Pengaruh Fasilitas Belajar Siswa dan Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa terhadap Prestasi Belajar | rizka transpawa | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 4572 11163 1 PB

Pengaruh Fasilitas Belajar Siswa dan Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa
terhadap Prestasi Belajar
Hardintya Rizka Transpawa, Djoko Santosa dan Anton Subarno*
*Pendidikan Ekonomi-BKK Administrasi Perkantoran, FKIP
Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Transpawa03@gmail.com

Abstract: The objectives of this research are to investigate: (1) the significant effect of
learning facility on learning achievement of the students in Grade XI of Office
Administration Department of State Vocational High School 1 of Sukoharjo in Academic
Year 2013/2014; (2) the significant effect of interpersonal communication between teachers
and students on learning achievement of the students in Grade XI of Office Administration
Department of State Vocational High School 1 of Sukoharjo in Academic Year 2013/2014;
and (3) the simultaneously significant effect of learning facility and interpersonal
communication between teachers and students on learning achievement of the students in
Grade XI of Office Administration Department of State Vocational High School 1 of
Sukoharjo in Academic Year 2013/2014. This research used the descriptive quantitative
research method. Its population was all of the students as many as 72 persons in Grade XI
of Office Administration Department of State Vocational High School 1 of Sukoharjo in
Academic Year 2013/2014. The samples of the research consisted of 42 students, and they

were taken by means of proportional random sampling technique. The data of the research
were gathered through questionnaire and documentation. They were analyzed by using the
multiple regression analysis aided with the computer program of SPSS 17. The results of
the research are as follows: (1) there is a significant effect of learning facility on learning
achievement of the students in Grade XI of Office Administration Department of State
Vocational High School 1 of Sukoharjo in Academic Year 2013/2014 as indicated by the
value of tcount = 2.447 which is greater than that of ttable = 2.023; (2) there is a significant
effect of interpersonal communication between teachers and students on learning
achievement of the students in Grade XI of Office Administration Department of State
Vocational High School 1 of Sukoharjo in Academic Year 2013/2014 as indicated by the
value of tcount = 2.441 which is greater than that of ttable = 2.023; and (3) there is a
simultaneously significant effect of learning facility and interpersonal communication
between teachers and students on learning achievement of the students in Grade XI of
Office Administration Department of State Vocational High School 1 of Sukoharjo in
Academic Year 2013/2014 as signified by the value of Fcount = 8.270 which is greater than
that of Ftable = 3.238. The regression equation of research is Ỷ = 5.456 + 0.011 X1 + 0.023
X2. The relative contribution of learning facility (X1) is 50.73%, and that of interpersonal
communication between teachers and students (X2) is 49.25%. The effective contribution of

learning facility is 15.12%, and that of interpersonal communication between teachers and

students is 14.67%.
Keywords: Learning facility, interpersonal communication between teachers and
students, and learning achievement

kelancaran

PENDAHULUAN

dalam

pelaksanaan

suatu

kegiatan usaha yang berupa benda-benda.
Pendidikan merupakan landasan
yang sangat penting bagi setiap manusia
untuk berkembang. Perkembangan jaman
yang ditandai


dengan

perkembangan

peradaban manusia menuntut manusia
untuk

selalu

maju.

Hanya

dengan

pendidikan, manusia dapat menghadapi
dan menjawab tantangan - tantangan baik
dari dalam maupun dari luar.
Untuk


mencapai

Menurut Subroto di dalam Arianto (2008:
2) “Fasilitas adalah segala sesuatu yang
dapat memudahkan dan memperlancar
pelaksanaan suatu usaha dapat berupa
benda - benda maupun uang”. Fasilitas
belajar merupakan segala sesuatu seperti
peralatan, perlengkapan dan tempat yang
mempunyai fungsi sebagai alat untuk
mempermudah

keberhasilan

dalam menghadapi persaingan di dunia
pendidikan perlu adanya sebuah fasilitas.

menopang

jalannya


proses

pendidikan itu. Proses pendidikan akan
berjalan lancar apabila ditunjang dengan
fasilitas yang cukup, baik dalam kuantitas
maupun kualitas, sehingga siswa akan
dapat

belajar

dengan

nyaman

dan

memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang
dapat


memberikan

kemudahan

dan

memperlancar

kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan
pendidikan

yang

diharapkan

dapat

tercapai dengan baik.


