T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Penjumlahan Bilangan Pecahan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar T1 Full text

SKIM PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR

JURNAL
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi S1 Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
Sevia Eri Ristiyawati
202013003

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2017

SKIM PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN PADA
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Sevia Eri Ristiyawati1
Sutriyono 2
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

JL. Diponegoro 52 – 60 Salatiga , Jawa Tengah 50711 Indonesia
e-mail : [email protected] dan [email protected]

Abstrak
Skim adalah alat asimilasi dan dengan itu merupakan satu generalisasi. Oleh karena itu, skim berhubungan atau
terlibat dalam setiap aktivitas kecerdasan. Skim pikiran merupakan satu bentuk aktivitas pikiran yang digunakan
oleh siswa sebagai bahan mentah untuk proses refleksi dan pengabstrakan. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui secara pasti skim penjumlahan bilangan pecahan yang
dimiliki oleh siswa kelas 5 sekolah dasar. Subjekdalam penelitian ini adalah tiga siswa kelas 5 Sekolah Dasar
yang berusia sekitar 10 – 11 tahun. Teknik analisis data menggunakan empat tahap yaitu data colektion, data
reduction, data display dan data conclution. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tujuh skim

penjumlahan bilangan pecahan yang dimiliki oleh siswa dalam mengerjakan soal penjumlahan bilangan pecahan
yaitu skim pemecah bilangan, skim pengabungan bilangan, skim penjumlahan pembilang, skim kebalikan
pemecah bilangan, skim kebalikan penjumlahan langsung, dan skim kebalikan penjumlahan pembilang dan
skim menyederhanakan pembilang dan penyebut. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui secara pasti skim
penjumlahan bilangan pecahan yang dimiliki oleh siswa kelas 5 sekolah dasar.

Kata Kunci : skim, bilangan pecahan


dengan itu merupakan satu generalisasi.

PENDAHULUAN
Tingkat pendidikan Sekolah Dasar
merupakan landasan yang strategis untuk
mengembangkan

pengetahuan

dasar

matematika sebagai bekal belajar lebih
lanjut di jenjang pendidikan yang lebih
tinggi lagi. Hal tersebut sesuai dengan
tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan
dasar

kecerdasan,

kepribadian,


akhlak

pengetahuan,
mulia

serta

ketrampilan untuk hidup lebih mandiri dan
mengikuti

pendidikan

lebih

lanjut,

sehingga kemampuan berpikir dan daya
serap yang dimiliki oleh masing-masing
siswa berbeda dan beragam (Model KTSP

SD 2007:2).Bruner (Jerome Bruner, 1915)
berpendapat bahwa tanpa memandang
usia/kelompok

usia,

pembelajaran

matematika akan sukses diterima peserta
didik jika dimulai dari tahapan kongkrit
(enactive),

kemudian

tahapan

semi

kongkrit (econic), dan terakhir tahapan
abstrak (symbolic). Apabila pembelajaran

yang diberikan kepada peserta didik
dilakukan melalui ketiga tahapan tersebut
secara urut, maka peserta didik akan
mampu mengembangkan pengetahuannya
jauh melampaui apa yang pernah mereka
terima.
Piaget, Inhelder, Sinclair dan Nik Azis
dalam Sutriyono (2012 : 16) menyatakan
bahwa skim adalah alat asimilasi dan

Oleh karena itu, skim berhubungan atau
terlibat dalam setiap aktivitas kecerdasan.
Setiap skim perlu menyesuaikan dirinya
dengan

situasi

penggunaanya

tertentu


supaya

mengimplikasikan

satu

bentuk keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi. Secara lebih khusus, skim
pikiran merupakan satu bentuk aktivitas
pikiran yang digunakan oleh siswa sebagai
bahan mentah untuk proses refleksi dan
pengabstrakan (Piaget dan Inhelder dalam
Sutriyono, 2012). Melalui corak berfikir
siswa dalam pemberian makna pada aspek
tertentu akan dapat dirumuskan penafsiran
siswa

dalam


konteks

khusus

yang

melibatkan materi matematika tertentu.
Tingkah laku siswa dalam bentuk lisan
maupun tertulis merupakan dasar untuk
mengetahui dan dasar untuk mengenal
secara cepat skim yang dimiliki oleh
siswa. Piaget, Inhelder, Sinclair dan Nik
Azis

dalam

Sutriyono

menghubungkan
skim


dengan

akomodasi.

(2012

pembentukan
proses

Asimilasi

:18)

sesuatu

asimilasi
merujuk

dan

proses

menafsir pengalaman baru dan mengatasi
gangguan

persekitaran

dengan

menggunakan skim yang sudah tersedia,
sedangkan akomodasi merujuk pada proses
mengatasi gangguan persekitaran dengan
membentuk skim yang baru, membagi
suatu skim kepada beberapa skim yang

kecil, atau mengubah dan menyesuaikan

siswa. Penjumlahan merupakan operasi

atau mengubah sesuai skim yang telah


yang mutlak yang harus dikuasai oleh

wujud.

siswa dalam belajar matematika. Terdapat

Glasersfeld

dan

Azis

dalam

Sutriyono (2012 : 17) menyatakan bahwa

kesulitan-kesulitan

skim


siswa

memunyai

tiga

pristiwa

dasar.

dalam

yang

dialami

menyelesaikan

operasi

Bagian pertama berfungsi sebagai pencetus

penjumlahan

atau penyebab. Dalam konteks skim,

diantaranya yaitu siswa tidak menguasai

bagian pertama ini bersepadan secara kasar

rumus dan siswa kurang menguasai teknik-

dengan

yang

teknik berhitung seperti penjumlahan,

diajukan oleh behaviorisme, yaitu corak

pengurangan, perkalian dan pembagian

motor

yang

(Arfiani, 2009:7). Kesulitan kedua yaitu

menyusuli bagian pertama, ialah tindakan

karena siswa kurang memahami konsep

(gerak balas) atau satu operasi (aktivitas

utama dalam penyelesaian operasi hitung

pengkonsepan). Bagian ketiga pula ialah

bilangan pecahan yakni konsep pokok

apa yang dinamakan keputusan atau

tersebut yaitu menyamakan penyebut atau

aktivitas lanjutan (yang bersepadan secara

mengganti penyebut dengan nama yang

kasar dengan konsep “peneguhan” yang

sama, menjumlahkan pembilang, serta

diajukan oleh behaviorisme).

apabila antara pembilang dan penyebut

konsep
deria.

