Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil Di RSUP Adam Malik Medan Pada Periode Januari-Desember 2012

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil Di RSUP Adam Malik Medan

Pada Periode Januari-Desember 2012

Oleh :

DAVID

100100313

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2013


(2)

ABSTRAK

Anemia pada kehamilan adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester kedua. Anemia juga sering terjadi pada ibu hamil karna proses fisiologis tubuh dimana peningkatan plasma darah melebihi eritrosit (sel darah merah) sehingga relatif anemia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ibu hamil yang menderita anemia,usia yang paling sering menderita anemia pada ibu hamil, dan klasifikasi anemia yang paling sering selama periode januari – desember 2012 di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Penelitian dengan jenis studi deskriptif dengan desain cross-sectional ini dilakukan dengan membuka data rekam medis ibu hamil selama tahun 2012. Dari 743 data rekam medis yang tersedia, hanya 200 data yang memenuhi syarat sebagai sample yaitu terdapatnya pemeriksaan darah rutin ibu hamil. Data yang di dapat di olah dengan menggunakan program Stastistical Product and Service Solution (SPSS).

Di dapati prevalensi anemia pada ibu hamil selama januari –desember 2012 adalah 35% dimana sebanyak 61,4% ibu hamil menderita anemia ringan (10-10,9 g/dl), 37,1% sedang , dan 1,5% berat. Sesuai dengan pernyataan di beberapa litaratur, buku ,dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang mengatakan wanita hamil dengan anemia yang relatif adalah fisiologis.

Ibu hamil disarankan agar lebih memperhatikan kondisi fisik selama kehamilan dan memperhatikan asupan gizi terutama asupan besi dan folat,serta rutin memeriksakan kandungan nya.


(3)

ABSTRACT

Anemia in pregnancy is a condition in which the level of hemoglobin (Hb) of pregnant women were lower than 11 g / dl in the first trimester and the third , less than 10.5 g / dl in the second trimester . Anemia is also common in pregnant women because of physiological process of the body which increases the blood plasma exceeded the erythrocytes ( red blood cells ) so that relative anemia accour.

The purpose of this study was to determine the number of pregnant women with anemia , the most frequent age suffer from anemia in pregnant women , and the most common classification anemia in pregnancy during the period January - December 2012 at the General Hospital Haji Adam Malik .The type of the study is descriptive study with cross - sectional design was done by opening the medical records of pregnant women during 2012 . Of the 743 medical records were available , only 200 data samples qualify as routine blood tests included . The data processed in a program using Stastistical Product and Service Solutions ( SPSS ) .

Known prevalence of anemia in pregnant women during January - December 2012 is 35 % where as many as 61.4 % of pregnant women suffer from mild anemia ( 10 to 10.9 g / dl ) , 37.1 % moderate , and 1.5 % severe . In accordance with the statement in some litaratur , books , and the results of previous studies that say pregnant women with relative anemia is physiological . Pregnant women are advised to be more attention to the physical condition during pregnancy and attention to nutritional intake , especially intake of iron and folate, as well as routine check her pregnancy.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul : ” Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil Di RSUP Adam Malik Medan Pada Periode Januari-Desember 2012”.

Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu dr. Endang Sp,PD, sebagai Dosen Pembimbing saya yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak DR. dr. Imam Budi Putra, Sp. KK(K) dan Bapak dr. Delyuzar, Sp. PA selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

4. Para dosen dan staf pegawai di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Rasa hormat dan terima kasih yang tiada terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Johan Simanjuntak dan Ibunda Lina Hervi Marbun serta adik Agnes Nadia yang menjadi motifasi saya untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini atas doa, semangat dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini

6. Seluruh teman-teman saya khususnya teman-teman Stambuk 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama mengikuti pendidikan.


(5)

Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, November 2012

Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR SKEMA ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Tujuan Umum ... 2

1.3.2 Tujuan Khusus ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Anemia ... 4

2.1.1 Defenisi ... 4

2.1.2 Etiologi ... 4

2.1.3 Klasifikasi ... 4

2.1.4 Gejala klinis ... 5

2.1.5 Diagnosis ... 6

2.2 Anemia Pada Ibu Hamil ... 7

2.2.1 Defenisi ... 7

2.2.2 Prevalensi ... 7

2.2.3 Faktor Resiko ... 8

2.2.4 Patofisiologi ... 9

2.2.5 Klasifikasi Anemia pada Ibu Hamil ... 9

2.2.6 Pengaruh Anemia Terhadap Ibu Hamil ... 10


(7)

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI

OPERASIONAL ... 12

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 12

3.2 Definisi Operasional... 12

BAB IV METODE PENELITIAN ... 14

4.1 Rancangan Penelitian ... 14

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 14

4.3.1 Populasi ... 14

4.3.2 Sampel Penelitian ... 14

4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 15

4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 15

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 16

5.1. Hasil Penelitian ... 16

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 16

5.1.2. Deskripsi Data Penelitian ... 16

5.1.2.1 Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil ... 17

5.2. Pembahasan ... 19

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 21

6.1. Kesimpulan ... 21

6.2 Saran ... 21


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distibusi Ibu Hamil Yang Menderita Anemia Berdasarkan Kelompok Usia Di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode

Januari-Desember 2012. ... 17 Tabel 5.2. Distribusi ibu hamil yang mederita anemia berdasarkan

klasifikasi anemia di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1 Distribusi Data Ibu Hamil Menderita Anemia Berdasarkan Kelompok Usia Periode Januari –Desember

2012. ... 18 Grafik 5.2 Distribusi data Ibu Hamil Menderita Anemia

Berdasarkan Kadar Klasifikasi Anemia Periode Januari –


(10)

ABSTRAK

Anemia pada kehamilan adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester kedua. Anemia juga sering terjadi pada ibu hamil karna proses fisiologis tubuh dimana peningkatan plasma darah melebihi eritrosit (sel darah merah) sehingga relatif anemia.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah ibu hamil yang menderita anemia,usia yang paling sering menderita anemia pada ibu hamil, dan klasifikasi anemia yang paling sering selama periode januari – desember 2012 di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Penelitian dengan jenis studi deskriptif dengan desain cross-sectional ini dilakukan dengan membuka data rekam medis ibu hamil selama tahun 2012. Dari 743 data rekam medis yang tersedia, hanya 200 data yang memenuhi syarat sebagai sample yaitu terdapatnya pemeriksaan darah rutin ibu hamil. Data yang di dapat di olah dengan menggunakan program Stastistical Product and Service Solution (SPSS).

