MEKANISME PENEGAKAN HUKUM TERHADAP “BALAP LIAR” MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN OLEH SATUAN LALU LINTAS POLRESTABES SEMARANG - Unika Repository

  

MEKANISME PENEGAKAN HUKUM TERHADAP “BALAP

LIAR” MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 22

TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN

ANGKUTAN JALAN OLEH SATUAN

LALU LINTAS POLRESTABES

SEMARANG

SKRIPSI

  Diajukan Guna memenuhi salah satu syarat untuk

  Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Hukum

  

Disusun Oleh :

Nama : Fabian Nosa Adisantusta NIM : 10.20.0006

  

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2015 PERSETUJUAN

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN  Kurang semangat mengakibatkan lebih banyak kegagalan berbanding kurangnya kebijaksanaan atau kemahiran (Flower A. Newhouse).

   Tegakkan keadilan sebagai saksi karena Allah, bukan sekedar karena peraturan hukum semata. Janganlah karena kebencian, kamu menyimpangi keadilan. (Bismar Siregar)

  Skripsi ini, saya persembahan untuk: Kedua Orang tua terkasih;

  Kakak tersayang; Kekasih hatiku;

  Sahabat-sahabatku; Almamater tercinta; Semua orang yang saya sayangi. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala rahmat, penyertaan, dan bimbingan-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis diberikan kelancaran, kemudahan, dan pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Mekanisme Penegakan Hukum Terhadap Balap Liar Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh Satuan Lalu lintas Polrestabes Semarang,” dengan baik.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Hukum dan Komunikasi, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  Dalam penulisan ini, penulis ingin menggambarkan mengenai implementasi kinerja kepolisian dalam meminimalisir pelanggaran balap liar. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa sampai saat ini masih banyak pelanggaran balap liar yang terjadi, walaupun telah diterbitkan Undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh Satuan Lalu lintas Polrestabes Semarang yang harapannya dapat menjadi pedoman peraturan bagi pihak kepolisian ketika melakukan tugas dan jabatan.

  Sehubungan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman dalam penulisan skripsi ini, sehingga penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak. Oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Prof. Dr. Y. Budi Widianarko, M.Sc., selaku Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  2. Bapak Benny Danang Setianto S.H., L.LM., MIL., selaku Dekan Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  3. Bapak Valentinus Suroto, S.H., M.Hum, selaku dosen wali sekaligus dosen pembimbing penulis yang selalu memberikan pengarahan dan seribu satu cara untuk memberikan motivasi bagi penulis selama perkuliahan maupun proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas segala kejutan, kesabaran, ketelatenan, pengetahuan baru dan inspirasi yang selama ini penulis terima.

  4. Petrus Soerjowinoto,SH, MHum., selaku Dosen Pembimbing, terima kasih atas perhatian dan arahan dalam proses bimbingan skripsi selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  5. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata, khususnya dosen-dosen Hukum Pidana, atas ilmu yang diberikan kepada penulis selama menempuh kuliah di Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  6. Seluruh narasumber atas segala data, informasi, pengetahuan-pengetahuan baru, pengalaman, dan motivasi yang telah diberikan guna kelancaran skripsi penulis. Terima kasih pula atas segala kerelaan narasumber untuk meluangkan waktu bagi penulis di tengah kesibukan narasumber.

  7. Orang tua penulis, Bapak Drs. Albertus Mardiyono dan Ibu Dra. Angeline Margareta Susi Herawati, untuk semua dukungan baik moral maupun materiil, doa yang tidak pernah putus, semangat yang selalu memotivasi penulis, kasih sayang yang tidak pernah putus, hiburan saat penulis merasa putus asa dan hal lainnya yang pasti tidak mampu dituliskan dengan kata- kata. Skripsi ini sebagai pembuktian untuk kedua orang tua.

  8. Kakak penulis, Ferdinand Tatag Adisantusta,SE, atas segala dukungan baik moril maupun materiil, semangat, gangguan yang menyenangkan, hiburan, canda-tawa, doa, motivasi, dan hal lainnya yang tidak dapat terukir dengan kata-kata.

  9. Kekasih hati penulis, Wenefrida Vena Kharisma, pendukung paling setia, atas semua inspirasi, pelajaran, nasihat, doa, kasih sayang, semangat yang diberikan penulis pada saat penulis putus asa, dan semua kelucuan serta keunikan yang selalu diperlihatkan kepada penulis setiap hari.

  10. Kakak-kakak terhebat penulis selama di fakultas, dari angkatan 2007, 2008, 2009, terima kasih atas semua doa, dukungan, semangat, nasihat, hiburan saat penulis putus asa pada saat penyelesaian skripsi ini, terima kasih pula bersedia diganggu oleh penulis pada saat penelitian.