“rangsangan”
Bagian

kedua,

bilangan

oleh

pecahan,

Pecahan merupakan bagian dari

dapat disederhanakan kedalam bentuk

materi matematika yang erat kaitannya

pecahan dengan nama biasa yang lebih

dengan masalah yang ada dalamkehidupan

sederhana

sehari-hari.

adalah

Berdasarkan hal tersebut, maka tulisan ini

bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

bertujuan untuk mengetahui secara pasti

perbandingan dua bilangan pecahan a dan

skim penjumlahan bilangan pecahan yang

b. Secara umum bentuk penulisannya

dimiliki oleh siswa kelas 5 Sekolah Dasar.

Bilangan

pecahan

dengan syarat b  0. Dalam hal ini a

disebut pembilang dan b disebut penyebut
(Cholis Sa’dijah 1998/1999 : 146). Operasi
penjumlahan adalah salah satu operasi
hitung dalam bilangan pecahan. Operasi
penjumlahan bilangan merupakan operasi
prasayarat yang harus dilakukan oleh

(Darhim,

1993:333).

METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif yang bentuknya studi kasus.
Penelitian kualitatif adalah suatu peneliti
yang mampu menciptakan hubungan yang

akrab pada konteks sosial yang berada

Rekaman video pula merupakan data

pada situasi sosial yang akan diteliti, serta

mentah yang tidak tertulis; (2) Mengolah

memiliki kepekaan melihat setiap gejala

dan

yang ada pada objek penelitian (situasi

berdasarkan tema-tema tertentu untuk

sosial). Dalam penelitian ini melibatkan

menghasilkan protokol secara tertulis; (3)

subjek siswa kelas V dari beberapa sekolah

Dari protokol tertulis, dan informasi-

dasar yang berbeda-beda di Salatiga yang

informasi

terdiri dari 3 siswa dengan berbagai

tertentu; (4) Membangun pola tingkah laku

kriteria.

subjek

Kriteria

tersebut

adalah

(1)

menyusun

dari

lain

yang

data

dibentuk

dikenal

mentah

kasus-kasus

secara

pasti

Kesanggupan subjek untuk terlibat dalam

berdasarkan tema dan analisis kasus yang

penelitian; (2) Mendapatkan ijin dari pihak

dibentuk

orang

anaknya

tingkah laku dirumuskan berdasarkan pada

kegiatan

pola tingkah laku yang telah dikenal pasti.

tua

subjek

diperbolehkan

bahwa

mengikuti

sebelumnya;

(5)

penelitian; (3) Kesanggupan subjek dalam

Skim

menjawab pertnyaan yang diajukan oleh

peristiwa dasar, yaitu satu atau beberapa

peneliti; (4) Pertimbangan untuk membuat

situasi yang berfungsi sebagai pencetus

sebanyak mungkin variasi jawaban subjek

atau penyebab untuk sesuatu tindakan atau

sehingga didapatkan skim yang bervariasi.

operasi,

Penelitian ini dilakukan pada rumah

dilakukan sesuadah peristiwa pertama, dan

masing-masing

akibat atau aktivitas lanjutan sesudah

subjek

di

Salatiga.

Pengambilan data penelitian ini dilakukan

tingkah laku terdiri

Skim-skim

tindakan

atau

dari tiga

operasi

yang

peristiwa kedua.

pada bulan Februari 2017.
HASIL DAN ANALISIS
Teknik

pengumpulan

data

yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan melalui 5 tahapan (Sutriyono, 2012
: 37-38) yaitu : (1) Pemindahan rekaman
video ke dalam bentuk tertulis. Transkip
ini memiliki tiga unsur utama, yaitu reaksi
dan catatan subjek, catatan pengkaji, dan
interaksi antar perngkaji dan subjek selama
wawancara. Transkip tersebut merupakan
data mentah untuk wawancara klinis.

Berdasarkan
wawancara

hasil

pekerjaan

dan

subjek dapat ditemukan

sebanyak enam skim yang digunakan
subjek

ketika

mengerjakan

soal

penjumlahan bilangan pecahan dengan tiga
bentuk penjumlahan dan setiap bentuk
penjumlahan terdapat tiga tipe soal. Ketiga
bentuk penjumlahan soal tersebut adalah

(1)bentuk penjumlahan a + b = ฀ dengan
tiga tipe soal yaitu (i) penjumlahan

bilangan bulat dengan bilangan pecahan;
(ii) penjumlahan bilangan pecahan dengan
pecahan

berpenyebut

penjumlahan

sama;

bilangan

(iii)

pecahan

1. Skim Pemecah Bilangan
Skim

pemecah

digunakan

oleh

menyelesaikan

1

subjek

soal

berpenyebut beda, (2) bentuk penjumlahan
a + ฀= c dengan tiga tipe soal yaitu (i)

bilangan

pecahan

penjumlahan

pertama

penjumlahan

bilangan

bilangan

campuran;

bilangan

pecahan

bulat

(ii)

dengan

penjumlahan

ini
dalam

penjumlahan
yang

bentuk

penjumlahan a + b = ฀ dengan tipe soal
bilanga

bulat

dengan bilangan pecahan, tipe kedua

pecahan

adalah penjumlahan bilangan pecahan

penjumlahan

berpenyebut sama, dan yang ketiga

bilangan pecahan berpenyebut beda, (3)

bentuk penjumlahan ฀ + b= c dengan tiga

adalah penjumlahan bilangan pecahan

tipe soal yaitu (i) penjumlahan bilangan

bilangan digunakan oleh sabjek PY

bulat dengan bilangan campuran; (ii)

dalam menyelesaikan soal penjumlahan

penjumlahan bilangan pecahan dengan

bilangan pecahan yang berbentuk a + b =

berpenyebut

pecahan

sama;

dengan

bilangan

(iii)

berpenyebut

penjumlahan

beda.

