MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL FALAH DUKUH KEC. SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2014 - Test Repository

  MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL FALAH DUKUH KEC. SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh M. ARIFIN NIM 11110001 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014 i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : M. Arifin NIM : 11110001 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS

  SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL FALAH DUKUH KEC. SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2014 telah kami setujui untuk dimunaqasyahkan.

  Salatiga, 25 Agustus 2014 Pembimbing Drs. Bahroni, M. Pd.

  NIP: 196408181994031004

  ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  

iii

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : M. Arifin NIM : 11110001 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa, skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 22 Agustus 2014 Yang menyatakan, M. Arifin NIM: 11110001 iv

v

  

vi

MOTTO

  

Jalani Hidup dengan Rasa Cinta

karena

Dengan Cinta Akan Mampu Mengubah Segalanya

dan

  

Dengan Cinta Hidup Akan Lebih Bermakna

  

PERSEMBAHAN

Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ibu dan bapak tercinta yang selalu memberikan restu, dukungan baik moril maupun materiil.

  2. Bapak K. H. Zoemri RWS dan Ibu Nyai H. Latifah, yang selalu mendo’akanku dan telah banyak mengajarkan ilmu selama penulis dipesantren.

  3. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. yang telah ikhlas dan sabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini.

  4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga, yang dengan ikhlas membimbing dan mengarahkan penulis selama belajar di kampus STAIN Salatiga tercinta.

  5. Semua civitas akademika, para pegawai kampus STAIN Salatiga dengan kesediaan dan keikhlasannya telah berpartisipasi melayani, membantu mensukseskan tugas dan kewajiban penulis selama belajar di STAIN Salatiga.

vii

  6. Kakak dan adik-adik tersayang, yang selalu menghibur dan memotivasi penulis untuk terus maju dan berjuang.

  7. Seluruh saudara penulis dari keluarga besar bapak dan ibu, yang selalu memberi nasehat dan do’anya.

  8. Seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al- Falah, yang telah memberi penulis perhatian dan dukungan dalam belajar.

  9. Teman-teman PAI angkatan 2010 senasip seperjuangan yang telah menemani, membantu dan memberi motivasi penulis selama empat tahun dalam menempuh perkuliahan.

  10. Pembaca yang budiman. viii

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah, segala puji

bagi-Nya yang senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya, serta

kita harapkan pertolongan dan kita minta ampunan-nya. Sholawat salam

selalu tercurahkan pada junjungan serta panutan kita, beliau nabi

Muhammad SAW, yang telah menyampaikan dan membimbing umat

pada jalan yang diridhoi Allah, dengan semangat dalam menebarkan

ilmuNya dan nur kemulyaanNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

  MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS SEKOLAH

  skripsi ini yang berjudul “ DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL- FALAH DUKUH KEC.

  SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2014 ”

  

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya:

1. Ibu dan bapak tercinta yang selalu memberikan restu, dukungan baik moril maupun materiil.

  2. Bapak K. H. Zoemri RWS dan Ibu Nyai H. Latifah, yang selalu mendo’akanku dan telah banyak mengajarkan ilmu selama penulis dipesantren.

ix

  3. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. yang telah ikhlas dan sabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan dalam menyusun skripsi ini.

  4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga, yang dengan ikhlas membimbing dan mengarahkan penulis selama belajar di kampus STAIN Salatiga tercinta.

  5. Semua civitas akademika, para pegawai kampus STAIN Salatiga dengan kesediaan dan keikhlasannya telah berpartisipasi melayani, membantu mensukseskan tugas dan kewajiban penulis selama belajar di STAIN Salatiga.

  6. Kakak dan adik-adik tersayang, yang selalu menghibur dan memotivasi penulis untuk terus maju dan berjuang.

  7. Seluruh saudara penulis dari keluarga besar bapak dan ibu, yang selalu memberi nasehat dan do’anya.

  8. Seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al- Falah, yang telah memberi penulis perhatian dan dukungan dalam belajar. x xi 9.

  Teman-teman PAI angkatan 2010 senasip seperjuangan yang telah menemani, membantu dan memberi motivasi penulis selama empat tahun dalam menempuh perkuliahan.

