PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

  

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1

KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ARIF BUDI WIBOWO

  

NIM. 11510065

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

  

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1

KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ARIF BUDI WIBOWO

  

NIM. 11510065

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

  KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721

  Website:

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Arif Budi Wibowo NIM : 11510065 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Judul : PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

  UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS

  VI SD NEGERI 1 KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 05 Agustus 2015 Dosen Pembimbing Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.

  NIP.19750713 200901 1 011

  

SKRIPSI

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1

KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DISUSUN OLEH

  

ARIF BUDI WIBOWO

NIM : 11510065

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam

  Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal, 29 Agustus 2015 dan telah ditanyakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. ________________ Sekretaris Penguji : Rasimin S.Pd.I., M.Pd. ________________ Penguji I : Drs. Taufiqul Muin, M.Ag. _______________ Penguji II : Jaka Siswanta, M.Pd. ________________

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Arif Budi Wibowo NIM : 11510065

  Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Agustus 2015 Yang Menyatakan Arif Budi Wibowo

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO “Orang yang berpikiran positif, dalam kondisi apapun juga selalu memacu dirinya sendiri ke arah yang lebih baik, tanpa terpengaruh oleh kondisi luar, selalu berusaha melihat dari segi positif, dan menjadikan halangan sebagai tantangan untuk maju”.

  PERSEMBAHAN Kedua Orang Tuaku, Adik-adikku tercinta

  Sahabat ku tersayang Teman-teman mahasiswa seperjuangan.

  

KATA PENGANTAR

الله الرحمن الرحيم مسب

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmad dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas VI SD N 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015

  “. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Selaku Kajur PGMI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Rasimin, S.Pd.I.,M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang penuh sabar telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  6. Ibu Sih Rahayu S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N 1 Kedungpilang yang telah memberikan izin penelitian sehingga penelitian ini dapat selesai.

  7. Kedua orang tuaku, adikku, semua saudaraku serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi dalam penyusunan skripsi ini.

  8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  9. Kepada Ibu Herlina, A.Md. selaku wali kelas VI SD N 1 Kedungpilang yang turut membantu dalam penelitian.

  10. Kepada seluruh siswa kelas VI SD N 1 Kedungpilang yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

  11. Semua pihak yang terkait dengan ikhlas telah memberikan bantuan baik materil maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, Agustus 2015 Penulis Arif Budi Wibowo NIM. 11510065

  

ABSTRAK

  Wibowo, Arif Budi. 2015. Penerapan Metode Index Card Match Untuk Meningkatkan

  Hasil Belajar IPS Materi Gejala Alam Pada Siswa kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan

  Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.

  Kata Kunci: Penerapan metode index card match dan Hasil belajar IPS.

  Hasil Belajar ini merupakan upaya dalam penerapan metode index card

  match untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VI SD Negeri 1

  Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015. Rumusan penelitian ini adalah apakah penerapan metode index

  card match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi: Memahami gejala

  alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya pada siswa kelas VI SD N 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2015? penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III, tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu: 1) Planning, 2)

  Acting , 3) Observing, dan 4) Reflecting. Adapun metode pengumpulan data

  digunakan meliputi tes pilihan ganda, uraian, lembar pengamatan, dan dokumentasi.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode index card

  match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi gejala alam yang terjadi di

  Indonesia dan sekitarnya. Nilai yang tidak memenuhi KKM pada`pra-siklus (60%), setelah menggunakan penerapan metode index card match pada siklus 1 menjadi (52%), dan siklus II menjadi (20%), dan siklus III menjadi (0%) dan ketuntasan belajar IPS dapat dilihat dari rata-rata hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra-siklus (52,8), siklus I menjadi (59,6), siklus II menjadi (70,8), dan siklus III menjadi (81,2). Jadi, dari pra siklus ke siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat sebesar 28,4. Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 12 anak atau sebesar 48% dan menjadi 20 anak pada siklus II atau sebesar 80%. Dan angka ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 20 anak atau sebesar 80% menjadi 25 anak atau sebesar 100% pada siklus III atau naik sebanyak 5 anak atau 20%. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus III meningkat sebesar 60% atau sebanyak 15 anak.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL i

  LEMBAR BERLOGO ii

  HALAMAN JUDUL iii

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv HALAMAN PENGESAHAN KELULULUSAN v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii KATA PENGATAR .................................................................................................viii ABSTRAK ................................................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................... .xi DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

  1 B. Rumusan Masalah

  6 C. Tujuan Penelitian

  6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  7 E. Kegunaan Penelitian

  8 F. Definisi Oprasional

  9 G. Metode Penelitian

  11 1. Rancangan Penelitian

  11 2. Subjek Penelitian

  12

  3.

