Hambatan-Hambatan Komunikasi dalam Interaksi Masyarakat (Studi Tentang Hambatan-Hambatan Komunikasi Dalam Interaksi Masyarakat Suku Nias di Kampus Universitas Sumatera Utara)

79

LANPIRAN I

Universitas Sumatera Utara

80

PEDOMAN WAWANCARA

Nama

:

Usia

:

Status

:


Pendidikan

:

Asal

:

Tujuan melakukan perantauan
-

Sudah berapa lama berada di medan ?
Apa alasan anda memilih untuk pindah ke kota Medan ?
Kenapa anda memilih bekerja sebagai penarik becak?
Sudah berapa lama berprofesi sebagai tukang becak ?

Gambaran interaksi suku nias
-


Bagaimana interaksi anda dengan masyarakat Medan?
Apakah anda lebih sering berinteraksi dengan sesama suku atau dengan
suku lain ?
Bagaimana pengalaman anda berinteraksi dengan orang yang berbeda
suku?
Apakah anda pernah mengalami konflik?
Bagaimana Suka duka selama berada di Medan?
Apakah ada perubahan diri pada anda selama berada di Medan?

Hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya
-

Hambatan apa yang anda alami selama berada di kota Medan?
Apa saja hambatan yang anda alami ketika berinteraksi dengan masyarakat
kota Medan?

Universitas Sumatera Utara

81


LANPIRAN II

Universitas Sumatera Utara

82

INFORMAN I
Nama

: Ali

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status

: Belum Menikah

Usia


: 24 Tahun

Pekerjaan

: Penarik Becak

Waktu Wawancara

: 12.00 Wib, Tanggal 29 Juni 2016

Tempat

: Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P

: Peneliti

I


: Informan

P

: Sudah berapa lama abang berada ki kota Medan?

I

: Aku di sini baru 4 bulan

P

: Apa alasan anda utuk datang ke kota Medan?

I

: Cari pengalaman

P


: Berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak?

I

: Baru satu bulan, daripada nganggur kan mending narik becak aja

P

: Apa alasan anda memilih profesi sebagai penarik becak?

I

: Ya.... kan sekarang nyari kerja susah, apalagi bulan puasa kayak gini mau
ngelamar pun susahya kan......ah mending narik becak ajalah nyari
pengalaman sedikit lah apalagi kita dari kampung ke Medan.

P

: Bagaimana pandangan anda tentang kota Medan?


I

: ya lumayan lah.... gara-gara becaknya, soalnya bawa sewa kan kesana ke
mall, carefure, stsiun aamplas mana aja pasti tau.

P

: Bagaimana perbedaan Medan dengan Nias?

Universitas Sumatera Utara

83

I

: Beda lah Medan kan kota besar Nias kan kecil, kalau Nias kan masih
walikota terus mungkin penduduknya gak padat kali apalikan, logikanya
seperti khiasan lah pasti jauh lebih berbeda lah ha.... begitu.


P

: Bagaimana perbedaan budaya Medan dengan Nias?

I

: Budayanya sama saja.......ha beda juga lah budayanya.

P

: Bedanya?

I

: Cemana ya dibilang, soalnya budaya sini belum tau, belum pengalaman
budaya di sini.

P

: Kalau di Nias sendiri bagaimana budayanya?


I

: Misalnya ada pesta ntah ada acara adat-adat, ada budaya disitu. Misalnya
tanggal 17 Agustus nanti budaya pasti ada, misalnya lompat batu anakanak SMP, SMA memiliki ketinggian 2 meter lebih lah.

P

: Selama di Medan apa yang sudah anda dapatkan?

I

: Belum ada....... ada sih pengalaman sedikit-sedikit tapi belum hafal.
Adapun tapi gimana yah.

P

: Di Medan tinggal dengan Siapa?

I


: Sama abang.

P

: Menurut anda Bagaiman lingkungan tempat anda tinggal sekarang?

I

: Lingkungan disini gimana ya, tapi lumayan lah tapi kayaknya lingkungan
disini masih kurang bersih itu saja.

P

: Bagaimana interaksi anda dengan orang-orang Medan?

I

: Ya gimana ya lumayan juga lah.


P

: Lumayan gimana ?

I

: ya.... yang penting orang itu baik, cakapnya bagus

P

: Kalau interaksi dengan suku lain?

I

: Gak lah biasa aja soalnya dulu aku tu SMA bukan di Nias aku SMA di
Sibolga, tapi suku Batak, Karo Jawa aku uda tau gimana cara sistem orang
itu.

P

: Bagaimana pandangan anda terhadap suku lain?

Universitas Sumatera Utara

84

I

: Ya dulu itu aku pernah jalankan budaya karo kan sama batak kan
misalnya ada pesta kan diajak sama kawan-kawan kan ha...ikut-ikutan aja.

P

: Kalau dari segi bahasa?

