PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN AL MUHSIN PURWOSARI, KOTA METRO - Raden Intan Repository

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN AL MUHSIN PURWOSARI, KOTA METRO

  

Skripsi

DiajukanUntukMelengkapiTugas-TugasdanMemenuhiSyarat-

SyaratGunaMendapatkanGelarSarjanaS1 dalamIlmuTarbiah Dan Keguruan

  Oleh:

  

Rahmat Ramadhan

NPM. 1311010233

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTANLAMPUNG

1439 H / 2017 M

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN

  

AL MUHSIN PURWOSARI, KOTA METRO

Skripsi

DiajukanUntukMelengkapiTugas-TugasdanMemenuhiSyarat-

SyaratGunaMendapatkanGelarSarjana S1 dalamIlmuTarbiah Dan Keguruan

  Oleh:

  

Rahmat Ramadhan

NPM. 1311010233

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

  

Pembimbing I : Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag

Pembimbing II : Drs. H. Mukti SY, M.Ag

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

  

1439 H / 2017 M

  ABSTRAK Pembaharuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantrn Al Muhsin Purwosari, Kota Metro

  Oleh: Rahmat Ramadhan

  Pendidikan adalah proses “memanusiakan” manusia. Dengan pendidikan kita akan menjadi makhluk ciptaan tuhan yang sesungguhnya, karena pendidikan akan menjadikan kita berakhlak dan beradab. Melalui pendidikan pulalah, manusia baru bisa menjalankan fungsi hakiki yakni menjadi hamba Allah SWT dan memerankan misi penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi.

  Berdasarkan uraian di atas permasalaha pokok dalam penelitian ini adalah : bagaimana pembaharuan pendidikan Islam dipondok pesantren Al Muhsin purwosari, Metro ?

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pembaharuan pendidkan Islam dipondok pesantren Al Muhsin purwosari Metro. Sedangkan kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pondok atau sekolah lain untuk melakukan pembaharuan pendidikan.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penetitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawacara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi. Analisis data yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, metode analisis data yang dilakukan dengan tiga langkah analisis data kualitatif, yaitu: data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan

conclusion drawing / varification. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi.

  Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di pondok pesantren Al Muhsin dapat disimpulkan bahwa memang ada pembaharuan pendidikan Islam dipondok tersebut dengan tiga aspek pembaharuan yaitu, pembaharuan metode belajar, pembaharuan evaluasi, dan pembaharuan organisasi atau manajemen.

  

MOTTO

Tanpa pembaharuan, hidup kita “ mandhek” dan “menthok”.

  Kesuksesan hidup yang sejati tidak bisa dinikmati bila kondisi hidup kita hari ini dan seterusnya sama saja.

  

                

                 

   

  Artinya : “bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya

  Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada

  1

  pelindung bagi mereka selain Dia ”. (Q.S. Ar Rad, ayat: 11)

  1

  

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah menberikan rahmat-NYA.

  Sebagai bukti hormat dan kasih sayang, saya persembahkan karya ini untuk orang- orang yang telah berjasa dalam hidup saya:

  1. Bapak Sudiono dan Ibu Sumiyati yang telah membesarkan dan juga mendidik saya hingga seperti saat ini, yang senantiasa memberikan dukungan terbesar dalam hidup saya baik moril maupun materil dan mendidik dengan penuh kasih sayang serta tak pernah putus do’a dan motivasinya sehingga penulis mampu untuk meraih apa yang penulis harapkan dan cita-citakan yakni menjadi orang yang berilmu.

2. Kakak perempuan saya Nurul Badriyah, yang selalu mendukung dan membantu saya dalam mengerjakan skripsi ini.

  3. Terkhusus almamater tercinta (UIN Raden Intan Lampung) yang telah memberikan pengamalan yang sangat berharga untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama Rahmat Ramadhan dilahirkan di Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat Kota Metro pada tanggal 01 Maret 1994, penulis adalah putra ke-dua dari bapak Sudiono dan ibu Sumiyati.

