Hubungan antara persepsi tentang asuransi pendidikan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan : studi kasus warga Desa Wijimulyo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulonprogo - USD Repository

  HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG ASURANSI PENDIDIKAN, TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI ASURANSI PENDIDIKAN Studi Kasus Warga Desa Wijimulyo Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulonprogo SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Oleh : Agus Puji Susanto 991334100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

  MOTTO

  • Allah memberikan wahyu kepadaku agar

  hendaknya kalian bertawadhu hingga tidak ada seseorang yang berbuat curang atas orang lain, dan tidak ada seorang pun yang berbangga diri atas orang lain

( Dr. Aidh Al-Qarni, 2005. Tersenyumlah. Jakarta : Al-

Qalam )

  • Kehidupan hanya akan berarti jika dan

  

hanya jika ada rasa saling berbagi & tahu

diri. The End will always never exist & We

will always walk alone

  ( Agus Puji Susanto )

  • Kebahagiaan dalam hidup bukan bagaimana kamu berbahagia, tapi bagaimana orang lain bahagia karena kamu ( Anonim )
  • Orang yang senang tertawa, gembira ketika

  diberikan dan berbahagia ketika diminta ( Dr. Aidh Al-Qarni, 2005. Tersenyumlah. Jakarta : Al-Qalam)

  ( Ncap )

  • Life is just life, not more or less

  

PERSEMBAHAN

 Kepada Tuhanku  Kepada Bangsaku, Duniaku  Kepada Masyarakatku  Kepada Kedua orang tuaku (Bp Sardi, Ny. Rukiyah)  Kepada kakak-kakakku (Mbak Tutik, Mbak Retno)  Kepada Fi-3, semoga kesempatan itu selalu ada

 Kepada semua yang telah berjuang dengan sungguh-sungguh

sesuai proporsinya masing-masing

 Kepada semua yang mengangkat dan yang terangkat dari

kesia-siaan.

  

 Kepada sahabat-sahabatku dan teman-temanku semua yang

tak bisa kusebut satu per satu

Kepada yang tersebut diataslah dengan segala kerendahan hati,

aku berharap karya ku layak dan pantas kupersembahkan.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 7 Maret 2007 Penulis

  Agus Puji Susanto

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG ASURANSI PENDIDIKAN,

TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS

PEKERJAAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI

  

ASURANSI PENDIDIKAN

Agus Puji Susanto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara : (1) persepsi tentang asuransi pendidikan dan minat mengikuti asuransi penelitian pendidikan, (2) tingkat pendidikan dan minat mengikuti asuransi pendidikan, (3) tingkat pendapatan dan minat mengikuti asuransi pendidikan, (4) jenis pekerjaan dan minat mengikuti asuransi pendidikan.

  Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di desa Wijimulyo kecamatan Nanggulan kabupaten Kulonprogo pada bulan September 2006. Jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 230 responden dari populasi sebanyak 1153 responden.

  Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknis analisis data dilakukan dengan menggunakan koefisien kontingensi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi tentang asuransi pendidikan terhadap minat mengikuti

  2

  2

  asuransi pendidikan (x = 18,505 > x tabel = 3,841 pada taraf signifikansi = 0,05 dan dk = 1); tingkat hubungan antara persepsi tentang asuransi pendidikan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan (C) adalah 0,27 termasuk dalam kategori rendah; (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan terhadap

  2

  2

  minat mengikuti asuransi pendidikan (x = 11,8117 > x tabel = 3,841 pada taraf signifikansi = 0,05 dan dk =1 ; tingkat hubungan antara pendidikan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan (C) adalah 0,22 termasuk dalam kategori rendah; (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendapatan

  2

  2

  terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan (x = 11,2281 > x tabel = 3,841 pada taraf signifikansi = 0,05 dan dk = 1; tingkat hubungan antara tingkat pendapatan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan (C) adalah 0,22 termasuk dalam kategori rendah; (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara jenis

  2

  2

  pekerjaan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan (x = 10,62442 > x tabel 3,841 pada taraf signifikansi = 0,05 dan dk = 1); tingkat hubungan antara jenis pekerjaan terhadap minat mengikut asuransi pendidikan (C) adalah 0,21 termasuk dalam kategori rendah.

  

ABSTRACT

  The Relationship of Respondents Perception about Education Insurance, Educational level, Income Level and Kinds of Jobs with Interest in Buying Education Insurance.

  Agus Puji Susanto Sanatar Dharma University

  Yogyakarta 2007

  This research was aimed to know the relationship between : (1) the respondents perception about education insurance and the interest in buying education insurance, (2) the educational level and the interest in buying education insurance, (3) the income level and the interest in buying education insurance, (4) the kinds of jobs and the interest in buying education insurance.