Skim

pemecah

(iii)

฀ dengan tipe soal penjumlahan bilanga

pecahan

bulat dengan bilangan pecahan. Pencetus

sama;

bilangan

berpenyebut

hasil

skim pemecah bilangan adalah adanya

pekerjaan dan wawancara subjek dalam

anggapan bahwa setiap bilangan harus

menyelesaikan 3 bentuk penjumalahan

berupa

bilangan

dengan tiga tipe soal dalam masing-masing

operasi

skim

berpenyebut

beda.

Berdasarkan

pecahan.
ini

Tindakan

pada

bentuk

bulat

dengan

bentuk penjumlahan bilangan pecahan

penjumlahan a + b = ฀ dengan tipe soal

diperoleh enam skim, yaitu : 1) Skim

penjumlahan

Pemecah

Skim

bilangan pecahan adalah menggunakan

Bilangan;

Penggabungan

2)

bilanga

Bilangan;

3)

Skim

cara mengubah setiap bentuk bilangan

Pembilang;

4)

Skim

yang bukan pecahan ke dalam bentuk

Kebalikan Penjumlahan Langsung; 5)

pecahan dan kemudian dijumlahakan

Skim Kebalikan Pemecah Bilangan; 6)

bilangan

Skim Kebalikan Penjumlahan Pembilang.

pecahan. Dalam tindakan ini, jika ada

Berikut ini uraian skim penjumlahan

penjumlahan

bilangan pecahan.

bilangan pecahan makan bilangan bulat

Penjumlahan

pecahan

dengan

bilangan

bulat

bilangan

dengan

akan diubah atau dijadikan kebentuk

pecahan
bilangan

kemudian
pecahan

dijumlahakan

dengan

bilangan

pecahan. Hasil yang diharapkan dari

pecahan dengan bilangan pecahan. Hasil
pekerjaan dan wawancara subjek dapat
dilihat pada gambar 1.

skim ini adalah bilangan penjumlahan
bilangan bulat yang sudah dijadikan

P : (memberikan soal penjumlahan tipe “a + b = ฀
dengan tipe Bilangan bulat + pecahan dan bentuk umum
(p+

) = + ” ini dibaca?

S : Dua ditambah satu per dua
P : Hasilnya berapa?
S : Lima per dua
P : Caranya gimana dapet hasil lima per dua?
S : Dua dijadikan pecahan menjadi dua per satu, lalu
menyamakan penyebutnya dengan cara mencari KPK
dua dan satu, jadi KPK dua dan satu adalah dua,
sehingga penyebutnya adalah dua. Setelah itu dua dibagi
satu dikali dua sama dengan empat dan dua dibagi dua
dikali satu sama dengan satu, karena penyebutnya sudah
sama maka pembilang dengan pembilang tinggal
dijumlahkan jadi hasil lima per dua. (2 diubah dalam
bentuk pecahan menjadi

kemudian dijumlahkan

menjadi
+

=

+

=

)

Gambar 1. Skim pemecah bilangan

berpenyebut sama, dan yang ketiga

2. Skim Penggabungan Bilangan
Skim penggabungan bilangan ini
digunakan

oleh

menyelesaikan
bilangan

2
soal

pecahan

dalam

berpenyebut beda. Skim penggabungan

penjumlahan

bilangan digunakan oleh sabjek JL dan

subjek

yang

bentuk

penjumlahan a + b = ฀ dengan tipe soal
pertama

penjumlahan

adalah penjumlahan bilangan pecahan

bilanga

bulat

MR

dalam

menyelesaikan

soal

penjumlahan bilangan pecahan yang
berbentuk a + b = ฀ dengan tipe soal

dengan bilangan pecahan, tipe kedua

penjumlahan

adalah penjumlahan bilangan pecahan

bilangan

bilanga

pecahan.

bulat
Pencetus

dengan
skim

penggabungan bilangan adalah terdapat

dengan

bagian

bilangan bulat dikalikan dengan penyebut

dari

bilangan

yang

perlu

bilangan

pecahan

pada bentuk penjumlahan a + b = ฀

kemudian

dengan tipe soal penjumlahan bilanga

tetap. Hasil yang diharapkan dari skim

bulat dengan bilangan pecahan adalah

ini adalah pembilang yang dihasilkan

menggunakan

dari pengalian dan penjumlahan dari

digabungkan. Tindakan operasi skim ini

semua

cara

bilangan

menggabungkan

sebagai

pembilang

dengan penyebut tetap. Dalam tindakan
ini, jika ada penjumlahan bilangan bulat

dijumlahkan

makan

pembilang

dengan hasil akhir dengan penyebut

bilangan.Hasil pekerjaan dan wawancara
subjek dapat dilihat pada gambar 2.
P : (memberikan soal penjumlahan tipe “a + b = ฀
dengan tipe Bilangan bulat + pecahan dan
bentuk umum ( p +

) = + ” ini dibaca?

S : Dua ditambah satu per dua
P : Hasilnya berapa?
S : Lima per dua
P : Caranya gimana bisa dapat lima per dua?
S : Dua dikali dua ditambah satu ( menghitung
dengan mengalikan bilangan bulat dengan
penyebut kemudian ditambah dengan
pembilang untuk mendapatkan pembilang yaitu
2 × 2 + 1 = 5, kemudian dengan penyebut
tetap.)
P : Sama dengan?
S : Lima per dua

Gambar 2. Skim penggabungan bilangan
berpenyebut sama, dan yang ketiga
3. Skim Penjumlahan Pembilang

adalah penjumlahan bilangan pecahan

Skim penjumlahan pembilang ini

berpenyebut beda. Skim penjumlahan

digunakan oleh semua subjek dalam

pembilang digunakan oleh sabjek JL, MR

menyelesaikan

dan PY dalam menyelesaikan

soal

penjumlahan
yang

bilangan

pecahan

penjumlahan a + b = ฀ dengan tipe soal

penjumlahan bilangan pecahan yang

pertama

penjumlahan

bulat

penjumlahan

dengan bilangan pecahan, tipe kedua

berpenyebut

adalah penjumlahan bilangan pecahan

penjumlahan

bilanga

bentuk

soal

berbentuk a + b = ฀ dengan tipe soal
bilangan
sama

dan

bilangan

pecahan
tipe

soal

pecahan

berpenyebut

beda

.

