Pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI al-Izhar Pondok Labu mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah

(1)

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PREFERENSI GURU SDI AL-IZHAR PONDOK-LABU MENGENAI ASURANSI DANA PENDIDIKAN PADA

PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy)

RIZA MAYANI

105046201727

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PREFERENSI GURU SDI AL-IZHAR PONDOK-LABU MENGENAI ASURANSI DANA PENDIDIKAN PADA

PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy)

Oleh: Riza Mayani

NIM. 105046201727

Dibawah Bimbimgan:

Hermawan Setiawan, S.Si., M.Kom

NIP. 197406231993121001

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

(4)

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PREFERENSI GURU SDI AL-IZHAR PONDOK-LABU MENGENAI ASURANSI DANA PENDIDIKAN PADA

PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH

ABSTRAK

Riza Mayani, pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI Al-Izhar pondok-labu mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah. Skripsi strata satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi dan preferensi guru SD Al-Izhar mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah, serta bagaimana pengaruh persepsi terhadap preferensi mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling aksidental, yaitu teknik pengambilan sampel secara kebetulan. Adapun jumlah sampelnya adalah 40 responden. Pengumpulan data mengguankan data primer yaitu data yang diambil langsung dari responden dengan menyebarkan kuesioner.

Hasil penelitian yang diperoleh dalam pengujian secara parsial adalah bahwa persepsi guru SD Al-Izhar mempunyai hubungan yang positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memperindah kehidupan dengan melimpahkan kasih sayang, kenikmatan, dan kemudahan tiada bertepi. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan kasih sayangnya terhadap hamba Allah juga makhluk lainnya memancar bagai pancaran sinar matahari yang tiada terputus menerangi bumi. Atas nikmatnya dan karunianya yang Maha sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PREFERENSI GURU SD AL-IZHAR PONDOK-LABU MENGENAI ASURANSI DANA PENDIDIKAN

PADAN PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH

Penulis merasa bahagia dan bersyukur serta bangga dengan selesainya studi dan skripsi ini, tetapi kebahagian dan kebanggaan itu tidak akan tercapai tanpa doa, dukungan dan ketulusan yang penuh dari semua pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, MA, SH, MM sebagai Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Syarif Hidayatullah beserta para pembantu dekannya.


(6)

2. Ketua program studi Muamalat Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan bapak Mu’min Rouf selaku sekertaris jurusan yang telah banyak dan meluangkan waktu hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Hermawan Setiawan S.si, M.sc selaku dosen pembimbing yang telah banyak sekali meluangkan waktunya ditengah aktifitas-aktifitasnya yang sangat padat, serta sabar dalam memberikan nasihat, pengarahan, solusi, bimbingan, sekaligus motivasi yang begitu berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah berjasa memberikan ilmunya, mendidik dengan baik hingga penulis dapat menyelesaikan studi di kampus tercinta ini.

5. Kedua orang tua ku tercinta, ayahanda dan ibunda dengan ketulusan dan keikhlasan nya selalu memberikan doa yang tak pernah putus, mengingatkan, memotivasi, menyediakan apa yang dibutuhkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. (Semoga penulis dapat membahagiakan Ibu dan Bapak)

6. Adikku Fitriani (upit). Terima kasih atas segala bantuan dan pengorbanannya sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua.


(7)

7. Untuk sahabatku yang kucintai karena Allah, Nova, Tety, Puput, Tika, Wendy, Zoel, Fardan, Tons, Chandra. Semoga persahabatan ini tetap kekal. Dan kita dapat saling mendoakan untuk kesuksesan kita semua. Semoga Allah memberikan karunia kepada persahabatan kita ini. Amin.

8. Semua teman-teman seperjuangan yaitu teman-teman Takaful angkatan 2005 yang ikut merasakan betapa pengorbanan kita yang sangat panjang saat membuat skripsi ini, Alhamdulillah berbuah manis pada waktunya. Semoga kita semua bisa berguna untuk orang banyak dan menjadi kebanggaan orang tua.

Penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kepada para pembaca, penulis mengharapkan masukan yang positif untuk perbaikan lebih lanjut dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan. Dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmatNya kepada kita semua. Amin…

Jakarta, Februari 2011


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 8

1. Pembatasan Masalah ... 8

2. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 9

D. Review Studi Terdahulu ... 10

E. Kerangka Pemikiran ... 16

F. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi ... 19


(9)

1. Pengertian Persepsi ... 19

2. Proses pembentukan Persepsi. ... 22

3. Faktor Utama Yang Mempengaruhi Persepsi... 24

B. Teori Tentang Preferensi ... 26

C. Teori Tentang Perilaku Konsumen ... 28

1. Model perilaku Konsumen dalam Pemilihan Keputusan Konsumen Muslim Fahim Khan (1993) ... 29

2. Tentang Pengambilan Keputusan... 33

D. Produk-Produk Asuransi Syariah ... 37

E. Asuransi Dana Pendidikan (fulnadi) ... 39

1. Keuntungan Asuransi Pendidikan... 39

2. Manfaat Asuransi Pendidikan... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian ... 42

B. Lokasi Penelitian ... 42

C. Waktu Penelitian ... 42

D. Populasi dan Sampel ... 42

E. Jenis Data ... 43

F. Teknik Pengumpulan Data ... 43

G. Metode Analisis Data ... 44


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Kualitas Data ... 49

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reliabilitas ... 51

B. Karakteristik Responden ... 51

C. Statistik Deskriptif ... 55

D. Analisis Data ... 56

E. Analisis Regresi ... 68

1. Uji Normalitas Data ... 68

2. Uji Autokorelasi ... 69

3. Uji Heteroskedastisitas ... 71

4. Uji Hipotesis ... 71

 Uji Koefisien Determinasi ... 72

5. Uji Statistik t ... 73

 Uji Hipotesis 1 ... 73

6. Uji Statistik Fisher(Uji Statistik F) ... 73

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil pengujian validitas persepsi ... 47

Tabel 4.2 Hasil pengujian validitas preferensi ... 47

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabiltas ... 48

Tabel 4.4 Jenis kelamin ... 49

Tabel 4.5 Status pernikahan ... 49

Tabel 4.6 Jumlah anak ... 50

Tabel 4.7 Pendidikan terakhir ... 50

Tabel 4.8 Pendapatan perbulan ... 51

Tabel 4.9 Keikutsertaan Asuransi ... 51

Tabel 4.10 Descriptive Statistic ... 52

Tabel 4.11 Persepsi guru SD Al-Izhar terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah ... 53

Tabel 4.12 Persepsi guru SD Al-Izhar terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah ... 54

Tabel 4.13 Preferensi guru SD Al-Izhar terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah ... 58

Tabel 4.14 Preferensi guru SD Al-Izhar terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah ... 59

Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 66

Tabel 4.16 Model Summary ... 69

Tabel 4.17 Coefficients ... 69


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses pembentukan persepsi ... 18 Gambar 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ... 22 Gambar 2.5 Model dalam Pemilihan Keputusan Konsumen Muslim Fahim Khan .... 27 Gambar 2.6 Proses Pengambilan Keputusan ... 32 Gambar 4.1 Hasil Uji Autokorelasi ... 67 Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 68


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Dalam kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai risiko seperti hari tua, kecelakaan diri, kematian, kerugian akibat kehilangan seluruh atau sebagian harta benda, dan lain-lain. Segala risiko yang menimpa manusia merupakan qadha dan qadhar Allah SWT, namun demikian manusia wajib terus berikhtiar melakukan tindakan berjaga-jaga untuk memperkecil risiko yang ditimbulkan dari musibah dan kemalangan tersebut. Inti ajaran Islam mencakup kedamaian, kesejahteraan ekonomi dan memerintahkan kepada setiap muslim untuk melakukan upaya terbaik dalam kegiatan mereka serta mencari proteksi (perlindungan) dari musibah dan kemalangan.

Banyak cara yang dilakukan orang untuk mengatasi risiko financialnya dimasa depan, salah satunya dengan menyimpan uangnya di bank, tetapi upaya ini seringkali tidak cukup, karena kerugian yang harus ditanggung jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Selain itu ada juga yang berinvestasi lewat berbagai instrument investasi, seperti saham, obligasi dan lain-lain. Tetapi lagi-;agi upaya ini mengandung risiko karena kalau salah pilih atau salh pengelolaan bias-bisa investornya bukannya mendapat keuntungan tetapi malah akan mengalami kerugian. Dan cara lain yang dilakukan orang untuk melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut diatas adalah


(14)

dengan berasuransi. Asuransi merupakan salah satu bentuk jasa proteksi financialyang ada dan berkembang saat ini.

Belakangan ini perkembangan ekonomi syariah semakin pesat di Indonesia. Peningkatan ini dimulai sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang bermula pada pertengahan tahun 1997. Pada masa tersebut hampir semua lembaga keuangan mengalami kesulitan yang disebabkan adanya krisis tersebut, sehingga tidak sedikit yang terpaksa mengalami kepailitan dan harus di tutup atau dibekukan kegiatannya. Namun saat itu ada kenyataan yang tidak dapat di pungkiri dimana justru pada saat krisis melanda perekonomian Indonesia, lembaga keuangan syariah mampu bertahan. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Bank Muamalat dan takaful Indonesia, yang masih tetap bertahan (eksis) di tengah perekonomian yang tidak menentu yang disebabkan terpaan krisis. Hal ini tidak lepas dari loyalitas para nasabahnya yang terus memberikan kepercayaan yang tinggi kepada bank tersebut.