  This case study was conducted in Wijimulyo, Nanggulan, Kulonprogo areas, on September 2006. The size of population was 1153 respondents with the sample of 230 respondents. The data collecting tecniques used were questionnaire. Contingency coefficient was used to analyze the obtained data. The findings showed that : (1) there was a positive and significant correlation between the respondents perception about education insurance and the interest in

  2

  2

  buying education insurance (x count = 18,505 > x table = 3,841 at the significant level of 0,05 and dk = 1); the level of the relationship (C) was 0,27 in the category of low classification ; (2) there was a positive and siginificant correlation between the

  2

  educational level and the interest in buying education insurance (x count = 11,8117 >

  2

  x table = 3,841 at the significant level of 0,05 and dk =1); the level of the relationship (C) was 0,22 in the category of low classification; (3) there was a positive and significant correlation between the income level and the interest in

  2

  2

  buying education insurance (x count = 11,2281 > x table = 3,841 at the significant level of 0,05 and dk = 1); the level of the relationship (C) was 0,22 in the category of low classification; (4) there was a positive and significant correlation between the

  2

  2

  kinds of jobs and the interest in buying education insurance (x count = 10,6242 > x table 3,841 at the significant level of 0,05 and dk = 1); the level of the relationship between occupation level and the interest in buying education and insurance (C) was 0,21 in the category of low classification.

KATA PENGANTAR

  Sungguh segala puji dan syukur sudah sepantasnya dipanjatkan kehadirat-Nya atas segala Maha karya-Nya yang ada dan tak pernah sia-sia. Segala karya akan memiliki arti jika dan hanya jika karya itu dapat memberikan manfaat. Sekecil apapun itu semoga tak akan pernah ada yang sia-sia.

  Secara umum penulisan karya ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten. Dalam kesempatan ini pula, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala perjuangan dan kerja keras yang sungguh-sungguh kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo JR, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

  3. Bapak S Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

  4. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak melakukan hal-hal besar dalam memberi arti di bidang pendidikan, pembelajaran, motivasi, empati, dan kerelaannya.

  5. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah dengan kerelaannya membimbing, berbagi, berempati, dan memenuhi kewajiban dengan tanggung jawab. Andai semua masalah bisa dihadapi dengan senyum yang pak.

  6. Kedua orang tuaku Bapak Sardi dan Ibu Rukiyah ”Terima kasih dan maafkan ya”, kakak-kakakku ”Sabar”.

  7. Teman-teman dan sahabat-sahabatku pendidikan akuntansi ”perjuangan tak pernah berhenti”.

  8. Ibu Pri selaku Ibu Kostku di baciro ”Keterbatasan itu menyatukan ya bu”.

  9. Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang pernah ada dan yang akan ada ”Ncap & Amel (Sorry, I have nothing to say), Wondo (Whateverlah), Jaenal, Josua, M.

  Kir & M. Nita (Urip koyo ngene Mas, M, Koko, M Gandi, Mei, Bambang P. FIS 98.

  10. Semuanya saja yang tak bisa aku sebutkan satu-satu, Makasih semua dan maaf, walau aku tak pernah tahu bagaimana cara berterima kasih buat semua saja yang telah membuat hidup jadi lengkap, ada yang pergi ada yang datang pokoke easy come easy go, semoga tak terjadi.

  11. Someone, somewhere, someplace ”matur nuwun” semua ada waktu dan tempatnya sendiri-sendiri. OK ! Semoga Allah Tuhan semesta alam senantiasa memberikan manfaat, rahmat dan hidayahnya kepada semua karya-karya-Nya yang ada.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Batasan Masalah........................................................................

  4 C. Rumusan Masalah ....................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ......................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian ....................................................................

  5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................

  6 A. Kajian Teori ..............................................................................

  6

  C. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ......................................

  43 B. Bidang Pemerintahan ...............................................................

  50 B. Pengujian Hipotesis ..................................................................

  50 A. Deskripsi Data ..........................................................................

  48 BAB V ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN ......................................

  48 H. Demografi Penduduk ................................................................

  48 G. Keadaan Geografis ...................................................................

  47 F. Potensi Desa .............................................................................

  44 E. Kondisi Sosial Ekonomi............................................................

  44 D. Kependudukan ..........................................................................

  43 C. Dusun di Desa Wijimulyo ........................................................

  43 A. Letak Geografis ........................................................................

  23 D. Hipotesis ...................................................................................

  39 BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN .........................

  32 G. Teknik Analisis Data ................................................................

  28 F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

  26 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ...................................

  26 D. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................

  25 C. Subyek dan Obyek Penelitian ...................................................

  25 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

  25 A. Jenis Penelitian .........................................................................

  24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................................

  54

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN .............................

  70 A. Kesimpulan................................................................................

  70 B. Keterbatasan .............................................................................

  71 C. Saran .........................................................................................

  71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penilaian dengan Menggunakan PAP tipe II...................................