Pencetus

skim

langsung

dijumlahkan,

sedangkan

penjumlahan pembilang adalah terdapat

bilangan pecahan dengan berpenyebut

penyebut yang sama dan pembilang yang

beda maka terlebih dahulu menyamakan

perlu dijumlahkan. Tindakan operasi

penyebut sesudah menyamakan penyebut

skim ini pada bentuk penjumlahan a + b

dijumlahkan kedua pembilang.

=

soal

yang diharapkan dari skim ini adalah

pecahan

hasil penjumlahan pembilang dengan



dengan

penjumlahan
berpenyebut
penjumlahan

tipe

soal

tipe

bilangan
sama

dan

tipe

bilangan

soal

pecahan

berpenyebut beda adalah menjumlahkan
pembilang

dengan

pembilang

pembilang.

Hasil

Hasil

pekerjaan

dan

wawancara subjek dapat dilihat pada
gambar 3.

untuk

mendapatkan hasil pembilang dengan
penyebut yang sudah sama atau tetap.
Dalam tindakan ini, jika penyebut yang
sudah sama pembilang dengan pembilang
P : Selanjutnya (memberikan soal penjumlahan tipe “a + b

= ฀ dengan tipe Pecahan + pecahan(dengan penyebut
sama) dengan bentuk umum
dibaca ?

+

=

+

” ini

S : Bibi memecah semangka, lalu diberikan kepada Dita
bagian, diberikan kepada Nana bagian. Berapakah
semangka yang diberikan bibi pada Dita dan Nana?
P : Hasilnya berapa ?
S : Hasilnya tiga per tiga
P : Caranya tiga per tiga dari mana ?
S : Dua per tiga ditambah satu per tiga, karena
penyebutnya
sudah sama jadi tinggal ditambahkan pembilangnya. Jadi
hasilnya tiga per tiga. ( penyebut sudah sama, pembilang
ditambah pembilang 2 + 1 = 3, dengan penyebut 3)

P : Selanjutnya (memberikan soal penjumlahan tipe “a +
b = ฀ dengan tipe Pecahan + pecahan(dengan
penyebut berbeda) dengan bentuk umum Pecahan +
” ini

+

pecahan (dengan penyebut berbeda)
dibaca ? (mengerjakan soal )

S : Satu per Dua ditambah lima per enam jadi hasilnya
delapan per enam
P : Caranya kamu bisa dapat delapan per enam gimana)
S : Penyebutnya disamakan terlebih dahulu, caranya cari
kelipatan atau KPK dari dua dan enam adalah enam,
jadi penyebutnya adalah enam. Setelah itu enam
dibagi dengan dua dikalikan satu hasilnya tiga dan
enam dibagi enam dikalikan lima hasilnya lima.
Karena penyebutnya sudah sama jadi pembilang
dengan pembilang tinggal ditambahkan menjadi
delapan

per

enam.

(mengerjakan

dengan

menyamakan penyebut dengan mencari KPK atau
kelipatan dari 2 dan 6 = 6 , lalu 6 : 2 × 1 = 3 jadi
dan 6 : 6 × 5 = 5 jadi , jadi hasilnya +

= )

Gambar 3. Skim penjumlahan pembilang

4. Skim Kebalikan Pemecah Bilangan
Skim kebalikan pemecah bilangan ini
digunakan

oleh

menyelesaikan
bilangan

2

subjek

soal

pecahan

dalam

penjumlahan
yang

bentuk

penjumlahan a + ฀= c dengan tipe soal
pertama penjumlahan bilangan bulat
dengan bilangan pecahan campuran, tipe
kedua

adalah

penjumlahan

bilangan

pecahan berpenyebut sama, dan yang
ketiga

adalah

pecahan

penjumlahan

berpenyebut

beda.

bilangan
Skim

kebalikan pemecah bilangan digunakan
oleh

sabjek

menyelesaikan

JL

dan

MR

dalam
soal

penjumlahan bilangan pecahan yang
berbentuk a + ฀= c dengan tipe soal
penjumlahan

bilangan

bulat

dengan

bilangan pecahan campuran. Pencetus
skim kebalikan pemecah bilangan adalah
operasi
menjadi

penjumlahan
pengurangan

dikebalikankan
dan

adanya

keyakinan bahwa setiap bilangan harus
berupa

bilangan

operasi

skim

pecahan.
ini

Tindakan

pada

bentuk

bulat

dengan

penjumlahan a + ฀= c dengan tipe soal
penjumlahan
bilangan

bilanga

pecahan

campuran

adalah

menyusun bentuk penjumlahan menjadi

bentuk

pengurangan

dan

mengubah

berpenyebut

sama

makan

bilangan

bilangan yang bukan pecahan menjadi

pecahan dikurangkan dengan bilangan

bentuk pecahan kemudian dikurangkan

pecahan. Hasil yang diharapkan dari

antara bilangan pecahan dengan bilangan

skim

pecahan. Dalam tindakan ini, mengubah

bilangan bulat yang sudah dijadikan

bentuk

kedalam

pecahan dengan bilangan pecahan. Hasil

bentuk pecahan biasa dan membalikkan

pekerjaan dan wawancara subjek dapat

bentuk

dilihat pada gambar 4.

pecahan

campuran

penjumlahan

kebentuk

ini

adalah

hasil

pengurangan

pengurangan kemudian bilangan bulat
atau

yang bukan bilangan pecahan

diubah

kedalam

bentuk

bilangan

pecahan, jika kedua bilangan sudah
S : Caranya tujuh satu per tiga dijadikan pecahan biasa sama
dengan dua puluh dua per tiga dikurangi tujuh per satu sama
dengan dua puluh dua per tiga dikurangi dua puluh satu per
tiga sama dengan satu per tiga.( mengerjakan dengan
menjadikan pecahan campuran 7 menjadi pecahan biasa
kemudian mengurangkan



,

, lalu menyamakan

penyebut dengan cara 3 × 1= 3, kemudian dengan
mengalikan silang antara 22 × 1 = 22 per 3 dan perkalian
silang satunya 7 × 3 = 21 per 3, lalu
P : Bisa dapet tiga dari mana?



