Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

24

BAB II
TINJAUAN UMUM MENGENAI LALU LINTAS
UDARA MENURUT HUKUM

A. Bandara dan Sarana Prasarana di Kuala Namu International Airport
Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah
fasilitas tempat pesawat terbangdapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara
yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacunamun bandarabandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator
layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. 18
Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batasbatas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan
intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang
lainnya. 19Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk
mendaratdan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan/atau
bongkarmuat

kargo


dan/atau

keselamatanpenerbangan

dan

pos,

serta

sebagai

dilengkapi

tempat

dengan

perpindahan


antar

fasilitas
moda

transportasi. 20
Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batasbatas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
18

https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara, diakses tanggal 3 Februari 2016
Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 1 angka 33
20
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan, Pasal 1 angka1
19

Universitas Sumatera Utara

15

25


landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan
intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang
lainnya. 21
Bandar udara adalah terjemahan langsung dari kata airport yang berasal
dari kata air (udara) dan port (udara). Di dalam bahasa Indonesia Bandar udara
disingkat menjadi bandara. Mendengar kata Bandar udara, seseorang akan
membayangkan suatu areal dataran yang luas, yang diharapkan bebas atau jauh
dari bukti-bukti dan pegunungan. Tetapi pada kenyataannya masih banyak Bandar
udara yang bertentangga dengan bukit-bukit ataupun gunung, terutama di Negaranegara yang memiliki daerah pergunungan antara lain Indonesia, India bagian
utara, Eropa dan Amerika dan lain sebagainya. 22
Bandar udara menurut klasifikasinya di bedakan dalam beberapa kelas
berdasarkan fasilitas antara lain prasarana bandar udara dan alat bantu pendaratan
dan kegiatan operasional bandar udara antara lain kegiatan pelayanan pergerakan
pesawat udara, penumpang udara dan kargo dan jenis pengendalian ruang udara di
sekitarnya. 23
Bandar udara seringkali disebut pula terminal, fungsinya adala sebagai
tempat pemberangkatan, tempat tujuan atau sebagai tempat persinggahan (transit)
dilihat dalam rangkaian perjalananan penerbangan dengan demikian bandar udara

itu mempunyai peranan yang aktif dalam memberikan jasa pelayanan untuk

21

http://hubud.dephub.go.id/?id/page/detail/44.html, diakses tanggal 4 Februari 2016
Desmond Hutagaol, Op.Cit, hal 145
23
Sakti Adji Adisasmita, Perencanaan Infrastruktur Transportasi Wilayah, (Yogyakarta,
Penerbit Graha Ilmu, 2012), hal 111
22

Universitas Sumatera Utara

26

kegiatan lalu lintas pesawat terbang, penumpang, barang, bagasi dan lalu lintas
pos. 24Fasilitas penunjang bandara adalah fasilitas yang diperlukan untuk
memperlancar arus lalu lintas penumpang antara lain kargo, gudang, hangar,
parkir, dan jasa perawatan pada umumnya. 25
Bandara


Internasional

Kuala

Namu

Medan

Indonesia - Bandar

UdaraInternasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru untuk kota
Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan
Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, Desa Beringin,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Kuala Namu akan menggantikan
Bandara Polonia yang sudah berusia lebih dari 70 tahun. Saat selesai dibangun,
Kuala Namu yang diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit
internasional untuk kawasan Sumatra dan sekitarnya, akan menjadi bandara
terbesar kedua di Indonesia.
Bandar udara memiliki fasilitas sisi udara dan fasilitas sisi darat. Fasilitas

sisi udara terdiri dari landasan pacu (runway), jalan penghubung antara landasan
pacu dan apron yang disebut taxiway, apron (areal parkir pesawat udara setelah
kedatangan dan menunggu keberangkatan) dan sarana navigasi penerbangan.
Fasilitas sisi darat terdiri dari gedung terminal penumpang, terminal kargo dan
areal parkir kendaraan bermotor. 26
Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki beberapa sarana
prasarana pendukung menuju dan dari Bandar Udara Internasional Kualanamu,
24

Raharjo Adisasmita, Manajemen Pembangunan Transportasi, (Yogyakarta : Penerbit
Graha Ilmu, 2014), hal 99
25
Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti,
2013), hal 111
26
Sakti Adji Adisasmita, Op.Cit, hal 119

Universitas Sumatera Utara

27


diantaranya Kereta Api dari Stasiun Besar Kereta Api Medan dan jalan raya non
tol untuk Shutle bus, kenderaan pribadi maupun Taxi. Sehingga penumpang
memiliki berbagai pilihan transportasi yang dapat digunakan menuju dan dari
Bandar Udara Internasional Kualanamu. 27
Prasarana Bandar udara (runway, taxiway dan apron) harus disediakan
kapasitasnya secara cukup.Tersedianya kapasitas yang cukup untuk melayani lalu
lintas pesawat udara yang mempelihatkan pertumbuhan yang pesat.Tersedianya
prasarana merupakan sisi suplai (supply side) dan lalu lintas pesawat udara
merupakan sisi permintaan (demand side).Sisi suplai harus berkeseimbangan
dengan sisi permintaan, sebaiknya lebih besar tetapi tidak berlebihan, agar supaya
dapat