Bertitik tolak dari pengalaman krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia dan dengan adanya pembuktian bahwa lembaga keuangan syariah mampu mempertahankan eksistensinya di tengah terjadinya krisis pada saat itu, maka pada saat sekarang telah banyak bermunculan lembaga-lembaga keuangan yang mengadopsi system syariah, baik sector perbankan maupun asuransi.

Asuransi sebagai lembaga keuangan nonbank, terorganisir secara rapi dalam sebuah bentuk perusahaan yang berorientasi pada aspek bisnis kelihatan secara nyata


(15)

pada era modern. Pada hakikatnya, secara teoriris semangat yang terkandung dalam sebuah lembaga asuransi tidak bisa dilepaskan dari semangat sosial dan tolong-menolong antara sesama manusia. Secara historis, fenomena diatas sudah ada bersama dengan adanya manusia. Hal ini menguatkan sebuah buku tentang status manusia yang satu sisi sebagai makhluk individu dan di sisi lain dia juga merangkap sebagai makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan dirinya dari orang lain.1

Hakikat asuransi secara islami adalah saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau bantu-membantu dan saling melindungi penderitaan satu sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena prinsip-prinsip dasar syariat mengajak kepada sesuatu yang berakibat keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan bencana mereka.

Asuransi syariah juga mengarah kepada berdirinya sebuah masyarakat yang tegak diatas saling membantu dan menopang, karena setiap muslim terhadap muslim lainnya sebagaimana sebuah bangunan yang saling menguatkan sebagian kepada sebagian yang lain.2

Sebagai sebuah bangsa muslim terbesar dengan jumlah penduduknya kurang lebih 90% beragama islam, tuntunan atau kiat islam dalam operasionalisasi asuransi syariah menjadi sangat relevan. Tidak hanya untuk didakwahkan atau dipublikasikan,

1AM. Hasan ali, MA

, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis,Teoritis, dan Praktis(Jakarta : Prenada Media, 2004), h.7.

2Gemala dewi, S.H., LL.M.,

Aspek-aspek Hukum Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, (Jakarta:prenada media group, 2004), h.141-142.


(16)

melainkan sebagai arahan bagi praktisi dalam melayani berbagai lapisan dan golongan masyarakat dari perspektif asuransi syariah.3

Seiring dengan kemajuan dunia perbankan Syariah, asuransi Syariah juga berkembang pesat diberbagai Negara Islam/Negara berpenduduk muslim. Tidak terkecuali di Indonesia. Kehadiran asuransi Syariah di Indonesia dimulai dengan pembentukan syarikat takaful pada tahun 1994.

Sungguhpun usia asuransi Syariah lebih muda daripada asuransi konvensional, namun pertumbuhan dan perkembangannya tampak tidak kalah dibandingkan dengan pertumbuhan dan perkembangan asuransi konvensional. Faktanya menunjukkan bahwa apabila pertumbuhan asuransi konvensional sejak tahun 1912 hingga tahun 2005 rata-rata hanya mencapai 1,69 perusahaan (1%) untuk setiap tahunnya, maka asuransi Syariah ternyata bias mencapai pertumbuhan rata-rata 2,45 perusahaan (8%) dalam satu tahun.4

Perkembangan Asuransi syariah di Indonesia memang belum sepesat Negara-negara berkembang lainnya, walaupun pertumbuhan bruto cukup baik. Sementara itu perkembangan market share asuransi syariah di Indonesia walaupun telah memasuki tahun ke-10, pada tahun 2002 baru sekitar 1% dan diperkirakan tahun 2004 ini dapat meningkat menjadi 1,5% sampai 2%.

3Muhammad Syakir Sula,

Asuransi Syariah (Life and General: Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani Press. 2004), Cet. 1.h.xxiii

4Prof. Dr. Drs. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM.,

menggali akar mengurai serat ekonomi dan keuangan islam.( Jakarta; kholam publishing, 2008) h. 408-409.


(17)

Perkembangan asuransi syariah tidak secepat perkembangan perbankan syariah, penyebab yang menjadi kendala atau tantangan bagi perkembangan Asuransi syariah, antara lain:

1. Kurangnya sosialisasi, media yang digunakan masih cenderung tradisional, yaitu dengan cara presentasi, seminar, ceramah. Sementara sosialisasi melalui Koran, televisi, dan radio masih sangat terbatas

2. Tenaga ahli asuransi syariah, dapat dikatakan bahwa saat ini tenaga yang ahli yang benar-benar menguasai teknik asuransi sekaligus secara bersamaan menguasai syariah masih terbatas.

3. Dukungan umat, masyarakat muslim belum menjadikan asuransi syariah sebagai kewajiban dalam praktek muamalah, sehingga tidak jarang kepentingan financial jauh lebih dominan dibanding kebutuhan kesesuaian dengan ketentuan hukum islam. Padahal dalam hukum islam mewajibkan menjalankan untuk menyerukan kepada kita untuk menjalankan ajaran agama ini secara menyeluruh, tanpa kecuali dari akidah, akhlak, ibadah sampai muamalah seluruhnya harus sesuai dengan tuntunan syari’ah.

4. Dukungan pemerintah, pemerintah mempunyai kewajiban untuk menyediakan sarana perekonomian yang berbasis syariah karena mayoritas dari penduduk negeri ini adalah muslim. Kendala


(18)

perundang-undangan adalah salah satu contoh betapa perhatian pemerintah belum optimal untuk memfasilitasi perkembangan Asuransi Syariah.

Semenjak bergulirnya globalisasi, pendidikan menjadi satu dari empat element (ekonomi, iptek, dan lingkungan) yang mempunyai daya pengaruh yang kuat terhadap segala aspek kehidupan dan bersifat holistik. Semua pihak pun setuju bila pendidikan yang bermutu merupakan suatu tuntutan primer. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa biaya pendidikan semakin hari menjadi semakin mahal. Semakin lengkap fasilitas pendidikan yang tersedia, maka uang sekolahnya menjadi semakin mahal. Sementara itu kemampuan yang lebih adalah menjadi suatu keharusan bila anak ingin berkompetisi di dunia kerja yang semakin kompetitif.

Mahalnya biaya pendidikan saat ini membuat setiap orangtua harus benar-benar merencanakan dan mengganggarkan dana pendidikan anak sedini mungkin, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban biaya yang harus dikeluarkan saat anak memasuki usia sekolah.

Tidak dapat dihindari semakin tinggi pendidikan yang ingin ditempuh semakin besar investasi yang harus dikeluarkan. Perlu adanya suatu rencana keuangan dari pihak orangtua dalam mengeluarkan biaya yang bersifat tak terduga, salah satunya adalah dengan mengasuransikan segala kebutuhan tersebut sehingga dapat dikelola dengan baik dan terhindar dari hutang yang tidak diinginkan.

Saat ini banyak sekali asuransi pendidikan yang dijual oleh perusahaan asuransi. Polis asuransi pendidikan ini tersedia dengan beberapa jenis pembayaran


(19)

premi dan nilai pertanggungan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan Anda. Biasanya polis asuransi pendidikan juga memberikan manfaat perlindungan atau proteksi atas tabungan pada Anak, ketika orang tua Sakit Kritis, Cacat Tetap atau Meninggal.

Persiapan dana pendidikan sejak dini memang sangatlah penting, karena mengingat dana pendidikan setiap tahunnya cenderung meningkat. Untuk itu dibutuhkan Asuransi pendidikan atau Tabungan Pendidikan untuk mengcover Dana pendidikan.

Setiap orang tua tentunya menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Mendapatkan pendidikan yang berkualitas tentu bukan hal yang sulit lagi sekarang, karena ketatnya persaingan kualitas pendidikan di Indonesia.Namun, sebagai kompensasi dari kualitas yang baik tentunya membutuhkan biaya yang mahal.

Empat alasan kenapa orang tua perlu menyediakan dana pendidikan untuk anaknya, yaitu : 1. Tingginya biaya pendidikan saat ini, 2. Naiknya biaya dari tahun ketahun, 3. Ketidakpastian ekonomi dimasa mendatang, 4. Ketidakpastian fisik orang tua dimasa mendatang.

Berangkat dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk menelitinya lebih dalam dengan mengambil judul “Pengaruh Persepsi terhadap Preferensi guru SDI Al-Izhar mengenai Asuransi Dana Pendidikan pada Perusahaan


(20)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi yang telah diuraikan diatas, maka peneliti membatasi permasalahan dalam lingkup :

a. Persepsi tentang asuransi dana pendidikan pada Perusahaan Asuransi syariah.

b. Preferensi tentang asuransi dana pendidikan pada Perusahaan Asuransi syariah.

c. Pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI Al-Izhar mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah.

4. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti membuat perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana Persepsi guru SDI Al-Izhar pondok-labu terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah?

b. Bagaimana preferensi guru SDI Al-Izhar pondok-labu terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah?

c. Apakah ada pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI Al-Izhar mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah?


