5B. PAPARAN PROF. HERRY
Rektor IPB
Menegakkan Kedaulatan Indonesia
sebagai Negara Maritim:
Beberapa Catatan IPB
Konvensi Kampus XI Forum Rektor Indonesia
Medan, 23 Januari 2015
INDONESIA
SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
INDONESIA :
THE LARGEST
ARCHIPELAGIC
COUNTRY IN
THE WORLD
Pasal 25 Amandemen ke-2 UUD 1945
Negara Kesatua Republik I do esia adalah sebuah egara
kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-u da g
WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
BATAS WILAYAH
BATAS ZEE
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang
(Pasal 25A UUD 1945)
POTENSI PERIKANAN DAN KELAUTAN INDONESIA
Luas Laut Indonesia : 5,9 juta Km2
Luas Daratan
: 1,9 juta Km2
Perairan Teritorial
: 3,2 juta Km2
Panjang Pantai
: 95.181 km
ZEE Indonesia
: 2,7 juta Km2
Jumlah Pulau
: 17.480 pulau
= 2,3 juta km2
= 0,8 juta km2
= 2,7 juta km2
INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
Geo-fisik : Indonesia yang diapit pertemuan dua
Samudera besar, yaitu Samudera Hindia – Samudera
Pasifik dan diantara dua benua yaitu Australia dan
Asia serta terletak di garis katulistiwa memiliki
kekhasan dalam berbagai aspek.
Geo-politik dan Geo-strategis. Secara geo-politik
dan geo-strategis letak Indonesia yang strategis ini
e iliki ilai politik ya g ti ggi dari aspek
ekonomi regional dan internasional (perdagangan
dan transportasi laut), dan pertahanan keamanan
kawasan maupun internasional.
Geo-kultural : Secara geo-kultural Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki beberapa kekhasan
kultural dari sisi pengelolaan sumberdaya, etnis, dan
teknologi kelautan
Geo-ekonomi. Secara ekonomi, laut Indonesia
memiliki potensi sumberdaya ekonomi yang bersifat
dapat diperbaharui (Perikanan), tidak dapat
diperbaharui (Pertambangan), fungsi laut
(transportasi) dan jasa-jasa lingkungan (pariwisata
bahari, dan industri kelautan serta perdagangan
antar negara maupun antar pulau).
Geo-ideologis. Orientasi kebijakan pembangunan
kelautan Indonesia memiliki dasar idiologi
pembangunan berbasis laut dan tidak terpisah
dengan daratan. Politik idiologi kelautan Indonesia
tidak dapat dipisahkan dari: idiologi negara, doktrin
Wawasan Nusantara, pilihan model pembangunan
yang tepat, sehingga idiologi pembangunan kelautan
Indonesia diharapkan lebih memperkuat nilai-nilai
nasionalisme, wawasan kebangsaan, dan pemersatu
seluruh komponen bangsa yang heterogen.
POTENSI MARITIM
INDONESIA
POTENSI TRANSPORTASI LAUT
Global Trade Routes
40%
77%
POTENSI SUMBER DAYA HAYATI LAUT
37% species sumberdaya hayati dunia ada di Indonesia
17,95% terumbu karang dunia ada di Indonesia
30% hutan bakau dunia ada di Indonesia
Padang lamun dan kima terbanyak
POTENSI SUMBER DAYA IKAN
