ROGRAM S UN ANTARA S AN OTORIT ATAN DAR YOGYAKA kan untuk M emperoleh G Program

  HUB BUNGAN A ANTARA S STRES KER RJA DAN K KECENDER RUNGAN PEN NGASUHA AN OTORIT TER PADA ANGGOTA A KORPS W WANITA ANGKA ATAN DAR RAT YANG G SUDAH M MENIKAH D DI Y YOGYAKA ARTA DAN JAWA TEN NGAH SKRIPSI

Diajuk kan untuk M Memenuhi S Salah Satu S Syarat

Me emperoleh G Gelar Sarja ana Psikolog gi

  

Program m Studi Psi ikologi

           

oleh:

Nur rma Mayasa ari

  

NIM M : 0591140 028

PR ROGRAM S STUDI PSIK KOLOGI J URUSAN P PSIKOLOG GI

FAKULT TAS PSIKO OLOGI

UN NIVERSITA AS SANATA A DHARMA A

YO GYAKART TA

  

2010

  Sampai masa tuamu, Aku tetap Dia. Dan sampai masa putih rambutmu, Aku tetap menggendong kamu.

  Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus, Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu..

  (Yesaya 46 : 4)

  Berjuanglah sampai garis akhir, Akhiri apa yang sudah dimulai,

  Jangan lemah semangatmu, Karena…

  Ada upah bagi setiap usahamu.. (2 Tawarikh 15 : 7)

  Bukanlah disebut menang, kalau tidak dibuktikan dengan pertarungan Bukanlah disebut berhasil, kalau tidak berusaha.. Bukanlah disebut lulus, kalau tidak melewati ujian Tuhan selalu punya cara membuatku menang pada akhirnya !

  Untuk Setiap Jengkalnya, Karya ini Kupersembahkan untuk: My Jesus, Penyelamat sekaligus Sahabat hidupku, Bapak & Ibu yang amat aku kasihi, Mbak Iyut, kakak yang merangkap sebagai sahabat, Mas Wenang, teman jiwaku..

PE RNYATAA AN KEASLI

  Saya menya S atakan denga an sesunggu uhnya bahwa a skripsi ya ang saya tuli is ini tidak memuat kar m rya atau bag gian karya d dari orang la ain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipa d an dan dafta ar pustaka, se ebagaimana layaknya ka arya ilmiah.

  Yog gyakarta, Ja anuari 2010 Penulis

  

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN KECENDERUNGAN

PENGASUHAN OTORITER PADA ANGGOTA KORPS WANITA

ANGKATAN DARAT YANG SUDAH MENIKAH DI YOGYAKARTA

DAN JAWA TENGAH

Studi Pada Anggota Korps Wanita Angkatan Darat di Yogyakarta dan Jawa

Tengah

  

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Nurma Mayasari

  

ABSTRAK

 

  Skripsi ini membahas hubungan antara stres kerja dan kecenderungan pengasuhan otoriter

pada wanita anggota Korps Wanita Angkatan Darat yang sudah menikah di Yogyakarta dan Jawa

Tengah. Hipotesis penelitian menyatakan stres kerja berhubungan secara positif dan significant

dengan kecenderungan pengasuhan otoriter. Subjek penelitian adalah 44 orang. Pengumpulan data

menggunakan skala stres kerja dan skala kecenderungan pengasuhan otoriter yang disusun sendiri

oleh peneliti. Metode analisis data menggunakan tehnik korelasi Spearman Brown. Hasil

menunjukkan hubungan negatif yang tidak signifikan antara stres kerja dan kecenderungan

pengasuhan otoriter, dengan r = -0,041 dengan nilai signifikansi 0,395. Dengan demikian semakin

tinggi stres kerja maka semakin rendah kecenderungan pengasuhan otoriter dan sebaliknya.

  Kata kunci : stres kerja, kecenderungan pengasuhan otoriter

  

CORRELATION BETWEEN THE WORK STRESS AND THE

TENDENCY OF AUTHORITATIVE MOTHERING AMONG MARRIED

WOMAN ARMY CORPS IN YOGYAKARTA AND CENTRAL JAVA

  Study in the Members Among Woman Army Corps in Yogyakarta and Central Java

  

Sanata Dharma University Yogyakarta

Nurma Mayasari

ABTRACT

  This research aimed to know the correlation between the work stress and the tendency of

authoritative mothering among the members of woman army corps in Jogjakarta and Central

Java. The hypothesis was the work stress has positive significant correlation with the tendency of

authoritative mothering. The subjects were 44. Data were collected using work stress scale and

tendency of authoritative mothering scale composed by researcher. Analysis data method was

using Spearman Brown’s correlation. Results show a negative and insignificant correlation

between the work stress and the tendency of authoritative mothering, with r = -0.041 at significant

level of .395. It means that the higher work stress, the lower tendency of authoritative mothering

and vice versa.

