ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperol
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), CAPITAL
(NPF) DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN
SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE )
Disusun Oleh :
Eta Zulfina
NIM 21313059
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), CAPITAL
(NPF) DAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN
SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE )
Disusun Oleh :
Eta Zulfina
NIM 21313059
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakanorang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka
dengan keberhasilan saat mereka menyerah” (Thomas Alva Edision)“Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban, jika itu hanya dipikirkan Sebuah cita-cita juga adalah beban, jika itu hanya angan- angan”
PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati, ingin ku persembahkan sebuah karya kecil yang berhasil ku selesaikan ini kepada: Ayah dan ibuku tercinta,
Takkan pernah ku lupa atas semua pengorbanan dan
jerih payah yang engkau berikan untukku Serta doa yang senantiasa kau lantunkan untukku sehingga dapat ku raih semua mimpi-mimpi kuAsaku kelak semoga dapat membahagiakan ayah dan
ibu sampai akhir hayat..Doakan aku ayah, doakan aku ibu..
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA),Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap
Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah.Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penulisan skripsi ini tidak dapat mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Agama Islam Negeri Salatiga
3. Fetria Eka Yudiana, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri Salatiga
4. Ari Setiawan, S.Pd, MM selaku dosen pembimbing skripsi atas segala arahan dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar
5. Drs. Machfudz, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut agama Islam Negeri atas semua ilmu pengetahuan yang telah diberikan
6. Keluarga tercinta bapak, ibu dan adikku yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayang yang begitu melimpah dan doa yang tiada henti untuk mendoakanku agar selalu dijalan Allah SWT
7. Sahabat-sahabatku dek Dani, mas Herit, Indah, Galuh dan teman-teman yang telah memberi motivasi dan semangat untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini dan teman-teman FEBI 2013 Nurul, Teti, Demi, Puji, Lilik, Febri, Odhi dan mbak Eni terimakasih atas semua bantuannya
8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini penulis menyadari dan mengakui dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.
Salatiga, 4 September 2017 Eta Zulfina NIM: 213 13 059
ABSTRAK
Zulfina, Eta. 2017. Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah.
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1- Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Ari Setiawan, S.Pd, MM.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan
Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah
pada Perbankan Syariah. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016 yang berjumlah 12 dan dengan menggunakan penentuan sampel berupa purposive sampling didapatkan sampel dalam penelitian ini sejumlah 6 bank. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembiayaan murabahah sedangkan variabel independennya adalah ROA, CAR, NPF dan DPK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial hanya DPK yang berpengaruh signifikan positif terhadap pembiayaan, sedangkan CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan, sedangkan ROA dan NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah. Secara simultan variabel variabel ROA, CAR, NPF dan DPK berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig F0.013238 yang lebih kecil dari nilai signifikansi 5%. Kemampuan menjelaskan dari keempat variabel independen tersebut terhadap pembiayaan murabahah adalah sebesar 24% 2 sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjustedR , sedangkan sisanya 76% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian. Kata kunci: Pembiayaan Murabahah, Return On Asset (ROA), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga
(DPK)
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................ i LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... vi PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .............................................................. vii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii KATA PENGANTAR .................................................................................... x ABSTRAK ...................................................................................................... xii DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 10 D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 10 E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka .................................................................................... 13 B. Kerangka Teori .................................................................................... 16
C. Kerangka Penelitian ............................................................................ 27
D. Hipotesis .............................................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 32 B. . Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32 C. . Populasi dan Sampel ........................................................................... 33 D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 34
1. Dokumentasi ............................................................................ 35
2. Kepustakaan ............................................................................ 35
E. Skala Pengukuran ................................................................................ 35
F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................ 35
G. Teknik Analisis ................................................................................... 39
1. Uji Stasioneritas ...................................................................... 39