Di dapati prevalensi anemia pada ibu hamil selama januari –desember 2012 adalah 35% dimana sebanyak 61,4% ibu hamil menderita anemia ringan (10-10,9 g/dl), 37,1% sedang , dan 1,5% berat. Sesuai dengan pernyataan di beberapa litaratur, buku ,dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang mengatakan wanita hamil dengan anemia yang relatif adalah fisiologis.

Ibu hamil disarankan agar lebih memperhatikan kondisi fisik selama kehamilan dan memperhatikan asupan gizi terutama asupan besi dan folat,serta rutin memeriksakan kandungan nya.


(11)

ABSTRACT

Anemia in pregnancy is a condition in which the level of hemoglobin (Hb) of pregnant women were lower than 11 g / dl in the first trimester and the third , less than 10.5 g / dl in the second trimester . Anemia is also common in pregnant women because of physiological process of the body which increases the blood plasma exceeded the erythrocytes ( red blood cells ) so that relative anemia accour.

The purpose of this study was to determine the number of pregnant women with anemia , the most frequent age suffer from anemia in pregnant women , and the most common classification anemia in pregnancy during the period January - December 2012 at the General Hospital Haji Adam Malik .The type of the study is descriptive study with cross - sectional design was done by opening the medical records of pregnant women during 2012 . Of the 743 medical records were available , only 200 data samples qualify as routine blood tests included . The data processed in a program using Stastistical Product and Service Solutions ( SPSS ) .

Known prevalence of anemia in pregnant women during January - December 2012 is 35 % where as many as 61.4 % of pregnant women suffer from mild anemia ( 10 to 10.9 g / dl ) , 37.1 % moderate , and 1.5 % severe . In accordance with the statement in some litaratur , books , and the results of previous studies that say pregnant women with relative anemia is physiological . Pregnant women are advised to be more attention to the physical condition during pregnancy and attention to nutritional intake , especially intake of iron and folate, as well as routine check her pregnancy.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.3Latar Belakang

Penurunan ringan kadar Hb (Hemoglobin) selama kehamilan dijumpai pada wanita normal yang tidak mengalami defisiensi zat besi atau folat. Hal ini disebabkan oleh ekspansi volume plasma yang lebih besar dari pada peningkatan massa hemoglobin dan volume sel darah merah yang terjadi pada kehamilan normal. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin yang lebih rendah dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester kedua (Lenovo, 2009).

Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritropoetin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi. (Abdulmuthalib, 2010)

Penyebab anemia pada ibu hamil umunya adalah kurang gizi, kurang zat besi, kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit – penyakit kronik. Faktor lain yaitu status gizi yang merupakan faktor penentu kesehatan yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Selain itu juga dipengaruhi oleh karakteristik individu, yang meliputi umur, pekerjaan, dan pendidikan (Mochtar, 1998).

Secara global prevalensi anemia pada wanita hamil sebesar 41,8%. Prevalensi anemia wanita hamil di beberapa benua diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika sebesar 24,1% dan Eropa 25,1%. Penelitian di Korea menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada wanita usia 18-49 tahun adalah sebesar 16,7% (Satijowati, 2007).

Di negara Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih cukup tinggi tinggi yaitu sekitar 63,5%. Menurut Lautan J dkk (2001) melaporkan dari 31


(13)

orang wanita hamil pada trimester II didapati 23 (74 %) menderita anemia, dan 13 (42 %) menderita kekurangan besi (Riswan, 2007).

Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk mengetahui berapa banyak penderita anemia pada ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan agar dapat melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap komplikasi anemia bagi ibu hamil dan janinnya.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa besar Prevalensi Anemia pada Ibu Hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada Periode Januari-Desember 2012?”.

1.5 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini:

1. Untuk mengetahui jumlah penderita anemia pada ibu hamil pada bulan Januari-Desember tahun 2012.

2. Untuk mengetahui usia yang paling sering menderita anemia pada ibu hamil.

3. Untuk mengetahui klasifikasi anemia yang paling sering di derita ibu hamil berdasarkan derajat beratnya anemia.

1.6Manfaat Penelitian

1. Bila prevalensi tinggi, diharapkan Dinas Kesehatan dapat lebih giat melalukan penyuluhan dan penanggulangan agar komplikasi anemia pada ibu hamil dapat dihindari.


(14)

2. Sebagai bahan masukan dalam hal perencanaan dan penanggulangan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan anemia di wilayah RSUP. H. Adam Malik.

3. Sebagai bahan informasi bagi ibu hamil dalam menjaga kesehatannya dan kesehatan bayi yang dikandungnya.

4. Dapat dijadikan rekomendasi apabila dilakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan penlitian ini dan menambah khazanah ilmu pengetahuan.


(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anemia 2.1.1 Defenisi

Anemia secara fungsional didefenisikan sebagai punurunan jumlah eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit. Tetapi yang paling lazim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian hematokrit. Pada keadaan tertentu ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti dehidrasi, perdarahan akut dan kehamilan (Bakta, 2006).