  Key word : work stress, the tendency of authoritative mothering

PERNY YATAAN PE ERSETUJU UAN PUBLI

  IKASI

KA ARYA ILM MIAH UNTU UK KEPEN NTINGAN A AKADEMIS S

  Yang bertan Y nda tangan di ibawah ini, s saya mahasis swa Univers sitas Sanata D Dharma : Nama : Nurma M Mayasari NIM : 0591140 028

  Demi penge D embangan il mu pengeta ahuan, saya memberikan n kepada Pe erpustakaan U Universitas Sanata Dhar rma, karya il lmiah saya y yang berjudu ul :

  

HUBUN NGAN ANT TARA STR RES KERJA A DAN KEC CENDERUN NGAN

PENGA ASUHAN O OTORITER R PADA AN NGGOTA K KORPS WA NITA

ANGKA ATAN DARA AT YANG S SUDAH ME ENIKAH D

  I YOGYAK KARTA

DAN J JAWA TEN NGAH

  B Beserta pera angkat yang diperlukan ( (bila ada). D Dengan demi ikian saya m memberikan k kepada per rpustakaan Universitas Sanata D Dharma hak k untuk m menyimpan, mengalihkan m n dalam ben ntuk media lain, meng gelola di int ternet atau m media lain untuk kepen u ntingan akad demis tanpa p perlu memin nta izin dari saya maupu un memberi r royalti kepad da saya selam ma mencant tumkan nama a saya sebag gai penulis. D Demikian su urat pernyata aan ini saya b buat dengan n sebenarnya a. Dibuat di Yo D ogyakarta, Pada tangga P al, Januari 20 010, Yang menya Y atakan,

KATA PENGANTAR

  Puji Tuhan kepada Yesus untuk berkat yang telah Dia berikan untuk hidupku, termasuk dalam pengerjaan karya ilmiah ini. Rasa syukur yang teramat dalam penulis panjatkan karena kaya ilmiah ini dapat diselesaikan. Proses pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir telah melibatkan banyak pribadi yang dengan tangan terbukanya telah memberikan dukungan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan ketulusan hati yang terdalam kepada:

  1. Bapak Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi. Terima kasih Bapak telah memberikan dukungan dan semangat, sehingga penulis menjadi yakin bahwa skripsi ini mampu diselesaikan pada waktunya. Terima kasih untuk kesabaran yang tak henti- hentinya.

  2. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

  3. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis.

  4. Ibu Kristiana Dewayani S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing akademis.

  Terima kasih Ibu telah membimbing akademis dan membantu saya dalam menjalani masa-masa studi di Psikologi.

  6. Romo Dr. Priyono Marwan, SJ selaku dosen penguji. Terima kasih untuk ‘bimbingan setelah revisi’-nya Romo. Menyenangkan dan membawa banyak pengetahuan walaupun terkadang terselip kebingungan pada penulis. Terima kasih telah berbagi ilmu hidup yang bermakna dan melatih saya untuk lebih cermat, teliti dan konsisten.

  ☺

  7. Ibu ML. Anantasari,S.Psi.,M.Psi., Terima kasih untuk nilai-nilai hidup yang sudah Ibu tularkan pada saya.

  8. Seluruh Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima kasih Bapak dan Ibu telah memberikan semangat yang luar biasa dalam membagikan ilmu pada berbagai kesempatan.

  9. Seluruh karyawan di Fakultas Psikologi USD, yaitu mbak Nanik, mas Gandung dan Pak Gik, mas Muji dan mas Doni. Terima kasih untuk banyak sekali bantuan dan kesabaran dalam membantu saya selama proses administrasi, kuliah dan skripsi.

  10. Bapak, Ibu, Mbak Iyut dan Simbah Putri. Terima kasih untuk dukungan semangat, perhatian yang semakin penuh, walaupun terkadang tersisip amarah-amarah manis. Terima kasih untuk Ibu yang sangat berkomitmen menemani dan membantu saya dalam pengambilan data hingga penjuru kota dengan tak ada lelahnya. Bapak yang setia mendampingi dan memberi semangat. Mbak Iyut yang selalu sabar menghadapi saya. Simbah Putri yang selalu berdoa.

  11. Tunanganku, Letda (Mar) Theodorus Wenang H.W. Terima kasih untuk dukungan, kesabaran dan perhatian dengan tiada bosan menemani begadang

  12. Kapten CAJ (K) Lilis Suryani, Mayor CAJ (K) Rahayu, Mayor CHB (K) C.

  Ria Windyari dan anggota KOWAD di wilayah Yogyakarta, Semarang, Solo dan Magelang. Terima kasih atas bantuan informasi dan kerja sama demi kelancaran penelitian ini.

  13. Keluarga besar Mak Wargo, semua Bulik, Om, Adik dan Keponakan. Terima kasih untuk perhatian dan penerimaan yang luar biasa.

  14. Keluarga Bapak Karsono, Ibu Rustinah, Mbak Wening dan Mas Kingkin.

  Terima kasih untuk dukungan, perhatian dan memberikanku tempat singgah kedua yang nyaman dan hangat.

  15. Sahabat pembuka sekaligus penutup masa-masa kuliah yang indah, Githa dan Wira. Terima kasih untuk pengalaman luar biasa yang sudah kalian bagikan dalam hidup saya. Sungguh pelajaran hidup yang penuh makna dan membangun.

  16. Teman-teman angkatan 2005, Iin, Rizka, Weny, Silvi, Agnes, Uchie, Rindy, Mumun, Rama, Marni, Karen, Oposh, dan Marni. Termasuk Mb Nana ’03 dan Kak Dima ‘04, Liem dan Herman ’06. Thanks All untuk banyak bantuannya.

  17. Teman-teman PMK Ebenhaezer dan PMK Efata, terima kasih untuk kekompakan dan jalinan kekeluargaannya

  18. Setiap orang yang saya temui dalam hidup khususnya selama menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih telah memenuhi cawan kehidupan saya dan jadikannya bermakna.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI ........................................ iii HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... vi ABSTRAK .................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi DAFTAR SKEMA .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................

  6 A. Pola Asuh Otoriter ....................................................................

  6 1. Pengertian Pola Asuh .........................................................

