PENYELESAIAN CONTOH KASUS (KDA) DENDA

PENYELESAIAN CONTOH KASUS

KERTAS DATA AUDIT (KDA)
Provinsi
Satuan Kerja
Sasaran Audit
Tanggal Audit
Auditor

:A
:Universitas B
:Kinerja TA 2012 dan 2013
:20 s.d. 8 Juli 2013
:1. ABU
2. ABA
3. ABI

Kode Temuan

: 1.03.01 Penerimaan negara/daerah atau denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak
ditetapkan dipungut/diterima/disetor ke kas negara/daerah atau perusahaan milik

negara/daerah
=================================================================
Masalah:
Terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan Pembangunan Gedung Kuliah Abal – Abal
selama 20 hari
a. Uraian:
Berdasarkan hasil audit terhadap data/dokumen lelang pada Universitas B, diketahui hal –
hal sebagai berikut :
1. DIPA Universitas B Tahun Anggaran 2012
dengan nomor DIPA-0622/2304.2.01/15/2011, antara lain terdapat kegiatan pengadaan barang/jasa yaitu
Pembangunan Gedung Kuliah Abal – Abal dengan pagu sebesar Rp1.900.000.000,00.
2. Pengadaan dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan dengan metode seleksi umum
melalui e-procurement.
3. Pemenang penyedia barang/jasa yaitu PT. Antah Berantah dengan nilai kontrak
Rp1.850.000.000,00 sesuai Kontrak Nomor 11/22/PPK/XI/2012 tanggal 23 November
2012 dengan jangka waktu pelaksanaan yaitu tanggal 23 November s.d. 31 Desember
2012.
4. Sampai dengan Tanggal 31 Desember 2012 pekerjaan belum bisa diselesaikan maka
pekerjaan dihentikan.
5. Pada Tahun Anggaran 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

25/PMK.05/2012 tentang Pelaksanaan Sisa Pekerjaan Tahun Anggaran Berkenaan
yang dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran
berikutnya.
6. Telah dilakukan revisi DIPA tahun anggaran 2013 dan telah disahkan, sehingga
anggaran untuk melanjutkan pembangunan gedung Abal – Abal telah tersedia.
7. Garansi bank telah dicairkan sebesar sisa pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan.
8. Pekerjaan pembangunan Gedung Abal – Abal lanjutan dilaksanakan dengan
addendum Kontrak Nomor 11/ PPK/IX/2013 tanggal 8 September 2013 dengan
jangka waktu pelaksanaan 8 September s.d. 27 Oktober 2013.
9. Berdasarkan dokumen Kontrak, BAST, dan dokumen keuangan, diketahui bahwa
pekerjaan lanjutan Pembangu Gedung Abal – Abal Tahun 2012 dinyatakan selesai
pada tanggal 28 September 2013 sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Nomor 22/11/PPK/IX/2013.
10. Penyedia Barang/jasa PT Antah Brantah belum dikenakan denda keterlambatan
penyelesaian pekerjaan.

Kondisi ini tidak sesuai dengan Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
25/PMK.05/2012 tentang Pelaksanaan Sisa Pekerjaan Tahun Anggaran Berkenaan Yang
Dibebankan Pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran
Berikutnya, yang menyatakan bahwa penyedia barang dan/atau jasa yang melanjutkan

sisa pekerjaan pada tahun anggaran berikutnya sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri ini, dikenakan denda keterlambatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pengadaan barang dan/atau jasa.
Mengacu pada ketentuan dalam Nomor 25/PMK.05/2012, terhadap keterlambatan
penyelesaian pekerjaan yang pelaksanaan sisa pekerjaannya dilanjutkan pada tahun
anggaran berikutnya, maka PT. Antah Brantah harus dikenakan denda keterlambatan,
yang dihitung besarnya adalah 20 hari x 1/1000 x Rp1.850.000.000,00 =
Rp37.000.000,00 sampai dengan saat audit PT. Antah Brantah belum dikenakan denda
keterlambatan.
Hal tersebut terjadi disebabkan Pejabat Pembuat Komitmen Universitas B Tahun 2013,
kurang cermat dalam mengendalikan pelaksanaan Kontrak dan pengendalian intern tidak
berjalan secara optimal.
Akibatnya penerimaan Negara dari denda keterlambatan atas penyelesaian pekerjaan
pembangunan gedung Abal – Abal belum diterealisasi sebesar Rp37.000.000,00.
b. Simpulan
Terhadap keterlambatan penyelesaian pekerjaan Pembangunan Gedung Kuliah Abal –
Abal selama 20 hari, nilai pekerjaan Rp1.850.000.000,00 oleh PT. Antah Brantah Tahun
2012, belum dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp37.000.000,00 Hal tersebut
terjadi disebabkan Pejabat Pembuat Komitmen Universitas B Tahun 2013, kurang cermat
dalam mengendalikan pelaksanaan Kontrak dan pengendalian intern tidak berjalan secara