2.1.2 Etiologi

Terdapat tiga kategori utama penyebab anemia adalah: 1. Gangguan pembentukan sel darah merah:

a. Penyakit defisiensi

b. Anemia hipoproliferatif (sumsum tulang yang secara fungsional berkurang)

c. Eritropoiesis yang tidak efektif

2. Kehilangan sel darah merah yang berlebihan: a. Perdarahan

b. Hemolisis

3. Kelainan distribusi sel darah merah (Sancher, 2004

2.1.3 Klasifikasi

Anemia dapat diklasifikasi menurut Hb dan faktor-faktor morfologik sel darah merah dan indeks-indeksnya (Price, 2005).

Berdasarkan gambaran morfologi dengan melihat indeks eritrosit atau hapusan darah tepi dalam klasifikasi ini anemia di bagi menjadi 3 golongan, yaitu:


(16)

1) anemia hipokromik mikrositer, bila Mean Corpuscular Volume (MCV) <80fl dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) <27pg, 2) anemia normokromik normositer, bila MCV 80 – 95fl dan MCH 27- 34pg c, 3) anemia makrositer bila MCV >95fl.

Table 2.1 Klasifikasi berdasarkan morfologi (Bakta, 2006) Hipokromik

Mikrositer

Normokromik Normositer

Makrositer

1. Anemia defisiensi besi

2. Thalasemia

3. Anemia sideroblastik

1. Anemia pasca perdarahan akut 2. Anemia aplastik 3. Anemia hemolitik 4. Anemia pada gagal

ginjal kronik 5. Anemia penyakit

kronis

1. Anemia defisiensi besi

2. Anemia defisiensi B12

3. Anemia pada penyakit hati 4. Anemia pada

hipotirodisme

2.1.4 Gejala klinis

Secara klinis didapati keluhan-keluhan seperti lemah,pucat, mudah pingsan, mata berkunang-kunang,walaupun tekanan darah masih dalam batas normal (Ayu Wuryanti,2010)

2.1.5 Diagnosis 1. Anamnesis

a. Riwayat faktor predisposisi dan etiologi :

1) Kebutuhan meningkat secara fisiologis terutama pada masa pertumbuhan yang cepat, menstruasi, dan infeksi kronis

2) Kurangnya besi yang diserap karena asupan besi dari makanan tidak adekuat (malabsorpsi besi)


(17)

3) Perdarahan terutama perdarahan saluran cerna (tukak lambung, penyakit Crohn, colitis ulserativa)

b. Pucat, lemah, lesu, gejala pika (gangguan makan yang biasanya didefinisikan sebagai konsumsi terus menerus zat non nutritive) (Bakta, 2006).

2. Pemeriksaan fisik

Tujuan utamanya adalah menemukan tanda keterlibatan organ atau multi sistem dan untuk menilai beratnya kondisi penderita.

Pemeriksaan fisik perlu memperhatikan:

a. Adanya takikardia, dispnea, hipotensi postural.

b. Pucat dapat di lihat pada telapak tangan,kuku,wajah, dan konjungtiva. c. Ikterus menunjukkan kemungkinan adanya anemia hemolitik.

d. Penonjolan tulang frontoparietal, maksila (facies rodent/chipmunk) pada talasemia.

e. Atrofi papil pada anemia defisiensi Fe.

f. Limfadenopati, hepatosplenomegali, nyeri tulang (terutama di sternum); nyeri tulang dapat disebabkan oleh adanya ekspansi karena penyakit infiltratif (seperti pada leukemia mielositik kronik), lesi litik ( pada myeloma multipel atau metastasis kanker).

g. Petekhie, ekimosis, dan perdarahan lain.

h. Kuku rapuh, cekung (spoon nail) pada anemia defisiensi besi.

i. Ulkus rekuren di kaki (penyakit sickle cell, sferositosis herediter, anemia sideroblastik familial).

j. Infeksi rekuren karena neutropenia atau defisiensi imun.(Oehadian, 2006)

3. Laboratorium

a. Hemoglobin, Hematokrit dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)

b. Hapus darah tepi menunjukkan hipokromik mikrositik, normositik normokrom, makrositik.


(18)

c. Kadar feritin menurun dan kadar Free Erythrocyte Porphyrin (FEP) meningkat

d. Sumsum tulang : aktifitas eritropoitik meningkat. (Bakta, 2006)

2.1.6 Jenis – jenis Anemia 1) Anemia pendarahan

Yaitu anemia yang disebabkan karena pendarahan, baik yang sedikit demi sedikit seperti pada infeksi cacing tambang atau pendarahan yang tidak berhenti secara spontan misalnya pada kecelakaan lalulintas maupun cidera oleh benda tajam.

2) Anemia Defesiensi

Adalah anemia karena kekurangan faktor-faktor pematang sel darah merah seperti :

a. Anemi Kekurangan Gizi

Biasanya karena kekurangan bahan pematang sel darah merah yang semuanya berasal dari protein calory malnutrition seperti vitamin C,vitamin E, dan asam folik .

b. Anemi Defesiensi Besi

Anemia karena kekurangan bahan mineral besi sebagai bahan pematangan sitoplasma dan sebagai pembentuk Hb yang berguna mendistribusikan oksigen keseluruh tubuh.

c. Anemia Megaloblastik

Disebabkan karena kekurangan vitamin B12 sebagai bahan pematangan inti sel. Biasanya terjadi pada pasien dengan gizi kurang atau infeksi dengan diare.

3) Anemia Aplastik

Anemia jenis ini dikarenakan kerusakan sumsum tulang belakang mengalami penurunan fungsi atau sama sekali tidak mampu memproduksi sel darah ( eritrosit,leukosit, dan trombosit). Kerusakan sumsum tulang belakang ini dapat disebabkan oleh obat – obatan seperti chlorampenikol dan phenylbutazone atau bahan kimia seperti benzene.


(19)

4) Anemia Hemolitik

Anemia ini disebabkan karena eritrosit dihancurkan secara berlebihan. Anemia jenis ini biasanya bersifat bawaan turun menurun misalnya seperti penyakit thalassemia.