  12 Langkah-langkah Penelitian 4.

  14 Instrumen Penelitian 5.

  15 Pengumpulan Data 6.

  16 Analisis Data H. Sistematika Pembahasan .............................................................................. 17

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  18 Hasil Belajar IPS 1.

  18 Pengertian Hasil Belajar 2.

  20 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar 3.

  21 Alat untuk mengukur hasil belajar B.

  24 IPS 1.

  24 Pengertian IPS 2.

  25 Fungsi dan Tujuan IPS 3.

  25 Ruang Lingkup IPS 4.

  26 Standar Kompetensi IPS Kelas VI SD/MI C.

  27 Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode Pembelajaran

  27 2.

  Index Card Match

  28 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  33 Gambaran Umum SD N 1 Kedungpilang 1.

  33 Letak Geografis SD N 1 Kedungpilang 2.

  33 Sejarah Singkat 3.

  34 Identitas SD N 1 Kedungpilang 4.

  Keadaan Gedung SD N 1 Kedungpilang

  34 5.

  35 Keadaan Guru SD N I Kedungpilang 6.

  Keadaan Peserta Didik SD N 1 Kedungpilang

  35

  36 8.

7. Visi dan Misi SD N 1 Kedungpilang

  37 Kurikulum SD N 1 Kedungpilang 9.

  37 Subjek Penelitian B.

  38 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1.

  38 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 2.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

  42 3.

  46 Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  52 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

B. Analisis Data Per Siklus

  55 1.

  55 Deskripsi Siklus I 2. Deskripsi Siklus II

  56 3.

  57 Deskripsi Siklus III C.

  Pembahasan 59 1.

  59 Analisis Siklus I 2.

  63 Analisis Siklus II 3.

  68 Analisis Siklus III 4.

  72 Hasil Rekapitulasi a.

  73 Siklus I b.

  74 Siklus II c.

75 Siklus III d.

  75 Kondisi Akhir

BAB V PENUTUP A.

  78 Kesimpulan B.

  Saran

  79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL 1.

Tabel 4.10 Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus IITabel 4.7 Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

  62 12.

Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siklus II

  63 13.

Tabel 4.9 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus II

  65 14.

  67 15.

Tabel 4.6 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus ITabel 4.11 Data Hasil Belajar Siklus III

  68 16.

Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Guru Siklus III

  69 17.

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

  71 18.

  61 11.

  59 10.

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas VI

  43 5.

  26 2.

Tabel 3.1 Data Nama Guru SD N 1 Kedungpilang

  35 3.

Tabel 3.2 Data Siswa SD N 1 Kedungpilang

  35 4.

Tabel 3.3 Data Siswa Kelas VI SD N 1 KedungpilangTabel 4.1 Daftar Nilai Pra SiklusTabel 4.5 Data Hasil Belajar Siklus I

  52 6.

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

  55 7.

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

  56 8.

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III

  58 9.

Tabel 4.14 Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus 72

  

DAFTAR GAMBAR

1.

  Gambar 1. 1 Skema Siklus Penelitian.............................................. 14

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 5 Lembar Teks Formatif Pra Siklus Lampiran 6 Lembar Teks Formatif Siklus I Lampiran 7 Lembar Teks Formatif Siklus II Lampiran 8 Lembar Teks Formatif Siklus III Lampiran 9 Lembar Jawaban Pra Siklus Lampiran 10 Lembar Jawaban Siklus I Lampiran 11 Lembar Jawaban Siklus II Lampiran 12 Lembar Jawaban Siklus III Lampiran 13 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 14 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 15 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 16 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 17 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 18 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 19 Daftar Nilai Pra Siklus Lampiran 20 Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 21 Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 22 Hasil Belajar Siswa Siklus III Lampiran 23 Dokumentasi Lampiran 24 Contoh Kartu Index Card Match Lampiran 25 Lembar Konsultasi Skripsi

  Lampiran 26 Surat Permhonan Izin Penelitian Lampiran 27 Surat Balasan Penelitian Lampiran 28 Daftar Nilai SKK Lampiran 29 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,

  sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan dapat berlangsung di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan adalah usaha yang dianggap penting guna menjaga keselamatan bangsa dan negara.

