DOCRPIJM a10231298e BAB VIIBAB VII OKE

BAB VII
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA
7.1 SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
7.1.1 Kondisi Eksisting Kawasan Permukiman
Kegiatan strategis pada Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman terdiri dari pengembangan kawasan perbatasan dengan
mendukung penyediaan infrastruktur di kawasan khusus, penanganan
permukiman kumuh perkotaan dengan mendukung gerakan 100-0100 percepatan penanganan kumuh hingga 0%, dan pengembangan
permukiman

berbasis

masyarakat,

termasuk

di

dalamnya

pengembangan permukiman perkotaan dengan mendorong partisipasi

masyarakat

dalam

penanganan

kumuh

dan

pengembangan

permukiman perdesaan dengan mendorong penanganan permukiman
perdesaan dalam pemerataan kebutuhan dasar.
Di Kabupaten Aceh Timur masih banyak terdapat kawasan
kumuh. Bupati Aceh Timur telah menetapkan kawasan kumuh di Aceh
Timur berdasarkan SK Bupati Nomor 050/540/2014 Tahun 2014
tentang Penetapan Kawasan Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh dalam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2014 dengan luas
kawasan kumuh 567,9 Ha. Dari keputusan tersebut telah ditetapkan

yang termasuk ke dalam kawasan kumuh di Kabupaten Aceh Timur
antara lain :
 Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk.
 Gampong Labuhan Keude Kecamatan Sungai Raya.
 Gampong Keude Birem Kecamatan Birem Bayeun.
 Gampong Alue Bu Jalan Baroh Kecamatan Peureulak Barat.
 Gampong Alue Bu Tunong Kecamatan Peureulak Barat.
 Gampong Blang Kecamatan Simpang Ulim.
 Gampong Teupin Breuh Kecamatan Simpang Ulim.
 Gampong Buket Pala Kecamatan Ranto Peureulak.
 Gampong Paya Demam Peut Kecamatan Madat
 Gampong Blang Paoh Dua Kecamatan Julok
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 1

Gambar 7.1 : Peta Lokasi Kawasan Kumuh Kabupaten Aceh Timur

Arah kebijakan dan lingkup kegiatan pada rencana terpadu dan
program infrastruktur jangka menengah adalah pencapaian program

100-0-100 (seratus nol seratus), yang diterjemahkan 100 persen
masyarakat memiliki akses ke air minum yang layak, berikutnya 0
persen permukiman kumuh, artinya tidak ada lagi pemukiman kumuh.
Terakhir adalah 100 persen masyarakat memiliki akses sanitasi yang
layak.
Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman
perdesaan dilakukan dengan meningkatkan kualitas permukiman di
daerah perdesaan, mewujudkan kawasan permukiman perdesaan
yang berbasis rencana tata ruang, pengembangan komoditas
unggulan

dan

berkelanjutan,

dan

melakukan

perberdayaan


masyarakat perdesaan yang berbasis komunitas.
Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman
perdesaan potensial dan berkelanjutan diselenggarakan dengan
penyediaan

infrastruktur

kawasan

agropolitan/

pariwisata

dan

penyediaan infrastruktur Kawasan Strategis Kabupaten.
Kabupaten Aceh Timur melalui Surat Keputusan Bupati Aceh
Timur Nomor 050/804/2016 tanggal 23 September 2016 telah
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah


BAB VII - 2

menetapkan lokasi pembangunan kawasan perdesaan Kabupaten
Aceh Timur demi terwujudnya pelaksanaan pembangunan kawasan
perdesaan yang holistik, integratif, tematik dan spasial dalam upaya
mempercepat
pembangunan

dan

meningkatkan

partisipatif

dengan

pemberdayaan

desa


melalui

pendekatan

desa

melalui

pembangunan kawasan perdesaan. Lokasi pembangunan kawasan
perdesaan Kabupaten Aceh Timur terdiri dari dua status penetapan
yaitu prioritas nasional dan prioritas daerah. Lokasi pembangunan
kawasan perdesaan Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 3

Tabel 7.1 : Lokasi Pembangunan Kawasan Perdesaan
Kabupaten Aceh Timur Prioritas Nasional


Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 4

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 5

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 6

Tabel 7.2 : Lokasi Pembangunan Kawasan Perdesaan
Kabupaten Aceh Timur Prioritas Daerah

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 7


Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 8

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 9

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 10

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 11

Sesuai dengan perencanaan RTRW Kabupaten Aceh Timur,
pusat-pusat pemukiman/kota-kota disepanjang lintasan jalan negara
dan jalan provinsi tetap dipertahankan dan kota-kota di tepi sungai
dikembangkan dengan memperhatikan aspek-aspek lokal. Aspek lokal

yang mendasar adalah keterkaitannya dengan rawan banjir dan
kawasan konservasi serta penyangga yang berfungsi sebagai
kawasan lindung.
Pola penyebaran kawasan pemukiman Kabupaten Aceh Timur
cenderung terkonsentrasi pada ibukota kecamatan dengan pola
keruangan linier pada koridor jalan utama dan sungai besar. Dalam
pengembangan suatu areal pemukiman, aspek-aspek yang perlu
diperhatikan adalah adanya jaringan jalan lokal, saluran pembuangan
agar kualitas dan kuantitas airnya baik. Selain itu diperlukan juga
upaya pemenuhan persyaratan higienis dan sanitasi, sirkulasi udara
yang baik dan tata letak bangunan terorientasi ke jalan lingkungan.
Kebijaksanaan pengembangan kawasan pemukiman termasuk,
membangun kembali pemukiman kota yang belum tertata dengan baik
serta melengkapi pemukiman yang ada dengan fasilitas-fasilitas
pelayanan umum. Mengembangkan bangunan-bangunan yang sehat
dan ramah lingkungan serta menciptakan kawasan pemukiman baru.
Kondisi dan pola pemukiman di Kabupaten Aceh Timur
dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat,
jumlah penduduk serta kesesuaian lahan untuk kebutuhan pemukiman
itu sendiri.

Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan rumah yang layak
dan sehat merupakan salah satu tujuan utama pembangunan
perumahan

dan

pemukiman.