Fasilitas ini merupakan suatu tonggak
untuk

dan

Dalam

melaksanakan

proses

belajar mengajar, fasilitas merupakan
penunjang yang harus cukup tersedia.
Misal gedung sekolah harus memenuhi
syarat sehingga siswa merasa nyaman dan
bersemangat

belajar.

Perlengkapan


sekolah harus memenuhi kebutuhan untuk
belajar setiap kelompok dan individual.
Sekolah

juga

harus

memiliki

perpustakaan, laboratorium atau tempat

praktek, alat praktek dan alat untuk

ketidakadaan dana. Kemudian masalah

latihan bekerja atau melakukan berbagai

lain yaitu untuk pemberian tugas rumah,


ke Selain fasilitas belajar yang ada di

karena tiap siswa memiliki latar belakang

sekolah, fasilitas belajar di rumah juga

yang berbeda-beda, hasil dari tugas dapat

berpengaruh terhadap prestasi belajar

terlihat dengan jelas. Untuk siswa yang

siswa. Fasilitas belajar di rumah adalah

memiliki fasilitas belajar di rumah berupa

segala penunjang pembelajaran di rumah

komputer dapat menyelesaikan tugasnya


baik itu perlengkapan belajar siswa, alat-

dengan rapi dan sesuai arahan guru.

alat tulis, buku-buku penunjang belajar

Sedangkan

dan kondisi ruangan belajar. Siswa dalam

memiliki

hal ini memiliki latar belakang keluarga

mengerjakan dan kemudian berusaha

yang berbeda antar satu dengan yang lain.

mencari fasilitas tersebut di luar rumah


giatan. Semakin lengkap fasilitas belajar

dan itu memakan waktu, tenaga, fikiran

yang dimiliki siswa, maka akan semakin

yang membuat tugasnya kurang rapi dan

mempermudah

melakukan

kurang sesuai arahan guru. Dengan

kegiatan belajar sehingga keberhasilan

terpenuhinya fasilitas belajar, siswa akan

dalam belajar akan mudah diraih.

tenang

di

dalam

Peneliti mengamati bahwa dalam
pelaksanaan

pembelajaran

di

SMK

untuk

siswa

komputer

dan

yang

kesulitan

nyaman

dalam

tidak
untuk

belajar

sehingga motivasi belajarnya meningkat
dan berpengaruh positif terhadap prestasi

Negeri 1 Sukoharjo cukup bagus dan

belajarnya.

sesuai apa yang diharapkan. Namun

fasilitas belajarnya kurang cenderung

dikarenakan

akan merasa gelisah, kecewa, putus asa

daerah

Sukoharjo

yang

Sebaliknya

siswa

yang

memiliki kebijakan sekolah gratis yaitu

dan

pembebasan biaya gedung pada siswa

motivasi belajarnya berkurang yang akan

menyebabkan

berakibat terhadap kegagalan mencapai

pembelajaran

kurang

maksimal. Karena adanya kebijakan ini,
pemasukan untuk sekolah secara umum
terbatasi.

Sekolah

pengetahuan

sehingga

prestasi tinggi dalam belajarnya.
Selain fasilitas belajar, hal yang

cukup

mendukung prestasi belajar siswa adalah

kesulitan untuk menambah infrastruktur

komunikasi interpersonal antara guru

dan

dengan siswa. Komunikasi merupakan

alat-alat

menjadi

kurang

pembelajaran

karena

keterampilan yang sangat penting dalam

guru,

siswa,

alam

dan

fasilitas

kehidupan manusia, dimana dapat kita

pendidikan, metode mengajar, materi

lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap

pelajaran dan lingkungan.”

gerak langkah manusia. Manusia dalam

Mengenai faktor sekolah, belajar

hal ini adalah guru dan siswa. Guru yang

mengajar itu perlu juga adanya stimuli.

kurang berinteraksi dengan siswa secara

Yang dimaksud stimuli belajar disini

akrab, menyebabkan proses komunikasi

yaitu segala hal di luar individu yang

menjadi

mana

merangsang individu untuk mengadakan

membuat siswa merasa jauh dari guru dan

reaksi/perbuatan belajar. Stimuli dalam

siswa merasa segan berpartisipasi aktif

hal ini mencakup penugasan serta suasana

dalam belajar.