  11. Teman-teman Fakultas Hukum dan Komunikasi dari berbagai angkatan, terima kasih untuk semua doa, dukungan, semangat, pelajaran, inspirasi kepada penulis.

  12. Teman-teman KKN Sendang Jati 2013, atas semua pelajaran hidup yang tidak pernah penulis dapatkan di kehidupan fakultas.

  13.

14. ihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

atas semua dukungan, doa, dan semangat.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak

kekurangan baik secara teknis maupun substansi, untuk itu dengan segenap

kemampuan dan usaha penulis, penulis berusaha menyajikan yang terbaik.

Semoga skripsi ini akan bermanfaat dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi

pembaca sekalian dan masyarakat.

  Semarang, 24 Februari 2015 Penulis Fabian Nosa Adisantusta

  

ABSTRAK

  ABSTRAK Balap Liar semakin sering dilakukan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Semarang. Pemerintah melarang masyarakat mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi yang dilatarbelakangi oleh tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang setiap tahunnya terus bertambah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu dapat mengerti bagaimana prosedur penegakan hukum terhadap balap liar ditinjau dari Undang-undang Nomor 22 tahun 2009, dapat mengerti faktor-faktor apa yang melatarbelakangi balap liar, kemudian dapat mengerti bagaimanakah hambatan penegak hukum yang dilakukan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang terhadap balap liar. Penelitian ini menggunakan teknik pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta penelitian kepustakaan baik buku-buku, makalah-makalah, perundang-undangan, hasil penelitian terdahulu, peraturan, dokumen dan lainya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif.

  Tinjauan Pustaka yang digunakan Tinjauan Umum Kepolisian Republik Indonesia, Tinjuan Umum dalam Penegakan Balap Liar, Tinjauan Umum mengenai Kejahatan atau Pelanggaran Balap Liar.

  Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain: Pertama, dengan adanya peraturan yang mewajibkan pengendara dilarang mengemudi sepeda motor dengan balap liar, pelaksanaan penegakan hukum yang dilakukan oleh Sat Lantas Polrestabes Semarang dalam menindaklanjuti pelanggaran balap liar yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor adalah dengan menggunakan cara: Preemtif(edukasi), Preventif (Pengaturan Lalu Lintas dan Penjagaan Lalu Lintas), Represif (Teguran dan Tilang). Kedua, Latar belakang masyarakat cenderung melakukan balap liar. Ketiga, Hamabatan Penegakan Hukum dalam menekan pelanggaran balap liar yang semakin banyak.

  Dari hasil Penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya peraturan yang melarang pengendara sepeda motor melakukan balap liar diharapkan pengendara sepeda motor lebih waspada dan berhati-hati pada saat berkendara sehingga pengendara sepeda motor dapat mengutamakan keselamatannya dan angka kecelakaan dapat diminimalisirkan karena pengendara sepeda motor sadar akan keselamatannya sendiri.

  Kata Kunci: Praktik Penegakan Hukum, Balap Liar, Pengendara Sepeda Motor.

  DAFTAR ISI

  ............................................................................................................. ii PERSETUJUAN

  ......................................................... iii PENGESAHANMOTTO DAN PERSEMBAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................................................... iv

................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  ..................................................................................................... ii KATA PENGANTAR

  ..................................................................................................................... v ABSTRAK

  ................................................................................................................ vii DAFTAR ISI

  ...................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR

  .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL

  .............................................................................................................................1

  BAB I ..........................................................................................................1

  PENDAHULUAN ..................................................................................................1

  A. Latar Belakang .............................................................................................9

  B. Perumusan Masalah .............................................................................................. 10

  E. Kegunaan Penulisan

  

F. M etode Penelitian ............................................................................................ 11

  1. M etode Pendekatan ..................................................................................... 12 3.

  Objek Penelitian ............................................................................................ 14

  4. Teknik Pengumpulan dat a ................................................................................ 14 ............................................................. 16

  5. Metode Pengolahan dan Penyajian Data

  6. M et ode Analisis Dat a ......................................................................................... 17

  

F. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 17

  

BAB II ............................................................................................................................ 19

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 19

  .............................. 19

  A. Tinjauan Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia .................................................................... 19

  1. Pengertian Penegakan Hukum ....................................................................... 20

  2. Pengertian Peran Kepolisian .................................................................................. 22

  3. Wewenang Kepolisian ...................................................... 23

  Mekanisme Penegakan Hukum dalam Balap Liar ..................................................... 25

  a. Perbedaan Kejahatan dan Pelanggaran ................................................................................... 26

  b. Pengertian balap liar ..................................................................................... 27

  c. Penyebab balap liar .......................................................................................... 28

  d. Akibat balap liar ......................................................................................................................... 30

