Embrace The Tourism With Enchanting Maimoon Palace

BAB I
INTRODUCING
Dalam kesempatan ini, perancang mendapatkan tugas dengan tema besar yaitu
"Riverfront Architecture". Pengertian dari tema menurut perancang adalah Arsitektur
Muka Sungai, memiliki tujuan bagaimana agar sungai dapat menjadi satu kesatuan
dengan tapak dan bangunan yang akan direncanakan. Hal yang tidak boleh dilupakan
dalam arsitektur muka sungai adalah meskipun sungai berada pada bagian belakang
lokasi bangunan, tampak bangunan harus menarik sehingga tampak belakang bangunan
juga merupakan tampak depan bangunan.
Tentunya dari tema yang diberikan, perancang memperkirakan tugas ini akan berlokasi
disekitar pinggiran sungai yang ada di kota Medan. Sungai-sungai yang berpotensi untuk
dijadikan tempat perencanaan yaitu Sungai Babura dan juga Sungai Deli. Sebab ke dua
sungai ini melintasi disepanjang kota Medan, contohnya (dalam skala kecil) seperti
Sungai Babura yang melintasi dari Jln. Karya Jasa (Kec. Medan Johor) hingga Jln. Zainul
Arifin (Kec. Medan Polonia), sedangkan untuk Sungai Deli yang melintasi dari Jln.
Brigjend Katamso (Kec. Medan Maimun) hingga Jln. Guru Patimpus (Kec.Medan
Petisah). Ke dua sungai yang telah disebutkan, melintasi di tempat-tempat yang menurut
perancang merupakan tempat komersil dan bangunan bersejarah seperti Cambridge,
Istana Maimun, kantor Walikota Medan, Hotel Grand Aston, Podomoro City, dan lainlain.
Bangunan -bangunan yang dialiri oleh sungai tentunya dapat dijadikan suatu potensi yang
dapat dikembangkan baik dari pihak pemerintah kota maupun pihak swasta untuk


5
Universitas Sumatera Utara

6

bersama-sama atau menjadi pelopor dalam mengubah paradigma (cara berfikir)
masyarakat yang tinggal baik di daerah pinggiran sungai maupun tidak agar tidak
membuang sampah ke sungai karena sungai dapat dijadikan potensi. Salah satu
penyelesaian pada pinggiran sungai dapat dijadikan River Walk, atau amphiteater.
Contoh kasus nyata dimana sungai dijadikan sebagai potensi baik dalam bidang
pariwisata maupun bidang bisnis adalah Singapore River di Clarke Quay (gambar 1.1).
Sungai ini dikelilingi oleh restoran dan retail. Daerah ini ramai dikunjungi oleh
wisatawan maupun masyarakat sekitar, karena memiliki tempat yang cukup luas sehingga
remaja-remaja yang dapat berkumpul dan menikmati suasana malam di Sungai Singapura
tersebut. Wisatawan juga dapat berjalan disepanjang pinggiran sungai dengan
pemandangan menuju sungai dan terdapat fasilitas untuk berkeliling sungai dengan
menggunakan gondola yang harus disewakan jika ingin berkeliling ke sungai singapura.
Hal ini dapat direalisasikan karena pemerintah Singapura dan pihak swasta bersama-sama
ingin meningkatkan nilai dari sungai singapura karena memiliki potensi dilihat dari

berbagai bidang.

Gambar 1.1 Sungai Singapura (Clarke Quay)

Universitas Sumatera Utara

7

Berdasarkan tema "Riverfront Architecture" yang jarang ditemui di kota Medan, salah
satu potensi untuk meningkatkan minat wisatawan dan masyarakat sekitar untuk
berkunjung ke suatu lokasi untuk menikmati Riverfront dengan pemanfaatan "Urban
Heritage Tourism" selain untuk meningkatkan pendapatan kota, untuk meningkatkan nilai
pariwisata di kota Medan serta dapat memperkenalkan bangunan bersejarah kota Medan.
Menurut perancang, Urban Heritage Tourism diartikan per-kata sebagai Urban memiliki
arti

kota, Heritage memiliki arti Sejarah (preservasi) dan Tourism memiliki arti

pariwisata, pengertian secara keseluruhan adalah pariwisata ke tempat-tempat bersejarah
di suatu kota. Tujuan Urban Heritage Tourism adalah untuk meningkatkan angka