Big eye tuna
Potensi Produksi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan
Sumber Daya Ikan Indonesia
Jenis Kegiatan Perikanan
Luas
Perairan
(juta ha)
Potensi
Produksi
(jt ton/th)
Produksi
Tahun
2012
(jt ton/th)
Tingkat
Pemanfaatan (%)
A. Perikanan Tangkap
1. Laut
580,0
6,5
5,34
82,15
54,0
0,9
0,36
40
24,0
42,0
4,60
10,95
2. Tambak (payau)
1,2
10,0
1,60
16
3. Perairan Umum
dan Tawar
13,7
5,7
1,72
30,17
672,9
65,0
13,62
20,95
2. Perairan Umum
B. Perikanan Budidaya
1. Laut
TOTAL
Sumber : Statistik Kelautan dan Perikanan 2012, KKP, 2013
POTENSI BIOTEKNOLOGI LAUT
Deep Sea Water
Algae for Biofuel
POTENSI SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI
Pengembangan
energi alternatif
untuk mengatasi
kelangkaan bahan
bakar fosil sebagai
sumber tenaga
listrik :
• energi gelombang;
• energi angin;
• energi surya;
• pasang surut;
• arus;
Energi Gelombang Laut
di Pantai Baron, Yogyakarta
Ladang Minyak
Lepas Pantai
POTENSI WISATA BAHARI
POTENSI JASA LINGKUNGAN
ALUR LAUT KEPULAUAN
INDONESIA/TRANSPORTASI
BMKT
KEINDAHAN ALAM
MENEGAKKAN KEDAULATAN
NEGARA MARITIM
Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia
Jumlah Penduduk (x100 juta)
300
250
237.6
243.7
252.1
2010
2011
2014*
205.1
200
165.2
147.5
150
100
119.2
97.1
50
0
1961
1971
1980
1990
2000
Tahun Sensus
PERKEMBANGAN KONSUMSI IKAN
37.00
36.00
35.00
34.00
33.00
32.00
31.00
30.00
29.00
28.00
27.00
35.62
33.89
32.25
30.48
2010
2011
2012
2013
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Thn)
Konsumsi ikan 2010-2013 rata-rata naik 5,33 % per tahun
21
PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN
25.00
25.00
19.56
20.00
Perikanan Budidaya
(rumput laut)
Perikanan Budidaya
(Ikan/Udang)
Perikanan Tangkap
20.00
15.50
15.00
13.65
Juta ton
Juta ton
15.00
11.66
10.00
Total Produksi
10.00
5.00
5.00
0.00
0.00
2 010
2011
2012
2013
Produksi perikanan
budidaya meningkat
lebih cepat dibanding
produksi perikanan
tangkap.
PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR HASIL PERIKANAN
(USD MILIAR)
4.5000
4.16
3.85
4.000
3.52
3.69
3.5000
3.000
2.5000
3.44
2.86
3.03
Impor
2.47
Surplus Neraca
Perdagangan
2.000
1.5000
1.000
.5000
Ekspor
0.39
0.49
0.41
0.47
-
2010
2011
2012
2013
POSISI INDONESIA BERDASARKAN NILAI EKSPOR
PERIKANAN DUNIA
(USD 1.000)
Pertumbuhan Ekonomi Kelautan Menurut
Lapangan Usaha
Data dan Prediksi Aktivitas Bongkar Muat
Pelabuhan di Indonesia
(juta ton)
STRUKTUR PELABUHAN DI INDONESIA
1129 PELABUHAN NON
KOMERSIAL YG DIKELOLA
TOTAL PORT DAN TERMINAL :
± 2000
PEMERINTAH (YG LAYAK SECARA
KOMERSIAL AKAN DITENDERKAN KE
PIHAK SWASTA, UNTUK DIKELOLA
DAN DIKEMBANGKAN OLEH
OPERATOR SWASTA)
111 PELABUHAN KOMERSIAL
(TERMASUK 25 PELABUHAN
STRATEGIS) DIKELOLA OLEH PT.