  6

  3. Faktor-faktor Penyebab Pengasuhan Otoriter ......................

  8 B. Stres Kerja .................................................................................

  9

  1. Pengertian Stres Kerja…….................................... ............... 9 2. Tahap Terjadinya Stres……… ............................................

  10 3. Jenis – Jenis Stres…………........................ .........................

  11

  4. Gejala Stres……………………… ....................................... 12

  5. Hal-Hal yang Dapat Menimbulkan Stres…………………... 13

  6. Stres yang Dialami Wanita Anggota KOWAD yang Sudah Menikah………………………………………………….... 17

  C. Hubungan Antara Stres Kerja dan Kecenderungan Pengasuhan Otoriter pada KOWAD............................................................... 18 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................

  18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................................

  20 A. Jenis Penelitian ..........................................................................

  20 B. Identifikasi Variabel...................................................................

  20 C. Definisi Operasional....................................................................

  20 D. Subjek Penelitian......................................................................... 21 E. Persiapan Penelitian ..................................................................

  21 F. Alat Pengumpulan Data ............................................................

  22 G. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................. 23

  1. Pengujian Validitas………………………………………… .. 24

  2. Seleksi Item…………………………………………………. 24

  3. Pengujian Reliabilitas……...………………………………… 25

  G. Uji Asumsi dan Uji Hipotesis Penelitian .................................... 26

  2. Uji Hipotesis…. ..................................................................... 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

  28 A. Perlaksanaan Penelitian .............................................................. 28

  B. Hasil Penelitian………………………………………………… 28

  1. Uji Asumsi Hasil Penelitian……………………………….... 28

  a. Uji Normalitas……………………………………………. 28

  b. Uji Linearitas……………………………………………... 29

  2. Deskripsi Data penelitian........................................................ 30

  3. Uji Hipotesis…………………………………………………. 31

  C. Pembahasan ................................................................................ 32

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 33 A. Kesimpulan ................................................................................. 33 B. Saran ........................................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  35 LAMPIRAN

   

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Item yang Sahih dan Gugur pada Skala Stres Kerja ...........

  24 Tabel 3.2 Item yang Sahih dan Gugur pada Skala Kecendrungan Pengasuhan Otoriter ..............................................................

  25 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................. 29 Tabel 4.2 Hasil Uji Linearitas ..............................................................

  30 Tabel 4.3 Data Statistik Stres Kerja dan Kecenderungan Pengasuhan Otoriter ............................................................. 30 Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi Spearman Brown ............................

  31

DAFTAR SKEMA

  1. Hubungan Antara Stres Kerja dan Kecendrungan Pengasuhan Otoriter … 19

  DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Pengantar Penelitian ...........................................................

  38 2. Skala Stres Kerja ...........................................................................

  41 3. Skala Pengasuhan Otoriter ...........................................................

  44 4. Uji Reliabilitas Stres Kerja ..........................................................

  47 5. Uji Reliabilitas Pengasuhan Otoriter ............................................

  51 6. Uji Normalitas Stres Kerja ...........................................................

  55 7. Uji Normalitas Pengasuhan Otoriter ............................................

  55 8. Uji Linearitas ...............................................................................

  56 9. Uji Korelasi .. ...............................................................................

  56 10. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .....................................

  57 11. Surat Ijin Penelitian .......................................................................

  58 12. Surat Tanggapan Kedinasan KOWAD .........................................

  59

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan ini menguraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, menjelaskan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya seorang anak

  memperoleh pendidikan dan mengenal nilai-nilai maupun peraturan-peraturan yang harus diikutinya. Hal tersebut menjadi dasar anak untuk melakukan hubungan sosial dengan lingkungan yang lebih luas. Breckenridge dan Vincent (1960) menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang membentuk pola pengasuhan orang tua, antara lain pengalaman hidup, pendidikan, kebudayaan, status ekonomi, nilai-nilai hidup, pernikahan lintas budaya dan pengalaman masa lalu.

  Pola pengasuhan merupakan bentuk-bentuk perlakuan orang tua ketika berinteraksi dengan anak yang mencangkup tiga bentuk yaitu otoriter, permisif dan demokratis (Baumrind, 1971). Pengasuhan pada umumnya berada di bawah asuhan ibu. Hurlock (1990) menjelaskan bahwa ibu lebih terikat emosi dengan anak, karena awal pembentukan kepribadian individu dimulai dari hubungannya dengan ibu.

  Pola pengasuhan yang dianggap ideal adalah pola pengasuhan ideal adalah permisif dan otoriter. Hurlock (1990) mengemukakan bahwa pengasuhan permisif dianggap kurang ideal karena dalam pengasuhan ini, orang tua memperbolehkan anak untuk melakukan segala sesuatu sesuai kehendak anak, sehingga anak cenderung kurang memiliki disiplin dan bertindak semena-mena tanpa pengawasan orang tua.

  Pengasuhan otoriter dianggap tidak ideal karena pengasuhan ini cenderung menerapkan sistem hukuman bagi perilaku anak yang tidak sesuai dengan orang tua. Orang tua menerapkan kontrol yang tinggi terhadap anak akan tetapi tidak dibarengi dengan tingginya perhatian dan kehangatan. Anak kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pikiran dan gagasan mereka sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian individu dalam tahap perkembangannya. Individu yang tumbuh dengan pengasuhan otoriter akan memiliki sikap yang seringkali cemas akan perbandingan sosial, gagal memprakarsai kegiatan dan memiliki keterampilan komunikasi yang rendah.