(21)

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

3. Tujuan Penelitian

a. Menjelaskan persepsi masyarakat terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah.

b. Menjelaskan preferensi masyarakat terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah.

c. Menjelaskan apakah ada pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI Al-Izhar mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah.

4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin penulis harapkan dari penulisan skripsi ini adalah: b. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah ini yang telah didapat di bangku kuliah.

c. Bagi perguruan Islam Al-Izhar pondok labu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah selanjutnya berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman kalangan dunia pendidikan terhadap Asuransi Syariah.


(22)

d. Bagi pembaca dan dunia pustaka

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya, sehingga dapat memperdalam pengetahuan dan pemahaman

terhadap Asuransi Syariah dan dapat dipergunakan sebagai sumbangan yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penelitian lapangan.

D. Review Studi Terdahulu

Berikut adalah anotasi dari beberapa skripsi dan laporan penelitian yang terkait dengan tema penulis yang didapatkan dari Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

1. Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Firdaus, dalam skripsi yang berjudul Persepsi pegawai UIN syarif hidayatullah jakarta mengenai perencanaan biaya pendidikan anak (studi tentang preferensi pada produk asuransi syariah atau perbankan syariah). Penelitian ini dilakukan pada tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis persepsi responden mengenai rencana pendidikan anak.

b. Untuk menganalisis preferensi responden mengenai produk perencanaan dana pendidikan anak pada asuransi syariah dan perbankan syariah.

c. Untuk menganalisis pengaruh persepsi terhadap preferensi produk perencanaan biaya pendidikan anak pada asuransi syariah atau perbankan syariah.


(23)

Adapun hasil dari penelitiannya adalah:

a. Persepsi pegawai UIN syarif hidayatullah jakarta mengenai perencanaan biaya pendidikan adalah setuju atau penting merencanakan biaya pendidikan.

b. Preferensi pegawai UIN syarif hidayatullah jakarta mengenai produk perencanaan biaya pendidikan anak yang dikeluarkan oleh perbankan syariah karena benefit atau manfaat yang diberikan oleh perusahaan yaitu sebanyak 75 pegawai (82%), karena ada tambahan asuransi, apabila orang tua sebagai penyetor tabungan meninggal dunia maka setoran tabungan akan diteruskan oleh perusahaan asuransi.

c. Hasil pengujian statistik dan hipotesisnya menunjukkan bahwa nilai b = 0,496 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi dan preferensi dapat dibuktikan. Untuk koofesien determinasimenunjukkan bahwa nilai R square (R2) = 0,151 dapat dikatakan bahwa sebesar 15,1% variabel persepsi memiliki kontribusiterhadap preferensi. Sedangkan sisianya 4,9% dipengaruhin oleh tingkat pendapatan, promosi, kualitas produk, profit bagi hasil dan lain sebagainya.

2. Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Putri Primanova Ivada, dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Jasa Asuransi Syariah (studi kasus kader dan simpatisan Partai


(24)

Keadilan Sejahtera (PKS) Wilayah Ciputat. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009. Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Putri Primanova Ivada adalah: a. Mengetahui persepsi masyarakat (kader dan simpatisan Partai Keadilan

Sejahtera di Wilayah Ciputat) terhadap asuransi syariah

b. Mengetahui seberapa besar pemanfaatan dan keikutsertaan masyarakat (kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera di Wilayah Ciputat) didalam berasuransi syariah.

c. Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara persepsi masyarakat (kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera di Wilayah Ciputat) terhadap pemanfaatan jasa asuransi syariah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan purposive Random sampling, yakni pengambilan sampel dengan cara memilih sebagian orang dari kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera wilayah ciputat yang sedang mengikuti program asuransi. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Persepsi masyarakat (kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera wilayah Ciputat) terhadap asuransi syariah cukup baik. Hal ini terlihat dari sebagian besar responden yang memilih alternatif jawaban setuju. Begitu pula pada pemanfaatan jasa asuransi syariah. Meskipun dalam penelitian ini responden yang sedang mengikuti program asuransi syariah jumlahnya lebih sedikit dari yang sedang mengikuti program asuransi konvensional, namun kecenderungan masyarakat


(25)

(kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera wilayah Ciputat) untuk lebih memilih asuransi syariah cukup baik, hal ini terlihat dari sebagian responden memilih alternatif jawaban setuju pada pertanyaan mengenai pemanfaatan jasa asuransi syariah.

b. Hasil uji regresi yang ditemukan, menerangkan bahwa variabel persepsi masyarakat memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi masyarakat (kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera wilayah Ciputat) berdasarkan indikator: persepsi masyarakat terhadap asuransi syariah,akad yang digunakan oleh asuransi syariah, dewan pengawas syariah, konsep investasi, dan produk asuransi syariah, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan jasa asuransi syariah. c. Hasil uji regresi yang ditemukan, nilai koefesien determinasi sebesar 0,448. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan jasa asuransi dijelaskan oleh variabel persepsi masyarakat (kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera wilayah Ciputat) sebesar 44,8%, sedangkan sisanya yaitu 55,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam analisis ini.

3. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh A. Zahruddin Latief dan A.M Hasan Ali., dalam laporan penelitian yang berjudul Respon Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Keberadaan Asuransi Syariah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2005. Tujuan dari penelitian ini adalah:


(26)

a. Mengetahui tingkat pengetahuan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap eksistensi asuransi syariah di Indonesia dalam tataran teoritis dan praktis.

b. Mengetahui respon dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap eksistensi asuransi syariah di Indonesia dalam tataran teoritis maupun praktis. c. Mengetahui tingkat keterlibatan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam pengkajian dan pengembangan asuransi syariah di Indonesia.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Adapun dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan Cluster Random

Sampling (sampel yang diambil secara acak berdasarkan kelompok bukan

menyeleksi individu-individu secara terpisah). Hasil penelitiannya adalah sebagi berikut:

a. Pengetahuan responden tentang asuransi syariah tergolong sangat tinggi, baik pada tataran teoritis maupun praktis, meliputi pengetahuan tentang jenis-jenis akad yang digunakan, faktor-faktor pembeda asuransi syariah dengan asuransi konvensional, nama-nama perusahaan asuransi syariah yang ada di Indonesia dan jenis produk, pengetahuan mereka yang menjadi kendala pengembangan asuransi syariah, dan juga pakar atau tokoh asuransi syariah di Indonesia. Namun, masih adanya dosen UIN Jakarta yang belum pernah mengenal asuransi syariah.


(27)

b. Pandangan positif tentang pentingnya asuransi syariah di Indonesia ternyata tidak selaras dengan respon konkrit responden dalam bentuk keterlibatan mereka menjadi peserta asuransi syariah hanya 33%. Selebihnya 67% belum menjadi peserta asuransi syariah. Alasan responden belum menjadi peserta asuransi syariah yang paling banyak muncul karena belum merasa perlu menjadi peserta asuransi syariah disamping karena keterbatasan finansial.

c. Keterlibatan responden dalam hal ini dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam pengkajian dan pengembangan asuransi syariah di Indonesia masih tergolong rendah. Dari 83% dosen dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedikit banyak telah mengetahui tentang asuransi syariah, hanya 27 responden yang pernah terlibat dalam sosialisasi melalui seminar/workshop/lokakarya sebagai medianya. Berarti 54 responden “mengendapkan” pengetahuannya tentang asuransi syariah, meski kedudukan mereka sebagai dosen memungkinkan transfer pengetahuan berlangsung secara formal dan informal.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah pada objek penelitian dan penulis melakukan penelitian mengenai seberapa besar masyarkat menggunakan perusahaan asuransi syariah dalam memilih produk asuransi dana pendidikan. Sedabgkan penelitian terdahulu lebih kepada melihat kecenderungan masyarakat dalam memilih tempat untuk perencanaan pendidikan pada perusahaan asuransi syariah atau pada perbankan syariah.


(28)

E. Kerangka Pemikiran

Asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.5

Asuransi syariah terbagi menjadi dua yaitu auransi jiwa (life insurance) dan asuransi kerugian (general insurance). Asuransi dana pendidikan termasuk kedalam asuranis jiwa yang mengandung unsur tabungan.

Keberadaan asuransi syariah di Indonesia sudah berkembang sangat pesat. Ironisnya masih banyak masyarakat yang belum menggunakan jasa asuransi syariah. Sebenarnya pangsa pasar asuransi syariah sangat besar, hanya saja perusahaan asuransi syariah belum dapat menggarap potensi ini. Mungkin penyebabnya adalah sosialisasi yang dilkukan oleh perusahaan asuransi syariah belum maksimal sehingga banyak masyarakat yang belum tahu tentang asuransi syariah atau bahkan menganggap asuransi syariah sama saja dengan asuransi konvensional.

Perusahaan asuransi syariah harus dapat membentuk persepsi masyarakat bahwa perusahaan asuransi syariah berbeda dengan perusahaan asuransi konvensional. Sehingga jika masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang asuransi syariah, maka mereka akan memiliki kecenderungan untuk memilih asuransi syariah. Khususnya produk asuransi dana pendidikan, yang mana perencanaan

5 Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS,

Asuransi Syariah (life and general) Konsep dan Sistem Operasional. ( Jakarta : ) h. 30.