  32 Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner..........................................................................

  33 Tabel 3 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Persepsi tentang Asuransi Pendidikan ......................................................................................

  36 Tabel 4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas Persepsi tentang Asuransi Pendidikan .....................................................................................

  37 Tabel 5 Pedoman Hasil Perhitungan menurut Chi-Kuadrat untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi menurut Chi Kuadrat ......

  42 Tabl 6 Kategorisasi Persepsi tentang Asuransi Pendidikan .......................

  50 Tabel 7 Kategorisasi Tingkat Pendidikan Responden .................................

  51 Tabel 8 Kategorisasi Tingkat Pendapatan Responden .................................

  52 Tabel 9 Kategorisasi Jenis Pekerjaan Responden .......................................

  53 Tabel 10 Kategorisasi Minat Mengikuti Asuransi Pendidikan ......................

  53 Tabel 11 Kontingensi Persepsi Tentang Asuransi Pendidikan ......................

  54 Tabel 12 Kontingensi Tingkat Pendidikan Responden .................................

  57 Tabel 13 Kontingensi Tingkat Pendapatan Responden..................................

  60 Tabel 14 Kontingensi Jenis Pekerjaan Responden .........................................

  63

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner...........................................................................

  75 Lampiran II Validitas dan Reliabilitas ..................................................

  81 Lampiran III Data Mentah .....................................................................

  83 Lampiran IV Daftar Tabel .......................................................................

  89 Lampiran V Surat Keterangan ..............................................................

  92

  1 BAB I

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara, karena pendidikan merupakan suatu dasar bagi pelaksanaan pembangunan. Pelaksanaan pembangunan harus didukung oleh manusia yang cerdas, trampil, berbudi pekerti serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  Mengingat pentingnya sumber daya manusia (SDM) dalam pembangunan, maka peningkatan SDM perlu diupayakan. Peningkatan SDM dapat ditempuh dengan peningkatan generasi muda sebagai calon motor penggerak pembangunan. Generasi muda merupakan generasi penerus suatu bangsa untuk kemajuan yang akan datang.

  Dewasa ini pendidikan dianggap sebagai jalur yang semakin berarti untuk menyiapkan SDM yang berkualitas. Melalui pendidikan, setiap warga masyarakat mendapat kesempatan untuk membina kemampuan dan keahlian, sehingga kekuatan potensial yang ada dapat berkembang secara maksimal. Demikian halnya dengan keinginan orang tua yang ingin memberikan bekal melalui pendidikan bagi anaknya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik daripada kehidupan yang dijalani oleh orang tuanya. Untuk memperoleh pendidikan yang kita inginkan diperlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya pendidikan yang semakin kendala bagi keluarga. Untuk itu sebagai orang tua perlu sejak dini sudah memikirkan tentang biaya pendidikan anaknya agar pendidikan anak dapat terjamin. Tetapi orang tua yang sudah merencanakan biaya pendidikan anak dari Taman Kanak-kanak ( TK ) sampai dengan jenjang pendidikan tinggi masih sedikit jumlahnya. Terbukti bahwa masih banyak jumlah anak yang pendidikannya di bawah Sekolah Dasar ( SD ) dan tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan tidak mampu melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Umum ( SMU ) dan tidak mampu melanjutkan ke tingkat Perguruan Tinggi ( PT ) karena tidak adanya biaya untuk pendidikan tersebut.

  Melihat kenyataan yang demikian ada dua kemungkinan, yang pertama orang tua menyadari sepenuhnya tentang pentingnya pendidikan bagi anak tetapi mereka tidak menyadari besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Kemungkinan yang kedua mereka memang benar-benar tidak memiliki biaya untuk pendidikan anaknya walaupun pemerintah sudah menerapkan program wajib belajar sembilan tahun tetapi masih banyak anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan sampai SMP. Untuk kemungkinan kedua kita memang tidak dapat berbuat banyak tetapi untuk kemungkinan yang pertama mereka sebenarnya mampu dan telah mengambil jalan untuk menabung tetapi apa yang terjadi seringkali lain dari yang diharapkan. Banyak orang tua yang sudah menabung ketika anaknya masih kecil, tetapi ketika anaknya besar dan sudah waktunya masuk sekolah banyak orang tua terkejut ketika mengetahui besarnya dana pendidikan yang harus Dalam hal ini kita akan berfikir adakah alternatif lain agar anak dapat tetap melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

  Alternatif lain adalah melalui jasa asuransi. Adapun pengertian perusahaan asuransi adalah suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa di mana segala kerugian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, kita pindahkan kepada perusahaan asuransi. Asuransi pendidikan adalah suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa di mana penerimaannya secara bertahap pada waktu anak mau masuk ke sekolah sehingga kerugian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang kita pindahkan kepada perusahaan asuransi. Dengan asuransi kita akan mendapatkan perlindungan, jaminan untuk mempersiapkan masa depan.