=

)

S : Tiga di kali satu sama dengan tiga.
P : Dapet dua puluh dua per tiga ?
S : Satu di kali dua puluh dua sama dengan dua puluh dua
per tiga .
P: Dapat dua puluh satu per tiga dari mana?
S : Itu tujuh dikali dengan tiga jadi dua puluh satu per tiga,
lalu dua puluh dua per tiga di kurangi dengan dua puluh satu
per tiga jadi satu per tiga.

Gambar 4. Skim kebalikan pemecah bilangan

5. Skim Kebalikan Penjumlahan

operasi

pada

bentuk

penjumlahan

dengan tipe soal penjumlahan bilanga

langsung ini digunakan oleh 1 subjek

bulat dengan bilangan pecahan campuran

dalam menyelesaikan soal penjumlahan

adalah dengan mengurangkan secara

bilangan

penjumlahan a + ฀= cdan ฀ + b= c

langsung bilangan bulat dengan bilangan

dengan tipe soal pertama penjumlahan

bilangan pecahan dengan bilangan bulat.

bilanga bulat dengan bilangan pecahan

Dalam tindakan ini, mengubah bentuk

campuran,

adalah

penjumlahan

menjadi

bentuk

pecahan

pengurangan,

bilangan

pecahan

penjumlahan

kebalikan

ini

penjumlahan a + ฀= c dan ฀ + b= c

Langsung
Skim

skim

pecahan

tipe

yang

kedua

bilangan

bentuk

pecahan atau sebaliknya mengurangkan

berpenyebut sama, dan yang ketiga

campuran langsung dikurangkan dengan

adalah penjumlahan bilangan pecahan

bilangan bulat dan bilangan pecahan

berpenyebut

campurang dikurangka dengan bilangan

beda.

Skim

kebalikan

penjumlahan langsung digunakan oleh

pecahan biasa.

sabjek PY dalam menyelesaikan soal

dari skim ini adalah bilangan yang sudah

penjumlahan bilangan pecahan yang

berbentuk a + ฀= c dan ฀ + b= c dengan

dikurangkan

tipe soal penjumlahan bilanga bulat

dilihat pada gambar 5.

dengan bilangan pecahan campuran.
Pencetus skim kebalikan penjumlahan
langsung adalah operasi penjumlahan
dikebalikanakan menjadi pengurangan
dan jenis bilangan yang berbeda dapat
dioperasikan secara langsung tanpa harus
disamakan terlebih dahulu. Tindakan

Hasil yang diharapkan

secara

langsung.

Hasil

pekerjaan dan wawancara subjek dapat

P : Lalu berapa hasilnya dari Tujuh ditambah titiktitik sama dengan tujuh satu per tiga?
S : Hasilnya satu per tiga
P : Bagaimana caranya ?
S : Tujuh satu per tiga dikurangi tujuh ( mengubah
bentuk

penjumlahan

kedalam

bentuk

pengurangan yaitu hasil dikurangi soal, 7 −
7= )

S : Titik-titik ditambah tiga per tujuh sama dengan lima
tiga per tujuh
P : Berapa hasilnya yang diperoleh ?
S : Lima ( mengerjakan secara aljabar operasi hitung
bilangan pecahan)
P : Mendapatkan lima dari mana ?
S :Jadi diubah kedalam bentuk pengurangan jadi lima
tiga per tujuh dikurangi tiga per tujuh, karena tiga
per tujuh dikurangkan maka habis dan tinggal 5 (
menuliskan 5 − =5 )

Gambar 5. Skim kebalikan penjumlahan langsung

6. Skim Kebalikan Penjumlahan

kebalikan

dalam

penjumlahan

menyelesaikan

soal

penjumlahan bilangan pecahan yang

bentuk penjumlahan a + ฀= cdan ฀ + b=
cdengan tipe soal pertama penjumlahan
bilanga bulat dengan bilangan pecahan
campuran,
penjumlahan

ketiga

penjumlahan

adalah

tipe

kedua

bilangan

adalah
pecahan

dan

berpenyebut

kebalikan

pembilang ini digunakan oleh semua
subjek

sama,

pecahan

Pembilang
Skim

berpenyebut

yang
bilangan

beda.

penjumlahan

Skim

pembilang

digunakan oleh sabjek JL, MR dan PY
dalam menyelesaikan soal penjumlahan

bilangan pecahan yang berbentuk a + ฀=

c dan ฀ + b= cdengan tipe soal
penjumlahan
berpenyebut
penjumlahan
berpenyebut

bilangan
sama

dan

bilangan
beda

.

pecahan
tipe

soal

pecahan

Pencetus

skim

kebalikan penjumlahan pembilang adalah
mengubah bentuk penjumlahan dengan

cara

membalikkan

pengurangan
penyebut

serta

yang

pembilang

dengan

sudah

yang

perlu

menjadi

bilangan bulat yang diubah kedalam

adanya

bentuk pecahan, kemudian kurangkan

sama

dan

dikurangkan,

pembilang dengan pembilang. Dalam
tindakan

ini,

mengubah

bentuk

kedalam

bentuk

mengubah bentuk penjumlahan dengan

penjumlahan

cara

menjadi

pengurangan jika penyebut sudah sama

keyakinan

pembilang dengan pembilang langsung

membalikkan

pengurangan

dan

adanya

bahwa setiap bilangan berupa bilangan

dikurangkan,

pecahan. Tindakan operasi skim ini pada

bentuk penjumlahan a + ฀= cdan ฀ + b=

pecahan dengan berpenyebut beda maka

cdengan tipe soal tipe soalpenjumlahan

sesudah

bilangan pecahan berpenyebut sama dan

dijumlahkan kedua pembilang . Hasil

tipe soal penjumlahan bilangan pecahan

yang diharapkan dari skim ini adalah

berpenyebut beda adalah mengurangkan

hasil

pembilang

pembilang.

dengan

mendapatkan

pembilang

pembilannya

untuk
dan

penyebutnya tetap, dan mengurangkan

sedangkan

bilangan

terlebih dahulu menyamakan penyebut
menyamakan

penyebut

penguranganpembilang
Hasil

dengan

pekerjaan

dan

wawancara subjek dapat dilihat pada
gambar 6.
S : Empat per lima ditambah titik-titik sama dengan
tujuh per lima
P : Berapa hasilnya?
S : Tiga per lima
P : Caranya gimana bisa dapet tiga per lima?
S:(mengubah

bentuk

penjumlahan

dalam

pengurangan), jadi hasil dikurangkan pada soalnya, (
7 – 4), jadi

− =

karena penyebutnya sudah

sama maka pembilang dengan pembilang tinggal di
kurangkan.