(29)

pendidikan harus dilakukan oleh para orangtua. Karena pendidikan di Indonesia sangat mahal. Selain akan membantu dalam merencanakan pendidikan anak, keikutsertaan masyarakat kedalam asuransi syariah diharapkan akan membuat lembaga keuangan syariah banyak dikenal oleh masyarakat.

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran

Life Insurance

General Insurance Asuransi Syariah

Produk-produk asuransi syariah

Persepsi Sosialisasi

Asuransi dana pendidikan

Masyarakat Interpretasi?

Preferensi Terdidik Tidak terdidik


(30)

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berupa Latar Belakang Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Studi Terdahulu, Kerangka Pemikiran, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berupa Teori Tentang Persepsi, Proses Pembentukan Persepsi, Teori Tentang Preferensi, Teori Tentang Perilaku Konsumen, Model Perilaku Konsumen, Teori Tentang Pengambilan Keputusan, Produk-produk Asuransi Syariah, Pengertian Asuransi Dana Pendidikan (Fulnadi), Keuntungan Asuransi Dana Pendidikan, Manfaat Asuransi Dana Pendidikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berupa Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian, Waktu Penelitian, Populasi dan Sampel, Jenis Data, Teknik Pengumpulan data, Metode Analisis data, Teknik Analisis Data Metode Pengumpulan Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Berupa Hasil Uji Kualitas Data, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Karakteristik Responden, Statistik Deskriptif, Analisis Data.

BAB V KESIMPULAN


(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Persepsi

Kajian persepsi tidak dapat dijelaskan dari konsumen itu sendiri. Masyarakat dunia dewasa ini dapat dikatakan sebagai masyarakat konsumen. Alasannya jelas, semua orang dalam satu atau lain bentuk tanpa terkecuali adalah konsumen dari salah satu barang yang diperoleh melalui kegiatan bisnis. Bisnis sudah merasuki seluruh masyarakat di dunia dan semua sendi kehidupan manusia. Karena itu, tidak satu orangpun luput dari bisnis. Semua manusia adalah konsumen, termasuk pelaku bisnis atau produsen sendiri. Karena itu, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa bisnis adalah bagian integral dari masyarkat modern, dan mempengaruhi manusia baik secara positif maupun secara negatif. Bisnis ikut menentukan baik buruknya dan maju tidaknya kebudayaan manusia pada abad modern ini.

Berdasarkan kenyataan ini dalam konteks ekonomi, masing masing individu (konsumen) memiliki pandangan subjektif tentang realitas yang menjadi kesadaran dirinya. Apa yang dilakukan merupakan reaksi terhadap pandangan subjektifnya bukan berdasarkan realitas objektif, inilah yang disebut persepsi. Apabila seorang konsumen berpikir mengenai realitas, itu bukanlah realitas yang sebenarnya, tetapi merupakan pikirannya mengenai realitas yang akan mempengaruhi tindakannya,


(32)

seperti keputusannya dalam membeli produk.6 Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan melihat reaksi setiap orang akan berbeda sekalipun stimuli yang dihadapi adalah sama, baik bentuknya, tempatnya, dan waktunya. Misalnya, dua orang pada lingkungan yang sama akan berbeda bentuk reaksinya dalam menghadapi stimuli yang sama. Hal ini karena komposisi potensi dan kapabilitas mereka berbeda dalam menunjukkan kemampuan, kualitas berpikir, dan keakuratan mengambil tindakan. Kaitan ini sifatnya sangat individual.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan persepsi sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang dalam mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.7

Menurut Muhammad Dani, Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.8

Persepsi menurut Bilson Simamora adalah “Bagaimana kita melihat dunia sekitar kita”.9 Secara formal lebih lanjut menurutnya, persepsi didefinisikan sebagai suatu proses, dengan nama seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuli kedalam gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh.

Persepsi dalam Ensiklopedi Britanica didefinisikan sebagai suatu proses 6Muhammad Muflih,

Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 91-92.

7Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2003), h. 863

8Putri Primanova Ivada,

Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Pemanfaatan Jasa Asuransi Syariah, (Jakarta: Fak. Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009),h.35

9Bilson Simamora,

Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka


(33)

melalui stimulasi sensorik yang terorganisir atau pengalaman-pengalaman berarti. Adapun persepsi tersebut sangat mungkin untuk dipengaruhi oleh berbagai harapan dan keinginan, berbagai macam kebutuhan, ide-ide yang tersembunyi atau tanpa disadari, dan juga oleh nila-nilai yang berlawanan. Setiap orang berkecenderungan untuk memahami perintah berdasarkan pengalaman mereka.

Sedangkan Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk mengartikan persepsi sebagai proses yang dilakukanindividu untuk memilih, mengatur , dan meafsirkan ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.10 Sementara menurut Philip kotler, persepsi adalah proses yang digunakan seorang individu untuk memilih, mengelola dan menafsirkan suatu input informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang memiliki arti. Persepsi ini tidak hanya bergantung pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Ketiga poin inilah yang menjadi elemen dasar terjadinya sebuah persepsi.

Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsangan.11

1. Proses pembentukan persepsi

Oleh karena persepsi terbentuk dari stimuli-stimuli yang ada, maka dalam psikologi kontemporer secara umum ia diperlakukan sebagai suatu variable campur

10 Muhammad Muflih

, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2006)h. 92

11Abdul Rahman Saleh,

PSIKOLOGI: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,(Jakarta:


(34)

tangan (intervening variabel), bergantung pada factor-faktor perangsang, cara belajar, perangkat keadaan jiwa atau suasana hati, dan factor-faktor motivasional. Menurut Rita Damayanti proses pembentukan persepsi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.12

Gambar 2.1

Proses pembentukan persepsi

ii

Proses pertama dalam pembentukan persepsi adalah penerimaan rangsangan

atau data dari berbagai sumber. Sumber-sumber diterima individu melalui panca indera yang dimiliki dan akan diberikan respon sesuai dengan penilaian dan pendirian arti terhadap rangsangan lain. Dengan banyaknya rangsangan dan beragam yang

12Rita Damayanti,

Dasar-dasar Psikologi, (Jakarta: FKM UI 2000), h. 14

Proses pengorganisasian seleksi

Rangsangan sensasi

interpretasi lingkungan

PERSEPSI

Proses belajar Pengalaman


(35)

masuk dan diterima, maka proses kedua adalah proses penyeleksian terhadap

rangsangan-rangsangan yang diterima.13 Hal itu terjadi karena tidak memungkinkan untuk memperhatikan keseluruhan rangsangan yang datang dan diterima. Setelah penyeleksian dilanjutkan dengan tahap ketiga, proses penyusunan data atau

rangsangan yang telah diterima dan disusun, proses keempat adalah individu

menafsirkan data yang diterima dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah rangsangan atau data tadi ditafsirkan.

Persepsi pada prinsipnya adalah memberikan arti kepada berbagai data. Terdapat beberapa persepsi yang dapat mempengaruhi penafsiran, di antaranya adalah perangkat persepsi, nilai-nilai atau kepercayaan yang dianut individu akan mempengaruhi persepsi yang diterima. Kepercayaan dan pendapat-pendapat, dapat disebut sebagai perangkat-perangkat persepsi.14 Persepsi lain yang dapat mempengaruhi penafsiran adalah pembelaan persepsi, apabila terdapat data atau rangsangan-rangsangan yang diterima individu bertentangan dengan nilai dan keyakinan yang dimiliki, maka individu melakukan apa yang disebut persepsi dengan mekanisme menolak data yang diterima, memodifikasi data, pembenaran sikap dan kepercayaan, data itu diterima.

13Rita Damayanti,

Dasar-dasar Psikologi, (Jakarta: FKM UI, 2000), h.15 14Rita Damayanti,


(36)

2. Faktor Utama yang Mempengaruhi Persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dapat dikelompokkan pada dua kategori; internal dan eksternal. Faktor internal di antaranya adalah kebutuhan psikologi, latar belakang kepribadian, pengalaman, sikap dan kepercayaan, serta penerimaan diri. Faktor eksternal diantaranya; kuat lemahnya rangsangan, baik secara intensitas maupun ukuran, kontras, pengulangan, gerakan, keakraban dan sesuatu yang baru.

Faktor internal berupa kebutuhan psikologi akan mempengaruhi persepsi

manusia seperti seseorang yang sedang kehausan ditengah padang pasir yang panas, dan dia melihat di kejauhan pemandangan seperti air berupa fatamorgana. Latar

belakang pendidikan juga mempengaruhi penerimaan stumulus seseorang. Individu

yang memiliki pengalaman pendidikan rendah akan lebih sulit menerima informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari pada orang yang lebih tinggi. Kepribadian diri seseorang akan mempengaruhi seleksi dalam persepsi. Seseorang yang introvert, pemalu dan suka bekerja sendiri akan mempunyai persepsi

yang berbeda dengan seseorang extrovert dalam menilai sikap teman sekerja atau sikap atasannya.