Sebagai

Kabupaten

pemekaran

pemenuhan kebutuhan rumah antara lain dilakukan oleh masyarakat
sedangkan sisanya dilakukan oleh perumnas, rei dan swasta lainnya.
Selain terbatasnya ketersediaan perumahan dan pemukiman yang
perlu mendapat perhatian, tumbuhnya pemukiman kumuh antara lain
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi masyarakat
sehingga mereka mengisi ruang-ruang yang ilegal dipusat-pusat

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 12

perkotaan yang kerap kali tidak diiringi dengan penyediaan fasilitas
pelayanan bagi rumah-rumah masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan
antara lain :
1. Masih kecilnya investasi perumahan untuk masyarakat (perumnas
dan real estate) sedangkan kebutuhan akan rumah semakin
meningkat.
2. Terbatasnya kemampuan Pemerintah Daerah untuk mendukung
penyediaan perumahan beserta sarana dan prasarananya.
3. Masih banyaknya rumah tidak layak huni dan terbatasnya
kemampuan masyarakat karena berpenghasilan rendah untuk
memperoleh tempat tinggal dan lingkungan hunian yang sehat.
7.1.2 Target dan Sasaran
Target dari pengembangan permukiman di Kabupaten Aceh
Timur terutama di kawasan perdesaan, kawasan perkotaan dan
kawasan kumuh perkotaan antara lain:
 Tercapainya target MGDs tahun 2015 di sektor air minum dan
penyehatan lingkungan;
 Terpenuhinya sarana dan prasarana pengembangan permukiman
kawasan kumuh perkotaan;
 Terpenuhinya sarana dan prasarana pengembangan kawasan
Agropolitan,

Minapolitan,

Transmigrasi

dan

Pariwisata

di

Kabupaten Aceh Timur.
Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya fungsi
lingkungan permukiman bagi masyarakat

di kawasan kumuh,

pedesaan dan pesisir sehingga mampu memberikan dukungan
peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
7.1.3 Usulan Kebutuhan Program
Usulan

program

yang

diusulkan

untuk

menunjang

pengembangan pemukiman baik di kawasan perkotaan maupun
perdesaan adalah seperti dalam Tabel 7.3 berikut :
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 13

Kode

Kegiatan/ Output/ Sub Output/ Paket/ Sub Paket

Lokasi

Vol

Satuan

1

2

3

4

5

2412

Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

2412.002

Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Kawasan Permukiman

2412.002.002

Penyusunan Kebijakan, Strategi, dan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman
Penyusunan Rencana Pencegahan dan

-

1

Kab/Kota

Sumber Pendanaan

Tahun

Keterangan

APBN

APBD I

APBD II

PHLN

DAK

Swasta

Masyarakat

Pelaksanaan

6

7

8

9

10

11

12

13

800.000

0

0

0

0

0

0

2018

14

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KP-KP) Kabupaten Aceh Timur
2412.003

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

2412.003.001

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Alue Bu Jalan

peureulak

Baroh

barat/ alue bu

119

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

30.92

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

43.49

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

23.14

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

57.85

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

177.06

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

jalan baroh
DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Alue Bu Tunong

peureulak
barat/ alue bu
tunong

DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Blang

simpang ulim/
gampong blang

DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Blang

julok/ blang

Paoh Dua

paoh dua

DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Buket

ranto

Pala

peureulak/
buket pala bsp

DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong Paya

madat/ paya

Demam Peut

deumam peut

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 14

DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Gampong

simpang ulim/

Teupin Breueh

teupin breuh

DED Infrastruktur Kawasan Kumuh Labuhan Keude

sungai raya/

19.09

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

57.18

Ha

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

119

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

30.92

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

23.14

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

57.85

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

43.49

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

20.91

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

57.18

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

177.06

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

19.09

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

19.26

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

labuhan keude
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Alue

peureulak

Bu Jalan Baroh

barat/ alue bu
jalan baroh

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Alue

peureulak

Bu Tunong

barat/ alue bu
tunong

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Blang

julok/ blang

Paoh Dua

paoh dua

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Buket

ranto

Pala BSP

peureulak/
buket pala bsp

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh

simpang ulim/

Gampong Blang

gampong blang

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh

idi rayeuk/

Gampong Jawa

kampung jawa

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh

sungai raya/

Labuhan Keude

labuhan keude

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh Paya

madat/ paya

Demam Peut

deumam peut

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Kumuh

simpang ulim/

Teupin Breueh

teupin breuh

Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kumuh

birem bayeun/

Kecamatan Bireum Bayeun

keude birem

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 15

2412.004

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan

2412.004.001

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan

Peunaron

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

Peureulak

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan

Peureulak

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

Peureulak Barat

barat

DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan

peureulak timur

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

ranto peureulak

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Darul Aman

darul aman

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Idi Timur

idi timur

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Kec. Idi

idi rayeuk

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2016

DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Peudawa

peudawa

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Peureulak

peureulak

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

DED Infrastruktur Kawasan Minapolitan Peureulak

peureulak barat

1

Kawasan

0

0

350.000

0

0

0

0

2017

peunaron

10

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

peureulak

10

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

peureulak barat

10

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Peunaron
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan
Peureulak

Peureulak Timur
DED Infrastruktur Kawasan Agropolitan Kecamatan
Ranto Peureulak

Rayeuk

Barat
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Agropolitan
Kecamatan Peunaron
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Agropolitan
Kecamatan Peureulak
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Agropolitan
Kecamatan Peureulak Barat

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 16

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Agropolitan

peureulak timur

10

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

ranto peureulak

10

Ha

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

idi rayeuk

1

Kws

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2017

darul aman

1

Kws

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

idi timur

1

Kws

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

peudawa

1

Kws

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

peureulak barat

1

Kws

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

peureulak

1

Kws

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Kecamatan Peureulak Timur
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Agropolitan
Kecamatan Ranto Peureulak
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Idi Rayeuk
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Kecamatan Darul Aman
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Kecamatan Idi Timur
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Kecamatan Peudawa
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Kecamatan Peureulak Barat
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Minapolitan
Peureulak

2412.005

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus

2412.005.003

Pembangunan dan pengembangan Kawasan Rawan Bencana, Pasca Bencana, dan Kawasan Tertentu
DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana BLANG

pante bidari/

SEUNONG

blang seunong

DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana LHOK

julok/ lhok

SEUNTANG

seuntang

DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana SAH

pante bidari/

RAJA

sah raja

DED Infrastruktur Kawasan Pasca Bencana

pante bidari/

SIJUDO

sijudo

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pasca

julok/ lhok

Bencana LHOK SEUNTANG

seuntang

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

1

Kawasan

0

350.000

0

0

0

0

0

2018

1

Kawasan

0

350.000

0

0

0

0

0

2018

1

Kws

0

350.000

0

0

0

0

0

2018

1

Kws

0

350.000

0

0

0

0

0

2018

1

Kws

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

BAB VII - 17

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pasca

pante bidari/

Bencana BLANG SEUNONG

blang seunong

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pasca

pante bidari/

Bencana SAH RAJA

sah raja

Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pasca

pante bidari/

Bencana SIJUDO

sijudo

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

1

Kws

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

1

Kws

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

1

Kws

3.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

BAB VII - 18

7.2 SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
7.2.1 Kondisi Eksisting Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Aceh Timur
belum sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu
berdasarkan Undang-undang

