta Mampu Menyesuaikan dengan Kebutuhan Masyarakat Global”.
Visi tersebut menjadi suatu gambaran atau pandangan untuk organisasi jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya untuk menjalankan
organisasi jangka waktu lima tahun.
Setelah rencana strategis tersebut disusun dengan rapi, maka hal yang harus
dilakukan selanjutnya adalah mengimplementasikan rencana tersebut. Dengan cara
dijalankan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Implementasi

yang efektif, perlu diterjemahkan ke dalam kebijakan yang lebih rinci dapat dipahami di
tingkat fungsional organisasi. Selain mengembangkan kebijakan fungsional, tahap
pelaksanaan melibatkan identifikasi sumber daya yang diperlukan dan meletakkan ke
tempatnya yang diperlukan perubahan organisasi.
Setelah diimplementasikan, hasil dari strategi perlu diukur dan dievaluasi, dengan
perubahan yang dibuat seperti yang diperlukan untuk tetap pada jalur rencana. Sistem
kontrol harus dikembangkan dan dilaksanakan untuk memfasilitasi pemantauan ini.
Standar kinerja yang ditetapkan, performa yang sebenarnya diukur, dan tindakan yang
tepat diambil untuk memastikan keberhasilan. Dalam mengontrol, pasti didalam suatu
organisasi terdapat perubahan yang dinamis baik dari internal maupun eksternal.
Suatu perubahan dalam satu komponendapat memerlukan perubahan dalam
seluruh strategi. Dengan demikian,proses proses harus diulang dalam rangka strategi
untuk mengadaptasiperubahan lingkungan. Sepanjang proses perusahaan mungkin
memerlukansiklus kembali ke tahap sebelumnya dan membuat penyesuaian. Disini
disebut dengan proses yang dinamis dan berkelanjutan. Dalam masa-masa perubahan,
beberapa strategi yanglebih sukses muncul secara informal dari tingkat yang lebih rendah
dariorganisasi, dimana manajer yang lebih dekat dengan pelanggan dari hari kehari.
3.2

Dinamika Perencanaan Strategis Organisasi Jurusan Manajemen FEB UB
Jika berbicara tentang dinamika pasti tidak akan terlepas dari suatu bentuk
perubahan. Karena suatu dinamika pasti disertai dengan perubahan dalam setiap
organisasi. Proses perubahan tersbut merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh
setiap organisasi. Baik organisasi profit maupun organisasi non-profit. Organisasi akan
selalu mengalami dinamika perubahan, baik yang disebabkan dari dalam maupun dari
luar organisasi. Perubahan tidak harus terjadi begitu saja, namun perubahan harus

13 | P a g e

mampu dikelola dengan baik. Untuk membantu proses perubahan tersebut lebih terarah
diperlukan suatu perencanaan yang lebih tepatnya disebut perencanaan strategis.
Manajeman strategis yang meliputi perencanaan strategis tersebut menjadi ciri
sebuah organisasi modern. Setiap lembaga pemerintahan, perusahaan, lembaga swadaya
masyarakat, partai, komunitas, lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi serta
bentuk organisasi apapun akan dipandang memiliki masa depan atau pengembangan
yang jelas ke depan jika mereka memiliki dokumen rencana strategis (Renstra) untuk
jangka pendek, menengah dan panjang. Renstra tersebut tidak hanya mencerminkan
kekuatan organisasinya saat ini, tetapi juga mencerminkan seperti apa organisasi tersebut
di masa depan.
Sebagai contoh, yang akan kita bahas pada makalah kali ini adalah Jurusan
Manajemen dari Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya yang