Faktor eksternal dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya adalah kuat

lemahnya rangsangan, baik secara intensitas maupun ukuran. Kontras, yaitu sesuatu

yang berbeda dengan sekeliling yang lebih menarik perhatian. Pengulangan, misalnya lambaian tangan yang berulang-ulang. Gerakan, yaitu barang yang selalu bergerak.


(37)

Keakraban, menunjukkan kepada sesuatu yang familiar dan akrab, serta sesuatu yang baru.

Menurut Pang S. Asngari, pengalaman masa silam memiliki peran penting yang mempengaruhi proses pembentukan persepsi, yaitu pada tahap interpretasi stimuli-stimuli atau yang disebut dengan proses seleksi. Sedangkan Jalaludin Rahmat mengatakan bahwa faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain termasuk yang disebut sebagai faktor-faktor personal.15 Lebih lanjut dia menjelaskan yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberi respon terhadap stimuli.

Penjelasan lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi datang dari Robbins. Dia menjelaskan faktor-faktor yang membentuk atau yang dapat memutarbalikkan persepsi seseorang adalah pertama, pelaku persepsi (perceiver). Bila seseorang individu memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sarat dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik pribadi dari perilaku persepsi individual tersebut. Di antara karakteristik pribadi yang lebih relevan mempengaruhi pelaku persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan (ekspektasi).

15Jalaluddin Rahmat,


(38)

Kedua, target. Karakteristik-karakteristik dalam target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target membentuk cara kita memandangnya. Karena target dipandang dalam keadaan terpencil, hubungan suatu target dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi, seperti kecenderungan kita untuk mengelompokkan benda-benda yang berdekatan atau yang mirip. Ketiga, situasi. Merupakan konteks dimana kita melihat objek-objek atau peristiwa-peristiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi manusia. Berikut skema yang bisa digambarkan:

Gambar 2.2

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Situation: - Waktu - Keadaan

tempat kerja - Keadaan

sosial

Perceiver: - Sikap - Motif - Kepentingan - Pengalaman - pengharapan

Object/target: - Hal baru - Gerakan - Bunyi - Ukuran - Latar

belakang - kedekatan


(39)

B. Teori Tentang Preferensi

Sedangkan pengertian preferensi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pilihan, kecenderungan; kesukaan.16 Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas produk-produk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka yang terbatas, dan juga permintaan (demand) untuk produk-produk.17 Jadi preferensi adalah pilihan konsumen atas suatu produk yang akan dikonsumsi sesuai dengan pendapatan yang dimiliki.

Preferensi juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk barang/jasa yang dikonsumsi. Kotler berpendapat bahwa preferensi digambarkan sebagai sikap konsumen terhadap produk dan jasa sebagai evaluasi dari sifat kognitif seseorang, perasaan emosional dan kecenderungan bertindak melalui objek/ide.18

Membeli merupakan kegiatan tertentu dari proses perencanaan, pembelian dan mengkonsumsi produk-produk. Untuk menerangkan tentang mengapa seseorang membeli suatu produk tertentu, perlu dipahami latar belakang pembeli yang bersangkutan, dan harus diketahui pengetahuan dan pengalaman orang tersebut berkaitan dengan produk atau merek yang akan dikonsumsi.

16Departemen Pendidikan Nasional,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi III, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), h. 894.

17Tumpal Rumapea dan Posmon Haloho,

Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga,

1994), h.300.

18Philip kotler, M


(40)

Preferensi konsumen berhubungan erat dengan permasalahan penetapan pilihan sikap dasar yang digunakan untuk menerangkan pilihan, menentukan tingkah laku individu dalam masalah penetapan pilihan.

C. Teori Tentang Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut mowen dan minor (2002:6) adalah studi tentang unit pembelian (buying habit) dan proses pertukaran yangmelibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Sedangkan Engel, Blackwell dan miniard (1994: 3), mendefinifikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa. Termasuk proses yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu (atau kelompok/organisasi) yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang dan jasa.


(41)

1. Model Perilaku Konsumen dalam Pemilihan Keputusan Konsumen Muslim Fahim Khan (1993)

Gambar 2.5

Konfigurasi pilihan konsumsi diatas memaparkan empat pilihan yang dihadapi konsumen Muslim, yaitu pilihan pertama terdiri dari duniawi dan ukhrawi (belanja di jalan Allah), pilihan kedua terdiri dari konsumsi saat ini (present

PILIHAN PERTAMA

Ukhrawi (belanja dijalan Allah)

Akan Datang

PILIHAN KEDUA

PILIHAN KETIGA

Duniawi

PILIHAN KEEMPAT

Saat ini

1 Dharuriyat

3 Tahsiniyat

pengganti 2 Hajiyat


(42)

consumption) dan konsumsi akan datang (future consumption), pilihan ketiga terdiri

dari (1) dharuriyat, dimaksudkan untuk memelihara lima unsur pokok dalam

kehidupan manusia (2) hajiyat, dimaksudkan untuk menghilangkan kesulitan atau

menjadikan pemeliharaan terhadap lima unsur pokok menjadi lebih baik (3)

tahsiniyat, dimaksudkan agar manusia dapat melakukan yang terbaik untuk

menyempurnakan pemeliharaan lima unsur pokok tersebut19. Menurut imam asy-Syatibi, kemaslahatan manusia dapat terealisasi apabila unsur pokok dapat diwujudkan dan dipelihara, yaitu agama, jiwa, akal , keturunan, dan harta. Dan pilihan keempat pengganti ( choice between substitudes ). Menurut Fahim Khan

(1995: 40), ekonomi konvensional hanya membatasi pada pilihan kedua dan keempat dan mengabaikan pilihan pertama dan ketiga, sedangkan ekonomi islami mencakup seluruh pilihan diatas.

Ekonomi konvensional secara sadar menganut prinsip self-interest, elemen

manusia yang dipakai hanya rasio (‘agl), nafs nabatiyah, dan nafs hayawaniyah.

Sistem riba (rente) berkaitan dengan konsumsi saat ini (present consumption)

dibolehkan, karena secara aksiomatik konsumsi saat ini lebih berharga, lebih penting, dan lebih utama daripada konsumsi akan datang.

Berbeda dengan ekonomi konvensional, ekonomi Islam menganut prinsip keadilan dan keihsanan. Keduanya dibingkai dalam upaya mardhatillah. Dalam

Islam, perilaku konsumen digerakkan oleh seluruh aktivitas unsur manusia, yakni

19Euis Amalia, M.Ag,

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa klasik Hingga Kontemporer, (Jakarta: Granada Press, 2007), h.209


(43)

ruh, nafs (nahatiyah, hayawaniyah, dan natiqah), ‘aql, dan qalb. Mereka

menimbulkan daya konsumsi manusia dalam menyeimbangkan kepentingan duniawi dan ukhrawi, memperhitungkan konsumsi saat ini dan akan datang, mengutamakan konsumsi dharuriyat,mengokohkannya dengan hajiyat,dan memperindahnya dengan

tahsiniyat, dan menggunakan choice between substitutes manakala diperlukan.

Dengan demikian, motif mardhatillah mengantarkan konsumen Muslim pada

kesejahteraan fisikal dan spiritual yang hakiki.

Perilaku pembelian konsumen banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Titik tolak untuk memahami perilaku pembelian adalah model rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu.

Ada faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yakni faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis ( kotler, hal: 183-200, 2000).

d. Faktor budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lainnya. Budaya terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak cirri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggotanya. Sub budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.


(44)

Masih dalam lingkup budaya terdapat kelas social atau strata sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogeny dan permanen. Yang tersusun secara hirarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang berupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indicator lain seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal.

b. Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalur. Kelompok acuan menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru. Kelompok acuan juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang. Dan kelompok acuan menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin mempengaruhi produk dan merk aktual seseorang.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.


(45)

d. Faktor Psikologis

Faktor psikologis mempengaruhi keputusan seseorang dalam melakukan pembelian. Ada empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

1. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk

bertindak. Sigmun Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat memahami motivasi dirinya secara menyeluruh.

2. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seseorang individu untuk

memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

3. Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan, dan penguatan.

4. Keyakinan dan sikap adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang

tentang suatu hal. Keyakinan dibentuk berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan (faith).

2. Teori Tentang Pengambilan Keputusan

Konsumen mengambil keputusan untuk membeli jika produk, barang atau jasa memenuhi kebutuhannya akan dirasakan kefaedahannya atau akan menunjang gaya hidupnya. Dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli, konsumen


(46)

dipengaruhi selain oleh faktor-faktor lain dari lingkungannya, yaitu kebudayaan, keluarga, status sosial dan kelompok acuannya.20

Adapun model proses pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Hawkins dan rekan 21dapat dilihat pada gambar bagan berikut ini.

Gambar 2.6

Proses Pengambilan Keputusan

SITUASI SITUASI

Gambar diatas menunjukkan unsur-unsur dasar dalam proses pengambilan keputusan dari konsumen. Pengambilan keputusan konsumen semakin ekstensif dan majemuk dengan meningkatnya keterlibatan dalam membeli.