optimal. Akibatnya penerimaan Negara dari denda keterlambatan atas penyelesaian
pekerjaan pembangunan gedung Abal – Abal
belum diterealisasi sebesar
Rp37.000.000,00.
c. Rekomendasi
Rektor Universitas B, agar :
1. Mengingatkan secara tertulis kepada PPK atas kurang cermat dalam mengendalikan
pelaksanaan Kontrak;
2. Memerintahkan PPK untuk segera menarik denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan kepada PT. Antah Brantah, selanjutnya disetor ke Kas Negara dan fotocopy
bukti setor dikirim ke Inspektur Jenderal Kemenristekdikti;
3. Mengoptimalkan pengendalian intern terutama terkait dengan kegiatan pengadaan
barang dan jasa.
d. Tanggapan
Sesuai dengan temuan dan rekomendasi
Kemenristekdikti,akan segera ditindaklanjuti.

tim

audit


Inspektorat

Jenderal

…….., ..... 2016
Mengetahui/Menyetujui;
Rektor Universitas.........,
.......................................
NIP. ...................

Ketua Tim,
…………………………………
NIP.
Direviu Oleh:
Pengendali Teknis,
……………………………
NIP.

Program Kerja Audit (PKA)

Tujuan Audit
Untuk memastikan/meyakinkan bahwa tidak ada pekerjaan pengadaan barang dan jasa yang
mengalami keterlambatan
Langkah Kerja Audit
1. Dapatkan SK Pengelola Keuangan, SK Panitia Pengadaan/ULP/Pokja/pemeriksa/penerima
barang
2. Dapoatkan data/dokumen pengadaan barang dan jasa
3. Pelajari ketentuan terkait dengan pengadaan barang dan jasa
4. Teliti/cermati terhadap kesesuaian prosedur dan proses pengadan barang dan jasa dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku
5. Lakukan pengujian terhadap kesesuaian data/dokumen pengadaan barang dan jasa
6. Lakukan cek fisik ke lapangan
7. Buat simpulan
Rencana oleh Auditor ABU

16 jam, realisasi oleh ABU 14 jam, No. KKA.01

Kertas Kerja Audit (KKA)
1. Telah didapatkan SK Pengelola Keuangan, SK Panitia Pengadaan/ULP/Pokja/pemeriksa/
penerima barang

2. Telah didapatkan dokumen pengadaan barang dan jasa, terdiri dari Dokumen Kontrak, terdiri
dari :
a. Surat Perjanjian Nomor 11/22/PPK/XI/2012 tanggal 23 November 2012 dengan
jangka waktu pelaksanaan yaitu tanggal 23 November s.d. 31 Desember 2012.
b. Sampai dengan Tanggal 31 Desember 2012 pekerjaan belum bisa diselesaikan maka
pekerjaan dihentikan.
c. DIPA Tahun 2012 pagu sebesar Rp XXXXXXX DIPA/RKA-KL 2013 Rp XXXXXX
termasuk untuk anggaran kelanjutan pembangunan gedung
d. Pagu untuk pembangunan gedung Abal – abal sebesar 1.900.000.000,00
e. Nilai Pembangunan gedung Rp1.850.000.000,00
f. Adenddum Kontrak Nomor 11/ PPK/IX/2013 tanggal 8 September 2013 dengan jangka
waktu pelaksanaan 8 September s.d. 27 Oktober 2013.
g. dokumen pembayaran, SPM/SP2D, BAST tanggal 28 September 2013 Nomor
22/11/PPK/IX/2013.
h. Setelah diteliti / dicermati dan dilakukan pengujian terhadap dokumen pengadaan, diketahui
bahwa penyelesaian pekerjaan mengalami keterlambatan selama 20 hari.
i. Dari hasil cek fisik ke lapangan pekerjaan lanjutan di tahun anggaran berikutnya, telah
diselesaikan 100 % dan telah dimanfaatkan.
j. Simpulan
Adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan selama 20 hari, penyedia barang/jasa belum

dikenakan denda keterlambatan. Sebesar 20 hari x 1/1000 x Rp1.850.000.000,00 =
Rp37.000.000,00
(fotocopy dokumen pendukung)