kunjungan pariwisata ke kota khususnya dalam bidang pariwisata sejarah. Jika di
elaborasikan antara tema "Riverfront Architecture" dan "Urban Heritage Tourism" adalah
bagaimana untuk meningkatkan nilai sungai sebagai potensi untuk menarikan wisawatan
untuk kunjungan pariwisata sejarah, tentunya sebelum wisatawan sejarah datang ke suatu
kota pasti akan mencari informasi terlebih dahulu tentang bangunan bersejarah yang akan
didatangi, ketika terdapat suatu nilai lebih hal ini akan lebih menarik minat wisatawan
untuk berkunjung.
Di kota Medan, jika dikaitkan dengan Urban Heritage Tourism, menurut data Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan angka kunjungan pariwisata sejarah bertambah
dari tahun ke tahun tertinggi tahun 2011 adalah Istana Maimun (Tabel 1.1). Dari pihak
pemerintah kota Medan juga menjadikan Istana Maimun sebagai unggulan dalam bidang
pariwisata. Istana Maimun sebagai bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi juga
termasuk dalam konteks Riverfront Architecture, sebab pada bagian belakang Istana
Maimun berbatasan langsung dengan Sungai Deli.

Universitas Sumatera Utara

8

Tabel 1.1 Data Pengunjung ke Objek Wisata Kota Medan

N

Nama Objek Wisata

o.

Jenis Objek

Jumlah Kunjungan

Wisata

2008

2009

2010

2011


1

Istana Maimun

Sejarah

97.144

100.156

100.965

107.800

2

Mesjid Raya Kota Medan

Sejarah


5.340

4.800

5.000

3.740

3

Tjong A Fie

Sejarah

9.155

9.544

9.506


9.350

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan

Pada zaman dahulu, Sungai Deli dijadikan sebagai urat nadi atau akses perdagangan
transportasi air yang dapat digunakan kapal berukuran sedang (gambar 1.2), tetapi kondisi
sekarang tidak memungkinkan lagi. Bangunan Istana Maimun sejak tahun 1891 pada
masa Sultan Ma’mun Alrasyid Perkasa Alamsyah berdiri kokoh sampai sekarang dan
kepemilikan baik tanah maupun bangunan masih menjadi milik Kesultanan Deli. Salah
satu yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung adalah gaya arsitektur Istana
Maimun menggunakan gaya Melayu, Eropa dan Mohgul. Pada bagian samping depan
Istana Maimun terdapat Meriam Puntung yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan
untuk berkunjung dengan cerita legendanya yang berhubungan erat dengan Kesultanan
Deli.

Gambar 1.2 Kondisi Sungai Deli Medan Labuhan tempo dulu
(Sumber Estalasehijau.blogspot.com)

Universitas Sumatera Utara


9

Penambahan fasilitas dan sungai sebagai potensi yang direncanakan pada lokasi Istana
Maimun tentunya diharapkan dapat lebih "merangkul" dalam segi jumlah pengunjung dan
minat wisawatan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung melihat bangunan
bersejarah kota Medan karena penambahan fasilitas merupakan hal yang baru pada lokasi
Istana Maimun. Fasilitas-fasilitas yang direncanakan oleh perancang yang sesuai dengan
lokasi Istana Maimun adalah bangunan dengan fungsi hotel dan apartemen. Tujuan dari
perencanaan penambahan fasilitas hotel dan apartemen, agar dapat lebih "merangkul"
wisatawan yang datang untuk menginap dan lebih mengenal nilai-nilai sejarah yang
terkandung baik berupa bangunan hingga Kesultanan Deli. Keluarga Kesultanan Deli
yang bertempat tinggal di belakang bangunan Istana Maimun akan memiliki 1 unit
apartemen untuk setiap kepala keluarga setelah proses pembangunan selesai.
Untuk perencanaan Sungai Deli sebagai potensi, perancang merencanakan akan ada ruang
publik pada bagian belakang Istana Maimun. Wisatawan yang berkunjung ke Istana
Maimun diharapkan dapat menikmati Sungai Deli secara keseluruhan dengan penataan
landscape yang baik sesuai dengan tema atau konsep yang direncanakan oleh perancang,
sehingga ketika wisatawan berjalan menuju sungai maka wisatawan dapat nyaman dan
mudah mengakses dengan "skenario" atau jalur yang direncanakan oleh perancang.
Diharapkan dengan penambahan fasilitas berupa hotel, apartemen dan ruang publik dapat

menarik dan "merangkul" minat wisatawan dari lokal maupun mancanegara sehingga
akan meningkatkan angka kunjungan pariwisata di kota Medan. Karena penambahan
fasilitas ini merupakan hal yang baru pada lokasi Istana Maimun semenjak didirikan dan
juga pemanfaatan Sungai Deli yang berbatasan langsung dengan lokasi perencanaan
menjadi salah satu daya tarik wisatawan dapat berhasil sesuai dengan perencanaan
perancang.

Universitas Sumatera Utara