I

: Dari segi bahasanya kalo bahasa batak tahu semuanya, karo kurang
paham aku, ntah bahasanya beda kali sama batak. Kalo batak lumayan
tahu la kita . soalnya lama kau bekawan sama orang batak, karo juga gitu
tapi kurang paham kali aku sama bahasanya. Paham pun gak semuanya.

P

: Pernahkah terlibat konflik selama berada di Medan?

I

: Gak lah......itukan tergantung kitanya itu.

P

: Bagaimana komunikasi anda dengan masyarakat Medan?

I

: Gak kalau semenjak aku narik becak sini kan eee..........sewanya ngobrol
ajak ngobrol apa kan cuman sebentar. Pokoknya tergantung kitanya itu
kalau kita omomgan kita kasar cepat tersinggung dia karena omongan kita.

P

: Pernah gak mengalami itu?

I

: Ya pernah dililang sama ku tapi aku gak pernah lakukan sama orang.

P

: Apakah anda pernah tersinggung dengan perkataan orang terhadap suku
anda?

I

: Pernah, waktu aitu aku lagi bawa penumpang aku gak suka dengan cara
ngomongnya. Karena cara ngomongnya gak enak. Dia itu gimana ya, dia
itu anggap tukang becak itu apa rendah tapi bagi aku enggak lah samanya
dia pun tinggi sekolah kalo dia gak bisa jalankan sama doangnya. Aku pun
gitu uda tamat SMA kan karena aku gak bisa jalankan makanya sama juga
kan.

P

: Hambatan apa yang anda alami selama berada di Medan?

I

: Kendala sih gak ada cuman bahasa karo itu ajanya. Ada juga misalnya
orang luar negri la, orang luar dari negara Indonesia ha....pernah ku bawa
aih...bahasanya beda kali

P

: Orang apa itu? Malaysia?

I

: Bukan orang arab, beda kali ah gak tahu la aku bilangnya.

P

: Ketika ngumpul dengan sesama suku Nias, bahasa apa yang digunakan ?

I

: Ya bahasa kami lah, ada juga bahasa Indonesia misalnya kan ada orang
batak karo. Nias ya.....gak enak lah kami pake bahasa nias.

Universitas Sumatera Utara

85

P

: Bagaimana pandangan anda tentang suku lain seperti suku Jawa?

I

: Ya enak kali omongannya. Omongannya halus, pengungkapannya halus
kali. Itu aja yang paling aku suka sama orang jawa apalagi kalo ngomong
sama orang emmm.....apa senang ntah gimana kalau aku tu kalo ngomong
sama orang itu senang kali aku.

P

: Perubahan apa yang anda dapat selama berada di kota Medan?

I

: Dimanapun kita berada perubahan pasti ada. Perubahannya dalam segi
kerja, kalo dari diri aku sendiri gak ada, adapun perubahan dalam diri aku,
aku hitam selama disini.

P

: Kenapa bisa begitu ?

I

: Iya. Perbedaan disini air kalo mandi make sabun mesti dua tiga kali baru
bersih. Kalau nggak masih ada sisanya, iya serius aku. Itulah bedanya
mata air disini dengan di Nias. Kemarin aja aku alergi sama air sini, kalo
gak percaya ini bekasnya. Pakai sabun detol baru bersih.

P

: Bagaimana pandangan anda dengan budaya orang Medan?

I

: Iya angkot-angkot itu ugal-ugalan. Kadang ngerem mendadak cari sewa
itu aja.

P

: Kalau di Nias?

I

: Memang ada angkot disana tapi ya tertip gak seperti disini. Kalau disini
kan banyak

P

: Bagaimana menurut anda tinggal di Medan?

I

: Di Medan memang enak tapi aku lebih milih tinggal di Nias.

P

: Apa yang anda alami ketika pertama kali melakukan perantauan?

I

: Wah..... malu lah, soalnya bahasanya beda. Beda lah beda kali soalnya
semua gak ada penutup. Dulu waktu sekolah aku pernah sebangku dengan
marga Hutapea, waktu dia ngomong ya aku diamin. Soalnya beda kali
logatnya. Gaya bahasanya tapi lama-lama tau juganya kita.

P

: Baik lah bang terima kasih ya bang uda mau di wawancarai sama aku

I

: Oo iya bang sama-sama bang.

Universitas Sumatera Utara

86

INFORMAN II
Nama

: Firman

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status

: Sudah Menikah

Usia

: 31 Tahun

Pekerjaan

: Penarik Becak

Waktu Wawancara

: 01.00 Wib, Tanggal 29 Juni 2016

Tempat

: Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P

: Sudah berapa lama anda berada di kota Medan?

I

: 9 Tahun

P

: Alasan anda memilih Untuk merantau ke kota Medan?

I

: Mau pingin tahu aja bagaiman situasi di kota Medan

P

: Bagaimana situasi kota Medan sendiri setelah berada di sini?