  Penulis memulai pendidikan dasarnya di SDN 1 Metro Pusat tahun 2001- 2007, melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Muhammadiyah 1 Metro 2007-2009 dan pendidikan sekolah menengah atas di MAN 1 Metro Lampung Timur tahun 2010-2013. Pada tahun 2013 penulis meneruskan pendidikan di perguruan tinggi di UIN Raden Intan Lampung pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Pada tahun 2013 penulis Alhamdulillah diterima di IUN Raden Intan Lampung dengan mengambil Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) sampai dengan sekarang. Penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kresnomulyo selama empat puluh hari pada tahun 2016 dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama sekitar dua bulan di SMKN 5 Bandar Lampung.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT Rabb Semesta Alam dengan seluruh isinya. Hanya kepada-Nya kami menyembah dan hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan. Atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya diyaumil akhirat kelak.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis juga menyadari akan kekurangan- kekurangan dari skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan agar penyusunan-penyusunan yang akan datang hasilnya akan lebih baik dan lebih bermanfaat.

  Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak, kiranya tidak berlebihan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang Terhormat: 1.

  Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Dr. Rizal Firdaos, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

  4. Bapak Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag, selaku Pembimbing I dan bapak Drs.

  Mukti SY, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan saran serta bimbingannya dengan penuh kebijaksanaan dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang membimbing penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

  6. Kepala perpustakaan UIN Raden Intan Lampung serta seluruh staff-staff yang telah meminjamkan buku guna keperluan penyusunan skripsi dan keperluan ujian.

  7. Staff karyawan/karyawati UIN Raden Intan Lampung yang telah membantu mempermudah proses penyusunan penulisan skripsi.

  8. Sahabat angkatan 2013 Pendidikan Agama Islam kelas E, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu , selalu memberikan do’a serta semangat agar tidak bermalas-malasan mengerjakan skripsi.

  9. Sahabat KKN kelompok 126 desa Kresno Mulyo, Pringsewu yang telah memberikan dukungan serta pengalaman yang berharga.

  10. Sahabat PPL di SMK N 5 Bandar Lampung.

  11. Ustadz Ahmad Nur Wahid selaku Mudir Mahad, Ustadz Farhad Asy Syujadi selaku Kabid Dakwah, Ustadz Karimatal selaku Kabid Kurikulum serta

12. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berjasa membantu penyelesaian penulisan skripsi ini.

  Semoga bantuan yang ikhlas dari semua pihak tersebut mendapat amal dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Semoga penyusunan skripsi ini memberikan sumbangsih yang dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Aamiin ya Robbal ‘Alamiin.

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Bandar Lampung, Juli 2017 Penulis,

RAHMAT RAMADHAN NPM. 1311010233

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Penegasan Judul ................................................................................ 1 B. Alasan Memilih Judul ....................................................................... 2 C. Latar Belakang Masalah ................................................................... 2 D. Identifikasi Masalah ......................................................................... 10 E. Batasan Masalah ............................................................................... 10 F. Rumusan Masalah ............................................................................ 11 G. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pembaharuan Pendidikan ................................................................. 12 1. Pengertian Pembaharuan.............................................................. 12 2. Pengertian Pembaharuan Pendidikan........................................... 16 3. Aspek-aspek Pembaharuan Pendidikan ....................................... 19 B. Pendidikan Islam .............................................................................. 21 1. Pengertian Pendidikan Islam ...................................................... 21 2. Sumber-sumber Pendidikan Islam .............................................. 35 3. Dasar-dasar Pendidikan Islam .................................................... 51 4. Tujuan Pendidikan Islam ............................................................ 39 C. Macam-macam dan Jenis Pendidikan .............................................. 43 1. Lembaga Pendidikan In Formal (keluarga)................................ 44 2. Lembaga Pendidikan Formal ..................................................... 45 3. Lembaga Pendidikan Non Formal ............................................. 49 D. Pondok Pesantren ............................................................................. 50 1. Pengertian Pondok Pesantren ..................................................... 50 2. Karakteristik Pondok Pesantren ................................................. 51 3. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren ........................................ 52

  BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian........................................................................... 55 1. Jenis Penelitian .......................................................................... 55 2. Sifat Penelitian .......................................................................... 56 3. Pendekatan Masalah .................................................................. 56 4. Tempat Penelitian ...................................................................... 57 5. Sumber Data .............................................................................. 57 B. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 58 1. Observasi ................................................................................... 58 2. Interview .................................................................................... 59 3. Dokumentasi .............................................................................. 60 C. Teknik Analisis Data ...................................................................... 61 1. Data Reduction (Resuksi Data) ................................................. 62 2. Data Display (Penyajian Data) .................................................. 62 3. Conclusion/varification ............................................................. 63 BAB IV ANALISIS PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN AL MUHSIN PURWOSARI, METRO A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Metro .................................. 64 1. Muqoddimah ............................................................................ 64 2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Metro ............... 64 3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Al Muhsin ............................. 65 4. Data Pesantren ........................................................................... 66 5. Data Santri Pondok Pesantren Al Muhsin TP 2016/2017 ......... 68 B. Analisis Tentang Pembaharuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Al Muhsin ...................................................................... 71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 82 B. Saran .............................................................................................. 82 C. Penutup ........................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  TabeL1 : Santri Pondok Pesantren Al Muhsin TP 2016/2017

  DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Kerangka Wawancara/ Interview ..........................................

  Lampiran 2 Kerangka Observasi ............................................................... Lampiran 3 Kerangka Dokumentasi ......................................................... Lampiran 4Daftar Nama Responden ............................................................. Lampiran 5 Kartu Konsultasi ................................................................... Lampiran 6 Pengesahan Proposal ............................................................ Lampiran 7 Surat Permohonan Penelitian................................................ Lampiran 8 Surat Balasan Penelitian .......................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Skripsi ini berjudul “PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI

  untuk menghindari

  PONDOK PESANTREN AL MUHSIN PURWOSARI, METRO”,

  

kesalahan dalam memahami tujuan dan maksud dari skripsi ini, perlu dijelaskan mengenai

pengertian judul tersebut.

  Pembaharauan dapat diartikan sebagai penemuan baru. Istilah pembaharuan adalah merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan dirasakan sebagai hal yang baru oleh manusia, seseorang, atau bahkan masyarakat, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia atau masyarakat secara umum.

  Pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan sadar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan kekurangannya. Dari kedua pengertian di atas yaitu pengertian nilai dan pendidikan Islam dapat diambil definisi bahwa nilai- nilai pendidikan Islam adalah kumpulan dari prinsip-prinsip hidup yang saling terkait yang berisi ajaran-ajaran islam guna memilihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia

  1 seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma atau ajaran Islam.

B. Alasan Memilih Judul 1.

  Karena tertarik dengan perkembangan pondok pesantren Al Muhsin yang pesat.

  2. Untuk mengetahui pembaharuan yang ada di pondok pesantren Al Muhsin terkait pendidikan Islam.

  3. Menambah wawasan tentang sistem pendidikan Islam di pondok pesantren Al Muhsin.

C. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan merupakan persoalan yang sangat penting bagi semua kalangan, serta memiliki daya tarik tersendiri untuk terus dikaji secara lebih mendalam dan komprehensif, serta selalu hangat untuk selalu dibicarakan. Hal ini karena pendidikan Islam berperan untuk membina manusia secara utuh (kaffah) dan seimbang (tawazzun). Pendidikan sebagai usaha pembinaan dan pengembangan pribadi manusia baik dalam aspek rohani dan jasmaniah, yang harus berlangsung secara bertahap. Banyak ahli filsafat pendidikan memberikan arti pendidikan sebagai suatu

  2 proses bukan suatu seni atau tehnik.

  1

  Pendidikan adalah proses “memanusiakan” manusia. Dengan pendidikan kita akan menjadi makhluk ciptaan tuhan yang sesungguhnya, karena pendidikan akan menjadikan kita berakhlak dan beradab. Melalui pendidikan pulalah, manusia baru bisa menjalankan fungsi hakiki yakni menjadi hamba Allah SWT dan memerankan

  3 misi penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi (QS. 2:3).

          

  

Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,

dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada 4 mereka.

  Dalam konteks Islam pendidikan secara bahasa ada tiga kata yang digunakan yaitu at-tarbiyah, al-

  ta’lim, dan al-ta’dib. Ketiga kata tersebut memiliki makna yang

  5 saling berkaitan saling cocok untuk pemaknaan pendidikan dalam Islam.

  Pada hakekatnya, pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan pribadi dan strata sosial anak. Dengan demikian, anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar serta dapat memenuhi tuntutan maupun kebutuhanya yang semakin kompleks dan beraneka ragam. Inilah sebabnya pendidikan selalu mengalami perkembangan dan pembaharuan dari masa ke masa.