  Ki Hajar Dewantara memngemukakan bahwa pendidikan adalah tuntutan di dalam tubuh anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dn kebahagiaan setinggi-tingginya (Haryanto, 2012). Untuk mencapai semua itu diperlukan adanya kerjasama yang baik antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Bahkan karena sangat pentingnya dalam hal masalah pendidikan, pemerintah sangat mengapresiasi sehingga lahirlah UU NO 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membina, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Ditegaskan pula bahwa guru berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional (Suwandi, 2008:11).

  Mengacu pada pasal-pasal di atas sangat jelas bahwa guru merupakan komponen yang sangat penting dalam suksesnya pendidikan Indonesia. Guru memiliki tanggungjawab langsung dalam proses pengajaran di kelas, beinteraksi dengan siswa-siswi dengan berbagai karakter dan level kemampuan, sehingga sangat penting memiliki kompetensi dan keterampilan mengajar yang terejawantahkan dalam teknik, metode dan pendekatan pengajaran di kelas. Poin inilah yang kemudian menarik hati penulis untuk meneliti lebih lanjut bagaimana penerapan metode mempengaruhi kualitas keberhasilan siswa-siswi dalam belajar, dan pada kesempatan ini, penulis akan memfokuskan penelitian pada penerapan salah satu teknik pengajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tingkat Sekolah Dasar (SD).

  Hambatan belajar dalam hal kesulitan mengingat materi yang telah diajarkan, kesulitan memecahkan masalah dalam soal evaluasi tertulis, dan kesulitan dalam memahami soal tes tertulis. Dari hasil survei bulan November di kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang, menunjukkan bahwa dari 25 siswa hanya 10 siswa atau 40% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum pada nilai ulangan harian. Berdasarkan pemahaman yang muncul, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan belajar siswa salah satunya menggunakan cara, metode, dan media yang bervariasi. Pembelajaran IPS umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk menghafal materi, sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang membuat siswa menghafal tanpa ada rasa bosan. Salah satunya adalah metode index card match.

  Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain.

  Karena itu sistem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi efesiensi menejemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.

  Peningkatan kualitas pendidikan disekolah dapat di tempuh dengan berbagai cara, antara lain: peningkatan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, peningkatan kualitas pembelajaran, efektivitas metode pembelajaran, peningkatan sarana dan prasarana belajar dan bahan ajar yang memadai.

  Selama ini proses pembelajaran di lingkungan SD/MI masih menganut metode pembelajaran konvensional, yaitu proses pembelajaran berpusat pada guru dan selama itu pada kemampuan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan kemandirian dalam belajar tidak akan tampak. Pembelajaran konvensional menggangap guru adalah Satu-satunya sumber belajar yang serba tahu. Hal ini di perkuat oleh hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian, dan terbukti saat pelajaran di mulai banyak siswa yang berbicara sendiri dan kelihatan sekali mereka merasa bosan dengan metode yang di lakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPS. Jika penerapan metode pembelajaran untuk mata pelajaran IPS hanya mengunakan metode ceramah sebagai metode pokok, maka proses pembelajaran akan terasa membosakan bagi siswa karena terasa monoton. Kondisi ini diduga akan sangat mempengaruhi keaktifan siswa di dalam kelas. Metode ceramah sebagai metode pokok bukan berarti tidak cocok untuk di gunakan tetapi pengunaan metode tersebut yang mendominasi menyebabkan siswa merasa bosan, jenuh dan tidak berperan aktif serta tidak bisa belajar mandiri.

  Untuk itu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan misi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pemilihan metode yang tepat untuk melaksanakan penerapan pendekatan tersebut. Guna meningkatkan keaktifan dan pemahaman proses belajar bagi siswa, penulis tertarik untuk melakuakan pembelajaran inovatif dengan mengunakan penerapan metode index card match sesuai penerapan misi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Konsep pembelajaran inovatif dengan penerapan index card match akan mendorong guru dan perserta didik melaksanakan praktik pembelajaran secara aktif dan kreatif sehingga dapat di harapakan tercapainya peningkatan dalam pembelajaran.

