Hambatan hambatan dalam pembangunan ekon

EKONOMI PEMBANGUNAN
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI

Oleh:
Suci Shintiya (1262201275)
Akuntansi II.A

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas karunia dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan
makalah pada bidang Ekonomi Pembangunan ini, khususnya materi
Hambatan-hambatan Pembangunan Ekonomi. Makalah ini disusun
menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan materi kuliah.
Dengan makalah ini, diharapkan sebagai bahan mahasiswa untuk
mengetahui tentang berbagai hambatan dalam pembangunan
ekonomi, sekaligus menjadi bahan mahasiswa untuk memperoleh
nilai.
Makalah ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yaitu
mulai dari penyiapan materi makalah dan penyususunan makalah.
Harapannya, makalah yang telah disusun ini merupakan bahan dan

sumber nilai yang berbobot untuk membekali kami sesuai dengan
materi yang diberikan oleh dosen pembimbing. Namun demikian,
perubahan dinamika didunia bisnis begitu cepat terjadi, maka
makalah ini masih akan selalu dimintakan masukan untuk bahan
perbaikan

atau

direvisi

agar

selalu

relevan

dengan

kondisi


lapangan.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melakukan
peningkatan kualitas makalah.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Pekanbaru, 25 April 2013
Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………............

i

Daftar isi………………………………………………………………...…...

ii

Bab I Pendahuluan

1.1.
1.2.
1.3.

Latar belakang masalah………………..………………………...
Rumusan masalah…………………………………………………
Tujuan penulisan…………………………………………………..

1
2
2

Bab II Teori dan pembahasan
2.1.

Ciri-ciri negara terbelakang…….……………………………….

3

2.2.


Hambatan-hambatan dalam pembangunan ekonomi…….

8

Bab III
3.1. Kesimpulan………………………………………….……………..
3.2.

Saran…………………………………………………………………

Daftar pustaka…………………………………..…………………………

23
24

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.


Latar Belakang Masalah
Ilmu ekonomi pembangunan mengacu pada masalah-masalah

perkembangan ekonomi di negara-negara terbelakang. Keinginan
negara untuk melancarkan pembangunan ekonomi dengan cepat
dibarengi dengan kesadaran di negara maju bahwa kemiskinan
disuatu tempat merupakan bahaya bagi kemakmuran di mana pun.
Menurut Professor Bonne, ”Pembangunan ekonomi
memerlukan dan melibatkan semacam pengarahan, pengaturan
dan pedoman dalam rangka menciptakan kekuatan-kekuatan bagi
perluasan dan pemeliharaan. Begitulah yang sebenarnya terjadi
pada negara terbelakang, sedang ciri pertumbuhan spontan
merupakan ciri perekonomian maju dengan kebebasan usaha”.
Didalam pembangunan ekonomi harus dilakukan secara merata dan
efisien. Salah satunya adalah mengurangi jumlah keluarga miskin,
yang pada akhirnya nanti keluarga miskin tersebut dapat mandiri
dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Walaupun dalam
pelaksanaannya kita tahu bahwa banyak sekali hambatanhambatan yang menghalangi pembangunan ekonomi suatu negara.
Hal ini lah yang menjadi permasalahan dalam pembangunan
ekonomi, namun demikian pemerintah harus berusaha mengurangi

atau memperkecil hambatan-hambatan yang menghalangi
pembangunan ekonomi tersebut.

1.2.

Rumusan Masalah
a. Apakah hambatan-hambatan dalam pembangunan
ekonomi?
b. Siapa saja yang terlibat dalam pembangunan ekonomi?

1.3.

Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor yang menghambat pembangunan ekonomi, sehingga
dalam hal ini kita dapat mengantisipasi dan mengurangi faktorfaktor penghambat tersebut dalam melanjutkan pembangunan
ekonomi.

BAB II

HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI
2.1. Ciri-ciri negara Terbelakang
Salah satu hambatan dalam pembangunan ekonomi adalah
banyaknya negara-negara terbelakang. Ciri-ciri negara terbelakang
adalah sebagai berikut:

1.

