MAKALAH KEWARGANEGARAAN UPAYA PEMBELAAN .doc
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
UPAYA PEMBELAAN NEGARA
Di Susun Oleh:
KSJ
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui, untuk mencapai kemerdekaan, Bangsa Indonesia
harus mengalami perjuangan yang amat panjang dan luar biasa beratnya paling
sedikit tiga setengah abad lamanya bangsa Indonesia berjuang untuk merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah, dengan korban yang luar biasa banyaknya.
Itulah pengorbanan yang harus diberikan dalam suatu perjuangan, yang pada
akhirnya berhasil membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan, jika
kita tidak ingin direbut kembali. Sebab, meskipun bangsa Indonesia telah
merdeka, bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan. Oleh karena itu, kita sebagai warganegara harus menjaga keutuhan
bangsa dan membela negara dari masalah apapun. Usaha bela negara dapat
dilaksanakan dalam berbagai bidang dan bentuk. Bukan hanya dalam ancaman
fisik, tetapi juga nonfisik. Bukan hanya terhadap ancaman militer, tetapi juga
ancaman nonmiliter.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelaan Negara?
2. Menjelaskan hak warga Negara dalam pembelaan Negara!
3. Menyebutkan kewajiban Negara dalam bela Negara!
4. Bagaimana cara berpartisipasi dalam usaha pembelaan Negara?
5. Bagaimana contoh bela Negara oleh siswa dan tentara atau polri!
BAB II
PENGERTIAN BELA NEGARA
A.
Pengertian Bela Negara
Bela Negara menurut UU No 3 tahun 2002 adalah sikap dan perilaku
warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Pembelaan Negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga Negara. Berikut ini adalah landasan hukum pembelaan
Negara, antara lain:
a.
Pembukaan UUD 1945 alinea IV
b.
UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan 1 dan pasal 30 ayat 1 dan 2
- Isi dari pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen) “setiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.”
- Isi dari pasal 27 ayat 1 UUD 1945 “segala warga Negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintah.”
- Isi dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan Negara.”
- Isi dari pasal 30 ayat 2 UUD 1945 “usaha pertahanan dan keamanan Negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta oleh TNI
dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.”
c.
Tap No VI/MPR/2000tentang pemisahan TNI dan POLRI
d.
Tap No VII tentang peran TNI dan POLRI
e.
UU No 3 tahun 2002 tentang pertahan Negara pasal 9 ayat 1“segala warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan Negara.”
Sistem pertahanan Negara adalah sistem pertahanan rakyat semesta
(sishanrata) artinya melibatkan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional,
sarana dan prasarana dan seluruh wilayah sebagai satu kesatuan. Berikut ini
adalah komponen pertahanan Negara yaitu, antara lain:
a.
Komponen utama yaitu TNI yang bertugas mempertahankan kedaulatan negara
dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa,
melaksanakan operasi militer selain perang, ikut aktif dalam pemeliharaan
perdamaian dunia.
b.
Komponen cadangan yaitu sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk
digunakan seperti, pensiunan TNI, resimen mahasiswa, SAR, dll.
c.
Komponen pendukung yaitu sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen lain.
Selain ada komponen dan landasan tentang pembelaan Negara, ada juga
ancaman-ancaman terhadap bangsa dan Negara yaitu:
a.
Ancaman militer dalam bentuk:
- Agresi, berupa penggunaan kekuasaan bersenjata terhadap kedalatan Negara.
Seperti kegiatan invasi, bombardemen, blockade, dll.
- Pelanggaran wilayah
- Spionase
- Sabotase
- Aksi terror
- Pemberontakan bersenjata
- Perang saudara
b.
Ancaman nonmiliter, seperti
- Ancaman terhadap ideology
- Ancaman terhadap budaya
- Ancaman terhadap ekonomi
- Dampak globalisasi
Instrumen Hukum Pembelaan Negara
Khusus yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan Negara, upaya
bela Negara dan warganya diatur dalam beberapa ketentuan berikut.
a.
Undang – Undang Dasar 1945.
Upaya bela Negara diatur dalam Pasal 27 Ayat (3), dan Pasal 30 Ayat (1)
dan (2). Pasal 27 Ayat (3)berbunyi, “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.” Pasal 30Ayat (1) berbunyi, “Tiap – tiap
warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dankeamanan
Negara”. Sementara Ayat (2) berbunyi, “Usaha pertahanan dan keamanan
Negaradilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan kekuatan utama,
dan rakyat sebagai kekuatanpendukung”.
b.
UU RI No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara
UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara merupakan pengganti
UU. No. 20 Tahun 1982tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Pertahanan
Keamanan Negara Republik Indonesia. Dalam UU RINo. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara diatur dalam Pasal 9 ayat (1) dan Ayat (2).
