TINGKAT KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR DENGANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI SMP KANISIUS SLEMAN

  

TINGKAT KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VIIA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR

DENGANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW II DI SMP KANISIUS SLEMAN

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

  Oleh : Cicilia Winarti

  NIM: 071414064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

TINGKAT KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VIIA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR

DENGANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW II DI SMP KANISIUS SLEMAN

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

  Oleh : Cicilia Winarti

  NIM: 071414064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Tulis rencanamu dengan sebuah pensil dan berikan

penghapusnya kepada Yesus ijinkan Dia menghapus

bagian-bagian yang salah dan akan digantikan dengan

rencana-Nya yang indah dan sempurna.

  

Sehingga janganlah hendaklah kamu khawatir tentang

apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam doa dengan permohonan

dan ucapan syukur.

  Filipi 4:6 Dengan penuh rasa syukur, skripsi ini kupersembahkan untuk:

   Tuhan Yesus dan Bunda Maria

  

ABSTRAK

Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A Cicilia Winarti, 2011.

Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw II di SMP Kanisius Sleman. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingat keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. (2) mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang diperlukan adalah data keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan data hasil belajar siswa.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMP Kanisius Sleman dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2010/2011 dengan materi bangun datar segiempat. Penelitian ini mengggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pembelajaran dalam penelitian ini berlangsung selama 4 pertemuan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes (pre test, kuis, dan post test). Data keaktifan yang diperoleh melalui observasi dianalisis dengan menghitung persentase keaktifan untuk menentukan kriteria keaktifan setiap siswa dalam masing-masing diskusi, kemudian menentukan tingkat keaktifan siswa secara keseluruhan dengan mengacu pada rata-rata persentase keaktifan siswa dalam diskusi kelompok ahli dan diskusi kelompok asal. Data tes hasil belajar diperoleh melalui skor pre test, skor kuis, dan skor post test yang dianalisis sesuai dengan pedoman penilaian. Selanjutnya, kedua skor tes hasil belajar siswa dianalisis menggunakan uji t untuk menentukan apakah ada peningkatan hasil belajar siswa.

  Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Keaktifan siswa selama pembelajaran dengan model kooperatif Jigsaw II memiliki tingkat keaktifan yang cukup. (2) Dengan pengulangan materi pembelajaran dan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran materi bangun datar segiempat ada peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan signifikan antara skor pre test dengan post test yang dianalisis dengan menggunakan uji t. Saran yang dapat diberikan yaitu guru perlu mencoba menerapkan model pembelajaran ini sebagai variansi dalam proses belajar mengajar agar keaktifan siswa dan hasil belajar dapat meningkat.

  

ABSTRACT

Cicilia Winarti, 2011. The Level of Activity and Learning Outcomes of Class

7a Students on the Subject of Geometric Shapes by Using Cooperative

Method’s Jigsaw Type 2 in SMP Kanisius Sleman. Mathematics Education

Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty

of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University,

Yogyakarta.

  This research aims to (1) discover students’ level of activity by using cooperative learning method’s Jigsaw type 2 and (2) to find out whether learning Mathematics by using cooperative learning method’s Jigsaw type 2 is able to i mprove students’ learning outcomes. The data needed are students’ activity during the learning process and students’ learning outcomes.

  The subjecs of this research were Class VIIA students of SMP Kanisius Sleman. This class consisted of 22 students. The research was conducted in the second semester in the academic year 2010/2011, using plane figures as the topic of study. In this research, the descriptive quantitative method was applied. The data were collected by observation and tests (pretest, quizzes, and post-test).

  Activity data were gathered by observation and were analyzed by counting the percentage of activities, to determine every student’s activity level in each discussion, and then determine students’ level of activity in the whole by referring to the average of students’ activity percentage in the discussion of the expert group and the discussion in original group. Data of students’ learning outcomes were collected by students’ scores on pretest, quizzes, and post-test, that were analyzed by T-t est to determine whether students’ learning outcomes had improved.