  Minat merupakan salah satu faktor psikologis manusia yang sangat penting untuk kemajuan manusia dan keberhasilan diri seseorang. Minat juga merupakan pendorong bagi seseorang untuk terlibat secara aktif dan mengarahkan perhatian pada obyek yang ia sukai. Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang di antaranya adalah status sosial, tingkat ekonomi, umur, bakat, pengetahuan (tingkat pendidikan), jenis kelamin, pekerjaan, kepribadian, dan lain-lain. Selain itu seseorang akan memiliki minat terhadap obyek tertentu apabila sebelumnya telah memiliki persepsi positif terhadap obyek itu. Persepsi merupakan penafsiran, pemberian makna atau pengertian terhadap obyek tertentu sebagai hasil pengamatan.

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba untuk melakukan Pendidikan, Tingkat Pendapatan dan Jenis Pekerjaan Terhadap Minat Mengikuti Asuransi Pendidikan”.

  B. Batasan Masalah

  Adapun permasalahan dalam penelitian ini akan difokuskan pada masalah yang berkaitan dengan persepsi tentang asuransi pendidikan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan.

  C. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada hubungan antara persepsi responden tentang asuransi pendidikan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan ?

  2. Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan ?

  3. Apakah ada hubungan antara tingkat pendapatan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan ?

  4. Apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan ?

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi responden tentang asuransi pendidikan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan.

  2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan.

  4. Untuk mengetahui hubungan antara jenis pekerjaan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan khususnya tentang minat masyarakat dan sekaligus sebagai bahan pembanding bagi penelitian sejenis.

  2. Bagi Perusahaan Semoga hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan asuransi dalam rangka meningkatkan minat masyarakat mengikuti program asuransi.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma ( USD ) Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan USD dan sebagai acuan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Minat Mengikuti Asuransi Pendidikan

  Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Selain itu minat juga merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan disertai minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat.

  Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1984: 30). Sedangkan menurut E. Hurlock (1989 : 114) minat merupakan sumber motivasi yang mendorong untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.

  Pada dasarnya, seseorang yang mempunyai minat yang tinggi kebanyakan akan mencapai hasil yang maksimal. Hal tersebut disebabkan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu (Abu Ahmadi , 1991 : 195) : a. Biogenic Motive Motif yang berasal dari kebutuhan biologis sebagai makhluk yang hidup, yang terdapat di dalam lingkungan pada internal dan tidak banyak tergantung pada lingkungan di luar diri individu itu.

  b. Sociogenic motive Motif yang timbul di dalam diri individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, timbulnya motif ini karena interaksi dengan orang lain.

  Fungsi dari minat adalah untuk mendorong manusia untuk berbuat / bertindak, menentukan arah perbuatan, menyeleksi perbuatan kita (Ngalim Purwanto, 1996 : 70-71)

  Berbicara tentang minat, munculnya minat tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi dan proses interaksi di sekolah, masyarakat, dan di dalam keluarga. Menurut Andi Mappiare (1982 : 64) menyatakan bahwa minat dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang daerah, tingkat ekonomi, status sosial, dan jenis kelamin.

  Menurut Abin Syamsuddin (2002 : 37) minat dapat digolongkan menjadi dua : a. Minat secara intrinsik

  Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri.. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, dan intelegensia.

  b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang datang dari lingkungan atau akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. Munculnya minat tidak secara tiba-tiba melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, sosialisasi dan proses interaksi di sekolah, masyarakat dan di dalam keluarga.

2. Asuransi

  a. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi menurut Abbas Salim (1998: 1) ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti. Dari perumusan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu mendatang. Misalnya dalam asuransi kebakaran, seseorang mengasuransikan rumahnya kepada perusahaan asuransi. Dalam hal ini orang tersebut membayar premi terhadap perusahaan asuransi, bilamana terjadi kebakaran, perusahaan akan mengganti kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kebakaran tersebut. Jadi segala kerugian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, dapat dipercayakan kepada perusahaan asuransi.

  b. Tujuan Asuransi 1) Tujuan ganti rugi

  Ganti rugi yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung, bertujuan untuk mengembalikan tertanggung pada posisinya semula atau untuk menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan.

  Penanggung (perseorangan atau perusahaan) bergerak dalam bidang pemberian jasa berupa jaminan.

  2) Tujuan tertanggung Maksudnya agar tertanggung memperoleh rasa tentram atas resiko usaha atau harta milik yang dihadapinya dan mendorong keberanian tertanggung menggiatkan usahanya menjadi usaha dengan risiko lebih besar lagi.