10. Pembaca yang budiman.

  Semoga amal dan budi baik yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi catatan amal kebaikan disisi Allah Swt. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi masyarakat pecinta ilmu dan pesantren.

  Salatiga, 25 Agustus 2014 Penulis M. Arifin NIM: 111 10 001

  

ABSTRAK

  Arifin, M. 2014. Manajemen Pesantren Berbasis Sekolah Di Pondok Pesantren Al- Falah Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga. Skripsi. Jurusan Tarbiyah.

  Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing : Drs. Bahroni M.Pd. Kata kunci : Manajemen Pesantren Berbasis Sekolah.

  Dalam rangka pesantren menciptakan pendidikan yang sesuai dengan tujuan dan maksud yang disandarkan pada Al- Qur’an dan Assunnah, pesantren selalu mengikuti perkembangan pendidikan, dengan tidak secara langsung menghilangkan tradisi-tradisi pesantren yang diwariskan dari pesantren jaman dulu, baik dalam tata tertib santri, metode pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana yang diberikan untuk santri. Dengan berkembangnnya pendidikan dan kebutuhan manusia dalam bidang keilmuan yang harus memiliki keseimbangan baik ilmu alam (umum) serta ilmu syariat (agama), sehingga pesantren harus mengikuti dengan memberikan pelayanan yang diharapkan santri-santri yang mengikuti dengan pendidikan pesantren, salah satu jalan untuk mengimbangi kebutuhan santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al- Falah Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga memberikan kelonggaran bagi setiap santri mengikuti pendidikan diluar pesantren yakni pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan umum (formal). Namun setelah kebijakan ini diambil, pesantren harus mengelola dan mengatur (memanajemen) baik tata tertib santri, pendidikan, serta sarana prasaran yang dimiliki pesantren dengan memperhatikan tujuan yang hendak dicapai, sehingga benar-benar seimbang antara pengetahuan santri, baik dalam keimuan pesantren dan keilmuan yang diajarkan di sekolah.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Dalam pelaksanaan penelitian penulis membutuhkan waktu tiga minggu untuk pengumpulan data yang terkai dengan tujuan penelitian, baik metode observasi, interview, wawancara, dan dokumentasi, yang semua digunakan peneliti guna mendapatkan data yang valid.

  Berdasarkan dari hasil penelitian yang melalui proses pengumpulan data dan melakukan penarikan kesimpulan tentang bagaimana manajemen pesantren berbasis sekolah di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al- Falah Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga, menunjukkan bahwa manajemen pesantren berbasis sekolah baik manajemen kmurikulu dan program pengajaran, manajemen tenaga kependidikan, manajemen kesiswaan, manajemen, keuangan dan pembiayaan, manajemen sarana dan prasarana pendidikan, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat manajemen layanan khusus yang bertujuan mengoptimalkan pendidikan yang seimbang bagi para santri yang menempuh pendidikan dalam dua lembaga yang

  

xii berbeda yakni pesantren dan sekolah umum, telah berperan baik yakni pengasuh, dewan asatidz, dewan pengurus dan lingkungan pesantren yang memiliki hubungan sangat erat berakibat pada keefektifan pendidikan pesantren berbasis sekolah.

  

xiii

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………..................... iii

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………..................... iv

PENGESAHAN …………………………………………………….................... v

MOTTO …………………………………………………………….................... vi

PERSEMBAHAN ………………………………………………….................... vii

KATA PENGANTAR …………………………………………….................... ix

ABSTRAK ………………………………………………………….................... xii

DAFTAR ISI ………………………………………………………..................... xiv

DAFTAR TABEL ………………………………………………….................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………................... xx

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………............................ 1 B. Fokus Penelitian ……………………………………………............. 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitia ....…………………………………..... 4 D. Penegasan Istilah ……………………………………………............ 6 E. Metode Penelitian ………………………………………….............. 9 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ………………………............. 10 2. Kehadiran Peneliti ………………………………………........... 10 3. Lokasi Penelitian …………………………………………......... 11 4. Sumber Data …………………………………………................ 11

xiv

  

xv

5.

  ………... 36 4.

  ………...... 41 f.

  Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

  ……………...... 40 e.

  Manajemen Kesiswaan ……………………………..... 39 d. Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan

  …………………..... 39 c.