2. Uji Statistik Deskriptif ............................................................ 40
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 40
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 42
5. Uji Statistik ............................................................................... 43
H. Alat analisis ......................................................................................... 45
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................. 47 B. Analisis Data ....................................................................................... 47
1. Uji Stasioneritas ...................................................................... 47
2. Uji Statistik Deskriptif ............................................................ 49
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 50
a. Uji Multikolonieritas ................................................... 50
b. Uji Autokorelasi .......................................................... 51
c. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 52
d. Uji Normalitas ............................................................. 54
e. Uji Linieritas ............................................................... 55
4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 57
5. Uji Statistik ............................................................................. 59 2
a. Uji Koefisien Determinasi (R ) .................................... 59
b. Uji T test ......................................................................... 60
c. Uji F test ......................................................................... 65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 66 B. Saran .................................................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA CUTRRICULUM VITAE LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia ............................. 2Tabel 1.2 Komposisi Pembiayaan BUS dan UUS .......................................... 3Tabel 1.3 ROA, CAR, NPF, DPK dan Pembiayaan Murabahah pada BUS ... 5Tabel 1.4 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 6Tabel 2.1 Kriteria Pembiayaan ........................................................................ 21Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Indikator Penelitian ................................ 38Tabel 4.1 Hasil Pengujian Unit Root Test pada Level ................................... 48Tabel 4.2 Hasil Pengujian Unit Root Test pada 1st Difference ........................ 48Tabel 4.3 Uji Statistik Deskriptif .................................................................... 49Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................. 51Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 52Tabel 4.6 Hasil Uji Glejser ............................................................................. 53Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas ........................................................................... 55Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 58Tabel 4.9 Hasil Uji T test ................................................................................... 60DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Model Penelitian ....................................................................... 27
4.1 Uji Normalitas ........................................................................................... 54
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank syariah sebagaimana bank konvensional memiliki fungsi
sebagai perantara jasa keuangan, memiliki tugas pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan mendasar antara kedua bank tersebut hanyalah bank syariah melakukan kegiatan usahanya tidak berdasarkan bunga (interest fee), namun didasarkan pada prinsip syariah atau prinsip pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing principle) (Rimadhani dan Erza, 2011: 2).
Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu negara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam perekonomian adalah kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, keadilan sosial- ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata, stabilitas nilai uang, mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil dan pelayanan yang efektif (Setiawan, 2016: 28).
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, perbankan syariah saat ini masih berada pada tahap perkembangan dengan tetap gencar untuk meningkatkan pangsanya, salah satunya dari sisi penyaluran dana atau pembiayaan. Selama tahun 2010, perbankan syariah yang merupakan instrumen pengembangan ekonomi nasional telah mampu memberikan dukungan besar terhadap pengembangan sektor riil yang ada. BI mencatat pada bulan Oktober 2010 total aset perbankan syariah sudah mencapai Rp 86 triliun (Pratami, 2011: 16).
Berikut adalah tabel perkembangan perbankan syariah selama tahun 2014 sampai Juni 2017.
Tabel 1.1 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia
tahun 2012- Juni 2017
Indikasi 2012 2013 2014 2015 2016 Juni 2017BUS
11
11
12
12
13
13 UUS
24
23
22
22
21
21 BPRS 158 160 163 163 166 167
Sumber : Bank Indonesia:2017
Dari Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan perbankan syariah berdasarkan laporan tahunan BI bahwa secara kuantitas, pencapaian perbankan syariah terhitung stagnan dalam jumlah bank. Dari tahun 2012 sampai bulan juni 2017 jumlah Bank Umum Syariah (BUS) bertambah dua bank. Sedangkan jumlah bank konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS)dari tahun 2012 sampai Juni 2017 justru berkurang tiga bank. Namun jumlah bank pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dari tahun 2012 sampai juni 2017 bertambah cukup banyak yaitu 9 bank.
Menurut Zainul (2009: 19), fungsi intermediasi yang terpenting bagi bank adalah fungsi pembiayaan. Pembiayaan merupakan indikator utama untuk mengukur perkembangan/pertumbuhan pangsa pasar perbankan syariah nasional. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat memilih jenis pembiayaan yang sesuai dengan kondisi arus kas perusahaannya atau jangka waktu kebutuhan dan jumlah pinjamannya.