menampung

pertumbuhan

permintaan

dalam


beberapa

waktu

mendatang.Prasarana Bandar udara merupakan fasilitas yang harus disediakan
lebih dahulu atau mendahului, maka dapat dikatakan sebagai sektor pendahulu
(leading sector). 28
Sebagai

sektor

pendahuluan,

penyediaan

prasarana

bandar


udara

seharusnya tidak boleh terlalu berlebihan, karena menimbulkan pemborosan
(keborosan) sumber daya pembangunan yang di sediakan, di mana pemanfaatan
(utilitas) prasarana jauh di bawah kapasitas maksimumya. Sebaliknya bila
pemanfaatan

(utilitas)

prasarana

jauh

lebih

besar

melebihikapasitas

maksimumnya, maka akan terjadi kepadatan yang sangat tinggi, bahkan

kemacetan, banyak pesawat udara tidak terlayani, hal ini akan merugikan

27

Muhammmad Dhio Darus & Kasyful Mahalli, Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang
Terhadap Kualitas Pelayanan Di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Vol.3 No.6. 2014
28
Ibid, hal 119

Universitas Sumatera Utara

28

perusahaan penerbangan yang mengoperasikan pesawat-pesawat udara yang
mengalami kelambatan. Oleh karena itu sangat penting di lakukan perencanaan
investasi prasarana transportasi yang tepat dan layak (the right and feasible
planning).Untuk membuat rencana investasi prasarana (infrastruktur) transportasi
secara tepat dan layak, harus didukung oleh data proyek pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Buto) dan PDB(Produk

Domestik Bruto), petumbuhan pendapatan per kapita, perkembangan indeks
mobilitas atau udara, perkembangan frekuensi perkembangan, perkembangan tarif
penerbangan dan sebagainya. 29
Bandar Udara Internasional Kualanamu (International Air Transport
Association (IATA),Kuala NamuInternasional Airport (KNO), International Civil
Aviation Organization (ICAO),WindInstrument Major Masangger (WIMM)
adalah sebuah bandar udara Internasional yang melayani kota Medan dan
sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota Medan. Bandara ini adalah
bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta.Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT
Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Beringin, Deli
Serdang, Sumatera Utara.Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI), untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah
berusia lebih dari 85 tahun.Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi
bandara

29

pangkalan

transit

internasional

untuk

kawasan

Sumatera

dan

Ibid, hal 120

Universitas Sumatera Utara

29

sekitarnya.Bandara ini mulai beroperasi sejak 25 Juli 2013 meskipun ada fasilitas
yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan.
Pembangunan bandar udara yang modern, membutuhkan tersedianya
prasarana dan sarana bandar udara yang berkapasitas cukup melayani lalu lintas
penerbangan, di butuhkan pula manajemen bandar udara yang professional serta
perencanaan ke depan yang yang tepat dan layak, untuk itu di perlukan pula data
potensi dan kondisi yang akurat untuk membuat proyeksi pertumbuhan yang
realistik.Untuk melayani kegiatan pendaratan dan lepas landas pesawat udara
yang meningkat cepat, maka ketersediaan prasarana badar udara harus ditambah
sesuai dengan kebutuhan.Bila kapasitas landasan pacu (runway) sudah mencapai
tingkat pemanfaatan (utilitas) yang tinggi, maka perlu ditambah menjadi dua jalur
landasan pacu yang sejajar.Dapat pula berbentuk seperti bentuk huruf V (secara
terbuka atau tertutup) untuk mengurangi dampat kecepatan angin yang merugikan
terhadap pesawat udara yang melakukan pendaratan dan lepas landas.Demikian
pula taxiway sebagai jalan penghubung antara landasan pacu dan apron, ditembah
agar supaya pesawat udara yang menuju ke apron ataupun yang ke landasan pacu
dapat berlangsung secara lancar tanpa hambatan.Daya tampung apron sebagai
areal parkir pesawat udara harus pula diperluas kapasitasnya agar mampu
menampung pesawat udara dalam jumlah yang lebih banyak seiring dengan
kegiatan lalu lintas pesawar udara menuju ke Bandar udara tersebut yang
menunjukkan peningkatan yang pesat. 30

30

Ibid, hal 121

Universitas Sumatera Utara

30

Bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah lapangan udara,
termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal
untuk

menjamin

tersedianya

fasilitas

bagi

angkutan

udara

untuk

masyarakat.bandar udara internasional merupakan sebuah bandar udara yang
dilengkapi dengan fasilitas Bea dan Cukai dan imigrasi untuk menangani
penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Sedangkan bandar
udara domestik merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani
penerbangan domestik atau penerbangan di negara yang sama. 31