I

: Ya gimana ya bilangnya ya.....kegiatan kurang ibaratnya pekerjaan kalo
gak nari becak ini gak ada kerja yang lain.

P

: Sudah berapa anda menjalani profesi sebagai penarik becak?

I

: 9 Tahun

P

: Bagaimana perbedaan budaya di Medan dengan di Nias ?

I

: Beda la. Ya kalo menurut saya sih kalo ibaratnya perbedaannya sedikitsedikit saja. Kalo batak sama nias dari adatnya sama saja, kalo jawa
dengan nias beda la. Bedanya apabila apa, kalau ada saudaraku atau istriku
orang jawa krang mengerti, kurang memahami dia sama mak-tuanya.
apabila ada orang tua dari suaminya kalo jawa gak ada. Karena
kebanyakan orang nias menganggap orang tua dari itu sebagai bapak
kandung sendiri. kalo orang jawa ini gak perdulian sama famili, sama
saudara atau sama mertua. Kalo mertuanya sakit dibiarin, suaminya
dipengaruhinya uda gak usa...gak usah kasih-kasih.

P

: Dari segi bahasa pernah mengalami kesulitan?

Universitas Sumatera Utara

87

I

: Pernah, dari suku karo ya sulit yang diucapkan mereka. Sama batak juga,
sama jawa juga.

P

: Bagaimana pandangan anda terhadap masyarakat Medan ?

I

: Ya, kalo di Medan ini.....kalau ibaratnya apa ya ku bilang ya, kalau uda
naik saudaranya mungkin bisa dijatuhkannya itu. Kenapa dia bisa naik
sedangkan dia enggak.

P

: Bagaimana interaksi anda dengan masyarakat Medan?

I

: Ya kalo interaksi disini seperti bahasa anak gaul, siap lo siapa gua yang
penting urus diri masing-masing. Apabila ada mengeluh kamu sama ku
tentang masalah mu ku kasih, kalo gak ada diem aja.

P

: Apakah anda pernah mengalami konflik ?

I

: Ada konflik membawa kendaraan ini lah. Masalah becak atau ditabrak
dari belakang atau ditantang “matamu itu” katanya. Ha..memangnya kalau
dibilang itu ibaratnya abang lah yang bilang sama ku “mata mu laitu
oi”baru ku bilang sama abang contohnya “memangnya kau itu siapa,
manusia apa binatang”. Itula apa berantam, kadang-kadang berantam
hanya masalah sepele aja kalo dibilang. Kadang itu kalo uda
mau....maunya terakhir maunya datang orang-orang we....we....we...
langsung diramein.

P

: suka duka selama berada di Medan?

I

: Ya..... gimana bilangnya ya, ya.... pernah ku alami susah belum punya
keluarga aku. Tahun berapa aku menikah..... tahun 2012 ya penghasilan di
situ lah bisa....gak usah lah kita cerikan yag tinggi-tinggi aja dari bawah
lari la penghasilan kita Rp 30.000.500,-. Kalau memang penghasilan di
Medan ini kalau kita mau hemat ya agak lumayan lah kalau narik becak
ini.

P

: Aalasan anda memilih untuk bekerja sebagai penarik becak?

I

: Ya, karena gak ada kerja lain la. Kita kerja sebagai supir tamatan gak
ada, kalaupun ada tamatan harus perlu uang masuk. Disinilah lah banyak
ini yang sarjana hukum narik becak juga.

P

: Sebelum narik becak ada kerja lain?

I

: Pernah kerja di babi panggang, baru di doorsmer.

P

: Bagaimana interaksi anda dengan suku lain?

Universitas Sumatera Utara

88

I

: Kebanyakan disini bang e....apa e.....ibaratnya ada ada adat-adat disitu
atau pesta memihak-mihak. Ibaratnya, contohnya kita berdua bapak abang
sama bapak ku satu kakek dari atas, ha sementara kita uda
be...apa.....e....tiga tingkat sama kakek kita tadi sama sudara, sama bapak
abang tadi sama bapak ku. Ibaratnya ada pesta abang lah contohnya kan
masih saudara kalo tiga tingkat itu. Ompu bapak tadicuman hanya satu,
ompu bapak sama ompu bapak ku sama cuman satu. Ibaratnya ada pesta
sama abang atau sama kamu sekarang maka muncul lah aku, “ah
memangnya siapanya kamu disini”, “kamu siapa rupanya”karena aku tadi
atau bapak aku kan eee...orang susah-susah. Ah itu anak yang gak perlu itu
ngapai diundang-undang cukup kita-kita aja yang mana yang kita hargai
ya itula yang kita hargai.

P

: Apakah anda mengalami perubahan dalam diri anda seperti perubahan
sikap atau apa?