PELABUHAN INDONESIA
LEBIH DARI 800 TERSUS DAN
TUKS (PERTAMBANGAN, MINYAK
DAN GAS, PERKEBUNAN,
PERIKANAN, BAHAN KIMIA DSB)
OFFSHORE FISHING
RESTOCKING
RESEARCH
SET NET
COASTAL FISHING
WISATA BAHARI
PELABUHAN PERIKANAN
RUMAH MAKAN
TAMAN REKREASI
INDUSTRI
PENGOLAHAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PP 66/2013 Tentang STATUTA IPB
POLA ILMIAH POKOK:
PERTANIAN
KELAUTAN
BIOSAINS
Dasar yang kuat bagi pengembangan
keahlian Perikanan, Kelautan dan
Maritim kepada IPB
Capaian IPB di Bidang Kelautan/Kemaritiman
1. Semua program studi Perikanan dan Kelautan
terakreditasi A (unggul) dari BAN-PT;
2. Beberapa program studi terakreditasi internasional,
seperti program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan
oleh IMarEST (Institute for Marine Engineering,
Science and Technology) Inggris, program studi
Akuakultur tersertifikasi oleh AUN-QA (Asean
University Network – Quality Assurance);
3. Berperan dan berkontribusi dalam lahirnya undangundang yang terkait dengan kemaritiman, antara lain
UU Perikanan, UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil, dan UU Kelautan;
Capaian IPB di Bidang Kelautan/Kemaritiman
1. Semua program studi Perikanan dan Kelautan
terakreditasi A (unggul) dari BAN-PT;
2. Program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan
terakreditasi IMarEST (Institute for Marine
Engineering, Science and Technology) Inggris, dan
program studi Akuakultur tersertifikasi AUN-QA
(Asean University Network-Quality Assurance);
3. Berkontribusi dalam proses lahirnya undang-undang
terkait kemaritiman, antara lain UU Perikanan, UU
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
dan UU Kelautan;
4. Riset observasi laut yang mengamati Arus Lintas
Indonesia (ARLINDO) dan proses percampuran massa
air (INDOMIX), dan menghasilkan inovasi;
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
PRODUK IKAN OLAHAN HASIL PENGEMBANGAN THP- FPIK - IPB
PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN UDANG
Ikan dg
nilai
ekonomi
rendah
Mesin
Pemisah
Tulang dan
Daging Ikan
Surimi
Produk
Olahan
Limbah
(Kulit,
Tulang,
Kepala,
Jeroan)
Pepton
Sumber: Prof Ari Purbayanto
Algae Project in SLK - FPIK - IPB Pelabuhanratu, SUKABUMI
Gracilaria sp.
Gelidium sp.
Sargassum sp.
Laminaria sp.
Eucheuma sp., Chondrus sp.
EMBRIO – Enhancing Marine Biodiversity Research in IndOnesia
Jaringan kerjasama internasional untuk riset
dan pendidikan, khususnya di bidang
keanekaragaman hayati laut
EMBRIO Interdisciplinarity
different
perspectives
on a common
topic
PEMBANGUNAN: DAYA SAING MARITIM
SDM yang kompetitif
Mengembangkan Keunggulan
Sumberdaya Maritim Nasional
Regulasi Peraturan:
National Interest
DAYA SAING
MARITIM
NASIONAL
ARAH PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN UNTUK
PERTUMBUHAN EKONOMI, PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA, DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SECARA BERKELANJUTAN
APBN
dan
APBD
INVESTASI
SWASTA
KEBIJAKAN
1.
2.
3.
PERIKANAN TANGKAP
PERIKANAN BUDIDAYA
INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERIKANAN
4. INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
5. PARIWISATA BAHARI
6. PERHUBUNGAN LAUT
7. ESDM
8. PULAU-PULAU KECIL
9. EKOSISTEM PESISIR
10. INDUSTRI & JASA
MARITIM
11. BIOTEKNOLOGI LAUT
PRODUKSI
EKSPOR
P D B
PAJAK
PENAMBAHAN
TENAGA KERJA
PENDAPATAN
MASYARAKAT
REKOMENDASI
Rekomendasi (1)
1. Penataan aspek hukum dan peraturan yang
menjamin pelaksanaan UUD 1945 khususnya pasal
33 sehingga diperlukan penataan undang-undang
dan peraturan yang harmonis dalam memajukan
maritim dan kelautan Indonesia;
2. Penataan ruang wilayah laut, pesisir, dan darat
secara terpadu, sehingga pembangunan antar sektor
dan antar ruang wilayah berjalan secara produktif,
efisien, sinergis, dan berkelanjutan (sustainable);
3. Penguatan kerjasama Pemerintah dan Perguruan
Tinggi dalam research & development untuk
menguasai dan menerapkan IPTEKs mutakhir,
menghadirkan inovasi di bidang maritim;
Rekomendasi (2)
4. Peningkatan investasi di bidang kelautan dan
maritim melalui kebijakan fiskal dan moneter yang
progresif berbasiskan kepentingan nasional;
5. Mengembangkan konektivitas maritim antar pulau
dan telekomunikasi untuk memudahkan masyarakat
berinteraksi dan berkomunikasi dalam
mengembangkan potensi maritim;
6. Penyusunan grand design pembangunan bidang
kelautan yang terdiri dari perikanan, pariwisata
bahari, industri maritim, pertambangan dan energi,
transportasi laut, bangunan kelautan dan jasa
kelautan yang berpihak pada pengembangan
sumberdaya manusia Indonesia.