B. Perkembangan Lalu Lintas Pengangkutan Udara (Air Traffic Controller)
di mata dunia
Dalam kehidupan manusia, pengangkutan memegang peranan yang sangat
penting. Demikian juga halnya dalam dunia perdagangan, bahkan pengangkutan
memegang peranan yang mutlak, sebab tanpa pengangkutan perusahaan akan
mengalami kesulitan untuk dapat berjalan. Nilai suatu barang tidak hanya
tergantung dari barang itu sendiri, tetapi juga tergantung pada tempat di mana
barang itu, sehingga dengan pengangkutan nilai suatu barang akan meningkat. 32
Kegiatan angkutan udara yang melayani angkutan di dalam negeri atau ke
luar negeri hanya dapat diusahakan oleh badan hukum Indonesia yang telah
mendapat izin.Usaha angkutan udara dilakukan secara terjadwal dan tidak
berjadwal.Ketentuan mengenai penetapan jaringan dan rute penerbangan dalam

31

http://www.mikirbae.com/2015/12/sarana-dan-prasarana-transportasi-di.html, diakses
tanggal 4 Februari 2016
32
Zainal Asikin, Hukum Dagang, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), hal 153

Universitas Sumatera Utara

31

negeri untuk angkutan udara terjadwal dilakukan dengan mempertimbangkan
keterpaduan antar modal angkutan. 33
Pengangkutan adalah perbuatan yang dilakukan orang atau badan hukum
yang mengadakan perjanjian angkutan untuk mengangkut penumpang dengan
pesawat terbang dan dengan menerima suatu imbalan. 34Pada prinsipnya kegiatan
pengangkutan merupakan hubungan hokum bersifat perdata akan tetapi mengingat
transportasi udara telah menjadi kebutuhan masyarakat secara luas maka
diperlukan campur tangan pemerintah dalam kegiatan pengangkutan yaitu
menentukan kebijakan-kebijakan atau regulasi yang berhubungan dengan kegiatan
pengangkutan sehingga kepentingan pengguna jasa transportasi udara sebagai
konsumen menjadi terlindungi. 35
Pengangkutan udara adalah pengangkutan orang atau penumpang dengan
alat angkut berupa pesawat terbang dan helicopter.Ketentuan yang mengatur
tentang pengangkutan udara ini adalah perundang-undangan di bidang
perhubungan udara dan atas kebebasan berkontrak yakni denan membuat kontrak
pengangkutan udara tersebut. 36
Pengangkutan dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ke tempat tujuan.Dalam hal ini terkait unsur-unsur pengangkutan
yakni ada sesuatu yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkutnya

33

Sakti Adji Adisasmita, Tatanan Bandar Udara Nasional, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014),

hal 24
34

Zainal Asikin, Op.Cit, hal 262
Ahmad Sudiro dan Deni Bram, Hukum dan Keadilan (Aspek & Internasional), (Jakarta :
Rajawali Pers, 2013), hal 4
36
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2012), hal 271
35

Universitas Sumatera Utara

32

dan ada tempat yang dapat dilalui alat angkut. 37Pengangkutan didefinisikan
sebagai perpindahan tempat, baik mengenai benda-benda maupun orang, karena
perpindahan itu mutlak dibutuhkan dalam rangka mencapai dan meninggikan
manfaat serta efisien. 38
Hukum pengangkutan adalah sebuah perjanjian timbal balik, dimana pihak
pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang
dan/atau orang ke tempat tujuan yang dituju, sementara pihak lainnya (pengirimpenerima; pengirim atau penerima; penumpang) mempunyai kewajiban untuk
melakukan pembayaran biaya tertentu dalam rangka pengangkutan tersebut. 39
Peran pengangkutan khusunya sektor penerbangan tentu tidak terlepas dari
sektor ekonomi yang mana pembangunan memerlukan jasa berupa angkutan yang
cukup dan memadai.Apabila tidak ada pengangkutan sebagai suatu sarana
penunjang maka tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam
usaha pengembangan ekonomi di suatu negara. Bagaimanapun tingkatan
perkembangan ekonomi di suatu negara dalam hal menyusun sistem transportasi
nasional atau menetapkan policy transportasi nasional harus menentukan lebih
dahulu tujuan apa saja yang memerlukan jasa angkutan dalam sistem transportasi
nasional.
Pengangkutan ataupun transportasi memegang peran yang cukup penting
atas tujuan pengembangan ekonomi tersebut.Selain itu terdapat juga tujuan-tujuan
yang sifatnya non ekonomis, seperti untuk menaikkan integritas bangsa serta
37

RidwanKhairandy,Pengantar Hukum Dagang, Cetakan Pertama, (Yogyakarta : Penerbit FH
UII Press, 2006), hal 178
38
Sinta Uli, Pengangkutan Suatu Tinjauan Hukum Multimoda Transport Angkutan Laut,
Angkutan Darat dan Angkutan Udara, (Medan : USU Press, 2006), hal 20
39
Hasim Purba, Hukum Pengangkutan di Laut, (Medan : Pustaka Bangsa Press, 2005), hal 7.