I

: Iya ibaratnya sikap ku dulu bisa dibilang ya apa la ya..... kalo orang itu
lagi berdiri di situ aku ngobrol sama dia salah-salah bicara sedikit, cari
masalah disitu. Karena uda pernah kualami, kupikir-pikir apakah ada
gunanya apakah tidak. Yauda la berenti aja apa gunanya ini.

P

: Apakah anda sudah banyak mengetahui tentang kota Medan?

I

: Ya, gak semuanya kalo yang di Medan ini dari 100% bisa la kubilang 1%
aja dari segi ilmu pengetahuan mengenai budaya-budaya Medan. ya
budaya di Meda ini agak berbeda sedikit saja.

P

: Kalau begitu pak, terima kasih banyak pak bapak sudah mau meluangkan
waktu bapak untuk saya wawancarai.

I

: iya-iya sama-sama

Universitas Sumatera Utara

89

INFORMAN III
Nama

: Yatfin Bula

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status

: Belum Menikah

Usia

: 22 Tahun

Pekerjaan

: Penarik Becak

Waktu Wawancara

: 11.00 Wib, Tanggal 30 Juni 2016

Tempat

: Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P

: Sudah berapa lama anda Berada di Kota Medan?

I

: 2 Tahun

P

: Aalasan memilih merantau ke kota Medan?

I

: Saya merantau ke Medan untuk mencari pengalaman kerja.

P

: Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak?

I

: 1 Tahun lebih saya narik becak

P

: Kenapa memilih bekerja sebagai penarik becak?

I

: Kenapa aku memilih narik becak, karena gak ada paksaan. Kemauan
sendiri, kerja lain gimana la ya banyak paksaan.........karena keinginan
sendiri la makanya aku narik becak.

P

: Kenpaa memlih mangkal di kampus USU?

I

: Emang ini pangkalan kami dari awal, pangkalan kami ya emang uda
disini.

P

: Bagaimana pandangan anda tentang kota Medan?

I

: Sangat gimana la ya, sangat berbeda situasinya pendapatan karena
kerjanya disini lumayan lancar la daripada di kampung. Kenapa ku bilang
kayak begitu, lancar karena pekerjaannya menetap daripada di kampung,
namanya di kampung bertani.

P

: Bagaimana perbedaan budaya yang ada di Medan dengan Nias?

Universitas Sumatera Utara

90

I

: Kalau perbedaan kebudayaan juga terbawa-bawa juga disini. Karena
budaya dari nias juga ada disini.

P

: Bagaimana interaksi anda dengan masyarakat Medan?

I

: Bagus lah sama-sama senang. Kenapa kubilang begitu, biar saling
mengenal sehingga kita tahu nanti perbedaannya.

P

: Kalau interaksi dengan suku lain?

I

: Iya kalau interaksi gak mungkin kita langsung mengenal ya kan. Kita
terima saja sehingga kita bisa beradaptasi.

P

: Apakah anda mengalami hambatan ketika berinteraksi denga suku lain?

I

: Ada juga tapi ya....menurut orangnya juga bang. Kendalanya contohnya
situasi, contohnya kita di ajak ini kebetulan kita berhalangan ya kan
sehingga kayaknya kita tidak bergabung lagi sama orang itu sama suku
lain gitu.

P

: Kalau dari segi bahasa?

I

: Kalau kendala ada sih bang, contohnya kan dalam segi berbicara kan
gitu. Beda kan pengungkapannya.

P

: Ngerti gak?

I

: Kalau tentang bahasa indonesia ngerti tapi kalau bahasa orang itu sendiri,
kalau ya...contohnya ya kan bahasa suku orang itu sendiri kan mengerti la
dari pada bahasa lain ya kan.

P

: dari segi logatnya?

I

: Adapun perbedaannya dari logat-logat bahasa ya kan pasti berbeda-beda
la.

P

: Aapakah ada orang yang pernah berfikiran yang berfikiran buruk
terhadap suku Nias?

I

: Gak juga bang, tergantung orangnya juga. Tergantung orang yang
interaksi dengan kita sehingga kalo orangnya ya memang baik ya kita baik
juga cuman dari awal kita memahami sifat mereka.

P

: Bagaimana pandangan masyarakat terhadap suku Nias?

I

: Ya kita terima aja. Kan agar sama-sama saling mengetahui satu sama
lain.

Universitas Sumatera Utara

91

P

: Apakah anda pernah mengalami konflik?

I

: Pernah, konflik ini lah konflik pekerjaan. Antara karyawan dengan
karyawan gitu. Masalahnya kita baru masuk, dalam pekerjaan kita
kayaknya kita di... apa... gimana bialngnya kita tidak disuruh-suruh aja
gitu. Karena kita.....karena baru-baru kitatidak tahu sama sekali, tidak tahu
aturan gitu sehingga kita disuruh-suruh aja. Sehingga orang itu ini...
ee....walaupun capek kita tapi tetap aja disuruh-suruh. Memang dibantuin
sih dibantuin itulah, dipaksa karena namanya baru-baru kita ya kan biar
kita tahu juga gitu aja. Kalau kaonflik adu fisik enggak.