Nomor

28

Tahun 2002

tentang

Bangunan dan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun
2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, serta pedoman pelaksanaan
lebih detail dibawahnya mengamanatkan bahwa pengelenggaraan
Bangunan Gedung merupakan kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten dan hanya bangunan gedung negara dan rumah negara
yang merupakan kewenangan pusat. Saat ini Pemerintah Kabupaten
Aceh Timur telah memiliki Qanun tentang Bangunan Gedung yaitu
Qanun Nomor 12 Tahun 2015, sehingga untuk ke depannya Qanun
tentang Bangunan Gedung ini dapat digunakan sebagai salah satu
acuan dalam pelaksanaan penyelenggaraan dan penataan bangunan
dan lingkungan di Kabupaten Aceh Timur
Selanjutnya

Pemerintah

kabupaten

Aceh

Timur

belum

mempunyai RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) dan
belum di Perda kan. RTBL merupakan pengaturan persyaratan tata
bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut dari RTRW Kabupaten
dan atau RDTRK, digunakan dalam pengendalian pemanfaatan ruang
suatu kawasan dan sebagai panduan rancangan kawasan untuk
mewujudkan kesatuan karakter serta kualitas bangunan gedung dan
lingkungan yang berkelanjutan.
Permasalahan

penataan

bangunan

dan

lingkungan

di

Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :
1. Belum memiliki atau melembagakan institusi/kelembagaan dan
Tim Ahli Bangunan Gedung yang bertugas dalam pembinaan
penataan bangunan dan lingkungan.
2. Belum dimulai pelaksanaan pendataan bangunan gedung.
3. Bangunan gedung belum ada mempunyai Sertifikat Layak Fungsi
(SLF).
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 19

4. Belum tersusunnya manajemen pencegahan kebakaran dan
belum melakukan pemeriksaan berkala terhadap prasarana dan
sarana penanggulangan bahaya kebakaran agar selalu siap pakai
setiap saat.
5. Masih banyaknya gedung yang tidak mememiliki prasarana dan
sarana penanggulangan bahaya kebakaran.
6. Belum adanya bangunan gedung yang dilengkapi sarana dan
prasarana bagi penyandang cacat.
7. Pengembangan kawasan belum berdasarkan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan.
8. Mempunyai kawasan yang terdegradasi dan belum ditata ulang.
9. Belum memiliki rencana penanganan kawasan kumuh, kawasan
nelayan, kawasan tradisional dan kawasan bersejarah yang
secara kewenangan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab
kabupaten.
10. Belum melaksanakan pembangunan lingkungan permukiman
berbasis

konsep

tridaya

untuk

mendorong

kemandirian

masyarakat dalam mengembangkan lingkungan permukiman yang
berkelanjutan.
7.2.2 Sasaran Program
Target dan sasaran yang ingin dicapai adalah :


Terwujudnya penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk satu
kawasan untuk mewujudkan kawasan kota yang nyaman dan
sehat.



Sasaran dari penyusunan RTBL adalah tersedianya panduan
rancang

bangun

suatu

kawasan

untuk

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui perwujudan kualitas lingkungan
yang layak huni (liveable), berjatidiri (imageable), dan produktif
(enduring)

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 20

7.2.3 Usulan Kebutuhan Program
Program yang diusulkan untuk penataan bangunan lingkungan
dapat dilihat pada Tabel 7.4 berikut :

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 21

Tabel 7.4 Program dan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Kode

Kegiatan/ Output/ Sub Output/ Paket/

1
2413

Lokasi

Sub Paket
2

3

Vol

Satuan

4

5

Sumber Pendanaan

Pemanfaat

6

APBN

APBD I

APBD II

PHLN

DAK

Swasta

Masyarakat

7

8

9

10

11

12

13

Tahun
14

Ket.

15

Pembinaan dan Pengembangan
Penataan Bangunan

2413.002

Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung

2413.002.008

Perencanaan dan Analisa Teknis
Penyusunan RTBL IDI RAYEUK

idi rayeuk

1

lap

0

935.000

0

0

0

0

0

0

2018

Penyusunan RTBL JULOK

julok

1

lap

0

660.000

0

0

0

0

0

0

2018

RTBL Kawasan Pusat Perdagangan Kec.

peureulak

1

lap

0

800.000

0

0

0

0

0

0

2017

idi rayeuk

20000

m2

0

2.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

pante bidari

50000

M2

0

5.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Peureulak Kab Aceh Timur
2413.003

Penyelenggaraan Bangunan Gedung

2413.003.001

Pembangunan Bangunan Gedung
Pusaka
Pembangunan sarana dan prasarana
permukiman tradisional IDI RAYEUK

2413.003.003

Pembangunan Bangunan Gedung
Mitigasi Bencana
Pembangunan Tempat Evakuasi
Sementara

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 22

1
2413.005

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Revitalisasi dan Pengembangan
Kawasan Tematik Perkotaan

2413.005.001

Penataan Kawasan Pengembangan Kota
Hijau
Pembangunan RTH Idi Rayeuk

idi rayeuk

5

Ha

0

4.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Pembangunan RTH Julok

julok

5

Ha

0

4.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

Pembangunan RTH Pusat Perkantoran

idi rayeuk

5

Ha

0

4.000.000

0

0

0

0

0

0

2018

Pembangunan RTH Simpang Ulim

simpang ulim

5

Ha

0

4.000.000

0

0

0

0

0

0

2019

Perencanaan DED RTH IDI RAYEUK

idi rayeuk

5

Ha

0

0

0

275.000

0

0

0

0

2017

Perencanaan DED RTH JULOK

julok

5

Ha

0

0

0

330.000

0

0

0

0

2017

Perencanaan DED RTH SIMPANG ULIM

simpang ulim

5

Ha

0

0

0

330.000

0

0

0

0

2017

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 23

7.3 SEKTOR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
7.3.1 Kondisi Eksisting Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia, untuk
memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat tentunya
dibutuhkan air yang layak yang digunakan untuk keperluan keluarga
atau rumah tangga

yang

prinsipnya telah memenuhi syarat.

Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian
terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun
di perdesaan. Penyediaan Air bersih untuk air minum merupakan
salah

satu

kebutuhan

pokok

dan

merupakan

barang

yang

diklasifikasikan sebagai barang mahal yang mana keberadaannya
merupakan suatu kebutuhan vital dan urgent/penting, baik di musim
kemarau maupun musim hujan. Air minum merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia untuk berbagai kebutuhan seperti makan,
minum, cuci serta merupakan kebutuhan untuk dapat menunjang
pertumbuhan ekonomi, aktivitas industri, komersial dan jasa. Sistem
penyediaan air minum di wilayah studi masih merupakan masalah
yang perlu ditangani secara serius terutama pada daerah dan
kawasan rawan air/sulit air, wilayah dengan keterbatasan dan tidak
adanya sumber air baku yang memadai.
Permasalahan Sistem Penyediaan Air Minum saat ini seiring
dengan

makin

meningkatnya

kebutuhan

masyarakat

akan

ketersediaan air minum pada saat ini, terlebih pada masa yang akan
datang. Karena tentunya harapan

mendasar yang menentukan

kualitas hidup masyarakat disuatu wilayah adalah bila kebutuhan air
minum sebagian besar sehingga mendekati seratus persen penduduk
telah terpenuhi dalam jumlah dan kualitas yang memadai serta
berkesinambungan.
Berdasarkan bentuk dan teknis Sistem Penyediaan Air Minum
diwilayah studi pada prinsipnya dapat diklasifikasikan kedalam 2
macam yaitu : 1) SIstem Individual (Individual water supply sistem)
dimana sistem ini pada umumnya sangat sederhana mulai dari sistem
yang hanya terdiri dari satu sumur atau sumber sebagai sistem seperti
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 24

sumur yang digunakan dalam rumah tangga, sistem yang memiliki
komponen yang lengkap tetapi kapasitas dan daerah pelayanannya
terbatas, baik untuk suatu lingkungan atau kawasan tertentu dan
wilayah yang ditentukan tetapi terbatas. 2) Sistem Perkotaan atau
terpusat/terpadu, sistem ini digunakan untuk suatu wilayah atau kota,
serta pelayanan yang menyeluruh, baik untuk keperluan domestic,
perkotaan maupun niaga (perdagangan/jasa).
Saat ini pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Timur yang
dilayani oleh PDAM Tirta Peusada yaitu IKK Lhok Nibong, IKK
Pureulak, IKK Ranto Peureulak, IKK Ranto Seulamat, dan IKK
Peunaron. Kapasitas sistem terpasang saat ini yaitu total 170 L/D
dengan sistem pengolahan lengkap (IPA lengkap) dengan jumlah total
SR yaitu 7.991 SR. Dengan demikian pelayanan air minum di
Kabupaten Aceh Timur baru mencapai 15,09 %. Selain itu saat ini
penduduk di wilayah studi mendapatkan air bersih yang salah satunya
digunakan untuk sumber air minum secara individual yaitu dengan
memanfaatkan sumber - sumber air yang ada di sekitarnya yaitu
berupa, air tanah dangkal (sumur bor), air permukaan (sungai).
Tabel 7.5 Pembagian Wilayah Pelayanan
No

Pelayanan

Daerah Pelayanan

1.

Unit Ranto Peureulak

Kecamatan ranto peureulak.

2.

Unit Peureulak

Kecamatan peureulak.

3.

Unit Lhok Nibong

Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan
Madat, Kecamatan Simpang Ulim,
Kecamatan Julok ,Kecamatan
Nurussalam, Kecamatan Darul Aman
dan Kecamatan Idi Rayeuk.

4.

Unit Rantau Selamat

Kecamatan Rantau Selamat

5.

Unit Peunaron

Kecamatan Peunaron

Sumber : PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur 2012

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 25

Tabel 7.6 : SPAM Eksisting Jaringan Perpipaan (JP)

Sumber : Analisa Konsultan
7.3.1.1 ASPEK TEKNIS
a. SPAM Ibu Kota Kabupaten – Kec. Idi Rayeuk
Unit Air Baku
PDAM Tirta Peusada menggunakan Sungai Arakundo
sebagai sumber air baku bagi Instalasi Pengolahan Air Minum
yang terletak di Kecamatan Pante Bidari untuk melayani
masyarak Kota Idi Rayeuk. Bangunan intake yang terletak di
Sungai Arakundo berupa intake sumuran yang langsung di
hubungkan dengan pompa Submersible dengan kapasitas
pompa 2 x 100 l/dt. Air dipompakan ke IPA Kapasitas 100 L/dt
melalui pipa transmisi GIP diameter 8” sepanjang 100 m dengan
kondisi masih baik. Secara umum, permasalahan di unit intake
dan air baku adalah pada saat banjir intake terendam
diakibatkan oleh banjir sungai arakundo.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 26

Gambar 7.2. Sungai Arakundo

Unit Produksi
Instalasi pengolahan air bersih yang ada di PDAM Tirta
Peusada Unit Lhok Nibong terdiri dari 1 (satu) unit yaitu IPA yang
dibangun pada tahun 1987 dengan

kapasitas 100 L/dt.

Gambaran umum unit IPA yang ada dapat digambarkan sebagai
berikut :
IPA terbuat dari konstruksi beton dan terdiri dari unit
koagulasi dalam pipa, unit flokulasi baffle channel, unit
sedimentasi dengan plate settler dan pressure filter serta unit
pompa dosing kimia. Proses netralisasi dan koagulasi dilakukan
secara

gravitasi

dan

menggunakan

pompa dosing

yang

dibubuhkan ke bak koagulasi. Bahan kimia yang dibubuhkan
terdiri dari soda ash, alumunium sulfat, kaporit, coagulant aid dan
tanah liat.
Bahan kimia yang disuntikkan ke dalam air baku adalah (1)
kaporit untuk menurunkan kadar warna; (2) soda ash untuk
menaikkan pH hingga 6,5-7; (3) koagulan Alumunium Sulfat, (4)
coagulant aid ditambah (5) tanah liat untuk membentuk flok-flok.
Bahan kimia ini diaduk dalam bak koagulasi secara hidrolis. Di dalam
unit flokulasi yang berupa baffle channel, terjadi pembentukan flok
yang lebih stabil dan kuat. Proses sedimentasi flok-flok yang
terbentuk pada unit flokulasi dilakukan pada bak sedimentasi yang
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 27

dilengkapi plate settler untuk mempertinggi kinerja sedimentasi. Flokflok yang ikut mengalir sesuai arah aliran dari bawah ke atas akan
mengendap pada plate settler sehingga air di atas plate settler sudah
menjadi jernih dan siap untuk diproses pada unit filter untuk
menyaring partikel-partikel yang masih terbawa. Air yang sudah
disaring kemudian dialirkan ke dalam reservoir dan dibubuhi kaporit
untuk membunuh bakteri.
Gambar 7.3 : IPA Kap. 100 l/dt

Reservoir
Reservoir yang ada di lokasi IPA terdiri dari 1 (Satu) unit
yaitu Ground Reservoir kapasitas 500 m3. terbuat dari kontruksi
beton dengan rincian sebagai berikut:
Lokasi

: Kecamatan Pante Bidari Desa Lhok
Nibong

Konstruksi

: Ground Reservoir dari beton bertulang

Tahun Dibangun

: 1984

Kapasitas

: 500 m3

Suplai air

: dari IPA Beton 100 l/det .