Pasal 9 Ayat (1) berbunyi, “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan Negara”. Sementara Ayat (2) berbunyi,“Keikutsertaan warga Negara
dalam upaya bela Negara, sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) diselenggarakan
melalui empat hal berikut.
a.
Pendidikan kewarganegaraan.
b.
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
c.
Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib.
d.
Pengabdian sesuai dengan profesi.
B.
Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
Pada tanggal 17 agustus 1945 indonesia menyatakan kemerdekaannya,
melalui proklamasi kemerdekaanyang dibacakan oleh Ir. Soekarno atas nama
Bangsa Indonesia.dengan adanya proklamasi kemerdekaanIndonesia tersebut,
maka secara De facto bangsa Indonesia telah merdeka, berdiri sejajar dengan
negara-negara merdeka lain di dunia.
Untuk mencapai kemerdekaan tersebut, bansa Indonesia harus mengalami
perjuangan yang amat panjangdan luar biasa beratnya. Ratusan, ribuan dan
mungkin lebih korban yang meninggal dunia dari perjuangan merebut
kemerdekaan ini, belum termasuk korban raga dan korban harta.
Perjuangan yang gigih dan pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang
telah mengantarkan kitamenjadi bangsa yang merdeka. Kemerdekaan yang kita
miliki sekarang harus dijaga dan pertahankankarena meskipun Indonesia sudah
merdeka, bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan (ATHG). Berdasarkan pandangan hidup tersebut, bangsa Indonesia
dalampenyelengaraan pertahanan Negara menganut prinsip-prinsip berikut ini:
a.
Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan
dan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari
segala ancaman.
b.
Pembelaan Negara diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan
Negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga Negara.
c.
Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan
kedaulatannya.
d.
Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik
bebas aktif.
e.
Bentuk pertahanan Negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh rakyat
dan segenap sumber daya nasional.
f.
Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum
internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan
secara damai.
C.
Bentuk – Bentuk Usaha Pembelaan Negara
1.
Upaya bela Negara terhadap ancaman militer.
2.
Upaya bela Negara terhadap ancaman penyalahgunaan Narkoba.
3.
Upaya bela Negara terhadap ancaman KKN.
4.
Upaya bela Negara terhadap ancaman perusakan lingkungan.
5.
Upaya bela Negara terhadap ancaman kemiskinan.
6.
Upaya bela Negara terhadap ancaman kebodohan.
7.
Upaya bela Negara tehadap ancaman lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa.
8.
Upaya bela Negara terhada ancaman budaya asing yang negatif.
9.
Upaya bela Negara tuntuk mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia.
D.
Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara
1.
Sebagai anggota keluarga
Upaya dari setiap anggota keluarga untuk saling berbagi, saling
mendukung, saling menolong,dan saling mengasihi satu sama lain merupakan
sikap yang dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga.
Upaya menjaga ketentraman dan kedamaian keluarga ini sudah merupakan bentuk
partisipasi dalam upaya pembelaan Negara di lingkungannya.
2.
Sebagai Pelajar
Partisipasi dalam upaya bela Negara bagi pelajar dapat diwujudkan dangan
cara belajar dengan tekun danpenuh semangat untuk memperdalam iman dan
takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketekunan belajar tersebut akan
berhasil mewujudkan generasi yang cerdas, beriman, bermoral, berwawasan
luas,dan terampil untuk membangun bangsa dan Negara di masa datang.
3.
Bentuk partisipasi warganegara dalam upaya bela Negara melalui:
- Pendidikan kewarganegaraan
- Pelatihan dasar kemiliteran wajib
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
- Pengabdian sesuai profesi. TNI merupakan alat pertahanan Negara, bertugas:
- Mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah
- Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
- Melaksanakan operasi militer selain perang
- Ikut aktif dalam pemeliharaan perdamaian dunia. Polri merupakan alat
keamanan Negara.
- Menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
- Mengayomi masyarakat dan memberikan perlindungan hukum.
BAB III
SIMPULAN
Upaya membela Negara warag Negara sebenarnya tidak hanya
berhubungan dengan upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dari ancaman dan serangan musuh,melainkan merupakan upaya
warga Negara mempertahankan dan memajukan bangsa Indonesia di segala
bidang, baik dari luar maupun dari dalam Negara kita sendiri.
Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan.
Sebab, meskipun bangsaIndonesia telah merdeka, bukan berarti terlepas dari
segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dantantangan (ATHG). Setiap
Negara pasti akn menghadapi segala macam bentuk ATHG tersebut, besar ataupun
kecil. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita semua warga Negara
Indonesia, untuk terus menjaga dan mempertahankan keutuhan serta kemerdekaan
Negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Kita bela dan pertahankan
Negara kita dari segala bentuk gangguan dan ancaman, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
UPAYA PEMBELAAN NEGARA
Di Susun Oleh:
KSJ
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui, untuk mencapai kemerdekaan, Bangsa Indonesia
harus mengalami perjuangan yang amat panjang dan luar biasa beratnya paling
sedikit tiga setengah abad lamanya bangsa Indonesia berjuang untuk merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah, dengan korban yang luar biasa banyaknya.