memiliki

renstra 5 tahun (2011 – 2015) yang menjabarkan visi dan misi jurusan Manajemen di
tahun 2025 (jangka panjang). Tidak hanya jurusan, tetapi setiap universitas, fakultas,
prodi, sekolah pascasarjana, direktorat-direktorat serta unit penunjang lainnya juga
memiliki renstra sebagai acuan kebijakan serta rencangan program dan kegiatan setiap
tahunan. Penetapan renstra ini juga akan menentukan seberapa besar alokasi keuangan
yang dibutuhkan serta pengaturan sumber daya sivitas akademik dan fisik. Dengan
renstra ini, jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis bisa mengukur tingkat
pencapaian tujuan, kebijakan, program, dan kegiatan untuk setiap unit tersebut.
Untuk melihat dinamika perubahan dari organisasi di dalam jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Budaya Universitas Brawijaya, dapat diketahui dari identifikasi
faktor lingkungan pada Rencana Strategis Jurusan. Selain itu analisis dari faktor
lingkungan juga menginformasikan mengenai sumber daya yang dapat dimanfaatkan
oleh jurusan Manajemen agar dapat tetap hidup dan berkembang. Sebuah jurusan hanya
dapat hidup dan berkembang apabila lulusannya dapat sesuai dan diterima dengan
kebutuhan sistem tersebut.Ditinjau dari sistem pasar hanya dapat hidup apabila
keluarannya

dapat

memenuhi

kebutuhan

pelanggan

atau

pihak-pihak

yang

berkepentingan (staholder) antara lain: mahasiswa, masyarakat, lingkungan bisnis,
industri dan pemerintah. Lingkungan lain yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah
lingkungan internal yaitu tenga akademik dan tenaga administratif.
Dalam cara pandang yang demikian, pihak jurusan harus selalu memantau dan
mengantisipasi perubahan faktor lingkungan (baik internal maupun eksternal).
Lingkungan internal dalam organisasi Jurusan Manajemen meliputi aspek akademik;
aspek organisasi,program studi, kepemimpinan dan pengelolaan; aspek sumberdaya
14 | P a g e

manusia; aspek keuangan; dan aspek prasarana dan sarana. Sedangkan untuk faktor
lingkungan eksternal terdiri dari Peraturan pemerintah; faktor ekonomi dan sosial; faktor
teknologi; dan faktor persaingan dalam industri pendidikan tinggi. Hal ini ditandai oleh
perubahan yang sangat cepat dan pesat. Hakekat perencanaan strategis adalah upaya
proaktif untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan internal dan eksternal
sehingga mampu tetap hidup, tumbuh dan berkembang dengan meningkatkan daya saing
yang berkelanjutan. Atas dasar cara pandang tersebut dapatlah ditetapkan perubahanperubahan pada lingkungan strategis sebagai berikut:
1.

Perubahan kemampuan pemerintah maupun pihak universitas yang terbatas dalam
memberikan anggaran yang memadai bagi kebutuhan rutin dan pengembangan

2.

sebuah kelangsungan jurusan.
Perubahan tuntutan masyarakat agar keluarannya lebih relevan dengan kebutuhan

3.

masyarakat.
Perubahan lingkungan pendidikan, makin banyaknya universitas baru dan dalam
waktu dekat juga akan bermunculan universitas-universitas luar negeri yang
menawarkan jasanya di Indonesia. Hal ini menuntut kualitas jurusan Manajemen

4.

harus mampu terus menerus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing.
Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendasar perlu dikejar dan dikuasi
serta dimanfaatkan baik untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran, penelitian

5.

maupun pengabdian kepada masyarakat.
Perubahan lingkungan internal khususnya perubahan yang terjadi pada tenaga
akademik maupun tenaga administratif, yang mengharapkan kesejahteraan lebih
banyak dan jaminan perkembangan karir yang lebih pasti
Berbagai perubahan atau dinamika dalam organisasi pendidikan FEB UB tersebut

dapat dianalisis untuk mempermudah mengenali dinamika tersebut dan menyelesaikan
isu-isu dalam dinamika atau perubahan tersebut. Analisis dinamika bisa menggunakan
dengan analisis lingkungan internal dan eksternal. Selain itu bisa dengan analisis
stakeholder. Jika dilihat dari analisis eksternal, dalam beberapa perubahan yang telah
dijelaskan diatas yang termasuk dalam faktor eksternal adalah perubahan kedua,ketiga
dan keempat. Dalam menganalisis lingkungan eksternal, hal pertama yang perlu
dilakukan adalah scanning atau mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan
pendidikan. Kedua adalah monitoring perubahan apa saja yang terjadi. Jika dilihat dari
berbagai isu diatas, perubahan terdapat pada tuntutan dari konsumen, perubahan pada
teknologi dan ilmu pengetahuan. Ketiga yang harus dilakukan adalah forecasting yaitu
15 | P a g e