Dalam pengambilan keputusan yang lebih selektif, maka pencarian informasi

20Ashar Sunyoto,

Psikologi Industri dan Organisasi, (Jakarta: UI-Press), 2004, h.436

21Ashar Sunyoto,

Psikologi Industri dan Organisasi, (Jakarta: UI-Press), 2004, h.437 Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Proses pasca pembelian Evaluasi dan Seleksi

Seleksi saluran distribusi dan pelaksanaan keputusan


(47)

menjadi lebih lama dan luas, penilaian alternatif menjadi lebih luas dan mejemuk, dan evaluasi pasca pembelian menjadi lebih teliti dan mendalam.

Untuk lebih dapat dipahami tentang unsur-unsur dalam proses pengambilan keputusan konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut tahapan-tahapannya:

a. Pengenalan masalah. Proses pengambilan keputusan konsumen mulai dengan mengenali masalah, mengenali adanya masalah merupakan langkah penting dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Masalah konsumen adalah perbedaan antara yang ada (apa yang dipersepsikan oleh konsumen sebagai yang telah ada sekarang) dengan satu keadaan yang diinginkan (apa yang diinginkan oleh konsumen). Keadaan yang diinginkan dan keadaan yang ada, kedua-duanya dipengaruhi oleh gaya hidup konsumen dan situasi yang berlaku sekarang. Jika perbedaan antara kedua keadaan dirasakan sebagai cukup besar dan penting, maka konsumen mulai mencari jawaban.

b. Pencarian informasi. Langkah kedua dalam proses pengambilan keputusan konsumen ialah pencarian informasi. Konsumen dapat melakukan pencarian informasi yang ektensif internal (informasi yang disimpan dalam ingatan) diperoleh secara aktif melalui pencarian-pencarian sebelumnya dan pengalaman pribadi atau diperoleh secara pasif melalui pembelajaran denga keterlibatan yang rendah informasi, selain dapat dicari dari ingatan sendiri, dapat dicari pula dari empat macam sumber external, yaitu pertama, sumber-sumber pribadi seperti teman, kenalan dan keluarga; kedua, sumber-sumber bebas seperti kelompok-kelompok konsumen, professional bayaran, dan badan-badan pemerintah; ketiga,


(48)

sumber-sumber pemasaran seperti karyawan penjualan dan iklan; dan keempat, sumber-sumber pengalaman langsung seperti pencobaan langsung dengan produk. c. Penilaian dan seleksi dari alternatif. Selama dan setelah konsumen mengumpulkan

informasi tentang jawaban-jawaban alternatif terhadap satu masalah yang dikenali, konsumen menilai alternatif-alternatif dan menyeleksi tindakan yang tamapknya paling baik memcahkan masalahnya. Kriteria penilaian adalah berbagai cirri yang dicari konsumen sebagai jawaban terhadap satu masalah.

d. Seleksi saluran distribusi dan pelaksanaan keputusan. Kebanyakan produk konsumen diperoleh melalui salah satu bentuk saluran distribusi atau penyaluran eceran. Dengan demikian konsumen juga harus menyeleksi saluran distribusi sebgaimana harus menyeleksi produk.

e. Proses pasca pembelian. Setelah melakukan pembelian, beberapa konsumen mengalami kesangsian atau kecemasan tentang kebijakan pembeliannya. Gejala ini dikenal sebagai pertentangan pasca pembelian. Pada umumnya terjadi: pertama, antara indvidu-individu dengan kecenderungan mengalami kecemasan; kedua, setelah satu pembelian yang tidak dapat ditiadakan; ketiga, jika penting bagi konsumen, dan keempat jika melibatkan pilihan yang sulit antara dua atau lebih alternative perusahaan sering memanfaatkan fakta bahwa konsumen mencari penguatan sesudah pembelian penting sebagai dasar dalam iklan untuk meyakinkan konsumen bahwa mereka telah membuat pilihan yang tepat.


(49)

D. Produk-produk Asuransi Syariah

Ir. Muhammad Syakir Sula dalam bukunya “ Asuransi Syariah (Life and

General)”, memberi beberapa contoh produk-produk Life Insurance dan

produk-produk General Insurance yang diambil dari salah satu perusahaan asuransi syariah

yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga sebagai pionir asuransi syariah di Indonesia.22 1. Produk-produk Asuransi Jiwa (life Insurance)

a. Produk-produk individu yang ada unsur tabungan (Saving)

1. Takaful Dana Investasi 2. Takaful Dana Siswa 3. Takaful Dana Haji 4. Takaful Dana Jabatan 5. Takaful Dana Hasanah

b. Produk-produk individu tanpa unsur tabungan (Non Saving)

1. Takaful Kesehatan Individu 2. Takaful Kecelakaan Diri Individu 3. Takaful al-Khairatindividu

c. Produk-produk kumpulan

1. Takaful Kecelakaan Diri Kumpulan 2. Takaful Kecelakaan siswa

3. Takaful Wisata dan Perjalanan

22Putri Primanova Ivada,

Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Pemanfaatan Jasa Asuransi Syariah, (Jakarta: Fak. Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009),h.28


(50)

4. Takaful Pembiayaan 5. Takaful Majelis Taklim 6. Takaful al-Khairat

7. Takaful Medicare

8. Takaful al-Khairat + Tabungan Haji (Takaful Iuran Haji) 9. Takaful Perjalanan Haji dan Umroh

2. Produk-produk Asuransi Kerugian (General Insurance)

a. Produk-produk Simple Risk 1. Takaful Kebakaran

2. Takaful Kendaraan Bermotor 3. Takaful Kecelakaan Diri b. Produk-produk Mega Risk

1. Takaful Kebakaran 2. Takaful Rekayasa 3. Takaful Pengangkutan 4. Takaful Surety Bond

5. Takaful Rangka Kapal 6. Takaful Energi


(51)

E. Asuransi Dana Pendidikan (Fulnadi)

Asuransi Pendidikan adalah kontrak antara perusahaan asuransi dan orangtua yang menyebutkan bahwa orang tua setuju untuk membayar sejumlah premi asuransi secara berkala kepada pihak perusahaan asuransi, untuk kemudian orang tua akan mendapatkan jumlah dana pendidikan tertentu dari perusahaan asuransi, pada saat anak Anda memasuki usia sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Fulnadi adalah program asuransi untuk perseorangan yang bertujuan untuk menyediakan dana pendidikan untuk putra-putri peserta sampai pendidikan tingkat sarjana dengan manfaat proteksi atas resiko meninggal.

1. Keuntungan Asuransi Dana Pendidikan (fulnadi)

c. Tidak ada dana hangus

d. biaya pendidikan diterima hingga perguruan tinggi e. premi hanya dibayar hingga anak usia SMA (18 th)

f. Anak akan menerima beasiswa, dimana peserta sudah tidak membayar premi (bebas premi), tapi dana tahapan pendidikan tetap diterima apabila peserta meninggal, maka ahli waris menerima 4 manfaat, yakni:

 Santunan untuk istri sebesar 100% rencana menabung suami  Seluruh dana tabungan + bagi hasil

 Uang masuk sekolah TK, SD, SMP, SMA, serta perguruan tinggi (PT)  Uang sekolah pertahun selama TK,SD, (6tahun), SMP (3tahun), SMA


(52)

 Asuransi berlandaskan syariah dimana dana peserta dikelola dalam sistem

keuangan syariah yang halal, untuk ketenangan dunia dan akhirat. 2. Manfaat Takaful Dana Pendidikan

a. Jika Peserta panjang umur sampai akhir perjanjian, Anak sebagai Penerima Hibah mendapatkan:

 Tahapan* saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT)** dan Beasiswa selama 4 tahun di Perguruan Tinggi.

b. Jika Peserta mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakhir, Peserta mendapatkan:

 Nilai Tunai

Seluruh dana di Rekening Tabungan Peserta yang berasal dari saldo tabungan dan bagian keuntungan atas hasil investasinya (mudharabah). c. Jika Anak sebagai Penerima Hibah meninggal sebelum seluruh tahapan

diterima Peserta/ Ahli Waris mendapatkan:

 Nilai Tunai

 Santunan sebesar 10% Manfaat Takaful Awal (Premi Tahunan X Masa Perjanjian)


(53)

d. Jika Peserta mengalami musibah dalam masa perjanjian Polis Bebas Premi, Ahli Waris mendapatkan:

 Santunan sebesar 50% Manfaat Takaful Awal (jika meninggal karena sakit atau cacat tetap total karena kecelakaan) atau 100% Manfaat Takaful Awal (jika meninggal karena kecelakaan).

 Nilai Tunai

e. Anak sebagai Penerima Hibah mendapatkan:

 Tahapan pada saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT)**

 Beasiswa setiap tahun sejak Peserta mengalami musibah s/d 4 tahun di Perguruan Tinggi.

f. Jika setelah masa perjanjian berakhir dan masih dalam pemberian beasiswa di Perguruan Tinggi Peserta mengalami musibah

 Meninggal karena sakit atau cacat tetap total karena kecelakaan, Ahli Warisnya akan menerima Nilai Tunai

 Meninggal karena kecelakaan, Ahli Warisnya akan menerima Nilai Tunai dan santunan sebesar 50% Manfaat Takaful Awal

 Penerima Hibah akan tetap menerima Beasiswa sampai yang bersangkutan empat tahun di Perguruan Tinggi

Catatan:

* Jika Tahapan yang jatuh tempo tidak diambil, akan diinvestasikan dan akan menambah Beasiswa pada saat di Perguruan Tinggi


(54)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang berupaya menarik faktor-faktor dan informasi-informasi dari data lapangan yang ditemui secara angka dengan melihat inti objek penelitian berdasarkan tingkat homogenitas yang terangkum dalam data lapangan yang didapat secara akurat, tepat dan terpercaya. Sementara metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik, dimana teknik yang akan digunakan adalah analisis regresi.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah perguruan Islam Al-Izhar pondok labu. C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 1 minggu yaitu pada tanggal 24 Mei sampai dengan 29 Mei 2010.