  Manajemen Tenaga Kependidikan

  ………... 38 b.

  Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

  Manajemen Komponen-Komponen Sekolah a.

  Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

  Prosedur Pengumpulan Data ……………………………............ 12 6. Analisis Data …………………………………………................ 15 F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 17

  ………………. 35 3.

  Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

  …………… 35 2.

  Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

  Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 1.

  ………………………... 26 B.

  Elemen-Elemen Sebuah Pesantren

  ……………………………... 21 3.

  Sistem Pengajaran Pesantren

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pesantren 1. Pengertian Pesantren …………………………………..... 20 2.

  Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat .......... 43

  

xvi

g.

  Manajemen Layanan Khusus…………………………........ 44

  BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah 1. Sejarah Singkat Berdirinya PPTI Al-Falah……………............ 47 2. Letak Geografis PPTI Al-Falah.................................................. 48 3. Dasar dan Tujuan......................................................................... 48 4. Keadaan Santri............................................................................. 51 5. Struktur Organisasi Kepengurusan.............................................. 51 B. Manajemen Pesantren Berbasis Sekolah

  1. Manajemen Komponen-Komponen Pesantren a.

  Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran................ 55 b.

  Manajemen Tenaga Kependidikan……………….............. 62 c. Manajemen Kesiswaan…………………………................. 65 d.

  Manajemen Keuangan dan Pembiayaan………….............. 66 e. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan…................. 68 f. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat............ 71 g.

  Manajemen Layanan Khusus……………………................ 72 C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Manajemen Pesantren

  Berbasis Sekolah di PPTI Al-Falah 1.

  Faktor Pendukung Manajemen Pesantren Berbasis Sekolah di PPTI Al-Falah

  …………………………………………………............ 81

  2. Faktor Penghambat Manajemen Pesantren Berbasis Sekolah di PPTI Al-Falah

  …………………………………………............... 82

  BAB IV PEMBAHASAN A. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran 1. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran……............... 84 2. Metode Pendidikan Pesantren…………………………............. 85 a. Metode Sorogan................................................................... 86 b. Metode Weton...................................................................... 86 c. Metode Hafalan……………………………………............... 87 3. Kehasan dan Keunikan Pesantren Al-Falah dalam Penerapan Model Pembelajaran

  ……………………………….................. 87 4. Evaluasi Pendidikan Pesantren Al-Falah…………................... 88 B. Tenaga Kependidikan ................................................................... 89 C. Manajemen Kesiswaan……………………………….................. 91 D.

  Manajemen Keuangan dan Pembiayaan ....................................... 92 E. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan………................... 93 F. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat...................... 94 G.

  Manajemen Layanan Khusus…………………………................... 95 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Manajemen Pesantren H. Berbasis Sekolah di PPTI Al-Falah................................................. 96

  

xvii

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………… 99 B. Saran …………………………………………………. 109 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

xviii xix DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Data Santri Putra Pesantren AL-Falah Tabel 2 Data Santri Putri Pesantren AL-Falah Tabel 3 Struktur Kepengurusan PPTI Al-Falah Masa Bakti 2013/2014 Tabel 4 Jadwal Kegiatan Santri Tabel 5 Nama-nama Pengajar Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tabel 6 Pemasukan dan Pengeluaran Syahriyah

DAFTAR LAMPIRAN

  

Lampiran 1 Pedoman Obsevasi Pelaksanaan MBS di PPTI Al-Falah Lampiran 2 Pedoman Wawancara Lampiran 3 Transkip Hasil Wawancara Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis Lampiran 5 Surat Bukti Penelitian dari PPTI Al-Falah Lampiran 6 Nota Pembimbing Lampiran 7 Keterangan SKK Lampiran 8 Lembar Konsultasi xx xxi

BIOGRAFI PENULIS

  Nama : M. Arifin Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 17 Juni 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Jl. Mulawarman, Blok. J, Rt. 13 / Rw Ds. Kerta Bumi,

  Kec. Kuaro, Kab. Paser, Prov. Kal-Tim Pendidikan : 1. SDN 04 Timpik Kec. Susukan, kab. Semarang.

  2. MTsN Susukan, Kab. Semarang.

  3. MA Subulussallam Kuaro Kab. Paser, Prov. Kal-Tim

  

xxii

  

xxiii

  4. Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam AL FALAH Salatiga.

5. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an “ Ar- Rahman”

  Ambarawa 5. STAIN Salatiga Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.

  Salatiga, 25 Agustus 2014 M. Arifin

  11110001

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin disadari, tantangan dunia pesantren semakin besar dan

  berat di masa kini dan mendatang. Paradigma ”mempertahankan warisan lama yang masih relevan dan mengambil hal terbaru yang lebih baik” benar-benar penting untuk direnung ulang

  (A‟la, 2006: V). Mengapa penting? Pertama, dunia pesantren tidak bisa hanya mempertahankan tradisi lama belaka. Sebab, tradisi lama itu tidak mesti relevan untuk kekinian kita. Kedua, hal tidak kalah penting untuk direnungkan dalam rangka mengambil hal terbaru yang lebih baik adalah mengungkai secara cerdas problem kekinian kita dengan pendekatan-pendekatan kontemporer.

  Tidak bisa disangkal bahwa modernitas telah menawarkanbanyak hal untuk dipikirkan dan direnungkan, terutama bagi insan-insan pesantren. Pada lapisan luarnya, teknologi modern muncul sebagai buah manisyang bisa dicecap siapa saja dari berbagai belahan dunia. Pada lapisan dalamnya, berupa paradigma dan pandangan dunia, modernitas juga telah merubah cara pandang lama terhadap dunia dan manusia. Dalam konteks ini, pilihan terbaik bagi insan-insan pesantren adalah mendialogkannya dengan paradigma dan pandangan dunia yang telah diwariskan oleh generasi pencerahan Islam. Dari dialog sehat ini diharapkan akan muncul sintesi-sintesis baru yang lebih segar dan menggairahkan.

  Kerangka pemikiran diatas membawa kita pada perlunya memp osisikan warisan masa lalu hanya sebagai “teman dialog” bagi modernitas dengan segala produk yang ditawarkannya. Menutup diri untuk berdialog dengan konteks kekinian adalah kebodohan yang tidak pantas dibanggakan. Insan-insan pesantren ditantang untuk secara cerdas dan lincah, membaca khazanah lama dan baru dalam frame yang tidak terpisah. Masa laludihadirkan dengan terang dan jujur, lalu dihadapkan dengan kekinian kita. Boleh jadi, masa lalu tersebut akan tampak basi dan tidak relevan, namun tidak menutup kemungkinan masih ada potensi yang dapat dikembangkan untuk zaman sekarang.

  Melihat proses dan sistem manajemen, terlihat nilai pentingnya sebuah ketrampilan manajerial dalam lembaga pesantren. Mungkin saja sebuah pesantren akan berjalan meski tanpamanajemen, namun jalannya pesantren tersebut akan mengalami Faktor Penghambat begitu besar. pesantren akanberjalan apa adanya, tanpa ada ruh yang jelas kemana pesantren itu diarahkan dan dikendalikan.Dalam kondisi ini apakah mungkin pesantren akan bertahan/berkembang besar? Yang mungkin adalah pesantren itu akan semakin lemah. Dalam hal ini lembaga pesantren Al-Falah mencoba menyikapi sebuah tantangan zaman dengan berbagai trobosan terhusus dalam pengelolaan manajemen pesantren. Meskipun dalam sebuah teori pengelolah pesantren tidak atau kurang tahu dengan nama manajemen pesantren yang diterapkan tersebut, tetapi kurang lebih manajemen pesantren yang diterapkan di pesantren Al-Falah menyerupai dengan teori manajemen yaitu yang sering disebut dengan manajemen berbasis sekolah (MBS), dari manajemen yang diterapkan apakah dalam pengelolaan pesantren Al-Falah mengalami peningkatan perkembangan kualitas output santri atau semakin lemah dan apa yang menjadi Faktor Penghambat dan bagaimana solusi pengelola pesantren dalam menyikapi Faktor Penghambat-Faktor Penghambat tersebut?

  Dari beberapa hal yang telah terurai diatas merupakan alasan penulis dalam manyusun naskah skripsi, sehingga penulis memiliki niat dan keinginan meneliti dengan judul “MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL

  ISLAMAL-FALAH ”.