  Oleh karena itu Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. Hubungan tersebut bersifat organis fungsional dimana pendidik difungsikan sebagai 3 Hidayat Nurwahid, Sekolah Islam Terpadu: Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Sya ’ami Cipta Media, 2006), h. 1. 4 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT. Sygma Examedia

  alat untuk mencapai tujuan ke-Islaman dan Islam menjadi kerangka dasar serta

  

6

pondasi pengembangan pendidikan Islam.

  Dalam perspektif keagamaan, belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadilah : 11 yang berbunyi :

                                 

  

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

  7 Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

  Agama Islam mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan, baik dunia maupun ukhrawi, salah satu ajaran tersebut adalah mewajibkan umat Islam untuk melakukan pendidikan. Dalam konteks Islam pendidikan secara bahasa ada tiga kata yang digunakan yaitu at-tarbiyah, al-

  ta’lim, dan al-ta’dib.

  Ketiga kata tersebut memiliki makna yang saling berkaitan saling cocok untuk

  8 pemaknaan pendidikan dalam Islam.

  6 7 Ahmad Tafsir, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam , (Bandung: Mimbar, 2004), h. 5.

  Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT. Sygma Examedia Tak dipungkiri pendidikan juga merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim. Dengan demikian sudah selayaknya jika pendidikan agama dilaksanakan secara intensif, baik di lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Dalam mengembangkan dan memberdayakan potensi manusia, proses pendidikan pada hakikatnya mempunyai tiga peran yang prosesnya berjalan secara simultan yaitu

  9 proses belajar, proses ekonomi dan sosial budaya.

  Seiring berjalannya waktu, pendidikan kini telah mengalami berbagai macam revolusi guna mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Mulai daerah perkotaan hingga pedesaan mulai menerapkan beraneka ragam sekolah unggulan. Respon masyarakat dengan kehadiran pondok pesantren unggulan pun sungguh baik, mereka sadar dan tergugah untuk menyekolahkan putranya agar masa depan anaknya lebih baik dan terjamin.

  Pondok pesantren Islam telah dikenal kegiatan di Nusantara ini sejak tahun 1853 dengan jumlah murid sekitar 16.556 dan tersebar pada 13 Kabupaten di Jawa.

  Jumlahnya dari tahun ketahun makin meningkat, pada tahun 1981 telah terdaftar

  10 5.661 pondok pesantren dengan 938.597 santri yang diasuhnya.

  Pondok pesantren unggulan yang hadir saat ini, tentu berpedoman pada inovasi kekinian dan sengaja di setting khusus memenuhi kebutuhan modernitas yang 9 Hujair Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2003), h.

  23. 10 berkembang sangat pesat. Pesantren unggulan juga mencoba tampil beda dengan mengadopsi bermacam sistem pendidikan yang sangat professional dan dilengkapi dangan berbagai macam fasilitas mewah yang memadai. Alat-alat dan media belajar juga tercukupi yang tersediakan untuk peserta didik. Pesantren unggulan berusaha menampilkan visi orientasi pendidikannya pada dataran realitas. Berbagai kemungkinan masa depan yang akan terjadi, pendidikan unggulan mencoba menawarkan “nilai jual”, daripada “jual nilai” yang kehilangan realitasnya.

  Seperti banyak pakar pendidikan kemukakan bahwa model pesantren unggulan merupakan terobosan baru guna menjembatani dikatomi disiplin ilmu yang masih berkembang sampai saat ini, yaitu antara kualitas ilmu-ilmu umum dan ilmu- ilmu agama. Karena masih terdapat kesenjangan serta hubungan yang belum serasi antara agama dan ilmu pengetahuan. Pokok persoalannya adalah sejauhmana agama dapat dijangkau oleh jaringan komunikasi ilmiah. Hal ini menjadi masalah karena dalam agama terdapat sikap dogmatis , sedangkan dalam ilmu pengetahuan memiliki sikap sebaliknya, yakni sikap rasional dan terbuka. Antara agama dan ilmu

  11 pengetahuan terdapat unsur yang saling bertentangan.