D. Populasi

Populasi adalah obyek atau subyek yang diteliti yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 1999 ) Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru SD Al-Izhar pondok – labu. Berhubung populasinya sedikit yaitu kurang


(55)

dari 100 responden maka penelitian ini mengambil semua populasi menjadi sampel dalam penelitian ini.

E. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang diteliti. Data ini dikumpulkan dengan cara peneliti menyebar sebanyak 40 kuisioner kepada guru Al-Izhar pondok-labu.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak tertentu yang berhubungan dengan penelitian. Data ini diperoleh dengan cara :

a. Pencatatan, yaitu dengan mencatat dari laporan – laporan yang mendukung penelitian.

b. Studi Kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan membaca literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Suatu proses tanya jawab lisan (wawancara) yang dilakukan secara langsung kepada responden. Wawancara dilakukan untuk menggali data penelitian melalui percakapan langsung dengan responden yang mengarah pada permasalahan penelitian.


(56)

2. Metode Kuesioner

Suatu teknik pengumpulan data dimana penulis mengajukan daftar pertanyaan kepada responden.

G. Tekhnik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu menganalisis data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar (Sugiyono, 1999). Data kualitatif dicatat bukan dengan angka-angka tetapi dengan menggunakan klasifikasi-klasifikasi. Dalam penelitian ini menerangkan usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan dan pendapatan responden.

2. Analisis Kuantitatif

Dalam penelitian ini akan membahas tentang persepsi dan preferensi masyarakat terhadap produk – produk asuransi syariah khusunya asuransi dana pendidikan dan keputusan masyarakat dalam memilih asuransi dana pendidikan pada perusahaan Asuransi Syariah. Dari 40 responden yang diambil, peneliti ingin menguji apakah ada pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI Al-Izhar pondok-labu mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah.

Analisis kuantitatif yaitu menganalisis data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 1999 ). Data kualitatif yang diangkakan (skoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Data


(57)

kuantitatif yang berwujud angka-angka sebenarnya merupakan bahan dasar bagi setiap penyelidikan yang bersifat statistik.

3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas adalah suatu uji yang dipakai untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuisioner dalam memperoleh data. Sebuah kuisioner dikatakan baik apabila sudah menunjukkan tingkat validitas. Sedangkan tingkat validitas suatu kuisioner ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) antara skor item dengan total skor item yang dimilikinya.

Dalam pengolahan data temuan penelitian, tidak menggunakan sistem manual, tetapi menggunakan sistem komputerisasi program SPSS.

Pengujian validitas yaitu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang diukur. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, yang meliputi validitas kontruksi (construct Validity) dan validitas isi (content validity). Pengujian validitas kotruksi dapat digunakan pendapat para ahli (judgment experts). Pengujian validitas isi (butir-butir instrumen). Setelah dikonsultasikan maka selanjutnya diujicobakan, dan


(58)

dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total.

Rumus yang lazim digunakan menganalisis uji validitas dan reliabiltas kuisioner yang skalanya 1 sampai 5 adalah Rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = reabilitas instrument

k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal ∑ σ b2 = jumlah varians butir

Σ t2 = total varians

Kriteria menyebutkan, jika nilai Alpha Cronbach sama dengan atau lebih

besar dari 0,60 maka butir-butir pernyataan reliabel23.

Menurut Indriantoro (1999) Uji dikatakan valid apabila nilai signifikansi korelasi produk moment lebih kecil dari 5% (p<0,05) atau nilai r hitung lebih besar r produk moment tabel. Demikian pula sebaliknya. .

H. Metode Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

23Bhuono Agung Nugroho, SE, M.Si., Akt,

Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS( Yogyakarta: C.V: ANDI OFFSET, 2005), h. 72.

) t σ b σ Σ )( k k (

r 2 2

11 11 


(59)

pertanyaan tertulis kepada guru SDI Al-Izhar pondok-labu untuk dijawab (Sugiyono, 2004).

Dalam penyusunan kuisioner ini penulis menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataaan. Jawaban setiap item intrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi nilai, misalnya : a. Sangat setuju diberi nilai 5

b. Setuju diberi nilai 4 c. Ragu-ragu diberi nilai 3 d. Tidak Setuju diberi nilai 2 e. Sangat tidak setuju diberi nilai 1

Penggunaan skala pengukuran ini dengan pertimbangan bahwa skala tersebut sudah mempunyai internal. Variabel bersifat continue dan tidak dikotom. Dengan

menggunakan ukuran yang mempunyai interval tersebut sudah memungkinkan untuk mengukur tingkatan preferensi masyarakat dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Kata kunci dari skala tersebut adalah setuju. Hal ini berarti jika jawaban responden yang berkaitan dengan persepsi dan preferensi masyarakat terhadap produk


(60)

asuransi syariah adalah positif yang bernilai 1 (satu), maka jawaban mereka adalah setuju (4) dan sangat setuju (5), sedangkan apabila jawaban mereka adalah netral (3), tidak setuju (2) atau sangat tidak setuju (1) maka berarti tidak ada preferensi masyarakat terhadap produk asuransi syariah atau bernilai 0 (nol). Begitu juga untuk variabel keputusan masyarakat dalam memilih asuransi dana pendidikan pada asuransi syariah.


(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini sebelum dilakukan analsisis data dan analisis regresi, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas data dan reliabilitas pada masing-masing pertanyaan penelitian. Dalam variabel bebas (independen) total pertanyaan adalah 6 (enam) pertanyaan. Sedangkan dalam variabel terikat (dependen) total pertanyaan adalah 9 (Sembilan) pertanyaan.

Dalam menggunakan jumlah responden sebanyak 40, maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k, k merupakan jumlah butir

pertanyaan dalam suatu variabel. Untuk variabel persepsi df= 40 – 6 = 34, maka r-tabel = 0,329. Sedangkan untuk variabel preferensi df = 40 – 9 = 31, maka r-r-tabel = 0,344. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari

Corrected Item –Total Correlation> dari r-tabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan computer melalui program SPSS versi 14.0 didapat hasil uji validitas untuk masing masing pertanyaan dalam setiap variabel adalah sebagai berikut:


(62)

Tabel 4.1

Hasil pengujian validitas persepsi

Butir pertanyaan Corrected Item –

Total Correlation Keterangan

Pertanyaan 1 0,674 Valid

Pertanyaan 2 0,657 Valid

Pertanyaan 3 0,541 Valid

Pertanyaan 4 0,638 Valid

Pertanyaan 5 0,709 Valid

Pertanyaan 6 0,593 valid

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, variabel persepsi menunjukkan nilai Corrected

Item –Total Correlation> dari r-tabel sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat

validitas dan dapat dianalisis lebih lanjut.

Pengujian validitas untuk variabel preferensi akan disajikan pada tabel 4.2 Tabel 4.2

Hasil pengujian validitas preferensi

Butir pertanyaan

Corrected Item –Total

Correlation Keterangan

pertanyaan 1 0,795 valid

pertanyaan 2 0,838 valid

pertanyaan 3 0,782 valid

pertanyaan 4 0,896 valid

pertanyaan 5 0,914 valid

pertanyaan 6 0,867 valid

pertanyaan 7 0,792 valid

pertanyaan 8 0,628 valid

pertanyaan 9 0,919 valid

Berdasarkan tabel 4.2 diatas variabel preferensi terhadap asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah menunjukkan nilai Corrected Item –


(63)

Total Correlation > dari r-tabel sehingga dapat dikatakan memenuhi syaray validitas

dan dapat dianalisis lebih lanjut.

2. Uji Reliabilitas

Output SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama dengan hasil uji validitas. Namun demikian untuk melihat hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari tabel Reliability Statistic. Reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika

memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60.

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabiltas

Variabel Jumlah pertanyaan Nilai Cronbac's Alpha

Persepsi 6 pertanyaan 0,776

Preferensi 9 pertanyaan 0,790

Hasil dari uji reliabilitas pada tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa nilai

Cronbac's Alpha untuk variabel persepsi dan preferensi > 0,60. Sehingga dapat

dikatakan reliabel.

B. Karakteristik Responden

Karakteristik dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.4, dimana karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin, status pernikahan, usia, jumlah anak yang dimiliki, pendapatan perbulan, pendidikan terakhir dan keikutsertaan dalam asuransi.


(64)

Tabel 4.4

Jenis kelamin

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa Jumlah total responden sebesar 40 orang, yang terdiri dari 5 orang (12,5%) adalah berjenis kelamin laki-laki. Dan sisanya yaitu sebanyak 35 orang (87,5%) adalah berjenis kelamin wanita.