S : Titik-titik ditambah empat per lima sama dengan
tiga belas per sepuluh
P : Berapa hasilnya ?
S : Satu per dua ( mengerjakan terlebih dahulu
secara aljabar operasi hitung bilangan pecahan)
P : Mendapat hasil satu per dua dari mana ?
S : Yang pertama samakan dulu penyebutnya jadi
lima puluh dari 5 dikalikan 10 menjadi lima
puluh. Kemudian (50 : 10) × 13 = 65 dengan
penyebut 50 jadi

dan satunya (50 : 5) × 4 = 40

dengan penyebut 50 jadi




sehingga

=



Gambar 6. Skim kebalikan penjumlahanpembilang

7. Skim Menyederhanakan Pembilang
dan Penyebut

b= cdengan tipe soal penjumlahan
bilangan pecahan dengan pecahan, dan

Skim menyederhanakan pembilang

tipe soal penjumlahan bilangan pecahan

dan penyebut digunakan oleh 2 subjek

berpenyebut beda . Pencetus untuk

dalam menyelesaikan soal penjumlahan

Menyederhanakan

pembilang

bilangan

penjumlahan a + b= ฀, a +฀=c,dan ฀ +

penyebut

adalah

b=

untuk

pecahan

cdengan

yang

tipe

soal

bentuk

pertama

ini

dan
adanya

penyederhanaan bialangan yang sama
pembilang

dan

dengan

penyebut.Tindakan operasi skim ini

bilangan pecahan, tipe kedua adalah
pecahan

+ ฀= cdan ฀ + b= cdengan tipe soal tipe

berpenyebut beda, dan yang ketiga

soal penjumlahan bilangan pecahan

adalah penjumlahan bilangan pecahan

dengan bilangan pecahan dan tipe soal

berpenyebut

Skim

penjumlahan

dan

berpenyebut

penjumlahan

bilanga

penjumlahan

menyederhanakan

bulat

bilangan

beda.
pembilang

pada bentuk penjumlahan a + ฀= c , a

bilangan

beda adalah membagi

penyebut digunakan oleh sabjek JL dan

penyebut

dan

MR

bilangan

yang

dalam

menyelesaikan

soal

penjumlahan bilangan pecahan yang
berbentuk a + b= ฀, a + ฀= c dan ฀ +

diharapkan

pecahan

dari

pembilang
sama..
skim

Hasil
ini

dengan
yang
adalah

bilangan yang sudah disederhanakan

=

pembilang

dan

penyebut.

Hasil

pekerjaan dan wawancara subjek dapat
dilihat pada gambar 7.
S : Empat tambah dua per empat
P : Hasilnya berapa?
S : hasilnya delapan belas per empat bisa di
sederhanakan kembali dengan dibagi dua
sama dengan sembilan per dua
P : Nah terus kan tadi kamu bilang hasilnya
delapan belas per empat itu dari mana?
S : Dari empat dikali empat sama dengan enam
belas ditambah dua sama dengan delapan
belas per empat lalu dibagi dengan dua,
maka

hasilnya

sembilan

per

dua.(

menghitung dengan mengalikan bilangan
bulat dengan penyebut kemudian ditambah
dengan pembilang untuk mendapatkan
pembilang yaitu 4 × 4 + 2 = 18, kemudian
dengan penyebut tetap. Disederhanakan
kembali

:

:

=

)

S : Titik-titik tambah tiga per tujuh sama
dengan lima tiga per tujuh sama dengan
tiga puluh delapan per tujuh.
P : Tiga puluh delapan per tujuh itu dari
mana?
S : Dari lima tiga per tujuh, lima di kalikan
tujuh ditambah tiga jadi tiga puluh
delapan per tujuh supaya bisa jadi
pecahan biasa.
P : Hasilnya yang diperoleh ?
S : Lima
P : Mendapatkan lima dari mana ?
S : Jadi tiga puluh delapan per tujuh dikurangi
tiga per tujuh sama dengan tiga puluh
lima per tujuh sama aja tiga puluh lima
dibagi tujuh sama dengan lima.

S : Titik-titik ditambah empat per lima sama
dengan tiga belas per sepuluh
P : Berapa hasilnya ?
S : Satu per dua ( mengerjakan terlebih dahulu
secara aljabar operasi hitung bilangan
pecahan)
P : Gimana caranya bisa dapet satu per dua?
S : Tiga belas per sepuluh dikurangi empat per
lima sama dengan enam puluh lima per lima
puluh dikurangi empat puluh per lima puluh,
sebelumnya di samakan dulu penyebutnya
dengan cara 5 dikalikan 10 menjadi lima
puluh.
P : Terus dapet enam puluh lima sama empat
puluh dari yang pembilang itu gimana?
S : Dengan cara sepuluh dikali empat sama
dengan empat puluh lalu tiga belas dikalikan
lima sama dengan enam puluh lima. (
mengerjakan dengan menggunakan perkalian
silang antara pembilang dan penyebut jadi 13
× 5 = 65 dan 10 × 4 = 40)
P : Lalu hasilnya ?
S : Enam puluh lima per lima puluh dikurangi
empat puluh per lima puluh hasilnya duapuluh
lima per lima puluh, masih bisa
disederhanakan lagi dengan di bagi dua puluh
lima maka hasilnya setengah. ( menuliskan


=



= )



Gambar 7. Skim menyederhanakan pembilang dan penyebut

PEMBAHASAN
Terdapat

1. Skim Pemecah Bilangan
7

skim

penjumlahan

bilangan pecahan terhadap siswa kelas V
sekolah dasar. Skim mempunyai urutan
peristiwa dasar yaitu pencetus, tindakan,
operasi

dan

hasil

yang

diharapkan.

Terdapat 7 skim yaitu sebagai berikut :

Skim

pemecah

digunakan
menyelesaikan

oleh

bilangan
subjek

soal

dengan

penjumlahan

dengan

bilangan

yang

dalam
berkaitan

bilangan

pecahan.

ini

bulat

Pencetus

untuk skim pemecah bilangan ini adalah

mempunyai anggapan bahwa setiap suatu

menyelesaikan

bilangan

harus

bilangan

dengan penjumlahan bilangan pecahan

pecahan,

sehingga

operasi

dengan penyebut sama dan penjumlahan

untuk skim pemecah bilangan yaitu

bilangan pecahan dengan penyebut beda.

mengubah bentuk bilangan yang bukan

Pencetus

bentuk pecahan kedalam bentuk pecahan

pembilang ini adalah adanya pembilang

yang selanjutnya dilakukan penjumlahan

yang dijumlahkan dengan penyebut yang

antara dua buah bilangan pecahan. Hasil

sudah sama . Sehingga, tindakan operasi

untuk skim pemecah bilangan adalah

untuk skim penjumlahan bilangan yaitu

penjumlahan bilangan bulat yang sudah

menjumlahkan

dijadikan

pembilang untuk

merupakan

pecahan

tindakan

dengan

bilangan

soal

untuk

yang

skim

berkaitan

penjumlahan

pembilang

dengan

mendapatkan

hasil

pembilang dengan penyebut yang sudah

pecahan.

sama atau tetap. Didalamnya terdapat
beragam

2. Skim Penggabungan Bilangan
Skim penggabungan bilangan ini
digunakan

oleh

subjek

dalam

cara

untuk

menyamakan

penyebut yaitu mengalikan penyebut
dengan penyebut dan mencari KPK atau

menyelesaikan soal berkaitan dengan

kelipatanny.

penjumlahan

penjumlahan pembilang dan pembilang

bilangan

bulat

dengan

bilangan pecahan. Pencetus untuk skim
pemecah bilangan ini adalah adanya

Hasil

skim

adalah

dengan penyebut yang tetap atau sama.
4. Skim

Kebalikan

suatu bagian dari bilangan yang perlu

Langsung

untuk digabungkan. Sehingga, tindakan

Skim

Penjumlahan

Kebalikan

Penjumlahan

penggabungan

Langsung ini digunakan oleh subjek

bilangan yaitu mengalikan bilangan bulat

dalam menyelesaikan soal yang berkaitan

dengan penyebut dan menjumlahkan

dengan

dengan

dengan bilangan pecahan campuran.

operasi

untuk

skim

pembilang

untuk

dijadikan

penjumlahan

Pencetus

Hasil skim adalah pembilang yang

penjumlahan langsung ini adalah adanya

dihasilkan

operasi

pengalian

dan

penjumlahan dari unsur-unsur bilangan.

Skim penjumlahan pembilang ini
oleh

subjek

penjumlahan

kebalikan

dikebalikankan

menjadi pengurangan dan jenis bilangan
yang beda dapat dijumlahkan secara

3. Skim Penjumlahan Pembilang

digunakan

skim

bulat

pembilang dan penyebut yang tetap.

dari

untuk

bilangan

dalam

langsung

tanpa

disamakan

terlebih

dahulu. Tindakan yang dihasilkan dengan

mengurangkan secara langsung bilangan

penjumlahan

bulat dengan bilangan pecahan atau

penjumlahan pembilang ini digunakan

sebaliknya

bilangan

oleh subjek dalam menyelesaikan soal

pecahan dengan bilangan bulat. Hasil

yang berkaitan dengan penjumlahan

skim

bilangan pecahan dengan penyebut sama,

mengurangkan

adalah

bilangan

yang

sudah

pembilang.

Skim

penjumlahan bilangan pecahan dengan

dikurangkan secara langsung.

penyebut beda dan penjumlahan bilangan
5. Skim Kebalikan Pemecah Bilangan
Skim kebalikan pemecah bilangan

bulat dengan bilangan pecahan campuran
.

Pencetus

untuk

skim

ini adalah kebalikan dari skim pemecah

penjumlahan

bilangan. kebalikan pemecah bilangan

operasi pengjumlahan dikebalikankan

digunakan

dalam

menjadi pengurangan dengan penyebut

menyelesaikan soal berkaitan dengan

yang sudah sama dan pembilang yang

penjumlahan

perlu dijumlahkan. Sehingga, tindakan

oleh

subjek

bilangan

bulat

dengan

pembilang

kebalikan

operasi

untuk skim kebalikan pemecah bilangan

penjumlahan

ini adalah mempunyai keyakinan bahwa

mengurangkan

setiap suatu bilangan harus merupakan

pembilang untuk mendapatkan hasil

bilangan pecahan, sehingga tindakan

pembilang dengan penyebut yang sudah

operasi untuk skim pemecah bilangan

sama atau tetap. Didalamnya terdapat

yaitu mengubah bentuk penjumlahan

beragam

kedalam

dan

penyebut yaitu mengalikan penyebut

bilangan yang bukan bentuk pecahan

dengan penyebut dan mencari KPK atau

kedalam

kelipatannya.

bentuk

pengurangan

pecahan

yang

skim

adalah

bilangan pecahan campuran. Pencetus

bentuk

untuk

ini

kebalikan

bilangan

yaitu

pembilang

cara

untuk

Hasil

dengan

menyamakan

skim

adalah

selanjutnya dikurangkan antara bilangan

mengurangkan pembilang dan pembilang

pecahan dengan bilangan pecahan. Hasil

dengan penyebut yang tetap atau sama.

untuk skim adalah pengurangan bilangan

7. Skim Menyederhanakan Pembilang

bulat yang sudah dijadikan pecahan

dan Penyebut

dengan bilangan pecahan .