TERIMA KASIH
Menegakkan Kedaulatan Indonesia
sebagai Negara Maritim:
Beberapa Catatan IPB
Konvensi Kampus XI Forum Rektor Indonesia
Medan, 23 Januari 2015
INDONESIA
SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
INDONESIA :
THE LARGEST
ARCHIPELAGIC
COUNTRY IN
THE WORLD
Pasal 25 Amandemen ke-2 UUD 1945
Negara Kesatua Republik I do esia adalah sebuah egara
kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-u da g
WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
BATAS WILAYAH
BATAS ZEE
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang
(Pasal 25A UUD 1945)
POTENSI PERIKANAN DAN KELAUTAN INDONESIA
Luas Laut Indonesia : 5,9 juta Km2
Luas Daratan
: 1,9 juta Km2
Perairan Teritorial
: 3,2 juta Km2
Panjang Pantai
: 95.181 km
ZEE Indonesia
: 2,7 juta Km2
Jumlah Pulau
: 17.480 pulau
= 2,3 juta km2
= 0,8 juta km2
= 2,7 juta km2
INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN
Geo-fisik : Indonesia yang diapit pertemuan dua
Samudera besar, yaitu Samudera Hindia – Samudera
Pasifik dan diantara dua benua yaitu Australia dan
Asia serta terletak di garis katulistiwa memiliki
kekhasan dalam berbagai aspek.
Geo-politik dan Geo-strategis. Secara geo-politik
dan geo-strategis letak Indonesia yang strategis ini
e iliki ilai politik ya g ti ggi dari aspek
ekonomi regional dan internasional (perdagangan
dan transportasi laut), dan pertahanan keamanan
kawasan maupun internasional.
Geo-kultural : Secara geo-kultural Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki beberapa kekhasan
kultural dari sisi pengelolaan sumberdaya, etnis, dan
teknologi kelautan
Geo-ekonomi. Secara ekonomi, laut Indonesia
memiliki potensi sumberdaya ekonomi yang bersifat
dapat diperbaharui (Perikanan), tidak dapat
diperbaharui (Pertambangan), fungsi laut
(transportasi) dan jasa-jasa lingkungan (pariwisata
bahari, dan industri kelautan serta perdagangan
antar negara maupun antar pulau).
Geo-ideologis. Orientasi kebijakan pembangunan
kelautan Indonesia memiliki dasar idiologi
pembangunan berbasis laut dan tidak terpisah
dengan daratan. Politik idiologi kelautan Indonesia
tidak dapat dipisahkan dari: idiologi negara, doktrin
Wawasan Nusantara, pilihan model pembangunan
yang tepat, sehingga idiologi pembangunan kelautan
Indonesia diharapkan lebih memperkuat nilai-nilai
nasionalisme, wawasan kebangsaan, dan pemersatu
seluruh komponen bangsa yang heterogen.
POTENSI MARITIM
INDONESIA
POTENSI TRANSPORTASI LAUT
Global Trade Routes
40%
77%
POTENSI SUMBER DAYA HAYATI LAUT
37% species sumberdaya hayati dunia ada di Indonesia
17,95% terumbu karang dunia ada di Indonesia
30% hutan bakau dunia ada di Indonesia
Padang lamun dan kima terbanyak
POTENSI SUMBER DAYA IKAN
Big eye tuna
Potensi Produksi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan
Sumber Daya Ikan Indonesia
Jenis Kegiatan Perikanan
Luas
Perairan
(juta ha)
Potensi
Produksi
(jt ton/th)
Produksi
Tahun
2012
(jt ton/th)
Tingkat
Pemanfaatan (%)
A. Perikanan Tangkap
1. Laut
580,0
6,5
5,34
82,15
54,0
0,9
0,36
40
24,0
42,0
4,60
10,95
2. Tambak (payau)
1,2
10,0
1,60
16
3. Perairan Umum
dan Tawar
13,7
5,7
1,72
30,17
672,9
65,0
13,62
20,95
2. Perairan Umum
B. Perikanan Budidaya
1. Laut
TOTAL
Sumber : Statistik Kelautan dan Perikanan 2012, KKP, 2013
POTENSI BIOTEKNOLOGI LAUT
Deep Sea Water
Algae for Biofuel