  Peristiwa-peristiwa sepanjang rentang kehidupan seseorang dapat mempengaruhi bagaimana individu memperlakukan anaknya. Peristiwa tersebut beragam, salah satunya adalah pengalaman hidup yang terjadi dan terbentuk ketika individu bekerja dalam keadaan yang dapat menimbulkan tekanan. Pengalaman-pengalaman bekerja tersebut dapat membentuk sikap individu dalam mengasuh anak.  

  Munandar (2006) mengemukakan bahwa seluruh jenis pekerjaan dapat menimbulkan stres. Stres dapat disebabkan oleh perubahan keadaan dan waktu dalam bekerja, kesulitan dengan atasan, dan tanggung jawab pekerjaan yang berubah. Individu yang mengalami stres akan memiliki reaksi emosional tertekan, tegang, tidak bisa rileks, ingin marah, lebih rewel, penuh curiga, dan lain sebagainya

  Tentara Nasional Indonesia merupakan salah satu pekerjaan yang dapat menimbulkan stres (Munandar, 2006) lewat aturan kerja yang statis, mutlak dan disiplin tinggi terhadap peraturan yang berlaku maupun terhadap tugas-tugasnya sebagai abdi negara. Bagi mereka berlaku hukum militer yang tertulis dalam KUDHT/KUHPT (Kitab Undang-Undang Hukum Disiplin Tentara/Kitab Undang-Undang Hukum Peraturan Tentara) (Harianja, 2007).

  Kedua hukum ini berlaku mengikat pada personel-personel militer, baik yang aktif maupun yang sedang menjalani pendidikan.

  Anoraga (2005) menyebutkan bahwa disiplin yang terlalu keras dapat menyebabkan individu menjadi tertekan dan pada akhirnya mengalami stres.

  Individu yang mengalami stres akan mengalami beberapa gejala diantaranya menjadi tertekan, agresif, dan tegang.

  Pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua yang bekerja dalam bidang kemiliteran bisa terbentuk oleh pengalaman hidup selama bekerja.

  Ketika mengalami stres kerja, maka orang tua cenderung akan bersikap tua sebagai dampak stres dalam bekerja ini akan membentuk pola asuh yang otoriter pada anak.

  Penelitian ini bermaksud melihat bagaimana hubungan antara stres kerja dan kecenderungan pengasuhan otoriter pada anggota KOWAD yang sudah menikah yang berada di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara stres kerja dan kecenderungan pengasuhan otoriter pada anggota Korps Wanita Angkatan Darat yang sudah menikah di Yogyakarta dan Jawa Tengah?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dan kecenderungan pengasuhan otoriter pada wanita yang bekerja sebagai anggota Korps Wanita Angkatan Darat yang sudah menikah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memberikan informasi mengenai hubungan antara stres

  Oleh karena itu secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu menyumbangkan data untuk mengembangkan khasanah ilmu psikologi khususnya psikologi perkembangan.

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi : a.

  Kesatuan dinas yang diteliti Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi kesatuan dinas anggota KOWAD mengenai hubungan stres kerja yang dialami anggota KOWAD dan kencenderungan pengasuhan otoriter terhadap anak.

  b.

  Subjek penelitian Pada penelitian ini, diharapkan para personel semakin mengerti mengenai stres kerja yang tinggi yang sedang dialami, supaya dapat menentukan sikap yang tepat dan yang sebaiknya diterapkan dalam hubungannya pada pengasuhan anak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka memaparkan pengertian pola asuh, pengertian pola asuh

  otoriter, faktor yang berkaitan dengan pengasuhan otoriter, pengasuhan otoriter yang dilakukan oleh anggota Korps Wanita Anggota Angkatan Darat. Selain itu, bab ini juga memaparkan pengertian stres kerja, tahap terjadinya stres, jenis-jenis stres, gejala-gejala stres, faktor-faktor yang berkaitan dengan stres, stres kerja yang dialami anggota KOWAD dan hubungan antara stres kerja dan kecenderungan pengasuhan otoriter pada anggota KOWAD.

A. Pola Asuh Otoriter 1. Pengertian Pola Asuh

  Havighurst (1972) mengemukakan bahwa pola asuh adalah cara- cara pengaturan tingkah laku anak yang dilakukan oleh orang tua sebagai perwujudan tanggung jawabnya dalam pembentukan kedewasaan diri anak. Gunarsa (1989) mengungkapkan pengasuhan anak adalah sebuah interaksi yang terjadi antara pengasuh dengan anak-anak yang diasuh. Pengasuhan merupakan usaha yang diarahkan untuk mengubah tingkah laku sesuai dengan keinginan pengasuh.

  Orang tua memiliki kebutuhan dan harapan yang berhubungan dengan anak. Gunarsa (2003) menyatakan bahwa orang tua akan merefleksikan apa yang diinginkan dari anak dan apa yang diinginkan anak, inteligensi, kesehatan bahkan penampilan anak sepanjang hidupnya, sehingga orang tua menggunakan pola pengasuhan tertentu untuk membentuk hal-hal tersebut.

2. Pengertian Pola Asuh Otoriter

  Baumrind (1971) membagi gaya pengasuhan yang biasa dilakukan oleh orang tua menjadi tiga gaya, yaitu pola asuh demokratis, otoriter dan permisif. Pola pengasuhan yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah pola asuh otoriter.

  Pengasuhan otoriter ialah suatu gaya yang membatasi, menghukum dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua dan menghormati seluruh usaha-usaha dan pekerjaan orang tua. Orang tua yang otoriter menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar kepada anak-anak untuk berbicara/bermusyawarah (Baumrind, 1971).