  The research findings were: (1) Students’ level of activity during the learning process by using cooperative method’s Jigsaw type 2 had sufficient level of activity; (2) By repeating learn ing material and using cooperative method’s Jigsaw type 2 in learning geometric shape square, there was significant improvement of students’ learning outcomes that was showed between pretest and post-test scores analyzed by T-test. Suggestion given from this research is that the teachers need to give it a try on applying this learning method as a variation in the learning- teaching process, in order to improve student’s level of activity and learning outcomes.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA Pada Pokok Bahasan Bangun Datar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II di SMP Kanisius Sleman”.

  Skripsi ini tidak dapat saya selesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari pihak lain. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  Bapak Drs. R. Rohandi, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas 1. Sanata Dharma. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika 2. dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd.,selaku Ketua Program Studi Pendidikan 3. Matematika dan sekaligus selaku dosen penguji atas saran serta kritik yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

  Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing skripsi yang telah 4. berkenan meluangkan waktu memberikan pengarahan dan dengan penuh sabar membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.

  Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd., selaku dosen penguji atas saran dan kritik 5. yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan 6.

  Ibu Nur Sukapti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius Sleman yang 7. telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. Bapak A. Tatak Handaya K.,S.Pd selaku guru matematika yang telah 8. membantu dan memberi pengarahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di SMP Kanisius Sleman.

  Siswa-siswi kelas VII A SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2010/2011 9. yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.

  10. Orangtuaku, Valentinus Ngadirun dan Antonia Sudaryanti serta kakakku terkasih, terima kasih atas doa, kesabaran, perhatian, dukungan dan kesempatan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai.

  11. Agnes Rani Utami, Cosmas Wenny, Patricia Tiwik dan Gregorius Kriswan Cahyanto terima kasih telah membantu dalam penelitian dan dukungan yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat selesai.

  12. Agatha Piscesia Paskalin dan teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2007, terima kasih atas bantuan dan kebersamaan kita selama berjuang dan belajar di kampus ini.

  13. Brindil, Mitha, Ditha, Riris, Ani, dan Sintha terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya selama berada di kost Green House.

  Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang mampu menyempurnakan penelitian ini. Semoga penelitian ini berguna bagi semua.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1

  1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................

  4 B. Rumusan Masalah ...........................................................................

  4 C. Batasan Istilah .................................................................................

  6 D. Tujuan Penelitian .............................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ...........................................................................

  BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................

  7

  7 A. Pembelajaran Matematika ...............................................................

  8 B. Pembelajaran Kooperatif .................................................................

  C. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II ............................... 14

  D. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran ............................................. 20

  E. Hasil Belajar Siswa.......................................................................... 22

  F. Materi Pembelajaran ........................................................................ 23

  G. Kerangka Berpikir ........................................................................... 36

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 38 A. Jenis Penelitian ................................................................................ 38 B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ...................................................... 38 C. Subyek Penelitian ............................................................................ 38 D. Bentuk Data ..................................................................................... 39

  1. Data Keaktifan Siswa ................................................................ 39

  2. Data Hasil Belajar Siswa ........................................................... 39

  E. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 40

  F. Instrumen ......................................................................................... 40

  1. Instrumen Pembelajaran ............................................................ 40

  2. Instrumen Penelitian .................................................................. 40

  G. Metode Analisis Data ...................................................................... 45

  1. Analisis Data Keaktifan Siswa .................................................. 45

  3. Analisis Reliabilitas Tes Uji Coba Hasil Belajar Siswa ............ 50

  e) Pertemuan V ....................................................................... 74

  3. Data Hasil Belajar...................................................................... 91

  2. Data Keaktifan Siswa ................................................................ 81

  b. Reabilitas ............................................................................ 79

  a. Validitas ............................................................................. 79

  1. Data Uji Coba Hasil Belajar Siswa ........................................... 79

  B. Analisis Data ................................................................................... 78

  f) Pertemuan VI ..................................................................... 78

  d) Pertemuan IV ..................................................................... 70