2.2 Anemia Pada Ibu Hamil 2.2.1 Defenisi

Anemia pada ibu hamil adalah penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11g/dl (Lenovo,2009). Anemia ringan dapat di jumpai selama kehamilan pada wanita normal yang tidak mengalami defisiensi zat besi atau folat. Hal ini disebabkan oleh ekspansi volume plasma yang lebih besar daripada peningkatan massa hemoglobin dan volume sel darah merah yang terjadi pada kehamilan normal (Lenovo, 2009).

2.2.2 Prevalensi

Dilaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia di negara berkembang dimana anemia yang sering dialami oleh ibu hamil kebanyakan adalah anemia zat besi dan anemia defisiensi asam folat. Di Indonesia dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) (Satijowati, 2007).

Menurut Penelitian Riswan (2007) di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 63,5. Di Propinsi Sumatera Utara berdasarkan hasil survei tahun 1999 adalah sebesar 78,65%. Pada tahun 2002 menurun menjadi 53,8%. Namun angka ini masih tetap tinggi. Secara nasional, untuk kategori kelompok anemia pada wanita, anemia ibu hamil menduduki urutan kedua setelah anemia pada remaja putri (Zaluchu , 2009).

2.2.3 Faktor Resiko 1. Perubahan fisiologis

Pada kehamilan Konsentrasi hemoglobin, hematokrit dan jumlah sel darah merah selama kehamilan menurun karena ekspansi volume plasma lebih besar


(20)

dari massa sel darah merah. Namun, ada kenaikan jumlah sirkulasi hemoglobin berhubungan langsung dengan peningkatan massa sel darah merah. Ini tergantung pada status zat gizi ibu hamil. Volume plasma meningkat secara progresif selama kehamilan dengan kecenderungan untuk lebih stabil di 8 minggu terakhir. Pada hamil kembar juga cenderung terkena anemia.

2. Usia

Pada umumnya anemia ditemukan pada usia remaja ini kemungkinan di sebabkan pada usia remaja terjadinya primigravida.

3. Gravida

Pada penelitian yang di lakukan Nurhayati (2011), multigravida lebih banyak menderita anemia ringan sampai berat baik di perdesaan maupun di perkotaan. Peningkatan resiko kehamilan multigravida lebih besar terkena anemia dibandingkan kehamilan primigravida. Jarak antara kehamilan juga mempengaruhi resiko terjadinya anemia pada ibu hamil dikarenakan kondisi ibu yang belum pulih dan pemenuhan asupan gizi belum optimal.

4. Nutrisi

Serdar (2013) mengatakan bahwa tambahan asupan energy (kalori) selama kehamilan diperlukan untuk tercapainya berat badan yang ideal selama kehamilan. Hal ini di karenakan kebutuhan energy saat kehamilan meningkat 17% dibandingkan saat tidak hamil.

5. Infeksi

Malaria, Hookworm, dan HIV merupakan salah satu factor resiko terjadinya anemia pada ibu hamil (Fatimah, 2011). Infeksi dapat mempengaruhi transferin saturation yang dapat mengintervensi dalam penentuan anemia defesiensi besi.

2.2.4 Patofisiologi

Volume plasma meningkat 45-65% pada trimester II dan mencapai puncaknya pada trimester III yang di stimulasi oleh laktogen plasenta yang menyebabkan sekresi aldosteron meningkat. (Riswan,2007)


(21)

Pada kehamilan kerja jantung semakin berat. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan kosentrasi Hemaglobin (Hb) akibat hemodilusi. Perbandingan nya adalah sebagai berikut : plasma 30%, sel darah merah 18%, dan haemoglobin 19% yang dimulai dari usia kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya saat aterm (kehamilan 32-36 minggu) (Ayu,2010).

Ekspansi volume plasma merupakan penyebab anemia fisiologik pada kehamilan. Volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit (Ht), konsentrasi hemoglobin (Hb), dan hitung eritrosit, tetapi tidak menurunkan jumlah absolute Hb atau eritrosit dalam sirkulasi. Mekanisme yang mendasari perubahan ini belum jelas. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik dalam kehamilan bertujuan menurunkan viskositas darah maternal sehingga meningkatkan perfusi plasenta dan membantu penghantaran oksigen serta nutrisi.

2.2.5 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil

Status gizi berperan penting selama masa kehamilan. Tingkat pengetahuan calon ibu hamil dan ekonomi berpengaruh besar dalam menentukan status gizi. Ibu hamil dengan kondisi gizi yang buruk dapat berujung dengan anemia dalam kehamilan yang dapat berdampak fatal karena tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan janin dan mengganggu kesehatan ibu yang mengandung. 1. Anemia Defisiensi zat Besi

Merupakan salah satu Anemia defisiensi gizi dimana zat yang tidak tercukupi kebutuhannya adalah besi (Fe). Besi adalah zat yang dibutuhkan dalam metabolism tubuh dan pembentukan sel darah merah (eritropoesis). Besi berperan memindahkan atom dalam pembentukan ATP melalui sistem pengangkutan elektron dari substrat dalam sel ke mol O2 di mitokondria. Kegagalan sistem pembentukan ATP di mitokondria dapat terjadi apabila pemasokan O2 ke jaringan berkurang, sehingga produksi energi berkurang. Adapun beberapa kausa nya adalah :


(22)

a. Kehilangan darah yang bersifat kronis dan patologis:

1) Yang paling sering adalah perdarahan uterus ( menorrhagi,metrorrhagia) pada wanita, perdarahan saluran cerna diantaranya adalah ulcus pepticum, varices esophagus, gastritis, hernia hiatus diverikulitis, karsinoma lambung, karsinoma kolon, maupun karsinoma rectum. Konsumsi alkohol atau aspirin yang berlebihan dapat menyebabkan gastritis, hal ini tanpa disadari terjadi kehilangan darah sedikit-sedikit tapi berlangsungterus menerus. 2) Yang jarang adalah perdarahan saluran

kemih, yang disebabkan tumor, batu ataupun infeksi kandung kemih, dan Perdarahan saluran nafas (hemoptoe).

b. Kebutuhan yang meningkat pada prematuritas, pada masa pertumbuhan (remaja), kehamilan, wanita menyusui, wanita menstruasi. Pertumbuhan yang sangat cepat disertai dengan

penambahan volume darah yang banyak saat kehamilan, tentu akan meningkatkan kebutuhan besi.

c. Malabsorbsi : sering terjadi akibat dari penyakit coeliac, gastritis atropi dan pada pasien setelah dilakukan gastrektomi.

d. Diet yang buruk/ diet rendah besi merupakan faktor yang banyak terjadi di negara yang sedang berkembang dimana faktor ekonomi yang kurang dan latar belakang pendidikan yang rendah sehingga pengetahuan mereka sangat terbatas mengenai diet/ asupan yang banyak mengandung zatbesi.