  Hurlock (1990) menjelaskan bahwa dalam disiplin yang otoriter orang tua dan pengasuh yang lain menetapkan peraturan-peraturan dan memberitahukan anak bahwa ia harus mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Tidak ada usaha untuk menjelaskan pada anak mengapa ia harus patuh. Anak tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang adil atau tidaknya peraturan yang telah dibuat orang tua. Apabila anak tidak mengikuti perintah orang tua, maka anak sering kali akan mengungkapkan pula bahwa dalam pengasuhan otoriter sistem pemberian hadiah sangat jarang dilakukan.

3. Faktor yang Berkaitan dengan Pengasuhan Otoriter

  Breckenridge dan Vincent (1960) mengungkapkan adanya faktor-faktor yang membentuk pola asuh orang tua terhadap anak, antara lain: a.

  Budaya b. Pengalaman masa lalu orang tua c. Status ekonomi d. Pernikahan lintas budaya e. Pengalaman-pengalaman hidup orang tua f. Tingkat pendidikan g.

  Nilai hidup Mussen (1990) juga menjelaskan bahwa sikap yang digunakan orang tua dalam mengasuh anak berkaitan dengan beberapa faktor antara lain:

  a. Latar belakang orang tua, meliputi latar belakang pendidikan dan pengalaman masa lalu.

  b. Keadaan keluarga di masyarakat, meliputi faktor-faktor budaya di sekitar keluarga, keadaan sosial ekonomi keluarga, dan keadaan tempat tinggal keluarga ( di kota atau di desa).

  c.

  Keadaan dalam keluarga, meliputi besar kecilnya keluarga, jumlah anak perempuan dan laki-laki, dan jumlah anggota keluarga yang d.

  Hubungan antara orang tua, meliputi siapakah yang berkuasa di dalam keluarganya, siapakah yang lebih banyak membuat keputusan, siapakah yang membiayai keluarga, bagaimana hubungan afeksi antara orang tua, dan bagaimana pula cara mereka berkomunikasi.

  e.

  Pandangan orang tua terhadap anak, meliputi bagaimana tujuan sikap orang tua bagi anak dan arti sikap orang tua tersebut, dan bagaimana pelaksanaan sikap orang tua (konsisten atau tidak).

  f.

  Sikap orang tua terhadap anak, adalah sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak.

  g. Karakter pribadi orang tua, meliputi bagaimana pribadi orang tua, bagaimana tingkat intelegensi orang tua, bagaimana sikap sosial orang tua dan bagaimana nilai kehidupannya.

  h. Karakter pribadi anak, meliputi kepribadian anak, konsep anak tentang harapan orang tua terhadapnya, bagaimana sikap orang tua yang diharapkan anak, dan bagaimana pengaruh figur orang tua bagi diri anak. i. Sikap anak dimasyarakat atau di luar rumah, meliputi respon anak menghadapi stimulus dari luar.

B. STRES KERJA

1. Pengertian Stres

  Istilah stres sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari dan Mambu (1985) menyatakan bahwa stres adalah respon ancaman atau bahaya. Menurutnya, stres merupakan suatu tekanan yang menekan seseorang yang dalam usahanya untuk mengatasi kekuatan tersebut telah berusaha keras atau membuat dirinya sangat lelah atau risau. Pada umumnya kita merasakan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang negatif, suatu kondisi yang mengarah ke timbulnya penyakit fisik ataupun mental, atau mengarah pada perilaku yang tidak wajar (Munandar,2006).

  Mashun (2004) berpendapat bahwa stres adalah apa saja yang dirasakan ketika individu bereaksi terhadap tekanan, baik dari luar diri (sekolah, kerja paruh waktu, keluarga, teman-teman dan kemacetan lalu lintas) maupun yang berasal dari dalam diri individu sendiri. Gerrig dan Zimbardo (2008) menjelaskan stres sebagai pola respon yang dibuat oleh individu berdasarkan stimulus yang merupakan peristiwa yang mengganggu keseimbangan atau melebihi kemampuan individu dalam mengatasinya.

2. Tahap Terjadinya Stres

  Selye (1976) lebih menekankan proses individu menghadapi kondisi menekan yang merupakan sumber stres. Selye (1976) menjelaskan ada tiga tahap rangkaian perubahan yang dinamakan general adaptation

  syndrome yaitu tahap alarm (tahap bahaya) di mana organisme mulai menghayatinya sebagai ancaman. Tahap selanjutnya adalah tahap

  resistance (tahap perlawanan) dimana organisme memobilisasi sumber-

  sumbernya supaya mampu menghadapi tuntutan. Jika tuntutan berlangsung terlalu lama maka sumber-sumber penyesuaian ini akan habis dan organisme mencapai tahap terakhir yaitu tahap exhaustion (tahap kehabisan tenaga).

3. Jenis – Jenis Stres

  Pada umunya kita merasakan bahwa stres merupakan suatu kondisi yang negatif, sehingga mengarah pada timbulnya penyakit fisik atau mental, atau mengarah pada perilaku yang tidak wajar. Jenis-jenis stres menurut Selye (1976) adalah:

  a.

   Distres

  Adalah jenis stres yang berbahaya dan merusak. Selye (1976) juga menambahkan bahwa distres mengacu pada keadaan negatif yang dialami sebagai ancaman yang mencemaskan yang mengarah pada timbulnya gejala fisik, mental dan perilaku tidak wajar.

  b.

   Eustres

  Adalah jenis stres yang menguntungkan dan konstruktif. Eustres mengacu pada kekuatan yang positif yang menyenangkan yang mendorong seseorang untuk memberikan sesuatu yang optimal dari

4. Gejala-Gejala Stres

  Stres merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Anoraga (2005) mengemukakan bahwa selama stres berlangsung, tanggapan tersebut menimbulkan reaksi kimia dalam tubuh manusia yang mengakibatkan perubahan-perubahan. Reaksi kimia tersebut disebut sebagai gejala stres. Gejala-gejala stres menurut Anoraga (2005) antara lain: a.

