Prevalensi Kista Ovarium di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2012 – Desember 2013

5

Universitas Sumatera Utara

6

Sebuah folikel ovarium terdiri atas sebuah oosit yang dikelilingi oleh satu
atau lebih sel folikel, atau sel granulosa. Folikel yang terbentuk selama kehidupan
janin-folikel primordial- terdiri atas sebuah oosit primer yang dibungkus selapis
sel folikel gepeng. Sejak pubertas, sekelompok kecil folikel primordial memulai
proses harian yang disebut pertumbuhan folikel. Pertumbuhan folikel dirangsang
oleh FSH. Berikut adalah tahapan pertumbuhan folikel:
a. Pertumbuhan oosit yang paling pesat terjadi selama awal pertumbuhan
folikel dimana intinya membesar, mitokondria bertambah banyak dan
tersebar merata di dalam sitoplasma; retikulum endoplasmanya membesar
dan kompleks golgi bermigrasi sampai berada tepat di bawah permukaan
sel. Sel-sel folikel membelah melalui mitosis dan membentuk selapis sel
kuboid; folikel ini sekarang disebut folikel primer.
b. Sewaktu folikel tumbuh, terutama karena sel-sel granulosa bertambah
besar dan banyak, folikel berpindah ke daerah korteks yang lebih dalam.
Cairan (liquour folliculi) mulai mengumpul diantara sel-sel folikel. Celahcelah kecil yang mengandung cairan ini menyatu, dan sel-sel granulosa

mengatur diri membentuk rongga yang lebih besar, yaitu antrum. Folikel
ini sekarang disebut folikel sekunder atau folikel antrum.
c. Selama sel-sel granulosa menyusun diri membentuk antrum, sebagian sel
lapisan ini berkumpul di daerah tertentu pada dinding folikel. Kelompok
ini membentuk „bukit‟ kecil di sel, yaitu kumulus ooforus, yang menonjol
ke bagian dalam antrum dan mengandung oosit. Sebagian sel granulosa
mengelilingi oosit dan membentuk korona radiata. Folikel ini disebut
dengan folikel matang (Graaf).
Saat terjadi lonjakan kadar LH dalam darah, aliran darah melalui ovarium
meningkat dan protein plasma merembes keluar dan menimbulkan edema. Terjadi
pelepasan prostaglandin, histamin, vasopresin, dan kolagenase setempat yang
menyebabkan sebagian kecil daerah dinding folikel menjadi lemah akibat
degradasi kolagen tunika albuginea, iskemia, dan kematian sejumlah sel.
Kelemahan tersebut, ditambah peningkatan tekanan cairan folikel dan mungkin

Universitas Sumatera Utara

7

Universitas Sumatera Utara


8

2.2 Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan atau bahan semi-solid yang
terdapat di ovarium (Ammer, 2009). Kista ovarium terbagi atas kista
fisiologis/fungsional dan kista patologi. Kista ovarium fisiologis disebabkan oleh
karena kegagalan folikel pecah atau regresi. Beberapa jenis kista fungsional
adalah kista folikuler, kista korpus luteum, kista teka lutein, dan luteoma
kehamilan (Hadibroto, 2005). Kista patologi/ kista neoplastik yang jinak dapat
dibagi menjadi kistadenoma ovari serosum, kistadenoma ovarii musinosum,
kistosum ovarii simpleks dan kista dermoid (Falcone dan Hurd, 2007).

Gambar 2.3 Kista Ovarium
Sumber: Vorvick, 2012

2.2.1 Jenis-Jenis Kista Ovarium
2.2.1.1 Kista Ovarium Fungsional (Non-Neoplastik)
Kista ovarium fungsional disebabkan oleh karena kegagalan folikel pecah
atau regresi. Kista ini biasanya akan menyusut setelah beberapa waktu (setelah 13 bulan), hingga dokter yang mencurigai terbentuk kista menganjurkan penderita

melakukan kontrol setelah 3 bulan kemudian (Prawirohardjo, 2011).

Universitas Sumatera Utara

9

Universitas Sumatera Utara

10

kelahiran,

namun

dapat

kembali

berulang


pada

kehamilan

berikutnya

(Cunningham, et al., 2010)

Gambar 2.5 Luteoma Kehamilan
Sumber: (Uthman, 2010)

c. Kista Folikular
Kista ini disebabkan oleh karena kegagalan ovulasi oleh karena gangguan
pelepasan gonadotropin hipofise. Bila dilihat secara histologi, kista folikuler
dilapisi oleh lapisan dalam berupa sel-sel granulosa dan di lapisan luar berupa selsel teka interna. Cairan yang terdapat di dalam folikel yang tidak seluruhnya
terbentuk tidak dapat diresorbsi sehingga menyebabkan pembesaran dari kista
folikuler. Biasanya jenis kista ini tidak menimbulkan gejala, meskipun
ketidakteraturan haid, perdarahan diluar haid, bahkan torsi dapat terjadi. Bila
ukuran kista telah membesar maka dapat menyebabkan nyeri panggul, dispareuni.
Ukuran kista