Itulah pengorbanan yang harus diberikan dalam suatu perjuangan, yang pada
akhirnya berhasil membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan, jika
kita tidak ingin direbut kembali. Sebab, meskipun bangsa Indonesia telah
merdeka, bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan. Oleh karena itu, kita sebagai warganegara harus menjaga keutuhan
bangsa dan membela negara dari masalah apapun. Usaha bela negara dapat
dilaksanakan dalam berbagai bidang dan bentuk. Bukan hanya dalam ancaman
fisik, tetapi juga nonfisik. Bukan hanya terhadap ancaman militer, tetapi juga
ancaman nonmiliter.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelaan Negara?
2. Menjelaskan hak warga Negara dalam pembelaan Negara!
3. Menyebutkan kewajiban Negara dalam bela Negara!
4. Bagaimana cara berpartisipasi dalam usaha pembelaan Negara?
5. Bagaimana contoh bela Negara oleh siswa dan tentara atau polri!
BAB II
PENGERTIAN BELA NEGARA
A.
Pengertian Bela Negara
Bela Negara menurut UU No 3 tahun 2002 adalah sikap dan perilaku
warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Pembelaan Negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga Negara. Berikut ini adalah landasan hukum pembelaan
Negara, antara lain:
a.
Pembukaan UUD 1945 alinea IV
b.
UUD 1945 pasal 27 ayat 3 dan 1 dan pasal 30 ayat 1 dan 2
- Isi dari pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen) “setiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.”
- Isi dari pasal 27 ayat 1 UUD 1945 “segala warga Negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintah.”
- Isi dari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan Negara.”
- Isi dari pasal 30 ayat 2 UUD 1945 “usaha pertahanan dan keamanan Negara
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta oleh TNI
dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.”
c.
Tap No VI/MPR/2000tentang pemisahan TNI dan POLRI
d.
Tap No VII tentang peran TNI dan POLRI
e.
UU No 3 tahun 2002 tentang pertahan Negara pasal 9 ayat 1“segala warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan Negara.”
Sistem pertahanan Negara adalah sistem pertahanan rakyat semesta
(sishanrata) artinya melibatkan seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional,
sarana dan prasarana dan seluruh wilayah sebagai satu kesatuan. Berikut ini
adalah komponen pertahanan Negara yaitu, antara lain:
a.
Komponen utama yaitu TNI yang bertugas mempertahankan kedaulatan negara
dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa,
melaksanakan operasi militer selain perang, ikut aktif dalam pemeliharaan
perdamaian dunia.
b.
Komponen cadangan yaitu sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk
digunakan seperti, pensiunan TNI, resimen mahasiswa, SAR, dll.
c.
Komponen pendukung yaitu sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen lain.
Selain ada komponen dan landasan tentang pembelaan Negara, ada juga
ancaman-ancaman terhadap bangsa dan Negara yaitu:
a.
Ancaman militer dalam bentuk:
- Agresi, berupa penggunaan kekuasaan bersenjata terhadap kedalatan Negara.
Seperti kegiatan invasi, bombardemen, blockade, dll.
- Pelanggaran wilayah
- Spionase
- Sabotase
- Aksi terror
- Pemberontakan bersenjata
- Perang saudara
b.
Ancaman nonmiliter, seperti
- Ancaman terhadap ideology
- Ancaman terhadap budaya
- Ancaman terhadap ekonomi
- Dampak globalisasi
Instrumen Hukum Pembelaan Negara
Khusus yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan Negara, upaya
bela Negara dan warganya diatur dalam beberapa ketentuan berikut.
a.
Undang – Undang Dasar 1945.
Upaya bela Negara diatur dalam Pasal 27 Ayat (3), dan Pasal 30 Ayat (1)
dan (2). Pasal 27 Ayat (3)berbunyi, “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.” Pasal 30Ayat (1) berbunyi, “Tiap – tiap
warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dankeamanan
Negara”. Sementara Ayat (2) berbunyi, “Usaha pertahanan dan keamanan
Negaradilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan kekuatan utama,
dan rakyat sebagai kekuatanpendukung”.
b.
UU RI No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara
UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara merupakan pengganti
UU. No. 20 Tahun 1982tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Pertahanan
Keamanan Negara Republik Indonesia. Dalam UU RINo. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara diatur dalam Pasal 9 ayat (1) dan Ayat (2).
Pasal 9 Ayat (1) berbunyi, “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan Negara”. Sementara Ayat (2) berbunyi,“Keikutsertaan warga Negara
dalam upaya bela Negara, sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) diselenggarakan
melalui empat hal berikut.
a.