lingkungan

kurang

lancar

Komunikasi

yang

interpersonal

guru

eksternal

yang

harus

personal

secara

diterima/dipelajari siswa.
Faktor-faktor

dengan siswa merupakan salah satu
bentuk hubungan antara guru dengan

langsung

siswa yang merupakan faktor sekolah

persepsi,

yang mempengaruhi belajar. Hal tersebut

Persepsi interpersonal besar pengaruhnya

sesuai dengan pendapat Slameto (2003:

bukan

64) yang mengemukakan bahwa, “faktor

interpersonal, tetapi juga pada hubungan

sekolah yang mempengaruhi belajar ini

antarpersonal.

meliputi metode

mempengaruhi

mengajar, kurikulum

mempengaruhi
bukan

saja

proses

kecermatan
itu

pada

sendiri.

komunikasi

Pengalaman
kecermatan

juga
persepsi.

relasi guru dengan siswa, relasi siswa

Pengalaman tidak selalu lewat belajar

dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran

formal. Pengalaman bertambah melalui

sekolah dan waktu sekolah, standar

rangkaian

pelajaran,

metode

dihadapi. Ketika guru menghadapi murid-

belajar dan tugas rumah. Belajar mengajar

muridnya yang bermacam-macam, ia

merupakan perilaku inti dalam proses

akan

pendidikan

guru

konsep tertentu yakni cerdas, bodoh,

berinteraksi. Interaksi belajar mengajar

jelek, rajin, malas. Penggunaan stimuli ini

ditunjang oleh beberapa faktor lain dalam

menyederhanakan stimuli yang diterima.

pendidikan antara lain: tujuan pendidikan,

Keberhasilan komunikasi interpersonal

keadaan

dimana

gedung,

siswa

dan

peristiwa

mengelompokkan

yang

mereka

pernah

pada

bergantung

pada

konsep

diri

interpersonal.
Terkait

(positif/negatif). Pengetahuan mengenai

dengan

proses

meningkatkan

pembelajaran di sekolah, komunikasi

komunikasi dan pada saat yang sama,

interpersonal antara guru dengan siswa

berkomunikasi

lain

ini dikatakan efektif jika pesan-pesan

meningkatkan pengetahuan tentang diri

yang disampakan guru dapat diterima

seseorang.

dan dipahami, serta menimbulkan umpan

diri

sendiri

akan

dengan

orang

balik yang positif oleh siswa. Dengan
adanya interaksi positif antara siswa
Pendidikan

di

sekolah

tidak

terbatas pada saat formal saja tetapi juga
penting pendidikan secara informal.
Pendidikan di sekolah juga mencakup
pergaulan-pergaulan di luar kelas antara
siswa dengan siswa yang lain dan siswa
dengan guru termasuk kepala sekolah di

dengan

guru

interpersonal
menyelesaikan

terbuka

kesempatan

guru

untuk

menciptakan pergaulan yang mendidik
bagi siswanya. Untuk itu komunikasi
interpersonal guru dengan siswa sebagai
alat transfer ilmu sangat penting artinya.
Bahkan sangat besar peranannya dalam
menentukan

keberhasilan

pendidikan

yang bersangkutan. Sering dikatakan
bahwa tinggi rendahnya suatu capaian
mutu pendidikan dipengaruhi pula oleh
faktor komunikasi antara guru dengan
siswa

diantaranya

komunikasi

yang

komunikasi
baik

dapat

perbedaan-perbedaan

tersebut sehingga prestasi belajar siswa
akan

semakin

meningkat

melalui

semangat belajarnya karena termotivasi
oleh gurunya.
Peneliti melihat bahwa sebagian

luar kelas atau tidak dalam kegiatan
interaksi belajar mengajar. Pada saat ini

melalui

hubungan antara guru dan siswa SMK
Negeri 1 Sukoharjo tidak terlalu baik.
didapati bahwa ketika dalam sebuah
pertemuan di sekolah siswa terkesan
menjauh dari guru yang dikenal pemarah.
Hal ini dapat menjadi sebuah masalah
ketika suatu saat guru menyampaikan
perkataan yang kemudian menjadikan
siswa merasa takut dan merubah mainset
diri untuk bersikap acuh terhadap guru
karena pernah mengalami suatu hal yang
tidak membuat nyaman dirinya dari guru
tersebut.