Berikut adalah tabel komposisi pembiayaan yang diberikan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah :
Tabel 1.2 Komposisi Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit UsahaSyariah (Miliar rupiah)
Akad Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan
Desember Desember Desember Desember Desember 2012 2013 2014 2015 2016Mudharabah 12.023 13.625 14.354 14.820 14.643 Musyarakah 27.667 39.874 49.336 60.713 66.730 Murabahah 88.004 110.565 117.371 122.111 128.624
- Qardh
5.965 3.951 3.951 Istishna 376 582 633 770 820
- Ijarah
11.620 10.631 9.535
Total 128.070 164.646 199.279 212.996 224.303
Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah Indonesia, diolahDari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pembiayaan murabahah mendominasi pembiayaan perbankan syariah di Indonesia. Berdasarkan statistik perbankan syariah periode Desember 2016 menyebutkan bahwa pembiayaan murabahah adalah sebesar Rp. 128.624 miliar. Sedangkan pembiayaan mudharabah yaitu sebesar Rp. 14.643 miliar, serta pembiayaan musyarakah yaitu sebesar Rp. 66.730 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan dengan basis jual-beli (murabahah) memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pembiayaan dengan basis bagi hasil (mudharabah dan musyarakah).
Me nurut Syafi’i (2001: 18), pembiayaan murabahah adalah jual- beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Sedangkan menurut glossary OJK, akad murabahah adalah perjanjian pembiayaan berupa transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.
Banyak faktor yang mempengaruhi bank dalam menyalurkan pembiayaannya, baik faktor yang berasal dari internal bank maupun faktor yang berasal dari eksternal bank. Untuk melihat kondisi internal perusahaan, biasanya pihak bank merujuk pada laporan keuangan bank yang diindikasikan dengan berbagai rasio keuangan. Adapun beberapa rasio keuangan yang sering digunakan untuk menilai kondisi internal perusahaan antara lain: rasio permodalan bank yang diwakili oleh rasio
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan rasio profitabilitas bank yang
diwakili oleh Return on Asset (ROA) (Nurbaya, 2013: 20).Menurut Wuri (2011: 28), untuk menjaga kesehatan bank, diperlukan rambu-rambu dalam penanaman dananya. Hal tersebut tertuang dalam UU No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi UU No.
10 Tahun 1998, dalam pasal 29 ayat 2: “Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati- hatian”, dan ayat 3: “dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank”. Dalam penentuan kesehatan suatu bank, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah rasio Rentabilitas (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), pembiayaan yang macet (NPF) dan dana yang terhimpun dari masyarakat (DPK).
Kondisi Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR),
Non Performing Financing (NPF), DPK dan pembiayaan murabahah
pada perbankan syariah di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3
Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan
Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah
(Miliar rupiah)2012 2013 2014 2015 2016 ROA
1,94 1,58 0,41 0,49 0,64
CAR 14,14 14,42 15,74 15,02 15,21
NPF 3,43 4,82 3,38 3,19 3,1DPK 147.512 183.534 217.858 231.175 247.760
Pembiayaan 88.004 110.565 117.371 122.111 128.624
MurabahahSumber: Statistik Perbankan Indonesia, diolah
Berdasarkan data yang tersaji dalam tabel 1.3, terdapat fenomena bisnis dalam penyaluran dana pembiayaan pada bank umum syariah.
Dapat dilihat ROA, CAR, NPF, dan DPK mengalami fluktuasi. Tetapi hal tersebut tidak terjadi pada pembiayaan. Pembiayaan yang dimiliki justru mengalami peningkatan.
Sebelumnya telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ROA, CAR, NPF dan DPK terhadap pembiayaan murabahah yaitu:
Tabel 1.4 Penelitian TerdahuluNo Peneliti Variabel Hasil
1 Hibatul haqqi
1. NPF (X1) Hasil penelitian menunjukkan (2016)
2. FDR (X2) bahwa NPF, FDR, Inflasi dan
3. CAR (X3) CAR secara simultan
4. Inflasi (X4) berpengaruh terhadap proporsi 5.Pembiayaan pembiayaan murabahah. murabahah (Y) Sedangkan untuk hasil secara parsial, variabel NPF berpengaruh positif terhadap proporsi pembiayaan murabahah, CAR berpengaruh negatif terhadap proporsi pembiayaan murabahah. Sedangkan variabel FDR dan Inflasi tidak mempunya pengaruh yang signifikan terhadap proporsi pembiayaan murabahah.