  Agama umumnya mempunyai ajaran-ajaran yang diyakini turun kepada masyarakat manusia melalui wahyu, dalam arti bahwa ajaran-ajaran itu berasal dari Tuhan Yang Maha Mengetahui dan oleh karena itu bersifat mutlak dan benar dan tidak akan berubah-ubah walaupun manusia sendiri berubah menurut perkembangan zaman. Oleh karena jaran itu bersifat absolute, tidak akan berubah dan tidak dapat diubah menurut peredaran masa, ia merupakan dogma. Inilah yang menimbulkan

  12 sikap dogmatis pada tiap agama.

  Disadari atau tidak, ilmu seolah dipi sahkan menjadi “ilmu agama” dan “ilmu umum”. Dikotomi terhadap ilmu ini akhirnya mengerucut sehingga menjadi hal yang lumrah dan memaksa untuk meyakini adanya sistem “pendidikan agama” dan “pendidikan umum”. Kedua sistem tersebut akhirnya dikenal luas dengan sebutan “pendidikan tradisional” untuk yang pertama, dan “pendidikan modern” untuk yang kedua.

  Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (komplek) dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sitem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dari leadership seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang kharimastik serta independen dalam segala

  13 hal.

  Pondok pesantren sering disebut juga sebagai lembaga pendidikan tradisional yang telah beroprasisi Indonesia semenjak sekolah-sekolah berpola Barat belum

  14

  berkembang. Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pusat penyebaran agama 12 13 Harun Nasution, Loc. Cit.

  Muzamil Qomar, Pesantren, Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Islam lahir dan berkembang semenjak masa-masa permulaan kedatangan agama

15 Islam di negeri kita. Dengan hadirnya pondok pesantren unggulan mungkin mampu

  menjawab semua problematika pendidikan pada bangsa ini. Di tengah era global yang berlangsung saat ini, kedua nilai keilmuan tersebut sudah seharusnya dipadukan menjadi entitas yang utuh. Keilmuan umum (pendidikan modern) tanpa dilandasi oleh nilai agama akan menyeret manusia pada jurang kehancuran atau paling tidak bisa dihujat sebagai manusia sekuler. Sebaliknya, keilmuan agama (pendidikan tradisional) tanpa ditopang dengan nilai keilmuan umum perlahan akan tergilas oleh orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih. Model semacam inilah yang seharusnya mampu diterapkan oleh tiap lembaga-lembaga pendidikan yang ada.

  Sebagai suatu sistem, permasalahan yang terjadi dalam sistem pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang membentuk sistem pendidikan itu sendiri. Faktor faktor tersebut adalah guru, siswa, kurikulum, metode, sarana, dan prasarana, dan materi. Unsur-unsur eksternal pun seperti tuntunan masyarakat dan penentu kebijakan pendidikan formal (mulai dari perumusan GBHN sampai ke petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum) turut memberikan sumbangan terhadap munculnya problematika di atas.

  Secara umum lembaga pendidikan Islam unggulan diformat dengan model dan gaya modern yang mengadopsi sisi-sisi meritokrasi dengan tanpa meninggalkan 15 nilai-nilai pendidikan tradisional atau konvensional sebelumnya. Bahkan, lembaga pendidikan Islam unggulan mencoba menawarkan bentuk sintesa baru yang mengkolaborasi antara tujuan pendidikan umum dengan tujuan pendidikan (agama) Islam yang sepadan. Bentuk sintesa ini kemudian diiringi dengan dukungan kualitas akademik, sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, sumber pendanaan yang

  16 kuat serta penciptaan lingkungan yang baik.

  Eksistensi pondok pesanren tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan dan tuntunan modernisasi, kemudian globalisasi dan informasi yang demikian cepat.

  Mencuatnya resesi moral (akhlak), perkelahian, tindak anarkis, serta berbagai tindakan menyimpang dikalangan pelajar merupakan reasoning (pemikiran) tersendiri bagi pelaku pendidikan untuk menghadirkan pondok pesantren unggulan. Wajah baru lembaga pendidikan Islam unggulan tersebut, selain ingin menampilkan lulusan yang unggul di bidang akademiknya, juga unggul di bidang akhlak dan spiritualnya.

  Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana dan seperti apa pembaharuan pendidikan Islam tersebut, maka studi pembaharuan pendidikan Islam di pondok pesantren menjadi sangat menarik dan penting untuk diteliti lebih mendalam mengenai ide-ide dan karakteristik pondok pesantren tersebut. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk mengkaji salah satu pondok pesantren yang unggul di metro saat ini yakni Pondok Pesantren Al Muhsin Purwosari, Kota Metro, yang akan dituangkan 16 ke dalam bentuk skripsi dengan judul, “PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

  DI PONDOK PESANTREN AL MUHSIN PURWOSARI, KOTA METRO ”.

D. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas ada beberapa masalah yang dapat peneliti identifikasi, yaitu:

  1. Padatnya jadwal kegiatan di Pondok Pesantren Al Muhsin membuat para santri susah membagi waktu antara tugas Pondok dan Sekolah sehingga proses pembelajaran kurang maksimal.

2. Pencapaian nilai akhir santri masih rendah.

  Kenyataan inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pembaharuan Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Islam Al Muhsin Purwosari Kota Metro.

E. Batasan Masalah

  Kemudian karena adanya keterbatasan baik tenaga dan waktu supaya hasil penelitian lebih fokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada objek atau situasi tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Dalam hal ini peneliti menbatasi pada: 1.

  Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Muhsin Purwosari Kota Metro, mengenai pembaharuan pendidikan Islam.

2. Pembaharuan pendidikan Islam di Pondok Pesantren Al Muhsin Purwosari

  Kota Metro

F. Rumusan Masalah

  Dari penjelasan diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan penelitian ini, yaitu:

  “Bagaimana pembaharuan pendidikan Islam di pondok pesantren Al Muhsin Purwosari, Kota Metro ?

G.

   Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang akan dicapai penulis dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pembaharuan pendidikan Islam di pondok pesantren Al- Muhsin Purwosari Kota Metro.

  2. Manfaat Peneletian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.

  Hasil penelitian ini sedikit banyaknya dapat menambah khazanah intelektual Islam di Indonesia, dan diharapkan dapat memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan khususnya di bidang pemikiran dan pendidikan Islam.

  2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi para pembaca.

  3. Hasil penelitian ini merupakan langkah awal dan dapat ditindak lanjuti oleh penulis berikutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. PEMBAHARUAN PENDIDIKAN 1. Pengertian Pembaharuan

  َ َ - اًذْيِذْجَت َُدِّذَجُي ََدَّذَج

  • Tajdid secara lughawi berasal dari akar kata yang berarti

  1 „baru‟.

  ََدَّذَج Juga bisa diartikan sebagai َُءْيَشَ َدَّذَجَت, „menjadi baru‟, dan َُهَدَّذَج yang berarti „menjadikannya baru‟ atau „memperbaharui‟. Kata َُذْيِذَجmerupakan lawan kata dari

  َُقلَخْلَا„ yang usang‟. Dan َُةَّذجلَا adalah masdar yang memiliki arti berlawanan dari ىلبْلَا yang berarti „usang‟. Para ahli bahasa sering menggunakan lafaz

  َُذْيِذَج tersebut dalam syair-syairnya untuk mengungkapkan betapa sesuatu yang telah usang terbaharui, tergantikan oleh yang baru, seperti syair yang berikut ini:

  رْعِش ْنِم اًتْيَ ب َّدَجأ َُّثُ ٍنَلاُف ُتْيَ ب َيِلَب Artinya : “Syair si fulan telah usang kemudian ia memperbaharui bait syairnya.”

  2 Pada dasarnya

  Hal tersebut َُذْيِذَج memiliki makna َُعْطقْلَا, yakni „memotong‟. terdapat dalam ungkapan

  ََءْيَّشلاَ َثْدَذَج yang berarti „engkau menjadikan sesuatu itu terpotong‟. Berangkat dari pengertian ini, kalimat ٌَذْيِذَجَ ٌبْوَث diartikan „pakaian itu terpotong‟ karena kalimat tersebut mengandung makna َُدْوُذْجَملا yang berarti َُعْوُطْقَملا 1 Abdurrahman R. Effendi dan Gina Puspita, Abuya Syekh Imam Ashari Muhammad at- Tamimi Diakah Mujaddid di Kurun ini? , (Jakarta: PT Giliraan Timur, 2003), h. 3. 2