  4. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ............................................. 51

  c) Pertemuan III ..................................................................... 66

  b) Pertemuan II ....................................................................... 60

  a) Pertemuan I ........................................................................ 60

  2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 59

  1. Sebelum Penelitian ................................................................... 57

  BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.................................................................................... 57 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................... 57

  H. Rencana Penelitian .......................................................................... 54

  a. Analisis Hasil Kuis ............................................................ 92

  i. Uji Normalitas .............................................................. 102 ii. Uji Homogenitas .......................................................... 104 iii. Uji t .............................................................................. 105

  C. Pembahasan ..................................................................................... 108

  1. Keaktifan Siswa ....................................................................... 108

  2. Hasil Belajar ............................................................................. 112

  a. Hasil Kuis ........................................................................... 112

  b. Hasil Pre Test dan Post Test .............................................. 114

  D. Hambatan dalam Penggunaan Metode Kooperatif tipe Jigsaw II dalam Pembelajaran Matematika ...................................................... 115

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 117 A. Kesimpulan ....................................................................................... 117 B. Saran ................................................................................................. 118 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 120 LAMPIRAN ..................................................................................................... 122

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.10 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa ............................................ 52Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Diskusi Asal ............................ 82

  Kelompok tidak lengkap pada Pertemuan Kedua ......................... 81

Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok Ahli danTabel 4.2 Analisis Butir Soal Untuk Hasil Belajar Siswa (Uji Coba) .......... 79Tabel 4.1 Daftar Pembagian Kelompok ........................................................ 61Tabel 3.13 Lembar Penilaian Tim ................................................................... 53Tabel 3.12 Kriteria Penghargaan Kelompok ................................................... 53Tabel 3.11 Kriteria Skor Peningkatan Individu .............................................. 53Tabel 3.9 Kriteria Hasil Belajar Siswa .......................................................... 52

  Halaman

Tabel 3.8 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi ..................................... 51Tabel 3.7 Kriteria Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan .............................. 48Tabel 3.6 Kriteria Keaktifan Siswa ............................................................... 46Tabel 3.5 Keaktifan Siswa ............................................................................ 46Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test ............................................ 45Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Kuis IV ................................................................... 44Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Kuis I,II dan III ...................................................... 43Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa .......................................... 41Tabel 2.1 Cara Menemukan Rumus Luas Persegipanjang............................ 25Tabel 4.5 Tingkat Keaktifan Siswa pada Pertemuan II................................. 83Tabel 4.7 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok Ahli dan Kelompok

  Asal Tidak Lengkap pada Pertemuan III ...................................... 84

Tabel 4.8 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Diskusi Asal ............................ 85Tabel 4.9 Tingkat Keaktifan Siswa Pertemuan III ........................................ 86Tabel 4.10 Tingkat Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan .............................. 86Tabel 4.11 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok Ahli pada

  Pertemuan Keempat ...................................................................... 87

Tabel 4.12 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Diskusi Asal pada Pertemuan

  Keempat ........................................................................................ 87

Tabel 4.13 Tingkat Keaktifan Siswa Pertemuan IV........................................ 88Tabel 4.14 Tingkat Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan .............................. 89Tabel 4.15 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok Ahli pada Pertemuan

  Kelima ........................................................................................... 89