melakukan prediksi terhadap berbagai perubahan eksternal. Terakhir adalah assessing
atau menentukan pengaruh perubahan lingkungan eksternal tersebut. Pengaruh yang ada
pada perubahan atas tuntutan konsumen misalnya maka mempengaruhi jumlah minat
dari calon mahasiswa untuk mengambil pendidikan di FEB UB yang pada akhirnya harus
menuntut kualitas dari fakultas sendiri.
Kemudian adanya perubahan pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat membawa jurusan Manajemen pada FEB UB untuk terus mengupdate
informasi tentang teknologi yang terbaru. Secara berkelanjutan menuntut untuk
mempelajari dan menerima berbagai teknologi tersebut. Pengaruhnya jelas pada kualitas
dari jurusan Manajemen FEB UB tersebut. Karena kualitas tersebut berhubungan
langsung dengan kepentingan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Bebagai kepentingan tersebut juga berpengaruh terhadap hasil dari
mahasiswa sendiri yang nantinya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Sedangkan analisis internal, seperti yang dilihat juga terdapat pada perubahanperubahan yang ada diatas. Faktor-faktor perubahan diatas yang berhubungan dengan
internal adalah perubahan pertama dan terakhir. Faktor yang ada meliputi faktor
kemahasiswaan, keuangan, pengajaran, dan sumber daya manusia. Dengan menganalisis
faktor internal, lembaga pendidikan dapat mengetahui apa yang bisa mereka kerjakan.
Untuk mencapai suatu misi dari perencanaan strategis dan mengetahui siapa saja
yang berhubungan dengan perubahan atau dinamika dari organisasi pendidikan jurusan
Manajemen FEB UB diperlukan adanya Analisis Stakeholder. Seperti yang telah
diketahui diatas bahwa terdapat lima perubahan yang terjadi baik itu internal maupun
eksternal dalam organisasi. Maka dapat dianalisis stakeholder siapa saja yang
mempengaruhi maupun yang dipengaruhi oleh perubahan atau dinamika organisasi
tersebut. Dalam ruang lingkup eksternal, bisa diketahui ada pihak pemerintah,
masyarakat atau konsumen, pesaing atau competitor yaitu universitas- universitas
lainnya, dan pengamat. Untuk lingkup internal, terdapat seorang pemimpin atau dekan
disana, juga terdapat dosen, karyawan, maupun mahasiswa yang secara langsung
merupakan objek dalam pendidikan.

3.3

Analisis SWOT sebagai Pendekatan Perencanaan Strategis
16 | P a g e

Untuk mengatasi berbagai dinamika perubahan yang terjadi di dalam organisasi,
kita memerlukan suatu pendekatan perencanaan strategis agar organisasi dapat berjalan
dan berlangsung dengan baik. Dalam sub-bab ini akan dibahas secara detail mengenai
analisis SWOT sebagai pendekatan perencanaan strategis. Analisis SWOT digunakan
untuk dapat menetapkan tujuan secara lebih realistis dan efektif, serta merumuskan
strategi dengan efektif pula. Dengan analisis SWOT ini dapat diketahui apa saja potensi
atau kekuatan yang dimiliki, kelemahan-kelemahan yang ada, kesempatan terbuka yang
dapat diraih dan juga ancaman yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Analisis
SWOT mempunyai empat elemen yang saling bersangkutan dalam membuat suatu
strategi. Penggambaran tiap elemen sesuai komponen komponen SWOT adalah meliputi
sebagai berikut :


Kekuatan (strenght), yaitu mendeskripsikan kondisi dari tiap-tiap elemen yang sudah



ada dan dianggap sebagai suatu hal yang sudah baik.
Kelemahan (weakness), yaitu mendeskripsikan hal-hal yang dianggap menjadi



permasalahan yang dapat menjadi hambatan
Peluang (opportunity), yaitu mendeskripsikan kondisi yang diperkirakan akan terjadi



dan dianggap berpeluang untuk digunakan dalam pengembangan potensi.
Ancaman (threat), yaitu mendeskripsikan kondisi yang diperkirakan akan terjadi di
masa mendatang
Dalam memanfaatkan SWOT, juga terdapat alternatif penggunaan yang

didasarkan dari kombinasi masing-masing aspek sebagai berikut :
1.