P

: Bagaimana penyelesaiannya?

I

: Ya di selesaikan. Karena kawan ya kan diselesaikan ja ya kan kalau kita
tidak senang dengan kita seseorang, kita ya ngomong aja langsung
sehingga bisa di selesaikan baik-baik.

P

: Bagaimana perbedaan budaya di Medan dengan di Nias?

I

: Cara bergaulnya sih.

P

: Kalau di Medan?

I

: Kalau di Medan tergantung orangnya juga bang jalan bareng tau jalan
sendiri-sendiri

P

: Lebih sering interaksi dengan suku lain atau hanya dengan suku Nias?

I

: Aku mah campur aja gak apa-apa.

P

: Hambatan apa yang anda alami selama berinteraksi dengan masyarakat
di Medan khususnya mahasiswa USU?

I

: Iya pernah nanya-nanya jalan taukan di USU ini dimana fakultasfakultasnya jadi ya kita kan baru berada di Medan jadi kurang tau.

P

: Seberapa tau anda tentang kota Medan ?

I

: Tau la......ya bisa dibilang 50 %.

P

: Perubahan apa yang di dapat setelah berada di Medan?

I

: Ada bang!

P

: Apa itu?

Universitas Sumatera Utara

92

I

: Perubahannya, pekerjaan di kampung kan kita terpaksa tapi kalau disini
kerja ini gak ada paksaangitu. Baik itu waktu, kalau dikampung mana ada
itu apalagi inikan dari diri sendiri.

P

: Seberapa sering anda berinteraksi dengan suku lain?

I

: Jarang bang salah satunya pekerjaan la bang, kalau kerja kan sulit tapi
ada saatnya kita bergabung bang.

P

:
Selain kerja sebagai penarik becak apakah pernah kerja lain
sebelumnya?

I

: Pernah bang kerja di rumah produksi kue di perumahan setia budi, sama
dulu pernah juga kerja sama abang jadi sales juga.

P

: Bagaimana pengalaman anda bekerja sebagai sales yang memasarkan
obat?

I

: Iya penah bang mungkin cara pemasarannya juga bang tidak sesuai nanti
dengan penjelasan tentang produk itu ya kan. Ini tentang masalah ini
em.....gimana di bilang ya ini.....itu lah kurang paham tentang obat-obat
dari penyakit orang itu.

P

: Kenapa gak bertahan aja kerja sebagai sales itu kan gajinya lumayan?

I

: Ya itu tadi bang salah satunya kenapa aku gak ngelanjutin kerja itu
karena satu itu kan ada tuntutan bang dalam pekerjaannya sedangkan narik
becak kan gak ada. Baru itu itu kerjanya sering keluar kota juga bang.

P

: Ketika narik becak di lingkungan USU ini pernah gak mengalami
kendala dalam berinteraksi ?

I

: kendala ya bang! Emm....

P

: di USU ini kan mahasiswa banyak tu ada yang dari luar negri ada juga
yang dari luar kota juga contohnya la ketika berinteraksi dengan
mahasiswa yang memiliki suku yang berbeda dengan anda ada gak
kendala yang anda alami ?

I

: Ada bang waktu itu pernah saya bawak mahasiswa dari kedokteran. Aku
gak ngerti dia ngomong apa. Logatnya bang kayak ngomong laju sikik.

P

: Ooo cepat itu maksudnya bang

I

: Ia bang sulit memahami apa yang dia bilang

P

: emangnya dia gak ngomong pakai bahasa Indonesia?

Universitas Sumatera Utara

93

I

: Ia pakai bahasa Indonesia tapi, aku gak ngerti apa yang dia bilang,
mmm.....cemana ya kaalo dibilang pokoknya susah la bang dimengerti
kata-katanya.

P

: Kalau begitu terimakasih banyak bang uda mau bantu saya memberikan
waktu abang untuk wawancara

I

: Ya sama-sama bang kan kita harus saling membantu bang.

INFORMAN IV
Nama

: Ismail

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status

: Belum Menikah

Usia

: 22 Tahun

Pekerjaan

: Penarik Becak

Waktu Wawancara

: 12.30 Wib, Tanggal 30 Juni 2016

Tempat

: Pintu dora emon Kampus Universitas Sumatera Utara

P

: Disini semua yang narik becak orang nias semua ya bang?

I

: Iya

P

: Di sini yang uda semuanya orang nias atau cemana?

I

: Kan pangkalan terbagi dua kami buat ada disini ada di sumber ya kan
orang karo.

P

: Ooo di sumber orang karo semua?

I

: Orang karo semua tapi sebagian orang Nias karena becak orang nias
nyewa becak orang karo.

P

: Berarti di sumber itu Orang Nias gak ada la ya?