  BAB III .............................................................. 30

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  A. Mekanisme Pihak Kepolisian Kota Semarang dalam Meminimalisir ........................................................... 30

  Pelanggaran Balap Liar di Kota Semarang ................................................................. 30

  1. Gambaran Umum “Balap Liar”

  

2. Penegakan Hukum dalam Menindaklanjuti Pelanggaran “Balap Liar”

................................................. 34 oleh Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang

  ........................................................................................................... 35 1) Preventif

  a) Pengaturan lalu lintas ................................................................................... 35

  b) Penjagaan lalu lintas ..................................................................................... 38 ............................................................................................................ 39

  2) Represif ............................................................................................................. 39

  a) Teguran ............................................................................................................... 40

  b) Tilang ............................................................................................................ 43

  3) Preemtif .................................................................................... 47

  1) Peran Penegak Hukum ....................................................................... 48

  2) Mekanisme Penegakan Hukum ............................................................................................. 51

  3) Kultur Hukum

  B. Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Balap Liar ........................................ 52

  C. Hambatan-hambatan Penegak Hukum dalam Balap Liar ............................ 64

  1. Sosialisasi Undang-undang No. 22 Tahun 2009 .......................................... 64

  2. Tindakan Penegakan Secara Langsung ...................................................... 66

  BAB IV ........................................................................................................................ 70

  PENUTUP .................................................................................................................... 70

  A. Kesimpulan ...................................................................................................... 70

  B. Saran ................................................................................................................ 72

  LAMPIRAN ................................................................................................................. 73

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Polantas Mengiring Pelanggar Balap Liar Menuju Kantor Polisi ........ 33

  Gambar 2 Pengaturan Sepeda Motor di Malam Hari ............................................ 36 Gambar 3 Isyarat ..................................................................................................... 37 Gambar 4 Himbuan Dengan Perantara Speaker .................................................... 38 Gambar 5 Penjagaan Lalu Lintas ........................................................................... 39 Gambar 6 Polantas Memberi Teguran Kepada Pengendara Sepeda Motor ........ 40 Gambar 7 Tilang ...................................................................................................... 41 Gambar 8 Isi Surat Tilang ....................................................................................... 42 Gambar 9 Bukti Penerbitan Tilang......................................................................... 44 Gambar 10 Polantas Memberi Sosialisasi di SD ................................................... 45 Gambar 11 Polantas Memberi Sosialisasi di SMP ................................................ 46 Gambar 12 Polantas Memberi Sosialisasi di SMK/SMA ..................................... 47 Gambar 13 Polantas Memberi Sosialisasi di Perguruan Tinggi ........................... 48 Gambar 14 Motor Balap Liar................................................................................ 56

  DAFTAR TABEL Gambar 1 Data kecelakaan bulan Januari-Desember 2012 .................................... 58

  Gambar 2 Data kecelakaan bulan Januari-Desember 2013 .................................. 59 Gambar 3 Data kecelakaan bulan Januari-Desember 2014 .................................. 60 Gambar 4 Data Pelanggaran Lalu Lintas Rawan Kecelakaan .............................. 62

Dokumen yang terkait

TINJAUAN TERHADAP PENEGAKAN HUKUM PERKARA PELANGGARAN PASAL 112 AYAT (3) TENTANG ATURAN BELOK KIRI IKUTI ISYARAT LAMPU LALU LINTAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

1 15 30

PENERAPAN PASAL 57 AYAT (2) UNDANG-UNDANG NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP SUPORTER AREMA YANG KONVOI DI JALAN RAYA TIDAK MENGUNAKAN HELM

0 4 29

KEBIJAKAN KRIMINAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

0 3 2

PENGARUH PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG UNDANGUNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP KEDISIPLINAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI FISIP UNILA TAHUN 2011

4 16 65

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MELANGGAR UNDANG-UNDANG LALU LINTAS

0 18 78

TANGGUNGJAWAB BLU TRANSJAKARTA TERHADAP PIHAK KETIGA DALAM HAL TERJADI KECELAKAAN MENURUT UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

0 0 14

KESADARAN HUKUM ANGGOTA BEAT BORNEO COMMUNITY (BBC) SAMARINDA DALAM PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA SAMARINDA Muhammad Iqbal Julian

0 0 11

ANALISA HUKUM TERHADAP PELAJAR SEBAGAI PELAKU PELANGGARAN LALU LINTAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN ( Studi Polresta Pangkalpinang) SKRIPSI

0 0 14

JURNAL ILMU HUKUM IMPLIKASI PENARIKAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MELALUI UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DALAM PERSPEKTIF OTONOMI DAERAH Alexander Pangemanan ABSTRAK -

0 1 20

MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR DAN AKIBAT MODIFIKASI YANG TIDAK LULUS UJI MENURUT PASAL 277 UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

1 4 63