  Gejala fisik Gejala stres yang tampak seperti sakit kepala (pusing separuh, vertigo), sakit maag, mudah kaget (berdebar-debar), banyak keluar keringat dingin, gangguan pola tidur, letih lesu, gangguan nafsu makan, kewaspadaan yang berlebihan dan lain sebagainya. Sarafino (1994) menyebutkan bahwa stres seringkali menimbulkan masalah kesehatan yang merupakan hasil dari pelemahan fungsi kekebalan tubuh, seperti borok, tekanan darah tinggi dan asma. Jika kondisi stres berlangsung terus, maka penyakit dan kerusakan secara fisik akan meningkat dan kematian.

  b.

  Gejala emosional Sarafino (1994) menjelaskan gejala emosional adalah adanya perasaan sedih, depresi dan kemarahan. Gejala yang sama juga reaksi emosi seperti cemas, mudah merasa kuatir, mengalami mimpi- mimpi yang buruk, mudah marah/jengkel, gelisah dan sebagainya.

  c. Gejala sosial Wilkinson (2002) menyebutkan bahwa gejala stres dalam lingkup sosial adalah sering mengharapkan orang lain untuk dapat memahami mereka sepenuhnya. Perilaku individu dalam lingkup sosial yang menunjukkan gejala stres menurut Anoraga (2005) antara lain yaitu menarik diri dari pergaulan sosial, mudah bertengkar, membunuh dan lainnya.

5. Hal-Hal yang Dapat Menimbulkan Stres

  Munandar (2006) mengemukakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan stres kerja adalah faktor-faktor intrinsik dalam pekerjaan, peran individu dalam organisasi, pengembangan karir, hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, tuntutan dari luar organisasi atau pekerjaan dan ciri-ciri individu. Secara rinci, faktor-faktor tersebutadalah sebagai berikut: a.

  Faktor-faktor intrinsik dalam pekerjaan Munandar (2006) membagi faktor ini menjadi dua tuntutan, yaitu:

  1) Tuntutan Fisik Suatu kondisi kerja tertentu dapat menghasilkan prestasi kerja yang kotor dan tidak sehat, waktu istirahat yang kurang baik, serta fasilitas toilet yang kurang memadai. Hal ini dinilai oleh pekerja sebagai faktor pembangkit stres yang tinggi. 2) Tuntutan Tugas

  Munandar (2006) menyatakan bahwa beban kerja yang berlebih atau beban kerja terlalu sedikit dapat mempengaruhi stres kerja. Tugas yang diberikan berlebihan di luar jam kerja dapat menimbulkan stres, begitu pula dengan tugas yang terlalu sedikit juga menimbulkan stres

  Munandar (2006) mengemukakan bahwa tentara merupakan salah satu pekerjaan yang dianggap memiliki resiko pekerjaan tinggi dan secara fisik berbahaya. Tentara merupakan pekerjaan yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik. Anoraga (2005) menjelaskan bahwa pekerjaan yang menuntut kekuatan fisik memiliki kecenderungan akan timbulnya stres.

  b. Peran individu dalam organisasi Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi, artinya setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus ia lakukan sesuai dengan aturan-aturan dan sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya. Pembangkit stresnya adalah konflik peran dan ketidakjelasan peran (role ambiguity).

  Munandar (2006) menjelaskan bahwa beberapa hal yang mempengaruhi individu sehingga mengalami konflik peran adalah: 1) Pertentangan antara tugas-tugas yang harus individu lakukan dengan tanggung jawab yang dimiliki 2) Tugas-tugas yang harus dilakukan, menurut pandangan individu bukan merupakan bagian dari pekerjaannya.

  3) Tuntutan-tuntutan yang bertentangan dengan atasan, rekan, bawahan atau orang lain yang dinilai penting bagi individu.

  4) Pertentangan dengan nilai-nilai dan keyakinan pribadi sewaktu melakukan tugas pekerjaannya.

  Munandar (2006) menyebut faktor-faktor yang menimbulkan ketidakjelasan peran adalah ketidakjelasan dari tujuan-tujuan kerja, kesamaran tentang tanggung jawab, ketidakjelasan tentang prosedur kerja, kesamaran tentang apa yang diharapkan oleh orang lain dan kurang adanya timbal balik kerja.

  c. Pengembangan karier Pengembangan karier mengacu pada aktivitas kerja yang diikuti sepanjang waktu, yang dapat melibatkan beberapa pekerjaan dan berbagai jenis jabatan selama beberapa waktu (Munandar, 2006). Hal yang secara potensial dapat membangkitkan stres berkaitan dengan pengembangan karier adalah ketidakpastian pekerjaan, promosi yang berlebihan dan promosi yang kurang. d.

  Hubungan dalam pekerjaan Cooper (1978) menjelaskan bahwa hubungan yang baik antar anggota dari suatu kelompok kerja dianggap sebagai faktor utama dalam kesehatan individu dan organisasi. Hubungan kerja yang tidak baik terungkap dalam gejala-gejala adanya kepercayaan yang rendah, taraf pemberian dukungan dan minat yang rendah dalam pemecahan masalah dalam organisasi.

  e.

  Struktur dan iklim organisasi Struktur dan iklim organisasi merupakan bagaimana para tenaga kerja mempersepsikan kebudayaan, kebiasaan, dan iklim dari organisasi.