2 Jamilah
1. DPK (X1) Hasil penelitian ini Wahidahwati
2. CAR (X2) menunjukkan bahwa dana pihak (2016)
3. ROA (X3) ketiga berpengaruh positif
4. NPF (X4) terhadap pembiayaan
5. BOPO (X5) mudharabah, Capital Adequacy
6. Pembiayaan Ratio berpengaruh positif Mudharabah (Y) terhadap pembiayaan mudharabah, Return On Asset berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah,Non
Performing Financing tidak
berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap pembiayaan mudharabah.
3 Lifstin
1. DPK (X1) Hasil penelitiannya menyatakan Wardiantika
2. CAR (X2) bahwa secara simultan variabel dan Rohmawati
3. NPF (X3) DPK, CAR, NPF dan SWBI Kusumaningtias
4. SWBI (X4) berpengaruh terhadap (2014)
5. Pembiayaan pembiayaan murabahah. Secara murabahah (Y) parsial DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah. NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah. Sedangkan CAR dan SWBI tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah.
4 Linda
1. CAR (X1) Hasil penelitian ini Widyaningrum
2. NPF (X2) menunjukkan bahwa secara dan Dina
2. FDR (X3) simultan , CAR, NPF, FDR dan Fitrisia
3. OER (X4) OER berdampak signifikan Septiarini
4. ROA (Y) terhadap ROA. Sedangkan (2015) secara parsial , CAR, NPF dan
FDR tidak berdampak signifikan terhadap ROA , selain OER berdampak signifikan terhadap ROA.
5 Umiyati dan
1. DPK (X1) Hasil penelitian menunjukkan Leni Tantri Ana
2. FDR (X2) secara parsial bahwa Return on (2017)
3. ROA (X3) Asset (ROA), Performing
4. Inflasi (X4) Financing (NPF) dan Inflasi
5. Pembiayaan tidak berpengaruh signifikan (Y) terhadap Pembiayaan.
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Financing to
Deposit Ratio (FDR)
berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan.
Sumber: data diolah, 2017
Dari beberapa penelitian terdahulu ditemukan perbedaan penelitian yang terletak pada variabel independen dan objek penelitian. Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) menggunakan variabel independen DPK, CAR, NPF dan SWBI. Widyaningrum dan Septiarini (2015) menggunakan variabel independen CAR, NPF, FDR, dan OER. Rimadhani dan Erza (2011) menggunakan variabel independen DPK, Profit Margin, NPF dan FDR.
Umiyati dan Ana (2017) menggunakan variabel independen DPK, FDR, ROA, NPF dan Inflasi. Haqqi (2016)menggunakan variabel independen NPF, FDR, inflasi dan CAR. Kusnianingrum dan Riduwan (2016) menggunakan variabel independen NPF, FDR, DPK dan CAR. Jamilah (2016) menggunakan variabel independen DPK, CAR, ROA dan BOPO. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen ROA, CAR, NPF dan DPK.
Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Widyaningrum dan Septiarini (2015) melakukan penelitian pada BPRS. Rimadhani dan Erza (2011) melakukan penelitian pada BSM. Umiyati dan Ana (2017) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Haqqi (2016) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Kusnianingrum dan Riduwan (2016) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Jamilah (2016) melakukan penelitian pada Bank Muamalat Indonesia. Pada penelitian ini objek penelitiannya pada 10 bank umum syariah.