  Adapun secara istilah, tajdid merupakan istilah yang erat kaitannya dengan Islam. Seperti halnya dengan shalat, tajdid memiliki makna khusus yang kuat hubungannya dengan makna bahasanya. Istilah hadis terdapat dalam sebuah yang diterima dari sahabat Abi Hurairah yang berbunyi:

  َ ثَّدَح ِنْب َلْيِحاَرَش ْنَع َبوُّيأ ِبِأ ُنْب ُديِعَس ِنَِرَ بْخأ ٍبْىَو ُنْبا اَنَرَ بْخأ ُّيِرْهَمْلا َدُواَد ُنْب ُناَمْيَلُس اَن َلاَق َمَّلَس َو ِوْيلَع ُللها ىَّلَص ِللها ِلوُسَر ْنَع ُملْعأ اَمْيِف َةَرْ يَرُى ِبَِأ ْنَع ُوَمَقَلَع ِبِأ ِنَع ِّيِرِفاَعُمْلا َدْيِزَي

  اَهَ نْ يِد اََلِ ُدَّدَُيُ ْنِم ٍةَنَس ِةَئاِم ِّلُك ِسأَر َىلَع ِةَّملأَا ِهِذَِلِ ُثَعْ بَ ي َللها َّنإ Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibn Dawud al-Mahriyyu telah mengabarkan kepada kami ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku Sa‟id ibn Ayyub dari Syarahil ibn Yazid al-Mu‟afiriyi dari „Alqamah dari Abi Hurairah, sejauh yang aku tahu, dari Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya Allah akan membangkitkan untuk umat ini pada setiap seratus tahun orang-orang yang akan memperbaharui Agamanya .”

  3 (Hadis riwayat Abu Dawud).

  Pembaharuan (Tajdid) menurut istilah adalah usaha pembaharuan dalam agama untuk menghidupkan pemahaman dan konsepsi masyarakat tentang ajaran Islam yang benar dengan cara menghidupkan sunnah, ijtihad, dan menghilakan seluruh ajaran yang merusak kemurnian Islam. Pembaharuan dapat diartikan degan apa saja yag belum dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan, meskipun mungkin bukan hal yang baru bagi orang lain.

  Menurut Abdul Rahman Saleh dalam Armai Arief, pembaharuan biasanya dipergunakan sebagai proses perubahan utuk memperbaiki keadaan yang ada sebelumnya ke cara atau situasi dan kondisi yang lebih baik dan lebih maju, untuk 3

  4

  mencapai satu tujuan yang lebih baik dari sebelumya. Sedangkan L. Stoddard menyatakan bahwa pembaharuan dapat disamakan artinya dengan reformasi.

  Menurutnya, pembaharuan adalah reformation is radical change for better in social, political or religious affair (perubahan secara radikal ke arah yang lebih

  5 baik dalam bidang sosial, politik, maupun masalah-masalah keagamaan).

  Selain pembaharuan, tajdid dalam bahasa Indonesia sering juga diartikan

  6

  sebagai inovasi, restorasi, dan modernisasi. Hal ini berkaitan erat dengan sifat tajdid yang seolah-olah melahirkan kembali sesuatu yang telah lama ada dalam bentuk yang baru dan asli. Oleh karenanya, tajdid dapat juga diartikan

  َُةَداَعلإا „pemulihan‟ atau „pemurnian‟, َُتَناَبلإا yakni „pembedaan yang sunnah dan bid‟ah‟,

  7

  dan َُءاَيْحلإا yang berarti „menghidupkan kembali‟ atau „revitalisasi‟.

  Kata modernisasi lahir dari belahan dunia barat. Modernisasi terkait erat dengan peristiwa renaisans yang membawa barat pada pencerahan ilmu pengetahuan dan pengkondisian agama terhadap zaman dan perkembangan ilmu

  8

  saat itu. Beberapa penjelasan mengenai modernisasi sebagai arti dari tajdid di atas, tidak menjadi ukuran dari makna tajdid. Dalam Ensiklopedia Islam 4 Armai Arief, Pembaharuan Pendidikan Isam di Minangkabau, (Jakarta: PT Suara ADI, 2009), h. 19. 5 6 Ibid., h. 20.