Faktor-faktor

tersebut

yang

menyebabkan siswa menjadi terhambat

penelitian

ini

adalah

menggunakan

dalam proses belajarnya yang dapat

metode angket atau kuesioner dan metode

mempengaruhi prestasi belajar dari siswa.

dokumentasi.
Uji validitas menggunakan rumus
korelasi Product Moment dari Pearson

METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan metode

dan untuk uji reliabilitas menggunakan

penelitian deskriptif kuantitatif, Iskandar

rumus Alpha. Selanjutnya uji asumsi

(2013:

bahwa

klasik terdiri dari uji normalitas dengan

merupakan

Kolmogorov-Smirnov, uji linearitas, uji

62-63)

“Penelitian

menjelaskan

deskriptif

penelitian

untuk

memberi

uraian

multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji

mengenai fenomena atau gejala sosial

heterokedastisitas

yang diteliti dengan mendeskripsikan

17.0.
Dalam

tentang nilai variabel mandiri, baik satu

menggunakan SPSS

penelitian

ini

juga

variabel atau lebih berdasarkan indikator-

menggunakan analisis regresi berganda,

indikator dari variabel yang diteliti tanpa

uji parsial (uji t) untuk hipotesis 1 dan 2

membuat

serta uji simultan (uji F) untuk hipotesis

perbandingan

atau

3,

menghubungkan antar variabel”.

koefisien

determinasi,

sumbangan

objek

relatif dan sumbangan efektif yang juga

XI

menggunakan SPSS 17.0 kecuali untuk

Administrasi Perkantoran (AP) SMK

sumbangan relatif dan sumbangan efektif.

Populasi
adalah

yang

seluruh

menjadi

siswa

kelas

Negeri 1 Sukoharjo terdiri dari 2 kelas
yang

berjumlah

72

orang.

Teknik

sampel

yaitu

teknik
yaitu

Hasil uji normalitas menggunakan

dilakukan

Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan

dengan menetapkan besarnya sampel

pengambilan keputusan melihat angka

yang akan diteliti dari masing-masing

probabilitas,

kelas secara proposional. Jadi sampel

probabilitas lebih dari (>) 0,05 maka data

yang digunakan sebanyak 42 orang.

berdistribusi secara normal. Berdasarkan

Metode

tabel hasil uji normalitas diketahui :

pengambilan
proposional

random

sampling

pengambilan

sampel

yang

pengumpulan

data

dalam

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

dengan

ketentuan

nilai

siswa diperoleh nilai signifikan Deviation

a. Variabel Fasilitas Belajar (X1)
Nilai signifikansi lebih besar dari

from Linearity untuk fasilitas belajar

nilai alpha 5% atau 0,451 > 0,05

sebesar 0,712 dan untuk komunikasi

maka

interpersonal guru dengan siswa sebesar

dapat

diambil

kesimpulan

bahwa penyebaran data normal.

0,744 dimana nilai keduanya lebih besar

b. Variabel Komunikasi Interpersonal
Guru Dengan Siswa (X2)
Nilai

signifikansi

dari 0,05 sehingga kedua variabel bebas
mempunyai

sebesar

0,323.

Karena nilai signifikansi lebih besar

hubungan

yang

linear

terhadap variabel terikat.
Untuk

uji

multikolinearitas

dari nilai alpha 5% atau 0,323 > 0,05

dengan ketentuan Tolerance Value atau

maka

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai

dapat

diambil

kesimpulan

bahwa penyebaran data normal.