  Perilaku kepemimpinan yang kurang merupakan salah satu faktor pembangkit stres. Pola kepemimpinan dimana seorang pemimpin tidak menerima bawahan untuk mengambil bagian dalam membuat keputusan (Schultz dan Shcultz, 2006).

  Widjaja (2004) mengungkapkan bahwa kepemimpinan militer adalah otoriter. Hanya ada jawaban ”siap”, ”siap tidak” dan ”siap

  tidak tahu ” dan bawahan tidak memiliki kesempatan untuk berdebat atau berpendapat.

  f.

  Tuntutan dari luar organisasi atau pekerjaan Munandar (2006) menyatakan bahwa isu-isu tentang keluarga, dan organisasi yang saling bertentangan, konflik antar tuntutan keluarga dan tuntutan perusahaan, semuanya dapat merupakan tekanan pada individu dalam pekerjaannya yang pada akhirnya dapat menimbulkan stres. Stres pada pekerjaan akan membawa dampak negatif pada keluarga dan pribadi.

  g.

  Ciri-ciri individu Gejala-gejala psikologis, fisiologis, atau dalam bentuk perilaku terhadap stres adalah hasil dari interaksi situasi dengan individunya, mencakup ciri-ciri kepribadian yang khusus dan pola-pola perilaku yang didasarkan pada sikap, kebutuhan, nilai-nilai, pengalaman masa lalu, keadaan kehidupan dan kecakapan (antara lain inteligensi, pendidikan, pelatihan dan pembelajaran).

6. Stres Kerja yang dialami Anggota Korps Wanita Angkatan Darat yang Sudah Menikah

  Anoraga (2005) menuturkan bahwa disiplin yang terlalu keras dapat memicu timbulnya stres. Munandar (2006) mengemukakan bahwa pekerjaan sebagai anggota militer atau tentara dapat menimbulkan kecenderungan stres. Kecenderungan stres dapat terjadi karena iklim kerja militer yang khas dengan kepemimpinan otoriter turun-temurun dari atasan, risiko kematian yang tinggi ketika melakukan tugas, disiplin yang Perintah atasan yang sering kali berubah-ubah (sesuai dengan kemauan atasan), sehingga terkadang timbul perintah diluar jam dinas, serta adanya ancaman dari atasan ketika kebutuhan pribadi tidak terpenuhi (Dewi, 2008)

C. Hubungan antara Stres Kerja dan Kecenderungan Pengasuhan Otoriter

  Breckenridge dan Vincent (1960) menyebutkan bahwa pengalaman hidup orang tua dapat membentuk pola asuh terhadap anak, sehingga pengalaman hidup yang diperoleh orang tua selama bekerja akan membentuk pola pengasuhan tertentu pada anak.

  Situasi, iklim dan sifat kerja pada pekerjaan militer dapat menimbulkan stres kerja. Stres kerja merupakan salah satu pengalaman hidup individu dalam bekerja. Salah satu gejala individu yang mengalami stres dalam bekerja adalah munculnya perilaku agresif (Anoraga, 2005). Perilaku agresif tampak dalam pengasuhan otoriter, di mana orang tua cenderung memberikan hukuman fisik bagi anak yang dianggap melakukan kesalahan.

D. Hipotesis

  Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan positif antara stres kerja dan kecenderungan pengasuhan otoriter pada anggota KOWAD yang sudah

SKEMA HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN KECENDERUNGAN PENGASUHAN OTORITER

  Kondisi kerja :

  Konflik peran yang tidak jelas 3. Risiko kematian yang tinggi

  4. Struktur organisasi yang kaku Muncul distres, ada gejala negatif pada :

  1. Fisik

  2. Emosional

  3. Sosial Muncul perilaku agresif

  Perilaku Agresif Pengasuhan otoriter

1. Beban kerja yang menekan 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian membahas mengenai jenis penelitian, identifikasi

  variabel, definisi operasional, subjek penelitian, persiapan penelitian, alat pengumpulan data, pengujian instrument penelitian, dan uji asumsi dan uji hipotesis penelitian.

  A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan tehnik korelasional.

  Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

  B. Identifikasi Variabel

  Pada penelitian diteliti hubungan antara dua variabel, yaitu: 1. : Stres Kerja

  Variabel 1

  2. Variabel 2 : Kecenderungan Pengasuhan Otoriter

  C. Definisi Operasional

  Dalam suatu penelitian, pengukuran konsep dan proses pengumpulan data dapat dipermudah dengan membentuk suatu konsep teoretik dalam bentuk operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

  1. Stres Kerja Stres kerja adalah gejala fisik, emosional dan sosial dalam menghadapi pekerjaan yang diukur melalui skala stres kerja yang disusun sendiri oleh peneliti.

  2. Kecenderungan Pengasuhan Otoriter Kecenderungan pengasuhan otoriter adalah perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anak, yang menuntut kepatuhan dan ketaatan untuk mengikuti perintah orang tua. Perilaku ini dapat diukur menggunakan skala pengasuhan otoriter yang disusun sendiri oleh peneliti.

D. Subjek penelitian

  Subjek penelitian adalah 44 anggota KOWAD yang berada di wilayah kedinasan di Yogyakarta, Magelang, Solo, dan Semarang dengan kriteria sebagai berikut :

  1. Sudah menikah dan memiliki anak yang berusia minimal 5 hingga 17 tahun (usia anak-anak hingga remaja).

2. Tidak menyandang status janda, dengan tujuan untuk memperkecil kemungkinan stres yang disebabkan karena pengasuhan single parent.