Universitas Sumatera Utara

33

memperkuat ketahanan nasional. Jadi terlihat bahwa tujuan ekonomis dan non
ekonomis tidak selalu dapat sejalan menuju arah yang sama. Misalkan saja
kebijakan transportasi ditujukan untuk peningkatan integritas bangsa, dapat
berbeda dengan kebijakan dalam rangka meningkatkan efisiensi ekonomi. 40
Pengangkutan udara adalah setiap kegiatan yang menggunakan pesawat
udara untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos untuk satu perjalanan
atau lebih dari satu Bandar udara ke Bandar udara yang lain atau beberapa Bandar
udara. 41
Lalu lintas udara merupakan suatu bentuk pergerakan dari pesawat terbang
di dalam ruang udara. Dalam hal ini lalu lintas udara secara umum dapat
dipisahkan menjadi dua, yakni lalu lintasdi sekitar bandar udara ketika pesawat
akan tinggal landas (take off) ataupun mendarat (landing), serta lalu lintas udara di
luar otoritas bandar udara (airspace). 42
Salah satu unsur penting dalam manajemen lalu lintas adalah pemisahan
lalu lintas udara.Pada kenyataannya manajemen lalu lintas terutama lalu lintas
udara adalah tugas yang membutuhkan keahlian tersendiri dan menuntut
ketenangan agar mampu mengambil keputusan dalam waktu yang tepat. Semakin
padatnya lalu lintas penerbangan yang menggunakan berbagai jenis pesawat
terbang dengan kecepatan dan kemampuan terbang untuk setiap jenisnya pun
berbeda-beda,

maka

manajemen

lalu

lintas

udara

semakin

ditantang

kemampuannya untuk menentukan waktu pemisahan, kecepatan dan ketinggian

40

H.A. Abbas Salim, Manajemen Transportasi, (Jakarta : Rajawali Pers, 1993), hal 1.
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hal 11
42
Jumirto Dwi Bongga,Bandar Udara Internasional di Yogyakarta, Tugas Akhir :(Jakarta
:Program Studi Arsitektur Universitas Atma Jaya, 2009), hal 17
41

Universitas Sumatera Utara

34

pada saat yang tepat agar kecelakaan di udara dapat dihindari, demikian pula
dengan kondisi peralatan penunjang yang digunakan oleh ATC. 43
Air Traffic Control (ATC) atau pengendalian lalu lintas udara.Tujuan
utama ATC yaitu mengendalikan lalu lintas udara secara teratur dan mencegah
terjadinya tubrukan pesawat udara. 44Air Tarffic Control (ATC) sebagai pemandu
pergerakan pesawat diudara sehingga terjagakeselamatan penerbangan.Air Trafic
Control(ATC) biasanya bertugas di menara khusus pemantau yang dilengkapi
radio kontrol dan radar. 45
Air Trafic Control(ATC)memberikan layanan kepada pesawat udara
dalam penerbangan antara bandara juga. Pilot terbang di bawah salah satu dari
dua set aturan untuk pemisahan yaitu aturan Penerbangan Visual (VFR) atau
Flight Rules Instrumen (IFR). Pengendali lalu lintas udara memiliki tanggung
jawab yang berbeda untuk operasi pesawat di bawah perangkat peraturan yang
berbeda.Sementara penerbangan IFR berada di bawah kontrol positif.
Air Traffic Controller(ATC) ialah merupakan salah satu istilah dalam
penerbangan yang mempunyai arti sebagai profesi pemandu layanan pengaturan
lalu lintas di udara terutama pesawat terbang agar tidak terjadi insiden yang tidak
di inginkan seperti tabrakan dan lain sebagainya. ATC (Air Traffic Controller)
juga mempunyai tugas membantu pilot mengendalikan keadaan darurat, memberi
informasi tentang keadaan cuaca, navigasi penerbangan, dan informasi lalu lintas
udara lainnya. Air Trafic Control(ATC) sangat berperan penting dan memiliki
43

Desmond Hutagaol, Pengantar Penerbangan Perspektif Profesional, (Jakarta : Penerbit
Erlangga,2013), hal 204
44
Achmad Moegandi, Mengenal Dunia Penerbangan Sipil, (Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar
Harapan, 1996), hal 83-84
45
http://bandara.net/bandara/fasilitas-bandara-air-side.html, diakses tanggal 1 Februari 2016

Universitas Sumatera Utara

35

otoritas penuh terhadap pilot yang sedang menerbangkan pesawatnya. Pasalnya
semua aktivitas pesawat di area manouevring harus mendapat mandat terlebih
dahulu dari Air Trafic Control(ATC). Tujuannya tidak lain adalah agar tercapai
keselamatan dalam penerbangan. Semua komunikasi yang dilakukan antara pilot
dan Air Trafic Control(ATC) menggunakan alat yang sesuai dengan aturan. 46
Air Traffic Controller, (ATC) adalah penyedia layanan yang mengatur lalu
lintas di udara terutama pesawat terbanguntuk mencegah pesawat terlalu dekat
satu sama lain dan tabrakan. 47
Tugas Air Trafic Control(ATC) adalah sebagai mata dari pilot ketika di
udara, karena Air Trafic Control(ATC) yang berwenang memberikan informasi
dan keputusan apakah pilot dapat mencapai ketinggian tertentu dan apakah pilot
dapat mendarat atau terbang landas di bandara tersebut. Sehingga Air Trafic
Control(ATC) dituntut untuk memberikan informasi atau keputusan dengan cepat
dan tepat kepada pilot.Air Trafic Control(ATC) pertama di dunia adalah orang
yang berdiri di pinggir ujung landasan pacu bandara. Tugasnya adalah mengatur
pesawat yang sudah di final approach, dengan dua bendera di tangannya untuk
memandu pesawat agar sejajar dengan landasan Seiring kemajuan zaman, pesawat
yang diatur oleh Air Trafic Control(ATC) juga semakin banyak, oleh karena itu
didirikanlah menara pengawas pertama pada tahun 1930, dan juga tower pertama
yang menggunakan radio di Amerika memulai operasinya di bandara. Pada tahun
1932, hampir semua pesawat menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan

46

http://karangtarunabhaktibulang.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-atc-dalampenerbangan.html, diakses tanggal 1 Februari 2016
47
http://aritonang-sinaga.blogspot.co.id/2012/06/air-traffic-control-atc.html, diakses tanggal
w Februari 2016

Universitas Sumatera Utara

36

menara pengawas, dan sekitar 20 menara pengawas beroperasi pada tahun
1935.Tetapi pada jaman dahulu komunikasi itu hanya sekedar disekitar bandara
saja, radar juga hanya mencakup sekitar bandara saja tidak mencakup seluruh
wilayah.Pada saat ini, belum ada TCAS atau traffic collision avoidance system
atau sistem pencegah tabrakan di udara di setiap pesawatnya. Oleh karena itu,
pilot hanya menerapkan hukum “melihat dan tidak melihat” yang artinya apabila
pilot A melihat pesawat B, mereka cukup jaga jarak, tanggung jawab mereka
berdasarkan apa yang mereka lihat saja. Apabila tidak melihat, yang bisa
dilakukan pada saat itu untuk menentukan dimana posisi pesawat yaitu dengan
cara dikira-kira. Didalam menara pengawas,ditengah-tengahnya ada peta
besar,dan pion-pion yang digerakkan berdasarkan perhitungan yang belum tentu
akurat. 48
Selain kesalahan teknis yang dilakukan oleh kru pesawat, tidak dapat
dipungkiri pula bahwa Air Traffic Control juga turut memberikan andil dalam
kecelakaan pesawat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Pengatur lalu-lintas
udara (Air Traffic Control) adalah penyedia layanan yang mengatur lalu-lintas di
udara terutama pesawat terbang untuk mencegah pesawat terlalu dekat satu sama
lain dan tabrakan. Kegunaan lain adalah untuk memerintah dan menerangkan
keadaan dari lalu-lintas diudara juga memberikan informasi kepada pilot, seperti
keadaan radar, cuaca, terutama informasi navigasi. Biasanya Pengaturan lalulintas udara dilakukan diatas menara (Tower), agar dapat melihat dengan jelas
keadaan landas pacu.
48

http://blog-umams.blogspot.co.id/2011/05/air-traffic-controller.html, diakses tanggal 5
Februari 2016

Universitas Sumatera Utara

37

Dalam melaksanakan tugas mengatur lalu lintas udara, petugas operator
membutuhkan konsentrasi dan ketelitian yang sangat besar karena selain faktor
lingkungan, faktor operator juga memberikan pengaruh yang cukup besar, oleh
karenanya petugas pengatur lalu lintas udara (Air Traffic Control) harus memiliki
mental dan fisik yang prima.
Air Traffic Control (ATC)adalah rekan terdekat pilot selama di udara,
peran Air Traffic Control (ATC)sangat besar dalam tercapainya tujuan
penerbangan. Semua aktivitas pesawat di dalam Manoeuvring Area diharuskan
mendapat mandat terlebih dahulu dari Air Traffic Control (ATC), yang kemudian
Air

Traffic

Control

(ATC)akan

memberikan

informasi,

instruksi, clearance/mandat kepada pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan
penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan
memenuhi aturan. Air Traffic Control (ATC) merupakan salah satu media
strategis untuk menjaga kedaulatan suatu wilayah/suatu negara. 49
Perusahaan

penerbangan

untuk

ketertiban

dalam

lalu

lintas

udara,sebaiknya mengikuti arahan dari Pemandu lalu lintas udara (Air
TrafficController) yang disingkat Air Traffic Control (ATC).Air Traffic Control
(ATC) merupakan pengatur lalu lintas udara yangtugas utamanya mencegah
pesawat terlalu dekat satu sama lain danmenghindarkan dari tabrakan (making
separation). Selain tugas separation, Air Traffic Control (ATC)juga bertugas
mengatur kelancaran arus traffic (traffic flow), membantu pilotdalam menghandle
emergency/darurat, dan memberikan informasi yangdibutuhkan pilot (weather

49

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemandu_lalu_lintas_udara, diakses tanggal 6 Februari 2016