Distribusi air

: a. PVC dia. 300 – 150 mm ; pemompaan
ke Idi Rayeuk

Jam Oprs pompa

: 2 jam sehari dari jam 16.00 – 18.00

Permasalahan

: 1. Pompa distribusi tidak mempunyai
pompa cadangan karena rusak.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 28

2. Jam operasi pompa distribusi masih
terbatas karena suplai air yang tidak
memadai.
Gambar 7.4 : Reservoir Kap. 500 m3

Unit Distribusi
Distribusi air bersih dilakukan dengan tenaga pompa
distribusi jenis centrifugal. Pompa distribusi yang ada adalah
sebagai berikut :
1. Pompa distribusi kapasitas Q= 35 l/det); H= 20 m; sebanyak
2 buah.
2. Pompa distribusi kapasitas Q= 40 l/det); H= 20 m; sebanyak
1 buah
3. Pompa dioperasikan selama 2 jam (16.00 – 18.00 ).
Jaringan distribusi air minum Melewati

5 Kecamatan

antara lain Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Simpang Ulim,
Kecamatan Julok ,Kecamatan Nurussalam, Kecamatan Darul
Aman. Panjang pipa distribusi terdiri dari diameter 150 mm
hingga 300 mm dengan panjang 35.000 m, jenis pipa terdiri dari
pipa PVC.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 29

Unit Pelayanan
Berdasarkan data PDAM Tirta Peusada Kabupaten Aceh
Timur jumlah pelanggan Kota Idi Rayeuk pada Bulan Mei 2013
adalah 1.191 Sambungan Rumah yang terdiri dari Niaga, Non
Niaga, Instansi / Pemerintah, dan Sosial. Pelanggan tersebut
tersebar di seluruh wilayan kota Idi Rayeuk dengan intensitas
yang masih rendah.
Gambar 7.5. Dokumentasi Wilayah Pelayanan

Gambar 7.6 : Peta SPAM Eksisting Kecamatan Idi Rayeuk

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 30

Gambar 7.7 : Skematik SPAM Eksisting Kecamatan
Idi Rayeuk

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
b. SPAM Ibu Kota Kecamatan
1. Unit Lhok Nibong
Sistem dan Unit Lhok Nibong merupakan salah satu
sistem penyediaan air bersih yang sudah ada dan sudah
dikelola oleh PDAM Tirta Peusada. Sistem saat ini berjalan
dan berfungsi dengan melayani area dan zoning pelayanan
Kecamatan

Pante

Bidari,

Kecamatan

Simpang

Ulim,

Kecamatan Julok, Kecamatan Nurussalam, Kecamatan
Darul Aman dan Ibu Kota Kabupaten yaitu Idi Rayeuk.
Sumber air baku diambil dari sungai Arakundo dengan
pengambilan debit 100 L/D dengan kapasitas pompa Intake
2x 100 L/D type submersible dengan pipa transmisi Diamater
8 “ sepanjang 100 m. Instalasi Pengolahan Air (IPA)
eksisting yang terbangun sebanyak 1 unit. IPA dengan
kontruksi Beton dibangun tahun 1987. Saat ini sistem
didukung dengan bangunan penyimpanan air bersih atau
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 31

reservoir dengan kapasitas 500 M3 dengan kontruksi beton
bertulang.
Untuk pendistribusian air bersih digunakan sistem
pompa sentrifugal dengan kapasitas 100 L/D terdapat 3 unit
pompa dengan kedudukan 2 operasi dan 1 untuk cadangan.
Sedangkan jaringan transmisi dan distribusi serta jaringan
retikulasi (SR) saat ini sudah terpasang/terbangun. Jaringan
Transmisi yaitu beridiamater 300-100 mm PVC dan jaringan
tersier /retikulasi berdiameter 75 mm dan 50 mm serta
sambungan meter rumah (SR) pada setiap sambungan.
Gambar 7.8 : Peta SPAM Eksisting Unit Lhok Nibong

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 32

Gambar 7.9 Skematik SPAM Eksisting Unit Lhok Nibong

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
2. Unit Peureulak
Unit Air Baku
Bangunan intake yang terletak di Sungai Peureulak
berupa intake sumuran yang langsung di hubungkan dengan
pompa Submersible dengan kapasitas pompa 2x20 l/dt. Air
dipompakan ke IPA Kapasitas 20 L/dt dan IPA Kap. 10 L/dt
melalui pipa transmisi GIP diameter 6” sepanjang 150 m
dengan kondisi masih baik.
Gambar 7.10 : Sungai Peureulak dan intake Sumuran

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 33

Unit Produksi
Instalasi pengolahan air bersih yang ada di PDAM
Tirta Peusada Unit Peureulak terdiri dari 2 (dua) unit yaitu
IPA paket baja PT. WKE Kap. 20 L/dt yang dibangun pada
tahun 2005 dan IPA Paket Baja PT. Lapen Kencana Kap. 20
L/dt yang dibangun tahun 2012. Gambaran umum unit IPA
yang ada dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 7.11 IPA Kap. 20 L/dt, Unit Peureulak

Reservoir
Reservoir yang ada di lokasi IPA terdiri dari 1 (Satu)
unit yaitu Ground Reservoir kapasitas 200 m3. terbuat dari
kontruksi baja.
Gambar 7.12. Reservoir Kap. 200 M3, Unit Peureulak

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 34

Unit Distribusi
Distribusi air bersih dilakukan dengan tenaga pompa
distribusi jenis Sentrifugal. Pompa distribusi yang ada adalah
Pompa distribusi kapasitas Q= 10 l/det); H= 40 m; sebanyak
2 buah yang di operasikan selama 2 jam (16.00 – 18.00 ).
Jaringan distribusi air minum yang ada saat ini menjangkau
17 Desa, pipa distribusi dan retikulasi terdiri dari Pipa PVC
diameter 50 - 200 mm dengan panjang 15 Km,
Unit Pelayanan
Berdasarkan data PDAM Tirta Peusada Kabupaten
Aceh Timur jumlah pelanggan PDAM Unit Peureulak pada
Bulan Mei 2013 adalah 2.161 Sambungan yang terdiri dari
Niaga, Non Niaga, Instansi / Pemerintah, dan Sosial. Untuk
lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel berikut.
Tabel 7.7 : Data Pelayanan PDAM unit Peureulak
Unit
Pelayanan

Niaga

Non
Niaga

Pemerintah

Sosial

Total

Peureulak

339

1.763

34

25

2.161

Sumber data: PDAM Tirta Peusada tahun 2013
Gambar 7.13 : Daerah Pelayanan, Unit Peureulak

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 35

Gambar 7.14 : Peta SPAM Eksisting Unit Peureulak

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
Gambar 7.15 : Skematik SPAM Eksisting Unit Peureulak

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 36

3. Unit Rantau Peureulak
Unit Air Baku
Bangunan intake yang terletak di Sungai Peureulak
berupa intake sumuran yang langsung di hubungkan dengan
pompa Submersible dengan kapasitas pompa 10 l/dt. Air
dipompakan ke IPA Kapasitas 10 L/dt melalui pipa transmisi
GIP diameter 4” sepanjang 100 m dengan kondisi masih
baik.
Gambar 7.16. Sungai Peureulak dan Intake
Unit Ranto Peureulak