(23)

Beberapa makanan yang mengandungbesi tinggi adalah daging, telur, ikan, hati,kacang kedelai, kerang, tahu, gandum. Yang dapat membantu penyerapan besi adalah vitamin C.

2. Anemia Megaloblastik

Anemia megaloblastik biasanya berbentuk makrositik. Penyebab adalah karena kurangnya asam folat, jarang sekali akibat karena kekurangan vitamin B12, biasanya karena malnutrisi dan infeksi kronik. (Mochtar, 1998):

3. Anemia Hipoplastik

Anemia hipoplasia disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah yang baru (Mochtar, 1998)

4. Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya hal ini disebabkan oleh: factor intrakorpuskuler dan factor ekstrakorpuskuler (Mochtar, 1998)

2.2.6 Pengaruh Anemia Terhadap Ibu Hamil 1. Keguguran

2. Partus prematurus

3. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah 4. Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan 5. Syok

6. Infeksi intrapartum dan dalam nifas

7. Bila terjadi anemia gravis (Hb dibawah 4 gr%) terjadi payah jantung yang bukan hanya sebagai penyulit tetapi juga bersifat fatal

2.2.7 Pencegahan

1. Meningkatkan program antenatal care (ANC) dengan meningkatkan penyedian layanan ke arah pencegahan, memberikan informasi yang baik dan benar yang bertujuan meningkatkan kesehatan selama hamil sehingga


(24)

dapat menyelesaikan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat. Pelayanan antenatal care meliputi :

a. Trimester I : Ibu memeriksakan kehamilannya minimal 1 kali pada 3 bulan pertama umur kehamilan dengan mendapatkan pelayanan 5T (timbang berat badan, mengukurm tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, dan pemberian tablet zat besi) disebut juga K.1 (kunjungan pertama ibu hamil). Pada saat ini juga dilakukan pemeriksaan kadar Hb yang diulangi pada minggu ke 28 , atau lebih sering pada ibu hamil yang di dicurigai gizi buruk atau di diagnose anemia sebelumnya.

b. Trimester II : Ibu memeriksakan kehamilannya minimal 1 kali pada usia kehamilan 4-6 bulan dengan mendapatkan pelayanan 5T.

c. Trimester III : Ibu memeriksakan kehamilannya minimal 2 kali pada usia kehamilan 7-9 bulan.

2. Pengaturan pola makan yang banyak mengandung asam folat dan zat besi selama kehamilan

3. Mempromosi kan zat besi pada ibu hamil yang bermanfaat untuk ibu hamil dan janin selama kehamilan.

4. Pemberian suplemen vitamin, zat besi, dan asam folat secara gratis kepada ibu hamil (Pattanee, 2004).


(25)

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Definisi Operasional

1. Variabel : Kadar Hemoglobin (Hb) Anemia dalam

kehamilan

Ibu hamil

Pemeriksaan darah rutin

• Distribusi anemia pada ibu hamil berdasarkan usia

• Distribusi berdasarkan klasifikasi anemia


(26)

Defenisi Operasional : komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh,

Alat Ukur : Menggunakan data rekam medik Cara ukur : Observasi

Skala ukur : Interval

Hasil ukur : dikumpulkan data dari rekam medis dilihat dari hemoglobin yang kurang dari 11 g/dl.

2. Variabel : Umur

Defenisi operasional : Umur ibu yang dihitung dari tanggal lahir sampai dengan ulang tahun terakhir dan umur dinyatakan dalam tahun

Alat ukur : Menggunakan data rekam medic Skala ukur : Interval

Hasil ukur : Hasil ukur dilihat dari rekam medic dengan pembagian umur 20 – 26 tahun, 27-33 tahun, 34-40 tahun, dan 41-47 tahun.

3. Variabel : Klasifikasi anemia

Defenisi operasional : Berdasarkan kadar hemoglobin (Hb): ringan, sedang, berat.

Alat ukur : Menggunakan data rekam medik Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : Dilihat dari rekam medik berdasarkan derajat anemia yang terbagi atas ringan 10-10,9 g/dl, sedang Sedang 7 –9,9 g/dl, berat kurang dari 7 g/dl


(27)

(28)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan jenis studi deskriptif dengan desain cross-sectional, yaitu untuk melihat gambaran prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.

4.2Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn RSUP Haji Adam Malik Medan.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Agustus sampai September 2013.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan diri ke Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah subyek yang diambil dengan metode total sampling, dimana seluruh populasi di gunakan sebagai sample berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Kriteria Inklusi

Seluruh penderita anemia pada ibu hamil di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012


(29)

1) Pemeriksaan laboratorium yaitu: darah lengkap

2) Data pribadi yang lengkap mencakup: nama, umur, alamat, pekerjaan, nomor rekam medis, tanggal kunjungan

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah apabila data rekam medik tidak lengkap atau rusak.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengambilan data di lihat dengan melihat catatan rekam medik ibu hamil di Poli Ibu Hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan, Setelah rekam medik di teliti dan di catat di dapat jumlah sample ibu hamil yang menderita anemia,kemudian di teliti Distribusi terbanyak berdasarkan umur yang tersering, distribusi berdasarkan klasifikasi anemia. .