Pendidikan kewarganegaraan.
b.
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
c.
Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib.
d.
Pengabdian sesuai dengan profesi.
B.
Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
Pada tanggal 17 agustus 1945 indonesia menyatakan kemerdekaannya,
melalui proklamasi kemerdekaanyang dibacakan oleh Ir. Soekarno atas nama
Bangsa Indonesia.dengan adanya proklamasi kemerdekaanIndonesia tersebut,
maka secara De facto bangsa Indonesia telah merdeka, berdiri sejajar dengan
negara-negara merdeka lain di dunia.
Untuk mencapai kemerdekaan tersebut, bansa Indonesia harus mengalami
perjuangan yang amat panjangdan luar biasa beratnya. Ratusan, ribuan dan
mungkin lebih korban yang meninggal dunia dari perjuangan merebut
kemerdekaan ini, belum termasuk korban raga dan korban harta.
Perjuangan yang gigih dan pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang
telah mengantarkan kitamenjadi bangsa yang merdeka. Kemerdekaan yang kita
miliki sekarang harus dijaga dan pertahankankarena meskipun Indonesia sudah
merdeka, bukan berarti terlepas dari segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan (ATHG). Berdasarkan pandangan hidup tersebut, bangsa Indonesia
dalampenyelengaraan pertahanan Negara menganut prinsip-prinsip berikut ini:
a.
Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan kemerdekaan
dan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari
segala ancaman.
b.
Pembelaan Negara diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan
Negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga Negara.
c.
Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan
kedaulatannya.
d.
Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik
bebas aktif.
e.
Bentuk pertahanan Negara bersifat semesta dalam arti melibatkan seluruh rakyat
dan segenap sumber daya nasional.
f.
Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum
internasional dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan
secara damai.
C.
Bentuk – Bentuk Usaha Pembelaan Negara
1.
Upaya bela Negara terhadap ancaman militer.
2.
Upaya bela Negara terhadap ancaman penyalahgunaan Narkoba.
3.
Upaya bela Negara terhadap ancaman KKN.
4.
Upaya bela Negara terhadap ancaman perusakan lingkungan.
5.
Upaya bela Negara terhadap ancaman kemiskinan.
6.
Upaya bela Negara terhadap ancaman kebodohan.
7.
Upaya bela Negara tehadap ancaman lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa.
8.
Upaya bela Negara terhada ancaman budaya asing yang negatif.
9.
Upaya bela Negara tuntuk mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia.
D.
Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara
1.
Sebagai anggota keluarga
Upaya dari setiap anggota keluarga untuk saling berbagi, saling
mendukung, saling menolong,dan saling mengasihi satu sama lain merupakan
sikap yang dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga.
Upaya menjaga ketentraman dan kedamaian keluarga ini sudah merupakan bentuk
partisipasi dalam upaya pembelaan Negara di lingkungannya.
2.
Sebagai Pelajar
Partisipasi dalam upaya bela Negara bagi pelajar dapat diwujudkan dangan
cara belajar dengan tekun danpenuh semangat untuk memperdalam iman dan
takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketekunan belajar tersebut akan
berhasil mewujudkan generasi yang cerdas, beriman, bermoral, berwawasan
luas,dan terampil untuk membangun bangsa dan Negara di masa datang.
3.
Bentuk partisipasi warganegara dalam upaya bela Negara melalui:
- Pendidikan kewarganegaraan
- Pelatihan dasar kemiliteran wajib
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
- Pengabdian sesuai profesi. TNI merupakan alat pertahanan Negara, bertugas:
- Mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah
- Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
- Melaksanakan operasi militer selain perang
- Ikut aktif dalam pemeliharaan perdamaian dunia. Polri merupakan alat
keamanan Negara.
- Menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
- Mengayomi masyarakat dan memberikan perlindungan hukum.
BAB III
SIMPULAN
Upaya membela Negara warag Negara sebenarnya tidak hanya
berhubungan dengan upaya mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dari ancaman dan serangan musuh,melainkan merupakan upaya
warga Negara mempertahankan dan memajukan bangsa Indonesia di segala
bidang, baik dari luar maupun dari dalam Negara kita sendiri.
Kemerdekaan yang telah kita miliki harus dijaga dan dipertahankan.
Sebab, meskipun bangsaIndonesia telah merdeka, bukan berarti terlepas dari
segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dantantangan (ATHG). Setiap
Negara pasti akn menghadapi segala macam bentuk ATHG tersebut, besar ataupun
kecil. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita semua warga Negara
Indonesia, untuk terus menjaga dan mempertahankan keutuhan serta kemerdekaan
Negara kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Kita bela dan pertahankan
Negara kita dari segala bentuk gangguan dan ancaman, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.