Pembiayaan murabahah penting karena karakteristiknya yang pasti dalam besaran angsuran dan margin keuntungan. Dan juga melahirkan persepsi bahwa penggunaan akad murababah dapat mengurangi tingkat risiko pembiayaan. Dominasi pembiayaan murabahah dibandingkan pembiayaan-pembiayaan dengan akad lain juga membuktikan bahwa untuk mempertahankan profitabilitas dan efisiensi serta pengelolaan risiko pembiayaan, bank syariah akan cenderung memaksimalkan pembiayaan dengan akad murabahah dibandingkan akad-akad lain. Jika dikaitkan dengan nilai risiko pembiayaan, pembiayaan murabahah memiliki karakteristik risiko yang paling rendah di antara pembiayaan-pembiayaan lain. (Ahmed dan Khan, 2005: 34)
Dengan adanya latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul
“Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan SyariahPeriode Tahun 2012-
2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap pembiayaan murabahah ?
2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pembiayaan murabahah ?
3. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan murabahah ?
4. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap pembiayaan murabahah
2. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pembiayaan murabahah
3. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap pembiayaan murabahah
4. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah
D. Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yakni manfaat akademis dan praktis.
1. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk: a) Mengetahui pengelolaan laporan keuangan dalam sebuah perusahaan yang pada khususnya perbankan syariah b) Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai pembanding hasil riset penelitian yang berkaitan dengan pembiayaan murabahah. c) Dapat menambah pemahaman mengenai konsep-konsep yang telah dipelajari dengan membandingkan dalam praktik perbankan khususnya yang berkaitan dengan tema perbankan syariah dan penyaluran pembiayaan d) Menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian penelitian.
2. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat untuk: a) Memberikan pembuktian tentang hubungan ROA, CAR, NPF dan simpanan (DPK) terhadap pembiayaan b) Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen bank syariah dalam mengambil keputusan untuk mengelola manajemen bank yang baik, sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
c) Penelitian ini diharapkan berguna bagi penelitian lebih lanjut yang terkaitan dengan topik penelitian ini d) Dapat memberikan kontribusi yang positif dalam memberikan informasi mengenai kondisi perbankan syariah kepada masyarakat dan dalam rangka mensosialisasikan kepada masyarakat E.
Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini akan dibagi dalam lima (5) bab dan setiap bab dibagi atas beberapa sub bab dengan kebutuhan pembahasan dan uraiannya sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang telaah pustaka yang menguraikan
ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis.
BAB III Metode Penelitian Berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian,dan alat analisis
BAB IV Analisis Data Pada bab ini penulis mencoba memberikan deskripsi objek penelitian dan analisis data perusahan. BAB V Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran atas hasil
penelitian disesuaikan dengan rumusan masalah yang disajikan secara singkat dan jelas.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Untuk mendukung penelitian ini, ada beberapa penelitian yang
pernah dilakukan oleh Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) yang meneliti tentang pengaruh DPK, CAR, NPF dan SWBI terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan variabel DPK, CAR, NPF dan SWBI berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah. Secara parsial DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah. NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah. Sedangkan CAR dan SWBI tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Widyaningrum dan Septiarini (2015) yang meneliti tentang pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER terhadap ROA pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia.
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan CAR, NPF, FDR dan OER berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan secara parsial CAR, NPF dan FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Namun OER berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Penelitian Rimadhani dan Erza (2011) tentang analisis variabel- variabel yang mempengaruhi pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri dengan hasil penelitian DPK berpengaruh positif dan signifikan, margin keuntungan berpengaruh negatif dan tidak signifikan, NPF berpengaruh positif dan signifikan, FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan.
Umiyati dan Ana (2017) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia dengan hasil penelitian bahwa secara parsial bahwa Return on
Asset (ROA), NonPerforming Financing (NPF) dan Inflasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan.
Pada penelitian Haqqi (2016) yang berjudul analisis pengaruh Non
Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), inflasi
dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap proporsi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia dapat disimpulkan bahwa NPF, FDR, Inflasi dan CAR secara simultan berpengaruh terhadap proporsi pembiayaan murabahah. Sedangkan untuk hasil secara parsial, variabel NPF berpengaruh positif terhadap proporsi pembiayaan murabahah, CAR berpengaruh negatif terhadap proporsi pembiayaan murabahah. Sedangkan variabel FDR dan Inflasi tidak mempunya pengaruh yang signifikan terhadap proporsi pembiayaan murabahah.