tolerance tidak ≤ 0,1 atau sama dengan

c. Variabel Prestasi Belajar Siswa (Y)

nilai VIF tidak ≥ 10 menunjukkan bahwa

Nilai signifikansi lebih besar dari

tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji

nilai alpha 5% atau 0,890 > 0,05

multikolinearitas diketahui bahwa nilai

maka

tolerance kedua variabel sebesar 0,923,

dapat

diambil

kesimpulan

nilai tolerance tersebut lebih dari 0,1

bahwa penyebaran data normal.
Dalam uji linearitas variabel bebas

(>0,1) dan nilai VIF kedua variabel

yang digunakan adalah fasilitas belajar

sebesar 1,084 yaitu kurang dari 10 ( 2,023. Berarti

berganda, maka dapat disusun persamaan

dapat

sebagai berikut: Y = 5,456 + 0,011 X1 +

disimpulkan

bahwa

terdapat

pengaruh positif antara fasilitas belajar

0,023 X2
Koefisien regresi variabel prestasi

terhadap prestasi belajar siswa.
Hasil uji t untuk hipotesis 2

belajar (X1) sebesar 0,011 menyatakan

variabel

bahwa setiap terjadi peningkatan atau

komunikasi interpersonal guru dengan

penurunan satu unit fasilitas belajar siswa

siswa menunjukkan nilai sebesar 2,441.

maka

Dengan ttabel derajat kepercayaan 0,05

menurunkan

dk=39, diperoleh hasil ttabel sebesar 2,023.

sebesar 0,011. Begitu juga koefisien

Hasil pengujian menyatakan bahwa thitung

regresi variabel komunikasi interpersonal

> ttabel atau 2,441 > 2,023 yang berarti

guru dengan siswa (X2) sebesar 0,023

menunjukkan

nilai

thitung

akan

meningkatkan
prestasi

belajar

atau
siswa

menyatakan

bahwa

setiap

terjadi

Pembahasan Fasilitas Belajar

peningkatan atau penurunan satu unit

Berdasarkan hasil analisis uji t

komunikasi interpersonal guru dengan

bahwa ada pengaruh yang signifikan dari

siswa maka akan meningkatkan atau

variabel fasilitas belajar terhadap prestasi

menurunkan

siswa

belajar siswa kelas XI Administrasi

sebesar 0,023. Hasil koefisien determinasi

perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo

menggunakan SPSS 17.0 dapat dilihat

dengan nilai �ℎ�

prestasi

belajar

pada output Model Summary kolom R
Square. Berdasarkan tampilan output
besarnya nilai R Square (R2) adalah 0,298



sebesar

��

��

sebesar 2,447 dan

2,023

maka

didapat

pengaruh fasilitas belajar siswa terhadap
prestasi

belajar

siswa

kelas

XI

yang berarti prestasi belajar siswa (Y)

administrasi perkantoran SMK Negeri 1

dapat dijelaskan oleh kedua variabel

Sukoharjo. Hal ini mendukung penelitian

independen yaitu fasilitas belajar dan

sebelumnya

komunikasi interpersonal guru dengan

dilakukan oleh Prihatmoko (2013) dengan

siswa

70,2%

hasil bahwa fasilitas belajar berpengaruh

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

secara langsung positif terhadap motivasi

dimasukkan ke dalam model penelitian

belajar siswa.

29,8%

dan

sisanya

ini.

Dari
Hasil

sumbangan

hasil

penelitian

pengumpulan

yang

data

dan

tingkat kemampuan menjawab angket

sumbangan efektif adalah sebagai berikut:

fasilitas belajar siswa di SMK Negeri 1

(1) Sumbangan relatif fasilitas belajar

Sukoharjo

terhadap prestasi belajar 49,06%. (2)

sebesar 4185 : 5040 = 0,8303 atau sebesar

Sumbangan

komunikasi

83 % dan dapat disimpulkan bahwa

interpersonal guru dengan siswa terhadap

fasilitas belajar siswa di SMK Negeri 1

prestasi

Sukoharjo

relatif

belajar

Sumbangan

relatif

yaitu

siswa

efektif

50,94%.

fasilitas

(3)

tahun

belum

ajaran

2013/2014

mencapai

titik

belajar

maksimal sehingga perlu diperbaiki dan

terhadap prestasi belajar 14,61%. (4)

ditingkatkan. Dengan demikian masih

Sumbangan

terdapat

efektif

komunikasi

beberapa

hal

yang

belum

interpersonal guru dengan siswa terhadap

terpenuhi. Hal tersebut dapat dilihat dari

prestasi belajar siswa 15,18%

hasil angket dalam tabulasi data yang

nilainya rendah yaitu pada item 9, 26 dan

demikian hendaknya, baik pihak sekolah

28,dimana item no 9 mengenai siswa

maupun

kurang nyaman apabila menggunakan

mengadakan/ memperbaiki fasilitas yang

lampu langit kamar daripada lampu

kurang tersebut agar siswa dapat belajar

belajar untuk menerangi siswa belajar.