  Tim Penyusun Pustaka Azet, Leksikon Islam, vol. 2, (Jakarta: PT Pustaka Pustazet Perkasa, 1988), h. 703. 7 John L Esposito, ed., Ensiklopedia Oxford Dunia Islam Modern, penerjemah Evay. N, et.al., vol. 3, (Bandung: Mizan, 2001), h. 133. 8 Indonesiasendiri, tajdid lebih condong diartikan sebagai pembaharuan, bukan

  9 modernisasi, demikian Abdul Sani memaparkan.

  Dalam bahasa Indonesia selalu dipakai kata modern, moderenisasi dan modernisme, seperti yang terdapat umpamanya dalam “aliran-aliran modern dalam Islam” dan “Islam dan modernisasi”. Modernisasi dalam masyarakat barat mengandung arti fikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah faham-faham, adat-istiadat, institusi-institusi lama, dan sebagainya, untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi

  10 modern.

  Hasil penyelidikan kaum orientalis barat ini segera melimpah ke dunia Islam. Kaum terpelajar Islam mulailah pula memusatkan perhatian pada perkembangan modern dan Islam dan kata modernisme pun mulai pula diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa yang dipakai dalam Islam seperti al-tajdid dalam bahasa Arab dan pembaharuandalam bahasa Indonesia.

  Para ahli sejarah dan hadis berbeda pendapat untuk menentukan para pembaharu di setiap puncak abad. Akan tetapi, mereka sepakat bahwa pembaharu abad 1 H adalan Umar bin Abdul Azis, pembaharu abad 2 H adalah Imam asy-

9 Abdul Sani, Lintas Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern dalam Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), h. 2.

  10

  11 Tajdid adalah tujuan Syafi‟i dan pembaharu abad 5 H adalah Imam al-Ghazali.

  yaitu berpartisipasi dalam mengembangkan realitas, memecahkan berbagai problem-problemnya, serta beberapa menghilangkan faktor-faktor penghambatnya

  12 dan membuka kran-kran yang menghambat setiap upaya pengembangannya.

  Perkembangan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju pesat menghasilkan inovasi di berbagai bidang. Peningkatan kualitas pendidikan pada saat ini menjadi perhatian. Peningkatan kualitas pendidikan tidak akan berjalan tanpa adanya inovasi (pembaharuan) pendidikan.

  Apa yang ingin dicapai melalui inovasi-inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha merubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar-mengajar serta peningkatan mutu profesional guru. Hal ini yang ingin dicapai keseluruhan dan hubungannya dengan kebijakan nasional. Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar dalam memperbaiki aaspek-aspek pendidikan dalam prakteknya. Inilah beberapa uraian tentang pembaharuan pendidikan 2.

   Pengertian Pembaharuan Pendidikan

  Pembaharuan (inovasi) pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan tak pernah henti. Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke masa. Agenda pembaharuan pendidikan 11 Yusuf al-Qardhawi, Pro-Kontra Pemikiran al-Ghazali, (Surabaya: PT Risalah Gusti, 1997), h. 16. 12 suatu bangsa tidak akan pernah berhenti dan selesai. Ibarat patah tumbuh hilang berganti, selesai memecahkan masalah, muncul masalah lain yang kadang tidak kalah rumitnya.

  Selain itu, penerapan suatu strategi pemecahan masalah tertentu kadang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit. Oleh karena itu, selama manusia masih ada, persoalan pendidikan tidak pernah bisa hilang dari wacana suatu bangsa dan menghindarkan diri dari melakukan peran kemanusiaanya.

  Agenda pembaharuan pendidikan akan selalu ada dan berkembang dengan dinamika kehidupan suatu bangsa.

  Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan), pembaharuan berasal dari istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar- benar baru artinya hasil karya manusia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya). Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam hal ini, Idris Noor mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention dan discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk mecahkan masalah.

  Dibutuhkan inovasi-inovasi cerdas dan mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan dan atau pengajaran harus secara kreatif menjawab berbagai tantangan dan tanggung jawab yang diembannya dengan mengadakan kaji ulang dan pemutakhiran. Pembaharuan kurikulum, pembaharuan metode pembelajaran, pembaharuan penyelenggaraan sekolah, dan masih banyak lagi hal lain yang senantiasa perlu dilakukan demi perbaikan di masa depan.

  Maka sejalan dengan tujuan pembaharuan pendidikan yakni dilaksanakan agar Pendidikan Nasional dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.