  3) Tujuan penanggung Tujuan ini dibedakan menjadi 2 macam : tujuan umum yaitu memperoleh keuntungan, dan tujuan khusus yaitu meringankan risiko yang dihadapi para tertanggung, mengumpulkan dana melalui premi yang terkumpul sehingga menjadi dana besar yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan. 4) Jenis-Jenis Asuransi

  a) Asuransi Jiwa Asuransi jiwa menurut Abbas Salim (1998:25) adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. b) Asuransi Beasiswa / Pendidikan Asuransi beasiswa adalah suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa di mana penerimaannya secara bertahap pada waktu anak mau masuk sekolah sehingga kerugian yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang kita pindahkan kepada perusahaan asuransi.

  c) Asuransi Kesehatan Asuransi kesehatan menurut Radiks Purba (1992:356) adalah pelimpahan resiko (risks shifting) oleh tertanggung karena serangan penyakit dijamin oleh penanggung.

  d) Asuransi Kebakaran Asuransi kebakaran menurut Radiks Purba (1992:381) adalah pertanggungan yang menjamin kerugian/kerusakan atas harta benda (harta tetap dan harta bergerak) yang disebabkan oleh kebakaran, yang terjadi karena api sendiri atau api dari luar, karena udara jelek, kurang hati-hati,kesalahan atau perbuatan tidak pantas dari pelayanan tertanggung, tetangga, musuh, perampok dan apa saja dan dengan cara bagaimana pun sebab timbulnya kebakaran (Pasal 290 KUHD).

  5) Jenis-jenis Resiko Yang dimaksud dengan resiko menurut Abbas Salim (1998: 3) adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan kerugian. Adapun resiko tersebut dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi dirinya sendiri, keluarga atau orang lain yang mempunyai kepentingan atas dirinya. Adapun jenis-jenis resiko pribadi dan resiko keluarga menurut Abbas Salim (1998: 5-6) meliputi: a) Resiko kehilangan pendapatan Disebabkan oleh kematian, cacat permanen, cacat sementara, pengangguran.

  b) Kerugian hak milik Disebabkan oleh: kebakaran, kilat, angin, gempa bumi.

3. Asuransi Pendidikan

  Untuk melayani kebutuhan biaya pendidikan sekaligus sebagai proteksi keuangan maka asuransi jiwa bersama Bumiputera memberikan: a. Manfaat asuransi pendidikan

  Menurut Drs. H. Suparwanto, MBA yang dikutip oleh MM Nugrohowati RR (2005:10) manfaat asuransi pendidikan meliputi: 1) Jika tertanggung hidup atau meninggal dalam masa asuransi,maka kepada pemegang polis atau yang ditunjuk dibayarkan dana kelangsungan belajar. 2) Pada waktu masa asuransi berakhir kepada yang ditunjuk masih diberikan dana pembayaran beasiswa secara sekaligus atau berkala. 3) Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka kepada yang ditunjuk dibayarkan uang pertanggungan klaim meninggal, polis menjadi bebas premi. 4) Jika anak yang ditunjuk meninggal dunia dalam masa kontrak asuransi atau dalam masa pembayaran dana beasiswa secara berkala, dapat ditunjuk penggantinya (anak lain) untuk menerima dana beasiswa secara berkala yang belum diberikan sesuai jadwal yang berlaku berdasarkan umur anak yang ditunjuk yang meninggal dunia.

  b. Masa asuransi dan usia tertanggung Menurut Drs. H. Suparwanto, MBA yang dikutip oleh MM

  Nugrohowati RR (1995:11) masa asuransi dan usia tertanggung adalah masa asuransi dihitung antara umur anak pada saat masuk asuransi dan berakhir pada saat anak mencapai umur 18 tahun, dengan jangka waktu maksimal 17 tahun dan minimal 2 tahun.

4. Persepsi

  Persepsi pada hakekatnya adalah mengenal sesuatu melalui alat indera dengan secara global dan belum disertai kesadaran sedang subyek dan obyeknya belum terbedakan satu dari lainnya (Shalahuddin Mahfudh, 1990:91)

  Menurut Linda L.Davidoff (1988:230) menyatakan bahwa persepsi adalah proses mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, menurut Bimo Walgito (1994:54) adalah :

  a. Adanya objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

  Stimulus dapat datang dari luar rangsang mengenai alat indera ( reseptor ), dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris), yang bekerja sebagai reseptor.

  b. Alat indera atau reseptor Merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motoris.

  c. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan pula adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengadakan persepsi ada syarat-syarat yang bersifat : fisik atau kealaman, fisiologis,

  Menurut Morgan, King dan Robinson yang dikutip oleh Isbandi Rukminto Adi (1994:105), persepsi menunjuk pada bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, mengecap, dan mencium dunia disekitar kita, dengan kata lain persepsi dapat pula didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dialami oleh manusia. Karena faktor-faktor yang ada pada setiap orang itu berbeda, maka persepsi yang dilakukan oleh beberapa orang terhadap objek yang sama dapat menghasilkan beberapa persepsi yang berbeda pula. Demikian pula persepsi orang tua terhadap asuransi pendidikan adalah sangat tergantung kepada bagaimana orang tua mengadakan penilaian terhadap asuransi pendidikan. Inilah yang membuat perbedaan persepsi antara orang tua yang satu dengan orang tua yang lain.