SO (Strenght - Opportunity) yaitu memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal

2.

untuk meraih peluang (O).
ST (Strengh - Thireat) yaitu memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk
mengantisipasi atau menghadapi ancaman (T) dan maksimal menjadikan ancaman

3.

sebagai peluang.
WO (Weakness - Opportunity) yaitu meminimalkan kelemahan (W) untuk meraih

4.

peluang (O)
WT (Weakness - Threat) yaitu meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari
secara lebih baikdari ancaman (T).

17 | P a g e

18 | P a g e

Pada organisasi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, dapar dilihat penilaian faktor eksternal dan
internal dari analisis SWOT




Analisis SWOT Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu

Analisis SWOT Pembiayaan, Sarana Prasarana dan Sistem Informasi

19 | P a g e



Analisis SWOT Sumber Daya Mnusia

20 | P a g e



Analisis SWOT Kelulusan dan Mahasiswa

21 | P a g e

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rencana Strategis Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya Tahun 2010–2015
memuat rencana pengembangan Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya dalam lima tahun
mendatang. Rencana strategis ini adalah dokumen perencanaan level menengah yang
dijadikan acuan dalam penyusunan rencana kerja tahunan. Rencana strategis ini disusun
berdasarkan estimasi kondisi lima tahun kedepan dan penjabaran dari Rencana Strategis
Universitas Brawijaya dan Rencana Strategis Fakultas Ekonomi. Dalam Renstra ini telah
disajikan visi, misi dan tujuan jurusan Manajemen dalam menghadapi tantangan masa depan
sesuai dengan tugas yang diemban sebagai lembaga pendidikan. Renstra ini disusun untuk
jangka waktu 5tahunan yang dibagi ke dalam 5 tahapan yaitu strategi pengembangan
pertahun.
Rencana ini bukanlah suatu yang tidak dapat berubah, setiap dua tahun atau tahunan
akan dikaji dan dievaluasi apakah rencana tersebut masih relevan dengan situasi dan kondisi, .
Pemahaman civitas akademik Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya terhadap isi dari
dokumen rencana strategis ini merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan
implementasinya. Untuk itu usaha yang sungguh – sungguh harus dilakukan untuk
mensosialisasikan rencana strategis dan segala perubahannya.
4.2 Saran
Harapannya Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
ini dapat bersaing dari Jurusan Manajemen di universitas lain. Penting disadari bahwa Jurusan
Manajemen ini dapat benar – benar mengimplementasikan rencana – rencana yang telah
dibuat secara optimal. Perlu juga adanya inovasi – inovasi yang baru seiring berjalannya
waktu.

DAFTAR PUSTAKA

21 | P a g e

Allison, M. & Kaye, J. (2005). Strategic planning for nonprofit organizations: A practical
guide and workbook (2nd ed.). Hoboken, N.J.: Wiley.
Admin. 2014. Universitas (online: http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas) pada 23 maret
2015
Bryson, J. M., & Alston, F. K. (2005). Creating and Implementing Your Strategic Plan : a
Workbook for Public and Non Profit Organizations. San Fransisco: Jossey Bass.
Beer, M, 1987, “Revitalilzing Organizations: Change Process and Emergent Model”,
Academy of Management Executive, February
Djunaedi, Prof. Dr. Ir. Achmad. 2002. Konsep perencanaan Strategis. Program Magister
Perencanaan Kota dan Daerah. Universitas Gadjah Mada.
Juli, Wiwin. 2013. Pengertian Organisasi Nirlaba (non profit oriented) (online:
http://tugasdanbelajar.blogspot.com/2013/02/pengertian-organisasi-nirlaba-non.html) pada 22
maret 2015
Milasari,

Destri.

2013.

Pengertian

Dinamika

Kelompok

(online:

http://destrimila.blogspot.com/2013/03/pengertian-dinamika-kelompok.html) pada 22 maret
2015
Miftah Thoha, 2005. Dimensi-Dimensi Prima ILMU ADMINISTRASI NEGARA. Yang
Menerbitkan PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

21 | P a g e

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22