B. Fokus Masalah

  Berdasarkan judul dan latar belakang diatas dapat dikemukakan beberapa fokus masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen pesantren berbasis sekolah dalam pencapaian tujuan Pondok Pesantren Tarbiyatul IslamAl-Falah Dukuh Kec.

  Sidomukti Kota Salatigayang meliputi: a.

  Manajemen kurikulum dan program pengajaran? b. Manajemen tenaga kependidikan? c. Manajemen kesiswaan? d. Manajemen keuangan dan pembiayaan? e. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan? f. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat? g.

  Manajemen layanan khusus? 2. Apa Faktor Pendukung dan Penghambatmanajemen pesantren berbasis sekolah di Pondok Pesantren Tarbiyatul IslamAl-Falah Dukuh Kec.

  Sidomukti Kota Salatiga? C.

   Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Setiap kegiatan atau aktivitas yang disadari mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: a.

  Untuk mengetahui manajemen pesantren berbasis sekolah dalam pencapaian tujuan Pondok Pesantren Tarbiyatul IslamAl-Falah Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga yang meliputi: 1)

  Manajemen kurikulum dan program pengajaran 2)

  Manajemen tenaga kependidikan 3)

  Manajemen kesiswaan 4)

  Manajemen keuangan dan pembiayaan 5)

  Manajemen sarana dan prasarana pendidikan 6)

  Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat 7)

  Manajemen layanan khusus b. Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Penghambatmanajemen pesantren berbasis sekolah di Pondok Pesantren Tarbiyatul

  IslamAl-Falah Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga.

2. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: a.

  Manfaat Teoritis 1)

  Memberikan sumbangan dan memperluas wawasan dalam khasanah keilmuan pesantren.

  2) Berguna untuk mengangkat citra bimbingan pendidikan keagamaan khususnya dalam dunia pendidikan pesantren.

  3) Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi kepada pengelola pesantren dalam menumbuhkan semangat dalam pengelolaan pesantren dalam menghadapi perkembangan pendidikan Indonesia.

  b.

  Manfaat Praktis

1) Bagi pembaca.

  a) Memberi pengetahuan tentang manajemen pesantren berbasis sekolah dalam pencapaian tujuan pesantren dan sekolah di Pondok Pesantren Tarbiyatul IslamAl-Falah Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga..

  b) Memberi pengetahuan kelemahan dan Faktor Pendukung pesantren berbasis sekolah di Pondok Pesantren Tarbiyatul

  IslamAl-Falah Dukuh Kec. Sidomukti Kota Salatiga. 2)

  Bagi lembaga pendidikan pesantren sebagai focus penelitian Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam memberikan pengetahuan pesantren dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bagi para santri dan memberikan sumbangsih pemikiran ide terhadap penyelenggaraan pendidikan pesantren.

  3) Bagi peneliti

  a) Mendapatkan pengalaman dan ilmu baru yang bermanfaat

  b) Sebagai pengetahuan dalam bidang keilmuan dunia pesantren yang terus akan menghadapi tantangan teknologi yang sangat memberi pengaruh perubahan pada karakter santri dan pesantren

D. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul diatas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti, sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul diatas yaitu: 1.

  Managemen Istilah Managemen dapat diartikan sebagai sebuah proses menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran

  (Tim Penyusun, 2002:708).

2. Pesantren

  Perkataan pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri. Sedangkan asal usul kata “santri”, dalam pandangan Nurcholish Madjid dapat dilihat dari dua pendapat. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa

  “santri” berasal dari perkataan “sastri”, sebuah kata yang berasal dari sanskerta yang artinya melek huruf, pendapat ini didasarkan atas kaum santri adalah kelas literary bagi orang Jawa yang berusaha mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab. Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa perkataan santri sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa, dari kata

  “cantrik”, berarti seseoarang yang

  selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini menetap (Yasmadi, 2005:61). Di Indonesia istilah pesantren lebih popular dengan sebutan pondok pesantren. Lain halnya dengan pesantren, pondok berasal dari bahasa Arab funduq, yang berarti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana (Hasbullah, 1996:138)

  Pengertian pesantren diatasmengindikasikan bahwa pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam.