5. Tingkat Pendidikan

  Sejak dahulu sebenarnya manusia telah mengenal pendidikan, namun dalam perwujudannya yang berbeda-beda, sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu. Perkembangan dan pertumbuhan manusia sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan terjadinya perkembangan ilmu dan teknologi, maka timbul bermacam-macam pendapat mengenai pendidikan yaitu :

  Menurut W.S Winkel (1987:19) Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yan belum dewasa agar dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif sehingga sungguh-sungguh menunjang perkembangannya. Sedangkan menurut Muhibbin Syah pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibbin Syah, 1997 : 10).

  Pengertian pendidikan menurut John Dewey yang dikutip A. Muri Yusuf (1982 : 23) adalah suatu proses pengalaman yang terus menerus termasuk perbaikan dan penyusunan kembali pengalaman.

  Terdapat bermacam-macam bentuk pendidikan dengan sifat yang berbeda-beda pula. Menurut A. Muri Yusuf (1982 : 61) mengklasifikasikan pendidikan ke dalam tiga bagian yaitu :

  a. Pendidikan informal adalah suatu proses yang sesungguhnya terjadi seumur hidup yang karenanya tiap-tiap individu memperoleh sikap nilai, keterampilan, dan pengetahuan dari pengalaman sehari-hari dan pengaruh lingkungannya dari famili / keluarga, dan tetangga dari pekerjaan dan permainan dari pasar, perpustakaan, dan media massa.

  b. Pendidikan formal adalah pendidikan yang berstruktur, mempunyai jenjang / tingkat, dalam periode sewaktu-waktu tertentu, berlangsung dari SD sampai ke Universitas dan tercakup di samping studi akademis umum, juga berbagai program khusus dan lembaga untuk latihan teknis dan profesional.

  c. Pendidikan nonformal adalah pendidikan di luar sekolah yang secara potensial dapat membantu, dan menggantikan pendidikan formal dalam aspek-aspek tertentu, seperti pendidikan dasar atau keterampilan kejuruan khusus.

  Jadi pendidikan formal adalah pendidikan yang sistematis dalam pengaturannya, baik murid, syarat maupun kurikulumnya. Sedangkan tetapi tidak sesistematis pendidikan sekolah, maksudnya dalam pendidikan formal pendidikannya diatur sedemikian rupa misalnya kurikulumnya harus sesuai dengan aturan pemerintah sedangkan pendidikan nonformal tidak terlalu dituntut supaya sesuai dengan aturan misalnya penataran dan kursus.

  Sedangkan tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua yang dibuktikan dengan adanya ijazah yang paling akhir diperolehnya misalnya : lulus SD, SMP/SMP, SMU/SLTA, Akademi / Sarjana Muda, Sarjana.

6. Tingkat Pendapatan

  Tingkat pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

  Yang dinilai dengan pendapatan atau penghasilan adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi (T. Gilarso, 1992: 63). Pendapatan keluarga dapat bersumber pada usaha sendiri ( wiraswasta ), bekerja pada orang lain dan hasil dari milik. Pengertian pendapatan di sini sama dengan penghasilan. Pendapatan dapat diterima dalam bentuk uang, dapat juga dalam bentuk barang misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah atau pekarangan sendiri atau fasilitas-fasilitas seperti rumah dinas, pengobatan gratis. Selain pendapatan ( balas karya atau hasil milik tersebut ) mungkin masih ada penerimaan / uang masuk lain berupa : a. uang pensiun bagi mereka yang sudah lanjut usia dan dulu bekerja pada pemerintah atau instansi lain b. sumbangan atau hadiah misalnya sokongan dari saudara atau famili, warisan, dari nenek, hadiah tabungan, dll c. pinjaman atau hutang merupakan uang masuk, tetapi pada suatu saat akan harus dilunasi atau dikembalikan

  Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (1982 : 257) yang dimaksud pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan, dan dari usaha subsistem dari semua anggota rumah tangga. Menurut biro pusat statistik yang dikutip dari Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (1982 : 93) memerinci pendapatan dan pengeluaran dalam kategori sebagai berikut : a. Pendapatan berupa uang :

  1) dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur, kerja kadang-kadang 2) dari usaha sendiri seperti hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah 3) dari hasil investasi seperti pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah 4) dari keuntungan sosial seperti pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial b. Pendapatan berupa barang : pembayaran upah dan gaji dalam bentuk beras, pengobatan, transportasi, perumahan, rekreasi dan barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah seperti pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

  c. Penerimaan yang bukan merupakan pendapatan : pengambilan tabungan, penjualan barang-barang yang dipakai, penagihan piutang, pinjaman uang, kiriman uang, hadiah atau pemberian, warisan, menang judi

  Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, penulis meneliti besarnya arus uang dan barang yang masuk dalam suatu rumah tangga yang diperoleh dari sektor usaha baik sektor formal maupun sektor informal yang dinilai dengan satuan uang.