Unit Produksi
Instalasi pengolahan air bersih yang ada di PDAM
Tirta Peusada Unit Ranto Peureulak terdiri dari 1 (satu) unit
yaitu IPA yang dibangun pada tahun 2006 dari Anggaran
APBN dengan kapasitas 10 L/dt.
Gambar 7.17. IPA Kap. 10 L/dt, Unit Ranto Peureulak

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 37

Reservoir
Reservoir yang ada di lokasi IPA terdiri dari 1 (Satu)
unit yaitu Ground Reservoir kapasitas 100 m3. terbuat dari
konstruksi rangka beton.
Gambar 7.18. Reservoir Kap. 100 m3, Unit Ranto Peureulak

Unit Distribusi
Distribusi air bersih dilakukan dengan tenaga pompa
distribusi jenis Sentrifugal. Pompa distribusi yang ada adalah
Pompa distribusi kapasitas Q= 2x10 l/det); H= 20 m yang di
operasikan selama 2 jam (16.00 – 18.00 ).
Jaringan distribusi air minum yang ada saat ini
menjangkau 10 Desa, pipa distribusi dan Retikulasi terdiri
dari Pipa diameter 50 mm hingga 150 mm dengan panjang
12 Km, jenis yang di gunakan adalah pipa PVC.
Unit Pelayanan
Berdasarkan data PDAM Tirta Peusada Kabupaten
Aceh Timur jumlah pelanggan PDAM Unit Ranto Peureulak
pada Bulan Mei 2013 adalah 763 Sambungan yang terdiri
dari Niaga, Non Niaga, Instansi / Pemerintah, dan Sosial.
Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel berikut.
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 38

Tabel 7.8 Data Pelayanan PDAM unit Ranto Peureulak
Unit
Pelayanan

Niaga

Non
Niaga

Pemerintah

Sosial

Total

Peureulak

45

710

3

5

763

Sumber data: PDAM Tirta Peusada tahun 2013
Gambar 7.19. Peta Eksisting SPAM Unit Rantau Peureulak

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
Gambar 7.20. Skematik Eksisting SPAM Unit Rantau Peureulak

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 39

4. Unit Rantau Seulamat
Unit Air Baku
Bangunan intake yang terletak di Sungai Bayeun
berupa intake sumuran yang langsung di hubungkan dengan
pompa Submersible dengan kapasitas pompa 10 l/dt. Air
dipompakan ke IPA Kapasitas 10 L/dt melalui pipa transmisi
GIP diameter 6” sepanjang 50 m dengan kondisi masih baik.
Gambar 7.21. Sungai Bayeun dan Intake sumuran,
Unit Ranto Seulamat

Unit Produksi
Instalasi pengolahan air bersih yang ada di PDAM
Tirta Peusada Unit Ranto Seulamat terdiri dari 2 (dua) unit
yaitu IPA Baja (Paket) PT. WKE kapasitas 10 L/ yang di
bangun tahun 2011 dengan dana APBN dan IPA Baja
(Paket) PT. Promix kapasitas 20 L/ yang sedang di bangun
tahun 2013 dengan dana
Gambar 7.22. IPA lama Kap. 10 L/dt dan IPA Baru Kap. 20
L/dt

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 40

Reservoir
Reservoir yang ada di lokasi IPA terdiri dari 2 (dua)
unit yaitu Ground Reservoir kapasitas 200 m3 dan kapasitas
300 m3 terbuat dari kontruksi rangka beton.
Gambar 7.23. Reservoir Lama Kap. 200 m3 dan
Reservoir baru kap. 300 m3

Unit Distribusi
Distribusi air bersih dilakukan dengan tenaga pompa
distribusi jenis Sentrifugal.
Pompa distribusi yang ada adalah Pompa distribusi
kapasitas Q= 2x10 l/det); H= 20 m; yang di operasikan
selama 2 jam (16.00 – 18.00 ). Jaringan distribusi air minum
yang ada saat ini menjangkau 2 Desa, pipa distribusi dan
Retikulasi terdiri dari Pipa diameter 50 mm hingga 150 mm
dengan panjang 7 Km, jenis yang di gunakan adalah pipa
PVC.
Unit Pelayanan
Berdasarkan data PDAM Tirta Peusada Kabupaten
Aceh Timur jumlah pelanggan PDAM Unit Ranto Seulamat
pada Bulan Mei 2013 adalah 72 Sambungan yang terdiri dari
Niaga, Non Niaga, Instansi / Pemerintah, dan Sosial. Untuk
lebih jelasnya bias di lihat pada tabel berikut.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 41

Tabel 7.9 Data Pelayanan PDAM unit Rantau Seulamat
Unit
Pelayanan

Niaga

Non
Niaga

Pemerintah

Sosial

Total

Peureulak

10

60

1

1

72

Sumber data: PDAM Tirta Peusada tahun 2013
Gambar 7.24. Peta Eksisting SPAM Unit Rantau Seulamat

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
Gambar 7.25. Skematik Eksisting SPAM Unit Rantau
Seulamat

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 42

5. Unit Peunaron
Unit Air Baku
Bangunan intake yang terletak di Sungai Peunaron
berupa intake sumuran yang langsung di hubungkan dengan
pompa Submersible dengan kapasitas pompa 2x10 l/dt. Air
dipompakan ke IPA Kapasitas 10 L/dt melalui pipa transmisi
GIP diameter 6” sepanjang 250 m dengan kondisi masih
baik. Secara umum, permasalahan di unit intake dan air
baku adalah pada saat banjir intake terendam diakibatkan
oleh banjir sungai peunaron.
Gambar 7.26. Sungai Peunaron dan Intake, Unit Peunaron

Unit Produksi
Instalasi pengolahan air bersih yang ada di PDAM
Tirta Peusada Unit Peunaron terdiri dari 1 (satu) unit yaitu
IPA Baja (Paket) PT. Ruhak Pala Kap. 10 L/dt yang di
bangun dengan dana APBN Tahun 2009.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 43

Gambar 7.27. IPA Kap. 10 L/dt , Unit Peunaron

Reservoir
Reservoir yang ada di lokasi IPA terdiri dari 1 (satu)
unit yaitu Ground Reservoir kapasitas 100 m3 terbuat dari
kontruksi rangka beton.
Gambar 7.28. Ground Reservoir Kap. 100 M3, Unit
Peunaron

Unit Distribusi
Distribusi air bersih dilakukan dengan Gravitasi,
Jaringan distribusi air minum yang ada saat ini menjangkau 3
Desa, pipa distribusi dan Retikulasi terdiri dari Pipa diameter
75 mm hingga 200 mm dengan panjang 5 Km, jenis yang di
gunakan adalah pipa PVC.
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 44