Skim Menyederhanakan pembilang

6. Skim

Kebalikan

Penjumlahan

kebalikan

penyebut

menyelesaikan

Pembilang
Skim

dan

penjumlahan

pembilang ini adalah kebalikan dari skim

dengan

oleh
soal

penjumlahan

subjek
yang

dalam

berkaitan

bilangan

bulat

dengan bilangan pecahan perbenyebut

beda. Pencetus untuk Menyederhanakan

adalah

pembilang dan penyebut ini adalah

disederhanakan pembilang dan penyebut.

adanya penyederhanaan bialangan yang

Skim penjumlahan bilangan pecahan

sama untuk pembilang dan penyebut.

yang dimiliki oleh subjek satu dengan

Tindakan

subjek

yang

dihasilkan

dengan

bilangan

yang

yang

sudah

lainnya

berbeda.

membagi kedua pembilang dan penyebut

Penggunaan skim dalam berbagai bentuk

dengan bilangan yang sama. Hasil skim

soal dan tipe soal yang dilakukan oleh
setiap subjek dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1

Skim yang digunakan subjek sesuai bentuk dan tipe soal

Bentuk

Tipe Soal

Penjumlahan
a+b=฀

Subjek Menggunakan Skim Nomor

Skim Setiap

JL

MR

PY

Bentuk Soal

Bilangan bulat + pecahan

2

2,7

1

1,2,7

Pecahan + pecahan

3

3

3

3

3

3

3

3

4

4

5

4,5

6

6

6

6

6,7

6,7

6

6,7

3

3

5

3,5

6

6

6

6

6,7

6,7

6

6,7

2,3,4,6,7

2,3,4,6,7

1,3,5,6

(dengan penyebut sama)
Pecahan + pecahan

a+฀=c

(dengan penyebut berbeda)
Bilangan bulat + pecahan
campuran
Pecahan + pecahan
(dengan penyebut sama)
Pecahan + pecahan

฀+ b = c

(dengan penyebut berbeda)
Bilangan bulat + pecahan
campuran
Pecahan + pecahan
(dengan penyebut sama
Pecahan + pecahan
(dengan penyebut berbeda)

Skim Setiap Subjek

Keterangan :
1. Skim Pemecah Bilangan
2. Skim Penggabungan Bilangan
3. Skim Penjumlahan Pembilang
4. Skim Kebalikan Pemecah Bilangan
5. Skim Kebalikan Penjumlahan
Langsung
6. Skim Kebalikan Penjumlahan
Pembilang
7. Skim Menyederhanakan Pembilang
dan Penyebut

SARAN

PENUTUP
Hasil penelitian, pembahasan, dan

1. Saran Teoritis

temuan dalam penelitian mengenai skim
penjumlahan
menunjukan

bilangan
bahwa

pecahan

terdapat

ini

berbagai

macam model dan proses berfikir siswa
yang digunakan dalam menyelesaikan soal
penjumlahan

bilangan

pecahan.

Hal

tersebut menunjukan bahwa siswa satu
dengan yang lain memiliki model dan
proses berfikir yang berbeda dan juga
memiliki model dan proses yang dominan
dalam menyelesaikan soal yang sama yang
disebut

skim

penjumlahan

bilangan

Penelitian ini merupakan penelitian
yang

mendeskripsikan

siswa

dalam

tentang

skim

menyelesaikan

soal

penjumlahan bilangan pecahan. Kajian
skim siswa menjadi sangat penting
karena dengan mengetahui skim siswa
juga dapat dijadikan refleksi guru atau
pengajar dalam proses pembelajaran.
Oleh

karena

dilakukan

itu

hendaknya

penelitian

perlu

lain

untuk

mengetahui skim siswa pada topik-topik
yang lainnya.

pecahan.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang sudah dilakukan, dapat

2. Saran Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan berguna

disimpulkan bahwa terdapat tujuh skim
penjumlahan

pecahan

yang

dimiliki oleh 3 subjek. Ketujuh

skim

tersebut

bilangan

antara

lain

skim

pemecah

bilangan, skim pengabungan bilangan,
skim

penjumlahan

kebalikan

pemecah

pembilang,

skim

bilangan,

skim

kebalikan penjumlahan langsung, skim
kebalikan penjumlahan pembilang dan
skimmenyederhanakan
penyebut.

pembilang

dan

bagi

guru

sebagai

dasar

untuk

mengetahui skim yang dimiliki siswa,
sehingga

guru

saat

pembelajaran

belangsung tidak hanya memberikan
contoh soal dan penyelesaian, tetapi guru
diharapkan dapat melakukan tanya jawab
kepada siswa pada saat menyelesaikan
contoh

soal

menanyakan

seperti

halnya

langkah-langkah

guru
dalam

menyelesaikan setiap soal, langkah apa
saja yang dapat diambil dan menanyakan
kepada

siswa

apakah

ada

langkah

alternatif lain yang bisa digunakan dalam
menyelesaikan soal.

Dengan adanya

tanya makan akan membantu siswa

b. Bagi Siswa

mengontruksi pengetahuan yang dimiliki

Siswa yang menjadi objek penelitian

siswa sehingga skim yang dimiliki siswa

dapat meningkatkan skim matematika

juga

Guru

yang sudah dimiliki, sehingga siswa

diharpkan tidak memaksa siswa untuk

dapat menggembangkan kreativitasnya

mengerjakan soal hanya dengan satu cara

untuk

saja tetapi memberi kesempatan siswa

pengerjaan soal yang bervariasi dan

untuk mengerjakan dengan cara siswa

dapat menentukan langkah-langkah yang

masing-masing.

paling efektif dalam mengerjakan soal.

siswa

semakin

juga

berkembang.

Sehingga

akan

terus

pemikiran

mencari

langkah-langkah

berkembang

dengan pengalaman yang siswa miliki.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono,2007.

Arfiani, Silvia, 2009. Skim Pengurangan
Bilangan

Cacah.

Salatiga:

FKIP

Matematika UKSW.
Moleong,
Penelitian

Lexy

Metode

Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono,2013. Memahami penelitian
kualitatif. Bandung: Alfabeta

J,1998.Metodologi

Kualitatif.

Bandung:

PT

Remaja Rosdakarya.
Riska Kumalasari, Agustina, 2012. Skim
Penambahan Bilangan Pecahan. Salatiga:
FKIP Matetatika UKSW.

Sutriyono,2007. Konstruktivisme dalam
Pendidikan Matematika. Salatiga: Pidato
Pengukuran Guru Besar UKSW.
Sutriyono,2012.
Bilangan

Bulat.

Pascasarjana
Pendidikan

Skim

Pengurangan

Salatiga:

Magister

Program

Manajemen

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5