  Pendapatan yang diterima oleh suatu keluarga dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan. Bagian terbesar dari pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup di antaranya makan, membeli barang dan jasa, rekreasi dan pendidikan. Besarnya jumlah pengeluaran keluarga menurut T. Gilarso (1992:65) tergantung dari banyak faktor seperti : Besarnya jumlahnya penghasilan yang masuk, besarnya keluarga, tingkat harga kebutuhan hidup, tingkat pendidikan keluarga dan status sosialnya, lingkungan sosial dan ekonomis keluarga, kebijaksanaan dalam mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga.

  Dalam kaitannya dengan pendidikan, keadaan keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak. Dengan adanya kondisi keluarga yang cukup ekonominya maka anak-anaknya akan mendapat kesempatan untuk melanjutkan studinya. Kesempatan ini tidak akan dapat diperoleh oleh anak- anak dari keluarga yang tidak mampu, karena terbentur pada masalah keuangan.

7. Jenis Pekerjaan

  Pekerjaan adalah aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus menerus. Pekerjaan orang tua berarti aktivitas keseharian yang dilakukan orang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang aktivitas tersebut menyita begitu banyak waktu.

  Pekerjaan dibedakan menjadi Mulyanto sumardi dan Hans dieters evers (1982 : 257-259) :

  a. Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber utama dari pendapatan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apalagi pendapatan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya. Maka perlu diusahakan adanya pendapatan lain di luar pendapatan pokok yang disebut sebagai pekerjaan dan pendapatan tambahan atau sampingan.

  b. Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh pendapatan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama seperti halnya pekerjaan pokok. tetapi tidaklah sama untuk masing- masing orang.

  Yang dimaksudkan dengan jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah bidang pekerjaan yang ditekuni orang tua setiap hari. Menurut James Spillane dan Ninik Yudianti yang dikutip oleh Yulianti ( 2005:13 ) a. Golongan A : pensiunan ( pegawai rendah ), tidak mempunyai pekerjaan tetap b. Golongan B : buruh nelayan, buruh tani, petani kecil ( penggarap sawah orang lain ), penebang kayu c. Golongan C : petani penyewa, buruh tidak tetap, penarik becak

  d. Golongan D : pembantu rumah tangga, penjual keliling, tukang cuci

  e. Golongan E : seniman, montir, penjahit, sopir bus / colt, tukang listrik, pande besi, penjaga atau satpam, tukang kayu, tukang mesin f. Golongan F : pemilik bus / colt, petani, pemilik bus / colt, petani pemilik tanah, mandor, pedagang, pemilik toko, tuan tanah, pengawas keamanan, pegawai sipil ( ABRI ), pemilik perusahaan / toko / pabrik / perikanan, pegawai kantor, peternak g. Golongan G : ABRI ( tamtama sampai dengan bintara ), kepala kantor pos cabang, supervisi/pengawas, guru SD, pegawai negeri (golongan IA - ID), pegawai badan hukum, manajer perusahaan kecil, pamong praja, kepala bagian h. Golongan H : guru SMP / SLTA, pekerja sosial, pegawai negeri (golongan

  IIA – IID), pegawai kontraktor, juru rawat, perwira ABRI (letda / lettu / kapten), kepala sekolah, wartawan i. Golongan I : ahli hukum, ahli ilmu tanah, arsitek, dosen / guru besar, kepala kantor, manajer perusahaan, apoteker, dokter, gubernur, pegawai negeri ( golongan IIIA – IIID ), pengarang, penerbang, bupati, peneliti, walikota, kontraktor besar Dalam penelitian ini peneliti menggolongkan jenis pekerjaan menurut pendapat James Spillane dan Ninik Yudianti, peneliti memodifikasi jenis pekerjaan yang pada umumnya ditekuni sebagian besar khalayak. Sasaran dalam penelitian ini menjadi 5 golongan adalah : a. Golongan A skor 1, jenis pekerjaan tidak memiliki pekerjaan seperti ibu rumah tangga b. Golongan B skor 2, jenis pekerjaan pensiunan, pegawai negeri golongan

  IA, IB, IC, ID

  c. Golongan C skor 3, jenis pekerjaan petani seperti pemilik lahan

  d. Golongan D skor 4, jenis pekerjaan pedagang / wiraswasta seperti pemilik toko, peternak, pedagang e. Golongan E skor 5, jenis pekerjaan pegawai swasta dan pegawai negeri seperti manajer, pekerja sosial, perwira ABRI, pegawai negeri golongan

  IIA, IIB, IIC, IID, IIIA, IIIB, IIIC ,IIID, IVA, IVB, IVC, IVD

B. Kerangka Berpikir

  1. Hubungan antara persepsi responden tentang asuransi pendidikan terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan.