Universitas Sumatera Utara

38

information atau informasi cuaca, traffic information, navigation information, dll).
Air Traffic Control (ATC) adalah rekan dekat seorang pilot disampingunit
lainnya, peran Air Traffic Control (ATC) sangat besar dalam tercapainya tujuan
penerbangan.
Semua aktifitas pesawat di dalam area pergerakan diharuskan mendapat
izinterlebih dahulu melalui Air Traffic Control (ATC), yang nantinya Air Traffic
Control (ATC) akan memberikan informasi,insturksi, clearance/izin kepada pilot
sehingga tercapai tujuan keselamatanpenerbangan, semua komunikasi itu
dilakukan dengan peralatan yang sesuai danmemenuhi aturan Keadaan ruang
Pengatur lalu-lintas udara. 50
Sebuah menara pengawas (controltower) atau lebih khusus sebagai Air
TrafficControl Tower (ATCT), adalah nama dari unit Air Traffic Control (ATC)
yang bertanggung jawabuntuk pergerakan sekeliling bandara dan juga nama dari
bangunan untuk unityang mengoperasikan. Banyak bandar udara di dunia ini yang
tanpa menaraatau frekuensi (mandatory frequency), hanya bandar udara tersibuk
yang mempunyai lalu lintas udara yang diatur oleh menara pengawas. MenaraAir
Traffic Control (ATC) yang permanen, mempunyai spesifikasi yang secara sistem
strukturbiasanya

berdiri

diatas

bangunan

lain

di

bandar

udara

untuk

memudahkanpetugas pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Controller)
mengawasipergerakan pesawat didarat dan diudara Bandar udara, walau ada juga
unitmenara

sementara/darurat

menggunakan

trailer

atau

radio

portable

50

http://overseaszonemagazine.wordpress.com/2013/01/11/pemandu-lalu-lintas-udara/.html,
diakses tanggal 7 Februari 2016

Universitas Sumatera Utara

39

diluargedung. Menara Air Traffic Control (ATC) secara utuh biasanya
mempunyai jendela seputar lantaiatas, memberikan pandangan 360 derajat bagi
petugas.Plafond di ruang puncakmenara (tower cab) juga khusus dicat warna
hitam.Untuk Bandar udara kelasmenengah hanya mempunyai satu staff pemandu
menara Air Traffic Control (ATC) dan tidakmelayani 24 jam sehari. Sedangkan
bandar udara sibuk biasanya mempunyairuang untuk beberapa staff pemandu dan
mengoperasikan 24 jam sehari, 365hari per tahun. 51
Pengatur lalu-lintas udara (Air traffic control) adalah penyedia layanan
yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang, juga memberikan
informasi kepada pilot, seperti keadaan radar, cuaca, terutama informasi
navigasi.Biasanya Pengaturan lalu-lintas udara dilakukan diatas menara (Tower),
agar dapat melihat dengan jelas keadaan landasan pacu dan lingkungan
sekitarnya.Tujuan dari Pengaturan lalu lintas udara adalah untuk menghindarkan
tabrakan antar pesawat terbang, menghindarkan pesawat terbang yang berada di
daerah pergerakan pesawat dengan penghalang lainnya dan terciptanya kelancaran
serta keteraturan lalu lintas udara. Tugas Air Traffic Controler tercantum di dalam
Annex 2 (Rules of the Air) dan Annex 11 (Air Traffic Services) Konvensi Chicago
1944 adalah mencegah tabrakan antar pesawat, mencegah tabrakan pesawat
dengan obstructions, mengatur arus lalu lintas udara yang aman, cepat dan teratur
kepada pesawat terbang, baik yang berada di ground atau yang sedang terbang /
melintas dengan menggunakan jalur yang telah ditentukan. Untuk melaksanakan

51

Ricky P. Ricardianto & Charles An, Op.Cit, hal 25

Universitas Sumatera Utara

40

tugas tersebut diperlukan seorang petugas Air Traffic Control (ATC) dalam
Pengaturan arus lalu lintas udara yang dimulai. 52
Pengatur lalu-lintas udara (Air traffic control) adalah penyedia layanan
yang mengatur lalu-lintas di udara terutama pesawat terbang, juga memberikan
informasi kepada pilot, seperti keadaan radar, cuaca, terutama informasi
navigasi.Biasanya pengaturan lalu-lintas udara dilakukan diatas menara(Tower),
agar dapat melihat dengan jelas keadaan landasan pacu dan lingkungan
sekitarnya.Tujuan dari pengaturan lalu lintas udara adalah untuk menghindarkan
tabrakan antar pesawat terbang, menghindarkan pesawat terbang yang berada di
daerah pergerakan pesawat dengan penghalang lainnya dan terciptanya kelancaran
serta keteraturan lalu lintas udara. 53

C. Pengaturan yang berkaitan dengan Pelaksanaan Lalu Lintas Udara
berdasarkan Undang-undang penerbangan
Tujuan utama dari pengatur lalu lintas udara adalah untuk memberikan
pelayanan untuk menjamin keselamatan, keteraturan dan efisiensi lintas
penerbangan di wilayah udara yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini
dilakukan dengan cara menerapkan standard pemisahan antar pesawat dengan
pesawat yang lainnya juga antar pesawat dengan rintangan yang ada. Standar
pemisahan antar pesawat diterapkan secara longitudinal, vertikal dan lateral sesuai
dengan standard yang terapkan oleh ICAO (International Civil Aviation