dengan nyaman dan dapat berpengaruh

Kemudian item no 26 dan 28 mengenai

positif terhadap prestasi belajarnya.

orang

tua

siswa,

dapat

siswa kurang setuju dengan pernyataan
mengenai

sekolah

yang

berada

di

samping persis akses jalan utama kota

Pembahasan Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa

dan siswa yang kurang setuju apabila

Berdasarkan hasil uji analisis uji

letak/ ruang kelas yang berada di dekat

t bahwa ada pengaruh yang signifikan

kantin sekolah.

dari variabel komunikasi interpersonal

Dari

item

tersebut

dapat

guru dengan siswa terhadap prestasi

disimpulkan bahwa pada fasilitas di

belajar siswa kelas

rumah, siswa cenderung sulit untuk

perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo

belajar apabila lampu belajar tidak berada

dengan �ℎ�

di dekat mereka. Hal ini akan menganggu

��

XI administrasi

sebesar 2,441 dan �

��

sebesar 2,023 maka didapat pengaruh

penglihatan siswa terhadap apa yang

komunikasi interpersonal guru dengan

dibacanya ketika belajar. Kemudian siswa

siswa terhadap prestasi belajar siswa

merasa tidak nyaman dalam belajar di

kelas XI administrasi perkantoran SMK

kelas karena suara bising kendaraan yang

Negeri 1 Sukoharjo. Hasil ini mendukung

lalu

menganggu

penelitian sebelumnya yaitu penelitian

konsentrasi belajar siswa di sekolah.

yang dilakukan oleh Lestari (2012)

Selain itu lokasi kelas yang berdekatan

dengan

dengan kantin sekolah akan memicu

komunikasi interpersonal guru dengan

situasi tidak kondusif untuk belajar di

siswa

kelas karena banyak terganggu lalu lalang

terhadap motivasi belajar siswa.

lalang

yang

dapat

siswa yang akan menuju ke kantin dan

hasil

secara

Dari

penelitian

signifikan

hasil

bahwa

berpengaruh

pengumpulan

data

juga terganggu akan ramainya suasana

tingkat kemampuan menjawab angket

dan aktivitas di kantin sekolah. Dengan

komunikasi interpersonal guru dengan

siswa kelas XI administrasi perkantoran

berada pada level normal pada situasi dan

di SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran

kondisi

2013/2014 sebesar 3079 : 3528 = 0,872

berkomunikasi dengan guru, siswa bisa

atau sebesar 87 % dan dapat disimpulkan

mendapat manfaat yang baik sehingga

bahwa komunikasi interpersonal guru

dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

apapun

agar

ketika

siswa

dengan siswa kelas XI administrasi
perkantoran di SMK Negeri 1 Sukoharjo
belum mencapai titik maksimal sehingga

Pembahasan Prestasi Belajar Siswa

perlu diperbaiki dan disesuaikan dengan

Prestasi

belajar

siswa

adalah

masing-masing siswa. Hal tersebut dapat

variabel terikat (Y). Data yang terkumpul

dilihat dari hasil angket dalam tabulasi

melalui teknik dokumentasi yaitu nilai

data yang nilainya rendah yaitu pada item

rata-rata

soal no 50 dan 53, dimana siswa sedikit

pelajaran semester genap atau semester

yang puas dengan tanggapan/feedback

dua

guru mengenai penjelasan yang siswa

perkantoran di SMK Negeri 1 Sukoharjo

sampaikan tentang materi pelajaran dan

tahun ajaran 2013/2014 adalah sebesar

sedikit siswa yang merasa nyaman ketika

347,2 : 420 = 0,826 atau sebesar 82 %

guru berbicara dengan suara tinggi.

