iwh edisi 22 jan 2018
Investment Weekly Highlights
22 Januari 2018
Pekan Lalu
Indikator Utama
12-Jan-18
19-Jan-18
%
6,370.1
6,490.9
1.9
6,147.3
6,903.0
12.3
1,486.0
1,002.0
BINDO Index
233.1
234.0
0.4
USD/IDR
13,353
13,316
0.3
IHSG
Rata-rata perdagangan harian
(IDR miliar)
Dana masuk bersih investor asing
(IDR miliar)
Pergerakan Saham Sektoral
Kode
Sektor
%
JAKMINE
Pertambangan
4.7
JAKBIND
Semen dan industri dasar
4.3
JAKMIND
Otomotif dan aneka industri
2.2
JAKINFR
Infrastruktur
2.1
JAKPROP
Properti
1.8
JAKCONS
Konsumer
1.6
JAKTRAD
Perdagangan
1.6
JAKFIN
Finansial
1.1
JAKAGRI
Agrikultur
0.1
Bursa saham AS bergerak menguat pada perdagangan pekan lalu
walau dibayangi oleh kemungkinan government shutdown karena
pembahasan anggaran negara yang diperdebatkan di Parlemen. Faktor
fundamental mendukung pergerakan pasar, setelah rilis laporan kinerja
emiten Q4 yang kuat. Data ketenagakerjaan juga menunjukkan
penguatan, dengan klaim pengangguran mingguan turun ke level 220
ribu, level terendah sejak 1973. Sementara itu harga minyak Brent
melemah 1.80% ke level USD68.81 per barel setelah International
Energy Agency memproyeksikan produksi minyak AS akan melebihi
Saudi Arabia tahun ini apabila produksi OPEC tetap dilakukan. Indeks
S&P 500 menguat 0.86% pekan lalu, dan imbal hasil UST10Y naik 12
bps ke level 2.66%.
Bursa saham kawasan Asia juga menguat pekan lalu didukung oleh
laporan kinerja emiten yang positif dan data ekonomi China yang lebih
baik dari ekspektasi. PDB China tumbuh 6.8% YoY di Q4-2017,
sehingga untuk tahun 2017 PDB mencatatkan pertumbuhan 6.9%
YoY, yang merupakan akselerasi pertumbuhan pertama sejak 2010.
Optimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global dan kinerja
emiten Asia mendukung indeks MSCI Asia Pacific menguat 1.51%
pekan lalu.
Di pasar domestik, BI mempertahankan suku bunga acuan pada 4.25%.
Sementara itu BPS melaporkan neraca perdagangan yang defisit
USD270 juta di Desember. Walau demikian, sepanjang 2017, neraca
perdagangan mencatatkan surplus USD11.84 miliar, 25% lebih tinggi
dari surplus di 2016 sebesar USD9.45 miliar. Di tahun 2017 ekspor
mencatat pertumbuhan 16.22% YoY, dan impor tumbuh 15.66% YoY.
IHSG menguat 1.90% pekan lalu ditutup pada level 6490.90, dan pasar
obligasi menguat 0.40%. Imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun 1
bps ke level 6.20%.
Pekan Ini
Kalender Ekonomi
Negara
Amerika Serikat
Eurozone
Japan
Tanggal
Informasi
24 Jan
Markit manufacturing PMI
26 Jan
GDP 4Q
25 Jan
ECB policy meeting
23 Jan
BoJ policy meeting
23 Jan
Trade balance
25 Jan
Inflation
Pekan ini bank sentral Eropa dan Jepang akan mengadakan rapat
kebijakan moneter. Keduanya diperkirakan tidak akan merubah
kebijakan moneter dan pandangannya terhadap arah kebijakan atau
kondisi ekonomi. Sementara itu neraca perdagangan Jepang
diperkirakan tetap positif dengan ekspor dan impor tumbuh double
digit.
Sementara itu PMI manufaktur AS diperkirakan tetap pada zona
ekspansi di level 55.0, dan pertumbuhan PDB pada level 3.0%, turun
dari sebelumnya 3.2%.
PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN
INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK
MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. Dokumen ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin
keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan s eksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi
hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari
dokumen ini. Reksa Dana Manulife adalah reksa dana domestik yang ditawarkan dan dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indo nesia. Penawaran reksa dana tidak didaftarkan sesuai dengan hukum dan peraturan lainnya
selain yang berlaku di Indonesia. Investasi pada reksa dana bukan merupakan deposito maupun investasi yang dijamin atau diasuransikan ole h PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, dan tidak terbebas dari risiko
investasi, termasuk di dalamnya kemungkinan berkurangnya nilai awal investasi. Nilai unit penyertaan reksa dana serta hasil investasinya dapat naik atau turun. Kinerja m asa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang, dan
semua perkiraan yang dibuat hanya sebagai indikasi masa datang, bukan merupakan kinerja sebenarnya dari reksa dana. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin d ari Bapepam No.
Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asse t Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di
www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.
22 Januari 2018
Pekan Lalu
Indikator Utama
12-Jan-18
19-Jan-18
%
6,370.1
6,490.9
1.9
6,147.3
6,903.0
12.3
1,486.0
1,002.0
BINDO Index
233.1
234.0
0.4
USD/IDR
13,353
13,316
0.3
IHSG
Rata-rata perdagangan harian
(IDR miliar)
Dana masuk bersih investor asing
(IDR miliar)
Pergerakan Saham Sektoral
Kode
Sektor
%
JAKMINE
Pertambangan
4.7
JAKBIND
Semen dan industri dasar
4.3
JAKMIND
Otomotif dan aneka industri
2.2
JAKINFR
Infrastruktur
2.1
JAKPROP
Properti
1.8
JAKCONS
Konsumer
1.6
JAKTRAD
Perdagangan
1.6
JAKFIN
Finansial
1.1
JAKAGRI
Agrikultur
0.1
Bursa saham AS bergerak menguat pada perdagangan pekan lalu
walau dibayangi oleh kemungkinan government shutdown karena
pembahasan anggaran negara yang diperdebatkan di Parlemen. Faktor
fundamental mendukung pergerakan pasar, setelah rilis laporan kinerja
emiten Q4 yang kuat. Data ketenagakerjaan juga menunjukkan
penguatan, dengan klaim pengangguran mingguan turun ke level 220
ribu, level terendah sejak 1973. Sementara itu harga minyak Brent
melemah 1.80% ke level USD68.81 per barel setelah International
Energy Agency memproyeksikan produksi minyak AS akan melebihi
Saudi Arabia tahun ini apabila produksi OPEC tetap dilakukan. Indeks
S&P 500 menguat 0.86% pekan lalu, dan imbal hasil UST10Y naik 12
bps ke level 2.66%.
Bursa saham kawasan Asia juga menguat pekan lalu didukung oleh
laporan kinerja emiten yang positif dan data ekonomi China yang lebih
baik dari ekspektasi. PDB China tumbuh 6.8% YoY di Q4-2017,
sehingga untuk tahun 2017 PDB mencatatkan pertumbuhan 6.9%
YoY, yang merupakan akselerasi pertumbuhan pertama sejak 2010.
Optimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global dan kinerja
emiten Asia mendukung indeks MSCI Asia Pacific menguat 1.51%
pekan lalu.
Di pasar domestik, BI mempertahankan suku bunga acuan pada 4.25%.
Sementara itu BPS melaporkan neraca perdagangan yang defisit
USD270 juta di Desember. Walau demikian, sepanjang 2017, neraca
perdagangan mencatatkan surplus USD11.84 miliar, 25% lebih tinggi
dari surplus di 2016 sebesar USD9.45 miliar. Di tahun 2017 ekspor
mencatat pertumbuhan 16.22% YoY, dan impor tumbuh 15.66% YoY.
IHSG menguat 1.90% pekan lalu ditutup pada level 6490.90, dan pasar
obligasi menguat 0.40%. Imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun 1
bps ke level 6.20%.
Pekan Ini
Kalender Ekonomi
Negara
Amerika Serikat
Eurozone
Japan
Tanggal
Informasi
24 Jan
Markit manufacturing PMI
26 Jan
GDP 4Q
25 Jan
ECB policy meeting
23 Jan
BoJ policy meeting
23 Jan
Trade balance
25 Jan
Inflation
Pekan ini bank sentral Eropa dan Jepang akan mengadakan rapat
kebijakan moneter. Keduanya diperkirakan tidak akan merubah
kebijakan moneter dan pandangannya terhadap arah kebijakan atau
kondisi ekonomi. Sementara itu neraca perdagangan Jepang
diperkirakan tetap positif dengan ekspor dan impor tumbuh double
digit.
Sementara itu PMI manufaktur AS diperkirakan tetap pada zona
ekspansi di level 55.0, dan pertumbuhan PDB pada level 3.0%, turun
dari sebelumnya 3.2%.
PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN
INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK
MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG. Dokumen ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin
keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan s eksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi
hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari
dokumen ini. Reksa Dana Manulife adalah reksa dana domestik yang ditawarkan dan dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indo nesia. Penawaran reksa dana tidak didaftarkan sesuai dengan hukum dan peraturan lainnya
selain yang berlaku di Indonesia. Investasi pada reksa dana bukan merupakan deposito maupun investasi yang dijamin atau diasuransikan ole h PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, dan tidak terbebas dari risiko
investasi, termasuk di dalamnya kemungkinan berkurangnya nilai awal investasi. Nilai unit penyertaan reksa dana serta hasil investasinya dapat naik atau turun. Kinerja m asa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang, dan
semua perkiraan yang dibuat hanya sebagai indikasi masa datang, bukan merupakan kinerja sebenarnya dari reksa dana. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi dengan izin d ari Bapepam No.
Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asse t Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di
www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.