Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bab-bab
terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dari keempat kinerja Komite Sekolah yang diteliti
yaitu Sebagai Badan Pertimbangan (advisory agency), Badan
Pendukung
(supporting
agency),
Badan
Pengontrol
(controlling agency), dan Mediator (mediator agency) maka
dari
keempat
kinerja
Komite
Sekolah
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa kinerja Komite Sekolah di SD Masehi
Temanggung kurang berhasil dalam menjalankan tugasnya.
Faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya kinerja
Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung adalah: Komite
Sekolah di SD Masehi Temanggung berada dalam satu
kepengurusan dengan TK, SD, dan SMP. Dengan sistem
kepengurusan yang seperti itu tentunya kinerja Komite
Sekolah di SD Masehi Temanggung menjadi tidak optimal.
Selanjutnya jabatan menjadi pengurus Komite Sekolah di
SD Masehi Temanggung adalah jabatan yang terpaksa
karena tidak ada yang mau menjadi pengurus Komite
Sekolah.
dengan
Komposisi
peraturan
keanggotaan
dari
yang
pemerintah
kurang
dan
sesuai
kurangnya
pemahaman, wawasan, dan pengetahuan yang kurang baik
tentang Komite Sekolah maka kinerja Komite Sekolah di SD
Masehi Temanggung menjadi kurang optimal. Terakhir,
hubungan yang kurang terjalin dengan baik antara Komite
66
Sekolah, Sekolah dan Yayasan, hal ini terlihat karena setiap
rencana program yang dibuat oleh Komite Sekolah atau
sekolah berbeda dengan rencana kegiatan yang dibuat oleh
Yayasan. Masalah ini yang membuat lunturnya semangat
Komite
Sekolah
di
SD
Masehi
Temanggung
untuk
memajukan Sekolah.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di bawah ini penulis
sampaikan saran sebagai berikut:
1. Yayasan
agar
memberikan
otonomi
kepada
Komite
Sekolah untuk mengembangkan secara benar peran dan
fungsi Komite Sekolah. Pemahaman tentang peran dan
fungsi Komite Sekolah di sekolah swasta perlu diberikan
dalam bentuk sosialisai kepada pemangku kepentingan.
Untuk
memaksimalkan
kinerja
Komite
Sekolah,
seharusnya kepengurusan Komite Sekolah dilakukan
secara
mandiri
dan
tidak
bergabung
menjadi
satu
setiap
unit
kepengurusan dengan TK dan SMP.
2. Kepala
Sekolah
sebagai
motor
dalam
pendidikan harus memahami wawasan kependidikan
pengurus
Komite
Sekolah
dan
MPMBS
(Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) sehingga dapat
memberikan masukan bagi guru dan anggota Komite
Sekolah.
3. Komite Sekolah harus mempunyai tujuan dan program
yang jelas sesuai dengan tujuan semula sekolah didirikan
sehingga setiap kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan.
67
Komite Sekolah juga harus peka terhadap lingkungan,
lingkungan bukan hanya masyarakat dalam arti orang
tua saja tetapi harus peka terhadap perubahan sosial
politik, ekonomi, peraturan pemerintah dan tidak kalah
pentingnya
adalah
peka
terhadap
lingkungan
fisik
sekolah. Selanjutnya sikap yang harus dimiliki Komite
Sekolah adalah memiliki daya tahan. Kelangsungan hidup
sekolah sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya daya
tahan
sekolah
dan
Komite
Sekolah
harus
bisa
mempertahankan kehidupan sekolah. Hal ini karena
dalam perkembangannya, sekolah pasti akan mempunyai
banyak persoalan, apalagi dalam era modern seperti
sekarang ini yang menuntut pelayanan yang lebih baik,
lebih cepat, dan lebih sempurna. Komite Sekolah juga
diharapkan dapat selalu memberikan saran-saran yang
konkrit kepada semua unsur sekolah dan bahkan tidak
sebatas saran saja tetapi sekaligus memberikan jalan
keluar dengan bentuk partisipasi aktif membantu sekolah
dalam memecahkan banyak persoalan baik diminta atau
tidak diminta.
4. Keterbukaan antara sekolah, Komite Sekolah, dan dengan
lingkungannya sehingga setiap kelompok kepentingan di
SD Masehi Temanggung bisa berkomunikasi dengan baik
dan mempunyai visi yang jelas.
5. Saran untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian
semacam ini di sekolah yang lain baik sekolah negeri
maupun sekolah swasta dengan menambah nara sumber
dengan tingkat populasi yang lebih luas, mengembangkan
68
teori agar dapat diperoleh hasil yang lebih kompleks
karena komite sekolah merupakan pengembangan dari
Manajemen Berbasis Sekolah.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian kinerja Komite Sekolah dilakukan di SD
Masehi Temanggung, oleh karena itu hasil penelitian ini
belum bisa digeneralisasikan pada sekolah-sekolah lain
bahkan
di
dibutuhkan
kecamatan
lain.
penelitian
Dengan
demikian
pengembangan
sangat
(research
development) maupun penelitian lanjutan misalnya kinerja
Komite Sekolah di sekolah negeri dan sekolah swasta.
Penelitian
pengembangan
maupun
penelitian
lanjutan
tersebut diharapkan dapat melengkapi hasil penelitian ini
sebagai
sumbangan
berharga
bagi
dunia
pendidikan,
khususnya pendidikan di tingakat sekolah dasar.