Universitas Sumatera Utara

94

I

: Ada juga orang nias tapi gak banyak. Bisa masuk ke sumber kalau nyewa
becak karo. Begitu juga orang karo kalau mau di pangkalan sini harus
nyewa becak orang Nias.

P

: Kok bisa begitu bang, ko gak boleh campur begitu?

I

: Kalau jaman dulu kayakmana bilangnya lae, ngeri juga la uda cemana la
perang gitu.

P

: Uada pernah konflik dengan orang itu .malasalahnya karena itu tadi?

I

: Iya lae gara-gara becak. Tapi sekarang udah aman makanya biar teratur.

P

: Sudah berapa lama berada di kota Medan?

I

: 5 Tahun

P

: Asli Nias

I

: Iya

P

: Dari nias mana bang?

I

: Nias Induk

P

: Uda nikah bang ?

I

: Belum lae, sama nya kita aku juga kuliah nya di Darma agung

P

: Ooo abang kulaiah ini

I

: Kami stambuk 2012

P

: Apa tujuan anda untuk merantau ke kota Medan?

I

: Untuk mencari nafkah lae, disana nyari kerja payah

P

: Kenapa anda memilih bekerja sebagai penarik becak?

I

: Ya gimana la lae, kalo aku pikir ya narik becak gak payah gak ada
tuntutan, gak ada yang maksa juga la. Berapa dapat juga gitu la gak ada
paksaan.

P

: Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak?

I

: kira-kira 3 Tahun la, biaya untuk kuliah sebagian.

P

: Di Medan tinggal dengan keluarga?

I

: Gak sendiri

Universitas Sumatera Utara

95

P

: Ooo kirain sama keluarga abang di sini.

I

: Enggak lae sendiri

P

: Bagaimana pandangan anda terhadap kota Medan dan bedanya dengan
Nias ?

I

: Agak beda lah namanya juga kota ya kan. Nias pun memang kota tapi
daerah terpencil, apalagi dari segi perusahaan atau lapangan pekerjaannya.

P

: Apakah ada perbedaan budaya dari budaya Nias dengan kota Medan?

I

: Beda la lae, tapi suku Nias kan termasuk Sumatera Utara juga. Namanya
Sumatera ya kan, cuman beda-beda suku aja biarpun dari sana dibilang ya
kan. Em......budaya Nias itu ya kan uda dikumpulkan jadi satu di Sumatera
Utara yakan budayanya. Kalo budaya di Nias kayak lompat batu ya kan,
baru tari-tarian tari Waluse, lompat batu kalo kami itu aja.

P

: Bagaimana pandangan anda terhadap lingkungan tempat tinggal anda?

I

: Ya cemana ya kan kayak biasa gitu kan budayanya nyanyi-nyanyi udah,
jalan-jalan itu udah

P

: Suku apa saja yang ada di lingkungan anda tinggal?

I

: Banyak la lae orang jawa, batak, karo

P

: Hambatan-hambatan apa yang anda alami saat berinteraksi dengan
mereka?

I

: Gimana la ya. Aku jarang juga ah maksudnya kalo mata kuliah ada juga
yang mau berdebat, banyak juga kawan-kawan mau berdebat tentang mata
kuliah kayak gitu. Kalau aku ah aku paling malas juganya kuliah tapi
mikir-mikir juga la ya kan untuk masa depan

P

: Apakah anda sering ngumpu dengan sesama suku atau dengan suku lain?

I

: Sama-sama orang Nias.

P

: Kalau dengan suku lain?

I

: Jarang, Nias sama orang karo la kalo disini-sini cemana la lae sebenarnya
aku terus terang aja la sama lae ya, aku aja apa lagi sama KAM-KAM
mahasiswa judi aja lah. Abis itu pulang nanti dari sini judi terus minumminum udah abis.

P

: Kenapa anda jarang melakukan interaksi dengan suku lain?

Universitas Sumatera Utara

96

I

: Bisa juganya tapi jarang. Gitu ya kan kayak organisasi itu sering juganya
tapi uda jarang lagu uda malas.

P

: Masalahnya?

I

: Masalahnya gimana la lae bilangnya kadang gak ada lagi niat untuk
bergabung-gabung gitu lah, maunya ada uang. Karena banyak pikiran itu
ya kan.

P

: Bagaimana pengalaman anda dengan suku lain ?

I

: Pengalamannya cuman tau-tau sedikit bahasa mereka, sedikit la.

P

: Ngerti bahasanya?

I

: Ngerti la.

P

: Pernah gak paham dengan bahasa mereka?

I

: Ya dulu, tapi sekarang uda lama yakan tau juga la sedikit-sedikit karena
mulai bahasanya aja la kita tahu mulai aku... cemana la ya bilangnya.
Kalau cemana ya... kalau kita ngomong kita tahu bahasa –bahasa orang itu
kan dari awalnya memaki gitu ya kan, nanti uda dikasih tahu kawan
artinya.