3. Basis

  Istilah Basis bisa diartikan dengan dasar atau pokok dasar (Poerwadarminta, 1966:95). Berdasarkan pengertian basis tersebut, maka makna basis yang dimaksud penulis adalah pengelolahan manajemen pesantren yang lebih identik dengan manajemen pesantren kuno atau berpusat pada kebijakan pengasuh, tatapi dalam hal ini pesantren Al-Falah sudah mulai memperbarui dan menerapkan sebuah manajemen pesantren yang dalam pengelolahannya dilakukan secara bersama dalam pengambilan keputusan secara partisipatif dari semua warga pesantren baik ketua yayasan, pengasuh dewan asatidz, pengurus harian, maupun wali santri, dalam teori sebuah manajemen lembaga pendidikan sering disebut dengan manajemen berbasis sekolah.

  4. Sekolah

  Sekolah adalah tempat anak belajar (Daradjat, 2011:72). Dalam

  hal ini sekolahjuga bisa diartikan sebagai lingkungan pendidikan formal dimana adanya interaksi antara seorang guru dan siswa untuk menyalurkan sebuah pengetahuan, dan berjalannya lembaga tersebut sesuai dengan sistem atau menejemen kelembagaan pendidikan yang telah ditetapkan.

  5. Manajemen Berbasis Sekolah Adalah model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan bersama/partisipatif dari semua warga sekolah dan masyarakat untuk mengelola sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (Raharjo, 2003:5).

  6. Manajemen Pesantren Berbasis Sekolah adalah manajemen berbasis sekolah yang diterapkan pada lembaga pesantren. Sebuah penerapan pengolahan lembaga pesantren berdasarkan teori MBS, yang mana tidak bisa dipungkiri bahwa pentingnya dalam mengelola lembaga pesantren dibutuhkan manajemen yang tepat, sehingga dalam pengelolahan lembaga ini akan lebih terarah dan tepat sasaran dalam sebuah tujuan yang diharapkan.

E. Metode Penelitian

  Metode merupakan cara dalam melakukan penelitian. Metode juga bisa juga dikatakan sebagai alat bedah untuk mengungkap permasalahan yang ada dalam ruang lingkup penelitian. Metode penelitian memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih (Maslikhah, 2013:66).

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis metode kualitatif maka mencakup beberapa hal diantaranya:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Pendekatan penelitian adalah cara pandang dan pilihan peneliti dalam memahami subjek dan substansi (STAIN Salatiga, 2008:18).

  Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan, dalam penelitian kualitati peneliti adalah instrumen kunci, oleh karena itu peneliti membekali diri dengan teori dan wawasan yang digunakan untuk bertanya, menganalisis, dan mengontruksi obyek yang akan diteliti menjadi lebih jelas.

  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan study kasus (case study), yakni study yang meng-explorasikan suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai informasi.

  2. Kehadiran Peneliti Penelitian hadir secara langsung pada obyek yakni

  PondokPesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah, dalam rangka pengumpulan data yang dilaksanakan peneliti, yakni dimulai pada hari rabu, 11 april 2014, dalam penelitian lapangan, peneliti membutuhkan waktu 3 (tiga) minggu dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan focus penelitian manajemen pesantren berbasis sekolah, serta mencari info-info untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

  3. Pusat dan Subyek Penelitian Tempat/ lokasi pusat penelitian adalah di Pondok Pesantren

  Tarbiyatul IslamAl-Falah Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, sedangkan yang menjadi focus subyek penelitian adalah komponen yang terkait dengan manajemen pesantren yang meliputi tata tertip santri, penyelenggaraan pendidikan, sarana prasarana, dewan asatidz, dewan pengurus, santri, dan prestasi santri.

  4. Sumber Data Pada tahap ini peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

  Penelitian itu sendiri merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benartentang sesuatu hal dengan menggunakan prosedur penelitian yang baik Dalam penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data pendukung (skunder).

  a.

  Data Primer Data primermenurut Suryabrata (1995:84) merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya atau sumber-sumber dasar yang terdiri dari bukti-bukti atau saksi utama dari kejadian (fenomena) objek yang diteliti dan gejala yang terjadi di lapangan.

  Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penggalian data dari pesantren Al-Falah dengan mencari keterangan dari orang yang terlibat secara langsung terutama para santri, pengasuh, pengurus, dan dewan asatidz.

  Sebagai sumber untuk menggali informasi terkai focus penelitian, untuk mendapatkan informasi ini peneliti menggunakan metode wawancara.

  b.

  DataSekunder Data sekunder adalah sumber data yang didapat atau diperoleh secara tidak langsung, data sekunder mencakup data yang diperoleh dari arsip-arsip, dokumen, catatan dan laporan pondok pesantren.

  Hal ini dilakukan karena data yang digali haruslah valid sehingga peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung dan mengobservasi dilapangan yang menghasilkan data yanglengkap dan dapat dipertanggung jawabkan.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penulisan naskah skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Hal ini merupakan salah satu jenis metode yang menitik beratkan pada penalaran yang berdasarkan realitas sosial secara objektif dan melalui paradigma fenomenologis, artinya metode ini digunakan atas tiga pertimbangan: pertama, untuk mempermudah pemahaman realitas ganda. Kedua, menyajikan secara hakiki antara peneliti dan realitas. Ketiga, metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri pada bentuk nilai yang dihadapi. (Moelong, 2003:5)

  Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa metode penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data secara mendalam mengenai kegiatan suatu program, perilaku peserta dan interaksi antar manusia secara luas. Dalam hal ini untuk pengumpulan data yang akan digunakan sebagai penunjang dalam penelitian, maka penulis menggunakan beberapa langkah yang berkaitan dengan metode penelitian tersebut antara lain: a.

  Observasi Observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dari sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki

  (Hadi, 1995:136). Metode observasi adalahcara menghimpun bahan-bahan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan fenomena-fenomena yang dijadikan pengamatan.

  Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa observasi adalah teknik pengamatan dan pencatatan terhadap letak pesantren kegiatan pendidikan santri, model manajemen pesantrenberbasis sekolahatau pengelolahan kelembagaan dalam menunjang terlaksanakan kegiatan pendidikan pesantren, Faktor Pendukung dan kelemahan pesantren berbasis sekolah.

  b.

  Interview Yaitu metode yang berusaha mendapatkan keterangan/ pendirian secara lisan dari seorang responden dengan cara bertatap muka (Koenjaraningrat, 1997:129). Dalam arti lain bahwa interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Secara umum yang dimaksud interview adalah cara penghimpunan bahan- bahan keteranga yang dilaksanakan dengan melakukan dan dengan arahan serta dengan tujuan yang telah ditentukan, dalam penelitian ini metode interview digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam pengelolahan pesantren dan bagaimana peran masing- masing dewan pengasuh, asatidz, pengurus serta santri dalam menerapkan dan mengorganisir sistem pendidikan pesantren.

  c.

  Dokumentasi Adalah metode pengambilan data yang diperoleh dengan bahan-bahan yang tersimpan dalam arsip-arsip berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto, dan lain sebagainya (Sukandarrumidi, 2004: 101).

  Metode ini penulis gunakan untuk membantu dalam menggali data tentang pesantren, data pengelolahan sistem pendidikan pesantren baik data fisik maupun nonfisik.

  Dengan metode dokumentasi maka peneliti akan mendapatkan referensi dalam bentuk arsip-arsip baik fisual maupun data-data tertulis yang berkenaan dengan data pesantren yang mencakup sejarah pendirian pesantren, lokasi pesantren, lingkungan serta data-data tentang santri,dan data pengelolahan pesantren yang meliputi data kepengurusan atau keorganisasiaan pesantren, kurikulum pendidikan pesantren serta data asatidz dan tata tertib pesantren.

6. Analisis Data

  Analisis data dilakukan sejak awal penelitian hingga akhir pengumpulan data yang bersifat terbuka dan induktif, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi reduksi data, perbaikan dan ferifikasi atas data yang diperoleh. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mempermudah pemahaman dan kejelasan.

  Teknik analisis data mencakup proses kategori urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mncari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

  Dalam pengumpulan data dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis data secara bertahab. Tahapan analisis data adalah proses upaya mencari data secara sistematis atas catatan-catatan wawancara, pengamatan dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti atas subyek dan obyek penelitian,upaya ini disebut dengan upaya mencari makna. Ada empat hal yang merupakan bagian dalam analisis ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

  a.