52

Rangga, ATC (Air Traffic Control), melalui https://trwp97.wordpress.com /2013/11/20/atcair-traffic-control/.html, diakses tanggal 25 Januari 2016
53
Muhammmad Dhio Darus & Kasyful Mahalli, Op.Cit, hal 24

Universitas Sumatera Utara

41

Organization). Pemisahan yang aman terhadap pesawat meliputi tiga spasial
dimensi dan waktu yang diperkenalkan oleh Hopkin sekitar tahun 1995.
Pelayanan lalu lintas penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270
huruf a mempunyai tujuan:
a. Mencegah terjadinya tabrakan antarpesawat udara diudara;
b. Mencegah terjadinya tabrakan antarpesawat udara ataupesawat udara dengan
halangan (obstacle) di daerahmanuver (manouvering area);
c. Memperlancar dan menjaga keteraturan arus lalu lintaspenerbangan;
d. Memberikan petunjuk dan informasi yang berguna untukkeselamatan dan
efisiensi penerbangan; dan
e. Memberikan notifikasi kepada organisasi terkait untukbantuan pencarian dan
pertolongan (search and rescue). 54
Pelayanan lalu lintas penerbangan terdiri atas:
a. Pelayanan pemanduan lalu lintas penerbangan (airtraffic control service);
b. Pelayanan informasi penerbangan (flight informationservice);
c. Pelayanan saran lalu lintas penerbangan (air trafficadvisory service); dan
d. Pelayanan kesiagaan (alerting service). 55
Pelayanan lalu lintas penerbangan ditetapkan denganmempertimbangkan
paling sedikit:
a. jenis lalu lintas penerbangan;
b. kepadatan arus lalu lintas penerbangan;
c. kondisi sistem teknologi dan topografi; serta
d. fasilitas dan kelengkapan navigasi penerbangan dipesawat udara. 56
Kapten penerbang yang sedang bertugas yang mengalamikeadaan bahaya
atau mengetahui adanya pesawat udara lainyang diindikasikan sedang
54

Undang-undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 278
Ibid, Pasal 279 ayat (1)
56
Ibid, Pasal 279 ayat (2)
55

Universitas Sumatera Utara

42

menghadapi bahaya dalampenerbangan wajib segera memberitahukan kepada
unitpelayanan lalu lintas penerbangan. 57Setiap personel pelayanan lalu lintas
penerbangan yangbertugas wajib segera memberitahukan kepada instansi
yangtugas dan tanggung jawabnya di bidang pencarian danpertolongan setelah
menerima pemberitahuan ataumengetahui adanya pesawat udara yang berada
dalamkeadaan bahaya atau hilang dalam penerbangan. 58
Situasi lalu lintas penerbangan di udara maupun di darat adalah petuga lalu
lintas

udara.Untuk

menyederhanakan

sebutan

ini,

sebut

saja

pengatur

(controller).Merekalah yang berwenang memantau dan mengatur kelancaran lalu
lintas penerbangan agar tidak terjadi kecelakaan seperti tabrakan pada saat
pesawat bergerak.Untuk menunjang keamanan ini para penerbang pun diharapkan
mematuhinya dengan disiplin yang tinggi.Tanggungjawab seorang pengatur lalu
lintas udara sangatlah berat, oleh sebab itu mereka membutuhkan ketenangan dan
ketelitian dalam melaksanakan tugasnya.Selama bertugas, seorang pengatur bukan
hanya mengawasi dan mengamati arus lalu lintas penerbangan seperti seorang
polisi laludi jalan raya yang bisa dan memungkinkan untuk memberhentikan
seorang pengguna jalan raya yang melakukan pelanggaran peraturan lalu
lintas.Seorang pengatur berperan langsung mengatur dan memberi intruksi
(perintah) sesuai dengan peraturan internasional kepada penerbang yang
mengoperasikan pesawat terbang di darat maupun di udara dan yang paling
penting adalah memastikan bahwa instruksi yang diberikannya dilaksanakan oleh
penerbangan demi keamanan penerbangan beserta penumpangnya.Orang awam
57
58