Ekonomi Dualistis

Hampir semua negara sedang berkembang mempunyai
perekonomian yang dualistis. Disatu pihak berekonomi pasar, dan
dipihak lain berekonomi pertanian. Yang pertama berpusat di dekat
kota dan yang lainnya di daerah pedesaan.Yang satu maju, yang
lain kurang maju. Dengan berpusat di kota ekonomi pasar dengan
segala fasilitas hidup seperti radio, mobil, bus, kereta api, telepon,
gedung bioskop, gedung mewah, sekolah dan akademi. Ekonomi
pertanian dalam hal ini sangat terbelakang, hanya dengan
menggunakan fasilitas seadanya.
2. Sumber alam kurang terolah

Sumber alam suatu negara terbelakang disebut kurang
terolah dalam arti sumber tersebut tidak atau kurang dimanfaatkan.
Meskipun suatu negara miskin dalam sumber alam tetapi ada
kemungkinan dimasa depan negara ini akan berubah menjadi
pemilik sumber daya alam yang besar sebagai hasil penemuan
sumber yang sekarang belum diketahui atau karena penggunaan
sumber yang ada dengan cara baru.

3. Ciri-ciri demografi
Hal ini disebabkan oleh luas, kepadatan, struktur usia, dan laju
pertumbuhan penduduk yang beragam. Namun demikian, ada satu
kesamaan ciri, yaitu petambahan penduduk yang cepat. Hampir
semua negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan
penduduk yang tinggi serta dibarengi oleh tingkat kematian yang
cenderung menurun. Akibat fatal dari tingkat kelahiran yang tinggi
ialah sebagian besar penduduk secara keseluruhan akan terdiri dari
kelompok usia muda. Lagipula, 90% dari mereka masih berada
dibawah naungan keluarga padahal di negara maju hanya 66%.
Persentase tinggi tersebut membebani gerak perekonomian, karena
sebagian besar jumlah tanggungan keluarga tidak menghasilkan

bahkan menyita pendapatan berupa makan dan minum. Makin
banyak keluarga yang ditanggung makin sulit pula kesempatan
para pekerja menabung untuk keperluan investasi,peralatan dan
modal, disamping memperkecil kesempatan pendidikan bagi anakanak dan keperluan hidup lain yang kiranya perlu bagi kemajuan
sosial dan ekonomi negara itu di masa depan.
4. Ketiadaan inisiatif dan usaha
Kewiraswastaan terhalang oleh sistem sosial yang menutup
daya cipta. “Kekuatan adat istiadat , ketegaran status, dan
kecurigaan pada keinginan intelektual, kesemuanya menciptakan
iklim yang tidak menunjang eksperimen dan inovasi.” Pasar yang
sempit, ketiadaan modal, ketiadaan milik pribadi, ketiadaan
kebebasan berkontrak, ketiadaan hukum dan ketertiban,

semuanya merintangi prakarsa dan usaha. Pada kebanyakan
negara terbelakang tidak saja perusahaan swasta tetapi juga

perusahaan negara sulit tumbuh karena mekanisme tidak bekerja
secara efisien.
Negara seperti ini hanya memiliki sekelompok kecil pedagang
yang sebagian besar berdagang barang konsumsi dan bertindak

sebagai penyedia uang serta wakil-wakil real estate. Betapa pun
kecilnya kewiraswastaan itu ia cenderung menjadi monopolis atau
kwasi-monopolistik. Para wiraswastawan membangun hubungan
pribadi dan politik dengan penjabat pemerintah, menikmati satu
kedudukan istimewa dan menerima perlakuan khusus di bidang
keuangan, pajak, dan hal-hal lainnya.
5. Kelangkaan alat modal
Kelangkaan alat modal merupakan ciri umum lain dari negara
terbelakang. Negara terbelakang diartikan sebagai perekonomian
yang “miskin modal” atau dengan “tabungan dan investasi yang
rendah”. Bukan saja persediaan modal yang sangat kecil tetapi
tingkat pemupukan modalnya juga sangat rendah. Investasi Bruto
hanya berkisar 5-6 persen dari pendapatan nasional bruto
sedangkan di negara industri adalah kira-kira sebesar 15-20
persen.

For full text please follow:
twitter @Sucishintiya
IG @Sucishintiya15