POTENSI SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI
Pengembangan
energi alternatif
untuk mengatasi
kelangkaan bahan
bakar fosil sebagai
sumber tenaga
listrik :
• energi gelombang;
• energi angin;
• energi surya;
• pasang surut;
• arus;
Energi Gelombang Laut
di Pantai Baron, Yogyakarta
Ladang Minyak
Lepas Pantai
POTENSI WISATA BAHARI
POTENSI JASA LINGKUNGAN
ALUR LAUT KEPULAUAN
INDONESIA/TRANSPORTASI
BMKT
KEINDAHAN ALAM
MENEGAKKAN KEDAULATAN
NEGARA MARITIM
Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia
Jumlah Penduduk (x100 juta)
300
250
237.6
243.7
252.1
2010
2011
2014*
205.1
200
165.2
147.5
150
100
119.2
97.1
50
0
1961
1971
1980
1990
2000
Tahun Sensus
PERKEMBANGAN KONSUMSI IKAN
37.00
36.00
35.00
34.00
33.00
32.00
31.00
30.00
29.00
28.00
27.00
35.62
33.89
32.25
30.48
2010
2011
2012
2013
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Thn)
Konsumsi ikan 2010-2013 rata-rata naik 5,33 % per tahun
21
PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN
25.00
25.00
19.56
20.00
Perikanan Budidaya
(rumput laut)
Perikanan Budidaya
(Ikan/Udang)
Perikanan Tangkap
20.00
15.50
15.00
13.65
Juta ton
Juta ton
15.00
11.66
10.00
Total Produksi
10.00
5.00
5.00
0.00
0.00
2 010
2011
2012
2013
Produksi perikanan
budidaya meningkat
lebih cepat dibanding
produksi perikanan
tangkap.
PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR HASIL PERIKANAN
(USD MILIAR)
4.5000
4.16
3.85
4.000
3.52
3.69
3.5000
3.000
2.5000
3.44
2.86
3.03
Impor
2.47
Surplus Neraca
Perdagangan
2.000
1.5000
1.000
.5000
Ekspor
0.39
0.49
0.41
0.47
-
2010
2011
2012
2013
POSISI INDONESIA BERDASARKAN NILAI EKSPOR
PERIKANAN DUNIA
(USD 1.000)
Pertumbuhan Ekonomi Kelautan Menurut
Lapangan Usaha
Data dan Prediksi Aktivitas Bongkar Muat
Pelabuhan di Indonesia
(juta ton)
STRUKTUR PELABUHAN DI INDONESIA
1129 PELABUHAN NON
KOMERSIAL YG DIKELOLA
TOTAL PORT DAN TERMINAL :
± 2000
PEMERINTAH (YG LAYAK SECARA
KOMERSIAL AKAN DITENDERKAN KE
PIHAK SWASTA, UNTUK DIKELOLA
DAN DIKEMBANGKAN OLEH
OPERATOR SWASTA)
111 PELABUHAN KOMERSIAL
(TERMASUK 25 PELABUHAN
STRATEGIS) DIKELOLA OLEH PT.
PELABUHAN INDONESIA
LEBIH DARI 800 TERSUS DAN
TUKS (PERTAMBANGAN, MINYAK
DAN GAS, PERKEBUNAN,
PERIKANAN, BAHAN KIMIA DSB)
OFFSHORE FISHING
RESTOCKING
RESEARCH
SET NET
COASTAL FISHING
WISATA BAHARI
PELABUHAN PERIKANAN
RUMAH MAKAN
TAMAN REKREASI
INDUSTRI
PENGOLAHAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PP 66/2013 Tentang STATUTA IPB
POLA ILMIAH POKOK:
PERTANIAN
KELAUTAN
BIOSAINS
Dasar yang kuat bagi pengembangan
keahlian Perikanan, Kelautan dan
Maritim kepada IPB
Capaian IPB di Bidang Kelautan/Kemaritiman
1. Semua program studi Perikanan dan Kelautan
terakreditasi A (unggul) dari BAN-PT;
2. Beberapa program studi terakreditasi internasional,
seperti program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan
oleh IMarEST (Institute for Marine Engineering,
Science and Technology) Inggris, program studi
Akuakultur tersertifikasi oleh AUN-QA (Asean
University Network – Quality Assurance);
3. Berperan dan berkontribusi dalam lahirnya undangundang yang terkait dengan kemaritiman, antara lain
UU Perikanan, UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil, dan UU Kelautan;
Capaian IPB di Bidang Kelautan/Kemaritiman
1. Semua program studi Perikanan dan Kelautan
terakreditasi A (unggul) dari BAN-PT;