4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari rekam medis dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan program Stastistical Product and Service Solution (SPSS). Dalam penelitian ini, data berbentuk kategorik dan akan dianalisis dengan cara deskriptif kuantitatif, yang kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel-tabel distribusi frekuensi dan grafik.


(30)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355/ Menkes/ SK/ VII/ 1990. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5.1.2. Deskripsi Data Penelitian

Data yang di gunakan adalah data sekunder yaitu data yang berasal dari rekam medis Ibu Hamil yang di catat nomor rekam medis nya di Poli Ibu Hamil kemudian membuka data rekam medis pasien di bagian Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik. Medan. Dari total 743 data ibu hamil yang tersedia rekam medisnya, yang memenuhi kriteria yaitu adanya pemeriksaan darah rutin adalah sebanyak 200 data ibu hamil.Dari 200 data yang memenuhi kriteria tersebut didapati 70 data ibu hamil yang menderita anemia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Januari – Desember 2012.


(31)

5.1.2.1 Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil

Dari 200 jumlah ibu hamil, yang didapati anemia adalah sebanyak 70 ibu hamil,sehingga prevalensinya dapat di hitung sebagai berikut :

Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil = �����ℎ����������������������

�����ℎ��������ℎ�����ℎ���� X100%

= 70/200 X 100% = 0,35 X 100% = 35%

5.1.2.2 Distribusi Ibu Hamil dengan Anemia berdasarkan Kelompok Usia

Distribusi data dari penelitian ibu hamil dengan anemia berdasarkan kelompok usia di RSUP. H Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012 dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.1. Distribusi Ibu Hamil Yang Menderita Anemia Berdasarkan Kelompok Usia Di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012.

Frekuensi Persentase (%)

20 - 26 Tahun 20 28,6

27 - 33 Tahun 29 41,4

34 - 40 Tahun 41 – 47 Tahun

18 3

25,7 4,3


(32)

Grafik 5.1 Distribusi Data Ibu Hamil Menderita Anemia Berdasarkan Kelompok Usia Periode Januari –Desember 2012.

Dari data di atas dapat dilihat umur yang tersering menderita anemia pada ibu hamil umur 27-33 tahun sebanyak 29 ibu hamil (41,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil umur 41-47 tahun sebanyak 3 ibu hamil (4,3%).

Tabel 5.2. Distribusi ibu hamil yang mederita anemia berdasarkan klasifikasi anemia di Poli Ibu Hamil Departemen Obgyn di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012. Kadar Hb (gr/dl) Klasifikasi Frekuensi Persentasi (%)

10 – 10,9 Anemia Ringan 43 61,4

7 – 9,9 Anemia Sedang 26 37,1

< 7 Anemia Berat 1 1,5

Total 70 100

0 20 40 60 80 100 120

20 - 26 Tahun

27 - 33 Tahun

34 - 40 Tahun

41-47 Tahun

Total

Frekuensi Persentase (%)


(33)

Grafik 5.2 Distribusi data Ibu Hamil Yang Menderita Anemia Berdasarkan Kadar Klasifikasi Anemia Periode Januari –Desember 2012.

Dari data di atas dapat dilihat Klasifikasi anemia yang paling banyak pada ibu hamil terdapat pada anemia ringan sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat sebanyak 1 ibu hamil (1,5%).

5.2. Pembahasan

Penelitian di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi ibu dalam kehamilan, mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan kelompok usia, dan klasifikasi derajat anemia.

Berdasarkan hasil yang di dapat pada penelitian di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik didapati bahwa jumlah ibu hamil yang menderita anemia adalah 70 ibu hamil, jumlah seluruh data ibu hamil yang tersedia adalah 200 data ibu hamil, maka di dapati prevalensi ibu hamil yang menderita anemia selama periode januari hingga desember 2012 adalah 35%.

Rentang usia ibu hamil yang paling banyak mengalami anemia pada kehamilannya adalah rentang 27-33 tahun sebanyak 29 ibu hamil (41,4%),kemudian kelompok usia rentang 20 – 26 tahun yaitu 20 ibu hamil

0 10 20 30 40 50 60 70

Anemia Ringan 10-10,9 g/dl

Anemia Sedang 7-9,9 g/dl

Anemia Berat <7 g/dl


(34)

(28,6%) dan di ikuti kelompok usia rentang 34-40 tahun yaitu 18 ibu hamil (25,7%) yang menderita anemia.Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nurhayati (2011) dimana dikatakan ibu hamil dengan anemiapaling sering terdapat pada ibu hamil dengan usia reproduksi sehat (20-35 tahun) yaitu sebesar 74,4%.Namun di katakan juga tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil dengan anemia.

Dari penelitian ini dijumpai distribusi berdasarkan Klasifikasi anemia yang tersering pada ibu hamil adalah anemia ringan (10-10,9 g/dl) sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat (<7 g/dl) sebanyak 1 ibu hamil (1,5%) dimana Ibu Hamil yang menderita Anemia berat tersebut juga di diagnosa positif HIV.Hal ini hampir sama dengan hasil penelitian Rosline, dkk (2001) yaitu dari 52 wanita hamil, mayoritas mengalami anemia ringan (10-10,9) g/dl,selain itu dikatakan oleh fildema (2013) bahwa selama kehamilan normal volume darah meningkat dimana plasma darah meningkat lebih tinggi dibandingkan sel darah merah sehingga secara fisiologis ibu hamil relative anemia. Pada ibu hamil dengan anemia berat menurut penelitian oleh Nurhayati (2011) dikatakan bahwa penyebab utama anemia pada kehamilan adalah kurangnya asupan asupan zat besi, penyakit infeksi (malaria, cacing tambang), penyakit kronis (HIV), penyakit genetik (anemia sel sabit), serta dekatnya jarak kehamilan.