Tabel 4.16 Hasil Observasi Keaktifan Kelompok Asal Pertemuan Kelima ... 90Tabel 4.17 Tingkat Keaktifan Siswa Pertemuan V ......................................... 91Tabel 4.18 Tingkat Keaktifan Siswa Secara keseluruhan ............................... 91Tabel 4.19 Data Hasil Kuis I ........................................................................... 92Tabel 4.20 Kriteria Hasil Kuis I ...................................................................... 93Tabel 4.21 Tingkat Hasil Belajar Seluruh Siswa ............................................ 93Tabel 4.22 Data Hasil Kuis II ......................................................................... 94Tabel 4.23 Kriteria Hasil Kuis II .................................................................... 94Tabel 4.24 Tingkat Hasil Belajar Seluruh Siswa ............................................ 95Tabel 4.26 Kriteria Hasil Kuis III ................................................................... 96Tabel 4.27 Tingkat Hasil Belajar Seluruh Siswa ............................................ 96Tabel 4.28 Data Hasil Kuis IV ........................................................................ 97Tabel 4.29 Kriteria Hasil Kuis IV ................................................................... 98Tabel 4.30 Tingkat Hasil Belajar Seluruh Siswa ............................................ 98Tabel 4.31 Peningkatan Skor Individu dan Tim ............................................. 99Tabel 4.32 Uji Normalitas Skor Pre Test ........................................................ 102Tabel 4.33 Uji Normalitas Skor Post Test ...................................................... 104Tabel 4.34 Data Hasil Pre Test dan Post Test ................................................. 105Tabel 4.35 Hasil Analisis Keaktifan Siswa Setiap Pertemuan ........................ 108Tabel 4.36 Keaktifan Siswa Secara Keseluruhan Setiap Pertemuan .............. 110Tabel 4.37 Rata-rata Hasil Kuis Setiap Peretmuan ......................................... 112Tabel 4.38 Analisis Hasil Pre Test dan Post Test ........................................... 114

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 2.1 Bangun Persegipanjang ............................................................

  24 Gambar 2.2 Bangun Persegi ........................................................................

  26 Gambar 2.3 Bangun Jajargenjang ................................................................

  28 Gambar (i) ................................................................................

  29 Gambar (ii) .............................................................................. 29 Gambar (iii) ..............................................................................

  29 Gambar 2.4 Bangun Belah Ketupat .............................................................

  30 Gambar 2.5 Bangun Trapesium Sembarang ................................................

  32 Gambar (i) ................................................................................

  33 Gambar (ii) ...............................................................................

  33 Gambar 2.6 Bangun Trapesium Siku-Siku ..................................................

  32 Gambar 2.7 Bangun Trapesium Sama Kaki ................................................

  33 Gambar 2.8 Bangun Layang-layang ............................................................

  34 Gambar 4.1 Diagram Keaktifan Siswa Setiap Pertemuan ........................... 108

Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Hasil Kuis Siswa Setiap Pertemuan............. 112

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. 122 Lampiran 2 Jawaban Lembar Kerja Siswa ....................................................... 170 Lampiran 3 Jawaban Kuis Siswa ...................................................................... 224 Lampiran 4 Bentuk Soal Pre Test dan Post Test ............................................. 236 Lampiran 5 Jawaban Soal Pre Test dan Post Test ............................................ 244 Lampiran 6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan I ......................... 250 Lampiran 7 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan II ........................ 256 Lampiran 8 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan III ....................... 262 Lampiran 9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan IV ...................... 267 Lampiran 10 Catatan Kelas ................................................................................ 272 Lampiran 11 Surat Permohonan Ijin Observasi dan Penelitian .......................... 276 Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 277 Lampiran 13 Foto-Foto Penelitian ...................................................................... 278

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang menjadi dasar ilmu-ilmu

  pengetahuan yang lain dan seringkali digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Sehingga tak heran bila di era modern saat ini tidak ada orang yang tidak memerlukan peran matematika. Peran matematika sangat penting mendukung kemajuan di berbagai bidang seperti di bidang IPTEK dan transportasi. Oleh karena itu diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

  Pembelajaran matematika perlu diberikan kepada anak sejak usia dini agar anak mulai mengenal dan bisa menyukai matematika karena pelajaran matematika masih dianggap menjadi pelajaran yang paling sulit bagi sebagian besar siswa. Pembelajaran matematika yang berlangsung di sekolah saat ini pun cenderung masih menggunakan pendekatan konvensional. Guru masih sering menggunakan metode ceramah sehingga kegiatan pembelajaran cenderung bersifat monoton dan dapat dengan mudah menimbulkan rasa bosan pada diri siswa. Padahal guru merupakan salah satu penentu dalam pendidikan karena dapat mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa. Siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika karena siswa hanya belajar dari apa yang telah diberikan guru saja pada saat pembelajaran berlangsung. Akibatnya, hasil belajar siswa pun kurang memuaskan.

  Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, pembelajaran matematika yang berlangsung di SMP Kanisius Sleman yang beralamat di Jalan Bhayangkara no.17 Murangan Triharjo Sleman Yogyakarta, menggunakan metode ceramah, pemberian soal-soal latihan, dan diskusi kelompok biasa. Dengan gambaran tersebut, keaktifan atau keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran matematika masih kurang karena ketika guru bertanya masih jarang siswa yang menjawab dengan sukarela dan belum digunakannya model-model pembelajaran di sekolah tersebut membuat siswa menjadi bosan sehingga kualitas pemahaman matematika masih rendah.

  Untuk membantu siswa memahami pelajaran matematika dengan lebih baik diperlukan suatu model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan hendaknya sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sesuai dengan perkembangan peserta didik, dan juga kemampuan guru. Salah satu alternatif metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah metode kooperatif. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin (1995, dalam Rusman 2011: 205) dinyatakan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap dan toleransi dan menghargai pendapat orang lain. Metode ini memberikan pengetahuan, pengalaman, mendengarkan siswa lain, bertanggungjawab dan pada saat yang sama dapat meningkatkan prestasi akademik.

  Model pembelajaran kooperatif yang dipilih penulis adalah model pembelajaran kooperatif Jigsaw II karena menurut Slavin metode ini mempunyai tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada pemahaman konsep daripada penguasaan kemampuan. Dalam metode pembelajaran kooperatif Jigsaw II ini siswa diajak belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang dengan memperhatikan keheterogenan. Setiap siswa diberi tugas untuk membaca beberapa topik kemudian diberi lembar ahli yang terdiri dari topik-topik yang berbeda. Siswa dengan bagian materi yang sama dari kelompok yang berlainan berkumpul menjadi satu dan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Kemudian kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompoknya. Selain itu Lie (1994, dalam Rusman 2011: 218) menyatakan bahwa Jigsaw merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran yang fleksibel. Jhonson dan Jhonson (dalam Rusman 2011: 219) telah melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif Jigsaw dan hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh prestasi belajar yang lebih baik, mempunyai sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran dan dapat saling menghargai pendapat orang lain.

  Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut di atas, maka peneliti ingin mengetahui tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VII dalam pokok bahasan bangun datar dengan menggunakan metode kooperatif Jigsaw II di SMP Kanisius Sleman.

B. Rumusan Masalah

  1. Seberapa tinggi tingkat keaktifan belajar siswa SMP Kanisius Sleman kelas VII A selama mengikuti pembelajaran pada materi bangun datar dengan menggunakan metode kooperatif Jigsaw II?

  2. Apakah pembelajaran bangun datar dengan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SMP Kanisius Sleman kelas VII A? C.

   Batasan Istilah

  Istilah-istilah dalam rumusan masalah penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Matematika

  Herman Hudojo (2001: 92), pembelajaran matematika merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Misalnya, setelah belajar matematika maka siswa tersebut mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan matematikanya dimana sebelumnya ia tidak dapat melakukannya.

  2. Pembelajaran Kooperatif Inti dari pembelajaran kooperatif (Slavin 1982: 8) adalah para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

  3. Metode Kooperatif Jigsaw II adalah suatu metode pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4- 6 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok.

  4. Keaktifan Keaktifan atau keterlibatan belajar berarti siswa ikut ambil bagian dalam suatu proses pembelajaran. Keaktifan yang diamati berupa oral activities dan mental activities seperti bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapatnya, menanggapi pendapat teman lain, bekerja sama dalam kelompok.

  5. Hasil belajar Hasil belajar merupakan hasil dari aktivitas selama belajar yang mengakibatkan perubahan, meliputi perubahan kognitif, motivasi, dan tingkah laku.

  6. Bangun datar Pembelajaran bangun datar adalah proses pembelajaran matematika pada sifat, luas, dan keliling bangun datar, yaitu: persegi, persegipanjang, jajar genjang, belah ketupat, trapesium, dan layang-layang.

  D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VII A pada pokok bahasan bangun datar dengan menggunakan metode kooperatif Jigsaw II di SMP Kanisius Sleman.

  E. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini, yaitu :

  1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengalaman peneliti terutama dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan model tertentu.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran yang aktif, efektif, efisien dan menyenangkan bagi siswa.

  3. Bagi siswa, mendorong siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan membantu siswa memahami materi pelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw II.

  4. Bagi pihak sekolah, metode kooperatif tipe Jigsaw II dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang dan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran matematika serta dapat memberikan gambaran tentang bagaimana keaktifan dan hasil belajar siswa SMP Kanisius

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika merupakan suatu proses aktif dalam

  memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Misalnya, setelah belajar matematika maka siswa tersebut mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan matematikanya dimana sebelumnya ia tidak dapat melakukannya (Herman Hudojo, 2001: 96). Sedangkan menurut Syarif (2008, dalam

  

pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang

  dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang pelajar melaksanakan kegiatan belajar matematika. Herman Hudojo (2001: 135) mengatakan pula bahwa belajar matematika berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut.

  Sehingga dalam pembelajaran matematika guru harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.

2. Tujuan Pembelajaran Matematika

  Menurut Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pembelajaran Departemen Pendidikan Nasional (2008: 19) pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik:

  Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, a. dan mengaplikasikan alogaritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

  Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi b. matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau membuat gagasan.

  Memecahkan masalah, meliputi kemampuan memahami masalah, c. merancang model matematika, menafsirkan solusi yang diperoleh. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, menafsirkan solusi yang d. diperoleh. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan e. sehari-hari.

B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

  Menurut Rusman (2011: 202) pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Sama seperti yang dikatakan Slavin (2005: 8) bahwa inti dari model pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan guru.

  Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, siswa didorong untuk dapat bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan guru (Widyantini 2006: 4).

  Model pembelajaran ini muncul dan dikembangkan berdasarkan teori belajar konstruktivisme yang berasal dari gagasan Piaget dan Vigotsky.

  Dukungan teori Vigotsky (dalam Agus Suprijono 2009: 56) terhadap model pembelajaran kooperatif adalah penekanan belajar sebagai proses dialog interaktif. Vigotsky menekankan siswa mengkontruksi pengetahuannya melalui interaksi sosial dengan orang lain. Tujuan dari model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan ketrampilan sosial (Widyantini 2006 : 4).

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan hanya belajar dalam kelompok karena ada unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif. Menurut Roger dan David Johnson (Lie, 2008 dalam Rusman 2011: 212) ada lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: a. Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling ketergantungan.

  b. Tanggung jawab perseorangan Setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggungjawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.

  c. Interaksi tatap muka Setiap anggota kelompok diberikan kesempatan untuk berinteraksi tatap muka pada saat diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.

  d. Partisipasi dan komunikasi Siswa dilatih untuk dapat ikut berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

  e. Evaluasi proses kelompok Evaluasi kelompok perlu dilakukan agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

3. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

  Ada banyak keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif menurut Sugiyanto (2009: 43) diantaranya adalah:

a) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial

  b) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan c) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial

  d) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen e) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri/egois

  f) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa

  g) Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekan h) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia i) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif j) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik k) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas

  Kelemahan Pembelajaran Kooperatif antara lain: a) Banyak siswa tidak senang apabila diajak bekerja sama dengan yang lain.

  Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam kelompok mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu kelompok dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya.

b) Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut.

  4. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

  Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:

  a. siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.

  b. kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

  c. diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda (heterogen) d. penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada individu.

  5. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

  Beberapa model pembelajaran kooperatif yaitu:

a. Tipe STAD

  Dalam STAD, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan empat orang yang anggotanya heterogen. Kemudian guru memberikan suatu pelajaran dan para siswa bekerja di dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai materi tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis dengan materi yang sama dan mereka tidak dapat saling membantu. Kuis tersebut dinilai untuk mendapatkan skor individu maupun kelompok.

  b. Tipe Jigsaw Pelaksanan tipe Jigsaw yaitu siswa dibagi dalam kelompok kecil yang heterogen dengan menggunakan pola kelompok “asal” dan kelompok “ahli”. Setiap anggota kelompok “asal” diberi tugas untuk mempelajari bagian tertentu yang berbeda dari bahan yang diberikan. Kemudian, setiap siswa yang mempelajari topik yang sama, tetapi dari kelompok-kelompok yang berbeda saling bertemu dan membentuk kelompok “ahli” untuk saling bertukar pendapat dan informasi. Setelah itu mereka kembali ke kelompok “asal” untuk menyampaikan informasi yang diperoleh.

  Akhirnya setiap siswa dikenai kuis secara individu. Penilaian dan penghargaan kelompok yang digunakan pada Jigsaw sama dengan STAD.

  c. Investigasi Kelompok Investigasi kelompok merupakan pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan, di mana siswa terlibat dalam perencanaan pemilihan topik yang dipelajari dan melakukan penelitian yang mendalam atas topik yang dipilihnya, selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.

d. Tipe Struktural

  Pembelajaran kooperatif dengan langkah guru mengajukan pertanyaan kemudian siswa memikirkan jawaban secara mandiri atau kelompok, untuk mendiskusikannya, meminta kepada pasangan untuk berbagi kepada seluruh kelas secara bergiliran.

C. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II

  Model pembelajaran kooperatif Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya (1978). Pengertian Jigsaw sendiri dalam Bahasa Indonesia adalah gergaji ukir. Dinamakan Jigsaw karena metode ini mengambil pola cara kerja gergaji. Siswa dalam kegiatan pembelajaran bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah sebuah model pembelajaran yang menitikberatkan pada kerja kelompok dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Seperti diungkapkan Lie (1999, dalam Rusman 2011:

  218) bahwa ”pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggungjawab secara mandiri”.

  Sehingga pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terbentuk dari heterogenitas siswa dalam satu kelompok, dimana siswa bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat membantu siswa mengembangkan tingkah laku dalam bekerja sama, menjalin hubungan yang baik antar siswa dan dapat meningkatkan kemampuan akademis siswa.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

  Menurut Sugiyanto (2009: 45) langkah-langkah pembelajaran kooperatif Jigsaw yaitu:

  a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.

  b. Materi disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggungjawab untuk mempelajari suatu bagian dari materi tersebut.

  c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggungjawab untuk mempelajari suatu bagian materi yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mempelajari bagian materi tersebut. Kumpulan siswa tersebut dinamakan kelompok ahli (pakar).

  d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok ahli.

  e. Setelah diskusi selesai, para siswa dievaluasi secara individu mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam metode Jigsaw tipe Slavin, pemberian skor dilakukan seperti dalam metode STAD. Individu atau tim yang memperoleh skor tertinggi diberi penghargaan oleh guru.

3. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

  Kelemahan pembelajaran kooperatif Jigsaw Menurut Roy Killen (1996, dalam

  ) adalah:

  a) Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah “peer teaching”, pembelajaran oleh teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan presepsi dalam memahami suatu konsep yang akan didiskusikan bersama dengan siswa lain. Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak diperlukan agar jangan sampai terjadi miskonsepsi.

  b) Dirasa sulit menyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan materi pada teman, jika siswa tidak punya rasa percaya diri. Pendidik harus mampu membimbing dan memberikan motivasi agar siswa mampu menumbuhkan rasa percaya diri.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK SIFAT SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALIKAJAR KALIGONDANG

0 4 309

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI MAN 1 MEDAN TAHUN 2011/2012.

0 2 13

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN EKOSISTEM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW-II PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SINE NGAWI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 6

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TGT )TEAMS GAMES TOURNAMENTS

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA.

1 1 212

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X-1 POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS DI SMA KATOLIK SANTA AGNES SURABAYA

0 0 19

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BANGUN DATAR DI KELAS V SD NEGERI KADISOBO I

0 2 230