69
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bab-bab
terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dari keempat kinerja Komite Sekolah yang diteliti
yaitu Sebagai Badan Pertimbangan (advisory agency), Badan
Pendukung
(supporting
agency),
Badan
Pengontrol
(controlling agency), dan Mediator (mediator agency) maka
dari
keempat
kinerja
Komite
Sekolah
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa kinerja Komite Sekolah di SD Masehi
Temanggung kurang berhasil dalam menjalankan tugasnya.
Faktor yang menyebabkan kurang berhasilnya kinerja
Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung adalah: Komite
Sekolah di SD Masehi Temanggung berada dalam satu
kepengurusan dengan TK, SD, dan SMP. Dengan sistem
kepengurusan yang seperti itu tentunya kinerja Komite
Sekolah di SD Masehi Temanggung menjadi tidak optimal.
Selanjutnya jabatan menjadi pengurus Komite Sekolah di
SD Masehi Temanggung adalah jabatan yang terpaksa
karena tidak ada yang mau menjadi pengurus Komite
Sekolah.
dengan
Komposisi
peraturan
keanggotaan
dari
yang
pemerintah
kurang
dan
sesuai
kurangnya
pemahaman, wawasan, dan pengetahuan yang kurang baik
tentang Komite Sekolah maka kinerja Komite Sekolah di SD
Masehi Temanggung menjadi kurang optimal. Terakhir,
hubungan yang kurang terjalin dengan baik antara Komite
66
Sekolah, Sekolah dan Yayasan, hal ini terlihat karena setiap
rencana program yang dibuat oleh Komite Sekolah atau
sekolah berbeda dengan rencana kegiatan yang dibuat oleh
Yayasan. Masalah ini yang membuat lunturnya semangat
Komite
Sekolah
di
SD
Masehi
Temanggung
untuk
memajukan Sekolah.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian di bawah ini penulis
sampaikan saran sebagai berikut:
1. Yayasan
agar
memberikan
otonomi
kepada
Komite
Sekolah untuk mengembangkan secara benar peran dan
fungsi Komite Sekolah. Pemahaman tentang peran dan
fungsi Komite Sekolah di sekolah swasta perlu diberikan
dalam bentuk sosialisai kepada pemangku kepentingan.
Untuk
memaksimalkan
kinerja
Komite
Sekolah,
seharusnya kepengurusan Komite Sekolah dilakukan
secara
mandiri
dan
tidak
bergabung
menjadi
satu
setiap
unit
kepengurusan dengan TK dan SMP.
2. Kepala
Sekolah
sebagai
motor
dalam
pendidikan harus memahami wawasan kependidikan
pengurus
Komite
Sekolah
dan
MPMBS
(Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) sehingga dapat
memberikan masukan bagi guru dan anggota Komite
Sekolah.
3. Komite Sekolah harus mempunyai tujuan dan program
yang jelas sesuai dengan tujuan semula sekolah didirikan
sehingga setiap kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan.
67
Komite Sekolah juga harus peka terhadap lingkungan,
lingkungan bukan hanya masyarakat dalam arti orang
tua saja tetapi harus peka terhadap perubahan sosial
politik, ekonomi, peraturan pemerintah dan tidak kalah
pentingnya
adalah
peka
terhadap
lingkungan
fisik
sekolah. Selanjutnya sikap yang harus dimiliki Komite
Sekolah adalah memiliki daya tahan. Kelangsungan hidup
sekolah sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya daya
tahan
sekolah
dan
Komite
Sekolah
harus
bisa
mempertahankan kehidupan sekolah. Hal ini karena
dalam perkembangannya, sekolah pasti akan mempunyai
banyak persoalan, apalagi dalam era modern seperti
sekarang ini yang menuntut pelayanan yang lebih baik,
lebih cepat, dan lebih sempurna. Komite Sekolah juga
diharapkan dapat selalu memberikan saran-saran yang
konkrit kepada semua unsur sekolah dan bahkan tidak
sebatas saran saja tetapi sekaligus memberikan jalan
keluar dengan bentuk partisipasi aktif membantu sekolah
dalam memecahkan banyak persoalan baik diminta atau
tidak diminta.
4. Keterbukaan antara sekolah, Komite Sekolah, dan dengan
lingkungannya sehingga setiap kelompok kepentingan di
SD Masehi Temanggung bisa berkomunikasi dengan baik
dan mempunyai visi yang jelas.
5. Saran untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian
semacam ini di sekolah yang lain baik sekolah negeri
maupun sekolah swasta dengan menambah nara sumber
dengan tingkat populasi yang lebih luas, mengembangkan
68
teori agar dapat diperoleh hasil yang lebih kompleks
karena komite sekolah merupakan pengembangan dari
Manajemen Berbasis Sekolah.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian kinerja Komite Sekolah dilakukan di SD
Masehi Temanggung, oleh karena itu hasil penelitian ini
belum bisa digeneralisasikan pada sekolah-sekolah lain
bahkan
di
dibutuhkan
kecamatan
lain.
penelitian
Dengan
demikian
pengembangan
sangat
(research
development) maupun penelitian lanjutan misalnya kinerja
Komite Sekolah di sekolah negeri dan sekolah swasta.
Penelitian
pengembangan
maupun
penelitian
lanjutan
tersebut diharapkan dapat melengkapi hasil penelitian ini
sebagai
sumbangan
berharga
bagi
dunia
pendidikan,
khususnya pendidikan di tingakat sekolah dasar.
69