  Menurut James W. Brown seperti yang dikutip oleh Sardiman A.M (2004:67) mengemukakan bahwa: tugas dan peranan guru antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mepersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Sedangkan tujuan mengajar adalah membantu siswa untuk menjawab tantangan lingkungan dengan cara yang efektif. SD N 1 Kedungpilang kecamatan wonosegoro kabupaten boyolali hingga saat ini dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPS masih disampaikan dengan metode ceramah (metode pembelajaran konvensional) sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari pada metode yang lain. Hal ini di perkuat oleh hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelum melakuakn penelitian dan terbukti saat pelajaran dimulai banyak siswa yang berbicara sendiri dan kelihatan sekali mereka merasa bosan dengan metode yang dilakukan oleh guru. Hal ini diduga akan mempengaruhi aktifitas belajar siswa di dalam kelas. Karena materi IPS banyak pemahaman konsep maka peneliti menawarkan diri untuk menerapkan metode index card match untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

  Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari peran guru yang merupakan komponen pendidikan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) di lapangan. Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses pembelajaran dikelas maupun efeknya diluar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Guru memiliki peranan yang sangat penting sehubungan dengan tugasnya sebagai perencana dan pelaksana sekaligus mengevaluasi kegiatan Belajar mengajar (KBM). Guru sebagai pelaksana utama pendidikan dan pelajaran sekolah, maka guru dituntut untuk mampu menerapkan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan siswa diharapkan dapat mengetahui apa yang harus dicapai dan sejauh mana efektivitas belajar dicapai. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan suatu format untuk menetapkan suatu kompetensi yang diharapkan siswa dalam setiap tingkat dan mengambarkan langkah kemajuan siswa menuju kompetensi yang lebih tinggi. Peran guru sebagai pemberi ilmu sudah saatnya berubah menjadi fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkontruksi pengetahun mereka sendiri. Proses belajar tidak harus dari guru, siswa bisa saling mengajar dengan siswa yang lainnya.

  Menurut Silberman Mel. (2010:246). Index Card Match merupakan cara yang menyenangkan dan aktif untuk mengkaji materi pembelajaran. Metode

  index card match dengan alasan selain siswa dapat aktif dalam proses

  pembelajaran siswa juga akan belajar menyampaikan sesuatu pemahaman pada teman serta dapat menjadi pendengar yang baik saat teman lain menyampaikan suatu pemahaman. Selain itu dengan menggunakan metode index card match siswa memiliki antusias dalam proses pembelajaran untuk berlomba-lomba mencari pasangan dari setiap kartu yang dia miliki baik kartu yang berisi pertanyaan maupun kartu yang berisi jawaban.

  Dengan demikian mereka akan menemukan suasana yang menyenangkan sehingga keberhasilan pembelajaran diharapkan dapat lebih maksimal.

  Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul

  ‘’Penerapan Metode Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Gejala Alam Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015 ’’.

B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Gejala Alam pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi Gejala Alam melalui penerapan metode index card match pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan yang dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90).

  1. Hipotesis

  Hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga bisa salah. Hipotesis dibubuhkan karena hipotesis merupakan perumusan dugaan sementara tentang pendapat yang belum bisa dipastikan, sebagai tuntunan dalam penyelidikan untuk mencari jawaban yang sebenarnya.

  Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan hipotesis “Penggunaan penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Gejala Alam pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.

   2. Indikator Keberhasilan.

  Indikator Keberhasilan adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan metode yang telah diterapkan dan hasil yang dicapai sudah memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun standar KKM mata pelajaran IPS SD N 1 Kedungpilang adalah 65. Dan guru dapat dinyatakan berhasil dalam pembelajaran apabila telah mencapai tolak ukur keberhasilan ketuntasan klasikal 85%.

  Penerapan index card match ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai, adapun indikator yang dirumuskan:

  1. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus pertama dan seterusnya.

  2. Siswa kelas VI memenuhi kriteria ketuntasan dalam pembelajaran mata

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Presentase pemahaman belajar siswa yang lebih tinggi bila dibandingkan sebelum penerapan metode index

  card match dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  3. Siswa sangat senang dengan pembelajaran mengunakan penerapan metode index card match.

  4. Guru sebagai mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan pembelajaran mengunakan penerapan metode index card match.

  5. Jika metode index card match diterapkan dalam pembelajaran IPS, maka hasil belajar siswa pada kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang dapat ditingkatkan.

E. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis a.

  Untuk pengembangan kurikulum ditingkat sekolah. b.

  Untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran.

  c.

  Untuk peningkatan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik secara berkelanjutan.

2. Secara Praktis a.

  Bagi Siswa Dapat meningkatkan keberanian siswa bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapat. Dan meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa tentang penerapan metode index card match dalam pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

  b.