  Persepsi pada hakekatnya merupakan proses pengenalan seseorang di dalam memahami informasi melalui proses belajar dengan jalan membandingkan masa lalu dengan kenyataan seorang. Pada dasarnya baik itu informasi positif/negatif akan mempengaruhi terbentuknya suatu persepsi

  Minat adalah suatu keadaan di mana seseorang menaruh perhatian terhadap obyek tertentu disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek itu. Pada dasarnya, seseorang yang mempunyai keinginan yang tinggi yang sudah didasari dengan minat akan mencapai hasil yang maksimal.

  2. Hubungan antara tingkat pendidikan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan Tingkat kepribadian seseorang akan ditentukan oleh tingkat pendidikannya. Kepribadian seseorang akan ditunjukkan dengan bagaimana proses berpikirnya, sikap dan gaya hidupnya. Dari sini dapat dimengerti bahwa dalam menanggapi obyek tertentu erat kaitannya dengan tingkat pendidikannya, latar belakang pengalaman dan pengetahuan seseorang. Orang yang berpendidikan tinggi akan berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah dalam kepribadiannya.

  Orang yang berpendidikan tinggi akan mempunyai minat yang sangat tinggi dalam menentukan masa depannya dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Orang yang berpendidikan tinggi akan berusaha semaksimal mungkin demi masa depannya.

  3. Hubungan antara tingkat pendapatan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan Pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang diperoleh suatu pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Orang yang berpendapatan tinggi dengan orang yang berpendapatan rendah akan berbeda dalam kemampuan dan daya beli yang mana hal ini akan berpengaruh terhadap minat. Jadi pada dasarnya tingkat pendapatan dapat mempengaruhi minat seseorang dalam memutuskan membeli barang/jasa.

  Berkaitan dengan minat masyarakat untuk mengikuti asuransi pendidikan tingkat pendapatan yang berbeda dapat menimbulkan minat yang berbeda pula. Seseorang dalam kondisi berpendapatan tinggi akan lebih mudah mengeluarkan uang untuk pembelian barang dan jasa sehingga mereka cenderung mendukung pada tindakan mengikuti asuransi pendidikan.

  Keadaan ini akan berbeda pada masyarakat yang berpendapatan rendah, mereka hanya memiliki kemampuan / daya beli yang relatif kecil sehingga mereka cenderung menolak tindakan mengikuti asuransi pendidikan.

  4. Hubungan antara jenis pekerjaan responden terhadap minat mengikuti asuransi pendidikan Jenis pekerjaan responden baik itu yang memiliki pekerjaan pokok atau sampingan ataupun kedua-duanya sedikit banyak akan berpengaruh pada pola pikir dan penghasilan responden. Pekerjaan adalah aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus menerus.

  Tentang jenis pekerjaan dapat digolongkan menjadi berbagai jenis antara lain

Dokumen yang terkait

Kajian tingkat pendapatan dan finansial terhadap usaha peternakan sapi perah Studi kasus di Desa Tambelang Kecamatan Krucil kabupaten Probolinggo -

1 5 93

Dampak penerapan psak 108 terhadap tingkat solvabilitas minimum perusahaan asuransi syariah : studi pada unit syariah PT. Asuransi umum Bumiputera Muda 1967

5 95 129

Pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI al-Izhar Pondok Labu mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah

0 4 105

Pengaruh tingkat investasi terhadap minat nasabah asuransi pendidikan (studi pada AJB Bumiputra 1912 Unit Usaha Syariah)

1 11 80

Pengaruh kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, persaingan usaha dan pendidikan agama terhadap pelaksanaan etika bisnis islam: studi kasus pada pedagang tradisional Kreo Tangerang

0 5 92

Pengaruh muzaraah terhadap tingkat pendapatan masyarakat Desa Kalisapu Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

6 45 103

Pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman keuangan dan sikap terhadap dana pensiun dengan mediasi niat berperilaku terhadap perencanaan dana pensiun Di surabaya - Perbanas Institutional Repository

0 0 21

Pengaruh literasi keuangan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap pemilihan Jenis investasi pada masyarakat Sidoarjo - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

Pengaruh literasi keuangan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap pemilihan Jenis investasi pada masyarakat Sidoarjo - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

Pengaruh literasi keuangan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap pemilihan Jenis investasi pada masyarakat Sidoarjo - Perbanas Institutional Repository

0 0 19