2. Program studi Ilmu dan Teknologi Kelautan
terakreditasi IMarEST (Institute for Marine
Engineering, Science and Technology) Inggris, dan
program studi Akuakultur tersertifikasi AUN-QA
(Asean University Network-Quality Assurance);
3. Berkontribusi dalam proses lahirnya undang-undang
terkait kemaritiman, antara lain UU Perikanan, UU
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
dan UU Kelautan;
4. Riset observasi laut yang mengamati Arus Lintas
Indonesia (ARLINDO) dan proses percampuran massa
air (INDOMIX), dan menghasilkan inovasi;
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia
www.ipb.ac.id
PRODUK IKAN OLAHAN HASIL PENGEMBANGAN THP- FPIK - IPB
PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN UDANG
Ikan dg
nilai
ekonomi
rendah
Mesin
Pemisah
Tulang dan
Daging Ikan
Surimi
Produk
Olahan
Limbah
(Kulit,
Tulang,
Kepala,
Jeroan)
Pepton
Sumber: Prof Ari Purbayanto
Algae Project in SLK - FPIK - IPB Pelabuhanratu, SUKABUMI
Gracilaria sp.
Gelidium sp.
Sargassum sp.
Laminaria sp.
Eucheuma sp., Chondrus sp.
EMBRIO – Enhancing Marine Biodiversity Research in IndOnesia
Jaringan kerjasama internasional untuk riset
dan pendidikan, khususnya di bidang
keanekaragaman hayati laut
EMBRIO Interdisciplinarity
different
perspectives
on a common
topic
PEMBANGUNAN: DAYA SAING MARITIM
SDM yang kompetitif
Mengembangkan Keunggulan
Sumberdaya Maritim Nasional
Regulasi Peraturan:
National Interest
DAYA SAING
MARITIM
NASIONAL
ARAH PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN UNTUK
PERTUMBUHAN EKONOMI, PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA, DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SECARA BERKELANJUTAN
APBN
dan
APBD
INVESTASI
SWASTA
KEBIJAKAN
1.
2.
3.
PERIKANAN TANGKAP
PERIKANAN BUDIDAYA
INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERIKANAN
4. INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
5. PARIWISATA BAHARI
6. PERHUBUNGAN LAUT
7. ESDM
8. PULAU-PULAU KECIL
9. EKOSISTEM PESISIR
10. INDUSTRI & JASA
MARITIM
11. BIOTEKNOLOGI LAUT
PRODUKSI
EKSPOR
P D B
PAJAK
PENAMBAHAN
TENAGA KERJA
PENDAPATAN
MASYARAKAT
REKOMENDASI
Rekomendasi (1)
1. Penataan aspek hukum dan peraturan yang
menjamin pelaksanaan UUD 1945 khususnya pasal
33 sehingga diperlukan penataan undang-undang
dan peraturan yang harmonis dalam memajukan
maritim dan kelautan Indonesia;
2. Penataan ruang wilayah laut, pesisir, dan darat
secara terpadu, sehingga pembangunan antar sektor
dan antar ruang wilayah berjalan secara produktif,
efisien, sinergis, dan berkelanjutan (sustainable);
3. Penguatan kerjasama Pemerintah dan Perguruan
Tinggi dalam research & development untuk
menguasai dan menerapkan IPTEKs mutakhir,
menghadirkan inovasi di bidang maritim;
Rekomendasi (2)
4. Peningkatan investasi di bidang kelautan dan
maritim melalui kebijakan fiskal dan moneter yang
progresif berbasiskan kepentingan nasional;
5. Mengembangkan konektivitas maritim antar pulau
dan telekomunikasi untuk memudahkan masyarakat
berinteraksi dan berkomunikasi dalam
mengembangkan potensi maritim;
6. Penyusunan grand design pembangunan bidang
kelautan yang terdiri dari perikanan, pariwisata
bahari, industri maritim, pertambangan dan energi,
transportasi laut, bangunan kelautan dan jasa
kelautan yang berpihak pada pengembangan
sumberdaya manusia Indonesia.
TERIMA KASIH