  Bagi Guru Dapat meningkatkan ketrampilan pengembangan pendekatan, metode atau metode dalam proses pembelajaran siswa aktif.

  c.

  Bagi Sekolah.

  Dapat memberikan masukan yang positif bagi SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro kabupaten Boyolali sehingga dapat meningkatkan kualitas pengelolan kelas atau dapat memberikan masukan kepada guru-guru yang lain untuk mencoba menerapkan metode pembelajaran index card match.

F. Definisi Operasional

  Untuk membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini maka peneliti menfokuskan pada masalah penerapan, index card match, dan hasil belajar siswa adapun Defisi Operasional itu sebagai berikut:

  1. Penerapan Untuk menerapkan metode pembelajaran kita harus mampu untuk memahami dan menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari (Usman dan Setiawati, 1993:112). Pemahaman dapat juga dimaknai sebagai kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep (Nana Sudjana, 1988:50-54). Dalam hal ini peneliti mencoba menerapkan metode index card

  match pada mata pelajaran IPS Materi Gejala Alam di SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

  2. Index card match Cara yang menyenangkan dan aktif untuk mengkaji materi pembelajaran. Para peserta bermain dalam sebuah kuis dan berpasangan

  (Mel. Silberman, 2010:246). Index Card Match juga dapat dimaknai sebagai salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi perulangan) (Mel. Silberman, 2006:250) 3. Hasil Belajar IPS

  Menurut Susanto (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan, Gagne yang dikutip Agus Suprijono (2009:5).

  IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Rasimin, 2012:11).

  Tolak ukur dari kegiatan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65. Pada mata pelajaran IPS di SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas, istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR).

  Kalau di Indonesia di kenal dengan sebutan PTK, penelitian ini dikemas dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki mutu praktik dalam pembelajaran dikelasnya (Arikunto, 2007:58). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas adanya aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelasnya, (Arikunto, 2007:107). Sedangkan penelitian tindakan kelas (Mudilarto, 2004:1) adalah sebuah penelitian yang dilakuakan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan- tahapan sebagai berikut. a.

  Perencanaan.

  b.

  Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian pemahaman siswa.

  2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. 3) Menyusun daftar pertayaan untuk tanya jawab. 4) Mempersiapkan perlengkapan index card match yang dibutuhkan. 5)

  Membuat skenario pembelajaran dengan metode index card match, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

  Tahap Perencanaan 1)

  Pelaksanaan Penelitian, 15 November 2014 sampai 28 Januari 2015.

  c.

  Tempat penelitian, di SD N 1 Kedungpilang, Dusun Kunciombo, Desa Kedungpilang, Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali.

  Siswa kelas VI SD N 1 Kedungpilang,dengan jumlah siswa 25 orang dengan siswa Laki-laki 11 orang dan siswi perempuan 14 orang serta guru kelas VI, alasan penelitian subjek kelas VI karena peneliti sebagai guru kelas VI menemukan berbagai hambatan dalam pencapaian pengajaran mata pelajaran IPS.

  b.

  Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah: a.

   Subjek penelitian

  Refleksi 2.

  d.

  Pengamatan.

  c.

  Tindakan.

3. Langkah-langkah/penelitian a.

  6) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru selama dalam pembelajaran.

  7) Menyusun test formatif untuk siswa. 8)

  Target yang diharapkan dalam penerapan metode index card match ini keberhasilan minimal memenuhi kriteria KKM.

  b.

  Tahap Tindakan Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang serupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada

  RPP dan tahap perencanaan kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup dan pada RPP kegiatan inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

  c.

   Tahap Pengamatan

  Pada tahap ini segala aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan di nilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan insiatif Siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi Siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.

  d.

  Tahap Refleksi 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi. 3)

  Analisis hasil pembelajaran memperbaiki kelemahan siklus 1 dan siklus II. Untuk lebih jelasnya berikut adalah skema siklus penelitian PTK.

SIKLUS II

  Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto keadaan sekolah.

  ?

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

  Refleksi Pengamatan Perencanaan

  SIKLUS I

  Pelaksanaan

Gambar 1.1 Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas. (Sumber:

  Arikunto, 2007:236) 4.

  index card match.

  Tes / soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya Siswa dalam menguasai materi setelah menggunakan penerapan metode

  b.

  Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan metode index card match.

  Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen penelitian adalah: a.

   Instrumen Penelitian

  c. d.

  Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian secara lebih rinci.

5. Pengumpulan Data

  Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan: a.