dan dapat disimpulkan bahwa prestasi

Dari kedua pernyataan tersebut

raport

siswa

dari

kelas

belajar siswa kelas

seluruh

XI

mata

administrasi

XI administrasi

dapat disimpulkan bahwa siswa merasa

perkantoran di SMK Negeri 1 Sukoharjo

ingin dihargai sebagai siswa di sekolah.

belum mencapai titik maksimal sehingga

Siswa

perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

ingin

sepenuhnya

mendapat

haknya belajar di sekolah. Walaupun

Bila dilihat dari tingkat fasilitas

kondisi guru tersebut sedang dalam

belajar siswa di SMK Negeri 1 Sukoharjo

masalah setidaknya guru tersebut tidak

tahun ajaran 2013/2014 sebesar 4185 :

melampiaskan

5040 = 0,8303 atau sebesar 83 % dan

amarahnya

kepada

siswanya. Hal itu dapat berdampak buruk

disimpulkan

bagi perkembangan prestasi belajar siswa.

maksimal sehingga perlu diperbaiki dan

Dengan demikian disarankan untuk guru

ditingkatkan. Bila dilihat dari tingkat

agar dapat mengontrol emosinya agar

komunikasi interpersonal guru dengan

belum

mencapai

titik

siswa kelas XI administrasi perkantoran

oleh variabel yang lain yang tidak

di SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran

tercakup dalam penelitian ini.

2013-2014 sebesar 3079 : 3528 = 0,872
atau sebesar 87 %. Dilihat dari tingkat
fasilitas

belajar

dan

SIMPULAN DAN SARAN

komunikasi

Kesimpulan

berdasarkan

hasil

interpersonal guru dengan siswa kelas XI

pengujian hipotesis dan analisis data yang

adminstrasi perkantoran di SMK Negeri 1

dilakukan dalam penelitian ini adalah

Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 yang

sebagai berikut : (1) Terdapat pengaruh

telah dijelaskan di atas, maka prestasi

yang signifikan fasilitas belajar terhadap

belajar siswa yang tercapai harus terus

prestasi

ditingkatkan.

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1

Dari data yang diperoleh, dapat

belajar

siswa

kelas

XI

Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 (2)

diketahui bahwa sebagian besar siswa

Terdapat

yang mempunyai skor di atas rata-rata

komunikasi interpersonal guru dengan

dalam variabel

belajar dan

siswa terhadap prestasi belajar siswa

komunikasi interpersonal guru dengan

kelas XI Administrasi Perkantoran SMK

siswa yang mempunyai skor di atas rata-

Negeri

rata juga dalam prestasi belajar siswa.

2013/2014 (3) Terdapat pengaruh yang

Dengan adanya fasilitas belajar yang

signifikan

memadai dan komunikasi interpersonal

komunikasi interpersonal guru dengan

guru dengan siswa yang tepat maka

siswa terhadap prestasi belajar siswa

prestasi belajar siswa dapat dicapai

kelas XI Administrasi Perkantoran SMK

dengan optimal. Namun dari data yang

Negeri

diperoleh peneliti beranggapan bahwa

2013/2014

prestasi

belajar

fasilitas

siswa

kelas

XI

pengaruh

1

1

Selain

yang

Sukoharjo

fasilitas

signifikan

tahun

belajar

ajaran

dan

Sukoharjo

tahun

ajaran

itu,

peneliti

juga

administrasi perkantoran SMK Negeri 1

menemukan tentang besarnya sumbangan

Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 tidak

relatif dan sumbangan efektif

hanya dipengaruhi oleh variabel fasilitas

diberikan oleh masing-masing variabel,

belajar dan komunikasi interpersonal guru

sebagai berikut: (1) Sumbangan relatif

dengan siswa saja tetapi juga dipengaruhi

fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

yang

siswa 49,06%. (2) Sumbangan relatif

Sehingga apabila hal ini dilaksanakan,

komunikasi interpersonal guru dengan

diharapkan

siswa terhadap terhadap prestasi belajar

bersemangat dalam proses belajarnya

siswa 50,94%. (3) Sumbangan efektif

sehingga dapat berpengaruh terhadap

fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

prestasi belajarnya.

siswa 14,61%. (4) Sumbangan efektif

(2) Guru hendaknya dapat memberikan

komunikasi interpersonal guru dengan

suatu

siswa terhadap terhadap prestasi belajar

pembelajaran dengan membuat metode

siswa 15,18%.

