Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Advokat Asing di Indonesia dengan Keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN

ABSTRAK
KAJIAN YURIDIS TERHADAP KEDUDUKAN ADVOKAT ASING
DI INDONESIA DENGAN KEBERADAAN MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
*Robby Adhitya S
** Bismar Nasution
*** Mahmul Siregar
ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
merupakan bentuk integrasi ekonomi regional yang mulai diberlakukan dan
ditargetkan pencapaiannya pada tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut,
ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan basis produksi dimana terjadi arus
barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang
bebas.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah perdagangan bebas sektor jasa
dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Aspek hukum mengenai advokat asing di
Indonesia. Pengaturan jasa advokat asing di Indonesia setelah keberadaan
perdagangan bebas sektor jasa Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Penelitian yuridis
normatif adalah metode penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang
terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
Perdagangan bebas sektor jasa dalam Masyarakat Ekonomi Asean yaitu

Perdagangan jasa liberalisasi sektor jasa akan dilakukan dalam kerangka ASEAN
Framework Agreement on Services (AFAS) yang sebenarnya telah dideklarasikan
sejak tahun 1995. AFAS (ASEAN Framework Agreement on Services) adalah
persetujuan dan kerjasama dalam rangka liberalisasi perdagangan bidang jasa
dalam forum ASEAN. Perjanjian antar negara ASEAN ini pada prinsipnya
mencerminkan keinginan agar sesama anggota ASEAN melakukan liberalisasi
perdagangan jasa antar negara ASEAN secara lebih luas dan lebih mendalam
dibandingkan dengan liberalisasi yang ditempuh dalam rangka GATS / WTO (General
Agreement on Trade in Services / World Trade Organization). Pengaturan dan
pembatasan hak advokat asing untuk dapat berpraktik dan/atau membuka kantor
jasa hukum atau perwakilannya di Indonesia untuk melindungi eksistensi dan
pemberdayaan peran advokat domestik serta guna menghindari adanya praktik
liberalisasi jasa advokat yang akan bersifat kontraproduktif dengan terjaminnya
kualitas pelayanan bagi masyarakat dalam memperoleh kepastian hukum dan
keadilan. Pengaturan jasa advokat asing di Indonesia setelah keberadaan
perdagangan bebas sektor jasa MEA yaitu Keputusan Menteri Hukum dan HAM
R.I. Nomor M.11-HT.04.02 Tahun 2004 tentang persyaratan dan tatacara
mempekerjakan Advokat Asing serta kewajiban memberikan jasa hukum secara
cuma-cuma kepada dunia pendidikan dan penelitian hukum.
Kata Kunci: Kedudukan Advokat Asing Keberadaan MEA

*Mahasiswa
**Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum USU
*** Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum USU

ii
Universitas Sumatera Utara