P

: Aapakah anda pernah mengalami konflik?

I

: Untuk konflik biasa, tapi gak sampai bawa emosi gitu ya kan uda.

P

: Konflik seperti apa itu?

I

: Konflik gimana la cuman konflik ngomong-ngomong aja sama apa ya
kan .....makian yauda

P

: Penyelesaiannya?

I

: Penyelesaiannya ya bilang aja, salaman gitu ya kan selesain ja la yakan.

P

: Bagaimana pandangan anda terhadap orang Medan?

I

: Kalau kita ya kan kalo orang-orang contohnya ya kan kalo baru-baru
datang dari desa gitu ya kan masuk kota Medan ini banyak juga
terpengaruh. Maksudnya ada aja pengaruhnya namanya aja kota ya kan.
apa aja ada ya kan semua ada mulai dari narkoba gitu ya kan, mencuri gitu
ya kan.

P

: Pengalaman apa yang anda dapat selama di Medan?

Universitas Sumatera Utara

97

I

: Banyak juga sih satu-satunya aja ya kan cemana la kita bisa ngomong di
depan orang, banyak ya kan kita tau mana yang bagus mana yang enggak
baru banyak yang kita tiru ada yang positif ada juga yang negatif ya kan.

P

: Suka duka yang anda alami selama di Medan?

I

: Gimana la bisa gak makan sehari sampai 2 hari

P

: OK la bang terima kasih banyak atas bantuan abang dan juga waktunya

I

: Ya sama- sama lae.

Universitas Sumatera Utara

98

INFORMAN V
Nama

: Normal Lase

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status

: Sudah Menikah

Usia

: 27 Tahun

Pekerjaan

: Penarik Becak

Waktu Wawancara

: 10.00 Wib, Tanggal 30 Juni 2016

Tempat

: Pintu 4 Kampus Universitas Sumatera Utara

P

: Sudah berapaa lama anda berada di kota Medan?

I

: 4 bulan

P

: Apa tujuan anda datang ke kota Medan?

I

: Tujuan sebenarnya mencari pkerjaan, dan sekaligus menunggu lamaran
pekerjaan yang sudah saya layangkan.

P

: Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai penarik becak?

I

: Hampir 3 bulan

P

: Kenapa anda memilih bekerja sebagai penarik becak?

I

: Lamaran kerja yang saya sudah layangkan belum....., sampai sekarang
belum ada panggilan. Terpaksa belum ada pekerjaan yang pasti narik
becak dulu.

P

: Bagaimana interaksi anda dengan orang Medan ?

I

: Interaksi dengan orang Medan sini belum begitu dekat sekali.

P

: Kalau dari sisi buya yang ada di kota Medan sendiri bagaimana menurut
anda?

I

: Bedanya budaya Nias dengan Medan sebenarnya tidak jauh berbeda, m
engapa saya bilang tidak jauh berbeda karena budaya di nias juga bukan
hanya satu banyak budaya-budaya di Nias seperti lompat batu di Nias,
seperti.....banyak lah budaya-budaya di Nias. Tetapi kalau di Medan
emm..... kalo saya di Medan, selama saya meninjakkan medan selama

Universitas Sumatera Utara

99

empat bulan belum begitu tahu bagaimana budaya-budaya di Medan. Tapi
menurut informasi, budaya di Medan jauh lebih bagus dibandingkan
dengan budaya yang masih dalam perkembangan.
P

: Kenapa memilih kerja di Medan?

I

: Bukan saya memilih disini untuk bekerja, sebenarnya ada faktor kenapa
saya bisa ada disini. 1 dulu karena istri sudah duluan ada di Medan jadi
mumpung saya masih belum selesai kemarin, jadi saya belum bisa
menjemput istri sendiri, jadi karena istri sudah duluan di Medan saya ikut.
Jadi kalau saya sudah punya kerjaan menetap baik di Nias ataupun dimana
saja nanti saya, saya bisa pindah ke Medan ini saya bisa ke kota lain.

P

: Bagaimana interaksi dengan suku lain?

I

: Interaksi......em.....dengan suku lain, tapi kalau interaksi saya dengan
mahasiswa-mahasiswa sini ya memang penilaiannya bagus, baik ya kan
menyesuaikan saja. Kalau hubungan mengenai pertemanan dengan sukun
lain baik itu suku jawa maupun suku lain tidak ada istilahnya pertentangan
tidak ada, tidak ada pertentangan dengan suku Nias dengan suku Jawa atau
apa saja atau masalah-masalah apa gitu baik tidak ada lah.

P

: Apakah anda mengalami hambatan pada saat berinteraksi ?

I

: Kendala dulu no 1 mengenai bahasa, jadi karena belum memahami
bagaimana logat-logat bahasa la yang menjadi salah satu kendala. Tapi
bukan kendala pasti yang total, buakan, tetapi kendala sementara sebelum
kita menyesuaikan.

P

: Bagaimana pandangan anda terhadap suku lain?

I

: Kalau menurut saya budaya disini......sepertinya sih belum begitu saya
kuasai, mengapa? Karena saya baru beberapa bulan apalagi kan itula
pertama kali saya merantau ke Medan. jadi yang penting kedengaran sama
orang-orang yang duluan disini bahwa budaya di sini banyak beragam
macam yang enting hal-hal positif itu aja.

P

: Seberapa sering interaksi dengan suku lain?

I

: Gak begitu sering

P

: Loh kenapa bang?

I

: Ya itu lah saya tidak tahu kenapa, yang penting tidak ada istilah seperti
saya bilang tadi tidak ada pertentangan antara suku Nias dengan suku lain.

P

: Selama di Medan perah mengalami konflik?
Universitas Sumatera Utara

100

I

: Semasa saya ada di medan ini belum ada.

P

: Ketika pertama kali tiba di Medan apa yang anda pikirkan tentang
Medan?

I

: Ya pandangan saya mmm.........saya seakan-akan yang belum terbiasa di
Nias sudah terbiasa di Medan mengapa? Karena begitu banyak perubahan
dalam diri saya temui di Medan ini mulai dari pembangunannya,
pendidikan dan segala macam la.

P

: Aapakah ada perubahan dalam diri anda sendiri?

I

: Kalau mengenai perubahan hidup. Diri saya ya... sebenarnya sih tidak
ada mengapa saya bilang tidak ada, malah pun perubahan bukan semakin
berkembang malah semakin mundur. Mengapa, karena masih lebih enak
tinggal dengan orang tua. Tapi yang namanya hidup mandiri berarti
menerima tantangan jadi sementara perubahan saya belum ada.

P

: Apakah budaya yang ada di Nias masih anda terapkan selama di Medan?

I

: Kalau budaya-budaya di Nias ya.....yah masih kita terapkan la.

P

: Budaya seperti apa itu bang?

I

: Kalo budaya di Nias sehari-hari seperti contohnya di dalam pernikahan,
jangan la kita ambil contoh itu, contohnya dalam keluarga di Nias yang
menjadi sumber permasalahan pertama kali adalah ee....kekurangan
ekonomi sehingga kita sering ribut sama istri. Jujur itu masih terikut
sampai di sini. Cuman bahasa-bahasa kasar yang kita keluarkan setiap hari
itulah yang kita lakukan disana tetapi, tidak semua juga, tapi kan
tergantung orangnya sendiri secara umumnya budaya di Nias positif dia.

P

: Apakah anda masih terbawa kebiasaan tersebut?

I

: Kalau saya sendiri masih terbawa la setengah. Kalau semua ya hancur la.
Hancurnya bisa berantakan dalam keluarga, interaksi juga jadi susah.

P

: Baiklah bang kalau begitu terimakasih atas bantuan dan waktunya.

I

: Oooh iya sama-sama

Universitas Sumatera Utara

101

LANPIRAN III

Universitas Sumatera Utara

102

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168
LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI
NAMA
NIM
PEMBIMBING

: Eko Meilana
: 120904103
: Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si
PARAF

NO. TGL.PERTEMUAN

PEMBAHASAN
PEMBIMBING

7 Maret 2016

Diskusi judul

28 Maret 2016

Bimbingan Proposal

7 April 2016

Penyerahan Bab I - Bab III

3 Mei 2016

Revisi Bab I - Bab III

15 Mei 2016

Revisi bab 2

29 Mei 2016

Revisi bab 3

22 Juni 2016

Revisi tipo

27 Juni 2016

Diskusi pedoman wawacara

28 Juni 2016

Revisi pedoman wawancara

Universitas Sumatera Utara

103

25 Juli 2016

Penyerahan Bab IV

27 Juli 2016

Penyerahan revisi Bab IV

Catatan:
Minimal pertemuan 6 (enam) kali untuk setiap bimbingan.

LANPIRAN IV

Universitas Sumatera Utara

104

BIODATA
Nama Lengkap

: Pandy Syahputra

Tempat, Tanggal Lahir

: Medan, 17 November 1994

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Karya Kasih Gg. Pipa Kota Medan

Telpon / HP

: 082210159815

Email

: pandy.syahputra1994@gmail.com

SILSILAH KELUARGA
Ayah

: Hasanuddin

Ibu

: Nurmarita

Saudara Perempuan

: Nurhayani

RIWAYAT PENDIDIKAN
2000 – 2006

: SD Swasta Darma Medan

2006 – 2009

: SMP Negri 28 Medan

2006 – 2012

: SMK Swasta Multi Karya Medan

Universitas Sumatera Utara

105

LANPIRAN V

Universitas Sumatera Utara

106

DOKUMENTASI PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

107

Universitas Sumatera Utara

108

Universitas Sumatera Utara