Tinjauan Yuridis Penyelesaian Wanprestasi dalam Perjanjian Kredit yang Mengakibatkan Kredit Macet (Studi pada Bank SUMUT Medan)

ABSTRAK
Putri Husna SM11)*
Tan Kamello**
Dedi Harianto***
Kegiatan Perbankan merupakan salah satu sumber dana diantaranya dalam
bentuk perkreditan bagi masyarakat perorangan maupun badan usaha dalam
rangka kegiatan komsumsi atau untuk meningkatkan kegiatan produksi. Salah satu
peranan bank yang sangat menonjol adalah sebagai penghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk pinjaman kredit yang sangat penting keberadaanya.
Dalam penyaluran kredit, bank banyak mengalami permasalahan yang cukup
rumit yang apabila tidak segera diatasi dapat menimbulkan kerugian yang fatal,
oleh sebab itu sebelum memberikan kredit pihak bank harus melakukan analisis
kredit yang tajam, teliti dan cermat. Setiap bank yang pernah atau sedang
beroperasi, pasti pernah mengalami permasalahan kredit. Demikian juga dengan
PT. Bank SUMUT. Dalam skripsi ini dibahas mengenai faktor-faktor terjadinya
wanprestasi dalam perjanjian kredit, akibat terjadinya wanprestasi debitur dan
upaya untuk menghindarinya, serta upaya yang dilakukan oleh Bank SUMUT
dalam mengatasi kredit macet.
Untuk menjawab permasalahan ini maka digunakan metode penelitian
yuridis normatif dengan sifat penelitian deskriptif analitis. Data yang digunakan
dalam skripsi ini adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data library

research (penelitian kepustakaan) dan field research (penelitian lapangan) dengan
melakukan wawancara (in depth interviewing).
Faktor-faktor terjadinya wanprestasi kredit macet adalah adanya faktor
yang terjadi dari pihak debitur, dan pihak kreditur. Akibat terjadinya kredit macet
yaitu mempengaruhi tingkat kesehatan bank, hilangnya kesempatan bank untuk
memperoleh pendapatan kredit yang diberikan, rasio kualitas aktiva produktif
menjadi semakin besar, akan sangat berpengaruh terhadap CAR (Capital
Adequacy Ratio), dan Return on Assets (ROA) mengalami penurunan. Usahausaha Bank SUMUT untuk mencegah terjadinya kredit macet adalah dengan
mengadakan pengawasan dan pembinaan secara langsung dan teratur terhadap
debitur agar kredit yang diberikan lancar pengembaliannya. Proses penyelesaian
kredit macet yang dilakukan oleh pihak Bank SUMUT dengan mengadakan
perdamaian antara pihak debitur dengan kreditur yaitu dengan memberikan
kelonggaran dan melalui mediasi perbankan, apabila dianggap masih mampu
untuk memenuhi kewajibannya. Apabila kredit macet tersebut tetap tidak dapat
dihindarkan, maka kreditur atau pihak bank mengajukan penyelesaian melalui
jalur hukum.
Kata Kunci: Kredit Macet, Wanprestasi, Penyelesaian Sengketa Kredit.

*
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

** Dosen Pembimbing I
*** Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara