Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem merupakan salah satu komponen penting dalam tercapainya
kesuksesan sistem informasi akuntansi. Menurut Diana dan Setiawati (2011)
mendefinisikan sistem sebagai berikut.
Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti
tersusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang juga saling
tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Sistem dapat diartikan sebagai rangkaian dari dua atau lebih komponenkomponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan (Romney and Steinbart, 2004). Suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terhimpun, terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain,
dan terpadu (Sutabri, 2003:2). Rincian dari definisi tersebut sebagai berikut.
a.

Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri
dari subsistem yang lebih kecil dan terdiri pula dari kelompok unsur yang

membentuk suatu subsistem tersebut.

b.

Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang terintegral secara terpadu.
Unsur sistem yang saling berhubungan erat antara satu dengan yang lain
dan sifat serta kerja sama antarunsur sistem tersebut memiliki bentuk
tersendiri..

7

Universitas Sumatera Utara

c.

Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem memiliki tujuan tertentu yang saling bekerja sama antar satu
dengan yang lain.

d.


Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang cakupannya lebih
besar.
Menurut Romney dan Steinbart (2004) sistem dapat diartikan sebagai

berikut.
Sekumpulan atau lebih komponen-komponen yang saling berinteraksi,
dimana komponen-komponen tersebut saling mempengaruhi antar satu
dengan yang lain dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama.
Kesimpulan definisi sistem adalah serangkaian komponen yang saling
terkait satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menghasilkan
sebuah informasi yang bernilai lebih bagi perusahaan.
Sistem informasi melakukan sebuah proses berupa input, yang biasa
disebut dengan transaksi dan dikonversi dengan berbagai proses untuk
menjadi sebuah output yang kemudian digunakan untuk kepentingan baik
internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Definisi transaksi adalah
peristiwa

yang


mempengaruhi

atau

penting

bagi

organisasi

dan

diproses/diolah oleh sebuah sistem informasi sebagai unit kerjanya.Definisi
tersebut mencakup peristiwa keuangan maupun non-keuangan Dilihat dari
segi kualitas, informasi harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut
a. Lengkap
b. Akurat
c. Relevan

8


Universitas Sumatera Utara

d. Tepat waktu
Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai serangkaian prosedur
normal yang dimana data dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan
sebuah perangkat lunak untuk menghasilkan sebuah informasi. Terdapat
banyak ahli dan banyak buku yang masing-masing memberikan definisi
akuntansi dengan titik berat dan sudut pandang sendiri (Teguh, 2003).
Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data
transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi
bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP). Pengolahan data merupakan
aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar dalam setiap
organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah ber evolusi dari
struktur organisasi sederhana yang meliputi beberapa orang saja sampai
struktur yang komlpleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu.
Definisi

akuntansi


adalah

suatu

sistem

informasi

yang

mengindentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan
(Weygandt et al., 2007). Penyajian informasi akuntansi merupakan salah satu
bagian aktivitas akuntansi. Aktivitas aktivitas akuntansi sebagai alat informasi
yaitu sebagai berikut.
a. Pencatatan data transaksi
b. Pengolahan data transaksi
c. Penganalisaan data
d. penyusunan laporan-laporan tertentu


9

Universitas Sumatera Utara

e. Pemakaian data akuntansi untuk pengawasan efisiensi
f. Pemakaian data akuntansi untuk pengambilan keputusan yang digunakan
untuk berbagai tujuan.
Secara umum definisi akuntansi dapat disimpulkan sebagai sistem
informasi yang dihasilkan dalam bentuk informasi keuangan dan digunakan
untuk kepentingan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001:31) mendefinisikan sistem informasi akuntansi
sebagai berikut.
Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi yang rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan
perusahaan.
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengolah data keuangan dan
data yang lainnya menjadi sebuah informasi (Hall, 2006). Menurut Romney

and Steinbart (2004) sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi penting
dalam organisasi yaitu sebagai berikut.
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai
aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak
luar yang berkepentingan meninjau ulang (review) hal-hal yang telah
terjadi

10

Universitas Sumatera Utara

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, handal, dan akurat.
Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi adalah mencatat,

memproses, menyimpan, meringkas, dan mengomunikasikan informasiinformasi atas suatu organisasi serta menyediakan suatu informasi yang
relevan terhadap stakeholder eksternal perusahaan seperti, pemegang saham,
kreditur, maupun pemerintah. Tujuan utama sistem informasi akuntansi
terhadap stakeholder internal perusahaan yaitu menyediakan informasi
keuangan bagi pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan
keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Jogiyanto, 1997:64).
Sementara tujuan umum sistem informasi akuntansi menurut Jogiyanto
(1997) yaitu sebagai berikut.
a. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas,
ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.
b. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yang
berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan
catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta
perusahaan.
c. Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.

11

Universitas Sumatera Utara


Sistem informasi akuntansi disimpulkan sebagai serangkaian prosedur
yang saling terkait satu sama yang lain untuk mencapai tujuan yang sama
yaitu mengolah data dan menghasilkan informasi yang bernilai lebih dan
membantu dalam pengambilan keputusan pada perusahaan. Sistem informasi
akuntansi yang digunakan pada kantor DPRD Kota Medan adalah SIMDA.
SIMDA merupakan sistem informasi teknologi berbasis aplikasi yang
terintegrasi dan digunakan dalam memproses data transaksi keuangan yang
terjadi setiap harinya, penerapan SIMDA pada DPRD Kota Medan dimulai
dari tahun 2011 hingga sekarang.
2.1.2 Model

Keperilakuan

dalam

Penggunaan

Teknologi

Sistem


Informasi
Keperilakuan merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan. Tanggapan atau reaksi individu dapat bersifat
mendukung atau menentang rangsangan tersebut. Apabila rangsangan
diberikan terus menerus, maka individu secara perlahan maupun cepat akan
beradaptasi dengan rangsangan tersebut. Teknologi didefinisikan sebagai alat
yang digunakan oleh individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas
mereka. Alat tersebut dapat berupa perangkat lunak maupun perangkat keras.
Sistem Informasi (SI) merupakan seperangkat komponen yang saling
berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Dengan kata lain, Teknologi Sistem Informasi
(TSI) merupakan alat yang terdiri dari seperangkat komponen yang terkait

12

Universitas Sumatera Utara

dengan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan dan

pengawasan dalam organisasi. Keperilakuan dalam penggunaan TSI
merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen
yang terkait dengan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi. Aspek keperilakuan dalam implementasi
teknologi informasi juga berkaitan dengan penerimaan pengguna terhadap
teknologi informasi yang diterapkan. Teori penerimaan pengguna terhadap
suatu teknologi informasi disebut Technology Acceptance Model (TAM).
Beberapa model telah dibangun untuk menganalisa dan memahami faktorfaktor diterimanya penggunaan teknologi informasi.
Technology Acceptance Model (TAM) awalnya dikembangkan Davis
(1988:319-340) yang merupakan salah satu model yang paling banyak
digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih
sederhana dan mudah diterapkan. Technology Acceptance Model (TAM) yang
dikembangkan tersebut lebih spesifik pada Theory of Reasoned Action (TRA)
dalam menerangkan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi informasi.
Model tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan adopsi teknologi
pada penggunaan software. Menurut Davis (1988:319-340), Technology
Acceptance Model (TAM) merupakan model yang digunakan untuk
memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi berdasarkan dua
variabel, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Persepsi kemanfaatan
(perceived usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna

13

Universitas Sumatera Utara

bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja
pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceived
ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa
sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kedua variabel Technology
Acceptance Model (TAM) tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan
pengguna bahwa alasan pengguna dalam melihat manfaat dan kemudahan
penggunaan teknologi informasi menyebabkan tindakan pengguna tersebut
dapat menerima penggunaan teknologi informasi.

System
Quality

Use

Individual
Impact

Information
Quality

Organizationa
l Impact

User
Satisfaction

Gambar 2.1
The DeLone McLean Model Of Information System Success (Journal of
Management Information, Vol.19, No. 4: 9-30)

14

Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman
pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari
sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi
manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang
dipengaruhi

oleh

karakteristik

personal.

Kepuasan

pengguna

akan

mempengaruhi niat untuk menggunakan sistem informasi dan penggunaan
aktual. Kepuasan pengguna merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak
senang dalam menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang
diharapkan seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi
dengan sistem informasi.
Tiap pengguna mempunyai seperangkat manfaat yang diharapkan atau
aspirasi untuk sistem informasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan
perluasan dimana sistem dapat memenuhi atau gagal memenuhi aspirasi,
pengguna mungkin lebih atau kurang puas. Sebuah sistem informasi yang
dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan meningkatkan kepuasan
pengguna.

Hal

ini

diwujudkan

dengan

kecenderungan

peningkatan

penggunaan sistem informasi tersebut. Sebaliknya, jika sistem informasi tidak
dapat memenuhi kebutuhan pengguna maka kepuasan pengguna tidak akan
meningkat dan penggunaan lebih lanjut akan dihindari.
Kepuasan pengguna ini berhubungan dengan kesuksesan kualitas sistem
informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
Keduanya diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem

15

Universitas Sumatera Utara

informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang
dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan
semakin meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki
kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan
kepuasan pada pemakainya. Kegagalan suatu sistem informasi mungkin
karena ketidakmampuan suatu SI memenuhi harapan pemakai. Jika pengguna
sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang
dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan puas
menggunakan sistem tersebut. Kepuasan pengguna sistem ini juga dapat
berpengaruh terhadap individual impact.
Jika pengguna sering memakai sistem informasi maka semakin banyak
tingkat pembelajaran (degree of learning) yang didapat dari sistem informasi,
peningkatan derajat pembelajaran ini merupakan salah satu indikator bahwa
terdapat pengaruh keberadaan sistem terhadap kualitas pengguna (individual
impact). Individual impact merupakan suatu indikasi bahwa sistem informasi
telah memberikan pengguna lebih memahami konteks keputusan, telah
memperbaiki keputusan produktivitas, telah menghasilkan perubahan dalam
aktivitas pengguna, atau telah mengubah keputusan persepsi mengenai
pentingnya atau kegunaan dari sistem informasi. Keberadaan sistem informasi
baru akan menjadi stimulus bagi individu dalam organisasi untuk bekerja
dengan baik. Dampak individu ini secara kolektif dapat berakibat pada kinerja
organisasional (organizational impact). Dampak organisasional ini terlihat
dari distribusi informasi yang lebih cepat. Jika sistem informasi yang

16

Universitas Sumatera Utara

diterapkan baik dari segi kualitas sistem maupun kualitas informasi yang
dihasilkan maka dapat menurunkan biaya distribusi informasi melalui
penyederhanaan struktur organisasi. Distribusi informasi yang lebih baik
dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat.
2.1.4 Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi
Kualitas sistem dapat diartikan bahwa karakteristik kualitas yang
diinginkan pengguna dari sistem informasi itu sendiri. Asumsi dasar model
multidimensional kesuksesan sistem informasi dapat dijelaskan dalam tiga
level yang berbeda yaitu tingkat teknikal, semantik, dan keefektifan sistem.
Tingkat teknikal dari komunikasi sebagai keakuratan dan keefisienan sistem
komunikasi yang menghasilkan suatu informasi. Tingkat semantik merupakan
kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang
diharapkan. Tingkat keefektivan merupakan efek informasi pada penerima.
Dalam model kesuksesan DeLone dan McLean, kualitas sistem
mengukur kesuksesan teknikal, kualitas informasi mengukur kesuksesan
semantik, dan pengunaan sistem, kepuasan pengguna, individual impact dan
organizational impact mengukur kesuksesan keefektifan.
DeLone dan McLean (1992:60-95) mengasumsikan bahwa kualitas
sistem dan kualitas informasi, secara individual dan bersama-sama,
mempengaruhi kepuasan pengguna dan penggunaannya. Kualitas sistem
informasi dan kualitas informasi dalam penelitian ini dilihat dari sudut
pandang persepsi pengguna (user). Penggunaan dan kepuasan pengguna

17

Universitas Sumatera Utara

menjadi timbal balik saling terkait, dan dianggap langsung memiliki dampak
individu, yang kemudian dampak individu ini mempengaruhi organisasi.
Dengan kata lain, sistem informasi yang berkualitas yang memenuhi
keandalan akan dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan
mengoptimalkan kinerja pengguna dan organisasinya sehingga perilaku
pengguna akan mendukung teknologi tersebut. Kualitas sistem memerlukan
indikator untuk mengukur seberapa besar kualitas dari sistem informasi.
Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan kualitas
sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut.
a. Ease of use (Kemudahan Penggunaan)
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem tersebut
dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan dalam
menggunakan sistem informasi tersebut. Davis mengungkapkan kemudahan
yang dipersepsikan adalah tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
pengunaan suatu sistem tertentu dapat menjadikan orang tersebut bebas dari
usaha (free of effort). Bebas dari usaha yang dimaksudkan adalah saat
seseorang menggunakan sistem, ia hanya memerlukan sedikit waktu untuk
mempelajari sistem tersebut karena sistem tersebut sederhana, tidak rumit,
dan mudah dipahami, sudah dikenal (familiar). Kemudahan penggunaan
dalam konteks ini bukan saja kemudahan untuk mempelajari dan
menggunakan suatu sistem tetapi juga mengacu pada kemudahan dalam
melakukan suatu pekerjaan atau tugas dimana pemakaian suatu sistem akan
semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan

18

Universitas Sumatera Utara

secara manual. Pengguna sistem informasi mempercayai bahwa sistem
informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya
sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.
b. Response Time (Kecepatan Akses)
Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem informasi.
Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak
dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang
baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam
menggunakan sistem informasi.
c. Reliability (Keandalan Sistem)
Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat
diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi
tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini
adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan
sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani
kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu
kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.
d. Flexibility (Fleksibilitas)
Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem informasi
yang diterapkan tersebut memiliki kualitas yang baik. Fleksibilitas yang
dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan perubahanperubahan kaitannya dengan memenuhi kebutuhan pengguna. Pengguna akan

19

Universitas Sumatera Utara

merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut
fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
e. Security (Keamanan)
Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut
dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna
yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus
terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem informasi
sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika
data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil
kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem
informasi.
2.1.5 Perceived Usefulness
Davis et al. (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai tingkat
dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu
mampu meningkatkan kinerja dan output dari sistem informasi yang
digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki reliabilitas yang baik,
maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sistem informasi
tersebut. Perceived usefulness adalah melihat pandangan pengguna sistem
terhadap dampak yang ditimbulkan dari penggunaan aplikasi dalam
meningkatkan kinerja mereka. Indikator-indikator yang digunakan dalam
pengukuran perceived usefullness yaitu sebagai berikut.
a. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas

20

Universitas Sumatera Utara

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan
aplikasi SIMDA dilihat kecepatan waktu yang digunakan dalam
menyelesaikan tugas
b. Peningkatan kinerja
Peningkatan kinerja dengan menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari
jumlah tugas yang mampu diselesaikan secara keseluruhan.
c. Produktivitas pemakai
Produktivitas pemakai dalam menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari
tugas yang mampu diselesaikan dalam sehari.
d. Efektivitas pemakai
Efektivitas pemakai dalam menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari
jumlah waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas.
e. Keyakinan di kinerja.
Keyakinan di kinerja dalam menggunakan aplikasi dilihat dari kemudahan
dalam penggunaannya.
f. Kemanfaatan
Kemanfaatan dalam menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari manfaat
yang diperoleh dalam pekerjaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian dengan topik yang sama telah dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya.

21

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
NAMA
PENELITI

Istianingsih

JUDUL PENELITIAN

Pengaruh

dan Wijanto Sistem
(2007).

Perceved

VARIABEL

Kualitas Kualitas

HASIL PENELITIAN

Sistem Kualitas

Informasi, Informasi, Perceived berpengaruh
Usefulness, Usefulness,

dan Perceived

dan Kualitas Informasi Kualitas

Informasi kualitas

terhadap

Kepuasan berpengaruh

Pengguna

Kepuasan dan
Akhir Pengguna

Software Akuntansi.

Akhir Perceived

Software Akuntansi.

kualitas
berpengaruh

sistem
terhadap
Usefulnes,
informasi
terhadap
Usefulnes,
sistem
terhadap

kepuasan pengguna, dan
Perceived
berpengaruh

Usefulnes
terhadap

kepuasan pengguna.
Aryo

Dampak

Kualitas Kualitas

Pradikto

Produk

Informasi informasi

(2008)

Terhadap

Kepuasan kedwiartian,

Pengguna

sistem konflik,

informasi

keuangan kerja

produk Kualitas
dan informasi
peran terhadap

produk
berpengaruh
tingkat

Kepuasan kepuasan kerja, peran
pengguna kedwiartian mempunyai

Daerah Kota Jogjakarta. sistem informasi.

pengaruh

terhadap

kepuasan

kerja

pengguna

32ystem

informasi, dan kualitas
produk

informasi

mempunyai

pengaruh

terhadap
kedwiartian

peran
pada

organisasi.
Gomar

Ambiguitas

Wirahutama sebagai

Peran Kualitas
Variable informasi,

sistem Interaksi antara Kualitas
Sistem

Informasi

22

Universitas Sumatera Utara

(2010)

Moderator

Terhadap Ambiguitas

peran terhadap

Hubungan

antara dan

Kualitas

Sistem pengguna akhir.

Informasi

dan

Kepuasan

Pengguna

Akhir

Software

Akuntansi.

kepuasan pengguna
informasi

kepuasan
sistem
berpengaruh

positif, ambiguitas peran
berpengaruh

terhadap

interaksi antara kualitas
sistem informasi dengan
kepuasan pengguna.

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran menjelaskan tentang alur berfikir dan hubungan yang
menunjukkan kaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang ada
dalam penelitian ini. Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya,
maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kualitas Sistem Informasi (X1)
Kualitas informasi (X2)

Kepuasan Pengguna
Sistem Informasi (Y)

Perceived Usefulness (X3)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara
dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat diuji secara empiris.
Hipotesis pada penelitian ini adalah :

23

Universitas Sumatera Utara

a. Kualitas Sistem Informasi dan Kepuasan Pengguna
Kualitas sistem informasi merupakan karakteristik dari informasi yang
melekat mengenai sistem itu sendiri. Kualitas sistem informasi merupakan
tingkat seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk
dipahami dan digunakan. Hal ini memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem
informasi merasa bahwa menggunakan sistem tersebut mudah, mereka tidak
memerlukan effort banyak untuk menggunakannya, sehingga mereka akan lebih
banyak waktu untuk mengerjakan hal lain yang kemungkinan akan
meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan Dalam pengujiannya terdahulu
menemukan bahwa terdapat hubungan positif antara sistem Quality dan User
Satisfaction. Pengujian empiris lain mengenai hubungan antara kualitas sistem
informasi dan kepuasan pengguna dilakukan pada lingkungan dimana user
adalah juga merupakan developer suatu sistem. Berdasarkan hasil pengujian
tersebut, mereka menyimpulkan bahwa ternyata terdapat hubungan positif antara
sistem quality dengan user satisfaction apabila user tersebut tidak merangkap
sebagai developer sistem. Kesimpulan berikutnya dari pengujian mereka adalah
bahwa ternyata tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sistem quality
dengan user satisfaction apabila user merangkap sebagai developer sistem.
Ukuran kepuasan pemakai pada sistem komputer dicerminkan oleh kualitas
sistem yang dimiliki. Apabila kualitas sistem informasi baik menurut persepsi
pemakianya, maka mereka akan cenderung merasa puas dalam menggunakan
sistem tersebut. Semakin tinggi kualitas sistem informasi yang digunakan,
diprediksi akan berpengaruh terhadap semakin tingginua tingkat kepuasan

24

Universitas Sumatera Utara

pengguna akhir sistem informasi tersebut. Berdasarkan uraian di atas penelitian
ini menghipotesakan dalam, hipotesa dua bahwa semakin tinggi kuoalitas paket
program aplikasi (software) akuntansi yang digunakan, akan meningkatkan
kepuasan pemakai menurut mereka.
H1 =

Kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengguna sistem informasi akuntansi.

b. Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna
Kualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Beberapa dimensi untuk menilai
mengenai kualitas informasi ini adalah: authenticity, accuracy, completeness,
uniqueness (nonredudancy), timeliness, relevance, comprehensibility, precision,
conciceness, dan informativeness. Semakin baik kualitas informasi, akan semakin
tepat pula keputusan yang diambil. Apabila informasi yang dihasilkan tidak
berkualitas, maka akan berpengaruh negatif pada kepuasan pemakai. Pengujian
lain yang telah dilakukan yakni pengujian mengenai pengaruh dari kualitas
informasi ini terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Hasil pengujian
mereka menunjukkan bahwa kualitas informasi berhubungan positif dengan
kepuasan pengguna akhir sistem informasi.
Pengguna sistem informasi tentunya berharap bahwa dengan menggunakan
sistem tersebut mereka akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan.
Karakteristik informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi tertentu, dapat saja
berbeda dengan informasi dari sistem informasi yang lain. Sistem informasi yang

25

Universitas Sumatera Utara

mampu menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat, sesuai kebutuhan, dan
relevan serta memenuhi kreiteria dan ukuran lain tentang kualitas informasi, akan
berpengaruh terhadap kepuasan pemakainya. Semakin tinggi kualitas informasi
yang dihasilkan statu sistem informasi, diprediksi akan berpengaruh terhadap
semakin tingginya kepuasan pengguna akhir statu sistem informasi.
H2 = Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi.
c. Perceived Usefulness dan Kepuasan Pengguna
DeLone dan McLean (1992), menyatakan bahwa antara dampak penggunaan
sistem informasi terhadap kinerja individual dengan tingkat kepuasan pemakai
(user satisfaction) memiliki hubungan yang sifatnya timbal balik. Sementara
Seddon (1997) dalam modelnya menghipotesakan bahwa dampak dari
penggunaan sistem informasi yang berupa meningkatnya kinerja individu, akan
mempengaruhi tingkat kepuasan pemakai. Rai et al., (2002) meneliti hubungan
antara perceived usefulness dengan user satisfaction dengan menggunakan tiga
model keberhasilan sistem informasi. Ketiga model tersebut adalah model
keberhasilan sistem informasi DeLone dan McLean (1992), model Seddon (1997),
dan Model Seddon (1997) yang dimodifikasi dengan menambahkan hubungan
antara perceived usefulness dengan system use. Hasil penelitiannya secara
keseluruhan menunjukkan perceived usefulness berpengaruh terhadap user
satisfaction.

26

Universitas Sumatera Utara

Livari (2005), melakukan penelitian mengenai keberhasilan sistem informasi
yang baru diterapkan terhadap pengguna sistem informasi di satu organisasi yang
bersifat mandatory. Hasil penelitiannya untuk hubungan variable perceived
usefulness dengan user satisfaction menunjukkan adanya pengaruh dari kedua
variabel tersebut. Jika pengguna sistem informasi merasakan manfaat atas sistem
yang digunakan, maka mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini menghipotesakan bahwa semakin tinggi
perceived usefulness, akan semakin meningkatkan kepuasan pengguna software
akuntansi, menurut persepsi mereka.
H3 = Perceived Usefulness berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi.
Dari ketiga variabel independen sementara yang telah disebutkan
sebelumnya, maka peneliti mengasumsi bahwa secara simultan kualitas sistem
informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness berpengaruh secara
simultan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi
H4 = Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness
berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi Akuntansi

27

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI

0 11 96

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

1 7 90

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

1 11 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

0 3 17

pengaruh kualitas sistem informasi perceived usefulness dan kualitas informasi terhadap kepuasan

0 0 1

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 15

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 6

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 15