Anemia pada kehamilan diketahui dapat berdampak buruk, baik bagi kesehatan ibu maupun bayinya. Rasmaliah (2004) menyebutkan bahwa anemia merupakan penyebab penting yang melatarbelakangi kejadian morbiditas dan mortalitas,yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan pada waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat komplikasi kehamilan. Selain itu Anemia pada kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan berat badan lahir rendah.


(35)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Prevalensi Anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik selama periode Januari – Desember 2012 adalah 35%.

2. Karakteristik berdasarkan umur yang paling banyak pada ibu hamil umur 30-40 tahun sebanyak 36 ibu hamil (51,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil umur 40 - 50 tahun sebanyak 6 ibu hamil (8,6%).

3. Karakteristik berdasarkan Klasifikasi anemia yang paling banyak pada ibu hamil terdapat pada anemia ringan sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat sebanyak 1 ibu hamil (1,5%).

6.2 Saran

1. Rekam medis yang merupakan sumber data penelitian sebaiknya lebih baik dalam penataan sehingga tidak terjadi kerusakan fisik pada data rekam medis serta memperlengkap daplam melampirkan unsure-unsur demografi, pelaporan pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan follow up yang di lakukan.

2. Bagi penulis selanjutnya dapat lebih mengembangkan data yang lebih baik lagi dari sebelumnya dan memperluas ruang lingkup penelitiannya sehingga data demografi yang diperoleh semakin akurat.

3. Bagi lembaga dan tenaga kesehatan agar meningkatkan pelayanan kesehatan seperti penyuluhan atau memberikan edukasi pada masyarakat.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulmuthalib. 2010. Kelainan Hematologik. Dalam: Prawitohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Edisi Ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Ayu Wuryanti, 2010. Hubungan Dalam Kehamilan Dengan Perdarahan Postpartum Karna Atonia Uteri di RSUD Wonogiri.

Bakta, I Made . 2006. Pendekatan Terhadap Pasien Anemia. Dalam: Sudoyo et al. ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Fatimah. et al. ed. 2011. Pola Konsumsi dan Kada Hemaglobin Pada Ibu Hamil di

Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Fidelma B Rigby, MD, Anemia and Thrombocytopenia in pregnancy. Diakses dari:

Leveno et al. 2009. Panduan Singkat Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC. Mochtar,R. 1998. Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologis. Jakarta:EGC.

Muhammad Riswan. 2007, Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita Hamil di Beberapa Praktek Bidan Swasta Dalam Kota Madya

Medan

Nurhayati. 2011, Hubungan Anemia Dan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Diakses dari Repository FK Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Oehadian A., 2006. Pendekatan Klinis dan Diagnosis

Anemia.

Pattanee, winichagoon prevention and control of anemia:

Thailand Experiences.

[accessed 15 mei 2013]

Price SA, Wilson LM. Anemia defisiensi besi pada patofisiologi. Penterjemah Catherine M Balgy .Edisi 4 ECG. Jakarta 1994: 232-234.


(37)

Rasmaliah , 2004. Anemia Kurang Besi Dalam Hubungannya Dengan Infeksi

Cacing Pada Ibu Hamil

Sancher R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta:EGC.

Satijowati, Nanik. 2007.Pengaruh Karakteristik Ibu dan Konsumsi Pangan Terhadap Status Anemia Pada Ibu Hamil di PUSKESMAS Di Noyo Kota

Malang

[Accessed 20 April 2012]

Tjokoprawiro Iskandar, dkk., 2007. Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam. Cetakan ke-1. Surabaya: Airlangga University

Wira Fitria Tristiyanti, 2006 . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Anemia Pada Ibu Hamil di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa barat.

Zaluchu, Fatarisman. 2006. Faktor Sosio-Psikologi Masyarakat yang Berhubungan dengan Anemia Ibu Hamil Di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.


(38)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap Jenis Kelamin

Tempat Tanggal Lahir Warga Negara Status Agama Alamat Mobile E-mail : DAVID : Laki-laki

: Medan,4 April 1992 : Indonesia

: Belum Menikah : Kristen Protestan

: Komplek graha tanjung sari blok N no7 Medan : 081533193015

Latar Belakang Pendidikan

1999 - 2005 2005 - 2008 2008 - 2010 2010 - Sekarang

: SD Negeri 32 Jambi : SMP Negeri 11 Jambi : SMA Negeri 4 Jambi

: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Organisasi :

1. KMK FK USU 2010-sekarang

Pengalaman Kepanitiaan :

1. Panitia Natal FK USU 2011-2012 2. Panitia Paskah FK USU 2011-2012


(1)

Grafik 5.2 Distribusi data Ibu Hamil Yang Menderita Anemia Berdasarkan Kadar Klasifikasi Anemia Periode Januari –Desember 2012.

Dari data di atas dapat dilihat Klasifikasi anemia yang paling banyak pada ibu hamil terdapat pada anemia ringan sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat sebanyak 1 ibu hamil (1,5%).

5.2. Pembahasan

Penelitian di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi ibu dalam kehamilan, mengetahui distribusi frekuensi berdasarkan kelompok usia, dan klasifikasi derajat anemia.

Berdasarkan hasil yang di dapat pada penelitian di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik didapati bahwa jumlah ibu hamil yang menderita anemia adalah 70 ibu hamil, jumlah seluruh data ibu hamil yang tersedia adalah 200 data ibu hamil, maka di dapati prevalensi ibu hamil yang menderita anemia selama periode januari hingga desember 2012 adalah 35%.

Rentang usia ibu hamil yang paling banyak mengalami anemia pada kehamilannya adalah rentang 27-33 tahun sebanyak 29 ibu hamil

0 10 20 30 40 50 60 70

Anemia Ringan 10-10,9 g/dl

Anemia Sedang 7-9,9 g/dl

Anemia Berat <7 g/dl


(2)

(28,6%) dan di ikuti kelompok usia rentang 34-40 tahun yaitu 18 ibu hamil (25,7%) yang menderita anemia.Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Nurhayati (2011) dimana dikatakan ibu hamil dengan anemiapaling sering terdapat pada ibu hamil dengan usia reproduksi sehat (20-35 tahun) yaitu sebesar 74,4%.Namun di katakan juga tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil dengan anemia.