  Pengumpulan Data Merupakan hasil dari data informasi yang diperoleh dari pengumpulan data, baik menggunakan metode wawancara, pengamatan, maupun observasi, data yang terkumpul masih berupa data mentah yang belum diolah, sehingga masih perlu dipilih data yang penting dan tidak.

  b.

  Reduksi Data Reduksi data dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih focus dan tajam, karena data yang menumpuk belum dapat memberikan gambaran yang jelas. Reduksi data merupakan penyederhanaan yang diperoleh dari catatan lapangan sebagai upaya untuk mengorganisasikan data dan memudahkan penarikan kesimpulan.

  1) Penyajian Data

  Data yang dihasilkan melalui proses reduksi data, akan langsung disajikan sebagai kumpulan informasi terusan yang membaerikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penulis membuat ini dengan naratif guna memperjelas hasil penelitian ini. 2)

  Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data kemudian direduksi dan diverifikasi, pengertian verifikasi adalah pembuktian yaitu proses mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola- pola, dan penjelasan, kemudian data disajikan dan disimpulkan.

  Kesimpulan yang diverifikasikasi selama penelitian berlangsung untuk mencari kesimpulan akhir.

F. Sistematika Penelitian

  Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA

  Pada bab kajian pustaka ini, dikupas berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian. Khususnya berkaitan dengan fariabel penelitian yaitu teori-teori tentang manajemen penunjang penyelenggaraan pendidikan pesantren yang disesuaikan dengan tujuan dan focus penelitian.

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dilaporkan beberapa hal mengenai lembaga pendidikan yang dijadikan subyek penelitian yakni temuan data yang didapat peneliti dilapangan sebagai hasil dari proses penelitian terkait dengan tujuan dan focus penelitian.

  BAB IV : ANALISIS DATA Pada bab analisis data, akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul, dengan pentahapan, menyimpulkan landasan teori, mendiskripsikan hasil wawancara tentang bagaimana komponen lembaga pendidikan pesantren dalam memanajemen para santri dan kegiatan pendidikan dalam menyeimbangkan kebutuhan keilmuan dan kemampuan skill para santri dalam mengikuti segala kegiatan pendidikan yang diikuti, baik pendidikan pesantren maupun pendidikan umum diluar pesantren.

  BAB V : PENUTUP Mengahiri penulisan skripsi, pada bab kelima akan diuraikan mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subyek penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pesantren 1. Pengertian Pesantren Perkataan pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe

  didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri. Sedangkan asal usul kata “santri”, dalam pandangan Nurcholish Madjid dapat dilihat dari dua pendapat. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa “santri” berasal dari perkataan “sastri”, sebuah kata yang berasal dari sanskerta yang artinya melek huruf, pendapat ini didasarkan atas kaum santri adalah kelas literary bagi orang Jawa yang berusaha mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab. Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa perkataan santri sesungguhnya berasal dari bahasa Jawa, dari kata

  “cantrik”, berarti seseorang yang

  selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini menetap (Yasmadi, 2005:61). Di Indonesia istilah pesantren lebih popular dengan sebutan pondok pesantren. Lain halnya dengan pesantren, pondok berasal dari bahasa Arabfunduq, yang berarti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana (Hasbullah, 1996:138).

  Pengertian pesantren diatas, mengindikasikan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam (tafaqquh fi

  al –din).

  Pesantren atau pondok adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Dari segi historis pesantren tidak hanya identik dengan makna keIslaman, tetapi juga mengandung makna keasliyan Indonesia (indigenous). Sebab, lembaga yang serupa pesantren ini sebenarnya sudah ada sejak pada masa kekuasaan Hindu-Buddha. Sehingga Islam tinggal meneruskan dan mengIslamkan lembaga pendidikan yang sudah ada. Tentunya ini tidak berarti mengecilkan peranan Islam dalam memelopori pendidikan di Indonesia(Madjid, 1997:5).

2. Sistem Pengajaran Pesantren

  Pengajian dasar di rumah-rumah, di langgar dan di masjid diberikan secara individual. Seorang murid mendatangi seorang guru yang akan membacakan beberapa baris Al-