Kusnianingrum dan Riduwan (2016) meneliti tentang determinan pembiayaan murabahah dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa NPF, FDR, DPK dan CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah.
Jamilah (2016) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa DPK dan CAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah sedangkan ROA dan BOPO berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah.
Dari beberapa penelitian terdahulu ditemukan perbedaan penelitian yang terletak pada variabel independen dan objek penelitian.
Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) menggunakan variabel independen DPK, CAR, NPF dan SWBI. Widyaningrum dan Septiarini (2015) menggunakan variabel independen CAR, NPF, FDR, dan OER. Rimadhani dan Erza (2011) menggunakan variabel independen DPK, Profit Margin, NPF dan FDR.
Umiyati dan Ana (2017) menggunakan variabel independen DPK, FDR, ROA, NPF dan Inflasi. Haqqi (2016)menggunakan variabel independen NPF, FDR, inflasi dan CAR. Kusnianingrum dan Riduwan (2016) menggunakan variabel independen NPF, FDR, DPK dan CAR. Jamilah (2016) menggunakan variabel independen DPK, CAR, ROA dan BOPO. Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen ROA, CAR, NPF dan DPK.
Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Widyaningrum dan Septiarini (2015) melakukan penelitian pada BPRS. Rimadhani dan Erza (2011) melakukan penelitian pada BSM. Umiyati dan Ana (2017) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Haqqi (2016) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Kusnianingrum dan Riduwan (2016) melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah. Jamilah (2016) melakukan penelitian pada Bank Muamalat Indonesia. Pada penelitian ini objek penelitiannya pada 10 bank umum syariah.
B. Kerangka Teori 1. Teori Pembiayaan
Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak lepas dari masalah kredit. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kredit merupakan kegiatan utamanya. Perkreditan digunakan dalam bank konvensional sedangkan pembiayaan digunakan dalam bank syariah. Besarnya pembiayaan yang disalurkan akan menentukan keuntungan pada bank.
Menurut UU. No. 10 Tahun 1998, pengertian kredit adalah suatu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kepsekatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga."
Menurut Muljono (2007) dalam bukunya berjudul “Manajemen perkreditan bagi Bank komersiil” mendefinisikan bahwa kredit adalah
“kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjamandengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada su atu jangka waktu yang disepakati”.
Dalam membentuk kebijaksanaan pengkreditan yang baik akan memerlukan kerja sama yang erat dari semua pihak manajemen sesuai dengan porsnya masng-masing dalam mengelola informasi ekstern/intern untuk menjadikan suatu kebijaksanaan (Muljono, 2001).
Adapun untuk menetapkan kebijaksanaan perkreditan tersebut harus diperlihatkan 3 asas pokok yaitu: a. Asas likuiditas, yaitu suatu asas yang mengharuskan untuk tetap dapat menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya akan sangat parah yaitu hilangya kepercayaan dari para nasabahnya atau dari masyarakat luas. Suatu bank dikatakan likuid apabila memenuhi beberapa kriteria antara lain: 1) Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.
2) Bank tersebut memiliki assets lainnya yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarannya.
3) Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash
assets baru melalui berbagai bentuk utang.
b. Asas solvabilitas, usaha pokok perbankan yaitu menerima simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit. c. Asas rentabilitas, sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba baik untuk memeprtahankan eksistensinya maupun untuk keperluan mengembangkan dirinya.
Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi kebijakan perkreditan yaitu: 1) Keadaan perekonomian (inflasi, kurs, suku bunga, jumlah uang beredar, export dll) dan perkembangan politik.
2) Peraturan-peraturan penguasa moneter yang ada. 3) Kemampuan bank yang bersangkutan dalam mengumpulkan dana dengan biaya yang relatif murah.