Ibid, Pasal 354
Ibid, Pasal 355

Universitas Sumatera Utara

43

hanya mengetahui bahwa ruangan kerja petugas Air Traffic Control (ATC) di
tingkat paling atas menara pengawas yang berada pada setiap Bandar
udara.Seluruh kegiatan pengaturan lalu lintas udara dilakukan dengan komunikasi
dua arah antara Air Traffic Control (ATC) dan para penerbangan.Komunikasi ini
menggunakan radio pada pada frekuensi yang sangat tinggi yaitu antara 118-131
MHz (mega Hertz).Setiap peralatan radio komunikasi sudah barang tentu
memiliki pemancar dan penerima.Pengaturan lalu-lintas udara dilakukan di atas
menara (tower), agar dapatmelihat dengan jelas keadaan runway Landas pacu.
Prinsip tugas air traffic control(ATC)yaitu menjaga keselamatan pesawat terbang
di bandara dan sekitarnya. Pemandulalu lintas udara (Air Traffic Controller, ATC)
adalah penyedia layanan yangmengatur lalu lintas di udara terutama pesawat
terbang untuk mencegah pesawatterlalu dekat satu sama lain dan tabrakan. Air
Traffic Control (ATC) atau yang disebut dengan AirTraffic Controller merupakan
pengatur lalu lintas udara yang tugas utamanyamencegah pesawat terlalu dekat
satu sama lain dan menghindarkan dari tabrakan(making separation). 59
Air Traffic Control (ATC) memiliki tugas lain, yaitu mengatur kelancaran
arus traffic (trafficflow), membantu pilot dalam menghandle emergency/darurat,
dan memberikaninformasi yang dibutuhkan pilot (weather information atau
informasi cuaca,traffic information, navigation information, dll). Air Traffic
Control (ATC) adalah rekan dekat seorangpilot disamping unit lainnya, peran
ATC sangat besar dalam tercapainya tujuanpenerbangan. Semua aktifitas pesawat
di dalam area pergerakan diharuskanmendapat izin terlebih dahulu melalui Air

59

Desmond Hutagaol, Op.Cit, hal 197

Universitas Sumatera Utara

44

Traffic Control (ATC), yang nantinya Air Traffic Control (ATC) akanmemberikan
informasi, insturksi, clearance/izin kepada pilot sehingga tercapaitujuan
keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan denganperalatan yang
sesuai dan memenuhi aturan.Keadaan ruang Pengatur lalu-lintas udara. 60
Pengatur lalu lintas udara bertugas mengarahkan pesawat seefisien
mungkin untuk meminimalkan penundaan pesawat.Beberapa pengatur lalu lintas
udara mengatur kedatangan dan keberangkatan pesawat melalui wilayah udara
yang ditunjuk.Terminal controller juga mengawasi semua perjalanan pesawat
didalam ruang bandara.Mereka mengatur aliran pesawat masuk dan keluar dari
bandara. Jam kerja mereka biasanya 40 jam dalam seminggu, meskipun demikian
bisa saja ada tambahan jam kerja, sehingga mereka harus lembur. Karena
sebagian besar control tower dan centre beroperasi 24 jam dalam sehari, 7 hari
seminggu, controllers juga bekerja shift malam dan hari libur. Ruang kerja mereka
meliputi menara kontrol Aerodrome Control Tower (ADC), Approach Control
Office (APP) dan Area Control Centre (ACC).
Sesuai dengan Civil Aviation and Safety Regulin (CASR) dan International
Civil Aviation Organization (ICAO) yang tertuang dalam Annex 11 air traffic
services, mempunyai 5 (lima) tujuan dari pelayanan lalu lintas udara (five
objective of air traffic services), adalah :
a. Mencegah tabrakan antar pesawat di udara.
b. Mencegah tabrakan antar pesawat di daerah pergerakan dengan halangan
lainnya.
c. Mempertahankan keteraturan arus lalu lintas penerbangan.

60

Aritonang Sinaga, Air Traffic Control ( ATC ), melalui http://aritonang-sinaga.blogspot.
co.id/2012/06/air-traffic-control-atc.html, diakses tanggal 26 Januari 2016

Universitas Sumatera Utara

45

d. Memberikan saran dan informasi yang bermanfaat untuk keselamatan dan
efisiensi bagi penerbangan.
e. Memberitahukan instansi yang berkaitan dengan pesawat yang membutuhkan
pertolongan dengan unit SAR (Search and rescue) dan membantu instansi
tersebut, apabila diperlukan. 61

61

Afen Sena, Deskripsi Umum Pelayanan Pemanduan Lalu Lintas Udara, melalui
http://angkasasena.blogspot.co.id/2008/04/deskripsi-umum-pelayanan-pemanduan-lalu.html,
diakses tanggal 27 Januari 2016

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tingkat Stres Pada Pengatur Lalu Lintas Udara Bandar Udara Polonia Medan

2 61 69

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

4 51 112

PENDAHULUAN TANGGUNGJAWAB PIDANA AIR TRAFFIC CONTROL (ATC) SEBAGAI PELAKSANA LALU LINTAS UDARA TERHADAP KECELAKAAN PESAWAT.

0 1 14

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN TANGGUNGJAWAB PIDANA AIR TRAFFIC CONTROL (ATC) SEBAGAI PELAKSANA LALU LINTAS UDARA TERHADAP KECELAKAAN PESAWAT.

0 2 27

Prakiraan Arus Lalu Lintas Udara Untuk Pengembangan Bandar Udara Supadio Pontianak.

0 0 14

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

0 0 9

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

0 0 1

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

0 2 14

Tanggung Jawab Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control) Terhadap Lalu Lintas Udara Yang Aman Dan Lancar (Studi Pada Bandar Udara Kuala Namu International)

0 0 2

TANGGUNG JAWAB AIR NAVIGATION DALAM PELAYANAN LALU LINTAS UDARA UNTUK KEAMANAN DAN KESETAN PENERBANGAN (STUDI PADA AIR NAVIGATION BANDAR UDARA KUALANAMU DAN BANDAR UDARA HANG NADIM) | Aflah | Mimbar Hukum 16862 52015 1 PB

1 3 15