Unit Pelayanan
Berdasarkan data PDAM Tirta Peusada Kabupaten
Aceh Timur jumlah pelanggan PDAM Unit Peunaron pada
Bulan Mei 2013 adalah 164 Sambungan yang terdiri dari
Niaga, Non Niaga, Instansi / Pemerintah, dan Sosial. Untuk
lebih jelasnya bias di lihat pada tabel berikut.
Tabel 7.10 Data Pelayanan PDAM Unit Peunaron
Unit
Pelayanan

Niaga

Non
Niaga

Pemerintah

Sosial

Total

Peureulak

5

222

2

2

231

Sumber data: PDAM Tirta Peusada tahun 2013
Gambar 7.29. Peta Eksisting SPAM Unit Peunaron

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 45

Gambar 7.30. Skematik Eksisting SPAM Unit Peunaron

Sumber : RISPAM Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013
c. SPAM Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)
1. Umum
Sistem penyediaan air bersih individual (individual
water supply sistem) adalah sistem penyediaan air bersih
untuk penggunaan individual dan untuk pelayanan terbatas.
Sumber air yang digunakan dalam sistem ini umumnya
berasal dari air tanah. Hal ini disebabkan air tanah memiliki
kualitas air yang relatif lebih baik dari sumber lainnya. Sistem
penyediaan seperti ini biasanya tidak memiliki komponen
transmisi dan distribusi, kecuali pada penyediaan air bersih
yang dibangun oleh pengembang untuk melayani lingkungan
perumahan

yang

dibangunnya

(sebagai

contoh

:

pembangunan sumur artesis). Berdasarkan uraian tersebut,
yang termasuk ke dalam sistem penyediaan air bersih ini
adalah sumur gali, pompa tangan dan sumur bor (untuk
pelayanan suatu lingkungan perumahan tertentu).

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 46

2. SPAM Pedesaan
Pelayanan air bersih di kabupaten Aceh Timur, selain
dilayani oleh PDAM, pemenuhan kebutuhan air bersih
masyarakat pedesaan menggunakan sarana dan prasarana
yang berasal dari:
1. Sumur gali (pribadi dan umum)
2. Sumur pompa tangan (dangkal)
3. Sumur pompa listrik (Sumur Pantek)
4. Sumur Dalam (Deep Well); dan
5. Perlindungan Mata air (Keran umum, tandon air, hidran
umum)
Perlindungan mata air adalah mata air yang terletak di
pelosok atau di pegunungan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat sebagai sumber air bersih
Data jaringan non perpipaan didapat dari dinas
kesehatan

bagian

kesehatan

lingkungan.

Pendataan

dilakukan berdasarkan data tiap puskesmas tiap kecamatan.
Kendala Dan Permasalahan
Berangkat dari permasalahan-permasalahan yang
sedang dialami PDAM, peningkatan pelayanan dibidang air
bersih kepada masyarakat saat ini terlihat masih kurang,
bahkan

dari segi

persentase jumlah

penduduk

yang

terlayani, pertambahan penduduk , aktivitas, ekonomi dan
pembangunan

tidak

sebanding

dengan

pertambahan

cakupan pelayanan. Disamping itu masalah lain yaitu kinerja
PDAM yang belum maksimal dan memenuhi pelayanan
standar terutama dibidang teknis, standar pelayanan umum,
manajemen maupun keuangan.
Berdasarkan hasil diskusi dan analisa permasalahan
umum PDAM Tirta Peusada adalah sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 47

 Sarana prasarana system penyediaan air bersih yang
sudah lama dan tidak optimal/maksimal.
 Cakupan Pelayanan rendah,
 Tingkat kehilangan air tinggi,
 Meningkatnya komponen biaya produksi, Tarif yang belum
menutupi biaya produksi ,
 Tingkat penagihan piutang rendah dan Hutang yang
sangat besar,
 SDM tidak kompeten dan Inefisiensi tenaga kerja,
 Kebijakan

investasi

kurang

terarah

dan

rencana

pengembangan system yang belum terencana dan
didukung dengan baik termasuk kebijakan pemerintah
daerah dalam pengambilan keputusan.
7.3.2 Sasaran Program
Pengembangan daerah pelayanan SPAM kabupaten Aceh
Timur dibagi menjadi beberapa zonasi yang antara lain dapat dilihat
pada table berikut ini :
Tabel 7.11. Tabel Rencana Pengembangan Daerah Pelayanan
NO

Pelayanan

Daerah Pelayanan
Kecamatan Pante Bidari, Madat,

1.

Zona 1

Simpang Ulim, Julok, Nurussalam,
Darul Falah dan Darul Aman
Kecamatan Ranto Peureulak,

2.

Zona 2

Peureulak Barat, Peudawa, Idi Timur,
Darul Ihsan Idi Rayeuk dan Idi
Tunong.

3.

Zona 3

4.

Zona 4

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

Kecamatan Peureulak dan Peureulak
Timur
Kecamatan Rantau Selamat, Sungai
Raya, dan Bireum Bayeun

BAB VII - 48

NO

Pelayanan

Daerah Pelayanan

5.

SPAM Peunaron

Kecamatan Peunaron

6.

SPAM Serbajadi

Kecamatan Serbajadi

7.

SPAM Indra Makmur

Kecamatan Indra Makmur

8.

SPAM Simpang Jernih

Kecamatan Simpang Jernih

9.

SPAM Banda Alam

Kecamatan Banda Alam

Sumber : Hasil Analisa Konsultan 2013
Tingkat pelayanan SPAM Kabupaten Aceh Timur dalam rangka
pengembangan hingga tahun 2033 mendatang direncanakan sebesar:
Tabel 7.12. Tingkat Pelayanan SPAM Kabupaten Aceh Timur
Tingkat Pelayanan (%)

ZONA/Wilayah
Pelayanan

2015

2018

2023

2028

2033

1

50

59

74

89

100

2

53

62

77

92

100

3

66

75

88

100

100

4

42

48

58

68

78

SPAM Peunaron

64

70

80

90

100

SPAM Serbajadi
SPAM Indra
Makmur
SPAM Simpang
Jernih
SPAM Banda Alam

64

70

80

90

100

64

70

80

90

100

64

70

80

90

100

62

68

78

88

98

Sumber : Hasil Analisa Konsultan 2013
Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan cakupan dan
kualitas pelayanan secara konsisten dan bertahap, menurunkan
tingkat kehilangan air melalui perbaikan dan rehabilitas serta
meprioritaskan pembangunan untuk masyarakat berpenghasilan
rendah dan daerah rawan air.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 49