4) Volume permintaan kredit dari masyarakat bisnis. 5) Tingkat (besarnya) laba yang diharapkan. 6) Kemampuan manajemen bank itu sendiri. 7) Para saingan dari bank-bank/lembaga keuangan lainnya yang memasarkan jasa perkreditan.
2. Return On Asset (ROA)
Menurut Sawir (2005: 18), Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Alasan dari pencapaian laba perbankan tersebut dapat berupa kecukupan dalam memenuhi kewajiban terhadap pemegang saham, penilaian atas kinerja pimpinan dan meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya.
Laba yang tinggi membuat bank mendapat kepercayaan dari masyarakat yang memungkinkan bank untuk menghimpun modal yang lebih banyak sehingga bank melakukan ekspansi pembiayaan.
Tingkat laba atau profitability yang diperoleh oleh bank ini biasanya diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar ROA yang baik adalah sebesar 1,5% meskipun ini bukan suatu keharusan.
Rumus ini telah digunakan oleh Toto Prihadi (2008: 68) sebagai berikut:
3. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kekayaan suatu bank terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang merupakan penjamin solvabilitas bank, sedangkan dana (modal) bank dipergunakan untuk modal kerja dan penjamin likuiditas bank bersangkutan. Dana bank adalah sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya (Sinungan,1997: 50).
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001, tertimbang menurut risiko yang dinyatakan dalam Capital Adequacy Ratio (CAR).
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana- dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain (Dendawijaya, 2009: 121). Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya finansial yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.
Rumus ini telah digunakan oleh Kuncoro dan Suhardjono (2011: 248) yaitu: 4.
Non Performing Financing (NPF)
Indikator yang menunjukkan kerugian akibat risiko kredit adalah nilai non performing loan (NPL), yang dalam terminologi bank syariah disebut non - perfoming financing (NPF). Menurut Rimadhani (2012: 9), Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet. Salah satu risiko usaha bank menurut Peraturan Bank Indonesia adalah risiko kredit, yang didefinisikan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajiban.
Menurut Antonio (2001: 4), semakin tinggi tingkat pembiayaan bermasalah maka akan menyebabkan tingkat permintaan pembiayaan oleh masyarakat turun.
Dalammemberikan pembiayaan, bank harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya.
Setelah pembiayaan diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan pembiayaan serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban. Jadi semakin kecil NPF maka pembiayaan murabahah semakin baik.
Menurut Rivai (2013:211), kriteria pembiayaan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kriteria PembiayaanNo Kualitas Kriteria Pembiayaan
1 Lancar
a. Pembayaran angsuran pokok dan/atau bagi hasil tepat waktu b. Memiliki rekening yang aktif
c. Bagian dari pembiayaan yang dijamin dengan agunan tunai (cash colateral)
2 Perhatian Khusus a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bagi hasil yang belum melampaui 90 hari c. Mutasi rekening relatif aktif
d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan
e. Didukung oleh pinjaman baru
3 Kurang Lancar
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bagi hasil b. Sering terjadi cerukan
c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari
e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.
f. Dokumentasi pinjaman yang lemah g. Pencadangan 15% dari kredit kurang-agunan
4 Diragukan
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bagi hasil b. Terdapat cerukan yang bersifat permanen c. Terdapat wanprestasi lebih dari 180 hari d. Terdapat kapitalisasi bunga
e. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian pembiayaan maupun pengikatan jaminan
f. Percadangan 50% dari kredit diragukan-agunan
5 Macet
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bagi hasil b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar
d. Pencadangan 100% dari kredit macet-agunan
Sumber: Rivai (2013:211)
Penanganan pembiayaan bermasalah hanya dalam rangka bagaimana mengupayakan agar pembiayaan macet tersebut dapat kembali terutama dengan eksekusi jaminan yang ada. Pembiayaan yang sudah ada tanda kearah NPF, memerlukan perhatian agar tidak menjadi lebih buruk atau mendatangkan kerugian yang lebih besar.
Rumus ini telah digunakan oleh Rimadhani (2012: 9) sebagai berikut : Kualitas pembiayaan bank akan dikatakan buruk apabila rasio