  Observasi (Pengamatan) Menurut Arikunto dkk (2008:127), observasi (Pengamatan) adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode index card match.

  b.

  Tes/soal Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka (Hamdani dan Dodi dkk, 2008:77) Peneliti akan menggunakan tes objektif yaitu pilihan ganda (multiple choice test ), dan uraian.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat, dan dokumentasi resmi (Hamdani dan Dodi dkk

  2008:76). Dalam penelitian ini data yang akandiambil dari dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.

6. Analisis Data

  Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan: a.

  Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: M = Nilai rata-rata

  = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006:64)

  b. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan:

  P = nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006:225-226)

H. Sistematika Pembahasan

  Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, Penegasan istilah, metode penelitian, sistematika pembahasan.

  Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup hasil belajar IPS, hakekat pembelajaran IPS, metode pembelajaran, dan Metode Index Card Match . Bab III berisi deskripsi Penelitian yang mencakup pelaksanaan penelitian: subjek penelitian, diskripsi pelaksanaan siklus I, diskripsi pelaksanaan siklus II dan diskripsi pelaksanaan siklus III.

  Bab IV berisi Hasil Penelitian yang mencakup pembahasan hasil penelitian, diskripsi paparan per siklus meliputi, deskripsi paparan siklus I, deskripsi paparan siklus II, deskripsi paparan siklus III dan pembahasan.

  Bab V berisi Penutup yang mencakup dua sub pokok yaitu kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPS 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan

  peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan- pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena kebetulan (Mulyati, 2005:5).

  Slameto (1995:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Guilford dalam Mustaqim (2004:34) belajar adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari rangsangan.

  Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh keinginannya untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

  Perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari proses belajar pada diri seseorang inilah disebut hasil belajar. Gagne dan Briggs mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2011:33). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.

  Menurut Purwanto (1999:79) belajar adalah merupakan proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif manusia dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang bersifat konstan/menetap. Berdasarkan berbagai pengertian belajar menurut beberapa ahli di atas dapat dikatakan bahwa pengertian belajar adalah terjadinya perubahan pada orang yang belajar, perubahan tampak dari belum mampu menjadi mampu. Perubahan-perubahan dapat berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya berupa penyempurnaan terhadap hal yang sudah dipelajari.

  Dalam islam juga menganjurkan untuk belajar atau kewajiban memperdalam ilmu itu sebagai petunjuk bagi sesama manusia seperti, Dalam Al Quran juga dijelaskan pada surat At- Taubah ayat 122:

  ٗ ۚ ةَفِئٓاَط ۡمُهۡىِّم ةَق ۡسِف ِّلُك هِم َسَفَو َلَ ۡىَلَف ٗ

  ٗ ةَّفٓاَك ْاوُسِفىَيِل َنىُىِم ۡؤُمۡلٱ َناَك اَم َو۞ ٢١١ َنو ُزَر ۡحَي ۡمُهَّلَعَل ۡمِهۡيَلِإ ْا ٓىُعَجَز اَذِإ ۡمُهَم ۡىَق ْاوُزِرىُيِل َو ِهيِّدلٱ يِف ْاىُهَّقَفَتَيِّل Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

  Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya Kaitannya dengan hasil belajar, Susanto (2013:5) membagi ke dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kogninif berkaitan dengan tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkenaan dengan tujuan- tujuan yang berkenaan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan motorik dan memanipulasi bahan atau objek (Sam’s, 2005:35). Hasil belajar dalam ranah kognitif menurut Susanto (2013:5) ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari peserta didik.

  Beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai oleh siswa berupa keterampilan yang dinyatakan dalam penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

  Hasil belajar kaitan erat dengan proses belajar sehingga faktor yang mempengaruhi belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Seperti apa yang diutarakan oleh Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009:23), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

  Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

  1. Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu.

  2. Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.

  Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,kematangan, dan lain sebagainya.

b. Faktor Eksternal

  Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang sedang belajar. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. 1)

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 43

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TOTOKATON TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 58

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 71

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV B SD N 04 METRO UTARA

0 6 65

STUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIOR UNTUK MENGATASI MALAS BELAJAR SISWA KELAS V SD 2 JEPANGPAKIS KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 20112012 SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 6 PEKANBARU TAHUN AJARAN 20122013 ASNIMAR

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI LEARNING TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA TENTANG MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH KEDUNG PADAS TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN PKN MATERI MEMAHAMI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI KLUMPIT KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan I

0 0 151