E. Persiapan Penelitian

  Persiapan penelitian dalam pengambilan data adalah:

  1. Mempersiapkan skala untuk mengukur stres kerja dan kecenderungan

  2. Mengurus perijinan kepada kesatuan dinas anggota KOWAD. Peneliti mendapat surat keterangan dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan No. 129a /D/KP/Psi /USD/XII/2009. Surat keterangan tersebut mendapat tanggapan dari beberapa kesatuan di wilayah penelitian (Surat ijin dan surat tanggapan terlampir).

3. Melakukan penelitian dengan skala yang telah disusun.

F. Alat Pengumpulan Data

  Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Skala Stres Kerja

  Skala stres kerja mencangkup 60 aitem, yang terdiri dari 30 aitem

  favorable dan 30 aitem unfavorable. Skala disusun menggunakan metode

  skala Likert yang memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Tidak ada jawaban Netral (N) pada pilihan jawaban, karena responden akan cenderung menjawab pilihan tersebut sehingga peneliti tidak mendapatkan informasi yang diinginkan (Azwar, 2005).

  Bobot tertinggi diberikan pada kategori jawaban yang paling

  favorable dan memberikan bobot rendah pada kategori jawaban yang unfavorable . Maksudnya, jawaban yang favorable adalah respon setuju

  terhadap pernyataan favorable dan respon tidak setuju terhadap pernyataan yang unfavorable.

  Jawaban yang unfavorable adalah respon tidak setuju terhadap pernyataan yang favorable dan respon yang setuju terhadap pernyataan yang unfavorable. Skor pada skala yaitu sangat Sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai bergerak dari 1 hingga 4 pada skala

  unfavorable dan 4 hingga 1 pada skala favorable.

2. Skala Pengasuhan Otoriter

  Skala ini terdiri dari 60 aitem yang terdiri dari 30 aitem favorable dan 30 aitem unfavorable. Skala disusun menggunakan metode Skala Likert yang memiliki empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Tidak ada jawaban Netral (N) pada pilihan jawaban, karena responden akan cenderung untuk menjawab pilihan tersebut sehingga peneliti tidak mendapatkan informasi yang diinginkan. Skor pada skala yaitu Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai bergerak dari 1 hingga 4 pada skala unfavorable dan dari 4 hingga 1 pada skala

  favorable.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

  1. Pengujian Validitas Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan apa yang hendak diuji. Uji validitas pertanyaan untuk mendefinisikan suatu variabel. Validitas dalam penelitian ini menggunakan Validitas Isi. Validitas Isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengajuan terhadap isi tes dengan analisis secara rasional atau melalui professional judgement oleh dosen pembimbing skripsi. Aitem-aitem yang disusun harus mencangkup keseluruhan isi objek yang hendak diukur (Azwar, 2004).

2. Seleksi Item Metode yang digunakan untuk seleksi item adalah koefisien Alfa.

  Aitem dinyatakan gugur apabila memiliki nilai Alfa aitem yang berada di atas nilai Alfa skala (Prakosa, 1998), sehingga hanya aitem yang berada di bawah Alfa skala yang dipilih.

Dokumen yang terkait

AN AL I S A K O M P AR ASI DA YA T RA NSM I S I GE L OMB AN G F M DA N GE L OM B AN G A M P AD A K E AD AA N 3 DI M E NSI

0 8 16

AN ALIS IS E L AS T IS I T AS T RA NSMIS I HA RG A I K AN L E M U RU DI DA E RA H P E N AN G KAPA N IKAN K E CA M ATAN M UN C AR K ABU P ATE N BAN YU WAN G I

0 13 18

AN ALIS IS HUB UN G A N A NTAR A TIN G KAT P E N G E T AHUA N DE NG AN S IK A P P ASIE N M E N G E NA I K E B UTUHAN P E M A K AI AN G IG I T I RU AN P ASC A P E N CA B UTA N G I G I DI K L INIK B E DA H MU L UT RSG M UN I VERS IT AS JE M B E R

0 21 13

AN AL I S I S L E V E L P E RT AN YA A N P AD A S OAL CE RI T A B E RD ASARK AN T A K S ONO M I S OL O P AD A B U K U T E K S M AT E M AT I K A S M K P ROGRAM K E AHL I AN AK UN T AN S I DA N P E NJU AL AN K E L AS X T E RB I T AN E RL AN GG A DA N P USAT

0 4 16

ANAL I S I S K UAL I T AS S O AL UL ANG AN A K H I R S E M E S T E R I I M AT A P E L AJARA N E K O NO M I K E L AS X S M A NE G E RI 3 JE M B E R S E M E S T E R G E NA P T AH UN AJARA N 2011 2012

0 6 16

ANAL I S I S P E NG E ND AL I AN M UT U P RO D UK M E N G G UN AK AN S TA TI S TI C A L PR OC E S S C ONTR OL

0 15 51

UNIVERSITA S ISLA M BANDUN G

0 5 14

UPAYA M ENING KATK AN PRESTASI BELAJAR FIQIH DALAM KETEPATAN ANTARA GERAK AN DAN BACAAN SHOLAT M ELALUI M ETODE DRILL PADA SISW A KELAS II DI MI M IFTAHUL HUDA N G ROPOH KECAM ATAN KRANG GAN KABUPATEN TEM ANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009-2010

0 0 122

EMATIKA S SAINS DA AN TEKNOLOGI SITAS SAN NATA DHA ARMA YOGYAKA ARTA 2009 9

0 0 92

PROGR FAK UN RIBUSI MA METO s PenerbitP kan untuk M Memperoleh rogram Stu

0 0 257