Strategi 1. Mengembangkan

SPAM

dalam

kebutuhan

pelayanan

minimal

jangkauan

pelayanan

air

rangka

pemenuhan

untuk

memperluas

minum

terutama

untuk

masyarakat berpenghasilan rendah dan daerah-daerah
rawan air yang dilakukan secara bertahap di setiap
kecamatan.
Strategi ini dilaksanakan melalui rencana tindak sebagai
berikut :
 Untuk daerah yang sudah dilayani SPAM
Bantuan

fasilitas

perluasan

pelayanan

melalui

penambahan kapasitas & pengembangan jaringan
sesuai dengan program yang telah disusun pihak
PDAM, yang mencakup :
 Wilayah di pesisir pantai timur Kecamatan Birem
bayeun, Rantau selamat, Sungai Raya, Peurulak
Timur, Peureulak . Peureulak barat, Peudawa, Idi
timur, Idi Rayeuk, Darul aman, Nurussalam, Julok,
Simpang ulim, Pante bidari dan Kecamatan Madat.
 Wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Timur yaitu
Kecamatan Serbajadi, Simpang Jernih, Rantau
Peureulak, Idi Tunong, Indra Makmur, Darul Ihsan,
Darul Falah, Peunaron dan Kecamatan Banda Alam.
Bantuan
penyelenggaraan

teknis/
SPAM

program
dengan

pola

fasilitas
Kerjasama

pemerintahan Swasta (KPS) terutama di wilayah
perkotaan maupun kawasan perumahan baru yang
tidak terjangkau oleh pelayanan perkotaan.
Rencana Tahapan Pengembangan SPAM Perpipaan
Kabupaten Aceh Timur untuk skala perkotaan dan
pedesaan

hingga

tahun

2033

mendatang

untuk

kebutuhan IPA direncanakan sebagai berikut:

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 50

Tabel 7.13. Tahapan Pengembangan SPAM Kabupaten Aceh Timur
Tahapan Pengembangan (l/dt)
(2014 –
(2016 –
(2022 –
(2028 –
2015)
2021)
2027)
2033)
50
100
150
-

Zona
1
2

100

100

150

-

3

50

-

50

-

4

20

50

-

-

SPAM Peunaron

-

10

10

-

-

-

-

-

5

-

SPAM Serbajadi
10
10
SPAM Indra
5
5
Makmur
SPAM Banda
5
5
Alam
Sumber : Hasil Analisa Konsultan 2013

 Untuk daerah yang belum dilayani SPAM perpipaan
Bantuan fisik pembangunan baru SPAM untuk wilayah
kecamatan yang belum memiliki sistem, seperti untuk
Kecamatan

Peureulak

Timur,

Peureulak

Barat,

Peudawa, Idi Tunong, Darul Ihsan, Darul Falah, belum
perlu dalam waktu dekat . Namun demikian perlu
dilakukan tindakan seperti berikut :
1. Pengembangan sumber air baku baru, dengan
melakukan

feasibility

study

untuk

pengambilan

sumber Air baku di Kecamatan Serbajadi, Indra
Makmur, Simpang jernih, dan Banda Alam.
2. Bantuan

fisik

pengembangan

SPAM

melalui

perluasan pelayanan dari wilayah tetangga yang
sudah memiliki SPAM.
3. Bantuan

fisik

pengembangan

SPAM

untuk

Masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan.

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 51

Strategi 2. Meningkatkan dan memperluas akses air yang aman
melalui

non

perpipaan

terlindungi

bagi

masyarakat

berpenghasilan rendah.
Strategi ini dilaksanakan melalui rencana tindak sebagai
berikut :
 Untuk daerah yang belum dilayani SPAM
Bantuan teknik/fisik pengembangan baru prasarana
dan sarana air minum non-pipa terlindungi, khususnya
daerah Kecamatan Serbajadi dan Simpang jernih.
Bantuan program meningkat prasarana dan sarana air
minum menjadi terlindungi (dari tidak terlindungi).
Strategi 3. Mengembangkan penyediaan air minum yang terpadu
dengan sistem sanitasi.
Strategi ini dilaksanakan melalui rencana tindak sebagi
berikut :
 Untuk daerah yang sudah dilayani SPAM
Bantuan teknis penyusunan rencana induk air minum
terpadu senitasi dan penyusunan study kelayakan,
misalnya untuk daerah Kecamatan Rantau Peureulak,
Peureulak Pante bidari, dan wilayah lain yang telah
terlayani.
 Untuk daerah yang belum dilayani SPAM
Bantuan teknis penyusunan rencana induk air minum
terpadu sanitasi dan penyusunan study kelayakan.
Strategi 4. Menegembangan pelayanan air minum dengan kualitas
yang sesuai dengan standar baku mutu.
Strategi ini dilaksanakan melalui rencana tindak sebagai
berikut :

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 52

 Untuk daerah yang sudah dilayani SPAM
Bantuan teknis penigkatan pelayanan sekurang-kurang
mencapai standar pelayanan minimal sesuai NSPM
yang berlaku terutama di daerah-daerah yang potensial
seperti pada Kecamatan Idi Rayeuk, peureulak Rantau
Peureulak dan wilayah lain yang sudah mendapatkan
pelayanan air bersih oleh PDAM

Tirta Peusada

Kabupaten Aceh Timur.
Bantuan teknis peningkatan kualitas pelayanan sesuai
dengan

standar

baku

mutu

kualitas

air

minum

berdasarakan ketentuan Departemen Kesehatan.
 Untuk daerah yang belum dilayani SPAM
Bantuan

teknis

pengawasan

air

minum

serta

peningkatan pelayanan, terutama di daerah terutama
Kecamatan-Kecamatan

yang

belum

mendapatkan

SPAM dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur .
Strategi 5. Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam
rangka monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan air
minum.
Strategi ini dilaksanakan melalui rencana tindak sebagai
berikut :
 Untuk daerah yang sudah dilayani SPAM
⁻ Bantuan teknis penyusunan dan validasi database
cakupan layanan air minum.
⁻ Bantuan teknis pendidikan dan pelatihan teknis
SDM.

 Untuk daerah yang belum dilayani SPAM
Bantuan teknis penyusunan dan validasi database
cakupan layanan air minum

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 53

7.3.3 Usulan Kebutuhan Program
Prasarana

yang

dibutuhkan

untuk

memajukan

dan

meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih kepada masyarakat
Kabupaten Aceh Timur adalah seperti pada Tabel 7.14 berikut:

Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah

BAB VII - 54

Kode

Kegiatan/ Output/ Sub Output/ Paket/ Sub Paket

Lokasi

1

2

3

Vol

Satuan

Pemanfaat

Sumber Pendanaan
APBN

2415

Pembinaan dan Pengembangan Air Minum

2415.002

Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan SPAM

2415.002.001

Fasilitasi Penguatan Kapasitas Pemda

4

5

6

7

APBD I

APBD II

8

9

PHLN DAK Swasta
10

11

12

Tahun

Atribut

14

15

Masy.
13

Pembangunan Rehabilitasi JDU dan Distribusi yang