pengajaran lain yang setidaknya dapat

Adapun

semakin

alternatif

dalam

membuat siswa merasa tidak terganggu

berdasarkan

proses belajarnya. Salah satunya dengan

penelitian yang telah dilakukan antara

melakukan observasi / proses belajar di

lain

luar ruang kelas.

peneliti

saran

metode

akan

yang

dapat

beberapa

siswa

berikan

(1) Kepala

sekolah

hendaknya

memberikan suatu kebijakan baru atau

Untuk

langkah alternatif salah satunya dengan

interpersonal guru dengan siswa, guru

cara pemberlakuan sistem moving class

hendaknya membuat metode komunikasi

yaitu sistem pindah kelas pada kelas yang

yang setidaknya umum digunakan dalam

terkena dampak polusi suara agar dampak

komunikasi siswa dengan siswa. Hal ini

dari hal tersebut dapat diminimalisir.

menunjukkan bahwa komunikasi antara

Sehingga siswa yang melakukan proses

guru dengan siswa tidak ada batasan

belajar dapat memaksimalkan proses

kedudukan namun masih dalam batas

belajarnya tanpa gangguan sama sekali.

formal yang wajar. Sehingga siswa dapat

Untuk

merasakan

meningkatkan

komunikasi

meningkatkan

komunikasi

kenyamanan

dalam

interpersonal guru dengan siswa, Kepala

berkomunikasi dengan guru. (3) Peneliti

Sekolah hendaknya lebih mendorong para

menyarankan kepada orang tua untuk

guru

meningkatkan

memenuhi/ melengkapi kebutuhan belajar

kemampuan berkomunikasinya melalui

siswa. Karena pada dasarnya fasilitas

sosialisasi, seminar atau workshop yang

belajar adalah merupakan salah satu

berkaitan

dengan

faktor

interpersonal

guru

agar

lebih

komunikasi
dengan

siswa.

prestasi

penting
belajar

dalam
siswa.

meningkatkan
(4)

Siswa

diharapkan mampu menyesuaikan diri
dengan

kondisi

fasilitas

belajarnya.

Walaupun yang dirasakan tiap-tiap siswa
pastinya berbeda karena tidak hanya
faktor fasilitas belajar sekolah saja namun
juga fasilitas belajar di rumah yang
pastinya

berbeda-beda.

Namun

diharapkan hal itu tidak menganggu

http://www.pdfqueen.com/carabelajaryang-efisien
Hadi, Sutrisno. (2001). Statistika Jilid
2. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Hindrayani, Aniek. (2010). Teknik
Pengolahan Data. Surakarta: UNS Press
Muhammad Arny. (2002). Komunikasi
Organisasi. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri
Abadi

proses belajarnya. Selain itu, siswa
diharapkan

dapat

memperbaiki

cara

berkomunikasi dengan guru. saran lain
yang penting bagi siswa adalah dengan
tidak menyamakan cara berkomunikasi
dengan guru dan cara berkomunikasi
sesama

siswa.

berpengaruh

Karena

secara

hal

tidak

tersebut
langsung

terhadap prestasi belajarnya.

Nasehudin, Toto Syatori. (2012). Metode
Penelitian Kuantitatif. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Sawiji, Hery. (2012). Komunikasi Kantor.
Surakarta: UNS Press
Slameto, (2005). Belajar dan Faktor yang
Mempengaruhinya (Edisi Revisi).Jakarta :
Rineka Cipta
Soehartono, irawan. (2011). Metode
Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metode
Bandung : Penerbit Tarsito

Statistika.

Daryanto, H.M. (2006). Administrasi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Effendi, Uchjana onong. (2004). Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya

Surakhmad, Winarno. (2004). Pengantar
Penelitian Ilmu Dasar Metode dan
Teknik.Bandung: PT. Tarsito.

Gie, The Liang. (2009). Cara Belajar
Yang Efisien. Diperoleh 26 Januari 2014,
dari

Syah, Muhibin. (2005). Belajar dan
Pembelajaran. Diperoleh 3 maret 2014,
darihttp://www.maswins.com/2011/04/pe
ngertian-belajar-dan-pembelajaran.html

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24