Dari penelitian ini dijumpai distribusi berdasarkan Klasifikasi anemia yang tersering pada ibu hamil adalah anemia ringan (10-10,9 g/dl) sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat (<7 g/dl) sebanyak 1 ibu hamil (1,5%) dimana Ibu Hamil yang menderita Anemia berat tersebut juga di diagnosa positif HIV.Hal ini hampir sama dengan hasil penelitian Rosline, dkk (2001) yaitu dari 52 wanita hamil, mayoritas mengalami anemia ringan (10-10,9) g/dl,selain itu dikatakan oleh fildema (2013) bahwa selama kehamilan normal volume darah meningkat dimana plasma darah meningkat lebih tinggi dibandingkan sel darah merah sehingga secara fisiologis ibu hamil relative anemia. Pada ibu hamil dengan anemia berat menurut penelitian oleh Nurhayati (2011) dikatakan bahwa penyebab utama anemia pada kehamilan adalah kurangnya asupan asupan zat besi, penyakit infeksi (malaria, cacing tambang), penyakit kronis (HIV), penyakit genetik (anemia sel sabit), serta dekatnya jarak kehamilan.

Anemia pada kehamilan diketahui dapat berdampak buruk, baik bagi kesehatan ibu maupun bayinya. Rasmaliah (2004) menyebutkan bahwa anemia merupakan penyebab penting yang melatarbelakangi kejadian morbiditas dan mortalitas,yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan pada waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat komplikasi kehamilan. Selain itu Anemia pada kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan berat badan lahir rendah.


(3)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Prevalensi Anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik selama periode Januari – Desember 2012 adalah 35%.

2. Karakteristik berdasarkan umur yang paling banyak pada ibu hamil umur 30-40 tahun sebanyak 36 ibu hamil (51,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil umur 40 - 50 tahun sebanyak 6 ibu hamil (8,6%).

3. Karakteristik berdasarkan Klasifikasi anemia yang paling banyak pada ibu hamil terdapat pada anemia ringan sebanyak 43 ibu hamil (61,4%) dan yang paling sedikit pada ibu hamil yang anemia berat sebanyak 1 ibu hamil (1,5%).

6.2 Saran

1. Rekam medis yang merupakan sumber data penelitian sebaiknya lebih baik dalam penataan sehingga tidak terjadi kerusakan fisik pada data rekam medis serta memperlengkap daplam melampirkan unsure-unsur demografi, pelaporan pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan follow up yang di lakukan.

2. Bagi penulis selanjutnya dapat lebih mengembangkan data yang lebih baik lagi dari sebelumnya dan memperluas ruang lingkup penelitiannya sehingga data demografi yang diperoleh semakin akurat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulmuthalib. 2010. Kelainan Hematologik. Dalam: Prawitohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Edisi Ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Ayu Wuryanti, 2010. Hubungan Dalam Kehamilan Dengan Perdarahan Postpartum Karna Atonia Uteri di RSUD Wonogiri.

Bakta, I Made . 2006. Pendekatan Terhadap Pasien Anemia. Dalam: Sudoyo et al. ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Fatimah. et al. ed. 2011. Pola Konsumsi dan Kada Hemaglobin Pada Ibu Hamil di

Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Fidelma B Rigby, MD, Anemia and Thrombocytopenia in pregnancy. Diakses dari:

Leveno et al. 2009. Panduan Singkat Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC.

Mochtar,R. 1998. Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologis. Jakarta:EGC.

Muhammad Riswan. 2007, Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita Hamil di Beberapa Praktek Bidan Swasta Dalam Kota Madya

Medan

Nurhayati. 2011, Hubungan Anemia Dan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Diakses dari Repository FK Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Oehadian A., 2006. Pendekatan Klinis dan Diagnosis

Anemia.

Pattanee, winichagoon prevention and control of anemia:

Thailand Experiences.

[accessed 15 mei 2013]

Price SA, Wilson LM. Anemia defisiensi besi pada patofisiologi. Penterjemah Catherine M Balgy .Edisi 4 ECG. Jakarta 1994: 232-234.


(5)

Rasmaliah , 2004. Anemia Kurang Besi Dalam Hubungannya Dengan Infeksi

Cacing Pada Ibu Hamil

Sancher R.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta:EGC.

Satijowati, Nanik. 2007.Pengaruh Karakteristik Ibu dan Konsumsi Pangan Terhadap Status Anemia Pada Ibu Hamil di PUSKESMAS Di Noyo Kota

Malang

[Accessed 20 April 2012]

Tjokoprawiro Iskandar, dkk., 2007. Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam. Cetakan ke-1. Surabaya: Airlangga University

Wira Fitria Tristiyanti, 2006 . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Anemia Pada Ibu Hamil di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa barat.

Zaluchu, Fatarisman. 2006. Faktor Sosio-Psikologi Masyarakat yang Berhubungan dengan Anemia Ibu Hamil Di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi Nama Lengkap Jenis Kelamin

Tempat Tanggal Lahir Warga Negara

Status Agama Alamat Mobile E-mail

: DAVID : Laki-laki

: Medan,4 April 1992 : Indonesia

: Belum Menikah : Kristen Protestan

: Komplek graha tanjung sari blok N no7 Medan : 081533193015

Latar Belakang Pendidikan 1999 - 2005

2005 - 2008 2008 - 2010 2010 - Sekarang

: SD Negeri 32 Jambi : SMP Negeri 11 Jambi : SMA Negeri 4 Jambi

: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Organisasi :

1. KMK FK USU 2010-sekarang

Pengalaman Kepanitiaan :

1. Panitia Natal FK USU 2011-2012 2. Panitia Paskah FK USU 2011-2012