Tabel 4.5 Status pernikahan

Karakteristik

Responden Keterangan Frekuensi Persentase

Status pernikahan belum menikah 2 5%

menikah dan belum memiliki

anak 3 7,5%

menikah dan telah memiliki anak 35 87,5%

janda/duda 0 0

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden dilihat dari status pernikahan terdapat 2 responden atau 5% belum menikah, 3 responden atau 7,5% menikah dan belum memiliki anak, dan sisanya 35 responden atau 87,5% menikah dan telah memiliki anak.

karakteristik

responden keterangan frekuensi Persentase

jenis kelamin Pria 5 12,5%

Wanita 35 87,5%


(65)

Tabel 4.6

Jumlah anak

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden dilihat dari jumlah anak responden terdapat 8 responden atau 22,8% memiliki 1 anak, 15 responden atau 42,86% memiliki 2 anak, 6 responden atau 17,14% memiliki 3 anak, 4 responden atau 11,43% memiliki 4 anak,dan sisanya 2 responden atau 5,71% memiliki anak lebih dari 4.

Tabel 4.7

Pendidikan terakhir Karakteristik

Responden Keterangan Frekuensi Persentase

Pendidikan terakhir Akademi/D3 2 5%

S1 33 82,5%

S2 5 12,5%

S3 0 0

Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa karakteristik responden dilihat dari pendidikan terakhir responden terdapat 2 responden atau 5% memiliki pendidikan terakhir akademi/D3, 33 responden atau 82,5% memiliki pendidikan

Karakteristik

Responden Keterangan Frekuensi Persentase

Jumlah anak 1 8 22,86%

2 15 42,86%

3 6 17,14%

4 4 11,43%

Lebih dari 4 2 5,71%


(66)

terakhir sarjana satu (S1), dan sisanya 5 responden atau 12,5% memiliki pendidikan terakhir S2.

Tabel 4.8

Pendapatan perbulan

Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa karakteristik responden dilihat dari pendapatan perbulan terdapat 10 responden atau 25% memiliki pendapatan Rp. 1.500.000 s/d Rp.3.000.000, 17 responden atau 42,5% memiliki pendapatan Rp.3.000.001 sd Rp.5.000.000, dan sisanya 13 responden atau 32,5% memiliki pendapatan lebih dari Rp.5.000.001.

Tabel 4.9

Keikutsertaan Asuransi

Karakteristik

Responden Keterangan Frekuensi Persentase

Keikutsertaan

Asuransi Asuransi konvensional 15 37,5%

Asuransi syariah 7 17,5%

Asuransi konvensional & asuransi

syariah 2 5%

Tidak asuransi konvensional &

asuransi syariah 16 40%

Jumlah 40 100%

Karakteristik

Responden Keterangan Frekuensi Persentase

Pendapatan perbulan < dari Rp.1.500.000

Rp. 1.500.001 s/d Rp.3.000.000 10 25%

Rp.3.000.001 sd Rp.5.000.000 17 42,5%

lebih dari Rp.5.000.001 13 32,5%


(67)

Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa karakteristik responden dilihat dari keikutsertaan asuransi terdapat 15 responden atau 37,5% ikut serta pada asuransi konvensional, 7 responden atau 17,5% ikut serta pada asuransi syariah, 2 responden atau 5% ikut serta pada asuransi konvensional dan asuransi syariah, sedangkan sisanya 16 responden atau 40% tidak ikut serta pada asuransi konvensional dan asuransi syariah.

C. Statistik Deskriptif

Sebelum mengolah data penelitian, terlebih dahulu disajikan data statistik deskriptif yang didasarkan pada jawaban responden yang diperoleh dari kuesioner. Berdasarkan jawaban responden, maka gambaran mengenai statistik deskriptif dari variabel persepsi masyarakat dalam hal ini adalah guru SD Al-Izhar pondok-labu dan preferensi guru SD Al-Izhar pondok-labu dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.10

Descriptive Statistics

40 8 30 18.40 5.098 25.990

40 9 38 23.23 7.343 53.922

40 persepsi

preferensi Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance

Hasil tampilan pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa jumlah responden (N) sebanyak 40 orang, dan hasil pengukuran tingkat persepsi guru SD al-izhar dan preferensi mengenai nilai minimum, maximum,mean,standar deviasi,dan varians.


(1)

Lampiran 3 : Hasil Jawaban Responden Persepsi

No. Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Jumlah

1 4 4 2 2 2 2 16

2 2 3 1 3 2 4 15

3 2 3 2 4 4 4 19

4 1 1 3 1 2 1 9

5 3 5 5 5 5 3 26

6 1 2 2 1 1 1 8

7 3 3 4 3 2 3 18

8 2 4 4 4 2 2 18

9 4 5 4 3 3 5 24

10 2 2 5 5 3 2 19

11 3 5 2 2 2 4 18

12 1 1 4 4 2 1 13

13 4 4 5 5 2 2 22

14 4 3 4 1 1 1 14

15 4 4 5 4 4 4 25

16 4 4 4 4 3 4 23

17 4 5 4 3 3 3 22

18 2 2 5 5 2 2 18

19 1 2 4 2 1 4 14

20 2 2 2 2 2 2 12

21 4 4 4 4 4 2 22

22 2 2 4 4 2 2 16

23 3 3 2 2 2 2 14

24 4 5 4 5 2 4 24

25 1 1 4 4 2 4 16

26 1 1 5 5 2 4 18

27 3 3 4 4 4 4 22

28 1 3 3 3 3 3 16

29 2 4 2 2 2 2 14

30 3 4 4 3 3 3 20

31 2 2 5 4 4 2 19

32 2 2 2 4 2 2 14

33 2 2 5 1 2 3 15

34 2 2 1 1 2 2 10

35 4 4 4 4 2 2 20

36 2 5 4 4 2 4 21

37 3 4 4 4 3 3 21

38 3 4 4 3 4 3 21

39 5 5 5 5 5 5 30


(2)

89

Hasil Jawaban Responden Preferensi

No. Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Jumlah

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 12

3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 25

4 4 5 4 4 3 3 2 2 2 29

5 4 3 4 2 3 4 3 4 3 30

6 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17

7 2 2 3 2 2 2 2 2 2 19

8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

9 5 4 4 5 4 3 3 2 3 33

10 2 3 4 2 2 2 2 2 2 21

11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

14 2 3 2 2 2 2 2 2 2 19

15 4 2 4 3 4 2 4 2 3 28

16 4 4 3 4 4 4 4 2 4 33

17 4 4 3 3 3 2 3 2 3 27

18 1 3 3 3 3 3 3 3 3 25

19 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17

20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

21 4 3 4 4 3 4 4 4 4 34

22 2 4 2 4 4 2 4 2 2 26

23 2 2 2 3 2 3 2 2 2 20

24 3 3 4 4 4 3 2 2 3 28

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

31 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19

32 2 2 2 2 2 3 1 1 2 17

33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

34 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26

35 1 4 4 3 2 2 2 2 2 22

36 4 4 4 4 4 4 4 2 3 33

37 3 3 3 3 3 3 2 2 3 25

38 4 4 1 4 3 3 4 1 3 27

39 5 5 4 5 5 4 3 3 4 38


(3)

Lampiran 4: Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Persepsi

Reliability Statistics

.776 .867 7

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Scale Statistics

36.80 103.959 10.196 7

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

34.13 87.599 .674 . .742

33.58 86.251 .657 . .740

33.15 90.079 .541 . .756

33.45 86.664 .638 . .742

34.18 88.404 .709 . .743

33.93 89.610 .593 . .752

18.40 25.990 1.000 . .793

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 TOTAL

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item


(4)

91

Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Preferensi

Reliability Statistics

.790 .961 10

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Scale Statistics

46.45 215.690 14.686 10

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Item-Total Statistics

43.75 188.500 .795 . .761

43.68 188.635 .838 . .760

43.75 192.551 .782 . .766

43.70 188.574 .896 . .759

43.78 190.948 .914 . .763

43.90 193.785 .867 . .767

44.00 194.872 .792 . .769

44.30 202.010 .628 . .780

43.98 194.128 .919 . .767

23.23 53.922 1.000 . .948

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 TOTAL

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item


(5)

Lampiran 5: Hasil Uji Asumsi Klasik

Npar Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

40 40

18.40 23.23 5.098 7.343

.081 .167

.081 .167

-.069 -.123 .513 1.059

.955 .212

N

Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

persepsi preferensi

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

2 . 5 0 . 0

- 2. 5

R e g re s s io n S ta n d a r d iz e d P r e d ic t e d V a lu e

3

2

1

0

- 1

- 2

- 3

Re

gr

es

sio

nS

tu

de

nt

ize

dR

es

idu

al

Scatterplot


(6)

93

Lampiran 6: Hasil Uji Regresi

Coefficientsa

6.535 3.463 1.887 .067

.907 .182 .630 4.997 .000 1.000 1.000

(Constant) persepsi Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: preferensi a.

Model Summaryb

.630a .397 .381 5.779 1.778

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-W atson

Predictors: (Constant), persepsi a.

Dependent Variable: preferensi b.

ANOVAb

833.955 1 833.955 24.972 .000a

1269.020 38 33.395

2102.975 39

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), persepsi a.

Dependent Variable: preferensi b.